NIM : 12010524577
Kelas : PMT 5B
Jawaban
1. Psikologi adalah suatu yang mempelajari mental dan perilaku manusia. secara ilmiah.
Psikologi memiliki tujuan langsung untuk memahami individu dan kelompok dengan
memperhatikan tingkah laku dan sifat manusia secara spesifik. Dengan mengamati
tingkah laku dan mental seseorang kita dapat mengetahui jiwa seseorang tersebut.
Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan
menimbulkan perbuatan badaniah (organic behavior), yaitu perbuatan yang
ditimbulkan oleh proses belajar. Misalnya, instink, reflek, nafsu dan sebagainya. Jika
jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya. Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah
yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur perbuatanperbuatan
pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbuatan pribadi
adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan
jasmani, rohaniah, sosial, dan lingkungan.
Karena sifatnya yang abstrak, maka kita tidak dapat mengetahui jiwa secara wajar,
melainkan kita hanya dapat mengenal gejalanya saja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak
nampak, tidak dapat dilihat oleh alat diri kita. Demikian pula hakekat jiwa, tak
seorangpun dapat mengetahuinya. Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang hanya
dengan tingkah lakunya. Jika tingkah laku itu merupakan kenyataan jiwa yang dapat
kita hayati dari luar.
2. Sebagai seorang yang akan menjadi guru menurut saya peran dari ilmu pskologi ini
sangat penting karena Psikologi belajar akan sangat membantu guru, supaya memiliki
kedewasaan dan kewibawaan dalam hal mengajar, mempelajari muridnya,
menggunakan prinsip-prinsip psikologi maupun dalam hal menilai cara mengajarnya
sendiri. Peran ilmu ini dapat menjadikan seorang guru lebih bijaksana dalam usahanya
membimbing murid dalam proses pertumbuhan belajar, agar para guru dapat
menciptakan suatu sistem pendidikan yang efisien dan efektif dengan jalan
mempelajari, menganalisis tingkah laku murid dalam proses pendidikan untuk
kemudian mengarahkan proses-proses pendidikan yang berlangsung, guna
meningkatkan ke arah yang lebih baik.
Manfaat mempelajari psikologi bekajar sebagai seorang guru :
Meletakkan tujuan belajar,
Mengatur kondisi-kondisi belajar yang efektif,
Mencegah terjadi dan berkembangnya gangguan-gangguan mental dan emosi,
Mempertahankan adanya kesehatan jiwa yang baik,
Mengusahakan berkembangnya daya mampu dan daya
3. Phobia matematika adalah kecemasan pada kemampuan matematika yang terjadi pada
sebagian peserta didik. Kecemasan ini ditunjukkan dengan adanya ketakutan terus
menerus terhadap objek matematika dan situasi pembelajaran matematika. Untuk
menghindari hal ini perlu diciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan peserta
didik dapat membangun rasa percaya diri dalam memecahkan persoalan matematika
itu sendiri.
Dalam mengatasi phobia matematika, perlu dibangun sikap positif peserta didik agar
ia sadar akan nilai keilmuan dan kepraktisan matematika itu sendiri. Seperti diungkap
sebelumnya, bahwa suatu sikap tersusun atas tiga komponen, yaitu: kognitif, afektif
dan konasi. Dari aspek kognitif, seorang guru matematika mengawali pembelajaran
materi tertentu mengacu pada pengalaman atau hal-hal yang telah diketahui
sebelumnya oleh peserta didik dan erat kaitannya dengan materi yang dibelajarkan.
Pelibatan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik tersebut akan sangat
membantu dalam memancing perhatian dan minatnya dalam proses pembelajaran.
Apalagi pengalaman di sekitar lingkungannya yang sering ia menemukan simbol-
simbol matematika, maka hal ini sangat membantu dalam proses pembelajaran di
kelas, apabila entry learning diawali dengan pengetahuan yang familiar baginya;
sehingga dengan sendirinya ia sadar akan manfaat praktis matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Fobia adalah perasaan takut berlebihan yang dirasakan seseorang terhadap situasi atau
obejek tertentu. Ketakutan berlebihan ini tidak jarang menyebabkan depresi,
kecemasan, dan kepanikan yang parah. Kebanyakan pengidap fobia tahu bahwa
ketakutannya tidak beralasan, tapi tidak bisa mengendalikannya dan lebih memilih
menghindari objek atau situasi yang ditakuti. Kondisi inilah yang membedakan fobia
dengan ketakutan biasa.
Fobia adalah penyakit yang sering kali tidak bisa dijelaskan secara rasional dan tidak
sesuai dengan realita. Misalnya, seseorang yang fobia terhadap lingkungan sosial, hal
itu akan membuatnya tidak berani ada ditempat yang ramai. Padahal, tidak semua
situasi yang ramai adalah berbahaya dan tidak semua orang memberikan penilaian
negatif pada dirinya. Namun, seorang penderita fobia sosial akan beranggapan bahwa
berada di keramaian adalah sesuatu yang berbahaya dan menimbulkan perasaan tidak
nyaman.
Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi individu yang berkenaan
dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang
tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas wajar dapat dianggap memiliki nilai
positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya tinggi dan bersifat negatif dapat
menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu keadaan fisik dan psikis individu yang
bersangkutan. Penyebab seseorang merasa cemas adalah ancaman, pertentangan,
ketakutan, pola fikir individu yang keliru dan kebutuhan yang tidak terpenuhi
5. Matematika adalah salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan pada jenjang
pendidikan formal di Indonesia. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran
yang ditakuti atau bahkan dihindari oleh banyak siswa karena dianggap sulit.
Pandangan inilah yang menyebabkan timbulnya kekhawatiran dan perasaan cemas
siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Berdasarkan sudut pandang ini maka
muncul istilah kecemasan matematika.