Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MATA
Sekretariat : Departemen Mata RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Jln. Jenderal Sudirman KM.3.5 Palembang
Email.departemenmata@gmail.com

LAMPIRAN :

DAFTAR LEVEL KOMPETENSI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1


DEPARTEMEN / BAGIAN KESEHATAN MATA
TAHAP 1 (Satu)
YANG MASIH HARUS DICAPAI DI RUMAH SAKIT AFILIASI

N JENIS KOMPETENSI / KETERAMPILAN


O
1 KATARAK DAN BEDAH REFRAKSI
 Kemampuan Kognitif :
1. Mampu menyebutkan penyebab katarak dan berbagai tipe katarak (seperti polaris
anterior, kortikonuklear sklerosis, subkapsularis posterior, sferofakia, lenticonus, ektopia
lentis).
2. Mampu menjelaskan indikasi operasi katarak lainnya (seperti untuk evaluasi segmen
posterior)
3. Mampu menjelaskan tingkat tajam penglihatan dihubungkan dengan kekeruhan lensa dan
kapsular.
4. Mampu menyebutkan langkah-langkah evaluasi pre operatif pasien katarak, termasuk:
5. Penyakit sistemik yang berhubungan dengan persiapan operasi katarak.
6. Hubungan kelainan bagian luar bola mata dan kornea yang mempengaruhi katarak dan
operasi katarak (seperti kelainan kelopak mata, dry eye).
7. Hubungan glaukoma, uveitis dan kekeruhan kapsular dengan katarak.
8. Menjelaskan analisa pemeriksaan glare untuk operasi katarak.
9. Menjelaskan cara penggunaan Biometri A scan pada operasi katarak.
10. Mampu menyebutkan langkah-langkah prosedur operasi katarak, indikasi dan komplikasi
pada prosedur:
a. Operasi Ekstra Kapsular.
b. Operasi Intra Kapsular
c. Fakoemulsifikasi
d. Parasentesis
e. Insersi IOL
11. Mampu melakukan pemeriksaan pasca operasi pasien katarak dan kelainan kornea.
12. Mampu menjelaskan komplikasi paling sering pada operasi katarak dan operasi segmen
anterior (seperti peningkatan tekanan intraokular, hifema, endoftalmitis, CME, ablasio
retina, dislokasi IOL, lens-induced glaucoma dan uveitis).
13. Mampu menjelaskan evaluasi dan tatalaksana endoftalmitis pasca operasi.
14. Mampu menjelaskan alat diagnostik yang digunakan pada bedah refraksi termasuk
topografi, pakhimetri, biometri dan mampu menginterpretasi hasilnya.
15. Mampu menyebutkan langkah-langkah evaluasi pre operatif pasien katarak, termasuk:
a. Penyakit sistemik yang berhubungan dengan persiapan operasi katarak.
b. Hubungan kelainan bagian luar bola mata dan kornea yang mempengaruhi katarak
dan operasi katarak (seperti kelainan kelopak mata, dry eye).
c. Hubungan glaukoma, uveitis dan kekeruhan kapsular dengan katarak
d. Menjelaskan analisa pemeriksaan glare untuk operasi katarak.
e. Menjelaskan cara penggunaan Biometri A scan pada operasi katarak
16. Mampu menyebutkan langkah-langkah prosedur operasi katarak, indikasi dan komplikasi
pada prosedur:
a. Operasi Ekstra Kapsular.
b. Operasi Intra Kapsular
c. Fakoemulsifikasi
d. Parasentesis
e. Insersi IOL
17. Mengenal instrumen yang digunakan dan teknik operasi ekstraksi katarak intra kapsular,
ekstraksi katarak ekstra kapsular dan fakoemulsifikasi.
18. Mampu menjelaskan perubahan parameter mesin fakoemulsifikasi.
19. Mampu menjelaskan berbagai cara, indikasi dan teknik anestesia pada operasi katarak
(seperti topikal, lokal dan anestesi umum).
20. Mampu menjelaskan hal-hal berikut:
a. Dasar-dasar optik yang berkaitan dengan katarak
b. Tipe kelainan refraktif pada katarak
c. Tipe-tipe IOL; IOL power calculation
d. Mampu menjelaskan sejarah dan teknik implantasi IOL.
21. Mampu menjelaskan indikasi dan instrumen yang digunakan serta teknik implantasi IOL
rigid maupun foldable.
22. Menjelaskan komplikasi paling sering pada operasi katarak dan operasi segmen anterior
(seperti peningkatan tekanan intraokular, hifema, endoftalmitis, CME, ablasio retina,
dislokasi IOL, lens-induced glaucoma dan uveitis).
23. Mampu menjelaskan evaluasi dan tatalaksana endoftalmitis pasca operasi.
24. Menjelaskan indikasi , prinsip dan teknik kapsulotomi laser YAG dan memahami
penentuan waktu yang sesuai untuk melakukan kapsulotomi laser YAG
25. Menjelaskan indikasi, teknik dan komplikasi operasi katarak pada kasus glaukoma
(seperti kombinasi operasi katarak dan glaukoma, glaukoma pada katarak, operasi
katarak pada pasien yang pernah menjalani operasi glaukoma), retina (seperti operasi
katarak pada pasien dengan scleral buckles atau vitrektomi sebelumnya), kornea (seperti
operasi katarak pada kekeruhan kornea), plastik dan rekonstruksi (seperti ptosis pasca
operasi katarak), dan bedah refraktif (seperti operasi katarak pada pasien yang pernah
menjalani prosedur bedah refraktif).
26. Mampu menjelaskan kebijakan pemerintah dan aturan rumah sakit berkaitan dengan
operasi katarak.
 Kemampuan Teknik :
1. Mampu melakukan pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik sebagai evaluasi pre
operatif katarak.
2. Mampu mengevaluasi adanya kelainan kornea
3. Mampu melakukan pemeriksaan biometri secara akurat sesuai dengan kondisi bola mata
pasien
4. Mampu menterjemahkan/membaca hasil pemeriksaan biometri, topografi dan pakimetri.
5. Mempu menggunakan keratometer untuk mendeteksi kelainan refraksi korneal kompleks
yang advance
6. Mampu mendukung pasien untuk berpartisipasi dalam penanganan kelainannya dengan
memberikan penjelasan mengenai penyakitnya, penanganannya, serta cara untuk
mencegah komplikasi pasca bedah.
7. Mampu mengevaluasi dan klasifikasi berbagai tipe kekeruhan lensa.
8. Mampu melakukan langkah-langkah operasi katarak pada praktek wetlab.
9. Melakukan asistensi operasi katarak dan melakukan langkah-langkah persiapan pasien,
sterile draping, dan anestesia.
10. Melakukan injeksi lokal kortikosteroid, antibiotik dan anestesia.
11. Mampu melakukan prosedur persiapan operasi katarak (seperti mendapatkan informed
consent, identifikasi instrumen, teknik suci hama, menggunakan sarung tangan , pakaian
operasi, dan antisepsis dan lain-lain).
12. Menggunakan mikroskop operasi.
13. Melakukan praktek operasi katarak ekstra kapsular (pada mata binatang) dan kemudian
di kamar operasi dengan supervisi, termasuk mahir melakukan teknik berikut:
a. Konstruksi luka
b. Kapsuloreksis
c. Pemberian dan evakuasi viscoelastic
d. Teknik operasi ekstra kapsular dan fakoemulsifikasi (seperti; sculpting, divide &
conquer, phaco-chop)
e. Irigasi and aspirasi
f. Cortical clean-up
g. Implantasi IOL
h. IOL repositioning, removal atau exchange
14. Mampu melakukan parasentesis pada bilik mata depan.
15. Mampu melakukan penerapan penggunaan viskoelastik yang lebih sulit (seperti
menangani prolaps iris, elevasi dropped nucleus, viscodissection, aspirasi sisa
viskoelastik)
16. Melakukan evaluasi pasca operasi pasien katarak.
17. Mengenali dan merujuk atau menangani komplikasi pasca operasi katarak (seperti
endoftalmitis, peningkatan tekanan intraokular, CME, wound leak, uveitis).
18. Mampu mengevaluasi sendiri adanya komplikasi pada operasi katarak dan impalntasi IOL
(contohnya, ruptur kapsul posterior, prolaps vitreus, dislokasi massa lensa ke intravitreus,
efusi koroid).
19. Mampu menangani kondisi komplikasi yang dapat terjadi intraoperatif pada operasi
katarak, termasuk:
a. Prolaps vitreus
b. Ruptur kapsul posterior
c. Perdarahan segmen anterior atau posterior
d. Positive posterior pressure
e. Choroidal detachments
f. Expulsive hemorrhage
g. Loss of anesthesia
h. Peningkatan tekanan intraokular
i. Penggunaan obat-obat topikal dan sistemik
j. Astigmatisme
k. Kelainan refraksi pasca operasi
l. Edema kornea
m. Wound dehiscence
n. Hifema
o. Sisa korteks
p. Dropped nucleus
q. Uveitis
r. Cystoid macular edema (CME)
s. Peningkatan tekanan intraocular dan glaukoma
t. Infeksi intraokular dini dan lambat

Anda mungkin juga menyukai