PENDAHULUAN
Suku Batak merupakan salah satu suku yang dimiliki oleh Negara Indonesia
yang berasal dari Provinsi Sumatra Uara. Suku batak di Sumatra Utara dibedakan
menjadi 5 suku, selain suku batak suku-suku lainya pun terdapat di daerah Sumatra
Utara. Tetapi yang termasuk ke dalam suku batak yaitu, Batak toba, batak karo, batak
sendiri, jika dibahas dari segi bahasanya, suku batak ini memiliki perbedaan yang
sangat jauh. Tetapi di sisi lain suku batak juga memiliki kesamaan indentitas yaitu ulos.2
Ulos dikatakan sebagai indentitas yang sama dari suku batak karena ke 5 suku batak di
Walaupun berada di satu Provinsi yang sama, ke 5 suku batak ini memiliki
wilayahnya masing-masing. Yang pertama batak toba, batak toba ini daerahnya
Sedangkan suku batak lainya terdapat di daerah Sibolga, Padang Sidimpuan, Silindung,
Suku batak ini memiliki sistem kekerabatan yang sangat unik, sistem
kekerabatanya diikat dengan kata marga. Setiap suku batak pasti memiliki marga.
1
Farida Meliana Hutabarat Mahasiswa Sastra Indonesia UNP, Kekerabatan Bahasa Batak Toba Dengan
Bahasa Batak Mandailing, media.neliti.com 2013, hal 2.
2
Devi Elisabeth Silaban Mahasiswa Ilmu Sejarah Unja, Migrasi Suku Batak Toba ke Kota Jambi 1961-
2018, Jurnal Siginjai 28 januari 2021, hal 74-76.
3
ibid
Seperti suku batak toba juga memiliki banyak marga yang berbeda-beda, marga ini juga
merupakan sebuah indentitas bagi masayarakat suku batak. Marga dalam batak
merupakan nama akhiran yang diperoleh dari garis keturunan ayah (patrilineal).4
Marga menjadi hal yang paling utama di dalam sistem kekerabatan orang toba,
orang pak-pak, mandailing, karo, dan simalungun. Penggunaan marga dalam suku
batak ini telah dimulai sejak lama oleh para pendahulu orang batak, adanya marga ini
membuat sistem kekerabatan orang batak menjadi sangat berbeda dan unik.
Keunikannya terdapat pada nomor turunan marganya, jika sesama marga bertemu
untuk menentukan mana yang harus di panggil abang ataupun kakak itu hanya dilihat
Di dalam semboyan adat batak juga ada suatu kata yang telah melekat sejak
lama yaitu kehormatan dan memperoleh anak laki-laki sebagai penerus, sama seperti
suku batak toba didalam adatnya terdapat suatu semboyan yaitu, Hagabeon dan
keturunan laki-laki, sedangkan Hasangapon ini memiliki arti yaitu suatu kehormatan
Disisi lain masyarakat batak juga memiliki pemikiran dan menjadi suatu tujuan
utama dalam hidupnya yaitu suatu kemakmuran, karena semakin banyaknya angka
hal ini lah yang membuat banyak masyarakat batak yang setelah menikah melakukan
4
B. Simangunsong, Kekerabatan, Masyarakat Batak, Dan Mangongkal Holi, Universitas Kristen Stya
Wancana 2018. https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17364/3/T2_752016030_BAB%20III.pdf.
Migrasi merupakan aktivitas perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah
lain tanpa program dan tujuannya untuk hidup menetap, dalam migrasi terdapat dua
disebabkan oleh beberapa faktor yang mendorong, faktor yang paling utama
pekerjaan dan kepadatan penduduk di daerahnya, sehingga dengan keadaan yang tidak
baik-baik ini membuat masyarakat memilih untuk melakukan migrasi ke daerah lain. 6
Kabupaten Muaro Jambi, yang juga merupakan salah satu bagian dari wilayah Provinsi
Jambi di Pulau Sumatra. Kecamatan Sungai Bahar juga merupakan salah satu Kawasan
transmigran yang ada di Provinsi Jambi, daerah ini menjadi pilihan pemerintah karena
pada tahun 80-an daerah Sungai Bahar masih kosong dan belum berpenghuni (hutan
belantara).7
Sebagian suku batak yang berasal dari Sumatra Utara juga telah melakukan migrasi ke
daerah Sungai Bahar. Namun peningkatan migrasi terjadi di daerah Sungai Bahar
setelah berakhirnya masa orde baru 1998. Banyak suku-suku lain yang melakukan
5
Siti Soliah, Program Migrasi Masyaraskat, repository UNP 2016, BAB II hal 5.
6
Op.cit.
