“ASSESMENT SUMATIF”
Dosen Pengampu:
Dr. Dian Kurniati, S. Pd, M. Pd
Inge Wiliandani Setya Putri, S. Pd, M. Pd
Disusun Oleh:
1. Nimas Vivi Ambarwati (220210101004)
2. Afrisa Miranda Salsabila (220210101016)
3. Rini Holifah (220210101127)
4. Rino Alfiandi (220210101141)
5. Alfin Nurrohmah (220210101144)
6. Mirsany Ikrimah Fillah (220210101150)
7. Jihan Aqila Syadah (220210101172)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas seluruh
curahan Rahmat dan hidayahNya sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah berjudul “Asesmen Sumatif” tepat pada waktunya. Makalah ini ditlis
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar
Matematika.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan baik
pengajaran, bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapakan
terimakasih kepada teman teman yang membantu penyusuna makalah ini.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karenanya, atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini,
penulis mohon maaf dan bersedia menerima kritikan yang membangun.
Jember, 8 September
2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1. Latar Belakang..............................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
3.1. Kesimpulan..............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
4
5. Bagaimana tahapan pelaksanaan Asesmen Sumatif?
6. Apa manfaat Asesmen Sumatif bagi siswa?
7. Bagaimana contoh dari Asesmen Sumatif?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian dari asesmen sumatif secara mendasar adalah suatu penilaian yang
bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan Capaian
Pembelajaran (CP) siswa, sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau
kelulusan dari satuan Pendidikan. Asesmen sumatif sendiri digunakan untuk
menentukan hasil akhir dari proses suatu pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
Menurut Kirbani, dkk (2012), asesmen sumatif hanya digunakan untuk
mendapatkan skor atau prestasi belajar siswa tanpa adanya usaha perbaikan
pembelajaran sehingga penguasaan konsep siswa hanya akan terlihat pada akhir
pembelajaran saja. Maka dapat kita simpulkan bahwa, asesmen sumatif adalah
suatu penilaian yang hanya mengutamakan hasil akhir berupa nilai dari proses
pembelajaran yang sudah dilakukan tanpa memperhatikan pemahaman siswa akan
konsep materi yang sudah diajarkan.
1. Tujuan utama asesmen sumatif adalah mengukur sejauh mana siswa telah
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ini mencakup
pemahaman mereka tentang materi, keterampilan yang mereka kuasai, dan
kemampuan mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka
peroleh.
2. Asesmen sumatif memberikan gambaran keseluruhan tentang pencapaian
siswa. Ini bukan hanya pengukuran titik-titik dalam kurun waktu tertentu,
tetapi penilaian menyeluruh yang mencakup berbagai aspek pembelajaran.
3. Hasil asesmen sumatif sering digunakan untuk memberikan nilai atau skor
kepada siswa. Nilai ini mencerminkan penilaian akhir terhadap kemampuan
siswa dalam menguasai materi pembelajaran.
4. Selain memberikan informasi tentang pencapaian siswa, hasil asesmen sumatif
juga digunakan oleh guru, sekolah, atau lembaga pendidikan untuk
6
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kurikulum, metode pengajaran,
dan perbaikan sistem pendidikan.
5. Hasil asesmen sumatif dapat digunakan sebagai dasar umpan balik kepada
siswa tentang sejauh mana mereka telah berhasil dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Ini juga dapat memberikan wawasan kepada siswa tentang area
di mana mereka perlu meningkatkan pemahaman atau keterampilan.
6. Asesmen sumatif yang baik harus memenuhi kriteria validitas (mengukur apa
yang seharusnya diukur) dan reliabilitas (konsistensi hasil) yang tinggi. Ini
penting untuk memastikan bahwa hasil asesmen memang mencerminkan
pencapaian sebenarnya siswa.
7. Asesmen sumatif harus selaras dengan konteks pendidikan yang relevan. Ini
berarti bahwa instrumen dan metode asesmen harus sesuai dengan materi
pembelajaran dan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
8. Guru memiliki peran penting dalam pelaksanaan asesmen sumatif. Mereka
merancang dan menyusun soal atau tugas yang sesuai dengan materi
pembelajaran dan mengelola proses asesmen dengan adil dan obyektif.
