1. 5 genus yang dipelajari pada praktikum B2P2VRP Salatiga :
a. Aedes b. Anopheles c. Culex d. Mansonia e. Armigeres f. Toxorhyncites 2. Pembedahan ovarium digunakan untuk menentukan ovarium nulli parous dan parous nyamuk betina. Dari kondisi ovarium tersebut akan diketahui umur fisiologis nyamuk betina. Ovarium yang masih menggulung dan belum membesar menunjukkan nyamuk belum pernah bertelur (nulli parous) sedangkan ovarium yang sudah terurai dan terdapat dilatasi ovarium menunjukkan nyamuk pernah bertelur. Satu dilatasi ovarium diperkirakan membutuhkan 4 hari sehingga untuk menentukan umur fisiologis nyamuk dari jumlah dilatasii dikalikan empat hari. Selain itu dapat diketahui juga bagaimana kemampuan bertahan hidup nyamuk di wilayah tersebut. 3. Pembedahan kelenjar saliva nyamuk digunakan untuk mengetahui apakah nyamuk tersebut terinfeksi sporozoid : plasmodium, malaria, dan sebagainya. Sehingga dapat ditentukan nyamuk tersebut merupakan vektor penyakit di wilayah tersebut atau tidak. 4. Gambar tersebut merupakan genus Toxorhyncites dengan ciri-ciri : proboscis runcing dan melengkung ke bawah