7
Mahdi Bahar, Selfi Mahat Putri, Fatonah Nurdin, Budaya Melayu dalam Perspektif Sejarah pada
Masa Orde Baru:Seni Budaya Suku Jawa Transmigran di Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi, ejounal
iainbengkulu.ac.id, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020, hal 175.
migrasi ke daerah Sungai Bahar salah satunya yaitu suku Batak, suku Batak yang
perpadatan penduduk serta susahnya mencari lapangan pekerjaan, suku batak yang
Suku batak yang pertama kali melakukan migrasi ke Kawasan Sungai Bahar ini
adalah suku batak toba, setelah suku Batak Toba melihat potensi yang ada di
Kecamatan Sungai Bahar ini serta telah berhasil, suku Batak Toba yang tinggal di
Sungai Bahar mengajak saudara-saudaranya yang lain seperti suku batak karo, suku
batak mandailing, suku batak pakpak dan suku batak simalungun untuk bermigrasi ke
Dengan demikian hal ini lah yang menjadi faktor sehingga banyak masyarakat
suku batak yang melakuakan migrasi ke daerah Sungai Bahar yang hanya bermodalkan
uang secukupnya pemberian dari orang tua mereka (no planning) dan juga tidak
memiliki rumah, lahan pangan bahkan perkebunan sawit, masyarakat suku batak yang
bermigrasi ke daerah Sungai Bahar memiliki tujuan untuk hidup menetap dan
Hal ini pula lah yang menjadi latar belakang penulis untuk melihat bagaimana
Muaro Jambi (1999-2020)”. Dari mulai awal-awal kehadiran suku batak di Sungai
perkembangan kebudayaanya dan sampai menjadi salah satu suku yang dihormati di
8
S. Mare-mare, Wawancara, 19 oktober 2021.
1.2 Rumusan Masalah
Jambi 1999-2020?
Jambi 1999-2020?
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas, maka penulis perlu
membuat pembatasan kajian spasial dan temporal. kajian sapasial dari penelitan ini
berfokus pada Kecamatan Sungai Bahar, Kabupan Muaro Jambi. Dan Batasan
temporalnya di mulai dari tahun 1999-2020, alasan mengambil tahun 1999 di kerenakan
awal mula suku batak bermigrasi ke daerah Sungai Bahar, dan untuk tahun 2020 di
karenakan pada tahun 2020 eksistensi suku batak di Sungai Bahar telah mengalami
perubahan serta peningkatan baik dari segi pendidikanya maupun sosial ekonominya.
A. Tujuan Penelitian
Jambi 1999-2020.
B. Manfaat Penelitian
Penelitan ini juga memiliki manfaat yang di tujukan kepada akademik yaitu:
tahun.
daerah Transmigran Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi adalah skripsi
dan buku. Pertama, buku yang di tulis oleh Izza Mafruhah, dkk, yang berjudul “Migrasi
Dan Permasalahan Sebuah Over View Kondisi Di Indonesia”. 9 Didalam buku ini di
pengertian migrasi, teori-teori migrasi, Faktor pendorong dan penarik migrasi, karakter
berjudul Eksistensi Masyarakat Suku Batak Toba di Tanah Perantauan (Studi Tentang
skripsi ini dibahas mengenai bagaimana suku batak toba dalam menjaga eksistensinya
9
Izza Mafruhah, dkk, Migrasi Dan Permasalahan Sebuah Over View Kondisi Di Indonesia, CV.Djiwa
Amarta Perss, Surakarta 2017.
10
Skripsi Shandi Egianty, Eksistensi Masyarakat Suku Batak Toba Di Tanah Perantauan (Studi Tentang
Strategi Menjaga Nilai-Nilai Budaya Suku Batak Toba di Yogyakarta), Universitas Gajah Mada 2016.
di Yokyakarta. Masyarakat Batak Toba di Kota Yogyakarta sangat menjunjung tinggi
adat budaya yang mereka miliki mulai dari adat perkawinan, adat kematian, sistem
masyarakat suku batak toba dapat mempertahankan adat mereka, meski tradisi dan
budaya yang berbeda suku batak toba selalu dapat beradaptasi dengan. Strategi yang
mengutamakan misi hidup mereka ketika di perantauan dan yang paling mencolok
Kedua skripsi yang di tulis oleh Shinta Romaulina Nainggolan yang berjudul
Eksistensi Adat Budaya Batak Dahlian Na Tolu Pada Masyarakat batak (Studi Kasus
Masyarakat Batak Perantauan di Kabupaten Brebes). 11 inti sari di dalam skripsi ini
adalah bagaimana keadaan suku dan budaya batak toba di kabupaten Brebes. Didalam
skripsi yang di tulis oleh mahasiswi Unes ini lebih banyak menjelaskan tentang budaya
dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan perkembangan yang dihadapinya. Adat
budaya Batak Dalihan Na Tolu masih tetap dilaksanakan dan dipakai masyarakat Batak
perantauan di Kabupaten Brebes dalam setiap aktifitas kegiatan adat. Keberadaan adat
budaya Batak Dalihan Na Tolu di Kabupaten Brebes masih tetap ada dan akan terus
11
Skripsi Shinta Romaulina Nainggolan, Eksistensi Adat Budaya Batak Dalihan Na Tolu Pada
Masyarakat Batak ( Studi Kasus Masyarakat Batak Perantauan di Kabupaten Brebes), Universitas Negeri
Semarang 2011.