9. Hasil asesmen sumatif juga dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
program pembelajaran, metode pengajaran, atau kurikulum secara
keseluruhan. Ini memberikan informasi yang diperlukan untuk perbaikan
berkelanjutan dalam pendidikan.
Penilaian atau asesmen sumatif pada pendidikan anak usia dini (PAUD)
bertujuan untuk mengetahui capaian perkembangan murid saja dan tidak
digunakan sebagai hasil evaluasi dalam penentuan kenaikan kelas atau kelulusan.
Asesmen sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan
pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan informasi pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Sementara itu, tujuan dari asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian
Pembelajaran (CP) murid sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan
dari satuan pendidikan. Penilaian pencapaian hasil belajar murid dilakukan
7
dengan membandingkan pencapaian hasil belajar murid dengan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Berikut ini adalah beberapa tujuan asesmen sumatif selain dari tujuan secara
umum di atas:
1. Pengukuran Pencapaian: Tujuan utama asesmen sumatif adalah mengukur
sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam kurikulum atau rencana pelajaran. Ini memberikan
gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman siswa pada
akhir periode tertentu.
2. Pengambilan Keputusan: Hasil asesmen sumatif dapat digunakan untuk
mengambil berbagai keputusan dalam konteks pendidikan. Ini termasuk
menentukan kelulusan siswa, penempatan dalam kelas atau program, dan
pengembangan rencana pembelajaran yang lebih baik untuk siswa yang
perlu perhatian tambahan.
3. Pertanggungjawaban: Asesmen sumatif juga digunakan untuk memantau
dan mengevaluasi efektivitas sekolah, guru, dan sistem pendidikan secara
keseluruhan. Hasilnya sering digunakan sebagai dasar untuk
pertanggungjawaban sekolah dan guru terhadap pencapaian siswa.
4. Pengembangan Kurikulum: Hasil asesmen sumatif dapat memberikan
wawasan kepada pengambil kebijakan pendidikan tentang bagaimana
kurikulum dan metode pengajaran dapat ditingkatkan. Informasi ini dapat
membantu dalam merancang kurikulum yang lebih efektif dan relevan.
5. Motivasi Siswa: Meskipun asesmen sumatif dapat digunakan untuk
mengevaluasi siswa, juga dapat berfungsi sebagai alat motivasi. Siswa
cenderung lebih berfokus dan bekerja lebih keras ketika mereka tahu
bahwa hasil akhirnya akan dievaluasi secara serius.
6. Umpan Balik dan Perbaikan: Hasil asesmen sumatif dapat memberikan
umpan balik kepada siswa tentang sejauh mana mereka telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran. Ini dapat membantu siswa
mengidentifikasi area di mana mereka perlu meningkatkan kinerja mereka.
Penting untuk diingat bahwa asesmen sumatif hanya merupakan salah satu
komponen dari sistem evaluasi pendidikan. Seiring dengan asesmen formatif
8
(yang digunakan untuk memberikan umpan balik sepanjang pembelajaran) dan
asesmen diagnostik (yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
tingkat awal siswa), asesmen sumatif membantu menyediakan gambaran lengkap
tentang pencapaian dan kemajuan siswa dalam pendidikan.
9
5. Mengetahui kebutuhan murid.
Setiap jenjang pendidikan memiliki kebutuhan unik dari siswa-siswa
mereka. Faktor ini menjadikan Asesmen Sumatif bermanfaat baik bagi siswa
maupun pengajar dalam proses pembelajaran. Asesmen sumatif memiliki
wujud laporan hasil belajar yang mencakup pencapaian pembelajaran dan
dapat diperkaya dengan informasi mengenai pertumbuhan serta perkembangan
siswa.
