Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : MITA KARTINI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856634707

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4105 / STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

Kode/Nama UPBJJ : 17 / JAMBI

Masa Ujian : 24.04.2023 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA
1. Konsep belajar dibagi menjadi 3 (tiga) atribut pokok yaitu Proses, Perubahan Perilaku, dan
Pengalaman. Anda diminta untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan tiga atribut
pokok tersebut dengan menggunakan pemahaman yang Anda miliki!
Jawab :

a. Proses merupakan urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran
atau tujuan tertentu, sedangkan belajar merupakan suatu kegiatan yang harus dilalui
untuk mencapai perubahan didalam diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jika
digabungkan antara keduanya proses belajar merupakan langkah-langkah untuk
mencapai perubahan prilaku menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam konsep belajar, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan
prilaku kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa, perubahan
tersebut bersifat positif yang berorientasi kearah yang lebih maju dari pada keadaan
sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses belajar adalah suatu
aktifitas psikis ataupun mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara siswa dan
guru serta lingkungan yang menghasilkan setumpuk perubahan dalam pengetahuan
dan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

b. Perubahan Prilaku merupakan hasil dari proses belajar itu sendiri, ketika proses
pembelajaran telah dilaksanakan untuk hal-hal tertentu, maka pencapaian yang terbaik
adalah perubahan prilaku peserta didik menjadi pribadi yang positif. Misalnya,
perubahan prilaku terhadap interaksi sosial, dan pengembangan peningkatan
keterampilan dan pengetahuan atau disebut juga perubahan prilaku kognitif, afektif
dan psikomotorik.

c. Pengalaman, terciptanya suatu pengalaman merupakan sebab dari sebuah kejadian-


kejadian tertentu yang telah dialami. Dalam konsep belajar, pengalaman merupakan
bentuk dari belajar karena belajar adalah mengalami. Hal-hal yang telah dipelajari
tanpa disadari akan menciptakan suatu pengalaman, baik itu pengalaman lansung
ataupun secara tidak langsung. Maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman belajar
adalah serangkaian proses aktivitas dan peristiwa yang dialami oleh setiap individu
khususnya siswa dalam ruang lingkup tertentu.

2. Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa istilah yang saling berkaitan diantaranya
Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran. Anda diminta untuk membedakan
istilah tersebut dan memberikan contohnya dalam sebuah proses pembelajaran!
Jawab :

Pada dasarnya, pendekatan, strategi ,metode dan teknik pembelajaran itu berbeda.
Pendekatan pembelajaran lebih kepada suatu usaha yang dilakukan oleh guru sebagai
fasilitator untuk mewadahi, dan menginspirasi serta membangun motivasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan cakupan teori-teori tertentu, atau lebih
tepatnya suatu sistem yang dibangun untuk membantu dan memudahkan siswa dalam
pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Sehingga
dengan adanya penerapan pendekatan tersebut akan membuat siswa aktif dalam proses
pembelajaran.
Strategi dapat diartikan sebagai rancangan atau rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam suatu strategi pembelajaran mengandung penjelasan tentang metode
atau cara-cara atau prosedur dan teknik yang digunakan untuk menerapkan strategi
pembelajaran, sehingga strategi pembelajaran dipandang memiliki arti yang lebih luas yang
mencakup metode dan teknik pembelajaran demi untuk menciptakan kondisi
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan sehingga siswa merasa dipermudah
dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan atau cara-cara dalam
penerapan strategi, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan yang bersifat
implementasi dari metode. Dengan kata lain, metode yang digunakan oleh guru satu
dengan guru lainnya bisa jadi sama, tapi dengan teknik yang berbeda.

Contoh-contoh Pendekatan dalam pembelajaran

1. Pendekatan yang berpusat pada aktivitas guru (teacher centered)


Pendekatan metode ini guru dituntut lebih aktif dari pada siswa itu sendiri,
contohnya : Guru menjelaskan dan memaparkan sebuah materi sedangkan murid
hanya diam menyimak dan mencatat.
2. Pendekatan yang berpusat pada aktivitas siswa (student centered)
Pada metode ini hampir segala pembelajaran diarahkan kepada siswa agar siswa
berperan aktif dalam pembelajaran.
Contohnya :
“seorang guru, sebut saja Ibu Mita meminta siswa untuk membentuk beberapa
kelompok, kemudian Ibu Mita meminta masing-masing dari kelompok tersebut
membawa bagian tanaman atau tumbuhan seperti daun, bunga dan buah-buahan
yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggal siswa. Selanjutnya siswa diminta
untuk melakukan pengamatan secara berkelompok tentang bagian tanaman dan
tumbuhan yang mereka bawa. Mereka menuliskan apa yang mereka lihat dan
temukan, dan sesama kelompok saling memberi masukan. Kemudian Ibu Mita
meminta siswa untuk menjelaskan hal-hal yang mereka temukan dari tanaman
yang mereka bawa, lalu sesama siswa saling berdiskusi dengan memberikan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Selanjutnya Ibu Mita menegaskan
kesimpulan dengan menjelaskan secara terperinci tentang tanaman dan tumbuhan,
terakhir Ibu Mita memberikan tes berupa kuis tentang tanaman dan tumbuhan”

Dari contoh diatas merupakan contoh pendekatan kontekstual, yang didalamnya terdapat
beberapa komponen seperti, konstruktivisme, inquiry, komponen bertanya, komponen
masyarakat belajar, komponen model komponen refleksi, dan komponen penilaian.

Contoh-contoh Strategi Pembelajaran

a. Strategi Pembelajaran Ekspositori


Dalam strategi ini guru harus memiliki peranan yang dominan, sedangkan siswa
cenderung menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru.
Contohnya : “dalam suatu kelas, Ibu Mita sebagai seorang guru sedang
menyampaikan pokok-pokok materi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) tepatnya materi mengenai terjadinya siang dan malam. Dalam menjelaskan
materi, Ibu Mita menggunakan metode ceramah. Setelah memberikan penjelasan
kemudian Ibu Mita memberikan soal latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang sudah dijelaskan”.
b. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Pada strategi ini siswa memiliki peranan yang lebih aktif dalam kegiatan belajar
mengajar
Contohnya : “Ibu Mita sebagai seorang guru sedang memberi penjelasan tentang
dampak polusi terhadap kesehatan dan lingkungan. Kemudian Ibu Mita meminta
siswa untuk mengidentifikasi penyebab dari timbulnya polusi tersebut, dampak
polusi terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan serta menemukan solusi dan
cara mengatasinya”.
c. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Dalam strategi ini, siswa secara acak akan ditempatkan dalam beberapa kelompok,
setiap kelompok akan mendapatkan tugas dari guru untuk dikerjakan bersama-
sama.
Contohnya : “Pada suatu kelas, siswa diminta untuk membentuk beberapa
kelompok, tiap-tiap kelompok berisikan 5 – 6 orang dengan kemampuan yang
berbeda-beda. Setelah membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian Ibu
Mita selaku guru memberikan ulasan materi yang akan dibahas, dalam hal ini Ibu
Mita menjelaskan tentang Energi dan jenis-jenisnya, Perubahan bentuk energi serta
manfaatnya pada kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, Ibu Mita memberikan setiap
kelompok sub materi yang akan didiskusikan dengan anggota kelompoknya,
misalnya kelompok A mendapat sub materi tentang definisi energi dan jenis-jenis
energi, sedangkan kelompok B mendapat sub materi tentang manfaat energi pada
kehidupan sehari-hari begitu pula untuk kelompok lainnya. Masing-masing
kelompok melakukan demonstrasi atau eksperimen mengenai perubahan bentuk
energi menggunakan alat peraga. Kemudian setiap kelompok diminta untuk
menyampaikan hasil diskusi dan eksperimennya di depan kelas dan kelompok lain
diberi kesempatan untuk betanya. Ketika penyampaian hasil diskusi berlangsung,
sementara itu Ibu Mita sebagai seorang guru memberikan penilaian dari hasil yang
dipaparkan oleh setiap kelompok dan pemahaman mereka terhadap materi
tersebut”.

Dari contoh diatas merupakan beberapa contoh dari strategi pembelajaran, dimana
menurut saya, strategi yang saya paparkan ini cukup mewakili dari beberapa strategi
lainnya, karena dari beberapa penjelasan strategi diatas menunjukan peranan guru yang
lebih dominan, kemudia peranan siswa yang dominan, serta peranan siswa terhadap
sesamanya. Selain itu, strategi pembelajaran juga bertujuan untuk mewujudkan kegiatan
belajar mengajar yang efektif dan efesien, dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

Contoh-contoh Metode Pembelajaran

Dari beberapa contoh proses pembelajaran yang saya jelaskan diatas, tanpa disadari dalam
penerapan pendekatan dan strategi pembelajaran terdapat beberapa metode
pembelajaran, seperti yaitu : Metode Ceramah, Metode Tanya jawab, Metode Diskusi dan
Metode Demonstrasi atau Eksperimen

a. Metode Ceramah, contohnya seorang guru yang menjelaskan materi hanya dengan
bercerita secara lisan, dan siswa cukup diam dan menyimak serta mencatat
penjelasan guru.
b. Metode Tanya jawab, contohnya seorang guru memberikan kesempatan untuk
siswa bertanya sebagai bentuk interaksi antara guru dan siswa
c. Metode Diskusi, contohnya seorang guru membentuk beberapa kelompok dari
siswa kemudian antara kelompok tersebut saling bertukar infomasi mengenai
materi yang dibahas
d. Metode Demonstrasi atau Eksperimen, metode ini membatu siswa untuk mencari
jawaban sendiri berdasarkan fakta yang benar melalui pengamatan dari hasil
eksperimen, seperti pada contoh strategi pembelajaran kooperatif.
Contoh Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran merupakan gaya seseorang guru dalam melaksanakan metode yang
sifatnya individual. Misalnya, terdapat dua orang guru yang sama-sama menggunakan
metode ceramah, akan tetapi dalam penyajiannya yang satu lebih cenderung banyak
diselingi dengan humor karena memang dia memiliki selera humor yang tinggi, sementara
yang satunya lagi kurang memiliki selera humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat
bantu seperti media elektronik karena dia memang mengusai dibidang itu.
Dalam teknik pembelajaran akan tampak keunikan dan kekhasan dari masing-masing guru,
sesuai dengan kemampuan, pengalaman, dan tipe kepribadian dari guru yang
bersangkutan.

3. Jelaskan menurut Anda mengapa pembelajaran di kelas rendah disarankan menggunakan


Pembelajaran Tematik!
Jawab :

Pembelajaran tematik merupakan penggabungan beberapa kompetensi dasar dan


indikator dapat terjadinya tumpang tindih materi sehingga dapat dikurangi dan bahkan
dihilangkan.
Karakteristik peserta didik yang berada pada kelas rendah masih memandang sesuatu
secara menyeluruh, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai ilmu atau
mata pelajaran, Dengan banyaknya mata pelajaran akan membuat siswa jenuh dan tidak
bergairah terhadap proses pembelajaran, dilihat dari karakter dan minat siswa yang
berbeda-beda tentu akan menyulitkan siswa itu sendiri dalam menyerap berbagai materi
pelajaran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pembelajaran tematik dapat membantu
siswa dalam memusatkan pada suatu tema tertentu, dengan adanya pembelajaran tematik
juga akan membuat pemahaman siswa terhadap materi lebih mendalam dan berkesan
serta siswa lebih fokus dan tidak terpecah-pecah, karena materi yang disajikan lebih
terpadu, sehingga penguasaan materi pelajaran akan semakin baik dan meningkat.

4. Kegiatan Pra dan Awal pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam
proses pembelajaran. Anda diminta untuk membuat kegiatan pra dan awal pembelajaran
yang dapat menimbulkan motivasi dan perhatian siswa, memberikan acuan, dan membuat
kaitan dengan pengalaman siswa! (materi pelajaran bebas/tidak ditentukan)
Jawab :

Saya adalah seorang guru pada Sekolah Dasar Negeri 131/V Betara Kiri, saya telah
mengajar kurang lebih sekitar 4 tahun. Ketika saya mengajar, sebelum masuk kepada inti
pembelajaran saya selalu mengawali proses pembelajaran dengan Kegiatan Pra dan Awal
pembelajaran, hal ini bertujuan untuk membangun motivasi, perhatian dan semangat
siswa terhadap proses pembelajaran.
Berikut adalah contoh Kegiatan Pra Pembelajaran yang saya lakukan pada setiap proses
pembelajaran yang saya lakukan

1. Kegiatan Pra Pembelajaran


a. Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran
Biasanya pada kegiatan ini secara umum tidak berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari, seperti contohnya:

“Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai biasanya sebelum siswa masuk kedalam


kelas saya selalu meminta para siswa untuk berbaris dengan rapi didepan kelas.
Selanjutnya saya memeriksa kerapihan pakaian dan kebersihan siswa, mulai dari
rambut hingga sepatu siswa secara satu persatu, kemudian baru siswa
diperkenankan untuk masuk kedalam kelas.
Hal ini dimaksudkan agar siswa selalu mendisiplinkan diri terhadap proses
pembelajaran maupun hal-hal diluar pembelajaran.
Selanjutnya, setelah berada didalam kelas, kelas dibuka dengan salam dan berdoa
yang dipimpin oleh salah seorang siswa secara bergantian, tujuannya agar siswa
terlatih dalam memimpin dan mengorganisir sesamanya.
Kemudian saya sebagai seorang guru menanyakan kabar siswa, seperti misalnya
“anak-anak bagaimana kabarnya hari ini, kemudian siswa menjawab “sehat luar
biasa” setelah itu sembari sambil melakukan tepuk semangat, agar suasana kelas
menjadi menarik dan menyenangkan.
Setelah itu menanyakan kepada siswa tentang kehadiran teman-temannya sambil
mengecek daftar absensi siswa, dan ketika absensi telah dilakukan biasanya saya
mengajak siswa untuk selalu senantiasa mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan kesehatan yang diberikanNya kita
bisa hadir dan berkumpul untuk melakukan proses pembelajaran. Hal ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan nilai-nilai religius kepada siswa.
Kemudian yang saya lakukan ketika Pra pembelajaran adalah selalu meminta siswa
untuk menyanyikan lagu-lagu nasional seperti Lagu Garuda Pancasila dan lagu
nasional lainnya, hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Nasionalisme
kedalam diri siswa.
Hal terakhir, saya selalu membiasakan untuk bercerita sekitar 5 – 10 menit hal-hal
diluar materi pelajaran, seperti tokoh-tokoh nasionalis, atau tokoh-tokoh lainnya
untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa sebelum masuk kepada kegiatan
pembelajaran.

Dari contoh proses kegiatan pra pembelajaran yang saya paparkan diatas,
bertujuan untuk:
1. Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik dan menyenangkan
2. Melaksanakan absensi atau mengecek daftar hadir untuk menanamkan sikap
kedisiplinan siswa
3. Menanamkan nilai-nilai religius dan nasionalisme kepada siswa
4. Menumbuhkan motivasi dan semangat siswa

b. Melaksanakan Kegiatan Apersepsi


Pada tahap ini, hal yang biasa saya lakukan lebih kepada menanyakan kesiapan
belajar siswa dan mengajak siswa untuk berinteraksi secara terbuka, seperti
misalnya menanyakan hal-hal tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
lalu. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki kesempatan untuk lebih berani
mengutarakan pendapat dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Contohnya:

“Sebelum memasuk tahap pembelajaran, saya selalu menanyakan hal-hal terkait


materi yang dipelajari pada pertemuan lalu, kepada siswa, seperti misalnya,
memberikan pre test atau kuis-kuis ringan kepada siswa, hal ini bertujuan selain
untuk mengulang materi yang lalu, juga berfungsi untuk menguji pemahaman siswa
dan membangun interaksi antara guru dan siswa melalui sesi tanya jawab, sehingga
siswa lebih terlihat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Setelah itu, barulah
mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari.
Terkadang juga saya menanyakan kembali tentang pekerjaan rumah (PR) yang saya
berikan kepada siswa, diantara banyaknya siswa ada saja yang tidak mengerjakan
tugas atau PR yang saya berikan dengan alasan lupa atau lain sebagiannya, disinilah
peranan guru sebagai fasilitator untuk terlibat langsung guna membantu dan
membimbing siswa dalam mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran.”