ada, hal ini karena Dalihan Na Tolu adalah falsafah yang tidak akan pernah dapat
Ketiga, juranl yang di tulis oleh Lister Eva dan Riana Ariani Pandiangan yang
berjudul “Migrasi Suku Batak di Tanah Alas Kabupaten Aceh Tenggara 1904-1920. Di
dalam jurnal ini memiliki hasil penulisan tentang bagaimana migrasi suku batak ke
migrasi ke tanah Alas Kabupaten Aceh Tenggara karena faktor kedatangan kolonial
Belanda.
Dan melarikan diri dari daerahnya sendiri menuju daerah baru dan mulai
memberikan dampak yang sangat mempengaruhi masyarakat suku Alas yaitu dengan
sistem pertanian, sistem pertanian yang ditanamkan oleh masyarakat Batak Toba
membantu meningkatkan perekonomian baik pada masyarakat Batak Toba itu sendiri
maupun masyarakat suku Alas dengan cara mengelolah lahan-lahan yang kosong milik
Keempat, ada juga jurnal yang membahas tentang migrasi suku batak Toba,
karya ilmiah Devi Elisabeth Silaban dan Denny Defrianti, dengan judul Migrasi Suku
Batak Toba ke Kota Jambi 1961-2018. Di dalam karya ilmiah ini telah di jelaskan
bagaimana sejarah awal Migrasinya orang Batak Toba ke Kota Jambi, di dalam karya
ilmiah ini juga sudah di jelaskan bagaimana eksistensi masyarakat toba selama 39 tahun
di Kota Jambi. 13 Didalam penelitian ini di jelaskan bagaimana latar belakang suku batak
12
Lister Eva dan Riana Ariani Pandiangan, Migrasi Batak Di Tanah Alas Kabupaten Aceh Tenggara
(1904-1920), Puteri Hijau Vol. 4 No. 1. 2019.
13
Skripsi Devi Elisabeth Silaban, Migrasi Suku Batak Toba ke Kota Jambi 1961-2018, Jurnal Siginjai,
vol 1, tahun 2021.
Jika dilihat dari beberapa judul penelitian diatas maka akan ditemukan
penelitian tersebut membahas migrasi suku batak toba saja sedangakn di daerah Sungai
merupakan daerah transmigrasi program pemerintah dari Pulau Jawa, dan kedatangan
suku batak ke daerah Transmigasi ini tidak di bekali dengan adanya Rumah untuk
tempat tinggal dan tanah yang harus di olah. Namun dengan tujuan Suku Batak untuk
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang Migrasi Suku Batak ke Daerah
Transmigran Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi belum ada yang
melakukan penelitian sama sekali, oleh karna itu peneliti merasa bahwa permasalahan
tersebut perlu diteliti sehingga menjadi sebuah penulisan yang bermanfaat bagi generasi
selanjutnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, metode
menggunakan cara, prosedur atau Teknik yang sistematik sesuai dengan asas-asas dan
aturan ilmu sejarah.14 Penelitian sejarah mempunyai lima tahap, yaitu pemilihan topik,
(analisis dan sintesis), dan penulisan.15 Hal ini akan di paparkan sebagai berikut.
14
Eva Syarifah Wardah, Metode Penelitian Sejarah, vol 12, No 2, juli-desember 2014, hal 168.
15
Prof. Dr. Nina Herlina, M. S., Metode Sejarah. Satya Historika, Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
Bandung 2020, Hal 29-30.
Heuristik ini merupakan Langkah pertama dalam penelitian sejarah, yaitu
topik yang akan di teliti. Sumber primer merupakan sumber yang di dapat dari pelaku
sejarah serta dengan mata kepala sendiri. Selain wawncara dengan pelaku sejarah
informasi lain dapat di dapatkan dengan wawancara lisan dengan informan yang
kedua atau sumber yang di dapat secara tidak langsung. Sumber skunder yang di
gunakan dalam penelitian ini berasal dari jurnal, buku, skripsi dan sumber lain yang
Tahap verifikasi merupakan tahap meneliti apakah sumber tersebut sejati, baik
bentuk mapun isinya. Di dalam verifikasi ini terdapat dua jenis kritik sumber, kritik
eksternal dan internal, kritik intenal ditujukan untuk menguji kredibilitas dan
perbandingan informasi yang satu dengan yang lain sehingga dapat menyimpulkan
Kritik eksternal, kritik ini ditujukan untuk menguji keaslian suatu sumber. 17
Penulis juga melakukan kritik ini untuk sumber lisan dan tertulis, dalam sumber tertulis
penulis sangat memperhatikan aspek akademis dari penulis karya ilmiah yaitu dengan
memperhatikan latar belakang penulis karya ilmiah, memperhatikan aspek tahun terbit
dari karya ilmiah, serta tempat dimana karaya ilmiah tersebut di terbitkan.
