Anda di halaman 1dari 13

Tri Siwi Agustina / Peran Unik Wanita sebagai ”Garwo (Sigaraning Nyowo)” dalam Mendampingi Suami / 63 - 75

Memimpin Bisnis Keluarga Jawa

ISSN: 2581-0685

Vol. 1 | No. 2

Peran Unik Wanita sebagai “Garwo


(Sigaraning Nyowo)” dalam Mendampingi
Suami Memimpin Bisnis Keluarga Jawa

Tri Siwi Agustina


Departemen Manajemen Universitas Airlangga Surabaya. Jl. Airlangga 4-6, Surabaya – 60286

ARTICLE INFO ABSTRACT

Keywords: The wife of a family company leader is also the mother of the next
Perception, generation. As a mother, she is expected to help her husband educate
Self Efficacy, his children to be ready to lead the company later. She is also expected
entrepreneurial intentions. to be able making a sense of togetherness and pride in his children, so
that they are willing to provide the best for the company and family.
By doing it all, the wife or mother acts as a bond that unites the family,
Kata Kunci: so that business and family goals can be achieved. This study aims to
peran istri, describe the role of the wife as a husband companion in leading the
peran ibu, family business at javanese ethnic couple in Surabaya. The research
bisnis keluarga was conducted in a phenomenological qualitative manner using inter-
view and observation techniques. The results show that the wife leads
a different role in assisting the husband in leading the family business,
namely the role of the chief trust officer, the business partner, the vice
president, the senior advisor and the free agent.

SARI PATI

Istri pemimpin perusahaan keluarga adalah juga ibu dari generasi


penerus. Sebagai ibu, ia diharapkan membantu suami mendidik
anak-anaknya sehingga siap memimpin perusahaan kelak. Ia
juga diharapkan mampu menanamkan rasa kebersamaan dan
kebanggaan terhadap anak-anaknya sehingga mereka bersedia
memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan keluarga. Dengan
melakukan itu semua, istri atau ibu berperan sebagai pengikat yang
menyatukan keluarga sehingga tujuan bisnis dan keluarga dapat
tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran istri
sebagai pendamping suami dalam memimpin bisnis keluarga pada
pasangan suami istri beretnis Jawa, yang berdomisili di Surabaya.
Penelitian dilakukan secara kualitatif fenomenologis dengan
menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian
Corresponding author: menunjukkan bahwa istri memimpin peran yang berbeda dalam
agustina2772@gmail.com mendampingi suami memimpin bisnis keluarga yaitu peran sebagai
the chief trust officer, the business partner, the vice president, the
senior advisor dan the free agent.

© 2018 AJEFB, All rights reserved.

- 63 -

1-2.indd 63 9/26/18 09.52


AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol. I No. 02 (Juli - Desember 2018)

PENDAHULUAN berupa pengaturan (manajemen) perusahaan


Dalam falsafah budaya Jawa, istri seringkali (Chua, Chisman & Sharma, 1999). Juga kontrol
disebut sebagai “garwo” atau sigaraning dan pengawasan terhadap perusahaan
nyawa, artinya belahan jiwa. Hal ini tersebut (Boyd, et al 2014). Selain itu, yang
berkonotasi bahwa suami – istri sebenarnya menjadi pembeda lainnya adalah aspek
adalah senyawa atau sejiwa, apabila suami finansial dan sosioemosional (Milan, 2012,
bahagia , maka istri juga merasakan hal yang Williams, et al 2013).
sama, sebaliknya apabila istri merasakan
ada masalah yang membuatnya resah maka Pada banyak perusahaan keluarga yang
suamipun ikut merasakannya. Demikian pula didirikan kaum laki-laki, peran istri memang
halnya apabila suami mampu memimpin jarang mendapatkan perhatian. Padahal
bisnis dengan baik, hal tersebut tidak terlepas disisi lain, kontribusi istri bagi kesuksesan
dari peran istri sebagai pasangan hidupnya, perusahaan tidak dapat diremehkan. Istri
seperti yang diungkapkan pada suatu kata- mampu menanamkan kesadaran akan tujuan
kata bijak bahwa “di balik kesuksesan (sense of purpose), tanggung jawab, dan rasa
besar laki-laki (suami) ada pesan besar kekeluargaan pada seluruh anggota keluarga.
perempuan (istri)” begitu pula sebaliknya, Saat suami berkonsentrasi memajukan bisnis
“dibalik kesukesan istri yang hebat terdapat perusahaan, istri memfokuskan diri untuk
peran suami yang hebat pula”, artinya tidak menjaga keharmonisan keluarga. Istri juga
mungkin pasangan suami istri memperoleh banyak membantu pendiri mewariskan
kesuksesan tinggi tanpa peran pasangannya. nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka generasi penerus.
dirumuskan permasalahan dalam penelitian
ini adalah : Poza (2004) menjelaskan bahwa istri
(1) Apa sajakah jenis – jenis peran istri sebagai menjalankan beragam peran dalam
pendamping suami dalam memimpin mendampingi suami memimpin bisnis
bisnis keluarga ? keluarga tergantung pada hubungan dengan
(2) Dapatkah peran tersebut berjalan lebih suami, pengetahuan dan minatnya pada bisnis
dari satu peran ? dan komitmennya pada keberlangsungan
bisnis keluarga.
LANDASAN TEORI
Sebuah perusahaan disebut sebagai Hubungan dengan suami sebagai pemimpin
perusahaan keluarga apabila struktur bisnis keluarga pada penelitian ini
dan manajemen didalamnya dipengaruhi didasarkan pada keharmonisan kehidupan
oleh para anggotanya dari satu keluarga pernikahan yang ditandai dengan adanya
yang sama atau saling berhubungan (Chua, pembagian peran dalam hubungan suami
Chisman & Sharma, 1999). Perusahaan dan istri (Putri dan Lestari, 2015) yang terdiri
Keluarga didefinisikan sebagai sebuah dari pengambilan keputusan, pengasuhan
organisasi yang manajemen, pengawasan anak dan pengelolaan keuangan. Apabila
dan kepemilikannya diatur oleh keluarga pembagian tugas dan dalam menjalankan
pemiliknya (Boyd, Botero & Fediuk, 2014). kewajiban keluarga dengan melaksanakan
Adanya keterlibatan keluarga dalam bisnis peran dapat dilakukan dengan seimbang
menjadi pembeda antara perusahaan dan dilakukan atas kesepakatan bersama
keluarga dan bukan keluarga (Chua, Chisman maka akan tercipta kehidupan pernikahan
& Sharma, 1999). Keterlibatan tersebut dapat yang harmonis dan merupakan indikasi

- 64 -

1-2.indd 64 9/26/18 09.52


Tri Siwi Agustina / Peran Unik Wanita sebagai ”Garwo (Sigaraning Nyowo)” dalam Mendampingi Suami / 63 - 75
Memimpin Bisnis Keluarga Jawa

dari keberhasilan penyesuaian pernikahan dikategorikan dalam 6 jenis yaitu : Jealous


(Lestari, 2012). Spouse, Chief Trust Spouse, Business Partner,
Vice President, Senior Advisor/keeper of family
Pengetahuan dan minatnya pada bisnis dapat values dan Free agent.
berupa keterlibatan istri pada bisnis keluarga
dengan memberikan kontribusi ilmu dan (1) Jealous Spouse,
keterampilan yang dimiliknya. Komitmennya Banyak pengusaha dan pemilik bisnis
pada keberlangsungan bisnis keluarga dapat keluarga, terutama pada generasi pertama
diwujudkan dengan penanaman nilai – nilai maupun generasi kedua menemui tantangan
keluarga pada budaya organisasi bisnis yang mengarah pada konflik pekerjaan dan
keluarga, keikutsertaan penanaman modal keluarga. Kesuksesan bisnis identik dengan
pada bisnis keluarga hingga menyiapkan kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga
anak-anaknya sebagai generasi penerus menjadi tanggung jawab pelaku bisnis
bisnis keluarga. keluarga. Hal ini menimbulkan kecemburuan
dari pasangan (istri) karena mereka merasa
Oleh karena itu, Poza (2004) menyebutkan bahwa suami mereka lebih mengutamakan
bahwa sebagai istri sekaligus ibu, wanita waktu, pikiran , tenaga hingga finansial nya
yang mendampingi suami memimpin bisnis untuk bisnis yang mereka bangun daripada
keluarga menjalankan multiple role, yaitu : untuk keluarga. Dalam pembagian perannya.
(1) menjadi pelayan warisan keluarga (Being
stewards of the family legacy), Menjaga (2) Chief Trust Spouse,
’’keluarga’’ dalam bisnis keluarga Sebagai orang yang paling dipercaya oleh
(Keeping “family” in the family business) suami, istri menjadi tempat bagi suami
artinya menjaga rasa kekeluargaan di untuk menumpahkan unek – unek yang
antara keluarga dialaminya dalam bisnis keluarga, hingga
(2) Menanamkan tujuan, tanggung jawab dalam hal pengambilan keputusan penting
dan komunitas dalam anggota keluarga untuk eksistensi bisnis keluarga, seperti
(Instilling a sense of purpose ,responsibility rencana suksesi perusahaan. Istri memimpin
and community in family members) peran sebagai perekat semua pihak dalam
artinya Istri berperan sebagai mentor perusahaannya dan menyemangati untuk
bagi anak-anak, khususnya dalam saling bahu membahu dalam menghadap
mendorong mereka memilih perusahaan tantangan – tantangan bisnis yang dinamis.
keluarga sebagai tempat berkarier. Istri, Peran yang dijalankan adalah sebagai
yang sekaligus ibu dari generasi penerus, pemberi ketenangan bagi suami, penghubung,
membantu anak-anak memahami fasilitator dan perantara komunikasi dengan
pentingnya peran perusahaan dalam berbagai pihak dalam bisnis keluarga. Pada
menghidupi keluarga peran ini istri juga dituntut untuk mampu
(3) Memberikan motivasi dan semangat menanamkan kesadaran akan tujuan (sense
kerja sama tanpa pamrih (Embodying of purpose), tanggung jawab, dan rasa
a spirit of cooperation an unconditional kekeluargaan pada seluruh anggota keluarga.
support) Saat suami berkonsentrasi memajukan bisnis
perusahaan, istri memfokuskan diri untuk
Lebih lanjut Poza (2004) juga menjelaskan menjaga keharmonisan keluarga. Hal ini
peran wanita sebagai pendamping diwujudkan misalnya dengan membentuk
suami dalam memimpin bisnis keluarga, dewan keluarga, merencanakan liburan

- 65 -

1-2.indd 65 9/26/18 09.52


AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol. I No. 02 (Juli - Desember 2018)

keluarga, atau mengadakan perayaan yang dimiliki istri seperti keterampilan


multigenerasi. teknis, keterampilan sebagai profesional dan
keterampilan adminsitrasi sangat penting
(3) Business Partner, bagi keberlangsungan perusahaan. Bagi
Peran ini menempatkan istri sebagai bagian suami, keterlibatan istri pada bisnis keluarga
dari pengelola usaha keluarga atau pasangan sama halnya dengan meletakkan orang
suami istri yang saling berbagi kepemilikan, kepercayaan pada bisnis yang dipimpinnya
komitmen dan tanggung jawab untuk sebuah akan tetapi, berbeda dengan peran istri
bisnis. Muske, et al (2002) berpendapat bahwa sebagai business partner, peran sebagai vice
hal tersebut dilakukan di dalam suatu bisnis president tidak terlibat pada kepemilikan
untuk menghadapi segala bentuk perubahan binsis, sehingga ruang gerak kontribusi dan
seperti perubahan kondisi ekonomi dan keterlibatannya nya lebih terbatas.
teknologi. Menurut Timmons (1994) peran
istri sebagai business partner ini sama dengan (5) Senior Advisor/keeper of family values
woman co-entrepereneur dan menjelaskan Setiap keluarga pasti memiliki aturan
bahwa hal tersebut dapat mendukung mengenai pengelolaan uang, kebersamaan,
kesuksesan suatu bisnis karena sebagai suatu kesetiaan, konflik, dan peran meski
tim kerja, suami dan istri saling menyadari semuanya itu tidak tertulis dan keluarga,
kelebihan dan kekurangannya masing – aturan – aturan dalam keluarga tersebut
masing dalam memimpin bisnis kemudian sering diterapkan pula bisnis keluarga. Dalam
saling mengisi satu sama lainnya dari mulai kehidupan keluarga, kerap dijumpai istri,
tahap rintisan hingga tahap pengembangan sekaligus sebagai ibu, mengurusi segala hal.
bisnis. Ia menganggap jika hal ini tidak dilakukan,
segalanya akan berantakan. Maka tak heran
Lebih lanjut Marshack (1993) menyatakan bila dalam perusahaan keluarga, seorang istri,
bahwa jika sepasang suami istri bekerjasama meski tanpa posisi formal, memiliki akses
dalam memimpin bisnisnya istri seringkali terhadap sumber daya perusahaan. Jika tidak
mengerjakan pekerjaan perempuan seperti diatur dengan baik, hal ini bisa berdampak
administrasi, dan pengelolaan keuangan, negatif bagi perusahaan.
karena secara psikologis perempuan lebih
ahli dan teliti. Sedangkan suami mengerjakan Istri pemimpin perusahaan keluarga adalah
pekerjaan seperti pengembangan produk dan juga ibu dari generasi penerus. Sebagai ibu,
pemasaran. ia diharapkan membantu suami mendidik
anak-anaknya sehingga siap memimpin
(4) Vice President, perusahaan kelak. Istri yang sekaligus ibu dari
Dalam perkembangan selanjutnya, seraya generasi penerus berperan sebagai mentor
tetap mempertahankan peran tradisionalnya, bagi anak-anak, khususnya dalam mendorong
banyak istri pemimpin perusahaan keluarga mereka memilih perusahaan keluarga
yang terlibat lebih aktif dalam perusahaan. sebagai tempat berkarier, membantu anak-
Banyak dari mereka berpendidikan tinggi, anak menanamkan rasa kebersamaan dan
memiliki keterampilan kewirausahaan yang kebanggaan terhadap anak-anaknya sehingga
mumpuni, dan bahkan mengambil posisi mereka bersedia memberikan yang terbaik
kepemimpinan secara formal dibarengi bagi perusahaan dan keluarga. Dengan
dengan kemandirian yang lebih tinggi. Dalam melakukan itu semua, istri/ibu berperan
hal pengelolaan perusahaan, keterampilan sebagai pengikat (binder) yang menyatukan

- 66 -

1-2.indd 66 9/26/18 09.52


Tri Siwi Agustina / Peran Unik Wanita sebagai ”Garwo (Sigaraning Nyowo)” dalam Mendampingi Suami / 63 - 75
Memimpin Bisnis Keluarga Jawa

keluarga sehingga tujuan bisnis dan keluarga menjelaskan atau mengungkap makna
dapat tercapai. Dalam pelaksanaannya senior konsep atau fenomena pengalaman yang
advisor lebih banyak berada di belakang layar didasari oleh kesadaran yang terjadi pada
panggung bisnis keluarga, namun perannya beberapa individu. Penelitian ini dilakukan
sangat kuat dalam eksistensi bisnis keluarga. dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada
batasan dalam memaknai atau memahami
(6) Free agent. fenomena yang dikaji.
Berbeda dengan wanita pendamping suami
bertipe Jealous Spouse, tipe free agent, sangat Pemilihan metode penelitian kualitatif
memahami konflik – konflik yang biasanya tergantung pada pertanyaan penelitian
timbul karena keluarga dan bisnis, karena yang diajukan dan yang akan diteliti (Yin,
mungkin telah menemani suami mengelola 2009). Penelitian ini juga menggunakan
bisnis milik keluarga sejak awal pendirian studi kasus karena peneliti membutuhkan
usaha. Pendamping tipe ini memilih untuk pemahaman secara mendalam tentang
mengembangkan identitas yang terpisah dari fenomena kehidupan tentang peran istri
CEO dan bisnis keluarga, mereka bisa memilih dalam perusahaan keluarga. Hal tersebut
untuk menjadi ibu rumah tangga murni , atau didasarkan pada pendapat Yin (2009) bahwa
berkarir di tempat lain seperti terlibat lebih studi kasus dipilih karena melibatkan
aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial., karena pertanyaan yang bersifat “bagaimana” yang
mereka percaya bahwa tidak perlu mereka diajukan dalam sebuah fenomena sosial
terlibat dengan bisnis keluarga, selama ada dan diperlukan deskripsi mendalam dalam
orang lain yang lebih memiliki kompetensi fenomena tersebut. Tujuan studi kasus untuk
untuk memimpin bisnis keluarga. Akan membuktikan adanya teori (Woodside &
tetapi mereka tidak keberatan apabila suami Wilson, 2003).
menghendaki pendapat istri saat ada masalah
dalam bisnis keluarga Dalam penelitian ini data dikumpulkan dari
responden atau partisipan dari 6 wanita
METODOLOGI PENELITIAN (pasangan suami – istri berbudaya Jawa) yang
Penelitian ini menggunakan metode mendampingi suaminya dalam memimpin
penelitian kualitatif fenomenologi. Justifikasi bisnis keluarga.
penggunaan metode kualitatif adalah
karena penelitian kualitatif digunakan Metode pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian terdahulu sebagai salah adalah wawancara dan observasi. Wawancara
satu metode penelitian untuk mendapatkan dan observasi dilakukan dalam waktu 3
pemahaman yang lebih baik dari pengalaman minggu. Lokasi penelitian adalah di Surabaya.
hidup partisipan dengan konteks hidup
tertentu Dengan penelitian kualitatif, peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
akan melakukan investigasi dan mengungkap Profil Responden
penilaian seseorang (partisipan) dan hubungan Secara umum ke -6 responden yang diteliti
mereka terhadap pekerjaan dan pengalaman memiliki persamaan dan perbedaan.
mereka. (Arcidiacono, et al 2009). Penelitian Persamaannya, sekalipun saat ini para
kualitatif juga menekankan pada eksplorasi responden berdomisili di Surabaya, namun
pengalaman individual, mendiskripsikan mereka berasal dari kota-kota di Jawa, baik
fenomena dan membangun teori (Cope, dari Jawa Timur maupun di Jawa Tengah.
2014). Penelitian fenomenologi mencoba Ditinjau dari lama usaha, rata – rata lama