Fungsi Asesmen Sumatif menjadi penting saat akhir semester tiba,
memberikan evaluasi tambahan yang dibutuhkan oleh guru. Hasil akhir dari
asesmen ini bisa diperoleh melalui beragam metode seperti observasi, kinerja,
proyek, ujian tertulis, ujian lisan, dan lainnya.
Assessment sumatif adalah bentuk evaluasi yang dilakukan pada akhir suatu
periode pembelajaran untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Tahapan pelaksanaan assessment sumatif
dapat bervariasi tergantung pada konteks dan jenis pembelajaran yang dilakukan.
Berikut adalah tahapan umum dalam pelaksanaan assessment sumatif:
1. Penentuan Tujuan dan Kriteria Penilaian
Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan kriteria
penilaian yang akan digunakan untuk menilai pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran dengan cara terlebih dahulu memahami tujuan dari materi
yang diajarkan kemudian identifikasi kompetensi atau keterampilan yang akan
dinilai, dapat berupa pemahaman konsep, kemampuan analisis, kemampuan
analisis, kreativitas, atau kemampuan lainnya. Sebelum memeberikan
penjelasan pada siswa mengenai tujuan dan kriteria penilaian alangkah
baiknya melakukan uji validitas (benar-benar mengukur apa yang diinginkan)
dan reliabilitas (konsistensi dalam mengukur).
2. Pembuatan Instrumen Penilaian
Membuat instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan dan kriteria
penilaian adalah tahap penting dalam proses evaluasi. Instrumen ini harus
dirancang dengan cermat untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai
10
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Instrumen ini bisa berupa soal-soal
tertulis, proyek, presentasi, atau bentuk lain yang sesuai dengan konteks
pembelajaran.
3. Penyusunan Jadwal dan Pengumuman
Menetapkan jadwal pelaksanaan assessment sumatif dan memberi
pengumuman kepada siswa mengenai waktu, tempat, dan format penilaian
yang akan dilakukan harus jelas dan lengkap agar proses evaluasi berjalan
dengan baik. Guru harus memastikan bahwa tidak ada jadwal yang bentrok
dengan cara berkoordinasi dengan staf dan guru lain. Memberikan waktu yang
cukup dan peringatan terkait persiapan sebelum adanya assessment juga
sangat diperlukan guna mendapat hasil penilain yang memuaskan.
4. Pelaksanaan Penilaian
Pada hari penilaian, memastikan semua instrumen dan peralatan yang
diperlukan telah siap. Kemudian memberikan petunjuk yang jelas kepada
siswa mengenai cara mengisi atau melaksanakan assessment. Monitor
pelaksanaan untuk memastikan bahwa proses berjalan dengan lancar.
5. Pengumpulan Materi Penilaian
Mengumpulkan semua materi penilaian yang telah diselesaikan oleh
siswa sesuai dengan instruksi yang telah diberikan dengan tepat dan aman.
Guru memberikan petunjuk pengumpulan, waktu pengumpulan, dan media
pengumpulan (hard-file atau soft-file). Kemudian melakukan verifikasi isi dan
identifikasi siswa seperti nama, kelas, nomor sudah terisi dengan benar.
6. Penilaian dan Skoring
Penilaian terhadap jawaban siswa atau hasil karya siswa dilakukan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses ini harus
dilakukan dengan cermat, objektif, dan adil untuk memastikan bahwa
penilaian mencerminkan pemahaman dan keterampilan siswa secara akurat.
7. Pemberian Umpan Balik
Setelah penilaian selesai, guru memberikan umpan balik kepada siswa
mengenai hasil penilaian mereka. Umpan balik ini bisa berupa penjelasan
mengenai kesalahan yang dilakukan dan cara untuk memperbaiki pemahaman
di masa depan dan harus spesifik serta terfokus pada aspek-aspek tertentu dari
11
hasil kerja siswa. Kemudian melakukan identifikasi apa yang telah dilakukan
dengan baik dan area yang perlu diperbaiki. Bahasa yang digunakan juga
harus positif dan mendukung sehingga tidak ada siswa yang tersinggung atau
terpojokkan dengan hasil umpan balik.
