Anda di halaman 1dari 2

NAMA: DINAULINA SIREGAR

NIM: 4222421018

KELAS: PSPF A 22

1. Menurut saya, penyebab seseorang yang berada di fase F tetapi perkembangannya


masih di fase D diantaranya adalah
A) Kndisi fisik (cacat atau penyakit). Hal ini biasanya dipengaruhi oleh genetik dan
asupan makanan yang kurang baik/tidak memenuhi gizi. Yang dimana kondisi
fisik tersebut berpengaruh pada psikis seseorang, sehingga tidak yakin akan
kemampuan dirinya.
B) Lingkungan fisik, meliputi keamanan, cuaca, keadaan geografis,
sanitasi/kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah. Jika lingkungan tidak
aman dan nyaman, bisa saja perkembangan seseorang terlambat, karena merasa
tertekan dengan keadaan sekitar.
C) Lingkungan non fisik, meliputi keluarga, pendidikan, dna masyarakat. Hal ini
berkaitan dengan stimulasi, motivasi dalam mempelajari sesuatu, serta pola asuh
dan kasih sayang orang tua.

Dan akibatnya terhadap proses belajar tentu saja ada. Yaitu, tidak memiliki semangat
saat belajar karena kurangnya motivasi belajar dan ragu akan kemampuannya. Yang
dimana hal tersebut mengakibatkan keterlambatan dalam memahami materi karena
cenderung tidak tertarik memperhatikan penjelsan guru.

2. Menurut teori Erikson, perkembangan perilaku psikososial siswa SMA berada pada
tahap membangun identitas. Dimana remaja mulai bingung akan jati dirinya,
sehingga mereka mulai mencoba peran yang berbeda untuk menemukan jati diri
yang sesungguhnya. Hal ini tentu saja berpengauh terhadap masa depan mereka,
karena rentang usisa ini adalah proses remaja menuju dewasa. Apabila mereka
mendapatkan dorongan dan kekuatan dari eksplorasi pribadi, maka mereka akan
memiliki idenditas diri yang kuat, rasa kemandirian, dan kontrol emosi yag baik. Dan
di akan mampu mempertahankan identitas nya secara konsisten. Dan bagi remaja
yang gagal, akan mengalami keraguan pada dirinya sendiri dan mengakibakan
kebingungan akan jati dirinya.
Kesimpulannnya remaja pada usia ini sudah mulai mencari jati dirinya sebagi salah
satu proses menuju pendewasaan diri. Remaja akan mencoba hal-hal yang
menurutnya baru dan hal tersebut menentukan masa depannya.
Dan juga pada usia ini umumya remaja telah bisa diajak berdiskusi dan bekerjasama
dalam kelompok, karena mereka sudah mulai berpikir bahwa bekerjasama dalam
melakukan suatu hal dapat meringankan penyelesaiannya. Mereka juga sudah mulai
mencari jati diri lewat interaksi bersama teman. Mereka mulai mampu mengontrol
emosi dan ego, dimana hal tersebut diperlukan dalam kerja kelompok. Pada usia ini
juga biasa mereka gampang merasa tertantang dan akhirnya bekerja sama dengan
kelompoknya untuk membuktikan bahwa mereka lebih mampu dibanding kelompok
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai