Anda di halaman 1dari 3

Nama: Indah Maghfirah

NIM : 221218109
Kelas: Hukum Pagi 2022

REVIEW JURNAL
Judul: HUBUNGAN SOSIOLOGI HUKUM DAN MASYARAKAT SEBAGAI
KONTROL SOSIAL
Volume: JURNAL RECHTEN: RISET HUKUM DAN HAM VOL. 1 NO. 2
Halaman: 20-28
Tahun: 2019
Penulis: Salman Alfarisi dan Muhammad Syaiful Hakim
Tanggal Review: 10 November 2022
Sumber: https://rechten.nusaputra.ac.id/article/view/37
Abstrak: Tulisan ini memuat terkait pandangan penulis terhadap peran aktif hukum
sebagai sesuatu yang dapat menetapkan tingkah laku manusia yang menyimpang terhadap
aturan hukum. Penyebab hukum tidak berjalan dengan baik dikarenakan rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap hukum itu sendiri. Penyebab hukum tidak relevan dengan
kenyataan masyarakat dikarenakan hukum yang ada dibentuk berasal dari kehendak kaum
elit (penguasa), sedangkan masyarakat adalah obyek sasaran. Padahal agar hukum dapat
berlaku secara responsif maka hukum harus dibentuk dari kenyataan yang hidup dalam
masyarakat. Tulisan ini juga mencoba mengkaji tentang kegunaan perspektif sosiologi
dalam menganalisa permasalahan hukum (sosiologi hukum).
Pengantar: Dalam tulisan ini penulis berangkat dari pandangan sosial masyarakat yang
dimana manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan interaksi dengan manusia
lainnya. Tidak mungkin seorang manusia dapat hidup seorang diri dan manusia tidak dapat
mencapai apa yang ia inginkan tanpa bantuan dari manusia lain. Dalam kehidupan
masyarakat manusia harus memperhatikan dan melaksanakan peraturan hukum, agar
trcipta kehidupan yang tertib dan tentram. Namun tealita sosial yang terjadi di tengah
masyarakat terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan seharusnya terjadi. Hal ini
terjadi karena hukum yang ada berasal dari kehendak kaum elit, para penguasa, dan
bangsawan, sedangkan masyarakat adalah obyek sasaran. Berangkat dari realita tersebut
penulis kemudian melihat hukum dapat berlaku responsif jika hukum dibentuk berdasarkan
dari kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Dengan menggali kembali hubungan
korelatif antara hukum dan masyarakat maka diperlukannya peran sosiologi hukum.
Metode penelitian: Dalam tulisan ini terlihat Penulis menggunakan metode penelitian data
sekunder yaitu teknik pengumpulan data yang sudah ada kemudian diringkas dan disusun
untuk meningkatkan efektivitas penelitian secara keseluruhan. Tidak mengikat dan
memberikan penjelasan-penjelasan yang dapat dijadikan sumber data yang diperoleh
seperti rancangan undang undang, buku bacaan, hasil-hasil penelitian, dan hasil karya dari
kalangan hukum.
Hasil penelitian: Di awal pembahasan, penulis menganalisa permasalahan hukum dengan
menggunakan perspektif sosiologi (sosiologi hukum). Dengan menjadikan pendapat
aristoteles sebagai batu loncatan dari tulisan tersebut dimana aristoteles menyatakan bahwa
“manusia itu adalah zoon politicon”, yang artinya manusia sebagai makhluk yang selalu
ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainya. Maka untuk mengatur
ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat dibuatlah aturan yang disebut dengan norma.
Adanya aturan tersebut berguna agar tercapainya tujuan bersama dalam masyarakat,
memberi petunjuk mana yang boleh dilakukan mana yang tidak, memberi petunjuk
bagaimana cara berperilaku dalam masyarakat. Dapat dipahami bahwa pada awalnya
manusia adalah mahkluk individu. Pedoman, patokan atau ukuran untuk berperilaku atau
bersikap dalam kehidupan bersama ini disebut hukum. Sosiologi hukum berguna untuk
memberikan kemampuan-kemampuan bagi pemahaman terhadap hukum di dalam konteks
sosial. Selanjutnya, penulis menguraikan peraturan perundang-undangan dalam
masyarakat. Dimana kendati orang ingin sekali membawa atau memasukan keadilan ke
dalam hukum tertulis atau undang undang, tetapi hasilnya lebih banyak bersifat cacat dari
pada baik. Padahal keadilan merupakan tujuan akhir dari sebuah proses hukum. Oleh
karena itu, dalam pembentukan peraturan perundang-undangan kenyataan kemasyarakatan
tidak dapat diabaikan, karena menentukan substansi hukum, sebagaimana pernyataan karl
menheim yang mengatakan bahwa “keadaan menentukan pemikiran dan tindakan”.
Penguasaan konsep-konsep sosiologi hukum dapat memberikan kemampuan-kemampuan
untuk mengadakan analisa terhadap efektivikasi hukum dalam masyarakat, baik sebagai
sarana pengendalian sosial, sarana untuk merubah masyarakat dan sarana untuk mengatur
interaksi sosial, agar mencapai keadaa-keadaan sosial tertentu. Di akhir pembahasan
penulis menjelaskan peran sosiologi hukum terhadap control sosial, yang diawali dengan
membahas taraf kesadaran masyarakat terhadap hukum. yang dimana seorang warga
masyarakat menaati hukum karena berbagai sebab. Seperti Takut karena sanksi negatif
apabila melanggar hukum, untuk menjaga hubungan baik dengan penguasa, untuk menjaga
hubungan baik dengan rekan-rekas sesamanya, karena hukum tersebut sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut, dan kepentingannya terjamin secara teoritis. Dengan demikian, penulis
akhirnya menegaskan bahwa dalam hal peningkatan kesadaran hukum sebaiknya dilakukan
penerangan dan penyuluhan hukum yang teratur atas dasar perencanaan yang mantap.
Tujuan utama dari penerangan dan penyuluhan hukum adalah agar warga masyarakat
memahami hukum–hukum tertentu, sesuai masalah-masalah hukum yang akan dihadapi
pada suatu saat .dengan begitu Sosiologi hukum memberikan kemungkinan kemungkinan
serta kemampuan untuk mengadakan evaluasi terhadap efektivitas hukum di dalam
masyarakat.
Kesimpulan: Penulis dalam hal ini menitikberatkan pendapat yang menyatakan bahwa
manusia adalah makhluk yang mempunyai hasrat hidup bersama. Dengan begitu
pentingnya aturan yang disebut norma agar terjalin ketertiban sosial dalam kehidupan
sosial masyarakat. Dalam penerapannya memerlukan kesadaran hukum masyarakat,
sedangkan kesadaran hukum masyarakat dipengaruhi oleh pemahaman akan hukum, dan
pemahaman akan hukum dipengaruhi oleh pengetahuan hukum. Maka pentingnya peran
dari para tokoh hukum itu sendiri untuk menerangkan dan menyuluhkan hukum agar
membentuk suatu budaya hukum yang didalamnya mengandung nilai-nilai yang mendasari
hukum yang berlaku seperti nilai ketertiban dan ketentraman, nilai etika, nilai kepastian,
nilai kemanfaatan, dan nilai keadilan.
Saran: Secara keseluruhan tulisan oleh Salman Alfarisi dan Muhammad Syaiful Hakim ini
cukup baik dalam konteks sosiologi hukum dengan menjabarkan terkait Sosiologi hukum
dan masyarakat terhadap control sosial. Hanya saja, tulisan ini tidak secara rinci dan jelas
membahas terkait solusi yang ditawarkan penulis terhadap penumbuhan kesadaran hukum
bagi masyarakat.
Kekurangan isi jurnal: Penulis hanya menjelaskan sosiologi hukum dan masyarakat
terhadap control sosial. Namun tidak menggali lebih jauh peran dari sosiologi hukum
terhadap control sosial, dimana pembaca hanya terpusat pada pembahasan mengenai
kehidupan sosial masyarakat yang terikat akan aturan.
Kelebihan isi jurnal: Penulis menjabarkan secara rinci dan komprehensif terkait
pendefinisian hukum terhadap kehidupan sosial, yang dimana penulis menjabarkan
konsep-konsep sosiologi hukum dalam memberikan kemampuan-kemampuan untuk
mengadakan analisa terhadap efektivikasi hukum dalam masyarakat, baik sebagai sarana
pengendalian sosial, sarana untuk merubah masyarakat dan sarana untuk mengatur
interaksi sosial, agar mencapai keadaa-keadaan sosial tertentu.

Anda mungkin juga menyukai