8. Pelaporan Hasil
Guru melaporkan hasil penilaian kepada siswa, orang tua, atau wali
murid sesuai dengan kebijakan sekolah atau lembaga pendidikan.
9. Evaluasi Proses
Setelah assessment sumatif selesai, evaluasi kembali proses
pelaksanaannya dimana instrument dan tujuan pembelajaran sudah efektif dan
tercapai ataukah belum.
10. Refleksi dan Perbaikan
Berdasarkan evaluasi proses, guru melakukan refleksi terhadap
pelaksanaan assessment sumatif tersebut. Kemudian mengidentifikasi potensi
perbaikan dan pelajaran yang dapat diambil untuk pengembangan
pembelajaran di masa mendatang.
12
kedudukannya di antara anggota kelas apabila ia mengerti:
a) Beberrapa nilai terendah di kelas
b) Beberapa nilai tertinggi di kelas
c) Beberapa rata-rata kelompok
d) Berapa SD (standar deviasi atau simpangan baku) kelas
e) Kriteria/patokan yang digunakan dalam menentukan peserta didik
Dengan patokan nilai yang didapat oleh peserta didik dapat dibandingkan
dengan ukuran tersebut, sehingga dapat dijadikan dasar untuk instropeksi diri
tentang kekurangannya.
3. Peserta didik dapat meningkatkan kemajuan belajarnya
Data kemajuan belajar peserta didik, baik dalam bentuk rapor atau surat
keterangan yang bersumber dari nilai belajar peserta didik merupakan
informasi bagi orangtua tentang tingkat keberhasilan anaknya disekolah.
Sehingga, orang tua maupun pendidik dapat membantu siswa dalam
meningkatkan kemajuan belajarnya.
13
d. Ujian komputer, dengan siswa menjawab pertanyaan atau menjalani
simulasi pada computer untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran.
e. Ujian praktik, untuk mengukur keterampilan praktis seorang siswa, seperti
dalam pelajaran olahraga, seni, atau ilmu pengetahuan alam. Misalnya
dengan ujian praktik berenang, ujian laboratorium.
2. Penilaian Berbasis Kinerja, Penilaian berbasis kinerja dikenal juga dengan
penilaian berbasis proyek, sama halnya dengan ujian tulis untuk mengetahui
kemampuan siswa dengan memberikan tugas akhir berupa proyek yang
mencangkup sebagian besar materi yang telah dipelajari. Proyek ini bsa
berupa penelitian, presentasi, menguji program komputer, dan juga penulisan
laporan.
3. Penilaian Portofolio, siswa mengumpulkan sejumlah pekerjaan atau proyek
yang mereka kerjakan selama periode pembelajaran, seperti esai, ilustrasi, atau
catatan kreatif, untuk menunjukkan perkembangan mereka.
4. Penilaian Diri (Self Assesment), Melalui penilain ini siswa dapat
mengidentifikasi terkait kelebihan dan kekurangan sendiri dan berusaha
memperbaikinya. Penilaian diri dapat diperkuat dengan strategi penilaian
seperti: jurnal, kuesioner dan juga wawancara penilaian diri sendiri.
5. Student Response System (SRS), juga lebih dikenal sebagai system respon
kelas (classroom response system/CRS) mengcu pada berbagai alat penilaian
formatif berbasis teknologi yang dapat digunakan, untuk mmengumopulkan
data siswa. Dengan cara, seperti: guru mengajukan kepada siswa berbagai
pertanyaan, siswa dapat merespon dengan cepat dan tanpa nama , dan guru
dapat menampilkan data secara langsung.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
Hadiana, D. (2015). Penilaian hasil belajar untuk siswa sekolah dasar. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 21(1), 15-26.
Kemdikbud. (2020). Asesmen Formatif dan
Sumatif. Www.Guru.Kemdikbud.Go.Id.
Kemdikbud. (2020). Panduan Pembelajaran dan Asesmen (Asesmen Formatif
dan Sumatif).
16