Anda di halaman 1dari 9

Nama ; Wika Aulia Rahmi

Nim ; 20052122

Perte./ Tgs ; ke - 4

Hari/tanggal ; Jum'at/ 17 / Februari/ 2023

MK ; penelitian tindakan kelas

Dosen ; Dr. Suryanef, M.Si.

Sesi ; 202220520070

Resume

A. Tinjauan pustaka dalam PTK

Banyak ahli yang tmenyebut bab ini secara berbeda. Ada ada yang menyebutnya dengan istilah
"Kajian Pustaka" saja, ada yang menyebut sebagai "Landasan Teori", tetapi ada pula yang
menyebut sebagai "Kajian Teori dan TInjauan Pustaka". Kajian Teori digunakan untuk
membedah khazanah teoritis yanga akan digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian,
sedangkan tinjauan pustaka digunakan untuk menunjukan keasliaan penelitian.

Kajian teori

Kajian teori memang sering diidentikkan dengan buku dan sumbersumber rujukan lain sebab
memang disitulah khazanah teori itu berbeda Sayangnya, hal ini juga sering dijadikan sebagai
alas an bagi para peneliti, khususnya guru, untuk bermalas-malasan dab berkeluk kesah. Dengan
alasan tidak tersedia buku-buku pendukung yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian di
sekolah, guru kemudian senggat untuk melakukan PTK.

Tinjauan Pustaka

Bagian ini berisi tentang tinjauan dari berbagai peneliti yang relevan dan telaha ada, sejauh
peneliti telah menjangkaunya. Isalnya, peneliti menyebutkan bahwa telah banyak peneliti sejenis
dilakukan oleh para peneliti lain. Beberapa diantaranya adalah peneliti dilakukan oleh si A
dengan judul "x.

B. Menyusun kajian pustaka

CONTOH: JUDUL PTK

MENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PENGGUNAAN METODE THE


POWER OF TWO (KEKUATAN DUA KEPALA) PADA MATERI REAKSI REDOKS BAGI
SISWA SMAN 11 PDG KELAS X IPA 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021.

Kita mengupas tentang BAB II Kajian Pustaka

A. Kajian teori

-HAKIKAT BELAJAR MENGAJAR

Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku ini dilakukan secara sadar melalui
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sarwono (1976;65)
menyatakan pengertian belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diperbaiki melalui serentetan reaksi atas reaksi (rangsang yang terjadi). Berarti dalam belajar
harus ada proses (reaksi) dan perubahan tingkah laku dari individu yang belajar tersebut. Belajar
adalah proses perunbahan prilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan belajar adalah
perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan
meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan
hasil belajar, kesemuannya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru (Mansyur, 1991;75).
Menurut Hamalik (1983:43) bahwa belajar adalah suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan. Senada dijelaskan oleh Hamalik (1983:43) bahwa belajar adalah suatu pertumbuhan
atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru
berkat pengalaman dan latihan. belajar adalah suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan (Hamalik, 1983:430) Lebih lanjut Hamalik (1983:43) mengungkapkan bahwa belajar
adalah suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Dari beberapa pendapat diatas, maka
dapat disimpulkan belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan atau suatu pengertian

-HASIL BELAJAR

Kegiatan belajar mempunyai sasaran yang hendak dicapai antara lain perubahan tingkah laku
individu baik kognotif, apektif maupun psikomotor. Siswa dikatakan berhasil jika di dalam
dirinya terjadi perubahan perilaku berupa hasil belajar dan memiliki ciri-ciri tertentu yang
dinyatakan dalam hasil belajar. Menurut Purwadarminto (1987:32) hasil belajar adalah hasil
yang dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal
yang dikerjakan atau dilakukan. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang dicapai dalam kurun
waktu tertentu menurut kemampuan dan dtandai dengan perkembangan serta perubahan prilaku
pada diri seorang. Hasil belajar merupakan bukti diri dari usaha yang telah diakukan seseorang
dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan, hal tersebut biasanya berupa nilai yang diperoleh
siswa setelah berakhimya suatu pembelajaran (Arkunto, 1988);23. Senada dikatakan oleh
Tabrani (1989:43) bahwa hasil belajar diperoleh siswa berupa pernyatan dalam bentuk angka dan
tingkah laku, disamping itu hasil belajar merupakan tingkat kemampuan siswa dalam
pembelajaran. Winkel (1987:45) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan proses belajar pada
siswa yang dinamakan dengan penilaian hasil belajiar. Penilaian hasil belajar yang dimaksud
adalah menentukan seberapa jauh proses belatar dan hasil belatar siswa sesuai dengan tujuan
yang sudah ditetapkan baik menurut aspek isi maupun aspek perilaku.

SIMPULKAN PENDAPAT KITA

-ILMU KIMIA

Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang mempelajari tentang sruktur, komposisi, susunan dan
energi yang menyertai perubahan (Irfan Ansory, 2000) Cari pendapat lain *Definisi

 Menurut Brady (1994:3)


 Pengertian Ilmu Kimia adalah sebuah ilmu mengenal bahan kimia.
 Bahan kimia bukanlah zat abstrak yang perlu ditakuti oleh manusia biasa.
 Bahan ini mencakup benda yang ada di sekitar kita. Selanjutnya ilmu kimia dapat
didefinisikan sebagai ilmu murni yang mempelajari bahan-bahan yang ada di alam
semesta, interaksi diantaranya dan perubahan energi yang berhubungan atau disebabkan
oleh adanya perubahanperubahan alam.
 Agung Nugroho Catur Saputro & Irwan Nugraha, (2008)
 Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi yang
meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya

*Materi (Reaksi Redoks) -METODE PEMBELAJARAN KOOOFERATIF

D.Metode Pembelajaran Kooferatif

Menurut Slavin (2009) pembelajaran kooperatif adalah metode atau model dimana siswa
belajar bersama, saling menyumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil belajar individu dan kelompok

*Model The Power of two

adalah Aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatife dan
memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang.Strategi ini mempunyai prinsip bahwa
berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri (Amir,2003;28).

