Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASESMEN (PENILAIAN)

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen
Pembelajaran SD.

Yang Diampu oleh Kartika Yuni Purwanti, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Anggita Aulia Alifiani (131211016)

Esti Ari Muallifah (131211029)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Komputer dan Pendidikan

Universitas Ngudi Waluyo

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
pertolongan Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini, segala puja dan puji syukur kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberi kemudahan sehingga kami
dapat menyusun makalah tentang “Asesmen (Penilaian)” tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami ucapkan kepada dosen kami yaitu Ibu Kartika Yuni Purwanti, S.Pd., M.Pd. yang telah
membimbing kami agar telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
menyusun makalah ini.

Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Pembelajaran SD, dari
Ibu Kartika Yuni Purwanti, S.Pd., M.Pd. agar pembaca dapat memperluas ilmu penulis
tentang Asesmen (Penilaian), dengan tujuan diharapkan para pendidik dapat mendapatkan
materi yang cukup, yang bias digunakan bekal untuk mengajar.

Untuk menyelesaikan makalah ini adalah suatu hal yang mustahil apabila kami tidak
mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung hingga selesainya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun, kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca makalah
ini. Kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan baik, demi kesempurnaan makalah
ini.

Ungaran, 13 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Macam-macam Asesmen Menurut Fungsinya......................................................................3
B. Asesmen Formatif dan Sumatif..............................................................................................4
C. Assemen dan Tujuan Pembelajaran.......................................................................................5
D. Penilaian autentik....................................................................................................................7
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan upaya
peningkatan kualitas sistem pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya.Penilaian
memiliki peran yang sangat penting dalam kualitas sistem pembelajaran, sistem
pembelajaran yang baik akan dapat menghasilkan kualitas belajar yang baik.
Penilaian yang baik harus mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian, misalnya
pemberian umpan balik dan pemberian informasi tentang tingkat keberhasilan belajar
siswa. .

Jadi, pentingnya Penilaian hasil belajar adalah proses pengumpulan informasi


yang dilakukan oleh guru atau pendidik tentang capaian hasil pembelajaran peserta
didik.bentuk asesmen atau penilaian biasanya meliputi kompetensi sikap spiritual dan
sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara
terencana. Bentuk penilaian ini bisa berupa observasi, penilaian diri, penilaian antar
teman, ulangan harian, penugasan, tes praktik, proyek, dan portofolio, semuanya
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.

Penilaian otentik yaitu kegiatan untuk mengetahui pengetahuan dan atau


ketrampilan peserta didik melalui pertanyaan pada level berpikir aplikasi atau lebih
tinggi yang menuntut jawaban secara tertulis atau lisan. Penilaian otentik
dilaksanakan secara kontinu dalam kontek lingkungan belajar atau dunianyata yang
bermakna yang merefleksikan pengalaman belajar sesungguhnya. Informasi ini
diperoleh melalui observasi, portfolio, eksprimen, anekdot, jurnal, contoh pekerjaan
dalam konteks dunia nyata.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana macam – macam assesmen menurut fungsinya?
2. Apa itu assemen formatif dan sumatif?
3. Apa itu assesmen dan tujuan pembelajaran?
4. Apa itu penilaian autentik?

C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui macam – macam assesmen menurut fungsinya.

1
2. Dapat mengetahui assesmen formatif dan sumatif.
3. Dapat mengetahui assesmen dan tujuan pembelajaran?
4. Dapat mengetahui penilaian autenatik?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam-macam Asesmen Menurut Fungsinya


Asesmen merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan di dalam
pembelajaran. Asesmen berfungsi sebagai acuan untuk mengetahui kebutuhan belajar
serta perkembangan dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan fungsinya asesmen
terdiri dari tiga macam yaitu :
1. Asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as learning)
Bertujuan untuk merefleksikan proses pembelajaran dan berfungsi sebagai
asesmmen formatif. Sebaiknya peserta didik dilibatkan secara aktif di dalam
asesmen ini. Penilaian diri atau self assessment dan penilaian antar teman
merupakan contoh assessment as learning. Assessment as learning memiliki
fungsi yaitu untuk mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar peserta
didik dan juga menjadi umpan balik memperbaiki proses perbaikan proses
pembelajaran dan juga strategi pembelajran, mendiagnosis daya serap materi, dan
memacu perubahan suasana kelas.
2. Asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for learning)
Bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Assessment for learning
ini dapat dilakukan dalam penilaian formatif sekaligus penilaian sumatif.
Assessment for learning berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui pencapaian
hasil belajar peserta didik, merefleksikan pembelajaran, menjadi umpan balik
untuk perancangan perbaikan proses pembelajaran, dan untuk melihat kekuatan
dan kelemahan belajar dari peserta didik.
3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
Bertujuan untuk menjadi alat ukur pencapaian hasil belajar melalui nilai
capaian, menjadi umpan balik untuk perancangan/perbaikan proses pembelajaran,
sekaligus melihat kekuatan dan kelemahan belajar bagi peserta didik. Asesmen ini
dapat dikategorikan sebagai penilaian formatif dan juga dapat dikategorikan
sebagai penilaian sumatif.

3
B. Asesmen Formatif dan Sumatif
Secara umum asesmen atau penilaian hasil belajar dilakukan dengan tujuan
untung memenuhi fungsi formatif dan sumatif. Dengan demikian, penilaian hasil
belajar dapat dibedakan menjadi penilaian formatif dan penilaian sumatif.
a. Asesmen atau penilaian formatif
Yaitu proses mengumpulkan data mengenai sejauh mana kemajuan peserta
didik menguasai kompetensi, menginterpretasikan data tersebut, dan memutuskan
kegiatan pembelajaran yang efektif untuk peserta didik agar menguasai materi
secara optimal. Asesmen formatif melibatkan aktivitas guru dan peserta didik
yang mempunyai tujuan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses
belajar mengajar berlangsung. Asesmen formatif akan memberikan umpan balik
bagi penyempurnaan program pembelajaran, mengetahui dan meminimalisir
kesalahan yang memerlukan perbaikan.
Ada lima faktor kunci yang dapat meningkatkan pembelajaran melalui
penilaian formatif, yaitu :
1. Menyediakan umpan balik yang efektif bagi peserta didik
2. Secara aktif melibatkan pesrta didik dalam kegiatan pembelajaran
3. Mengatur pembelajaran yang memungkinkan untuk peserta didik
memperoleh nilai baik ketika dilakukan penilaian
4. Memperkenalkan pengaruh besar penilaian terhadap motivasi
5. Mempertimbangkan kebutuhan untuk peserta didik untuk menilai dirinya
sendiri dan untuk memahami bagaimana cara meningkatkan hasil
belajarnya.
b. Asesmen atau penilaian sumatif
Yaitu penilaian yang dilakukan setiap akhir satu waktu. Asesmen sumatif
diartikan juga sebagai tes-tes pada akhir suatu periode tertentu. Penilaian sumatif
menghasilkan nilai yang kemudian digunakan untuk keputusan pada kinerja pesrta
didik. Asesmen sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi peserta didik
dan diarahkan pada pelaporan di akhir. Asesmen sumatif tidak memberikan efek
secara langsung pada pembelajaran.

Ada beberapa perbedaan mendasar antara asesmen atau penilaian formatif dan
juga asesmen atau penilaian sumatif, antara lain :

1. Waktu pelaksanaan

4
- Asesmen formatif dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
- Asesmen sumatif dilakukan pada saat akhir pembelajaran
2. Tujuan penilaian
- Asesmen formatif memiliki tujuan untuk mengetahui perkembangan
penguasaan peserta didik terhadap suatu uni/bab/kompetensi yang sedang
dipelajarai.
- Asesmen sumatif memiliki tujuan untuk mengetahui hasil capaian
pembelajaran peserta didik pada pembelajaran yang telah berakhir
3. Output
- Output asesmen formatif adalah sebagai dasar untuk memperbaiki proses
pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari oleh peserta
didik agar mencapai penguasaan yang optimal.
- Output asesmen sumatif adalah sebagai bukti mengenai apa yang dikausai oleh
peserta didik.
4. Hasil penilaian
- Hasil dari asesmen formatif tidak digunakan untuk menentukan nilai rapor.
- Hasil dari asesmen sumatif justru untuk menentukan hal tersebut.

C. Assemen dan Tujuan Pembelajaran


Assesmen adalah sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi
yang digunakan dalam rangka membuat keputusan – keputusan mengenai para siswa,
kurikulum, program – program dan kebijakan pendidikan, metode atau insturmen
pendidikan lainnya. Jadi, assement adalah proses pengukuran dan non pengukuran
untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Assesmen
bagian terpadu dari pembelajaran menyediakan infromasi sebagai umpan balik guru,
peserta didik dan orang tua.

Prinsip assemen dalam pembelajaran

a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi


pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balikuntuk guru, peserta
didik, dan orang tua.
 Assemen digunakan untuk kepentingan belajar peserta didik, guru merancang
pembelajaran berdasarkan hasil assemen.
 Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan pembelajaran, sehingga
kegiatan asesmen berkaitan erat dengan pembelajaran.
5
 Rangkaian antara asesmen - perencanaan pembelajaran - kegiatan belajar
adalah suatu siklus yang berkelanjutan.
b. Assesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
 Sebagai contoh, asesmen dapat digunakan untuk mendorong proses belajar
(asesmen formatif); untuk menjadi bagian dari pembelajaran
(yaknimengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi diri peserta
didik);untuk menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir
suatutahapan (asesmen sumatif); dan untuk menentukan kebutuhan belajar dan
membentuk program pembelajaran individual peserta didik (asesmen
diagnosis).
 Mengacu pada Capaian Pembelajaran.
c. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi
yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan
pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya.
 Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
gender.
 Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dipercaya.
 Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten.
 Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis,
dan jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah.
d. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
e. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang
tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu
pembelajaran.

Tujuan assessment dalam pembelajaran

Asesmen berbasis kelas adalah asesmen yang dilakukan oleh guru dalam
rangka proses pembelajaran. Penilaian berbasis kelas merupakan pengumpulan data
dan penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru

6
untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserata didik terhadap tujuan
pendidikan, yang telah ditetapkan, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pencapaian belajar yang terdapat dalam kurikulum.

Tujuan assesmen dalam pembelajaran :

a. Dengan melakukan asesmen berbasis kelas ini pendidik dapat mengetahui


seberapa jauh siswa dapat mencapai tingkat pencapai kompetensi yang
dipersyaratkan, baik selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses
pembelajaran berlangsung.
b. Memberikan umpan balik Anda untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan
dan sumber belajar yang digunakan, sesuai dengan kebutuhan materi, dan juga
kebutuhan siswa.
c. Memberikan umpan balik kepada peserta didik, sehingga tidak pelu lagi menunda
atau menunggu ulangan semester untuk bisa mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
d. Mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik, sehingga secara tepat
dapat diketahui siswa mana yang perlu pembelajaran remedial umtuk mencapai
kompetensi yang disyaratkan dan siswa mana yang perlu program pengayaan
e. Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan.

D. Penilaian autentik
a. Pengertian penilaian autentik
Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai
perkembangan belajarnya secara optimal. Guru harus menyadari bahwa kemajuan
peserta didik merupaka salah satu keberhasilannya. Menurut Zainal Arifin (2016:
4) penilaian adalah suatu proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik
dalam rangka membuat keputusan – keputusan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan.
Autentik sinonim dari asli, nyata, valid atau reliable.
Autentik berarti keadaan yang sebenarnya, yaitu kemampuan atau keterampilan
yang dimiliki oleh peserta didik. Misalnya, peserta didik diberi tugas proyek untuk
melihat kompetensi peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki

7
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari atau dunia nyata Permendikbud No. 66
tahun 2013 tentang standar penilaian, penilaian otentik adalah penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari input (masukan), proses,
dan ouput dan (keluaran).
Jadi penilaian autentik adalah penilaian yang mencakup sikap,
keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki peserta didik dan mereka mampu
mengamalkan dalam kehidupan nyata. Penilaian autentik lebih menuntut
pembelajaran mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan
mengkreasikan jawaban atau produk.
Menurut Nurhadi (2004: 172) proses pengumpulan informasi oleh guru
tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan membuktian atau
menunjukan secara tepat bahwa pembelajaran telah benar – benar dikuasai dan
dicapai. Penamaan penilaian autentik cukup beragam ada yang menyebutnya
sebagai penilaian alternative (alternative assesment). Penilaian otentik sering juga
dipadankan dengan penilaian berbasis kenerja (performancebased assessment)
dan penilaian kinerja (performance assessment). Penilaian otentik dipadankan
pula dengan (direct assessment) menyediakan banyak bukti langsung dari
penerapan keterampilan dan pengetahuan peserta didik.
b. Karakteristik penilaian autentik
Nur hadi mengemukakan bahwa karakteristik autentik assessment adalah
sebagai berikut :
1. Melibatkan pengalaman nyata (involves real-world experience)
2. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung

3. Mencakup penilaian pribadi (self assesment) dan refleksi yang diukur


keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta

4. Berkesinambungan
5. Terintegrasi
6. Dapat digunakan sebagai umpan balik
7. Kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas
Menurut Kunandar (2013: 38-39) ciri-ciri penilaian otentik yaitu :
1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran yakni kinerja dan hasil atau
produk.

8
2. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
3. Menggunakan berbagai cara dan sumber.
4. Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian.
5. Tugas-tugas yangdiberikan kepada peserta didik mencerminkan bagian-bagian
kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan
pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari.
6. Penilaian harus menekankan kedalam pengetahuan dan keahlian peserta didik,
bukan keluasannya (kuantitas).

c. Jenis – jenis penilaian autentik

a. Penilaian Kinerja

Penilaian autentik sedapat mungkin melibatkan peserta didik khususnya dalam


proses dan aspek – aspek yang akan dinilai. Guru dapat menyebutkan dengan
meminta peserta didik menyebutkan unsur – unsur proyek atau tugas yang akan
mereka gunakan untuk menyelesaikan kriteria penilaiannya. Cara berbeda untuk
merekam hasil penilaian kinerja:

a. Daftar check (check list)


b. Catatan anekdot.
c. Skala penilaian (rating scale).
d. Memori atau ingatan (memory approach).
c. Penilaian Proyek

Project assessment merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang


harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Selama
mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan
untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan,dan pengetahuannya. Penilaian proyek
berfokus pada perencanaan, pengerjaan dan produk proyek. Kegiatan yang harus
dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian,
pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat
menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan
penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

d. Penilaian Portofolio

9
Penilaian portofolio berangkat dari hasil kerja pesertadidik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukanrefleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio
merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi
yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari
proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau
informasi lain yang relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu

e. Penilaian tertulis

Tes tertulis terdiri atas memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.
Memilih jawaban terdiri atas pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk
uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
sebagainya atas materiyang sudah dipelajari.

Tes tertulis berbentuk uraian sedapat mungkin bersifat komprehentif,


sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan
memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun
tetap terbuka memperoleh nilai yang sama.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asesmen merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan di dalam pembelajaran.
Asesmen berfungsi sebagai acuan untuk mengetahui kebutuhan belajar serta
perkembangan dan hasil belajar peserta didik. Assesmen hasil belajar dapat dibedakan
menjadi dua yaitu formatif dan sumatif. Prinsip assemen dalam pembelajaran adalah
asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balikuntuk guru, peserta didik,
dan orang tua. Penilaian autentik adalah penilaian yang mencakup sikap,
keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki peserta didik dan mereka mampu
mengamalkan dalam kehidupan nyata. Penilaian autentik lebih menuntut
pembelajaran mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan
mengkreasikan jawaban atau produk. Karakteristik penilian autentik
berkesinambungan, terintegrasi, dan mendapat umpan balik. Jenis – jenis penilain
autentik adalah penilaian kinerja, proyek, portofolio dan tertulis.

B. Saran
Penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran pembangun dari
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi kedepannya. Sehinnga bias terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

11
DAFTAR PUSTAKA

(2020, Juli 8). Penilaian Formatif dan Sumatif : Pengertian, Tujuan, Serta Perbedaannya.

(2022, Mei 30). Pantau Perkembangan Peserta Didik Melalui 3 Jenis Asesmen Pembelajaran.

(2022, Oktober 7). Perbedaan Mendasar Antara Penilaian Formatif dan Sumatif.

Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran . Bandung : PT Rosda Karya .

dkk, A. (2014). Evaluasi Pembelajaran . Bandung : Cipustaka Media .

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter . Jakarta : Bumi Aksara .

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum . Bandung : PT Remaja Rosda


Karya .

12

Anda mungkin juga menyukai