store.line.me bungakuhd.blogspot.com
Informasi Umum
32 orang
Alokasi Waktu 3 pertemuan Jumlah
(360 menit) Peserta didik
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 1
(Peserta didik memanfaatkan
teknologi untuk mempresentasikan
temuannnya)
D Bahasa Indonesia
Fase Domain
Mapel
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 2
Aplikasi Presentasi
Materi ajar,
Contoh teks laporan hasil observasi yang memiliki kesalahan
alat, dan
dalam penerapan kaidah bahasa.
bahan
Tutorial cara pembuatan salindia menggunakan powerpoint.
Permainan “Susun Paragraf” untuk digunakan di awal
pembelajaran.
Bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas IT, diperlukan alat untuk
membuat poster.
Fasilitas
Sarana
- internet
Prasar
- proyektor
ana
Lingkungan Belajar
Di dalam kelas
Catatan:
- Pembelajaran ini berbasis digital, idealnya dilakukan di sekolah yang
telah memiliki fasilitas digital. Namun bagi sekolah yang tidak
memilki fasilitas IT, pembelajaran dapat dimodifikasi dengan
menggunakan media poster.
Pengetahuan 1. Peserta didik telah mempelajari struktur dan kaidah kebahasaan teks
dan laporan hasil observasi.
keterampilan 2. Peserta didik memiliki kemampuan literasi digital, khususnya tentang
atau powerpoint/canva.
kompetensi
yang perlu
dimiliki peserta
didik sebelum
mempelajari
materi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 3
Tipe PesertaPeserta didik reguler dan tatap muka
didik/Model
Belajar
Elemen/Ketera Berbicara
mpilan
Berbahasa
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 4
1. Bahan Bacaan Peserta didik
Refere
Harsiati, Titik Agus, Trianto, dan E KOsasih. 2016. Bahasa Indonesia
nsi
Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, E, dan Endang Kurniawan.2018. Jenis-Jenis Teks (Fungsi,
Struktur, dan Kaidah Kebahasaan). Bandung: Yrama Widya.
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.
Tutorial Pembuatan Powerpoint bagi Pemula:
https://www.youtube.com/watch?v=jKroQBki6UM
KBBI
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 5
Peta Konsep
Mengumpulkan Data
Membuat Salindia
Mempresentasikan
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 6
Aktivitas
PERTEMUAN PERTAMA
Kegiatan Awal
Persiapan (10 menit):
1. Guru mempersiapkan gawai.
2. Guru mempersiapkan video yang berisi tentang tumbuhan khas Indonesia
(https://youtu.be/N1bAOJ-x8tw).
Jika tidak memungkinkan untuk mengakses youtube, maka guru dapat menayangkan
video bencana alam melalui DVD, atau guru dapat mempersiapkan gambar berbagai
tumbuhan khas Indonesia yang ditempel pada kertas karton.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 7
3. Peserta didik beserta guru mengulas kembali inti materi pembelajaran sebelumnya dan
menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan.
4. Peserta didik menyimak penyampaian tujuan pembelajaran, indikator, dan proyek
yang akan dilakukan.
1. Sebutkan 3 buah tumbuhan khas Indonesia yang ada pada video tersebut!
2. Berasal dari daerah manakah salak condet?
3. Berasal dari manakah bunga kantil?
4. Apa nama bunga yang berasal dari Aceh?
5. Apa nama buah yang berasal dari Sumatera Selatan?
Bagi guru yang menggunakan DVD atau poster, bentuk pertanyaan dapat
menyesuaikan dengan materi pada DVD atau poster tersebut.
2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang
dengan cara sebagai berikut:
5. Setiap perwakilan kelompok memilih satu gulungan kertas tersebut. Kata yang muncul
pada kertas menandakan bahwa topik tersebutlah yang nantinya akan menjadi bahan
presentasi kelompok tersebut.
6. Peserta didik mencari tahu tentang asal daerah, ciri-ciri, dan manfaat dari tumbuhan
tersebut (sesuai dengan yang tertulis pada gulungan kertas yang telah dipilih oleh
kelompok masing-masing).