- 67 -

1-2.indd 67 9/26/18 09.52


AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol. I No. 02 (Juli - Desember 2018)

Table 1. Karakteristik Responden

R1 R2 R3 R4 R5 R6

Asal Suami Madiun Pekalongan Gresik Yogyakarta Surabaya Surabaya


Asal Istri Madiun Brebes Surabaya Malang Surabaya Kediri

Jenis Usaha Laboratorium Agen & Pabrik Toko Bengkel Restoran


Klinik, Sekolah Distributor Aki Audio Otomotive
SD-SMA LPG

Tahun didirikannya 1990 2007 2000 1995 1999 2005


Usaha

Usia Responden (istri) 58 35 48 55 53 58

Usia Suami 60 58 53 54 60 59

Pendidikan S1 D3 D3 SMA S1 S1

Jumlah Anak yang 2 1 1 2 1 1


terlibat

Kepemilikan keluarga 100% 100% 100% 100% 100% 100%


dalam Bisnis Keluarga

Kepemilikan Istri - 50% 30% - - 20%


dalam Bisnis Keluarga

Generasi Pertama Pertama Pertama Pertama Kedua Kedua

usaha hingga tahun 2017 ini telah beroperasi Apa sajakah jenis – jenis peran istri sebagai
pada lebih dari 10 tahun. Keenam responden pendamping suami dalam memimpin
yang diteliti memiliki jarak usia yang lebih bisnis keluarga ?
muda daripada pasangannya, dimana usia
responden berada pada rentang usia 35 Dalam penelitian ini ditemukan lima jenis
hingga 60 tahun. Semua responden telah peran istri sebagai pendamping suami dalam
menempuh pendidikan formal, minimal SMA memimpin bisnis keluarga yaitu peran seba-
dan maksimal S1. Kepemilikan keluarga pada gai the chief trust officer, the business partner,
bisnis keluarga 100% yang artinya belum the vice president, the senior advisor dan the
terdapat campur tangan dari pihak non free agent. Jenis peran jealous spouse tidak
keluarga pada bisnis keluarga responden. ditemukan pada penelitian ini. Hal tersebut
dapat diketahui dari respon responden terha-
Perbedaan terletak pada keterlibatan anak , dap pertanyaan yang diajukan pada keenam
kepemilikan istri dalam bisnis keluarga dan responden yang diteliti, “apakah mereka men-
pelaksana operasional bisnis keluarga saat ini galami perasaan khawatir, cemburu pada
sudah diserahkan pada generasi berikutnya. suami saat menjalankan bisnis nya baik saat
Perbedaan lainnya dari keenam responden, merintis hingga saat ini ?”, keseluruhan res-
adalah apabila R1,R3 hingga R6 kedudukan ponden menyatakan jawaban yang beragam
istri adalah sebagai satu-satunya istri dari yang mengarah pada tidak pernah memiliki
perkawinan pasutri tersebut , namun pada pikiran negatif terhadap aktivitas suami da-
R2, kedudukan istri adalah sebagai istri kedua lam memimpin bisnis keluarga.
karena istri pertama wafat.

- 68 -

1-2.indd 68 9/26/18 09.52


Tri Siwi Agustina / Peran Unik Wanita sebagai ”Garwo (Sigaraning Nyowo)” dalam Mendampingi Suami / 63 - 75
Memimpin Bisnis Keluarga Jawa