16
Ibid, Hal 30.
17
Drs. Alian, M.Hum, Metodologi Sejarah Dan Implementasi Dalam Penelitian, Jurnal Pendidikan dan
Kajian Sejarah, 13 Januari 2020, Hal 10.
Sumber lisan, sebelum melakuan wawncara penulis melakuakan identifikasi
informan yang akan di wawancara, setelah itu penulis melihat umur informan,
c. Interpretasi.
d. Historiografi.
pencarian sumber analisis sintesis yang dituangkan dalam tulisan. Penulisan sejarah
Suku batak merupakan salah satu suku di Indonesia yang paling sering kita
jumpai walau bukan di daerah asalnya. Suku batak ini merupakan suku yang berasal
dari provinsi Sumatra utara, suku batak ini memiliki populasi yang cukup banyak di
Indonesia, hal ini terjadi karena setelah melakukan pernikahan pasangan suami istri
18
Op.Cit, Hal 173.
19
Ibid, hal 12.
memiliki pantangan yaitu tidak baik lama-lama tinggal di rumah orang tua, migrasi
menjadi pilihan utama suku batak untuk mencari kemakmuran di daerah-daerah lain.
perpindahan penduduk dari satu daerah yang padat penduduk ke daerah yang jarang
masalah sosial di daerah asalnya, faktor utama yang mempenaruhi terjadinya migrasi
adalah keadaan politik, sosial, ekonomi yang tidak baik-baik saja di daerah asalnya.
Suku Batak
Gerakan Sosial
Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi 1999-2020 maka ada tiga teori yang
20
T.Razali Rasyid, Bunga Rampai Kependudukan Kelahiran, Kematian, Migrasi, Dan Pembanunan
Berwawasan Kependudukan, Syiah Kuala University Perss Darussalam, Banda Aceh, 2017, Hal 135.
21
Ibid, Hal 140.
22
Nanang Martono, SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL Presfektif klasik, Modern, Posmodren, dan
Poskolonial, PT. RAJAGRFINDO PERSADA1, oktober 2011, hal 228.
menyatakan awal munculnya gerakan sosial itu di mulai karena adanya rasa
ketidakpuasan ini menimbulkan sebuah gerakan sosial dari individu maupun kelompok,
hubungan teori ini dengan penelitian adalah rasa ketidakpuasan yang dimiliki oleh
sebagian masyarakat di daerah Sumatra Utara yang membuat timbulnya gerakan sosial
yaitu migrasi.
theory). Menurut teori ini gerakan sosial merupakan tempat/wadah untuk menyalurkan
kegagalan pribadi, di dalam teori ini lebih menekankan kepada masyarakat daripada
individu sebagai pemicu munculnya sebuah geakan sosial. Terdapat dua teori sosiologi
yang menjelaskan asal mulanya mucul suatu gerakan sosial, pertama, teori tentang
Menurut teori yang di kembangkan oleh Stouffer ini seseorang merasa kecewa
karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kedua, teori mobilisasi
sumber daya alam (resource mobilization theory). Bagian kedua tentang teori gerakan
sosial ini menjelaskan lebih menekankan kepada faktor teknis bukan penyebab
Ketiga, Teori Proses-Politik. Teori yang ketiga ini sangat erat kaitannya dengan
peluang-peluang bagi gerakan, yang diciptakan oleh proses politik dan sosial yang lebih
besar.23
23
Ibid, hal 228-229.
di bahas dalam penelitian ini, maka penulis akan mendeskripsikan sistematika
Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Ruang Linkup Penelitian, (4) Tujuan,
Dan Manffat Penelitian, (5) Tinjauan Pustaka, (6) Metode Penelitian , (7) Kerangka
BAB II . Gambaran umum wilayah Sungai Bahar Muaro Jambi, berisi tentang,
kondisi geografis, demografis dan sosiologis wilayah Sungai Bahar Muaro Jambi.
BAB III . Sejarah suku batak di wilayah transmigran Sungai Bahar Muaro
Jambi, berisi tentang asal mulanya mengapa suku batak bermigrasi ke Sungai Bahar
Muaro Jambi.
BAB V . Penutup, berisi kesimpulan, di dalam bab ini akan membahas dan