Cari pendapat lain ; Metode The Power of Two adalah salah satu dari strategi pembelajaran aktif.
Strategi pembelajaran The Power of Two adalah suatu taktik atau trik yang harus dikuasai dan
diterapkan oleh pendidik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal, yaitu
dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri atas dua orang (Riani 2012:31 dalam urnal Eka
Putra Aryawan, dkk, 2014).

Langkah-langkah Penerapan The Power Of Two

 Langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi the power of two (Silberman 2009:161


dalam jurnal Jumalia Ali, dkk, 2012).
 Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran;
 Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individu;
 Setelah semua peserta didikmenjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah
mereka untuk berpasangan darn salingbertukar jawaban satu sama lain dan membahasnya;
 Mintalah pasangan-pasangan tersebut untuk menjelaskan

KELEBIHAN

 Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat menambah kepercayaan kemampuan
berfikir sendiri.
 Mengembangkan kemampuan mengunakapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara
verbal dan membandingkan ide-ide atau gagasan orang lain.
 Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan menyadari
keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.
 Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
 Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.

KEKURANGAN

 Kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagi masalah ang
dipecahkan bahkan mungkin pembicaraan menjadi menyimpang, sehingga memerlukan
waktu yang panjang.
 Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggungjawab dalam tugas, membuat
mereka lebih mengandalkan pasangannya.kekurangan

Cara Mengatasi Kekurangan dan memaksimalkan Metode ini ; Menumbuhkan sikap saling kerja
sama dan saling menerima pendapat masing-masing dan menyatukan pendapat tersebut. Dan
Menumbuhkan sikap tanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan sewaktu pelajaran
berlangsung.

B. Penelitian relevan

Menurut Penelitian Sunardi (2011:58) Yang Berjudul MENINGKATAN HASIL BELAJAR


KIMIA SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE THE POWER OF TWO (KEKUATAN
DUA KEPALA) MATERI KOLOID PADA SISWA SMAN 1 JAMBI KELAS X MIA 1
TAHUN PELAJARAN 2010/2011, terdapat pengaruh yang signipikan hal ini terbukti dari
penelitianya yang dilakukan sebanyak 3 siklus, rata -rata nilai pada siklus 1 adalah 40,7 dan
meningkat pada siklus dua menjadi 60,5 sedangkan ratarata hasil belajar kimia pada siklus ketiga
adalah sebesar 90 dan ketuntasan siswa pada siklus satu hanya 20 orang, pada siklus dua ada 28
orang sedangkan pada siklus tiga 35 orang tuntas semuanya 100%.

Minimal 3 judul penelitian yang relatif

C. Kerangka berpikir

Ketika seorang guru menggunakan metode pembelajaran dengan metode the power of two
akan tercipta suasana pembelajaran yang aktif, menarik dan termotivasi. Siswa lebih berperan
dalam proses pembelajaran, sedangkan aktivitas guru dalam proses belajar mengajar relatif
rendah, karena guru memposisikan dirinya sebagai motivator siswa dalam pemecahan masalah
dan menyajikan slide dengan tampilan menarik pada pembelajaran. Selain itu anak akan merasa
bergairah karena diberi kebebasan untuk memunculkan seluruh ide-ide. untuk mengajukan
pertanyaan dan kemampuan serta rasa keingintahuannya (courisity). Berdasarkan uraian di atas,
secara umum diduga kuat bahwa hasil belajar kimia siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan
the power of two.

D. Hipotesis penelitian

HIPOTESIS TINDAKAN

Cоnтон: Jika pembelajaran dilakukan dengan menerapkan METODE THE POWER OF TWO
maka HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA
PADA MATERI
REAKSI REDOKS
PADA siswa Kelas x SMA N
11

PANDEGLANG akan meningkat".


Penyusunan Laporan PTK

Dalam menyusun laporan PTK, perlu mengikuti garis besar sistematika yang umum digunakan.
Secara garis besar, laporan dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian pembukaan, bagian isi, dan
bagian penunjang. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:

a. Bagian Pembukaan

Halaman judul

Halaman pengesahan

Abstrak (jika diperlukan)

Bagian isi

Pada bagian isi laporan memuat lima bab penting yang perlu diperhatikan. Bab dalam Bagian isi
adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terlihat unsur-unsur berikut:

Latar belakang masalah


Rumusan masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

BAB II KAJAN TEORI DAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dengan demikian, pada Bab Metodologi Penelitian terlihat unsur- unsur berikut:

iü Subjek penelitian

ü Setting penelitian (tempat penelitian)

ü Desain

ü Jenis instrument dan cara penggunaannya

ü Pelaksanaan tindakan

i Cara pengamatan

ü Analisis data dan refleksi

BAB IV HASIL PENELIT AN DAN PEMBAHASAN

ü Diskripsi setting penelitian

ü Hasil penelitian

ü Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ü Simpulan

ü Saran

C. Bagian Penunjang
DAFTAR PUSTAKA

Referensi tambahan

 Prof. Suharsimi Arikuanto. Prof. Suhardjono, Prof. Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,
PT Bumi aksara, Jakarta, 2006.
 Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas,Diva press, yogjakarta, 2010.
 Dr. Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta 2010
 Google, Penelitian tindakan kelas.

Anda mungkin juga menyukai