Anda di halaman 1dari 5

KARYA TULIS ILMIAH

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Dosen Pengampu : Nasruddin Supardi S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Salma H
Nuryanti

JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS SULBAR MANARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Kata Tuhan merupakan terjemahan dari kalimat Rab () dalam bahasa Arab yang
mengacu pada tafsir para ulama terhadap S. al-Jatsiyat: 23 dan al-Qashas: 38 yang
mengandung kalimat llah (l) (Tuhan)

Menurut Ibnu Taimiyah, pengertian kata llah dalam Al-Qur'an adalah: siapa yang
dipuja dengan penuh cinta, berserah diri kepada-Nya, merendahkan diri di hadapan-
Nya, dan berharap kepada-Nya, kepada-Nya tempat berserah diri. ketika dalam
kesulitan, berdoalah dan bersandar kepada-Nya untuk kepentingan pribadi, memohon
perlindungan kepada-Nya dan menciptakan ketenangan ketika mengingat dan
berpegang teguh pada-Nya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan

Pada pembahan ini, pemikiran manusia adalah konsep yang didasarkan atas hasil
pemikiran manusia baik melalui pengalaman lahiriah maupun batiniyah, baik yang
bersifat penelitian rasional maupun pengalaman bathin.

a. Pemikiran Barat
Teori Ketuhanan dalam pemikiran barat berangkat dari teori Evolusionisme
yang pada awal mulanya dikemukakan oleh Max Muller, EB. Taylor, Robertson
Smith, Lubbock dan Jevens. Menurut teori ini konsep Ketuhanan berangkat dari
kepercayaan:

1. Dinamisme Yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya kekuatan yang maha
dasat yang berpengaruh dalam kehidupan. Kekuatan tersebut diyakini bersemayam
dalam benda-benda.

2. Animisme merupakan Pola kepercayaan masyarakaat terhadap roh gaib yang


diyakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia.

3. Politeisme yaitu Pola kepercayaan terhadap dewa-dewa

4. Henoteisme yakni Pola kepercayaan yang diusung atas motif ketidak puasan atas
keberadaan dewa- dewa yang jumlahnya banyak sehingga diperlukan pengkultusan
terhadap beberapa dewa saja

5. Monoteisme yaitu Konsep kepercayaan terhadap satu Tuhan.

b. Pemikiran Umat Islam


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memberikan definisi al ilah sebagai berikut:
Al-ilah ialah yang dipuja dengan penuh kecintaan hati; tunduk kepadanya,
merendahkan diri di hadapannya, takut dan mengharapkannya, kepadanya
tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdo'a dan bertawakkal
kepadanya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari padanya, dan
menimbulkan ketenangan di saat mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya.

Dalam Keyakinan Umat Islam bahwa yang wajib disembah dan dipertuhankan
adalah Allah SWT, tiada lain selain Dia. Permasalahan muncul diseputar cara
manusia mengetahui adanya Tuhan dan keberadaan sifat-sifat Tuhan. Permasalahan
ini dalam perkembangan selanjutnya melahirkan kajian keagamaan tersendiri, seperti
yang kita kenal adanya Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam.
*Tauhid adalah keyakinan tentang keesaan Allah SWT.
*Ilmu Kalam adalah ilmu yang membicarakan mengenai wujud Allah SWT, sifat-sifat
yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya, sifat-sifat yang
mungkin ada pada-Nya.
B. Tuhan Menurut Agama-Agama

Pada dasarnya konsepsi Tuhan dalam prespektif Agama- agama menuju satu titik
temu bahwa Tuhan merupakan satu DZAT yang menjadi tujuan akhir setiap umat
manusia yang sangat berperan vital atau penting dalam kehidupan manusia.

Karakteristik yang mendasar yang membedakan antara konsepsi Agama Islam


dengan Agama Lainnya adalah terletak dalam lapangan eksoterisnya (Syariat) yang
berisikan tentang tatacara beribadah.

* Dalam konsepsi Islam Tuhan adalah Esa atau satu sebagaimana dalam al-Qur'an
S.al-Ikhlas:1-4
* Dalam agama Kristen Tuhan diwujudkan dalam konsepsi Trinitas
* Dalam Agama Budha Tuhan dikonsepsikan dalam Sang Budha Gauthama
* Dalam agama Hindu Tuhan itu satu dan dipuja dengan berbagai cara.

C. Pembuktian Tuhan Dalam Islam

‫ِإَّن ِفي َخ ْلِق الَّسَم َو اِت َو اَأْلْر ِض َو اْخ ِتاَل ِف اَّلْيِل َو الَّنَهار اليت ألولي األلبسب‬

‫اَّلِذ يَن َيْذ ُك ُروَن َهَّللا ِقَيدًم ا َو ُقُعوًدا َو َع َلٰى ُج ُن وِبِهْم َو َيَتَفَّك ُروَن ِفي َخ ْل ِق الَّس َم َو اِت َو اَأْلْر ِض َر َّبَن ا َم ا َخ َلْقَت َه َذ ا َبنِط اًل‬
‫ُسْبَح يَنَك َفِقَنا َع َذ اَبالنار‬

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa Neraka. QS. Ali Imron: 190-191

‘Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahKu’
(Qs.Az-Zariat :56)
Hubungan manusia dengan Allah disebut dengan pengabdian (ibadah). Pengabdian
manusia bukan untuk kepentingan Allah , Allah tidak berhajat kepada siapapun,
pengabdian itu bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada asal penciptaannya
yaitu Fitrah (kesucian)-Nya agar kehidupan manusia diridoi Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Nadlif, Ainun. & Amrullah, Muhlasin. 2017. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.


Sidoarjo : UMSIDA press
Hasbi, Muhammad. 2016. Ilmu Tauhid konsep ketuhanan dalam teologi Islam.
Yogyakarta: Trush Media Publishing
Hambali, Muhammad. Konsep Ketuhanan dalam Islam. www.fib.unair.com
Wahyudin. 2017. Filosofi Ketuhanan dalam Konsep Islam menuju Ketauhidan.
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 02,111.
Astragara, Wayan. 2020. Keesaan Tuhan dalam Pandangan Hindu.
www.kemenag.com

Anda mungkin juga menyukai