1. Indonesia menyoroti pentingnya ketersediaan vaksin sebagaimana dimaksud pada Butir 1 dalam berbagai
forum multilateral, termasuk WHO, ASEAN, GNB, G20, OKI, FPGH, dan MIKTA, maupun forum yang lebih
informal termasuk Ministerial Teleconference Of Covid-19 International Coordination Group (MCGC);
2. Dalam kerangka WHO, Indonesia mendukung Global Allocation Framework yang dikembangkan oleh WHO
guna memastikan aksesibilitas vaksin bagi kelompok kelompok yang paling membutuhkan, seperti pekerja
kesehatan dan kelompok usia senja maupun penyandang komorbiditas, termasuk di negara-negara
berkembang. Di samping itu, Menkes RI telah bersurat kepada Dirjen WHO yang menyatakan kesiapan
Indonesia untuk turut mengikuti uji klinis vaksin COVID-19 pada program Solidarity Trial WHO, guna
membantu percepatan penemuan vaksin COVID-19.
3. Dalam kerangka FPGH, keketuaan Indonesia pada tahun 2020 ini mengusung tema “Affordable Health Care
for All”. Pada tanggal 18 Mei 2020, Menteri Kesehatan RI telah memimpin Pertemuan Menteri Kesehatan
Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative secara virtual di sela-sela sidang World Health Assembly
ke-73. Pertemuan mengesahkan Joint Statement Menteri Kesehatan FPGH yang berjudul “Turning this
Unprecedented Crisis into an Opportunity to Achieve Affordable Health Care for All”. Joint Statement
tersebut pada pokoknya menekankan pentingnya pendekatan multilateralisme dalam penanganan pandemi
COVID-19, antara lain untuk memastikan ketersediaan, aksesibilitas dan keterjangkauan obatanobatan,
vaksin, dan alat kesehatan, serta pentingnya penguatan sistem jaminan kesehatan nasional.
• Pada tataran bilateral, Indonesia menjajaki potensi kerja sama
bilateral dalam penelitian, pengembangan maupun produksi vaksin
COVID-19 dengan sejumlah entitas asing, antara lain penjajakan kerja
sama antara Sinovac (perusahaan farmasi asal Tiongkok), China
National Biotec Group (CNBG) Sinopharm (perusahaan farmasi asal
Tiongkok dan G42 (perusahaan artificial intelligence dan cloud
computing asal Uni Emirat Arab), dan Coalition for Epidemic
Preparedness Innovations (CEPI) dengan BioFarma serta penjajakan
kerja sama antara Genexine (perusahaan farmasi asal Korea Selatan)
dengan Kalbe Farma.
• Dalam rangka percepatan penanggulangan pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-l9), Pemerintah melakukan percepatan
pengadaan Vaksin COVID-19 dan pelaksanaan Vaksinasi COVID- 19.
• Cakupan pelaksanaan pengadaan Vaksin dan pelaksanaan Vaksinasi
COVID- 19 meliputi:
1. Pengadaan Vaksin COVID-19;
2. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19;
3. Pendanaan pengadaan Vaksin COVID- 19 dan pelaksanaan Vaksinasi
COVID- 19;
4. dukungan dan fasilitas kementerian, lembaga, dan pemerintah
daerah.
• Pelaksanaan pengadaan Vaksin COVID-19 melalui:
• a. penugasan kepada badan usaha milik negara;
• b. penunjukan langsung badan usaha penyedia; dan/atau
• c. kerjasama dengan lembaga/badan internasional.