Anda di halaman 1dari 1

Nama : Erni Alfitri Mughni

NIM : 043424395
Tugas : 3

1. Proses arbitrase adalah salah satu alternatif dalam menyelesaikan sengketa bisnis. Pertimbangan utamanya
karena sengketa perdagangan atau bisnis bisa lebih cepat diselesaikan lewat arbitrase ketimbang
menempuh jalur pengadilan. Para pelaku usaha memang lebih memilih menyelesaikan sengketa melalui
arbitrase karena dianggap lebih efektif dan efisien. Soalnya perselisihan yang diproses melalui arbitrase,
khususnya di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dapat diselesaikan dalam waktu cepat, tuntas,
dan bersifat win-win solution.
Ada 3 alasan pelaku bisnis lebih memilih Arbitrase dibandingkan dengan pengadilan yaitu :
• Penyelesaian sengketa lebih cepat
• Mengedepankan musyawarah dan mufakat
• Hemat biaya dan waktu

2. Perihal pengajuan gugatan ke PTUN Samarinda oleh PT.Ridlatama Tambang Mineral terhadap Surat
Keputusan Bupati Kutai Timur tersebut diatas merupakan langkah logis yang ditempuh oleh PT.Ridlatama
Tambang Mineral selaku anak perusahaan Churchill Mining plc., meskipun di satu sisi antara Pemerintah
Indonesia dan Pemerintah Inggris telah terjalin Kerjasama.
PT.Ridlatama Tambang Mineral mengajukan gugatan ke PTUN Samarinda tentu dikarenakan
terdapat kepentingannya yang dirugikan. Dasar ini sesuai dengan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara yang menyatakan: “Orang atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis
kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
rehabilitasi”.

Arbitrase ICSID sebagai suatu lembaga yang berada dibawah naungan World Bank merupakan
suatu lembaga penyelesaian sengketa yang khusus menangani sengketa di bidang Penanaman Modal.
Sebagai suatu lembaga peradilan arbitrase internasional, ICSID memiliki mekanisme tersendiri dalam
menyelesaikan suatu sengketa yang diajukan kepadanya, yang mana mekanisme tersebut berbeda dengan
lembaga arbitrase nasional. Oleh sebab itu masalah yang terkait dengan bagaimana sesungguhnya
mekanisme yang ditempuh oleh Arbitrase ICSID dalam menyelesaikan sengketa penanaman modal asing
(foreign investment). Churchill sebagai pihak yang merasa dirugikan atas keputusan Pemerintah
Indonesia, selain telah mengajukan gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Samarinda,
Churchill juga mengajukan gugatan arbitrase terhadap Pemerintah Indonesia melalui badan Arbitrase
ICSID.

Referensi :
• BMP HKUM4409
• Fidelia. Syahmin AK. Analisis Putusan (Award) Arbitrase Internasional Icsid Dalam Churchill Mining
Cases Versus Pemerintah Indonesia. Simbur Cahaya. 2019

Anda mungkin juga menyukai