Anda di halaman 1dari 3

Program KEBUT (Kelas Kitab Tuntas) Surabaya Mengaji

Diampu oleh Ustadz Muhammad Yusuf Rustam, Lc., M.A. hafizhahullah ta’ala
Kitab Fadhlul Islam (Keutamaan Islam)

Pelajaran 9 - Hukum Penamaan Selain Islam

Pada pembahasan kesembilan Bab enam kitab Fadhlul Islam karya Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab rahimahullahu ta’ala.

‫ُوج ع َنْ دَعْو َى الِإ سْ لَا ِم‬


ِ ‫ب َابُ م َا ج َاء َ فِي الخُر‬

“Bab terkait penjelasan hukum bagi siapa yang keluar dari dakwah penamaan Islam.”

Sebagai orang Islam maka wajib menamakan diri kita sebagai Islam, muslim, mukmin, atsari
atau sebagai pengikut salaf atau sebagai thaifah manshurah atau firqah najiyah atau
nama-nama syar’i yang lainnya. Sehingga kita tidak diperkenankan keluar dengan
nama-nama yang tidak syar’i, yang Allah tidak menamakan diri kita maupun Rasul-Nya.

Sehingga menamakan diri kita dengan yang baru Surabaya Mengaji, atau dari Al Furqon TV,
Ibnu Abbas, atau dari STDI atau dari mana saja. Ini tidak diperkenankan jika niat nya atau di
dalam dadanya ada bendera baru, berbangga-bangga dengan hal tersebut. Namun sekedar
kabar saja saya “dari sana” selesai, tidak ada masalah.

Semisal orang Saudi ditanya darimana? Saya dari Saudi. Tapi jika berbangga-bangga saya
Saudi ente Indonesia, atau orang Indonesia berkata “kita ini Indonesia, Islam harus di
Indonesiakan”. Ini sudah parah karena tidak diperkenankan seperti itu. Jadi Islam ya Islam
yang dibangun Nabi Muhammad ‘alaihi sholatu-wassalam, kita hanya boleh berbangga
dengan nama yang Allah telah menamakan kepada kita. Tidak dengan nama buatan baru,
apapun itu benderanya meskipun itu indah didengar oleh telinga manusia. Itu tidak
diperbolehkan. Apa dalilnya? Firman Allahu ta’ala,

ُ ْ ‫ه ُو َ س ََم ّاكُم ُ المُسْل ِمِينَ م ِنْ قَب‬


]78 :‫ل و َفِي هَذ َا﴾ [الحج‬

“Dia menamai kalian sebagai Muslimin sejak awal, dan juga di (Kitab) ini.” (QS. Al-Hajj : 78)

1
Sehingga nama ini adalah nama dari Allah subhanahu wa ta’ala maka kita jangan
bermudah-mudahan berbanga dengan nama yang jarang atau tidak familiar di dalam
Al-Qur’an maupun sunnah Nabi ‘alaihi sholatu-wassalam. Yang familiar “ya ayyuhalladzina
amanu” wahai orang-orang beriman atau kalimat al-muslimun ini nama-nama yang familiar
yang Allah menamakan kita dengan nama itu. Sehingga jangan memakai bendera-bendera
yang lainnya itu hukumnya haram dan tidak diperkenankan.

Dari Al-Harits Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ‫ﷺ‬, beliau bersabda:

: ّ‫الل ّه ُ َأ م َرَنِي بِه َِن‬


َ ،‫س‬ٍ ْ ‫وََأ ن َا آم ُرُك ُ ْم ب ِخَم‬

“Dan aku memerintahkan lima hal pada kalian yang diperintahkan Allah padaku, yaitu:”

ّ َ ‫س ْم ُع و َال‬
،ُ ‫ و َالجم ََاع َة‬،ُ ‫ و َاله ِجْ رَة‬،ُ ‫ و َالجِه َاد‬،ُ ‫طاع َة‬ ّ َ ‫ال‬

“Mendengar dan taat, jihad, hijrah dan berjama’ah,”

Maksudnya berjama’ah adalah kaum muslimin tidak menggunakan nama di luar yang telah
ditetapkan

ِ َ ‫فِإ َ َن ّه ُ م َنْ فَار َقَ الجم ََاع َة َ ق ِيد‬


ِ ‫شبْرٍ؛ فَق َ ْد خ َل َ َع رِبْق َة َ الِإ سْ لَا ِم م ِنْ ع ُن ُقِه‬

“Sebab barangsiapa meninggalkan jama’ah meski sejengkal, maka ia telah melepas tali Islam
dari lehernya,”

،َ‫ِإ َلّا َأ ْن يَرْجِع‬

“Kecuali jika ia bertaubat, kembali kepada Islam”

َ ‫جه َ َن ّم‬
َ ‫وَم َنْ ا َدّعَى دَعْو َى الجا َه ِل َِي ّة ِ؛ فِإ َ َن ّه ُ م ِنْ جُثَا‬

“Dan barangsiapa menyerukan seruan Jahiliyah dan menjadikannya berbangga-bangga, maka


ia termasuk bangkai Neraka Jahanam.”

Ini merupakan ancaman yang keras. Maka dikatakan oleh laki-laki ini

‫الل ّه ِ وِإَ ْن صَلَ ّى وَصَام َ؟‬


َ ‫ل‬ َ ‫ي َا رَسُو‬

2
“Wahai Rasulullah, meski ia shalat dan puasa?”

،َ ‫ «وِإَ ْن صَلَ ّى وَصَام‬:َ‫قَال‬

“Beliau menjawab: Meski ia shalat dan puasa,”

ِ ‫الل ّه‬
َ َ ‫ عِبَاد‬،َ‫الل ّه ِ ال َ ّذ ِي س ََم ّاكُم ُ المُسْل ِمِينَ المُْؤم ِنِين‬
َ ‫فَا ْدع ُوا بِدَعْو َى‬

“Oleh karena itu, serukanlah seruan Allah yang menyebut kalian sebagai kaum Muslimin,
Mukminin, dan hamba-hamba Allah.”

Jangan panggil dengan nama yang lainya, ini sangat jelas yang mana kita tidak boleh
berbangga-bangga dengan selain nama yang Allah tetapkan maupun Rasul-Nya. Kita
cukupkan dengan dakwah Islam, panggilan-panggilan yang sudah ada dari Allahu ta’ala
maupun Rasulnya ‘alaihi sholatu-wassalam.

Barakallahu Fiikum.

Anda mungkin juga menyukai