Kegiatan Apersepsi yang saya lakukan, antara lain:


1. Mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
2. Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi yang
akan dibahas
3. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa terhadap pembelajaran

2. Kegiatan Awal Pembelajaran

Secara umum kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental


siswa dalam memasuki kegiatan inti pembelajaran, selain itu juga berfungsi untuk
membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam penerapan kegiatan awal pembelajaran, saya sebagai seorang guru selalu
berupaya untuk membuat kegiatan awal pembelajaran sebagai media persiapan
sebelum masuk kepada inti pembelajaran. Pemahaman siswa terhadap kegiatan inti
pembelajaran tergantung bagaimana persiapan siswa pada kegiatan awal
pembelajaran. Hal-hal yang saya lakukan pada kegiatan awal pembelajaran, antara lain
adalah sebagai berikut:

1. Menumbuhkan motivasi dan perhatian siswa


Sebagai contoh:
“sebelum memasuki kegiatan ini pembelajaran pertama-tama saya selalu berusaha
menunjukan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran yang akan di pelajari,
sebagai contoh dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), tepatnya
materi anatomi tubuh manusia. Sebelum memasuki kegiatan inti, saya selalu
menyampaikan cerita yang menarik yang berkaitan tentang anatomi tubuh
manusia, dan menunjukan gambar atau alat peraga. Sehingga dengan demikian
akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang akan menarik perhatian siswa,
dengan perhatian siswa akan lebih termotivasi terhadap pembelajaran”.
2. Memberi acuan
Sebagai contoh:
“setelah ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran terlihat, tentu langkah
selanjutnya yang biasa saya lakukan adalah menyampaikan tujuan dari
pembelajaran, seperti misalnya meminta siswa untuk menjelaskan bagian-bagian
dari anatomi tubuh manusia. Saya juga akan menjelaskan jenis kegiatan yang akan
ditempuh pada pembelajaran anatomi tubuh manusia, seperti misalnya meminta
siswa untuk melakukan diskusi secara berkelompok tentang anatomi tubuh
manusia”.
3. Membuat kaitan dengan pengalaman siswa
Sebagai contoh:
“ketika siswa berdiskusi tentang sistem anatomi tubuh manusia, tentu mereka akan
mengetahui tentang fungsi-fungsi organ pada tubuh manusia dan hal-hal apa saja
yang akan merusak organ tubuh manusia. Kemudian saya selaku guru akan
menjelaskan manfaat yang akan diperoleh oleh siswa apabila mereka mampu
menguasi materi tersebut. Dengan merasakan manfaat tentu akan membuat siswa
lebih semangat dalam mengikuti pelajaran dan tentu saja akan menambah
pengetahuan dan pengalaman baru bagi siswa”.

Dari beberapa contoh diatas mengenai Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran, berikut
secara garis besar saya rangkum pada Tabel dibawah :

Mata Pelajaran : Biologi


Materi Pokok : Anatomi Tubuh Manusia

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
a. Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran
 Pemeriksaan kerapihan dan kebersihan siswa
(menanamkan sikap kedisiplinan)
 Kelas dimulai dan dibuka dengan salam dan berdoa
yang dipimpin oleh salah satu siswa secara
bergantian (melatih kepemimpinan)
 Menanyakan kabar siswa dan mengecek absensi
kehadiran siswa
 Siswa diingatkan untuk selalu bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa (menanamkan nilai-nilai
religius)
 Menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan lagu
Pra Pembelajaran nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya semangat Nasionalisme
 Guru menceritakan hal-hal diluar materi pelajaran
seperti, tokoh-tokoh nasionalis atau tokoh lainnya
kepada siswa untuk menumbuhkan Motivasi siswa

b. Apersepsi dan Motivasi


 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
membangkitkan ingatan siswa pada materi
sebelumnya
 Guru memberikan motivasi berupa pertanyaan /
stimulant terhadap materi yang akan dipelajari

Awal Pembelajaran  Guru mendeskripsikan materi secara garis besar


melalui alat peraga atau media lainnya
(menumbuhkan motivasi dan perhatian siswa)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan tentang kegiatan apa yang akan dilakukan
oleh siswa (memberi acuan)
 Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran
(membuat kaitan dengan pengalaman siswa)

Anda mungkin juga menyukai