Anda di halaman 1dari 3

JURNAL HARIAN

DASAR DASAR PJOK


Filsafat Olahraga
By. Hafizh Lukmanul H.
NIM. 230611605246
PJKR D
Hubungan filsafat dengan materi PJOK

● Meningaktkan praktek yang profesional.


● Mengungkapkan dengan jelas dari nilai nilai pen. Jasmani kesehatan dan rekreasi
● Dari filasafat kita akan bisa menetukan tujuan, objek, dan isi pembelajaran.

Maksudnya, orang berfilsafat berasala dari bingung jadi para filsafuf mempelajari secara detail
tentang apa penyebab suatu. Mendefisikan filsafat yang sangat sulit. Karena Pertanyaan
menimbulkan pertanyaan Abstrak.
Filsafat adalah mencari kebenaran dari segala hal yang ada. Jadi kita sudah berfilsafat sejak kita memiliki
ilmu. Filsafat pun juga dapat menjadi Tombak bermata dua.

Strategi mendefiniskan dari aspek filsafat.


● Pandanglah filsafat dari etimologi/asal usul kata.
Philos: mencintai
Shopia: kebijaksanaan,kebenaran
Filsafat mencintai kebenaran,kebijaksanaan. Tidak sekedar di ucapkan, usaha/effort untuk
menunjukkan bahwa dia benar benar cinta. Jika dai sudah mencapai kebenaran, kebenaran
tsb di wujudkan dengan perilaku yang bermakna dan berpengaruh dengan lingkungan.
● Bandingkan dengan pengetahuan yang lain.

Pengetahuan indra, ilmu dan filsafat.


● Pengetahuan Indra
Pengetahuan indra adalah pengetahuan yang di perolehdari indra (peraba, perasa, pencerca,
penglihatan, pendengaran) pengetahuan indra memiliki banyak kekurangan. Ketika indra ini
tidak dapat menjawab hal ini harus di dukung dari pengetahuan yang lain
● Pengetahuan ilmu.
Pengetahuan ilmu harus berbasis dengan data dan fakta yang harus di lakukan secara reset
dan pengamatan. Ketika pengetuan ilmu tidak bisa memecahkan masalah maka pengetahuan
filsafat yang harus memecahkan.
● Pengetahuan filsafat
Pengetahuan filsafat adalah ilmu/pengetahuan dinamis melalui berbagai tesis, antithesis dan
sintesis dalam menfinisikan segala sesuatu untuk memperoleh suatu pemikiran/ gagasan yang
benar. Ilmu filsafat bersifat dinamis
● Tinjau dari arti praktisnya.
Berfilsafat mengembarakan fikiran/ berfikir sacara sistematis, radikal, dan universal.
Tesis, antitesis, sintesis (dalam berfilsafat kita harus memiliki argumen yang akan di lawan
dengan bantahan sehingga dapat menghasilkan sintasis yang selanjutnya akan di bantah lagi
hingga menghasilkan sintasis lagi dan bagitu seterusnya).

Berfikir secara sistematis, radikal dan universal

1. Berpikir Rasional, Sebagaimana diketahui, berfilsafat adalah berpikir. Meskipun


demikian, tidak semua kegiatan berpikir dan hasil berpikir dimaksud dapat dikategorikan
sebagai berfilsafat. Ciri pemikiran filsafat pertama-tama harus bersifat rasional, bukan
perasaan subyektif, khayalan, atau imajinasi belakah. Ciri pemikiran rasional
menunjukkan bahwa baik kegiatan berpikir maupun hasil pemikiran filsafat itu sendiri
harus dapat diterima secara akal sehat, bukan sekedar mengikuti sebuah common sense
(pikiran umum). Ciri pemikiran filsafat yang rasional itu membuat filsafat disebut sebagai
pemikiran kritis atau “ilmu kritis”.
2. Berpikir Sistematis dan analitis. Artinya, ciri berpikir filsafat selalu berpikir logis
(terstruktur dan teratur berdasarkan hukum berpikir yang benar). Pemikiran filsafat
tidak hanya melepaskan atau menjejerkan ide-ide, penalaran, dan kreatifitas budi secara
serampangan (sporadis). Justru, pemikiran filsafat selalu berusaha mengklasifikasi atau
menggolong-golongkan, mensintesa (mengkompilasi) atau mengakumulasikan, serta
menunjukkan makna terdalam dari pikiran, merangkai dan menyusunnya dengan kata
(pengertian), kalimat (keputusan), dan pembuktian (konklusi) melalui sistim-sistim
penalaran yang tepat dan benar. Pemikiran filsafat selalu bergerak selangkah demi
selangkah, dengan penuh kesadaran (pengujian diri), berusaha untuk mendudukan
kejelasan isi dan makna secara terstruktur dengan penuh kematangan dalam urutan
prosedur atau langkah berpikir yang tertib, tertanggung jawab, dan saling berhubungan
secara teratur.
3. Berpikir Universal. Artinya, pemikiran filsafat selalu mencari gagasan-gagasan pemikiran
yang bersifat universal, yang dapat berlaku di semua tempat. Pemikiran filsafat tidak
pernah akan berhenti dalam sebuah kenyataan yang terbatas, ia akan menerobos
mencari dan menemukan gagasan-gagasan yang bersifat global dan menjadi rujukan
pemikiran umum. Pikiran-pikiran yang bersifat partikular dan kontekstual (bagian-bagian
yang terpisah menurut konteks ruang dan waktu) diangkat dan ditempatkan
(disintesakan) dalam sebuah bagian yang utuh dan universal, sebagai sebuah kenyataan
eksistensisal yang khas manusiawi.
Kesimpulan. Jadi pada pertemuan tanggal 25/09/2023 mengulang Kembali pertemuan
sebelumnya yaitu arti dan definisi filsafat yaitu cinta terhadap kebenaran yang di dalamnya
terdapat proses pemikiran dengan mengagas suatu ide(tesis) yang kemudian di patahkan
oleh gagasan lain(anti tesis) sehingga menjadi gagasan baru (sintesis) hal ini dilakukan
dengan terus menerus hingga menemukan kebenaran dari pengkajian ilmu yang di
filsafatkan. Dari kebenaran tersebut kita harus mengupayakan untuk menyampaikan kepada
orang lain sebagai sintesis baru, hal ini mengapa filsfat sangat rumit dan abstrak karena
mendefinisikan sesuatu yang jelas saja sudah rumit apalgi mendefinisikan sesuatu yang
abstrak. Terdapat strategi dalam mendefinisikan sesuatu dengan filsafat pertama, dengan
menggunakan/ mengetahui asal dan usul kata. Yang kedua, bandingkan dengan
pengetahuan yang lain; pengetahuan indra, pengetahuan ilmu, dan pengetahuan filsafat.

Anda mungkin juga menyukai