R1 sales-sales audio nya rata-rata yang


“ dulu awal – awal, iya… hahaha. Lha datang kesini. Saya juga kenal siapa saja
gimana jaman dulu kan ga seperti sekarang rekanannya Papa nya anak - anak”.
ada hape, udah gitu bapak sering pulang R5
larut malam kalo sudah ketemu sama “ hahaha…..wis ora mbak, duluuu ngalami
rekan bisnisnya. Apalagi anak baru 1 masih mikir aneh-aneh tentang bapak, Mesti ibu
bayi dan rewel-rewelnya. Tapi sekarang ya nanya ke bapak dulu pergi sama siapa,
sudah enggaklah, Sudah p[ercaya saja pada dimana, ngapain ?, lha wong rekan kerja
apa yang dilakukan Bapak,toh semata- bapak gak dari Surabaya saja. Sekarang
mata untuk keluarga. Lagipula saya kan sudah ga lagi curiga, bapak pulang malam
juga ikut kerja di yayasan, jadi ya di rumah ya mesti ngasih tau, nemui siapa, lagian
ketemu bapak, di kerjaan juga ketemu”. perginya sama anak kami yang laki-laki
yang pertama, sekalian ngenalin sama
R2 rekan-rekan bapak kalo dia yang nerusin
“wah, ya ndak sempat mikir cemburu usaha”.
mbak….. wong apa saja yang dilakukan
abah , baik sebelum maupun sesudah R6
beliau bertemu siapa saja dan apa hasilnya, “enggak mbak, dari dulu kami selalu bareng-
beliau pasti crita sama saya, yang penting bareng gak pernah jauh, ndirikan rumah
komunikasi, sekarang kan bisa WA, bisa makan dari mulai warung kecil sampe
gampang komunikasi, kirim – kirim sekarang punya rumah makan sebesar ini
foto”. Saya pun juga sering diajak Abah karena jerih payah berdua”.
ketemu klien, diajari pula gimana caranya
melakukan persuasi dan nego dengan Jawaban keenam responden tersebut diatas
klien”. dapat diketahui bahwa keenam responden
mengutamakan kepercayaan, menjaga
R3 berkomunikasi dengan suaminya sehingga
“kuatir ?, Kuatirnya ya kalo bapak sibuk mereka tidak dapat dikategorikan pada
kerja lupa gak makan. Gak pernah kuatir type Jealous Spouse. Hal tersebut dapat
yang lainnya, karena dari mulai mbibiti pula disebabkan karena faktor lama usaha
usaha pabrik aki dulu sampe sekarang saya sehingga istri sudah sangat memahami
mesti crita sama saya. Pergi nemui rekanan pasang –surut usaha yang dipimpin
kedalam dan luar negeri saya mesti diajak. suaminya. Selain lama usaha, keterlibatan
Sekarang malah lebih enak,bapak sudah istri pada bisnis keluarga, keterlibatan anak
gak pernah pulang sampe lewat Magrib, sebagai penerus bisnis keluarga dan hadirnya
paling Ashar sudah sampai rumah. Kerjaan perkembangan teknologi komunikasi menjadi
kantor sudah bisa dijalankan karyawan, faktor yang membantu istri mendampingi
apalagi kan ada mbarep yang kerja disitu suaminya memimpin usaha sehingga tidak
juga paling bapak tinggal nanya ke mbarep muncul perasaan khawatir, cemburu hingga
aja ada kabar apa di kantor”. dinomorduakan oleh suami.

R4 Poza (2004) menjelaskan bahwa istri


“Tidak, karena bengkel audio kan sejak menjalankan peran yang berbeda dalam
awal berdiri ya dirumah ini, sampe saat mendampingi suami memimpin bisnis
ini ya masih di rumah, rekan bisnis atau keluarga tergantung pada hubungan dengan

- 69 -

1-2.indd 69 9/26/18 09.52


AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol. I No. 02 (Juli - Desember 2018)

suami, pengetahuan dan minatnya pada bisnis a) The chief trust officer,
dan komitmennya pada keberlangsungan Seorang suami berperan sebagai kepala
bisnis keluarga. Berdasarkan pernyataan keluarga yang bertugas mencari nafkah
tersebut, maka disusunlah pertanyaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
– pertanyaan pada penelitian ini yang baik sandang, pangan dan papan. Suami
bertujuan untuk menggali informasi juga berperan sebagai teman setia yang
sebanyak – banyaknya dari responden menyenangkan bagi istri dalam keadaan
sehingga dari pertanyaan – pertanyaan suka dan duka. Demikian pula istri juga
tersebut, dapat diketahui jenis-jenis peran memiliki peran sangat penting yaitu sebagai
istri dalam mendampingi suami memimpin pendamping suami di setiap saat. istri dapat
bisnis keluarga, seperti terangkum pada Tabel diajak untuk berdiskusi mengenai berbagai
2. macam permasalahan yang terjadi dan

Table 2. Jenis Peran Istri dalam Memdampingi Suami Memimpin Bisnis Keluarga

R Bidang Hubungan dengan Pengetahuan dan Komitmen Pada Jenis


Usaha suami sebagai minatnya pada bisnis Bisnis keluarga Peran
pemimpin bisnis keluarga Istri
keluarga
1 Laboratorium - Terlibat aktif dalam - Tercatat sebagai pegawai - Menyiapkan anak- The Vice President,
Klinik, Pengambilan bagian akuntansi dan anak untuk sebagai The Chief Trust
Sekolah SD- keputusan bisnis keuangan di salah satu penerus Officer,
SMA keluarga yayasan yang bergerak di - Membentuk budaya The Senior Advisor
- Tidak terlibat (pasif) bidang pendidikan yang keluarga
pada pengelolaan didirikan bersama suami
keuangan bisnis
keluarga
- Terlibat aktif pada
penyiapan anak
sebagai generasi
penerus
2 Agen - Terlibat aktif dalam - Tercatat sebagai wakil - Keterlibatan pada The Business
SPBU Pengambilan direktur Kepemilikan Modal Partner ,
keputusan bisnis - Bertugas melakukan Bisnis Keluarga The Chief Trust
keluarga negosiasi, bertemu klien, sebesar 50% Officer
- Terlibat namun (pasif) presentasi
pada pengelolaan
keuangan bisnis
keluarga
- Tidak terlibat aktif
pada penyiapan anak
sebagai generasi
penerus
3 Pabrik - Pasif dalam - Keterlibatan pada The Free Agent,
Aki Pengambilan - Tidak terlibat sama sekali Kepemilikan Modal The Senior Advisor
keputusan bisnis pada operasional bisnis Bisnis Keluarga dan The Chief
keluarga keluarga sebesar 30% (sekutu Trust Officer
- pasif pada diam)
pengelolaan keuangan - Menyiapkan anak-
bisnis keluarga anak untuk sebagai
- Terlibat aktif pada penerus
penyiapan anak
sebagai generasi
penerus

- 70 -

1-2.indd 70 9/26/18 09.52


Tri Siwi Agustina / Peran Unik Wanita sebagai ”Garwo (Sigaraning Nyowo)” dalam Mendampingi Suami / 63 - 75
Memimpin Bisnis Keluarga Jawa

4 Toko Audio - Pasif dalam Membantu suami - Membentuk budaya The Chief Trust
Pengambilan mengurus keuangan dan organisasi pada Officer
keputusan bisnis kepegawaian bisnis keluarga
keluarga - Menyiapkan anak-
- Terlibat aktif pada anak untuk sebagai
pengelolaan keuangan penerus
bisnis keluarga
- Terlibat aktif pada
penyiapan anak
sebagai generasi
penerus
5 Bengkel - Pasif dalam Tidak terlibat sama sekali - Terlibat dalam The Free Agent The
Automotive Pengambilan pada operasional bisnis Pengambilan senior advisor, The
keputusan bisnis keluarga keputusan suksesi Chief Trust Officer
keluarga dalam bisnis
- pasif pada keluarga
pengelolaan keuangan - Membentuk budaya
bisnis keluarga organisasi pada
- Terlibat aktif pada bisnis keluarga
penyiapan anak
sebagai generasi
penerus
6 Restoran - Aktif dalam Mengurus keuangan bisnis - Keterlibatan pada The Chief Trust
Pengambilan keluarga dan memantau Kepemilikan Modal Officer, The
keputusan bisnis operasional dapur di Bisnis Keluarga Business Partner
keluarga restoran sebesar 20%
- Aktif pada - Terlibat dalam
pengelolaan keuangan pengambilan
bisnis keluarga keputusan suksesi
- Terlibat aktif pada dalam bisnis
penyiapan anak keluarga
sebagai generasi
penerus

juga berbincang tentang berbagai hal. Istri moral dan persatuan antar pegawai di
sebagai pendorong dan penyemangat demi bisnis keluarga. Kalo ada yang ga beres, ga
kemajuan suami di bidang pekerjaannya. pernah istilahnya ada yang demo, teman-
Itulah yang dimaksudkan sebagai garwa teman nanya nya ke saya. jadi yang suasana
(sigaraning nyawa atau belahan jiwa). Sebagai kerja yang awalnya panas karena emosi,
pasangan suami istri, apabila suami menemui jadi adem kembali ..hahaha. Bapak juga
kesedihan maka istri pun ikut merasakan, melibatkan saya pada saat awal pendirian
demikian pula, saat mengalami kebahagiaan, bisnis pendidikan ini. Saat itu bisnis
sudah sewajarnya istri juga ikut merasakan. Laboratorium Klinik sudah seatlle, lalu
Keseluruhan responden menjalankan peran bapak ngajak rundingan untuk merambah
sebagai chief trust officer saat mendampingi dunia pendidikan. Saya ikut saja wong
istri memimpin bisnis keluarga, sekalipun tujuannya baik.“
implementasinya berbeda-beda.
R2
R1 “Saat menikah dengan saya, abah sudah
“Dengan posisi saya sebagai pegawai di memiliki bisnis distributor & agen LPG di
yayasan pendidikan yang didirikan suami, Brebes, lalu menikah dengan saya kami
saya juga menjadi penjaga nilai-nilai pindah ke Surabaya. Bisnis yang di Brebes

- 71 -

1-2.indd 71 9/26/18 09.52


AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol. I No. 02 (Juli - Desember 2018)

dipegang anak pertama dari almarhum saya nggoreng pisang buat anak- anak ya
istri abah pertama. Saat ini kemana – saya juga ingat untuk mbuatkan pegawai
mana saya mendampingi abah, Abah dulu juga. Ikut ngobrol sama pegawai, saya
yang ngajari saya negosiasi, lobby sama jadi sering jadi tahu apa yang dibicarakn
pihak pemerintah, sekarang semuanya mereka. Saya juga gak kenal sama mereka
dipercayakan ke saya. Nemui calon agen- saja, orang tua, istri pegawai saya kenal
agen baru di kota – kota Jawa Timur, saya baik. Dua bulan sekali ngadakan pengajian
sudah bisa sendiri”. di rumahmereka dan keluarganya saya
undang. Jadi kami seperti keluarga besar”
R3
“Bapak sangat terbuka dan menghargai R6
keputusan-keputusan saya terutama “ Bisnis restoran ini bukan bisnis awal
jika urusannya dengan anak – anak, Hal kami, dulunya buka toko beras, tapi
terbesar yang saya ingat adalah ketika saya bangkrut. Karena saya bisa sedikit-sedikit
bilang kalo si mbak saja yang nantinya masak, maka kamis sepakat untuk coba
nerusin bisnis, maka sekolahnya juga harus buka warung makan. Alhamdulillah lancar
dipersiapkan ke sekolah bisnis, …..Bapak sampai sekarang . Kami selalu rundingan
langsung setuju karena menurut Bapak, untuk setiap urusan bisnis dan keluarga,
saya yang bisa ngajak ngomong mbak dari lha gimana wong periuk nasinya cuma
hati ke hati.” di bisnis warung, maka sedapat mungkin
berhati- hati dalam ngambil keputusan”
“Bapak yang menyuruh saya untuk
menyertakan modal, meskipun ga banyak “Dari awal sepakat mendirikan usaha,
tapi kata bapak itu dipakai pegangan suami sudah mempercayakan pengelolaan
buat saya di hari tua. Ya sudah saya mau keuangan pada saya, Karena dulu kan masih
saja, tapi saya gak mau terlibat di urusan kecil-kecilan, uang usaha ya masih campur-
kantor… pokok daim – diam awal tahun campur sama uang warung. Tapi sekarang
tabungan saya nambah,Alhamdulillah” sudah enggak. Suami masih tetap gak mau
orang lain yang ngelola, tapi sekarang saya
R4 pisahkan rekening uang rumah tangga dan
“5 tahun pertama saya gak pernah terlibat uang restoran. Anak – anak juga saya kasih
pada toko audio, namun sejak kebakaran, tau kalo ada pemisahan keuangan”
barang semua habis, hutang ke supplier
banyak belum juga pegawai juga banyak “Untuk operasional di dapur, saya juga
yang dilereni (diberhentikan) karena gak masih ditugasi suami untuk ngawasi
mampu bayar. Saya merasa kasihan sama langsung pegawai, ngeracik bumbu masih
papanya anak-anak, tanggung jawabnya saya, nanti yang menyelesaikan pegawai
besar sekali, maka sejak itu daripada nggaji sudah bisa dilepas”.
orang untuk ngelola keuangan dan ngurusi
pegawai saya yang pegang sampai saat ini. b) The business partner,
Peran ini menempatkan istri sebagai
R5 bagian dari pengelola usaha keluarga atau
“Saya sih meskipun gak cawe-cawe urusan pasangan suami istri yang saling berbagi
bengkel, tapi saya ya ikut ngopeni pekerja kepemilikan, komitmen dan tanggung
mbak…..ya nyiapin makan siangnya, kalo jawab untuk sebuah bisnis. Timmons (1994)

