Proposal Kewirausahaan
Proposal Kewirausahaan
KELAS X.12
KELOMPOK 1
- DINDA PUTRIA M.
- FERRY FALDY
- RAISYHA ZAHRA
Pancasila (P5) dengan tema Kewirasahaan telah disahkan dan disetujui pada:
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Penanggung Jawab
Disetujui Oleh :
Koordinator P5
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Waffle adalah kue cepat saji dan dipanggang menggunakan cetakan khusus yang
memiliki rasa manis dari gula dan madu serta tekstur garing di luar dan lembut di dalam.
Waffle ini memiliki kesamaan dengan pancake tentang bahan pembuatannya namun bentuk
antara keduanya berbeda, waffle sangat nikmat apabila disajikan dengan ditemani es krim dan
buah-buahan segar. Waffle berasal dari negara Belgia, dimulai dari sekitar abad-13 yang tidak
sengaja ditemukan oleh pengrajin yang akan membuat pan penggorengan. Sampai saat ini
waffle menjadi kue yang banyak dijual di restoran maupun pedagang kaki lima dengan
berbagai macam jenis waffle dan rasa yang mengikuti perkembangan zaman tren makanan.
Nama waffle awalnya muncul di Inggris pada 1725, diambil dari bahasa Belanda yaitu
'wafele' yang sudah dikenal sejak sekitar abad-13. Kata 'wafele' sendiri terinspirasi dari kosa
kata bahasa Perancis yaitu 'walfre' yang dikenal pada 1185 yang berarti sarang lebah.
Secara umum, nama “milk shake” pertama kali muncul pada tahun 1885 untuk
menunjukkan koktail beralkohol, yang memiliki resep yang jauh lebih spesifik daripada
“keturunan” modernnya. Koktail itu termasuk egg-legs – sejenis minuman manis
menyegarkan yang berbahan dasar susu dan telur. Ini pertama kali muncul di Skotlandia,
tetapi sekarang telah menjadi populer di seluruh Eropa dan Dunia Baru, dan dikaitkan dengan
Natal. Milkshake adalah minuman dingin dari campuran susu, es krim, dan sirop berperasa
yang dikocok hingga berbusa. Selain dikocok dengan blender, susu kocok atau milkshake
bisa dibuat memakai gelas pengocok bertutup. Usaha gerai milkshake merupakan salah satu
bentuk bidang usaha yang sangat menjanjikan pada zaman sekarang. Berbagai kalangan
tertarik membuat usaha gerai milkshake, ini disebabkan peminatnya yang semakin banyak
dan menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan dan menarik.
B. Visi
Menjadikan produk yang sehat untuk di konsumsi oleh konsumen dan menjadi produk
yang paling laku di kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa.
C. Misi
1. Mengutamakan kualitas produk
2. Selalu berinovasi pada produk tersebut
3. Dan melayani konsumen dengan baik dan cermat
D. Tujuan Usaha
Tujuan penulis dari dibuatnya usaha ini adalah:
1. Mendapatkan laba dari hasil penjualan
2. Membuat konsumen tertarik untuk mencoba produk dari penulis sehingga bisa
mencapai target penjualan
3. Menjadikan makanan internasional bisa diterima oleh lidah dan selera masyarakat
BAB II
ANALISIS PEMASARAN
Dalam rangka mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari konsumen, kami akan
senantiasa berkonsentrasi untuk menjaga dan mempertahankan kepercayaan konsumen
dengan baik, sehingga akan terbentuk ikatan batiniah yang harmonis antara perusahaan dan
konsumen kedepannya
A. Produk Yang Dihasilkan
Waffel Rangers adalah merek produk kami yang menggunakan bahan yang tidak
terlalu rumit dan proses pembuatan yang juga mudah. Alasan kami memilih membuat produk
ini adalah karena kami ingin mengeksplor banyak makanan yang mungkin masih banyak
orang yang belum pernah mencicipinya, fakta lain bahwa cukup banyak masyarakat
Indonesia yang mengonsumsi makanan manis apa lagi setelah terjadinya pandemi jumlah
peminatnya cukup naik.
Ada berbagai nutrisi yang terkandung dalam waffel, seperti vitamin C, B6, D, B12,
zat besi, Magnesium, dan Kalsium. Waffel juga bisa dikonsumsi oleh semua orang mulai dari
anak-anak hingga orang lanjut usia.
Profil Usaha
Jenis Usaha : Kuliner
Nama Perusahaan : Waffle Rangers
Jenis Produk : Waffle & Milkshake
Alamat Perusahaan : Jl. Tabanas 23-25Jl. Tello baru, kec. Panakukang, Kota
Makassar
Nomor Telepon : 0812-4467-0964
Email : wafflerangers2305@gmail.com
Alamat sosmed : @wafflerangers
B. Strategi Pasar
Untuk memperlancar usaha ini, penulis melakukan beberapa strategi pasar antara lain:
1. Segmenting
Maksud dari segmenting pasar di sini adalah menjadikan pembeli sebagai target
yang akan dicapai. Produk yang kami buat ini merupakan produk yang bisa
dinikmati semua kalangan dari berbagai tingkatan mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa.
2. Targetting
Target pasar yang dipilih oleh kami adalah kalanagn anak-anak hingga dewasa.
3. Positioning
Agar produk ini di sukai oleh konsumen, kami membuat toping waffel dengan
berbagai rasa seperti vanila, stroberi, coklat dan tambahan syrup mapel atau coklat
di atasnya. Selain digunakan sebagai inovasi, bahan tambahan ini juga membuat
tampilan menjadi lebih menarik, rasa lebih unggul serta kualitasnya pun terjaga
sehingga membuat konsumen penasaran dan ingin mencoba produk ini.