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 9
Data Observasi Tumbuhan Khas Indonesia
Kelompok :
Anggota :
Nama tumbuhan :
Asal daerah :
Ciri-ciri :
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
7.……………………………………………
Guru mengamati dan memeriksa hasil kerja siswa untuk mengetahui apakah teks
tersebut merupakan teks LHO.
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
Penutup (10 menit):
…………………………………………………………………………………………………………………
1.…………………………………………………………………………………………………………………
Peserta didik beserta guru merefleksikan kesulitan yang ditemui saat pembelajaran
serta manfaat yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran.
……………………………………………………
2.Manfaat
Setiap kelompok untuk
: menyimpulkan materi yang diperoleh pada pembelajaran ini.
3.…………………………………………………………………………………………………………………
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4.…………………………………………………………………………………………………………………
Guru menutup pertemuan dengan mengucap syukur dan salam.
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 10
Kolom Pembagian Kelompok, Topik, dan Pembagian Tugas
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 11
10
PERTEMUAN KEDUA
Kegiatan Awal
Persiapan (10 menit):
1. Guru mempersiapkan gawai.
2. Guru mempersiapkan sebuah permainan “Putar Huruf”
Permainan ini dapat diberi nama Putaran Huruf karena huruf-huruf dalam satu
kata akan diputar sehingga putaran huruf tersebut akan menghasilkan kata baru
dengan susunan dan makna yang berbeda. Misalnya: murah, rumah, harum, dan
umrah.
Adapun cara melakukan permainan ini, yaitu:
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (3-4 orang).
2. Guru membagikan kepada setiap kelompok beberapa lembar kertas yang
berisikan huruf-huruf (1 lembar kertas berisi 1 huruf) .
3. Setiap kelompok diberi waktu sekitar 3 menit untuk membentuk kata dari
huruf-huruf tersebut (semua huruf harus terpakai)
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 12
4. Setelah menemukan 1 kata, peserta didik memutar kembali huruf-huruf
tersebut dan menemukan kata yang lain.
5. Setelah anak menemukan 5 kata, peserta didik menuliskannya pada sebuah
tabel, kemudian menemukan maknanya pada KBBI.
6. Jika maknanya dapat ditemukan, maka kata bentukan tersebut dinyatakan
benar.
Contoh huruf-huruf yang dapat digunakan sebagai bahan permainan:
K U R S A
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 13
Pendahuluan (20 menit):
1. Guru menyapa, mengajak peserta didik berdoa, dan mengecek kehadiran peserta
didik.
2. Peserta didik berkumpul berdasarkan kelompoknya masing-masing (pembagian
kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya).
3. Peserta didik dikondisikan agar siap belajar dengan diberikan permainan “Putar Huruf”.
4. Peserta didik melalui bimbingan guru mengulas kembali inti materi pembelajaran
sebelumnya dan guru menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan
diajarkan.
5. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran, indikator, dan proyek yang akan
dilakukan.
Analisis teks berikut ini, lalu temukan kesalahan kaidah kebahasaan yang terdapat
di dalamnya!
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 14
Bunga Bangkai
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 15
Mangga Kasturi
Mangga kasturi adalah salah satu spesies mangga yang menjadi fauna identitas
provinsi Kalimantan Selatan. Kasturi yang dalam bahasa alamiah (latin)
disebut Mangifera casturi, merupakan salah satu dari sekitar 31 jenis mangga yang
dapat ditemukan di Kalimantan, Indonesia?
Mangifera casturi mempunyai pohon yang mampu mencapai tinggi 25 meter
dengan diameter batang antara 40-110 cm. Kulit kayu kasturi berwarna putih
keabu-abuan sampai coklat terang. Daunnya berbentuk lanset dengan ujung yang
meruncing. Saat muda daun kasturi berwarna ungu tua. Buah kasturi seperti buah
mangga lainnya atau berukuran lebih kecil dengan berat kurang dari 80 gram. Kasturi
dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah pada tanah aluvial dan lateral yang
cukup air.
Kasturi merupakan buah kaya akan antioksidan yang di kenal dapat menangkal
radikal bebas ke udara yang banyak mengandung solusi. Buah yang satu ini juga
mengandung karotenoid, nutrisi, dan kaya akan vitamin. Semua senyawa tersebut
merupakan komponen penting yang berperan dalam meningkatkan sistem imun.
Selain itu, beta karoten yang terdapat dalam kasturi juga dapat memperlambat
degenerasi makula atau degenerasi sel-sel dan saraf pada retina sebagai akibat dari
penuaan, radikal bebas. dan sebagainya yang berdampak pada berkurangnya fungsi
penglihatan.
Mangga kasturi (Mangifera casturi) oleh IUCN Redlist dimasukkan kedalam
daftar tumbuhan berstatus konservasi Extinct in the Wild atau punah di alam liar sejak
1998. Kepunahan spesies ini diakibatkan oleh rusaknya habitat akibat deforestasi
hutan dan perambahan hutan.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 16
Edelweiss Jawa
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 17
Kantong Semar
Kantong semar atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai pitcher plant
merupakan tanaman yang tersebar di negara-negara tropis dunia, seperti Indonesia,
filipina, dan sebagainya.
Kantong semar termasuk tumbuhan karnivora dengan terdiri dari 160 habitat.
Sebagaimana julukannya, kantong semar memang dikenal mengandalkan beberapa
jenis binatang sebagai makanannya. Selain serangga! beberapa spesies dari pitcher
plant diketahui mampu memakan tikus dan bahkan anak kodok bagaimanapun.
Selain usianya yang panjang, kantong semar juga tergolong lama untuk
tumbuh. Ia dapat tumbur berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tergantung
kondisi tanah serta cahaya yang ada.
tanaman ini memiliki kantong yang merupakan modifikasi daun. Kantong ini
berfungsi sebagai perangkap untuk memangsa serangga yang masuk ke
dalamnya. Didasar kantong ini terdapat cairan asam yakni enzim pencerna
proteolase, yang mengolah serangga yang dimangsa menjadi garam fosfat dan
nitrat. Beberapa di antara tanaman ini adalah tumbuhan yang dapat merambat,
dengan panjang sulur kantong pada tanaman ini yang dapat tumbuh antara 15-20
meter. Tapi yang paling banyak ditemukan adalah yang tumbuh tegak (upright).
Kantong semar dengan spesies Nepenthes gymnamphora dapat di gunakan
sebagai indikator suatu iklim di daerah tertentu. Selain itu, Cairan pada kantong
dapat digunakan sebagai obat batuk dan air rebusan dari cairan dan akar tanaman ini
dapat digunakan sebagai obat sakit perut, luka bakar, dan iritasi mata. Di samping
itu. batang tanaman yang sudah dikeringkan dari jenis Nepenthes ampullaria dapat
digunakan sebagai pengganti tali jerat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 18
Bunga Jeumpa
Bunga jeumpa atau disebut juga bungong jeumpa (bahasa aceh) merupakan
bunga ciri has dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Bunga jeumpa memiliki
wangi harum yang sangat unik! sehinga banyak digunakan sebagai bahan farfum.
Tumbuhan ini bisa mencapai tinggi antara 3/6 meter. Warna bunga jeumpa ini
bervariasi dari berwarna orange, kuning, dan putih krem. Bunga jeumpa masih
berciri tumbuhan purba karena asal-usulnya dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun
yang lalu. Ciri khas tumbuhan ini adalah perhiasan bunganya yang tidak tersusun
dari mahkota bunga dan kelopak bunga, melainkan dari tenda bunga (tepal).
Di Provinsi Nanggroe Aceh Darusaalam, bunga jeumpa dapat dan mudah
tumbuh melalui biji yang ditebarkan pada lahan kurang lebih 3 bulan sesudah biji
disebar dan dalam waktu 4-5 tahun pohon telah menghasilkan bunga.
Pemanfaatan bunga jeumpa antara lain dapat digunakan sebagai campuran
pada jamu atau digunakan untuk wewangian rambut atau bahan agar dijadikan
parfum. Bunganya dapat disarikan untuk di gunakan minyak wangi atau campuran
pewangi pada kosmetika. Wanita Aceh memasang bunga jeumpa pada sela rambut
yang yang selain dapat mewangikan rambut, juga berguna untuk aroma terapi.
Meskipun bunga jeumpa merupakan tumbuhan purba, namun tumbuhan ini
belum termasuk kedalam kelompok tumbuhan punah. Karena bunga jeumpa masih
banyak dijumpai di Indonesia, terutama di daerah tropis dan subtropis di Asia
Selatan dan Asia tenggara serta Tiongkok Selatan.
Sumber: http://www.sainsindonesia.co.id/
dan https://brainly.co.id/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 19
Anggrek Hitam
Sumber:
http://beritaanggrek.bl
ogspot.com/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 20
Matoa
Matoa memiliki nama ilmiah Pometia pinatta. Matoa berasal dari keluarga
rambutan (Sapindaceae). Matoa tumbuh liar di hutan-hutan papua.
Tinggi pohon matoa rata-rata 16 meter dengan diameter rata-rata maksimal 90
cm. Batang pohon matoa bisa mencapai 20 meter dan menghasilkan buah berbentuk
lonjong. Buah matoa hanya bisa berbuah di daerah tropis dengan Juli hingga oktober
setiap tahunnya? Buah ini bertekstur kenyal dan berwarna bening seperti rambutan,
kelengkeng, atau leci. Rasa buah matoa juga hampir sama dengan kelengkeng,
rambutan, atau leci.
Tumbuhan ini tumbuh baik didaerah yang kondisi tanahnya kering (tidak
tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan yang baik adalah iklim sehingga curah hujan tinggi (>1200 mm/tahun).
Tumbuhan ini mudah beradaptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Selain itu!
tumbuhan ini juga tahan serangga.
Di Papua terdapat 2 jenis matoa, yaitu matoa kelapa dan matoa papeda. Matoa
kelapa tekstur daging buahnya agak kenyal seperti rambutan aceh, diameter
buahnya 2,2-2,8 cm. Jadi matoa papeda tekstur dagingnya agak lembek dan lengket
dengan diameter buahnya 1,4-2,0 cm.
Seperti pada buah-buahan lainnya, senyawa antioksidan pada buah matoa juga
mampu menangkal radikal bebas yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Nutrisi dalam buah matoa seperti vitamin C dan E, serta tanin, baik bagi ke sehatan
tubuh.
Sumber: https://www.kompasiana.com/
dan https://www.liputan6.com/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 21
Lobi-lobi
Lobi-lobi atau yang bernama latin Flacourtia inermis adalah tumbuhan yang
hidup di wilayah tropis. Buah yang kaya manfaat yang kini sudah sulit di temukan.
Tumbuhan ini bisa tumbuh kepada ketinggian 3 m hingga 10 m! memiliki daun
tunggal berbentuk lonjong, dan bertangkai pendek. Helaian daun bentuknya
lonjong, panjang 8-20 cm dan lebar 3-15 cm.
Buahnya berbentuk bulat dengan berbiji banyak dengan diameter 1-3 cm. Kulit
buahnya lunak dan permukaannya licin. Buah muda berwarna hijau ke kuningan,
namun bila sudah masak kulit buah berwarna merah tua hingga ungu kehitaman.
Rasa buah masam hingga sangat masam, kadang-kadang manis atau sepat? Daging
buah hanya sedikit mengandung air.
Jika sudah matang, buah ini memiliki berbagai manfaat untuk tubuh. Hal itu
dikarenakan buah lobi-lobi ini memiliki berbagai kandungan baik seperti mineral dan
berbagai fitamin. Selain itu, buah lobi-lobi yang memiliki rasa has ini juga memiliki
kandungan polifenol, antioksidasi, tannin, dan tarakseron yang sangat baik untuk
menurunkan kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh, serta dapat
meningkatkan produksi insulin. Buah ini dapat dimakan setelah
dijadikan rujak, selai, manisan, atau dimasak dengan gula untuk diminum
sebagai sirup.
Sumber: https://www.idntimes.com/
dan https://id.wikipedia.org/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 22
Kesemek
Sumber: https://initu.id/ ,
https://www.alodokter.com/, dan https://id.wikipedia.org/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 23
Kecapi
Sumber:
http://repository.usu.ac.id/
3. Setiap kelompok menganalisis teks LHO tersebut berdasarkan kesalahan penggunaan
ejaan, tanda baca, konjungsi, dan istilah yang terdapat di dalamnya.
4. Peserta didik bersama kelompoknya mendata kesalahan tersebut pada sebuah tabel.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 24
Lembar Kerja Peserta didik
Tabel Kegiatan Analisis Kaidah Kebahasaan Teks LHO
Kelompok :
Nama :
Topik :
5. Peserta didik memperbaiki teks LHO tersebut berdasarkan hasil temuannya dan
menuliskannya kembali
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 25
Teks LHO yang Telah Diperbaiki
...……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………… ...…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
...……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
...……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
...……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
...……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
6. Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari cara membuat salindia
...……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
menggunakan powerpoint atau canva.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 26
PERTEMUAN KETIGA
Kegiatan Awal
Persiapan (10 menit):
1. Guru mempersiapkan gawai.
2. Guru mempersiapkan permainan “Apakah Itu”untuk digunakan di awal pembelajaran.
3. Guru mempersiapkan contoh teks laporan hasil observasi dalam bentuk salindia.
Tanda baca yang dapat digunakan, di antaranya:
4. Guru memastikan koneksi internet dan sambungan gawai ke proyektor/televisi
berfungsi dengan baik.
. , ? ! “…” : ; - / (…)
Pendahuluan (20 menit):
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 27
1. Guru menyapa, mengajak peserta didik berdoa, dan mengecek kehadiran peserta
didik.
2. Peserta didik berkumpul berdasarkan kelompoknya masing-masing.
3. Peserta didik dikondisikan agar siap belajar dengan cara diajak untuk melakukan
permainan “Apakah Itu”.
4. Peserta didik dan guru mengulas kembali inti materi pembelajaran sebelumnya dan
menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan.
5. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran, indikator, dan proyek yang akan
dilakukan.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 28
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 29
2. Peserta didik mengamati contoh teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur dan
kaidah kebahasaannya.
3. Guru memberi contoh salah satu kesalahan kaidah kebahasaan yang terdapat di
dalamnya, kemudian membahas perbaikannya.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 30
No Kesalahan Jenis Hasil Revisi Keterangan
Kaidah Kebahasaan
1 ; tanda baca , menerangkan pilihan
2 Sehingga konjungsi agar kata penghubung cara
3 Beragam huruf kapital Beragam awal kalimat
4 Diantaranya kata depan di antaranya kata depan dipisah
5 / tanda baca - menerangkan sampai
Seharusnya:
4. Peserta didik (setiap kelompok) memeriksa kembali teks LHO yang telah direvisi pada
pertemuan sebelumnya.
5. Setiap kelompok mentransformasi hasil analisis mereka (teks awal, analisis kesalahan
kaidah kebahasaan, dan teks LHO yang telah direvisi) ke dalam bentuk salindia.
6. Setiap kelompok mempresentasikan salindia tersebut di depan kelas.
7. Guru membagikan format penilaian presentasi kepada setiap kelompok untuk
dijadikan pedoman penilaian bagi presentasi kelompok lain.
8. Kelompok lain menyimak, menanggapi, dan menilai presentasi dari kelompok
penampil.
9. Guru mengamati, memberi masukan, dan memberikan penilaian.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 31
1. Peserta didik beserta guru merefleksikan kesulitan yang ditemui saat pembelajaran
serta manfaat yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran.
2. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menyimpulkan materi yang
diperoleh pada pembelajaran tersebut.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4. Guru menutup pertemuan dengan mengucap syukur dan salam.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 32
Rubrik Penilaian Presentasi
Aspek yang Skala Penilaian
Dinilai 4 3 2 1
Substansi Ide dan gagasan Ide dan Ide dan gagasan Ide dan
atau Isi orisinal, didukung gagasan orisinal, namun tidak gagasan
Presentasi dengan data orisinal, didukung dengan data tidak
yang lengkap, didukung yang lengkap, dan orisinal dan
dan penjelasan dengan data penjelasan yang tidak
argumentatif yang lengkap, argumentatif didukung
namun dengan
penjelasan data yang
tidak lengkap
argumentatif serta
penjelasan
yang
argumenta
tif
Kejelasan Volume suara Volume suara Volume suara Volume
Suara dan pelafalan dan pelafalan terdengar jelas namun suara dan
terdengar jelas terdengar pelafalan kurang pelafalan
serta tempo jelas namun terdengar jelas serta kurang
bicara sedang tempo bicara tempo bicara terlalu terdengar
terlalu cepat/terlalu lambat jelas serta
cepat/terlalu tempo
lambat bicara
terlalu
cepat/terlal
u lambat
Media Tulisan dapat Tulisan dapat Tulisan dapat terbaca, Tulisan
Presentasi terbaca, terbaca, namun pemilihan kurang
pemilihan pemilihan gambar tidak terbaca,
gambar mewakili gambar mewakili topik, dan pemilihan
topik, dan mewakili pemilihan warna gambar
pemilihan warna topik, namun kurang sesuai tidak
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 33
sesuai pemilihan mewakili
warna kurang topik, dan
sesuai pemilihan
warna
kurang
sesuai
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 34
FORMAT PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK
TOPIK : ……………………………………………………………
KELAS : ……………………………………………………………
KELOMPOK PENILAI : ……………………………………………………………
No Indikator Kelompok
I II III IV V VI VII VIII IX X
1 Substansi atau Isi
Presentasi
2 Kejelasan Suara
3 Media Presentasi
Skor
KETERANGAN :
KRITERIA PENILAIAN
SKOR NILAI
46 – 60 A
31 – 45 B
16 – 30 C
≤ 15 D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 35
Lembar Penilaian Diri Peserta Didik
Nama : ........................
Kelas/Semester : ........................
Petunjuk
Berilah tanda centang (√) pada kolom di bawah ini, dengan kriteria berikut:
1 (Tidak Pernah), 2 (Kadang-kadang), 3 (Sering), 4 (Selalu) sesuai dengan keadaan kalian
yang sebenarnya.
No Pernyataan 1 2 3 4
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 36
Penilaian Diri Antarteman
Nama : ...................
Kelas/Semester : ...................
Petunjuk
Berilah tanda centang (√) pada kolom di bawah ini, dengan kriteria sebagai berikut:
1 (Tidak Pernah), 2 (Kadang-kadang), 3 (Sering), 4 (Selalu) sesuai dengan keadaan kalian
yang sebenarnya.
No Pernyataan 1 2 3 4
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 37
Refleksi
Refleksi Guru
1. Apa upaya yang dilakukan guru agar peserta didik dapat berpikir kritis?
2. Apakah peserta didik saling bekerja sama dalam kelompoknya?
3. Apakah setiap anggota kelompok dapat berperan aktif selama pembelajaran?
4. Apakah tujuan pembelajaran dapat tercapai?
5. Upaya apa yang dapat dilakukan guru agar setiap anggota kelompok bersikap
aktif, kompak, dan saling bekerja sama pada pertemuan berikutnya?
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 38
Remedial & Pengayaan
1. Remedial
Guru meminta peserta didik untuk memperbaiki salindia yang telah dibuat oleh
kelompoknya berdasarkan penilaian dan tanggapan dari kelompok lain, kemudian
mempresentasikannya kembali.
2. Pengayaan
Guru meminta peserta didik secara individu untuk mencari sebuah contoh teks
LHO, lalu meminta mereka untuk mentransformasikannya ke dalam bentuk
salindia.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase-D VII Kurikulum Merdeka (Penyusun Nopieni Rika Wulandari) 39