- 72 -

1-2.indd 72 9/26/18 09.52


Tri Siwi Agustina / Peran Unik Wanita sebagai ”Garwo (Sigaraning Nyowo)” dalam Mendampingi Suami / 63 - 75
Memimpin Bisnis Keluarga Jawa

menjelaskan bahwa peran istri sebagai dia juga ambil magister rumah sakit. Yang
business partner ini sama dengan woman nomer 2 lebih tertarik dunia desain interior,
co-entrepereneur dan menjelaskan bahwa . Yang nomer 3 tidak mau berkecimpung di
hal tersebut dapat mendukung kesuksesan dunia laboratorium, tertariknya di dunia
suatu bisnis karena sebagai suatu tim kerja, pendidikan, ambil kuliahnya di psikologi
suami dan istri saling menyadari kelebihan pendidikan, ya sudahlah saya arahkan
dan kekurangannya masing – masing dalam untuk nanti bantu-bantu di pengembangan
memimpin bisnis kemudian saling mengisi sekolahan”.
satu sama lainnya dari mulai tahap rintisan
hingga tahap pengembangan bisnis. “saya dan bapak selalu ngajak ngomong
anak-anak, bahwa dimanapun mereka
R2 bekerja, mau kerja di usaha keluarga
R6 sendiri , ikut orang lain atau kerja sendiri,
harus jujur, disiplin jangan pernah
c) The vice president, merugikan orang lain, menghormati orang
R2 lain siapapun dia. Alhamdulillah anak-
“Saat sekolah dasar sudah terbentuk, saya anak meskipun kerja di tempat sendiri gak
bilang sama bapak unutk ikutan kerja, sama mentang – mentang jadi anak bos”.
Bapak dibolehkan, karena latar belakang
ilmu saya di bidang Akuntansi. Hak dan R3
kewajiban saya sama dengan pegawai yang “Oh kalo untuk urusan sekolah anak-anak,
lain, setiap bulan terima gaji, kalo lebaran semua saya yang putuskan mereka sekolah
ya terima THR. Saat SMP dan kemudian dimana termasuk pas mereka pilih jurusan
SMA berdiri saya ditugasi untuk handle kuliah. Bapak pasti setuju dan tinggal bayar
akuntansinya juga”. saja.. Anak nomer 1 memang ga seberapa
berprestasi di akademik tapi kalo kerja
d) The senior advisor teliti, temannya juga banyak maka dari itu
Sebanyak 3 responden menyatakan bahwa saya arahkan untuk masuk Manajemen
mereka terlibat sebagai penasehat pada saja. Sekarang pegang Kepala Admin
bisnis keluarga. Mereka lebih banyak berada dan Personalia di Kantor. Kalo 2 adiknya
di belakang layar dengan mengkader anak- dari SMA sudah menunjukan minat ke
anak untuk mau berkarir di bisnis keluarga Kedokteran dan Teknik. Ya sudah diarahkan
yang dirintis orang tuanya, menanamkan saja masuk FK dan Teknik Elektro. Yang
nilai – nilai moral dan etika sebagai dasar bungsu, mulai tertarik di bisnis karena
budaya organisasi. Tanggapan responden dari kecil sudah diajak bapaknya di Pabrik
adalah sebagai berikut : dan Kantor, maka lulus SMA kemarin saya
arahkan untuk ambil Business School di
R6 Singapore. Biar nanti kalo lulus sekolah
“ Anak saya 3, ketika Laboratorium klinik ias bantu mbak nya yang sekarang sudah
berdiri, anak saya baru 1. Dari mereka bantu – bantu di kantor”.
kecil, bapaknya sudah sering main – main
di lab. Seringnya mereka ke lab liat tenaga “dari si sulung SMA, saya sudah nanya-
laboran, dokter-dokter disana nampaknya nanya minatnya nanti kerja apa, lalu
ngaruh, yang sulung milih masuk Fakultas saya ajak ngomong pelan-pelan bahwa
Kedokteran, sekarang jadi dokter anestesi perusahaan Bapaknya perlu penerus, kalau

- 73 -

1-2.indd 73 9/26/18 09.52


AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol. I No. 02 (Juli - Desember 2018)

bisa anak-anaknya. Dia ga nolak namun anak-anak masih sekolah, aku seneng ikut
juga langsung menerima, setelah kuliah komite sekolah. Anak 5, aku ya ikut aktif
baru menyatakan kalo sudah sreg bantu jadi komite di sekolah mereka mulai dari
bapaknya. Hal yang sama juga saya lakukan TK sampai SMA. Nyenengin sih.. sekarang
ke adik bungsunya, namun lebih mudah begitu semua sudah pada lulus, milih ikut
sebab adiknya sudah punya minat untuk majelis taklim, kelompok– kelompok sosial”.
ikut mengembangkan usaha keluarga”
“Namanya juga suami istri, pasti Bapak
R5 sering crita ini itu tentang kantor. Ya
“Mbak Ika, anak saya nomer 2, dari mulai tak dengerin saja. Sesekali kalo Bapak
SMP sudah senang bantu-bantu di toko perlu pertimbangan aku ikut kasih saran,
audio, nyatet–nyatet kuitansi, bantu– terserah mau dipakai atau tidak”.
bantu administrasi di gudang. Semakin
lama sama papanya sudah dipercaya R5
untuk nemui pelanggan dan Alhamdulillah “Bapak jarang ngajak omong tentang
bisa. Kebetulan kuliahnya juga di jurusan bengkel, jadi ibu ikut saja”
manajemen, kayaknya dia senang karena
dia bisa mengimplemetasikan ilmunya “Dari awal punya usaha, udah sepakat
langsung di usaha papanya. Saya juga kalo bapak yang cari nafkah, saya yang
menyampaikan pada anak-anak yang lain ngubetke (mengelola) uang rumah tangga.
bahwa sekalipun Ika yang terlibat pada Uang untuk bengkel bapak sendiri… bapak
usaha keluarga, mereka harus saling bantu, juga gak ngijinkan saya kerja. Jadi saya ibu
karena keberlangsungan usaha bukan rumah tangga murni, ngurus anak – anak
tanggung jawab Papanya dan Ika saja, saja”.
namun tanggung jawab semua”.
“Meskipun gak cawe-cawe urusan uang
e) The free agent. bengkel, tapi ibu pernah usul sama bapak
Sebanyak 2 istri mengungkapkan bahwa kalo disisihkan uangnya selalu untuk
mereka memilih untuk tidak terlibat kegiatan sosial, bantu – bantu tetangga
pada bisnis keluarga dan menyerahkan kanan kiri dan bapak mau terima.
sepenuhnya urusan bisnis keluarga pada Gakpapalah yang diterima kecil asal
suami. Akan tetapi mereka menyatakan barokah. Pegawai – pegawai hubungannya
tidak keberatan apabila suami menghendaki juga baik sama saya, sudah seperti ibunya
kesediaan mereka untuk dimintai pendapat sendiri”.
oleh suami dan menanamkan nilai–nilai
keluarga pada anak-anak dan menyiapkan “Saya pernah sih ngobrol sama Bapak
anak-anak sebagai generasi penerus bisnis tentang siapa yang bakal nerusin, Kok ya
keluarga. sama yang dipilih anak laki – laki pertama.
Kuliahnya saat ini di Teknik Elektro,
R3 ya gakpapalah pasti bermanfaat untuk
“ Aku gak ikut – ikut mbak, lagipula kantor bekal ngelola bengkel nantinya. Kebetulan
kan sudah punya pegawai. Aku juga punya bengkelnya kan jadi satu sama rumah jadi
kesibukan lain, meskipun gak seperti anaknya sudah gak asing dengan kerjaan-
wanita karier, aku yo punya kesibukan di kerjaan di bengkel”.
luar ….. , adaaa saja yang diurusi, dulu pas

- 74 -

1-2.indd 74 9/26/18 09.52


Tri Siwi Agustina / Peran Unik Wanita sebagai ”Garwo (Sigaraning Nyowo)” dalam Mendampingi Suami / 63 - 75
Memimpin Bisnis Keluarga Jawa

Dapatkah peran tersebut berjalan lebih pendamping suami dalam memimpin bisnis
dari satu peran ? yang cakupan informasinya sangat terbatas.
Dari jawaban- jawab responden (dapat dilihat Jenis- jenis peran istri yang dijalankan adalah
pada Tabel 2) terungkap bahwa seorang the chief trust officer, the business partner, the
istri sebagai pendamping suami dalam vice president, the senior advisor dan the free
memimpin bisnis keluarga tidak terbatas agent. Istri tidak hanya menjalankan satu
hanya menjalankan satu peran saja namun peran saja, namun menjalankan multiple role
menjalankan berbagai macam peran (multiple sebagai pendamping suami meimpin bisnis
role). keluarga. Penelitian ini menggunakan asumsi
pasangan suami istri dengan gaya moderen,
KESIMPULAN bukan gaya tradisional yang menempatkan
Penelitian ini merupakan eksplorasi awal istri hanya pada urusan domestik rumah
dalam menjelaskan peran istri sebagai tangga saja.

DAFTAR PUSTAKA

Arcidiacono, C, Procentese, F, Di Napoli, I, 2009, Qualitative and Quantitative Research : An Ecological


Approach, International Journal of Multiple Research Approaches 2009, VOl.3, (hal.163 – 176)
Boyd B, Botero I C, Fediuk, TA, 2014, Incumbent Decision about Succesion Transition in Family Firms ; A
Conceptual Model, International Journal of Financial Studies 2.4 (hal.335-358)
Chu JH, Chisman J Sharma P, 1999, Defining the Family Business of Behaviour, Entrepreneurship and
Theory, Summer 1999
Cope PG, 2014, Methods and Meanings : Credibility and Trustworthiness of Qualitative Research, Oncology
Nursing Forum, Vol.41 No. 1 Januari 2014
Lestari, S, 2012, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan KOnflik dalam Keluarga, Jakarta. Kencana
Prenada Media Group
Milan, H, 2012, Succesion Planning and Generational Transition : The Greatest Challenges for Family-
Owned Business, Journal of Eastern Europe Research in Business and Economics, (hal.1 – 11)
Poza, E.J, 2004, Family Business, Southern Western, Thomson Learning, USA (hal 34 – 44)
Putri DPK, dan Lestari S,2015, Pembagian Peran Dalam Rumah Tangga Pada Pasangan Suami istri Jawa,
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 16, No.1 Pebruari 2015; hal. 72-85
Sharma P, Chrisman JJ, Chua JH, 1997, Strategic Management of Family Business : Past Research and Future
Challenges, Family Business Review, vol 10. No 1, Family Firm Institute.
Williams, Dw, Zorn ML, Crook TR & Combs JG, 2013, “Passing the Torch: Influencing Trangenerational Intent
in Family Firms”, Family Relations, Jul 2013, (hal. 415 – 428) Proquest.
Woodside AG, Wilson EJ, 2003, Case Study Research Methods for Theory Building, The Journal of Business &
Industrial Marketing, Vol.18, 2003 (hal.493)
Yin, R.K, 2009, Case Study Research : Design and Methods, 4th ed, Applied Social Research Methods Series,
Vol.5, Sage Publications; California.

- 75 -

1-2.indd 75 9/26/18 09.52

Anda mungkin juga menyukai