C. Analisis SWOT Untuk Kelayakan Usaha
Analisis SWOT adalah acuan yang digunakan untuk menghadapi persaingan yang pasti
terjadi dalam tiap usaha. Dalam tiap memulai usaha, penulis harus mengukur kemampuan
penulis terhadap lingkungan maupun pesaing melalui analisis SWOT.
1. Kekuatan (Strengths)
-Usaha yang mudah untuk dijalankan
-Modal yang tidak terlalu besar
-Bahan dan alat mudah didapatkan
-Menawarkan makanan praktis yang enak dan juga sehat
-Harga yang terjangkau
-Pengemasan dan promosi yang menarik
-Banyak disukai oleh kalangan umum terutama anak muda
-Desert dan minuman kekinian
-Banyaknya orang yang menyukai dessert dan makanan manis
2. Kelemahan (Weaknesses)
-Produk tidak masuk ke dalam kebutuhan primer
3. Peluang (Opportunities)
-Peluang dengan dessert waffel dan milkshake ini terbilang sangat prospektif
dengan respon positif oleh berbagai kalangan masyarakat.
-Usaha dessert ini juga tidak mengenal waktu dan juga musim sehingga usaha ini
cocok untuk pilihan usaha yang dijalankan di waktu kapanpun
-Usaha dessert juga menjadi salah satu usaha yang mudah di lakukan dengan
keuntungan terbilang cukup fantastis karena modal yang diperlukan tidak terlalu
banyak biaya.
4. Ancaman (Threat)
- Adanya pelaku usaha lain yang telah menjual produk waffle
-Banyaknya jenis dessert yang di jual oleh kompetitor
-Harga bahan baku yang tidak stabil
A. Proses Produksi
1. Waffle eskrim
Alat :
- Mixer
- Gelas takaran Spatula
- Piring Bake
- Cetakan waffel
- Panci
Bahan :
- Tepung serbaguna
- Baking powder
- Garam secukupnya
- gula pasir
- mentega
- susu cair
- butir telur
- sirup apel dan coklat
- Vanili bubuk
Pembuatan :
1. Dalam wadah besar, campur: tepung, baking powder, garam, gula, vanili,
sisihkan.
2. Tempat terpisah kocok telur, susu dan mentega.
3. Campurkan adonan kering dan cair, aduk sampai rata, sisihkan.
4. Panaskan cetakan yang sudah diolesi dengan mentega.
5. Kemudian masukkan adonan ke dalam cetakan panggang sampai matang.
Tunggu hingga kecokelatan dan crispy, jangan pula di balik sisi bagian dalam.
6. Waffle dapat disajikan dengan gula halus dan madu.
Penyajian :
Kami menyajikannya menggunakan packaging yang terbuat dari kardus yang
ramah lingkungan agar dapat mengurangi sampah plastik dan juga agar mudah
dan praktis bagi konsumen kami untuk menikmatinya
2. Milkshake
Alat ;
- Blender
- Gelas
Bahan :
- Es batu
- Susu kental manis
- Susu bubuk
- Astor
Pembuatan :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan es batu, susu kental manis, dan susu bubuk coklat/stroberi/vanila ke
dalam blender.
3. Kemudian blender hingga halus.
4. Tuangkan milkshake yang telah jadi ke dalam gelas
5. Kemudian tambahkan astor sebagai toping
6. Sajikan ke pelanggan.
Penyajian :
Kami menyajikannya dalam bentuk gelas plastik agar udarah dingin tetap terjaga
dan memperpanjang waktu penyimpanan kemasan yang kami pilih juga agar
mudah dan praktis bagi konsumen kami untuk menikmatinya.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
Peralatan waffle
Peralatan Jumlah Harga
Waffle packaging 25 pcs Rp.28.000
Sendok kecil 100 pcs Rp.7.500
Stiker 25 pcs Rp.5000
Jumlah total Rp.40.500
25 pcs
¿ Rp.15.000
= Rp.375.000
Peralatan milkshake
Peralatan Jumlah Harga
Gelas cup 506 pcs Rp.20.000
Sedotan 100 pcs Rp.7.500
Stiker 30 pcs Rp.5000
Jumlah total Rp. 32.500
Berdasarkan Break Event Poin (BEP) ialah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan
biaya sama atau seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian adalah
Rp.6.216
BEP dalam unit= Total Biaya tetap
Harga jual per unit
¿ biaya variable
Per unit
Rp.186.500
¿ Rp. 6.216
30 pcs
BEP dalam Rupiah = BEP dalam unit × Harga jual per unit
30 pcs ¿ Rp.12.000
= Rp.360.000
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Waffle adalah kue cepat saji dan dipanggang menggunakan cetakan khusus yang
memiliki rasa manis dari gula dan madu serta tekstur garing di luar dan lembut di dalam.
Waffle ini memiliki kesamaan dengan pancake tentang bahan pembuatannya namun bentuk
antara keduanya berbeda, waffle sangat nikmat apabila disajikan dengan ditemani es krim dan
buah-buahan segar. Milshake adalah minuman dingin dari campuran susu, es krim, dan sirop
berperasa yang dikocok hingga berbusa. Selain dikocok dengan blender, Milkshake juga bisa
dibuat dengan memakai gelas pengocok bertutup. Di Britania Raya, milkshake hanya dibuat
dari susu yang dicampur buah atau cokelat.
B. Saran
Sekian pengajuan proposal kewirausahaan yang kami sampaikan. Kami harap,
proposal ini bisa diterima oleh semua pihak supaya kegiatan usaha kami dapat
berjalan dengan baik. Kami menyadari bahwa proposal yang kami buat ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi terwujudnya perencanaan usaha yang baik ke
depannya. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.