Anda di halaman 1dari 2

Capaian diplomasi Indonesia tahun 2021 dilatarbelakangi dengan dinamika kesehatan

yang begitu pelik. Permasalahan Covid-19 terutama dalam ketimpangan pencapaian vaksinasi
dinegara, yang kemudian berdampak kepada kurangnya optimalisasi capaian SDGs terutama
pada negara berkembang. Sejalan dengan hal ini diplomasi kesehatan menjadi prioritas pada
tahun 2021. Sepanjang 2021, berbagai langkah diplomasi terus dilakukan, baik secara bilateral,
regional, maupun multilateral, terutama untuk kebutuhan vaksinasi. Indonesia aktif menjalin
kerja sama internasional dan multilateral dalam mengupayakan kemudahan akses vaksinasi.
Agar vaksinasi merata. Dalam memperbaiki ketimpangan vaksinasi Indonesia menserukan dalam
berbagai forum internasional, mulai dari KTT ASEAN, KTT G-20, KTT APEC hingga ke dalam
Sidang Majelis Umum PBB.

Selanjutnya dalam capaian vaksinasi, hingga Desember 2021 jumlah distribusi vaksin
mencapai 270 Juta dan menepatu posisi ke-5 di dunia dalam capaian vaksinasi. Upaya
penyetaraan diperjuangkan karena Indonesia mendapat dukungan dan dipercaya dunia
internasional menjadi Co-Chair COVAX Advance Market Commitment Engagement Group atau
COVAX-AMC EG sejak Januari 2021. Melalui COVAX Facility, sejumlah negara pendukung
bisa mendapatkan akses vaksin secara aman, efektif dan merata. Hingga pada 22 Desember
2021, Indonesia berhasil memenuhi target Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam melakukan
vaksinasi penuh terhadap 40% populasi penduduk.

Pencapaian ini sangat luar biasa, diplomasi di Indonesia memiliki dinamikanya tersendiri
dalam permasalahan yang muncul pada tahun 2021 terutama pada aspek kesehatan. Menjadi
permasalahan terkait kemandirian dalam penyediaan vaksin. Dengan populasi lebih dari 270 juta
dan secara geografis banyak pulau, vaksin perlu disesuaikan dan tersedia secara terkoodinir pada
waktu yang tepat. Masalah kependudukan dan geografis bukanlah masalah yang mudah dalam
situasi di mana pasokan vaksin ini masih tergantung dengan negara lain. Prestasi diplomatik
Indonesia, menyeimbangkan tren antara nasionalisme dan multilateralisme, penting disini
seharusnya Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara menerapkan langkah kebijakan
yang lebih tanggap daripada negara lain.

Permasalahan tersebut akan dijawab pada diplomasi kesehatan 2022, yang mana
Indoensia akan berupaya memperbaiki kesehatan nasional dan global. Kemudian terus
melakukan kerjasama untuk memperkuat infrastruktur kesehatan baik obat-obatan dan
vakasinasi. Sementara itu, Indonesia telah memulai kerjasama global melalui multilateralisme
vaksin di bawah skema WHO untuk mengatasi potensi ketergantungan pada vaksin. Indonesia
juga berupaya dalam pembetukan Neo Health Financing Mecanism for Developing Nationas.
Pada diplomasi 2022 ini kami melihat bahwa Indonesia telah mampu melakukan pemetaan isu
2021 dapat menjadi faktor pertimbangan arah dan arah politik dan politik luar negeri pada 2022.
Hal yang menjadi menarik perhatian Indonesia melihat Pandemic Treary yang baru, agar dunis
lebih siap dalam menghadapai pandemi, ini menjadi point dalam upaya kontribusi Indoenesia
secara konstruktif dalam negosiasi.

Anda mungkin juga menyukai