Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH INTEGRITAS ASN PADA PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DI BPKPAD KOTA BANJARMASIN

NAMA : MUHAMMAD SYAHID, SE


NIP : 19720405 199403 1010

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN VII

TAHUN 2023
ESSAY II

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Administrator


Angkatan VII Tahun 2023
Nama Materi Pelatihan :
Nama Peserta : Muhammad Syahid
Instnasi : BPKPAD Kota Banjarmasin

PENGARUH INTEGRITAS ASN PADA PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI


APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DI BPKPAD KOTA BANJARMASIN

PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan komponen penting dalam tatalaksana kegiatan
pemerintahan. Diantara komponen terpenting yang harus dimiliki adalah integritas dan
profesionalisme ASN. Karena dua hal tersebut seringkali dipertanyakan masyarakat
Integritas seseorang terlihat ketika adanya gangguan dari luar yang memancing
pekerja untuk melanggar atau membocorkan rahasia organisasi. integritas menjadi
karakter yang melekat pada subjek pekerja atau pegawai. Integritas menjadi sesuatu
yang terkait langsung dengan individu, bukan dengan kelompok atau organisasi. Jika
integritas seseorang bagus, maka kepercayaan atasan kepadanya juga semakin
meningkat. Integritas bukan sekadar istilah yang merujuk pada perilaku etis, tetapi lebih
jauh dalam lagi, integritas mengandaikan tingkat pemahaman moral yang universal
yang secara rasional dapat dipertanggungjawabkan Profil Smart ASN terdiri atas
integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan
bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
Integritas dan etika menjadi kompetensi yang sangat penting untuk memastikan
pimpinan sektor publik mampu bersaing pada era global.
Integritas diperlukan untuk memastikan bahwa seorang pimpinan memiliki kualitas baik
dalam hal kejujuran dan moralitas. Integritas ini ditunjukkan dalam perilaku
kepemimpinan baik di dalam organisasi maupun ketika berhadapan dengan pihak
eksternal. Integritas merupakan komponen dasar setiap sumber daya manusia untuk
menjalankan tugas dan kewajibannya. Tantangan untuk menciptakan integritas pada
sektor publik sering kali dihadapkan pada kemampuan seorang individu untuk
memberikan penilaian atas tindakan-tindakan yang tidak begitu jelas batasan
integritasnya atau perbedaan individu di dalam memberikan definisi atau arti serta
batasan integritas.
Berkaitan dengan integritas ASN pemerintah termasuk ASN yang bekerja di BPKPAD
Kota Banjarmasin, setiap ASN wajib setia dan taat kepada Pancasila, Undang undang
Dasar 1945, negara dan pemerintah, serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang tercantum dalam
Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

ANALISA MASALAH DAN AKAR PERMASALAHAN


Organisasi terdiri dari orang yang bermacam-macam latar belakang parameter
keberapat di mabl hasilan sebuah organisasi di tentukan oleh banyak faktor baik dari
sdm. Dapat diambil contoh salah satu faktor pendukung keberhasilan sebuah
organisasi adalah manajemen SDM, beberpa hal yang harus diperhatikan dalam
sebuah organisasi yaitu sumber daya manusianya, pada dasarnya sebuah organisasi
memiliki sumber daya manusia yang berbeda-beda, baik dari segi kualitas maupun dari
segi kuantitas yang akan mempengaruhi perkembangan organisasi dan organisasi juga
memiliki sumber daya manusia dengan perilaku yang berbeda-beda. Perilaku dari SDM
sangat penting untuk dibina kearah yang lebih baik agar terciptanya pegawai yang
berjiwa integritas tinggi.
Adapaun permasalahan terkait atau isu-isu terkait integritas pegawai dalam sebuah
organisasi dapat dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Faktor dari Dalam Organisasi
Permasalahan yang dihadapi di BPKPAD Kota Banjarmasin dalam factor internal
yaitu kepribadian atau karakteristik masing-masing pegawai yang sulit diubah. Hal
ini dapat dilihat seperti adanya oknum pegawai yang bermalas-malasan dalam
menjalankan tugas, tidak jujur, keluar pada jam kerja dan kurang bertanggung
jawab dalam mengerjakan tugas. Yang mana kepribadian dari pegawai ini sudah
tertanam dalam dirinya yang dipengaruhi lingkungan, budaya dan lainnya. Hal ini
yang menjadi kendala bagi pimpinan dalam pembinaan integritas karena sulitnya
mengubah sikap dan perilaku dari pegawai itu sendiri.
2. Faktor dari Luar Organisasi
Kendala eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar kantor yang bisa membatasi
kinerja dari sebuah organisasi, seperti lingkungan pegawai diluar kantor, linkungan
keluarga dan lingkungan masyarakat dan pergaulan dari pegawai bisa
mempengaruhi integritas pegawai dalam bertugas. Terkait dengan factor eksternal
tersebut maka pimpinan juga tidak bisa mengawasi maupun ikut campur terhadap
pegawai jika terjadi diluar kantor. Hal ini sangat sulit untuk dilakukan pembinaan
sebab hal itu diluar wewenang dari pimpinan untuk membina integritas pegawai.
Namun hal ini tergantung kepada masing-masing dari pegawai dalam
melaksanakan professionalitasnya sebagai ASN.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERAN INTEGRITAS PEMIMPIN DALAM


PELAKSANAAN TUGAS
Untuk itu pimpinan sangatlah berperan dalam mencapai tujuan organisasi dalam dalam
pembinaan integritas pegawai di BPKPAD Kota Banjarmasin
1. Menetapkan standar integritas
Pemimpin harus menetapkan standar integritas yang jelas dan menjelaskan apa
yang diharapkan dari pegawai dalam hal integritas.
2. Memberikan contoh kepemimpinan
Pemimpin harus menjadi teladan dalam mempraktekkan integritas dan
memperlihatkan bagaimana hal itu diterapkan dalam pekerjaan
3. Menegakkan sanksi
Pemimpin harus menegakkan sanksi terhadap pegawai yang melanggar integritas
dan memastikan bahwa Tindakan mereka tidak sesuai aturan yang berlaku
4. Memberikan reward
Pimpinan memberikan reward, pujian atau penghargaan kepada pegawai yang
mempraktekkan integritas dan menunjukkan komeitmen mereka terhadap nilai-nilai
integritas
5. Memberikan pelatihan
Pimpinan menyediakan fasilitas dan sarana pelatihan untuk pegawai dalam
memahami dan mempraktekkan integritas dalam pekerjaan mereka
6. Menciptakan budaya integritas
Pemimpin harus menciptakan budaya integritas agar dihormati dan diakui sebagai
satu nilai yang terpenting dalam sebuah organisasi

Pada dasarnya pembinaan pegawai merupakan hal mutlak dan harus ada dalam
sebuah instansi atau organisasi demi terwujudnya pegawai berkarakter dan bersumber
daya unggul. Dengan melakukan tugas-tugas ini pemimpin dapat membantu
membangun budaya integritas dan memastikan pegawai memahami dan
mempraktekkan integritas dalam pekerjaan mereka.
Untuk melakukan pembinaan sorang pimpinan yang berintegritas dapat melaukakan
upaya pembinaan yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin :

1. Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk bertindak sesuai nilai norma dan
etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi
2. Menjelaskan kepada rekan kerja atau bawahan agar inisiatif dan berinovasi untuk
meninggalkan zona aman serta menghilangkan pola pikir linier dan monoton,
seperti melakukan sesuatu yang sudah biasa saja, tidak ada perkembangan atau
pembaharuan sama sekali.
3. Menjelaskan kepada bawahan atau rekan kerja mengenai prosedur standar
pelayanannya berlaku sebagai upaya meningkatkan pelayanan publik yang efektif
dan efisien.
4. Mengembangkan kemampuan (skill)
5. Proaktif mencari peluang perbaikan pelayanan dalam upaya untuk meningkatkan
pemberian pelayanan publik.

Untuk mewujudkan jiwa integritas pada pegawai dalam berinovasi, diperlukan suatu
cara jitu yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan instansi pemerintah dalam hal ini
BPKPAD kota Banjarmasin. Pemimpin dapat mengatur kegiatan yang biasa dilakukan
sebelumnya menjadi wajib dilakukan agar merubah mainset atau pola pikir pegawai itu
sendiri.

KESIMPULAN

Peran pemimpin sangat penting dalam meningkatkan integritas pegawai di BPKPAD.


Pemimpin harus menetapkan standar integritas yang jelas dan memberikan contoh
yang baik melalui Tindakan mereka sendiri. Pemimpin juga harus menegakkan sanksi
yang adil terhadap pegawai yang melanggar standar integritas. Selain itu, pemimpin
harus memberikan reward berupa pujian dan penghargaan kepada pegawai yang
mempraktekkan integritas dan memberikan pelatihan dan Pendidikan untuk
meningkatkan pemahaman dan mempraktekkan integritas dalam pekerjaan mereka.
Diharapkan melalui Upaya-upaya ini, pemimpin dapat membantu membangun budaya
integritas dan memastikan bahwa pegawai memahami dan mempraktekkan integritas
dalam pekerjaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai