Anda di halaman 1dari 22

Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

KAJIAN ANALISTIS TERHADAP KITAB AL IBANAH ‘AN USUL AL DIYANAH


KARYA ABU AL-HASAN AL-ASY’ARI

Rudi Edwaldo Jasmit1

Abstrak
Artikel ini mendiskusikan secara komperatif dan analistis tentang salah satu karya
seorang tokoh besar yang turut memberikan konstribusinya dalam bidang aqidah Islam
(usuluddin) yang berjudul al-Ibanah „an Usul al-Diyanah. Kitab ini cukup kontroversi
dikalangan para ulama dan peneliti disebabkan terdapat penolakan sebagian pihak atas
penisbatannya baik sebagai sebuah kitab karya Abu al-Hasan al-Asy‟ari yang dianggap
sebagai seorang pendiri madzhab Ahli Sunnah wa al-Jama‟ah yang memiliki pengikut
yang sangat banyak maupun dari sisi kandungan (isi) kitab tersebut yang bertentangan
dengan apa yang diyakini oleh para pengikutnya (Asya‟irah). Sehingga perlu melakukan
kajian yang komprehensif dan analistis terhadap karya tersebut serta penulisnya.

Kata Kunci: Al-Asy‟ari, al-Ibanah, Ahli Sunnah

1
Dosen Jurusan Ekonomi Islam STIES Imam Asy Syafii Pekanbaru, Jl. Soekarno Hatta, Marpoyan
Damai, e-mail: ahle.sonnah@gmail.com
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

1. Pendahuluan madzhab beliau dalam aqidah yang adalah


Ilmu Usuluddin merupakan ilmu kitab al-Ibanah „an Usul al-Diyanah.
yang membahas asas-asas agama yang Kitab ini termasuk salah satu karya
dengannya agama dan hukum-hukumnya beliau yang paling populer namun
ditegakkan. Adapun tegakknya hukum- kontroversial dikalangan para pelajar dan
hukumnya hanyab dengan berlandasarkan sarjana. Sebuah kitab yang membahas
kepada aqidah yang benar pula yang berbagai persoalan akidah memuat prinsip-
bersumber dari al-Qur‟an dan Hadits. prinsip keyakinan agama yang dipedomani
Sebagai ilmu aqidah atau dogmatic oleh madzhab Ahlu al Sunnah wa al-
theology, objek kajian ilmu ini berkisar Jama‟ah. Kajiannya dianggap penting
seputar persoalan ketuhanan, dan madzhab karena ia merupakan salah satu kitab yang
kalam. Sedangkan dalam ilmu kalam atau menjadi sandaran dalam bidang akidah
jidal (debat), maka kekuatan argumentasi seiring terdapat kontroversi karena adanya
dan logika yang tepat (mantiq) yang resistensi sebagian kalangan baik dari sisi
diperlukan dalam memberikan pengaruhnya keabsahan penisbatannya maupun sebagian
terhadap umat yang semakin kritis dan kandungannya yang dianggap berbeda
logis. Karena itu para pendukung suatu dengan apa yang kebanyakan kaum
madzhab berupaya untuk menjelaskan Asy‟ariyah yakini.
kedudukan mereka dalam hal keyakinan
yang dianutnya serta menarik umat untuk 2. Nama Penulis Kitab
mengikutinya dengan argumentasi yang Beliau adalah al-„Allamah al-Imam
kuat. al-Mutakallimin, Abu al-Hasan „Ali b.
Karya-karya tulis yang telah Ismail b. Abu Bisyr Ishaq b. Salim b. Ismail
dihasilkan oleh para tokoh usuluddin telah b. Abd Allah b. Musa anak seorang amir
banyak dijadikan acuan dan pegangan oleh (pemimpin) Basrah, Bilal b. Abu Burdah
generasi berikutnya. Melalui artikel ini anak dari seorang sahabat Rasulullah s.a.w.,
berusaha untuk melakukan kajian yang Abu Musa Abd Allah b. Qays b. Haddar, al-
analistis terhadap salah satu karya utama Asy‟ari al Yamani al-Basri 2 . Dilahirkan
dari tokoh yang dikenal telah memberikan pada tahun 260 H 3 di Basrah. 4 Adapun
pengaruh yang sangat besar dalam dunia ayah kandung beliau bernama Abu Isma’il
pemikiran Islam. Bahkan banyak sekali dari b. Ishaq, seorang yang bermadzhab ahli
sebagian umat Islam mengklaim telah sunnah.5
mengikuti tokoh ini dan menyandarkan
madzhab mereka dengannya. Selain dikenal 2.1. Madzhab Aqidah (Usul) Abu
karena kecerdasannya yang luar biasa, al-Hasan al-Asy’ari
pemikiran yang kuat serta argumentasi yang
akurat, tokoh tersebut memiliki metode 2
Syams al Din Muhammad b. Ahmad b. Utsman al-
yang sangat bagus, dengan menggabungkan Dzahabi, Syu‟ayb al Arnaut ed., Siyar A‟lam al-
nas dan akal secara bijaksana. Demikian Nubala (Beirut: Muassasah al Risalah, 1982), 15:85.
3
posisi beliau dan madzhab ahli sunnah Mayoritas para pengkaji menyebutkan bahwa Abu
al-Hasan al-Asy‟ari lahir pada tahun 260 H. Tetapi
adalah madzhab wasatiyah (tengah-tengah), ada juga yang menyebutkan bahwa kemungkinan
diantara tafrit dan ifrat. beliau lahir pada tahun 270 H, seperti yang disebut
Beliau adalah Imam Abu al-Hasan oleh Ibn Khallikan dalam al-Wafayat dan Hafiz al-
al-Asy‟ari, seorang tokoh Ulama yang Dzahabi dalam al-Siyar juz 15, halaman 85. Lihat:
Ibn Khallikan, Dr. Ihsan „Abbas ed., Wafayat al
memiliki pengikut yang sangat banyak
A‟yan wa Anba Ibna al Zaman (Beirut: Dar al Sadir,
hingga sekarang yang dikenal dengan t.t.), 3:284. al-Dzahabi, Siyar, 15:85.
Asya‟irah atau Asy‟ariyyah yang oleh para 4
Ibn Khallikan, Wafayat al A‟yan, 3:284.
5
pengikutnya beliau dianggap sebagai Abu al Qasim „Ali b. Hasan b. Hibbatullah b.
“Imam Ahli Sunnah wa al-Jama‟ah”. „Asakir al-Dimasyqi, Tabyin al-Kadzib al-Muftari
fima Nusiba Ila Abi al-Hasan al-Asy‟ari (Damaskus:
Diantara karya beliau yang menjelaskan T.P., 1929), 35.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

Abu al-Hasan al-Asy‟ari adalah Ahl al-Sunnah, beliau akhiri bab tersebut
seorang yang berjalan diatas manhaj Ahlu al dengan perkataan:
Sunnah wa al-Jama‟ah. Sorang penulis ,‫وبكل ذامكر ان من و قوم قنول‬
produktif yang banyak menghasilkan karya
dan karangan dalam berbagai bidang, ‫ وما و تقا ن في الإ ل له با‬, ‫وإ ويل بى ذن‬
terlebih tulisan yang kontra dengan
kelompok mulhid (kafir), Mu‟tazilah,
‫ وبو‬, ‫ياه ر ص وىو ن بسحا ونمع والكيل‬
Qadariyah, Jahmiyah, Khawarij, Rafidah ‫ وعليو وتنكل وإول ي‬, ‫“ ي ن ع تسن‬Dan
dan lainya yang berseberangan dengan
dengan semua ucapan
madzhab beliau.
mereka (ahli hadits dan
Kebsahan madzhab beliau sebagai
ahli sunnah) yang telah
seorang ahli sunnah telah sampaikan oleh
kami sebutkan, maka kami
Sheikh Hammad b. Muhammad al Ansari
katakan: kami bermadzhab
dalam pengantar (pendahuluan) kepada
dengannya. Hanya Allah
kitab al-Ibanah „an Usul al-Diyanah yang
sahaja yang memberi taufiq
ditahqiq oleh Basyir Muhammad „Uyun
kepada kami, cukuplah Dia
dimana para ulama hadits telah sepakat
bagi kami, dan Dialah
bahwa Abu al-Hasan al-Asy‟ari adalah
sebaik- baiknya tempat
seorang imam ahli hadits dan madzhab
menyerahkan (segala
beliau madzhab ahli hadits. Beliau
urusan), kepada-Nya kami
berbicara mengenai asas agama berasaskan
memohon pertolongan dan
kepada tariqah (metode) ahli sunnah, dan
bertawakkal serta kepada-
membantah orang-orang yang menyelisihi
Nya pula kami kembali.”7
beliau dari kelompok sesat dan ahli bid‟ah.
Beliau menghunuskan pedangnya terhadap Abu al-Hasan „Ali b. Isma’il al-
kaum Mu‟tazilah, Rafidah, dan para ahli Asy‟ari merupakan imam besar ahli kalam
bid‟ah dari ahli qiblah (kaum muslimin) dalam Islam; pada awal perkembangan
serta orang-orang yang keluar dari agama pemikiran beliau berada diatas keyakinan
(kafir). Siapapun yang mencela dan Mu‟tazilah dan menjadi murid „Ali al
menghina beliau, maka sesungguhnya telah Juba‟i. Kemudian Allah membuka basirah
menghina seluruh ahli sunnah. Abu al- beliau pada pertengahan umur beliau dan
Hasan al-Asy‟ari bukanlah orang yang awal punca kedewasaan beliau tahun 304 H, dan
yang berbicara dengan lisan ahli sunnah, mengisytiharkan ruju‟ beliau dari kesesatan
tetapi sebelum beliau banyak para pembela Mu‟tazilah. 8 Dan dalam fase (period) 9
madzhab yang hak ini. Beliau memperkuat
argumentasi dan penjelasan, serta beliau
bukan orang yang membuat metode baru
atau madzhab khusus dan berada diluar 7
Abu al-Hasan „Ali b. Isma’il al-Asy‟ari,
madzhab yang telah disebutkan dan Muhammad Muhy al-Din Abd Hamid ed., Maqalat
dijelaskan oleh para imam selain beliau.6 al-Islamiyin wa Ikhtilaf al-Musallin (Kairo:
Demikian pula apa yang telah Maktabah Nahdah al-Misriyah, 1950), 1:325.
dikatakan oleh Imam al-Asy‟ari dalam kitab Keyakinan beliau didalam kitab al Ibanah „an Usul
„al-Diyanah sejalan dengan apa yang dinyatakannya
beliau, Maqalat al-Islamiyin, setelah didalam al-Maqalat mengenai prinsip kepercayaan
menjelaskan tentang kesimpulan perkataan ahli hadits dan sunnah yang juga beliau anut.
(pendapat) ahli hadits pada (bab) Hadzihi 8
Al-Subki menyebutkan dalam al-Tabaqat milik
Hikayah Jumlah Qaul Ashab al-Hadits wa beliau bahawa Abu al-Hasan al-Asy‟ari telah
berpegang kepada faham Muktazilah ini selama 40
6 tahun sehingga beliau menjadi seorang Imam bagi
Abu al-Hasan al-Asy‟ari, Basyir Muhammad puak Mu‟tazilah. Maka tatkala Allah menginginkan
„Uyun ed., al Ibanah „an Usul al-Diyanah (cet. Ke- beliau menolong agama-Nya, Allah bukakan dada
3, T.T.P.: Dar al Bayan & Maktabah al-Muayyad, (hati) beliau bagi mengikuti yang haq. Beliau sempat
1991), 10 - 11. ghaib (hilang) selama 15 hari dari hadapan manusia
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

kedua ini, beliau rajin menulis, berdiskusi dikalangan khalayak ramai yakni kitab al-
dan memberikan pelajaran dalam Ibanah. Dan sesungguhnya para penulis
membantah Mu‟tazilah dengan tariqah tarjamah (biografi) beliau telah menyatakan
(manhaj) pertengahan antara jidal (kalam) bahwa ia (al-Ibanah) adalah kitab beliau
dan salaf. Kemudian beliau ruju‟ secara yang paling akhir dan beliau ingin bertemu
sempurna pada metode salaf dalam itsbat dengan Allah diatas (keyakinan) ini.10
(menetapkan) apapun yang ditetapkan oleh Beliau berbicara pada pokok-pokok
nas dari perkara yang ghaib yang agama dan membantah orang-orang menye-
leweng dari ahli bid‟ah dan ahwa‟ (hawa)
diwajibkan Allah terhadap hamba-Nya
dengan menggunakan al-Qur‟an dan Hadits
untuk mengimaninya dengan sebenar. dengan pemahaman para sahabat. Beliau
Kemudian beliau menulis hal tersebut pada adalah pedang yang terhunus atas
kitab-kitab beliau yang terakhir, Mu‟tazilah, Rafidah, dan para ahli bid‟ah.
diantaranya adalah kitab yang beredar
2.2. Madzhab Abu al-Hasan al-
di rumahnya. Kemudian beliau datang ke masjid Asy’ari Dalam Fikih
Jami‟ serta naik ke atas mimbar, dan berkata yang Para ulama dan pengkaji berselisih
maknanya: “Wahai sekalian manusia, aku telah pendapat bagi menetapkan madzhab fikih
hilang dari hadapan kalian dalam beberapa masa yang diamalkan oleh Abu al-Hasan al-
(hari), disebabkan aku telah merenungkan ada dalil- Asy‟ari. Abd Qadir al-Qarasyi (w.775H) 11
dalil yang saling bercanggah manakala aku belum dalam Jawahir al-Madiyah fi al-Tabaqat
dapat mencari dalil yang paling kuat (tarjih),
kemudian aku memohon petunjuk kepada Allah,
al-Hanafiyah pada juz 2 halaman 544
maka Dia memberikan aku petunjuk kepada suatu menyebutkan bahwa Abu al-Hasan al-
I‟tiqad (keyakinan) yang aku dakwahkan Asy‟ari bermadzhab Hanafi. Dan dikatakan
(sampaikan) dalam kitab-kitabku ini. Dan aku pula oleh Mas‟ud b. Shaybah bahwa beliau
lepaskan aqidahku yang lama sebagaimana aku (al-Asy‟ari) bermadzhab Hanafi (dalam
lepaskan bajuku ini.” (lihat: Taj al-Din al-Subki, fikih), Mu‟tazilah (dalam kalam). 12
Mahmud al-Tahawi & „Abd al-Fatah al-Halawi ed., Pendapat lain menyebutkan bahwa
Tabaqat al-Syafi‟iyah al-Kubra (T.T.P: Dar Ihya madzhab beliau adalah Maliki seperti yang
Kutub al-„Arabi, t.t.), 3:347-348. Ibn Khallikan juga
dalam Wafayat al-A‟yan Wa Anba‟ Abna‟ al-Zaman
disebutkan oleh al-Qadi „Iyad (w.544H)
pada juz 3, halaman 285 mengkisahkan bahwa Abu
al-Hasan al-Asy‟ari pada mulanya seorang 10
Demikian yang diceritakan oleh Muhib al-Din al-
Mu‟tazilah, kemudian beliau bertaubat dari Khatib dalam komentar beliau pada hamish
perkataan al-„Adl dan Khalq al-Qur‟an dimesjid al- (footnote) kedua terhadap kitab al-Muntaqa min
Jami‟ di Basra pada hari Juma‟at, beliau naiki kursi Minhaj al-I‟tidal fi Naqd Kalam Ahl al-Rafd Wa al-
dan menyeru dengan suara yang tinggi (keras): I‟tizal karya Taqiy al-Din Ahmad b. Taymiyah yang
“Sesiapa yang mengenal aku maka ia sungguh telah diringkas oleh Hafiz Abu Abd Allah Muhammad b.
mengenalku, dan sesiapa yang belum mengenalku Utsman al-Dzahabi. Lihat: Ahmad b. Abd al-Halim
maka aku akan mengenalkan diriku. Aku fulan bin b. Abd al Salam b. Taymiyah, Muhib al-Din al-
fulan; aku pernah mengatakan yang al-Qur‟an itu Khatib ed., al-Muntaqa al-Muntaqa min Minhaj al-
adalah makhluk, Allah tidak akan dilihat oleh mata I‟tidal fi Naqd Kalam Ahl al-Rafd wa al-I‟tizal (cet.
kepala, dan akulah yang (kuasa) mengerjakan Ke-3, Riyad: Risalah al-„Ammah li Idarat al-Buhuts
(menciptakan) perbuatan yang jahat. Dan aku al-„Ilmiyah wa al-Ifta wa al-Da‟wah wa al-Irsyad,
bertaubat ….” (Lihat: Ibn Khallikan, Wafayat al- 1993), 44.
A‟yan, 3:285). 11
Beliau adalah Muhy al-Din Abd Qadir b.
9
Muhy al-Din al-Khatib dalam ta‟liq (komentar) Muhammad b. Muhammad b. Nasr Allah b. Salim b.
terhadap al-Muntaqa min Minhaj al-I‟tidal pada Abu al-Wafa al-Hanafi al-Qarasyi (669-775 H),
hamish (footnote) kedua halaman 36 menyebutkan diantara karya beliau yang paling penting adalah
bahawa Abu al-Hasan al-Asy‟ari telah melalui tiga kitab Syarh Ma‟ani al-Atsar dan al-Jawahir al-
atwar fase (tahapan/priode): Fase pertama: orientasi Mudiah fi Tabaqat al-Hanafiyah.
beliau kepada Mu‟tazilah. Fase kedua: Keluar dari 12
Lihat: Salih b. Muqbil b. Abd Allah al-„Asimi, al-
Mu‟tazilah dan menbantah mereka dengan Ibanah „An Usul al-Diyanah li Abi al-Hasan al-
mengambil sikap tengah antara Mu‟tazilah dan Asy‟ari (Umm al-Qura: Maktabah al-Malik Abd
madhhab salaf. Fase ketiga: Berpindah ke madhhab Allah b. Abd „Aziz, t.t.), 35.
salaf secara sempurna dan menuliskannya dalam
kitab al-Ibanah dan selainnya.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

dalam Tartib al-Madarik wa Taqrib al- 2.3. Guru-guru Beliau


Masalik li Ma‟rifah A‟lam Madzhab Telah diketahui bahwa Abu al-
Malik. 13 Pendapat ini juga dikatakan Ibn Hasan al-Asy‟ari sebelumnya merupakan
Farhun al-Maliki (w.799H) ketika salah satu tokoh Mu‟tazilah, tentu beliau
membincangkan tarjamah (biografi) Abu al- pernah belajar dari seorang tokoh (imam)
Hasan al-Asy‟ari dalam al-Dibaj al- kelompok Muktazilah di Basra, yakni Abu
Madzhab halaman 293 bahwa beliau (al- „Ali al-Jubai (w.303H). 19
Asy‟ari) seorang Maliki (bermadzhab Al-Hafiz Ibn „Asakir dalam al-
Malikiyah).14 Namun pendapat ini dibantah Tabyin halaman 91 menceritakan dari Abu
oleh Taj al-Din al-Subki dalam Tabaqat al- Muhammad al-„Askari yang al-Asy‟ari
Syafi‟iyah al-Kubra juz 3, halaman 352
adalah seorang murid „Ali al-Juba’i, belajar
yang mengatakan bahwa pendapat yang
mengatakan yang Abu al-Asy‟ari dan mengambil ilmu darinya serta selalu
bermadzhab Maliki adalah tidak benar.15 bersamanya selama 40 tahun. 20 Tetapi
Al-Hafiz Ibn „Asakir dalam al- ketika Allah membukakan pintu hatinya
Tabyin mengatakan cenderung kepada dan memberikannya petunjuk, akhirnya
pandangan yang madzhab Abu al-Hasan al- beliau taubat dari faham Muktazilah dan
membantah gurunya tersebut.21
Asy‟ari adalah Syafi‟i dan Maliki. 16
19
Pendapat ini dikatakan juga oleh Zubaydi Al-Subki, Tabaqat, 3:347. Juga: Al-Dzahabi,
(w.1205 H) dalam Ittihaf al-Sadah al- Siyar, 15:86.
20
Muttaqin.17 Ibn „Asakir, Tabyin, 91. Lihat juga: Dr. Abd
Rahman Badawi, Madzahib al-Islamiyin: The
Pendapat lain menyatakan bahwa Doctrines of Muslims (Beirut: Dar al-„Ilm li al-
madzhab Abu al-Hasan dalam fikih adalah Malayin, 1997), 491.
madzhab Shafi‟i dan pendapat inilah paling 21
Abu al-Hasan al-Asy‟ari pernah berdebat dan
kuat, sebagaimana yang dikatakan oleh al- bertanya kepada Abu „Ali al-Jubai lalu beliau
Subki dalam Tabaqat beliau.18 menyampaikan tiga persoalan, yaitu mengenai tiga
orang bersaudara; yang satu seorang mukmin, baik
dan taqwa; yang kedua seorang kafir, fasiq dan
jahat, manakala yang ketiga masih kecil. Kemudian
mereka mati, maka Abu al-Hasan pun menanyakan
13
Al-Qadi „Iyad, Muhammad b. Tawit et. al., ed., mengenai hal (keadaan) mereka. Al-Jubai menjawab
Tartib al-Madarik wa Taqrib al-Masalik li Ma‟rifah bahawa yang mukmin berada pada tempat yang
A‟lam Madzhab Malik (Maroko: al-Ribat al- tinggi (di surga), manakala yang kafir maka ia
Maghrib, t.t), 5:43. berada di tempat yang paling bawah (di neraka). Dan
14
Ibn Farhun, al-Dibaj al-Mudzhab fi Ma‟rifah yang masih kecil maka ia termasuk orang yang
A‟yan „Ulama al-Madzhab (Beirut: Dar al-Kutub al- selamat. Kemudian al-Imam al-Asy‟ari berkata:
„Ilmiyah, 1997), 293. apabila yang kecil tadi ingin ke pergi ke tempat yang
15
Al-Subki, Tabaqat al-Syafi‟iyah, 3:352. mukmin itu, apakah ia diizinkan? Al-Jubai
16
Al-Hafiz Ibn „Asakir dalam membantah perkataan menjawab: Tidak, kerana akan dikatakan kepadanya:
al-Ahwazi yang Abu al-Hasan al-Asy‟ari tidak “saudaramu mencapai darjah ini disebabkan
mempunyai manzilah dalam ilmu, al-Qur‟an, fikih keta‟atannya yang banyak (banyak beramal),
dan al-hadits. Beliau menyebutkan bahawa beliau manakala kamu tidak demikian.” Maka berkata al-
bermadhhab Shafi‟iyah atau Malikiyah dan ahli Asy‟ari: “Bagaimana apabila ia berkata: “kurangnya
Madina. Lihat: Ibn „Asakir, Tabyin, 400. ketaaatanku bukan (kesalahan) dari diriku, Engkau
17
Lihat: Muhammad b. Muhammad al-Husayni al- telah tidak memanjangkan umurku dan tidak
Zubaydi, Ittihaf al-Sadah al-Muttaqin bi Sharh Ihya mentaqdirkanku untuk melakukan ketaatan.” Lalu
„Ulum al-Din (cet. Ke-3, Beirut: Dar al-Kutub al- Al-Jubai berkata: “al-Bari (Allah) akan berkata:
„Ilmiyah, 2006), 2:6. Lihat juga: al-„Asimi, al-
“Aku mengetahui, apabila aku panjangkan umurmu
Ibanah, 36.
18 nescaya kamu akan bermaksiat kepada-Ku, yang
Beliau mengatakan bahawa al-Asy‟ari seorang
menjadikan kamu memperoleh azab yang keras.
Shafi‟iyah, dan belajar fikih kepada Abu Ishaq al-
Maka Aku lakukan itu untuk kemaslahatanmu.” Abu
Marwazi. Demikian beliau sebutkan pula yang
pendapat itu juga dikatakan oleh Abu Bakr bin al-Hasan al-Asy‟ari berkata: “Apabila saudaranya
Furak dalam Tabaqat al-Mutakallimin dan Abu yang besar (kafir): “Wahai Tuhan semesta alam,
Ishaq al-Isfarayni. Lihat: al-Subki, Tabaqat, 3:352. sebagaimana Engkau telah mengetahui keadaannya,
Lihat juga: al-„Asimi, al-Ibanah, 36. tentunya Engkau (juga) mengetahui keadaanku.
Maka kenapa Engkau tidak memperhatikan
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

Ketika beliau keluar dari madzhab - Abu al-Hasan al-Bahili (d. 370 H).28
Mu‟tazilah, beliau datang ke Baghdad dan - Abu al-Husein Bundar bin al-Husein
mengambil hadits dan meriwayatkan di al-Shirazi, khadim kepada Abu al-
dalam tafsir beliau dari ahli hadits Baghdad Hasan al-Asy‟ari (d. 353 H).29
Zakariya b. Yahya as-Saji (w.285H) 22, Abu - „Ali bin Muhammad al-Tabari yang
al-Khalifah (w.303H), Sahl b. Nuh, dikenal dengan al-„Iraqi (d. 380
Muhammad b. Ya‟qub al-Muqbiri, Abd H).30
Rahman bin Khalaf al-Dabi (w.340H). 23 - Abu Bakr al-Qaffal al-Shashi al-
Beliau juga belajar fikih dari Ahmad bin Faqih31
Umar b. Suraij al-Baghdadi (w.303H)24 dan - Abu Sahl al-Sa‟luki al-Naisaburi (d.
al-Qaffal al-Shadzili 25 , Abu Ishaq al- 369 H).32
Marwazi.26 - Ibn Khafif (d. 371 H).33
- Abu Zayd al-Marwazi (d. 371).34
2.4. Murid-Murid Beliau:
Diantara murid-murid beliau adalah: 2.5. Karya-Karya Beliau
- Abu Abd Allah bin Mujahid al- Abu al-Hasan al-Asy‟ari merupakan
Basri (d. 370 H).27 seorang penulis yang banyak menghasilkan
karya berkaitan dengan masalah akidah
Islam.
kemaslahatanku juga?” Lalu terdiamlah al-Jubai.
(Lihat: „Imad al-Din al-Hanbali al-Dimashqi, Abd
Diantara karya-karya beliau tersebut
Qadir al-Arnaut & Mahmud al-Arnaut ed., al- adalah:
Syadzarat al-Dzahab (Beirut: Dar Ibn Katsir,1990), 1. Al-„Umad fi al-Rukyah.35
4:130. 2. Al-Fusul fi Radd „Ala al-Mulhiddin
22
Al-Hafiz Ibn „Asakir menyebutkan dari Ibn wa al-Kharijin „ala Millah ka
Faurak bahwa ayah beliau, Abu Bisyr Isma‟il bin
Ishaq ketika akan wafat beliau mewasiyatkan agar
Abu al-Hasan al-Asy‟ari diajar dan ditarbiyah oleh
seorang Imam di bidang fikih dan hadits, yakni
Zakariya bin Yahya al-Saji dan dari beliau pula Abu 28
Al-Dzahabi, Siyar, 15:87.
al-Hasan al-Asy‟ari telah meriwayatkan banyak 29
Ibn „Asakir, Tabyin, 179.
hadits yang ada pada kitab tafsir beliau. Lihat: Ibn 30
Ibn „Asakir, Tabyin, 181. Beliau adalah Abu al-
„Asakir, Tabyin, 35. Hasan „Ali Ibn Muhammad bin Mahdi Abu al-Hasan
23
Abu al-Hasan al-„Asy‟ari, Dr. Fauqiyah Husein al-Tabari, diantara orang yang berlebih dalam ilmu
Mahmud ed., al-Ibanah „An Usul al-Diyanah li Abi kalam, beliau juga seorang hafiz kepada fikih,
al-Hasan al-Asy‟ari (Kairo: Dar al-Ansar, 1997), 17. manakala madhhab beliau dalam fikih adalah
24
Abu al-Fida Isma‟il b. „Umar b. Kather, Abd Syafi‟iyah.
Allah b. Abd Muhsin al-Turk ed., al-Bidayah Wa al- 31
Ibn „Asakir, Tabyin, 182.
Nihayah (Dar al-Hijr, 1999), 15:101. 32
Ibn „Asakir, Tabyin, 183. Beliau adalah
25
Taj al-Din al-Subki menyebutkan dalam Tabaqat Muhammad bin Sulayman bin Muhammad bin
al-Shafi‟iyah al-Kubra pada juz 3 halaman 202 yang Hanafi al-„Ajali al-Sa‟lubi al-Naisaburi, seorang
beliau (al-Qaffal) belajar ilmu kalam kepada al- faqih Shafi‟iyah dan ahli kalam, dan telah
Asy‟ari manakala al-Asy‟ari membacakan (belajar) mendengar dari al-Imam Ibn Khuzaymah. Lihat: Al-
fikih kepada beliau, seperti beliau (al-Qaffal) Dzahabi, Siyar, 16:235.
membacakan (belajar) ilmu kalam kepada beliau (al- 33
Beliau adalah Abu Abd Allah Muhammad bin
Asy‟ari). Lihat: Al-Subki, Tabaqat, 3:202. Khafif al-Shirazi, Sheikh Sufi, dilahirkan pada tahun
26
Ibn Khallikan dalam Wafayat al-A‟yan Wa Anba 260 H, dan wafat pada tahun 371 H. Lihat: Al-
Abna al-Zaman pada juz 3 halaman 284 Dzahabi, Siyar, 16:342.
menyebutkan yang Abu al-Hasan al-Asy‟ari selalu 34
Al-Hafiz al-Dzahabi mengatakan yang beliau
menghadiri pelajaran yang diberikan oleh Abu Ishaq adalah seorang al-Sheikh al-Imam al-Mufti al-
al-Marwazi, seorang faqih Shafi‟iyah di Mesjid al- Qudwah al-Zahid, Al-Hakim, Daruqutni dan selain
Mansur, Baghdad tiap hari Juma‟at. Lihat: Ibn mereka berdua telah meriwayatkan hadits dari
Khallikan, Wafayat, 3:284. beliau. Al-Dzahabi, Siyar, 16:313.
27 35
Beliau adalah Abu Abd Allah Muhammad bin Kitab ini menjelaskan mengenai dalil-dalil
Ahmad bin Muhammad bin Ya‟qub bin Mujahid al- memungkinnya melihat Allah Subhanah wa Ta‟ala
Ta‟i al-Basri, sahabat kepada Abu al-Hasan al- nanti di akhirat, serta bantahannya kepada aliran
Asy‟ari. Lihat: Al-Dzahabi, Siyar, 16:305. Mu‟tazilah yang mengingkarinya.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

Falasifah wa al-Tabai‟in wa al- 7. Maqalat al-Islamiyyin wa ikhtilaf


Dahriyin wa Ahl al-Tashbih.36 al-Musallin.41
3. Al-Mujiz.37 8. Tafsir al-Qur‟an al-Mukhtazin.
4. Al-Imamah38 9. Khalq al-A‟mal.
5. Risalah Istihsan al-Khaud Fi „Ilm 10. Kitab al-Sifat.
al-Kalam.39 11. Kitab al-Rukyah bi al-Absar.
6. Al-Luma‟ fi al-Radd „ala Ahl al- 12. Al-Naqd „Ala al-Jubai.
Zaigh wa al-Bida40 13. Nawadir Fi Daqaiq al-Kalam.
14. Al-Ibanah „An Usul al-Diyanah.
36 15. Dan lain-lain.
Kitab ini merupakan kitab yang besar, mencakup
12 kitab. Ianya ialah kitab yang membantah kaum
mulhid dan yang keluar dari agama, seperti Filosuf, 2.5. Pujian Ulama
Tabi‟in, Dahriyin, dan mushabbihah. Juga Sebagai seorang tokoh yang terkenal
membantah kaum Barahimah, Yahudi, Nasrani dan di masanya hingga masa belakangan maka
Majusi. Abu al-Hasan al-Asy‟ari banyak mendapat
37
Kitab ini mencakup 12 kitab. Berdasarkan
pembahagian pendapat-pendapat orang yang pujian dari para Ulama dan peneliti,
menyimpang dan yang keluar dari agama serta yang diantara mereka adalah:
masuk kepadanya.
38
1. Al-Hafiz al-Dzahabi (w.748H)
Kitab ini membicarakan tentang Itsbat berkata dalam al-Siyar juz 15
kekhalifahan Abu Bakr Radiyallah „anh dan
kebatilan pendapat orang yang mengatakan bahawa halaman 86:
yang harus jadi imam itu adalah imam yang ma‟sum . ‫و كان ا جب ع ق الذكءا وقوة الفهم‬
pada setiap zaman.
39
Kitab ini merupakan kritik dan bantahan kepada ‫ كرىو وتربأ منو‬, ‫وهار بع ق رعمفة ااعلتزال‬
sebahagian kalangan Hanabilah yang berpendapat
bahawa kajian ilmu kalam sebagai suatu yang baru
“Beliau adalah seorang
dan kesesatan. yang memiliki kecerdasan
40
Para ulama dan pengkaji berselisih mengenai kitab yang luar biasa dan
terakhir yang telah ditulis oleh Abu al-Hasan al- pemahaman yang kuat.
Asy‟ari diantara kitab al-Luma‟ fi al-Radd „Ala Ahl Tatkala beliau telah
al-Zaigh Wa al-Bida‟ dan al-Ibanah „An Usul al- menguasai pengetahuan
Diyanah, Dr. Fauqiyah Husein Mahmud
menyebutkan yang kitab al-Ibanah lebih dulu
tentang faham I‟tizal
ditulis. Lihat: Dr. Fauqiyah Husein Mahmud, 1:78. (muktazilah), beliau pun
Tetapi Sheikh al-Islam al-Ibn Taimiyah (w.728H) membenci dan berlepas
dalam Bayan Talbis al-Jahmiyah juz 1 halaman 135- diri darinya…”42
136 menyebutkan yang kitab al-Ibanah merupakan
diantara karya al-Asy‟ari yang paling masyhur dan
paling akhir. Lihat: Ahmad Ibn Abd Halim b. Abd
al-Salam b. Taymiyah, Dr. Yahya b. Muhammad al- merupakan kitab beliau yang paling akhir dan
Hanaydi ed., Bayan Talbis al-Jahmiyah fi Ta‟sis keyakinan itulah yang beliau ingin menghadap
Bida‟ihim al-Kalamiyah (Madinah: Majma‟ al Malik Allah. Lihat: Ibn Taymiyah, al-Muntaqa, 44.
Fahd li Taba‟ah a; Mushaf al Sharif, 2005), 1:135- Pendapat ini juga sejalan dengan Sheikh Hammad b.
136. Ibn Darbas al-Shafi‟i (w.605H) dalam Risalah Muhammad al-Ansari pada pendahuluan kitab al-
al-Dhab „an Abi al-Hasan al-Asy‟ari juga secara Ibanah „an Usul al-Diyanah. Lihat: Basyir „Uyun,
tidak langsung menyebutkan bahwa kitab al-Ibanah al-Ibanah, 20. Dr. Salih Ibn Muqbil b. Abd Allah al-
adalah yang terakhir dan merupakan madzhab Abu „Asimi dalam thesis Ph.D beliau mengenai kitab al-
al-Hasan al-Asy‟ari yang dipegangi oleh beliau. Ibanah ini juga menyatakan bahawa kitab al-Ibanah
Demikian juga al-Imam Ibn „Imad al-Hanbali dalam yang merupakan tulisan beliau yang paling akhir.
Syadzarat al-Dzahab juga menyatakan bahawa al- Lihat: al-„Asimi, 227., al-Hafiz Ibn Katsir (w.774H),
Ibanah adalah kitab yang terakhir ditulis oleh Abu dan selain mereka juga menyebutkan bahawa kitab
al-Hasan al-Asy‟ari. Lihat: Ibn al-„Imad, al- al-Ibanah adalah kitab Abu al-Hasan yang paling
Shadharat, 4:131. Muhy al-Din al-Khatib dalam akhir.
41
ta‟liq beliau terhadap kitab al-Muntaqa min Minhaj Mengandungi berbagai maqalat (pendapat-
al-I‟tidal pada hamish kedua halaman 44 pendapat/madzhab aqidah) yang dianut oleh umat
menyebutkan bahwa para penulis biografi beliau Islam dan perselihan mereka.
42
al-Dzahabi, Siyar, 15:86.
(Abu al-Hasan al-Asy‟ari) menyatakan al-Ibanah
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

2. Al-Imam al-Faqih Abu Bakr al- sunnah para rasul,


Sawrafi (w.345H) berkata: pembela agama, penjaga
‫ن اكت اهعتزلة قد رفوعا رؤسهم تى ح أشن‬ aqidah
muslimin…”45
kaum

...‫رع شألاي‬
5. Taqiy al-Din b. Qadi Syuhbah
“Orang-orang mu‟tazilah (w.851H) dalam Tabaqat al-
pernah dalam puncaknya Shafi’iyah milik beliau pada juz 1
(kejayaannya), sampai al- halaman 114 berkata:
Asy‟ari muncul….”43
, ‫مامإ ىات ملكني و ناصر سنة يسد رىاسلني‬
3. Berkata al-Imam al-„Allamah
Sheikh al-Islam al-Qadi „Iyad
‫والب ذ عن ي د الن واهصحح لعقائد ملسهاني‬
(w.544H): “Imam para ahli kalam,
‫وصف ن لى أل سالنة ت الصانيف وأقام ماجج ل عى‬ penolong sunnah penghulu
para rasul, pembela
‫إ تث ا ب سالنة‬ agama, dan pembetul
46
aqidah kaum muslimin.”
“Beliau telah menulis
berbagai tulisan bagi ahli
sunnah, menegakkan 6. Berkata al-Qadi Abu Bakr al-
hujjah bagi tegaknya Baqilani (w.403H):
sunnah…”44 ‫ل ض فأ وح أام أن أفهم مالك‬
4. Berkata Taj al-Din al-Subki ‫ وكان ال يتكمل‬,‫خشال أة امن س‬
(w.771H) dalam Tabaqat al-
Syafi‟iyah al-Kubra pada juz 3 ‫ق م ل ع كالامل إال ي حث وجب‬
halaman 347: ‫وي لع رصنة ماق‬
‫ا هلل تعال‬ ‫ا خن يش وقودات ن إل‬ “Seutama-utama ahwalku
‫الش خي أبو مس ان األشرعي‬ adalah aku faham
perkataan al-Sheikh Abu
‫ يشخ رطيقة ى أل السنة‬, ‫رص بالي‬ al-Hasan, beliau hanya
berbicara dalam ilmu
‫ وإمام ىاتي نم لك و ناصر‬, ‫والمةعا‬ kalam untuk menolong
yang haq.”47
‫ و الذب عن الدين‬, ‫سنة رىاسي نل‬
‫واي عا سل ق ف حظ عقئاد سهالمني‬ 7. Al-Khatib al-Baghdadi (w.463H)
berkata:
... , ‫ هتاكمل‬, ‫أبوامن س رع شألاي‬
“Sheikh kami, qudwah
(tauladan) kami kepada ‫صاحب الكتب وا تلصانيف ق‬
Allah, Sheikh Abu al- ‫رالد ى لع ىالةدح وغريىم من‬
Hasan al-Asy‟ari al-Basri,
Sheikh tariqah (manhaj)
Ahl al-Sunnah Wa al-
Jama‟ah, Imam para
mutakallim, penolong 45
al-Subki, Tabaqat, 3:347.
46
Taqiy al-Din Qadi Syuhbah al-Dimasyqi, Dr. Abd
„Alim ed., Tabaqat al-Shafi‟iyah (Beirut: Dar al-
43
al-Dzahabi, Siyar, 15:86. Nadwah al-Jadidah, 1988), 1:114.
44 47
Al-Qadi „Iyad, Tartib, 24. al-Dzahabi, Siyar, 15, h. 86.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

‫اهعتزلة وار لا ةضف والهمية‬ 3. Kajian Kitab Al-Ibanah ‘An Usul Al-
Diyanah
‫وانوارج وسائر أصناف ىابتدعة‬
“Abu al-Hasan al-Asy‟ari 3.1. Tautsiq Penisbatan Kitab
seorang mutakallim, Kepada Abu al-Hasan al-Asy’ari
pemilik kitab-kitab dan Kitab al-Ibanah sering dijadikan
sumber rujukan oleh para sarjana dan ulama
tulisan-tulisan dalam
dalam membahaskan isu-isu yang berkaitan
membantah kaum Mulhid
dengan masalah akidah. Tetapi sementara
(kafir) dan selainnya dari
pihak yang memberikan keragukan
Muktazilah, Jahmiyah,
mengenai keabsahan penisbatannya kepada
Khawarij, dan para ahli
al-Imam al-Asy‟ari. Seperti yang
bid‟ah.”
diceritakan oleh Ibn Darbas al-Syafi‟i
(w.605H) dalam Risalah al-Dzab „An Abi
8. Berkata Ibn Khallikan (w.681H)
al-Hasan al-Asy‟ari. 51 Manakala
dalam Wafayat al-A‟yan juz 3,
sebahagian yang lain pula mengatakan yang
halaman 285:
sebahagian isi kitab ini telah
‫أبو امن س وى ا صحب األصول‬ diselewengkan.52
, ‫والقائم رص نبة مذىب سالنة‬
.. ‫ويإل تنسب الط ةف ئا رع شأل اية‬
kematian Abu al-Hasan al-Asy‟ari. Sebahagian
mereka menyebutkan yang beliau wafat pada tahun
“Abu al-Hasan adalah 324 H, semua pengikut Hanabilah dan para ulama
berpegang pada tarikh ini, seperti yang disebutkan
ahli usul dan penolong oleh al- al-Hafiz al-Dzahabi dalam Siyar A‟lam al-
(pembela) madzhab Nubala‟ juz 15, halaman 86. Manakala Ibn
sunnah, kelompok Khallikan dalam al-Wafayat juz 3, halaman 284
Asy‟ariyah menisbatkan beliau menyebutkan tarikh wafat Abu al-Hasan al-
48
kepadanya.” Asy‟ari pada tahun 330 H dan disebutkan juga pada
tahun 324 H.
51
9. Berkata Ibn al-„Imad al-Hanbali (d. Ibn Darbas mengatakan yang kitab al-Ibanah
pernah dihadapkan kepada seorang tokoh Jahmiyah
1089 H) dalam Shadharat al- yang menisbatkan dirinya secara dusta kepada Abu
Dhahab pada juz 4 halaman 129: al-Hasan al-Asy‟ari di Bait al-Maqdis, lalu dia
‫ بأو مس ان اأ عشلري‬, ‫ رح بال الا ىفمة‬, ‫اإلمام العمالة‬ mengingkarinya dan mengatakan yang dia tidak
pernah mendengar mengenai kitab tersebut, dan ia
bukan termasuk dari tulisan beliau. Pada akhirnya ia
.. ‫ اصحب اه ف نصات‬, berusaha mengingkarinya dengan akalnya bagi
melepaskan syubhat dalam otaknya. Dia pun
“Al-Imam al-„Allamah, lautan mengatakan setelah memainkan jenggotnya yang
kefahaman, Abu al-Hasan al- mungkin sahaja beliau (al-Asy‟ari) menulisnya
Asy‟ari, pemilik berbagai ketika beliau seorang hashawiy. Lihat: Abd Malik
karya (penulis yang Ibn Darbas, „Ali al-Faqih ed., Risalah Fi al-Dzab
produktif).” 49 „an Abi al-Hasan al-Asy‟ari (Madinah: Maktabah al-
„Ulum Wa al-Hikam, 1994), 131. Lihat juga: al-
„Asimi, 241.
52
Sheikh Muhammad Zahid Kautsari menyebutkan
Wafat al Asy’ari bahwa naskah (kitab al-Ibanah) yang dicetak di
Abu Hasan al-Asy‟ari datang ke India merupakan naskah yang (sebahagian) isinya
Baghdad dan menuntut ilmu serta menetap telah diselewengkan (dirubah) oleh permainan
pihak-pihak jahat. Beliau menyebutkannya dalam
disana hingga wafat pada tahun 324 H.50 ta‟liq bagi kitab Tabyin al-Kadzib al-Muftari Fima
Nusiba Ila Abi al-Hasan al-Asy‟ari karya al-Hafiz
48
49
Ibn Khallikan, Wafayat, 3:284. Ibn „Asakir pada hamish (footnote) yang pertama,
Ibn al-„Imad, al-Shadzarat, 129. halaman 28 (Lihat: Ibn „Asakir, Tabyin, 28. Dr.
50
Para sarjana tidak dapat menentukan tarikh yang Fauqiyah Husein Mahmud dalam pendahuluan
tepat bagi tarikh yang sebenarnya mengenai tangal beliau bagi kitab al-Ibanah juga menyebutkan
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

Maka dari itu, untuk membuktikan


perkataan Sheikh al-Kautsari halaman 74 juga apakah kitab al-Ibanah „an Usul al-
menukilkannya. (Lihat: Fauqiyah, al-Ibanah, 1:74). Diyanah penulis akan menukilkan beberapa
Pendapat ini selari dengan Dr. Abd Rahman Badawi pernyataan dari para pengkaji dan ulama
dalam Madzahib Islamiyin halaman 516 yang juga yang telah mengokohkan (menetapkan)
turut mendukung perkataan al-Kautsari serta
bahwa kitab ini benar merupakan tulisan
mengatakan bahwa beliau meragukan keabsahan
penisbatan kitab al-Ibanah kepada al-Asy‟ari. Lihat: sekaligus prinsip kepercayaan agama yang
Dr. Abd Rahman Badawi, Madzahib al-Islamiyin dianut oleh al „Asy‟ari.
(Beirut: Dar al-„Ilm li al-Malayin, 1997), 1:516. Dr. Diantara para ulama dan pakar yang
Salih b. Muqbil al-„Asimi telah menulis untuk thesis menisbatkan kitab al-Ibanah „An Usul al-
Ph.D beliau di Universiti Umm al-Qura pada Fakulti
Diyanah kepada Abu al-Hasan al-Asy‟ari
Dakwah dan Usuluddin bahagian Aqidah, mengenai
kitab al-Ibanah, yang bertajuk: al-Ibanah „An Usul adalah:
al-Diyanah: Study And Authentication. Beliau telah 1. Al-Hafiz al-Bayhaqi, al-Syafi‟i
menelaah pelbagai naskhah (manuskrip) al-Ibanah, (w.458H) dalam al-I‟tiqad Wa al-
diantaranya: manuskrip yang tersimpan di Dar al- Hidayah Ila Sabil al-Rasyad
Kutub al-Qumiyah al-Misriyah di Kairo nombor 107 halaman 112 berkata:
dan 377, manuskrip al-Hindiyah yang tersimpan di
Maktabah Jami‟ah Utsmaniyah di Heidar-Abad, ‫وأن ا هلل عز وجل م لك بو ب عاىد‬
nombor 502, manuskrip al-Jami‟ah al-Amrikiyah
yang tersimpan di Jami‟ah al-Amrikiyah di Beirut, ‫بأن رأسل و ب رسولو ى لص ا هلل‬
Manuskrip yang tersimpan di al-Maktabah al-
Azhariyah, nombor 904, Manuskrip yang terdapat di ‫ل عيو وسمل ومب نعاه ذكر أيضا‬
Maktabah Revan Kosk, nombor 510 (1-26), dan
lain-lain. Beliau Juga melakukan perbandingan
keatas beberapa cetakan dari beberapa penerbit
‫ي لع ي عا مسإل ق ب ات ك اإلابنة‬
seperti: Cetakan Dr. Fauqiyyah Mahmud, Cetakan
Basyir „Uyun yakni cetakan Dar al-Bayan di Beirut
...
yang ditahqiq oleh Basyir „Uyun, Cetakan, „Abbas “Dan sesungguhnya Allah
Shabbagh yakni cetakan Dar al-Nafais di Beirut „Azza Wa Jalla- berkata-
yang ditahqiq oleh „Abbas Shabbagh, cetakan yang kata (firman) kepada
ditahqiq Muhammad b. „Ali b. Reihan, cetakan yang
manuskripnya dijadikan sumber oleh Jami‟ah al- hamba-Nya dengannya
Imam Muhammad b. Su‟ud al-Islamiyah di Riyad. (al-Qur‟an) dan bahwa
Didalam tulisan (thesis) tersebut, beliau telah Dia telah mengutus Rasul-
membantah apa yang dipertikaikan oleh Sheikh Nya S.a.w. dengannya dan
Muhammad Zahid al-Kautsari dan apa yang maknanya sekali. „Ali
disangsikan Dr. Abd Rahman Badawi mengenai
kesahihan penisbatan al-Ibanah itu. Lihat: al-„Asimi, Isma‟il juga
222-223 & 260. Beliau juga telah menjelaskan serta
membantah keraguan-keraguan terhadap isu-isu
lainnya yang berkaitan mengenai kitab al-Ibanah
„An Usul al-Diyanah karya Abu al-Hasan al-Asy‟ari
ini secara ilmiyah. Thesis ini telah didownload pada: beliau akan membincangkan setiap masalah dengan
http://ia331210.us.archive.org/1//ite...ari_usaimi.pdf lebih terperinci pada bab yang akan datang. Imam
atau boleh pula di download pada: al-Asy‟ari telah menghuraikan isi kandungan bab
http://ia331211.us.archive.org/1/items/ibanahasharii/ pertama dengan terperinci dalam bab-bab seterusnya
ibanah_ashari_usaimi.pdf. Lihat juga: Al-Imam Abu namun beliau tidak melakukan demikian pada isi
al-Hasan al-Asy‟ari, Asha‟irah, dan Bahasan bab yang kedua. Pandangan ini selari dengan Michel
Pemalsuan Kitab al-Ibanah „an Usul al-Diyanah, Allard yang menyatakan bahawa pandangan yang
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/06/al-imam- menyatakan Imam al-Asy‟ari telah menulis
abul-hasan-al-asyariy-asyaairah.html, 8 Juni 2009. keseluruhan isi kandungan kitab al-Ibanah adalah
Selain itu pula, Mc. Carthy juga telah mencetuskan satu kesilapan. Lihat: Fauqiyah, 75&79. Lihat juga:
keraguan ini setelah beliau membaca kitab al-Ibanah Rawiyah BT. Hj. MD Junoh. “Manhaj Imam al-
terjemahan Klein. Berdasarkan kepada sebahagian Asy‟ari Tentang Sifat Allah Subhanah wa Ta‟ala:
teks kitab al-ibanah yang disertakan oleh Ibn „Asakir Suatu Kajian Terhadap Kitab al-Ibanah” Tesis
di dalam al-Tabyin. Mengulas perkara tersebut Mc Sarjana Usuluddin, Jabatan Akidah dan Pemikiran
Carthy mengatakan yang al-Asy‟ari telah Islam, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya:
menyatakan diakhir bab perama dan kedua, bahawa 2001.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

menyebutkannya didalam ‫فا سمع ام ذكره ق وال اتكبو‬


kitab “al-Ibanah…”53
‫الذي اسمه ب ا البانة نا فو ال ق‬
2. Al-Hafiz Ibn „Asakir (w.571H)
dalam Tabyin Kadzib al-Muftari .. ‫مم اده لل االحد والاحد‬
Fima Nusiba ila Abi al-Hasan al- “Abu al-Hasan al-Asy‟ari
Asy‟ari halaman 28 berkata: semoga Allah meredainya
‫وتصان و يف ي نب لى ا مل عال شمهورة‬ seorang yang beraqidah
baik (lurus) seperti yang
‫ومن وقف ى لع اتكبو ىاسى م‬ telah disebutkan, betul
madhzabnya serta sesuai
‫ب ا البانة رعف ومضوعة من ملع‬ (selari) dengan apa yang
.. ‫والي ا دنة‬ dianut oleh mayoriti ulama
besar para pakar ilmu dan
“Tulisan-tulisan beliau telah pakar kritik. Hanya orang
dikenal (popular) dikalangan bodoh dan keras kepala
ahli ilmu, dan sesiapa yang sahaja yang mencela
memahami kitab beliau yang aqidah beliau. Maka kami
dinamai dengan “al-Ibanah”, mesti ceritakan aqidah
nescaya diketahuilah tempat beliau dengan amanah
beliau dalam ilmu dan (tidak bersikap khianat),
agama…”54 kami akan menjauhi
(perbuatan) menambahi
Beliau juga berkata pada halaman atau mengurangi, supaya
152: diketahui keadaan sebenar
‫ذا فاكان أبو امسن ا ن و ع هلل ضير مكا ذكر‬ mengenai keabsahan
aqidah beliau dalam usul
‫عنو من ن سح ت عالاقدا متوصب‬ (prinsip) agama. Maka
‫ىاذىب ن عد لى ا اهرعفة ب ال ملع‬ dengarkanlah apa yang
telah beliau sebutkan pada
‫وا داق ت نال و يا وقف ق اكثر اميذىب‬ awal kitabnya yang beliau
namai “al-Ibanah”. Lalu
‫اليو اكابر داب عال وال يقدح ق‬ beliau berkata: segala puji
bagi Allah Yang Maha
‫ت عمقده غري ى ال الهل والعدام‬ Esa….”55
‫ال ف بد ان ك وي عنو ت عمقده‬ 3. Sheikh al-Islam Ibn Taymiyah
‫ى ل ع وجو ه امالب انة ونتنب ان‬ (w.728H) dalam Bayan Talbis al-
Jahmiyah juz 1 halaman 135
‫زنيد فيو وا ننقص منو تركا‬ berkata:
‫ا خي للنة يلع مل ةق ي قح حالو ق‬ ‫وىذا الكب ا ت ىو من أشهر‬
‫ةحص ي قعدتو ق اصول الي ا دنة‬ ‫ف ل تآ وآخرىا ووذا م ت عاده‬
‫ظ فا ما أبو ركب سالمعا ين ق‬
‫ب ات ك اات علقاد لو‬
53
Abu Bakr Ahmad b. Husein b. „Ali b. Musa al-
Bayhaqi, Abu Abd Allah Ahmad b. Ibrahim Abu al-
„Aynain ed., al-I‟tiqad wa al-Hidayah ila Sabil al-
Rashad, Riyad: Dar al-Fadilah, 2000) 1112. Lihat
juga: Basyir „Uyun, al-Ibanah, 14.
54
Ibn „Asakir, Tabyin, 28. 55
Ibn „Asakir, Tabyin, 152.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

“Kitab ini (al-Ibanah) telah menyalin (semula)


adalah diantara kitab yang dan menuliskannya.”58
paling masyhur dan paling
akhir, dan al-Hafiz Abu 5. Al-Hafiz Abu al-„Abbas Ahmad b.
Bakr al-Sam‟ani dalam Tsabit al-Tarafi berkata:
kitab beliau, al-I‟tiqad
bersandar kepada (kitab) ‫ر قأت اتكب أب مس ان شألاعرى وىاسوم ب ا إلبانة‬
ini.”56
‫ةلدأ ى لع اإث بت سإلاتواء‬
4. Al-Imam, al-Hafiz al-Dhahabi “Aku telah membaca kitab
(w.748H) berkata dalam kitab Abu al-Hasan al-Asy‟ari
beliau, Al-„Uluw Li al-„Ali al- yang dinamakan dengan
Ghaffar Fi Sahih al-Akhbar Wa “al-Ibanah” yang
Saqimiha halaman 160: menunjukkan kepada
‫وق ال رع شألاى ف اتكب ب ا إلانة ق أصول الي ا دنة‬ ithbat (penetapan) al-
Istiwa (bagi Allah).”59
... ‫ ف ب با سالاتواء‬, ‫و ل‬
6. Abu al-Qasim Abd Malik b. „Isa b.
“Dan al-Asy‟ari berkata Darbas, al-Syafi‟i (w.605 H) berkata
dalam kitab “al-Ibanah Fi dalam sebuah risalah beliau, al-
Usul al-Diyanah” milik Dzab „An Abi al-Hasan al-Asy‟ari:
beliau, pada Bab al-
Istiwa‟…”57 ‫وم ل عا عمشر اإلموخان أن تكاب ب ا إلانة‬
‫ق أصول الي ا دنة ألذي وأل ف اإمامل أبو‬
Beliau juga mengatakan pada
halaman 161 mengenainya: ‫امن س ي لع بن عا مسإيل اأرع شلي ىو‬
‫و بك ا ت ب ا إلانة من شأهر نا صتيف‬ ‫الذي اس رقت ي لعو أمره ميفا كان ت عيقده‬
‫ ىشره امافظ ابن‬, ‫ب أ مس ان‬ ‫وبو اكن يدين هلل ب سحانو وتعال بعد‬
‫ ونوخس‬, ‫ا س عكر وا م تعد ل عيو‬ , ‫رجوعو من اا علتزال ن بم ا هلل ول وف ط‬
‫و ًط اإمامل ي ي الدين النووى‬ ‫ق مالة ب س نت إليو اآلن مما ً لف ما‬
... ‫قفد رجع ن عو وتربأ إل ا هلل نا ح بسو وكل‬
“Dan diantara karya-
karya Abu al-Hasan yang ‫فيو‬
paling masyhur adalah … ‫وتعال منها‬
kitab “al-Ibanah”. al-
Hafiz Ibn „Asakir telah “Ketahuilah wahai
mempopulerkannya dan saudara sekalian,
beliau bersandar sesungguhnya kitab “al-
kepadanya, al-Imam Muhy Ibanah Fi Usul al-
al-Din al-Nawawi pula Diyanah” yang telah
ditulis oleh al-Imam Abu
al-Hasan „Ali b. Isma‟il al-
Asy‟ari yang beliau
56
Ibn Taymiyah, Bayan, 1:135-136.
berpegang kepadanya,
57
Shams al-Din Muhammad b. Ahmad b. Utsman mengandungi apa-apa
al-Dzahabi (1388), al-„Uluw li al-„Ali al-Ghaffar Fi yang beliau percayai dan
Sahih al-Akhbar wa Saqimiha (cet. Ke-2, Madinah:
Maktabah al-Salafiyah,1969), 160.
58
al-Dzahabi, al-„Uluw, 161.
59
al-Dzahabi, al-„Uluw, 161.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

dengannya beliau Kabir”, kitab Khalq al-


beragama kepada Allah Af‟al al-Kabir”, kitab “al-
setelah ruju‟nya dari Sifat”, kitab “al-
faham mu‟tazilah berkat Istita‟ah”, kitab “al-
karunia Allah dan Ru‟yah”… kitab “al-
kelembutan-Nya. Dan Luma‟ al-Saghir”, kitab
semua pendapat (kitab) “al-Syarh Wa al-Tafsil”,
yang dinisbatkan kepada kitab “al-Ibanah Fi Usul
al-Diyanah.” ….”61
beliau yang menyelisihi
apa yang ada pada beliau
8. Al-Sayyid Murtada al-Zubaydi
sekarang, maka
berkata dalam Ittihaf al-Sadah al-
sesungguhnya beliau telah
Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya „Ulum
mencabutnya dan berlepas
al-Din juz 2 halaman 2:
diri kepada Allah
Subhanah wa Ta‟ala ‫ف نص أبو امن س شألاعري عبد‬
darinya (pendapat
tersebut) …”60 ‫ وىو‬, ‫رجوعو من االتزال وىاجز‬
‫ اتكب مفيد‬, ‫ق ث ال ث ىلدات‬
7. Al-Imam Ibn Farhun al-Maliki (d.
799 H) berkata pada kitab beliau, al-
Dibaj –yakni al-Dibaj al-Madzhab
, ‫ق رالد ل عى م هالية واهعتزلة‬
Fi Ma‟rifah A‟yan „Ulama al- ‫ وكتاب‬, ‫ومقاالت اإمال سلني‬
Madzhab halaman 293 sehingga
294: ‫ب ا إلانة‬
‫وألة امن س رع شألاي من ل تآيف‬ “Abu al-Hasan al-Asy‟ari
telah menulis setelah ruju‟
‫ ل عيا ه‬,‫شهاهورة كتب ثكرية جدا‬ beliau dari Mu‟tazilah,
‫وعمل ى أل سالنة ككب ا ت ىاوجز‬ iaitu “al-Mujiz” dalam 3
jilid, kitab “Mufid Fi al-
‫و بك ا ت التوحيد والقدر و بك ا ت‬ Radd „Ala al-Jahmiyah Wa
al-Mu‟tazilah”, dan Kitab
‫أصول الكبري اوك تب ق لخ‬ “al-Ibanah”.”62
‫األفعال الكبري اوك تب ف صالات‬ 9. Dalam kitab al-Syadzarat al-
‫و ب ات ك االس عا طتة وكتاب‬ Dzahab Fi A‟yan Min Dhahab pada
juz ke 4 halaman 131, al-Imam
‫وكتب ل المع غصالري‬.... ‫رالؤية‬ Syihab al-Din b. al-„Imad al-
Hanbali (w.1089H) berkata daripada
‫و بك ا ت الشرح وا ي ص ف تلل وكتاب‬ kitab beliau:
... ‫ب ا إلانة ق أصول الدا ينة‬ ‫ال ق ق اتكبو ب ا إلانة ق أصول‬
“Banyak kitab-kitab karya . ‫وىو رخ آ اتكب صنفو‬- ‫الي ا دنة‬
Abu al-Hasan al-Asy‟ari
yang masyhur yang ‫وعليو م ت عيد صأحب او ق الذب‬
dipegangi oleh ahli sunnah
misal: kitab “al-Mujiz”, … ‫ون ع ن عد من ن عطي ل عيو‬
kitab “al-Tawhid Wa al-
Qadar”, kitab “Usul al-
61
Ibn Farhun, al-Dibaj, 293-294.
60 62
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 16. Ibn al-„Imad, al-Syadzarat, 131.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

“(Abu al-Hasan al-Asy‟ari) 3.3. Sumber-Sumber Dalil Dalam


berkata dalam kitab beliau Kitab al-Ibanah
“al-Ibanah Fi Usul al- Secara spesifik sumber-sumber
Diyanah” manakala kitab rujukan yang terdapat di dalam kitab al-
ini ialah kitab yang terakhir Ibanah „an Usul al Diyanah serta pegangan
beliau tulis, serta para beliau dalam mendukung pendapatnya
sahabat (pengikut) beliau adalah:
berpegang kepadanya 1. Al-Qur‟an.64
(kitab tersebut) dalam 2. Al-Hadits.65
membela beliau daripada 3. Akal/Qiyas dan Bahasa Arab.66
orang yang mencela
beliau…”63 Sedikit sekali beliau menggunakan
atsar dari Ulama Salaf baik dari kalangan
Masih banyak ulama dan pakar yang Sahabat maupun tabi‟in dalam kitab beliau
telah menetapkan mengenai keabsahan ini. Beliau lebih banyak menjelaskan suatu
kitab al-Ibanah sebagai hasil karya dan dalil baik al-Quran dan al-Hadits dengan
tulisan daripada Sheikh al-Imam Abu al-
Hasan „Ali Ibn Isma‟il al-Asy‟ari. Sehingga 64 Terdapat ratusan ayat al-Qur‟an yang dijadikan
hal ini membuktikan bahwa kitab al-Ibanah sandaran oleh Abu al-Hasan al-Asy‟ari dalam ber-
„an Usul al-Diyanah merupakan diantara istidlal
65
sebagai hujjah terhadap lawan beliau.
Setelah al-Qur‟an sebagai sumber yang paling
karya Abu al-Hasan al-Asy‟ari serta banyak digunakan oleh beliau, beliau juga
menunjukkan yang kitab ini sebagai kitab menyandarkan hujjahnya dengan al-sunnah. Tetapi
terakhir beliau. dalam kebanyakan nukilan dalam kitabnya ini, tidak
satupun beliau menisbahkan hadits-hadits tersebut
kepada kitab yang asas seperti Sahih al-Bukhari dan
3.2. Metode Penulisan Kitab Sahih Muslim demikian kitab al-Jami‟ al-Tirmidhi,
Kitab ini tersusun dalam beberapa Sunan Abi Dawud, Sunan al-Nasai dan Sunan Ibn
bab mengikut kepada isu yang tengah Majah meskipun hadits-hadits yang beliau nukilkan
dibincangkan, dan diawal bab yakni bab dalam kitabnya tersebut kebanyakannya berasal dari
satu dan bab dua, beliau telah merangkami kutub al-sittah ini. Ini juga yang akhirnya menjadi
kritikan oleh sebahagian pengkaji bahawa beliau
seluruh prinsip kepercayaan beliau. tidak menisbatkannya kepada kitab-kitab hadits yang
Manakala pada bab seterusnya beliau telah dikenal itu tetapi beliau menukilnya dari kitab
memperbincangkan sebahagian besar dari seperti al-Muwatta dan Musannaf Ibn Abi Shaybah.
apa yang disebutkannya dalam bab atau Demikian yang dikatakan oleh Dr. Salih b. Muqbil
b. Abd Allah al-„Asimi dalam tulisan beliau
fasal kedua.
mengenai al-Ibanah ini, Disebutkan pula diantara
Seluruh bab-bab berikutnya yang kritikan terhadap kitab ini adalah bahwa Abu al-
diperbincangkan oleh beliau merupakan Hasan al-Asy‟ari disamping berhujjah dengan
isu-isu atau masalah yang dipertikaikan riwayat yang sahih, juga terdapat sebahagiannya
oleh aliran yang menyelisihi madhab Ahl da‟if. (lihat: al-„Asimi, 227&238).
66
Selain berdalil dengan al-Qur‟an dan hadits, Abu
al-Sunnah wa al-Jama‟ah. Sebab itu kitab al-Hasan al-Asy‟ari mendukung pandangannya dan
ini kandungan kitab ini sarat dengan menguatkan argumentasinya dengan akal. Beliau
bantahan-bantahan, dengan membawakan biasa mengunakan gaya bahasa “jadal” seperti
berbagai masalah atau isu serta jawaban- ungkapannya “fa in qala qa`il ... qila lahu...” (jika
ada yang berkata ...: maka dikatakan padanya ...”
jawaban mengenai isu yang berhubung kait sebagai bantahan atas argumentasi yang sedang
dengan bab yang tengah dibincangkan; disanggahnya. Kemampuan beliau dalam qiyas yang
diperbincangkan secara terperinci disertai didukung sklll bahasa Arab yang memadai membuat
dengan dalil-dalil dari al-Qur‟an, al-Hadits, beliau mampu menjelaskan dan membantah setiap
atsar mahupun pandangan akal beliau yang penyimpangan atas suatu nas. Ini bukan berarti
beliau lebih mengutamakan akal daripada nas, akan
tidak menyelisih dalil naqli tersebut. tetapi semata-mata sebagai pendukung atas apa yang
beliau serukan dari aqidah dan pandangan beliau.
63 Wallahu a‟lam.
Ibn al-„Imad, al-Syadzarat, 15-16.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

ketajamann akal dan kedalaman 59 dan 83, surah al-Shura ayat 10, surah al-
pengetahuan bahasa Arab beliau. Hal ini Najm ayat 3-4, surah dan Yunus ayat 15.
sedikit relevan apabila melihat Setelah beliau tutup pendahuluan
kecenderungan beliau dalam setiap fasal- beliau dengan wasiat taqwa, seterusnya Abu
fasalnya berupa bantahan terhadap berbagai al-Hasan al-Asy‟ari dalam bab Pertama:67Fi
pemikiran dan aqidah yang menyimpang Ibanah Qaul Ahl al-Zaigh Wa al-Bid‟ah 68
yang didominasi pada saat itu oleh kaum (Tentang Penjelasan Perkataan Orang Yang
Mu‟tazilah dan Jahmiyah, dimana Menyeleweng Dan Ahli Bid‟ah)
mayoritas kelompok tersebut lebih menyebutkan dan mengritik pendapat-
mengedepankan akal dan pendekatan pendapat yang merupakan prinsip
kepercayaan Mu‟tazilah dan Qadariyah
bahasa Arab daripada atsar. Terlebih lagi
seperti menafikan ru‟yah (melihat Allah
beliau pernah mengalami fase (pemahaman) dengan mata di akhirat nanti), syafa‟at, azab
Mu‟tazilah serta mengenal detail manhaj kubur, mengatakan yang al-Qur‟an itu
mereka dalam memandang/memahami makhluk, menetapkan yang hamba
agama. Barangkali faktor sosio-geografis menciptakan kejelekan –seperti yang
ikut andil dalam melatar bekalangi metode dipercayai al-Qadariyah-, dan
pengambilan dalil beliau dalam kebanyakan mempercayai bahwa Allah menginginkan
kitab-kitabnya termasuk al-Ibanah ini. sesuatu yang tidak ada dan sesuatu itu akan
ada tanpa keinginan Allah. Beliau
3.4. Isi Kandungan dan mengatakan juga yang menyebabkan
Sistematika Penulisan Kitab al-Ibanah Mu‟tazilah dan Qadariyah menyimpang
Kitab al-Ibanah mengandungi dari kebenaran adalah takwilan terhadap al-
penjelasan mengenai kepercayaan agama Qur‟an dengan ra‟yu (akal) yang tidak
Islam; membincangkan masalah-masalah mengikuti keterangan yang diturunkan
aqidah dalam usuluddin yang merangkumi Allah dan nukilan dari Rasulullah s.a.w.
aqidah Ahl al-Sunnah Wa al-Jama‟ah serta salaf terdahulu.69
seperti masalah al-Ru‟yah Allah (melihat Seterusnya dalam bab Kedua: Fi
Ibanah Qaul Ahl al-Haq Wa al-Sunnah 70
Allah), al-Istiwa (istiwa Allah diatas „arsy),
(Tentang Penjelasan Perkataan Ahli Haq
Ithbat (penetapan) sifat-sifat Dhatiyah dan Dan Ahli Sunnah) Abu al-Hasan al-Asy‟ari
tema-tema aqidah yang penting lainnya. membincangkan mengenai prinsip
Kitab ini mengandungi khutbah atau
muqadimah, dan disusun berasaskan kepada
bab-bab yang kebanyakan daripada bab 67
Perkataan Bab al-Awwal (bab pertama) dan
yang dibincangkan dibahagikan kepada seterusnya merupakan tambahan yang terdapat pada
beberapa fasal atau masalah yang kitab al-Ibanah cetakan yang di-tahqiq Basyir
Muhammad „Uyun halaman 38. Pada cetakan yang
menghuraikan secara lebih tersusun tajuk di-tahqiq Dr. Fauqiyah Husein Mahmud dengan teks
bab tersebut. Fasl Fi Qaul Ahli al-Zaigh Wa al-Bida‟ (Lihat: Dr.
Abu al-Hasan al-Asy‟ari Fauqiyah, al-Ibanah, 14).
68
memulakan kitabnya dengan pendahuluan Abu al-Hasan al-Asy‟ari, al-Ibanah „an Usul al-
yang berupa pujian dan pengagongan Diyanah (Heidar-Abad: Dairah al-Maa‟rif, t.t.), 5.
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 38. Abu al-Hasan al-
kepada Allah yang sarat dengan Asy‟ari, al-Ibanah „an Usul al-Diyanah (Beirut: Dar
penjelaskan asas-asas kepercayaan tauhid, Ibn Zaydun, t.t.), 7.
69
seperti kesempurnaan sifat Allah dan Basyir „Uyun, 39.
70
menafikan dari-Nya sebarang sifat lemah Teks ini ada pada cetakan Hindi halaman 7, Basyir
Muhammad „Uyun halaman 43, Ibn Zaydun
dan keserupaan dengan makhluk, dan halaman 8, dan Dr. Salih b. Muqbil b. Abd Allah al-
penjelasan mengenai kewajiban untuk „Asimi halaman 317. Tetapi pada cetakan Dr.
berpegang dengan al-Qur‟an dan al-Sunnah Fauqiyah Husein Mahmud tidak dengan teks “Bab”
bersamaan dengan dalil-dalil dari surah al- tetapi “Fasl” yakni Fasl Fi Ibanah Qaul Ahl al-Haq
Wa al-Sunnah. (lihat Fauqiyah, 20).
Nur ayat 51, 59 dan 63, surah al-Nisa ayat
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

kepercayaan yang beliau dan madzhab Ahl „Aynain tanpa mempersoalkan kayfiyah,
al-Sunnah Wa al-Jama‟ah seperti ilmu, qudrah, mendengar dan melihat. 73
berpegang dengan al-Qur‟an, al-Sunnah dan Seterusnya beliau menjelaskan
apa yang diriwayatkan oleh para sahabat, prinsip-prinsip lain yang dipegangi oleh
tabi‟in, dan para imam ahli hadits. 71 ahli sunnah seperti al-Qur‟an bukanlah
Beriman beriman dengan Allah, para makhluk, melihat Allah di akhirat dengan
malakat, kitab-kitab, para rasul dan apa mata kepala. Meyakini bahwa apapun yang
yang mereka bawa dari Allah juga dengan terjadi di bumi sama ada kebaikan mahupun
hadits-hadits yang sahih. keburukan hanya terjadi dengan kehendak
Beliau juga menyatakan itsbat Allah
(penetapan) terhadap sifat-sifat Allah Beliau juga menyelisihi pendapat
seperti istiwa, 72 al-Wajh, al-Yadayn, al- Khawarij yang mengkafirkan seorang
muslim yang melakukan dosa besar seperti
zina, mencuri, minum khamr, selama
perbuatan itu tidak dihalalkannya.
71 Beliau juga mengatakan bahwa
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 43.
iman adalah perkataan dan perbuatan;
72
Pada cetakan Dr. Fauqiyah Husein Mahmud pada bertambah dan berkurang, setelah
halaman 21 terdapat tambahan: menyebutkan keyakinan beliau mengenai
‫ ساتواء منزىا عن‬,‫ وا ىبعىن الي ذ رأاده‬,‫ى ل ع والجو الي ذ قالو‬... azab kubur, al-haud (telaga), al-mizan
‫ ال ومل ي العرش‬.‫ واالنتقال‬,‫ واملول‬,‫ والتن كم‬,‫ وا سالتقرار‬,‫اهمراسة‬ (timbangan), al-sirat, kebangkitan setelah
mati.
‫ وىو‬,‫ وموى قورن ق قبضتو‬,‫لب العرش و حملتو وم يلون بلف ط رد قتو‬
Beliau juga mengatakan bahwa
‫ و ةفق ي ال تزيده قر با إل‬,‫و فق العرش وفوق لك ءي ش إل وتخم الثرى‬ sahabat yang paling utama setelah
‫ ل ب وى رفيع الردجات ن ع العرش; مكا أنو رفيع‬,‫العرش والسءام‬ Rasulullah s.a.w. adalah Abu Bakr,
‫ وىو قأرب‬,‫ وىو عم ذلك قريب من لك ومجود‬,‫الردجات ن ع الثرى‬ kemudian Umar, Uthman, kemudian „Ali,
serta bersikap wala‟ dan mencintai mereka.
‫ وىو ى لع لك ءي ش ي هش‬,‫إل العبد من ل بح والريد‬ Dalam bab ini, beliau menjelaskan
“… sebagaimana yang Dia firmankan dengan makna keseluruhan prinsip kepercayaan yang
yang Dia kehendaki. Dia ber-istiwa terbebas dari
dipegangi oleh ahli sunnah yang sebahagian
bersentuhan, istiqrar (menetap), bertempat tinggal,
hulul (menitis atau mendiami), dan berpindah besarnya beliau perbincangkan (diskusikan)
(tempat). Dia tidak dibawa (diangkat) oleh „Arsy pada bab-bab seterusnya, iaitu:
tetapi „Arsy dan para pembawanya (malaikat
pemikul „arsy -pen) yang dibawa (diangkat) oleh Bab Fi al-Kalam Fi Itsbat Ru’yah
Allah dengan kelembutan (rahmat) kekuasaan-Nya,
dan dikuasai dalam genggaman-Nya, manakala Dia Allah Ta’ala Bi al-Absar Fi al-Akhirah74
berada di atas „Arsy dan di atas setiap sehingga batas (Tentang Perbincangan Mengenai
tanah (bumi). Ketinggian yang tidak menambah Penetapan Melihat Allah Dengan Mata
dekat kepada „Arsy dan langit, bahkan Dia yang Kepala Di Akhirat); mengandungi dalil-
tinggi darjah (kedudukan) dari „Arsy; seperti juga dalil yang Allah akan dilihat dengan mata
ketinggian darjat (kedudukan) dari bumi. Bersamaan
kepala, dan penjelasan mengenai al-ru‟yah
dengan itu, Dia dekat dengan setiap yang ada, Dia
lebih dekat dengan hamba dari urat lehernya. Dan serta bantahan terhadap orang yang
Allah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” mengingkarinya dari Mu‟tazilah.
Dr. Salih b. Muqbil b. Abd Allah al-„Asimi dalam Dalam bab ini Abu al-Hasan al-
risalah (thesis Ph.D) beliau menyebutkan bahawa Asy‟ari memulai bab ini dengan surah al-
tambahan ini terdapat pada manuskrip ‫( د‬dal) dan Qiyamah ayat 22 sehingga 23, sebagai
mengatakan yang ia (teks tambahan tersebut) hanya hujjah bahwa Allah akan dilihat di hari
terdapat pada satu manuskrip sahaja, yakni
manuskrip yang ada di Iskandariyah. Beliau
berpendapat yang tambahan tersebut bukan dari
perkataan al-Asy‟ari, kemudian beliau
73
membincangkannya dan meluaskan ulasannya dalam Basyir „Uyun, al-Ibanah, 44.
74
hamish (footnote) yang ketiga, halaman 319-324. Basyir „Uyun, al-Ibanah, 57-71.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

kiamat nanti oleh orang-orang yang (pendapat) yang diyakini Jahmiyah yang
beriman. mengatakan bahwa al-Qur‟an adalah
‫ِظ ر ٌة‬ ‫إِ َل ّب ا‬ ‫رة‬ ِ ٍ ِ
‫ض‬
ٌ َ ‫يَ ْو َمئ ذ‬
makhluk, serta bantahan terhadap
َ َّ Jahmiyah.
‫ان‬ ِ )22( ‫اان‬ )22(
َ ‫ر‬ ‫و جوه‬
َ ٌ ُ ُ
“Pada hari akhirat Bab Ma Dzakara Min al-Riwayah
itu, muka (orang- Fi al-Qur’an 77 (Beberapa Riwayat Yang
Berbicara Mengenai al-Qur‟an);
orang yang beriman)
mengandungi riwayat-riwayat atau athar
berseri-seri. Melihat
dari salaf yang berbicara mengenai al-
kepada Tuhan-nya.”
Qur‟an.
Al-Qiyamah (75): 22-
23
Bab al-Kalam ‘Ala Man Waqafa Fi
al-Qur’an Wa Qala La Aqul Innahu
Beliau mentafsirkan yang kata al-
Makhluq Wa La Aqul Innahu Ghayr al-
Nadirah pada ayat ke 22 surah ini
Makhluq78 (Perbincangan Mengenai Orang
bermakna mushriqah (berseri-seri),
Yang Berpendirian Tentang al-Qur‟an
manakala kata al-Nazirah pada ayat ke 23
Bahwa Aku Tidak Mengatakan Yang Ia (al-
bermakna ra‟iyah (melihat). Kemudian
Qur‟an) Makhluk, Dan Aku Juga Tidak
beliau menjelaskan yang kata al-nazar
Mengatakan Yang Ia (al-Qur‟an) Bukan
memiliki makna al-I‟tibar (mengambil
Makhluk); mengandungi kritikan dan
I‟tibar atau memperhatikan) seperti yang
bantahan terhadap orang yang berpendapat
dimaksud dalam ayat ke 17 surah al-
bahwa Allah dan Rasul-Nya serta ijma‟
Ghashiyah, al-Intizar (menunggu) seperti
kaum muslimin tidak pernah mengatakan
pada ayat ke 49 surah Yasin. Al-nazar juga
sama ada yang al-Qur‟an itu makhluk
bermakna mengkasihani seperti dalam ayat
mahupun bukan makhluk.
ke 77 surah Ali „Imran, dan juga bermakna
al-ru‟yah (melihat).75
Kemudian beliau pun mentafsirkan Bab Fi al-Dzikr al-Istiwa ‘Ala al-
79
Arsy (Tentang Istiwa di Atas „Arsy);
bahwa al-nazar dalam surah al-Qiyamah
mengandungi penetapan yang Allah ber-
ayat 23 tersebut bermakna al-ru‟yah
istiwa diatas „arsy serta bantahan terhadap
(melihat) dengan mata kepala dan
pentafsiran al-Istiwa dengan al-Istila
membantah tafsiran orang yang 80
mentafsirkan kata Nazirah pada ayat ke 23 (menguasai), al-qudrah (kekuasaan) serta
surah al-Qiyamah tersebut dengan makna 77
al-intizar (menunggu). Seterusnya beliau Basyir „Uyun, al-Ibanah, 85-91.
78
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 92-96.
menjelaskan berbagai dalil-dalil dan bukti- 79
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 97-103.
bukti yang menguatkan hujjah dalam 80
Takwilan istiwa dengan isti‟la atau istawla dalam
penetapan ru‟yah (melihat) Allah dengan mensifati Allah merupakan takwilan yang tidak
mata kepala. dibenarkan sama ada dari aspek bahasa mahupun
syarak. Seorang lughawi (pakar bahasa) dizamannya
bernama Abu „Abd. Allah Ibn al-A‟rabi (w.231H)
Bab Fi al-Kalam Fi Anna al- pernah ditanya oleh seorang tokoh sekaligus Qadi
Qur’an Kalam Allah Ghayr al-Makhluq76 Jahmiyah, Abu Duwadi (m.240H) sebagaimana yang
(Tentang Perbincangan Bahwa al-Qur‟an telah disebutkan oleh Hafiz al-Dzahabi (m.748H)
Ialah Kalam Allah, Bukan Makhluk); dalam kitabnya, al-„Uluw li al-„Ali wa al-Ghaffar
mengandungi bantahan terhadap pendapat sebagai berikut:
Mu‟tazilah tentang al-Qur‟an, dan ‫ ال عأرفو‬: ‫أتعرف ق ل الغة استوى مبعىن ساتول ؟ فقال‬
mengandungi fasal tentang perkataan “Tahukah kamu istiwa bermakna istawla dalam
bahasa (Arab)? Maka beliau menjawab: “Aku tidak
mengetahuinya (sebagai bantahan terhadap
75
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 85. pemaknaan / pentakwilan itu).” Dalam riwayat yang
76
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 72-84. lain dari Dawud b. „Ali beliau menceritakan bahawa
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

mengatakan bahwa Allah ada disetiap berbagai masalah dan jawabannya secara
tempat yang merupakan madzhab terperinci.
Mu‟tazilah, Jahmiyah, dan Haruriyah.
Bab Fi al-Kalam Fi al-Iradah Wa
Bab al-Kalam Fi al-Wajh Wa al- Radd ‘Ala al-Mu’tazilah Fi Dhalik 83
‘Aynain Wa al-Basar Wa al-Yadayn 81 (Tentang Perbincangan Mengenai
(Perbincangan Mengenai Wajah, Dua Mata, Kehendak (Allah) dan Bantahan Kepada
Penglihatan Dan Dua Tangan); Mu‟tazilah); mengandungi penetapan
mengandungi penetapan hal tersebut dari Iradah bagi Allah dengan berbagai isu dan
al-Qur‟an dan al-Sunnah, dan juga masalah serta jawabannya mengenai hal ini.
menyebutkan yang Jahmiyah serupa dengan
nasrani yang menafikan sifat mendengar, Bab Fi Taqdir al-A’mal al-‘Ibad
melihat dan mata bagi Allah. Wa al-Istita’ah Wa al-Ta’dil Wa al-
Tajwiz 84 (Tentang Taqdir Amalan Hamba,
Bab Fi al-Radd ‘Ala al-Jahmiyah
Kesanggupan, Keadilan dan Kejahatan);
Fi Nafihim ‘Ilm Allah Ta’ala Wa
mengandungi bantahan terhadap Qadariyah
Qudratih Wa Jami’ Sifatih 82 (Tentang yang mengingkari tadir dan penjelasan
Bantahan Kepada Jahmiyah Yang
berserta dengan masalah dan jawabannya
Menafikan Ilmu, Qudrah dan Semua sifat-
mengenai al- Istita‟ah (kesanggupan), juga
Sifat Allah); mengandungi bantahan
mengandungi pembahasan mengenai
kepada orang yang menafikannya dan
masalah al-Taklif, rasa sakit pada budak
dimulai dengan bantahan beliau terhadap
kecil ketika didunia, al-khatm (hati yang
tokohnya seperti Abu al-Hudhail al-„Allaf
tertutup atau terkunci), masalah al-Istithna‟
yang mengatakan bahwa ilmu Allah adalah
(perkataan Insha Allah), ajal, rezeki,
Allah itu sendiri. Beliau juga membawakan
hidayah dan kesesatan, masalah lainnya.

