Anda di halaman 1dari 6

SOP

TINDAKAN VACUM

No. Dokumen : Ditetapkan


Kepala BLUD Puskesmas Telaga

No. Revisi :
BLUD
PUSKESMAS
TELAGA Tanggal Terbit :

dr. Meliyana Panther


Halaman : 2 Lembar NIP. 19810326 200908 2 001

1. Pengertian
Vakum ekstraksi merupakan tindakan obstetri yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluarann (Kala 2) dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi
Indikasi :
1. Kala II lama dengan presentasi belakang kepala
2. Kelelahan ibu
3. Partus tak maju
4. Ruptura uteri iminens
5. Gawat jann ringan

Kontra Indikasi
1. Malpresentasi
2. Panggul sempit

Syarat
1. Pembukaan lengkap atau hampir lengkap
2. Presentasi kepala
3. Cukup bulan (tidak premature)
4. Tidak ada kesempitan panggul
5. Anak hidup dan tidak gawat janin
6. Penurunan H III/III + (Puskesmas H IV/ dasar panggul)
7. Kontraksi baik
8. Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengedan

2. Tujuan
Agar bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum , melakukan secara benar dalam
memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan
janinnya
3. Kebijakan
SK KEPALA PUSKESMAS No ; ...........
4. Referensi
1. Sarwono : Ilmu Kebidanan : 831
2. Paket Pelatihan PONED Jakarta, Juli 2008, PT Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo, Jakarta 2009
5. Prosedur
/Langkah- 1. Melakukan informed consent
Langkah
2. Melakukan persiapan sebelum melakukan tindakana.
3. Persiapan penolong Penolong dalam keadaan bersih, sudah memakai APD
4. Persiapan pasien Kandung kemih dikosongkan, sudah terpasang infus, perut
bagianbawah dan lipatan paha dibersihkan.
5. Persipan alat dan obat obatan
 Partus set
 Vacum ekstractor set (Satu botol vakum dengan manometer,mangkuk vacum
berbagai ukuran, selang karet, rantai besi,pompa tangan, alat penarik khusus)
 Oksitosin, spuit
6. Pemasangan mangkuk vacum, dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri membuka labia mayora dan minora. Mangkuk dimasukan ke dalam
vagina dalam posisi miring, seletah itu mangkuk diletakkan pada bagian terbawah
dari kepala. Lalu melakukan periksaan dalam untuk mengetahui apakah mangkuk
sudah terpasang dengan benar atau ada jalan lahir yang terjepit antara mangkuk dan
kepala janin
7. Asisten memompa ekstraktor vacum sampai dengan tekanan skala 10selama kurang
lebih 2 menit. Selama menunggu, periksa apakah mangkuk sudah terpasang dengan
benar. Naikkan hingga skala 60 dan tunggu 2 menit. Jangan gunakan tekanan
maksimal pada kepala bayi,lebih dai 8 menit.
8. Bila ada his, anjurkan pasien untuk mengejan, lalu lakukan tarikan searah dengan
arah sumbu jalan lahir. Bila belum berhasil pada tarikan peratama, ulangi lagi pada
tarikan kedua. Episiotomi pada pasien dengan perineum yang kaku.
9. Melahirkan bayi, melakukan bipariental, sangga susur, membersihkan muka bayi,
melakukan pemotongan tali pusat. Melakukan management aktif kala III,
melakukan penjahitan perineum bila ada robekan.
10. Merapikankan pasien, membereskan alat

7. Unit Terkait
1. Pelayanan Persalinan 24 Jam (Poned)
2. Bidan Koordinasi
3. Bidan Desa

8. Dokumen 1. Partograf
Terkait 2. Buku KIA
3. Kohort Ibu
9. Bagan /
Diagram Alir
Menyiapkan Menyambut Menyambut
Alat dan Kelengkapan Alat Pasien Pasien
dan

Melakukan Melakukan Memberikan


Pemeriksaan Amnesa kepada senyum, salam, dan
Fisik pasien sapa pada pasien

Melakukan Menjelaskan Memberikan


kolaborasi dengan hasil lembar informed
dokter jaga pemeriksaan consent

Memakai Mengisntruksikan asisten


Memakai
handscoon untuk menyiapkan
doek steril
ekstraktor vakum

Memakai sarung Cuci tangan dan Melakukan


tangan DTT / melepaskan pemeriksaan
Steril yang baru handscoon dalam

Melakukan Mengintruksikan
Memaksukka pemeriksaan asisten untuk mulai
n mangkok disekeliling menaikkan tekanan
vakum tepi mangkok negatif

Bila belum berhasil Menjelaskan Melakukan


pada tarikan kepada pasien pompa
pertama, ulangi lagi untuk mengedan vacum
pada tarikan kedua

Mengarah tarikan Memegang Membersihkan


ke atas hingga lahir kepala bayi, muka (hidung dan
berturut-turut dahi, dipegang secara mulut) bayi dengan
muka, dan dagu biparietal kain bersih

Memasukkan Periksa Tunggu tanda


speculum kelengkapan lepasnya
placenta

Melakukan Bila terjadi


Memperhatikan penjepitan secara robekan di luar
apakah terdapat bergantian ke luka episiotomy,
robekan arah samping lakukan penjahitan
DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN EKSTRAKSI VAKUM
EKSTRAKSI VAKUM
No. KEGIATAN KASUS
0 1 2 3 4
I PENDAHULUAN
Ucapkan salam dan perkenalkan diri anda selaku petugas yang akan
1
menolong pasien
2 1. Jelaskan diagnosis, penatalaksanaan dan komplikasi kala 2 lama
3 2. Jelaskan pula tindakan klinik mempunyai risiko
4 3. Pastikan suami/walinya mengerti berbagai aspek tersebut
5 Buat persetujuan tindakan medik, simpan dalam catatan medik

II PERSIAPAN
PASIEN
6 Bersihkan perut bawah dan lipat paha
1. Pasang infus dan siapkan kain alas bokong, penutup perut bawah dam
7
sarung kaki serta larutan antiseptik
2. Periksa fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner
8
(termasuk oksigen dan regulator)
9 3. Instrumen dan medikamentosa
4. PENOLONG
5. Topi, masker, kacamata pelindung, pelapis plastic, baju dan alas kaki
10
kamar tindakan
11 6. Sarung tangan DTT/Steril
12 7. Instrumen
8. BAYI
13 9. Instrumen dan medikamentosa untuk resusitasi neonatus
14 10. Oksigen dan regulator
III PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
15 Cuci tangan dan lengan hingga siku, keringkan dengan handuk
16 Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan
IV TINDAKAN
17 Pasien dengan posisi litotomi, pasangkan kain penutup
18 1. Siapkan ekstraktor vakum, uji fungsinya dengan tangan penolong
19 Letakkan mangkuk vakum pada tempatnya
20 Lakukan periksa dalam
21 Ganti sarung tangan
PEMASANGAN MANGKUK VAKUM
22 Masukkan mangkuk melalui introitus vagina, pasangkan pada kepala bayi
Pastikan tidak ada jaringan yang terjepit, buat tekanan negative dalam
23
mangkuk secara bertahap dengan melakukan pemompaan
Mulai dari tekanan 100 mmHG hinggga 600 mmHg. Tekanan maksimal
24
tidak boleh lebih dari 8 menit pada kepala bayi
PENARIKAN
Lakukan penarikan bersamaan dengan his, posisi dan cara mengedan
25
harus dilakukan dengan benar
Lakukan penarikan pada his berikutnya apabila pada his sebelumnya, bayi
26 belum dapat dilahirkan. Pada primigravida atau perineum yang kaku,
lakukan episiotomy mediolateralis
Tarikan sejajar lantai, setelah suboksiput di bawah simfisis sebagai
27
hipomoklion, tarikan diarahkan ke atas hingga kepala lahir
V LAHIRKAN BAYI
Pegang kepala secara biparietal, gerakkan ke bawah untuk melahirkan
28
bahu depan, ke atas untuk bahu belakang dan lurus untuk seluruh tubuh
29 Bersihkan muka, potong tali pusat dan serahkan pada petugas bayi

VI LAHIRKAN PLASENTA

30 Tunggu tanda lepasnya plasenta, lahirkan secara Brand-Andrew

31 Periksa kelengkapan bagian-bagian plasenta

32 Letakkan plasenta pada tempatnya

II EKSPLORASI JALAN LAHIR

33 Pasang speculum bawah dan atas, eksplorasi dinding vagina

34 Dengan bantuan klem ovum, eksplorasi porsio

35 Lakukan penjahitan bila dijumpai robekan jalan lahir

VIII PENJAHITAN EPISIOTOMI

36 Pasang penopang bokong, beri alas kain. Beri anestesi lokal

37 Masukkan tampon vagina, jepit tali pengikat tampon


Mulai dari ujung dalam, lakukan penjahitan dengan jelujur bersimpul,
38
mukosa dan kulit secara jelujur matras
Cabut tampon vagina, bersihkan darah dalam lumen vagina dengan kapas
39
dan larutan antiseptik
Pasang kassa yang dibasahi dengan povidon iodine pada jahitan
40
Episiotomi
IX DEKONTAMINASI
Lepaskan penopang bokong dan semua kain penutup, masukkan dalam
41
wadah yang berisi larutan klorin 0,5%
Bersihkan darah dan cairan tubuh yang melekat di tubuh pasien dengan
42
kapas dan larutan antiseptik
Kumpulkan instrumen, masukkan dalam wadah yang berisi larutan klorin
43
0,5%
44 Masukkan sampah bahan habis pakai, pada tempatnya
Bagian/benda yang terkena darah dan cairan tubuh, bubuhi dengan larutan
45
klorin 0,5%
46 Bersihkan sarung tangan, lepaskan dan rendam dalam klorin 0,5%
X CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN

47 Cuci tangan dan lengan hingga siku

48 Keringkan dengan pengering/handuk/tissue bersih

IX PERAWATAN PASCA TINDAKAN

49 Periksa tanda vital pasien, catat dan buat laporan tindakan


Buat instruksi perawatan, pengobatan dan pemantauan pascatindakan.
50
Minta petugas untuk melaksanakannya dengan baik
Beritahukan pada suami/walinya bahwa tindakan telah selesai dan pasien
51
masih memerlukan perawatan dan pengobatan lanjutan

Anda mungkin juga menyukai