Bab Dzikr al-Riwayat Fi al-


seseorang pernah mendatangi Ibn al-A‟rabi 85
Qadar (Riwayat-Riwayat Tentang Qadar);
(w.231H) lalu bertanya:
beberapa riwayat tentang Qadar dan dalil-
‫ ال ق‬. )‫من ل عى العرش ساتوى‬ ‫ ما معىن و قلو تعال (الر ح‬,‫ ي ا ب اأ عبد ا هلل‬dalil dari dalil-dalilnya serta bantahan
‫ إاما معناه‬, ‫ يل ذكلك‬: ‫ فق ال الرجل‬.‫ وى ى لع عرشو مكا ب ر خأ‬: terhadap Qadariyah yang mengingkarinya.
‫ ك سات ما رد ييك ما ىذا؟ العرة ال وقتل للرجل‬: ‫ فق ال‬.‫ساتول‬
Bab al-Kalam Fi al-Syafa’ah Wa
, ‫أ في موا غلب ل يق ساتول‬, ‫ساتول ى لع الشءي حىت و ل فيو مضاد‬
al-Khuruj Min al-Nar 86 (Perbincangan
.‫ وها لل تعال ال مضاد و ل وىو على عرشو مكا ب ر خأ‬Mengenai Syafa‟at Dan Keluar Dari
“Wahai Abu „Abd. Allah, apa makna firman-Nya Neraka); mengandungi penjelasan
Ta‟ala: (Allah Yang Maha Pengasih istiwa diatas mengenai syafaa‟t.
„Arsy)? Beliau (Ibn al-A‟rabi) berkata: “Dia diatas
„Arsy sebagaimana yang Dia khabarkan.” Lalu lelaki
tadi berkata: “Bukan demikian, tetapi sesungguhnya Bab al-Kalam Fi al-Haud 87
maknanya itu adalah istawla (berkuasa).” Maka (Perbincangan Tentang Telaga);
berkatalah beliau (Ibn al-A‟rabi): “Diam kamu, apa mengandungi beberapa riwayat salaf
yang kamu tahu tentang ini? Orang Arab tidaklah ia tentang haud (telaga) sebagai bantahan
akan berkata kepada seseorang yang istawla terhadap Mu‟tazilah yang mengingkarinya.
(berkuasa) atas sesuatu sehingga orang itu dalam
(menguasainya) mempunyai lawan, lalu sesiapa
diantara keduanya yang menang maka (barulah)
dikatakan kepadanya: istawla (ia telah berkuasa),
manakala Allah Ta‟ala tiadalah bagi-Nya lawan, dan 83
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 122-131.
Dia diatas „Arsy-Nya sebagaimana Dia khabarkan.” 84
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 132-154.
(lihat: al-Dzahabi, al-„Uluw, 133). 85
81 Basyir „Uyun, al-Ibanah, 155-161.
al-Dzahabi, al-„Uluw, 103-112. 86
82 Basyir „Uyun, al-Ibanah, 162-163.
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 112-121. 87
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 164-165.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

Bab al-Kalam ‘Ala ‘Adhab al- berdasarkan madzhab Ahl al-Sunnah Wa al-
Qubur 88 (Perbincangan Tentang Azab Jama‟ah yang bersumberkan kepada al-
Kubur); mengandungi dalil-dalil tentang Qur‟an dan al-Hadits serta pendekatan
adanya azab kubur sebagai bantahan kepada qiyas dan bahasa Arab yang
Mu‟tazilah yang mengingkarinya. menguatkannya.
Adapun dalam masalah asma` dan
Bab Fi al-Kalam Fi al-Imamah sifat Allah, Abu al-Hasan al-Asy‟ari dalam
Abi Bakr al-Siddiq 89 (Perbincangan kitabnya ini mengikut kepada metode salaf
Mengenai Kepemimimpinan (kekhalifahan) dengan menetapkan (itsbat) terhadap sifat-
Abu Bakr al-Siddiq); mengandungi sifat Allah baik sifat khabariyah maupun
penjelasan serta dalil-dalil yang ikhtiyariyah dengan tidak mempersoalkan
membuktikan keabsahan kekhalifahan Abu kayfiyah serta mensucikanya dari sebarang
Bakar Radiyallah „anh dan bantahan penyerupaan dengan makhluk.
terhadap Rafidah yang mengatakan bahwa
„Ali Radiyallah „anh secara nas telah
ditetapkan sebagai imam, serta penjelasan
mengenai pendapat mengenai imamah
dikalangan muslimin. Dan diakhir
pembahasan ini beliau menetapkan yang
seluruh sahabat adalah orang-orang yang
terpercaya dan tidak ada kesangsian
mengenai keislaman mereka, serta adanya
perintah untuk mencintai mereka dan
berlepas diri dari orang-orang yang
mencerca mereka.
Demikianlah penjelasan secara
ringkas berkenaan isi kandungan kitab al-
Ibanah „An Usul al-Diyanah yang sering
dijadikan sumber rujukan oleh para sarjana
dalam membahaskan isu-isu yang berkaitan
dengan masalah aqidah.

4. Kesimpulan
Abu al-Hasan al-Asy‟ari merupakan
seorang imam ahli sunnah yang mempunyai
banyak karya yang membantah aliran-aliran
yang menyelisihi madzhab Ahl al-Sunnah
Wa al-Jama‟ah. Diantara karya beliau yang
paling terkenal serta dipercayai merupakan
kitab yang paling akhir, yakni kitab al-
Ibanah „An Usul al-Diyanah.
Para ulama dan pengkaji telah
menetapkan bahwa kitab al-Ibanah otentik
dinisbahkan kepada al-Imam Abu al-Hasan
al-Asy‟ari, yang mengandungi penjelasan
mengenai kepercayaan agama yang
dipercayai Abu al-Hasan al-Asy‟ari

88
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 166-167.
89
Basyir „Uyun, al-Ibanah, 168-179.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

DAFTAR PUSTAKA

Asy‟ari, Abu al-Hasan „Ali b. Isma’il, al-Ibanah „an Usul al-Diyanah. Heidar-Abad:
Dairah al-Ma‟arif, t.t.

. al-Ibanah „an Usul al-Diyanah (Beirut: Dar Ibn Zaydun, t.t.

. al Ibanah „an Usul al-Diyanah, ed. Basyir Muhammad „Uyun. T.T.P.: Dar al
Bayan & Maktabah al-Muayyad, 1991.

. al-Ibanah „An Usul al-Diyanah li Abi al-Hasan al-Asy‟ari. ed. Dr. Fauqiyah
Husein Mahmud. Kairo: Dar al-Ansar, 1997.

. al-Ibanah „an Usul al-Diyanah. Heidar-Abad: Dairah al-Maa‟rif, t.t.

. Maqalat al-Islamiyin wa Ikhtilaf al-Musallin, ed. Muhammad Muhy al-Din


Abd Hamid, Kairo: Maktabah Nahdah al-Misriyah, 1950.

„Asimi, Salih b. Muqbil b. Abd Allah. al-Ibanah „An Usul al-Diyanah li Abi al-Hasan al-
Asy‟ari. Umm al-Qura: Maktabah al-Malik Abd Allah b. Abd „Aziz, t.t.

„Asakir, Abu al Qasim „Ali b. Hasan b. Hibbatullah Ibn. Tabyin al-Kadzib al-Muftari fima
Nusiba Ila Abi al-Hasan al-Asy‟ari. Damaskus: T.P., 1929.

Badawi, Abd Rahman. Madzahib al-Islamiyin: The Doctrines of Muslims (Beirut: Dar al-
„Ilm li al-Malayin, 1997.

Bayhaqi, Abu Bakr Ahmad b. Husein b. „Ali b. Musa. al-I‟tiqad wa al-Hidayah ila Sabil
al-Rashad, ed. Abu Abd Allah Ahmad b. Ibrahim Abu al-„Aynain. Riyad: Dar al-
Fadilah, 2000

Darbas, „Abd, Malik Ibn. Risalah Fi al-Dzab „an Abi al-Hasan al-Asy‟ari, ed. „Ali al-
Faqih. Madinah: Maktabah al-„Ulum Wa al-Hikam, 1994.

Dzahabi, Syams al Din Muhammad b. Ahmad b. Utsman, ed. Syu‟ayb al Arnaut. Siyar
A‟lam al-Nubala. Beirut: Muassasah al Risalah, 1982.

. al-„Uluw li al-„Ali al-Ghaffar Fi Sahih al-Akhbar wa Saqimiha. Madinah:


Maktabah al-Salafiyah,1969.

Hanbali, „Imad al-Din. ed. Abd Qadir al-Arnaut & Mahmud al-Arnaut. al-Syadzarat al-
Dzahab. Beirut: Dar Ibn Katsir,1990

Ibn Farhun. al-Dibaj al-Mudzhab fi Ma‟rifah A‟yan „Ulama al-Madzhab. Beirut: Dar al-
Kutub al-„Ilmiyah, 1997.

Ibn Katsir. Abu al-Fida` Isma‟il. , al-Bidayah Wa al-Nihayah, ed. Abd Allah b. Abd
Muhsin al-Turk. Dar al-Hijr, 1999.
Rudi Edwaldo Jasmit: Kajian Analistis Terhadap Kitab Al Ibanah An Usul Al Diyana...

Ibn Khallikan. Wafayat al A‟yan wa Anba Ibna al Zaman, ed. Dr. Ihsan „Abbas. Beirut:
Dar al Sadir, t.t.
Ibn Taymiyyah. Ahmad b. Abd al-Halim b. Abd al Salam. al-Muntaqa al-Muntaqa min
Minhaj al-I‟tidal fi Naqd Kalam Ahl al-Rafd wa al-I‟tizal, ed. Muhib al-Din al-
Khatib. Riyad: Risalah al-„Ammah li Idarat al-Buhuts al-„Ilmiyah wa al-Ifta wa al-
Da‟wah wa al-Irsyad, 1993.

. Bayan Talbis al-Jahmiyah fi Ta‟sis Bida‟ihim al-Kalamiyah, ed. Dr. Yahya b.


Muhammad al-Hanaydi. Madinah: Majma‟ al Malik Fahd li Taba‟ah a; Mushaf al
Sharif, 2005.

„Iyad, al-Qadi. Tartib al-Madarik wa Taqrib al-Masalik li Ma‟rifah A‟lam Madzhab


Malik, ed. Muhammad b. Tawit et. al. Maroko: al-Ribat al-Maghrib, t.t.

Subki. Taj al-Din. Tabaqat al-Syafi‟iyah al-Kubra, ed. Mahmud al-Tahawi & „Abd al-
Fatah al-Halawi. T.T.P: Dar Ihya Kutub al-„Arabi, t.t.

Syuhbah, Taqyi al-Din. Tabaqat al-Shafi‟iyah, ed. Dr. „Abd. „Alim. Tabaqat al-Syafi‟iyah.
Beirut: Dar al-Nadwah al-Jadidah, 1988.

Zubaydi, Muhammad b. Muhammad al-Husayni, Ittihaf al-Sadah al-Muttaqin bi Syarh


Ihya „Ulum al-Din. Beirut: Dar al-Kutub al-„Ilmiyah, 2006.

Karya Ilmiyah
Rawiyah BT. Hj. MD Junoh. “Manhaj Imam al-Asy‟ari Tentang Sifat Allah Subhanah wa
Ta‟ala: Suatu Kajian Terhadap Kitab al-Ibanah” Tesis Sarjana Usuluddin, Jabatan
Akidah dan Pemikiran Islam, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya: 2001.

Anda mungkin juga menyukai