Anda di halaman 1dari 15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Setelah peneliti melakukan terhadap beberapa penelitian, ada beberapa

yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan tetapi lokasi

dan aplikasi yang digunakan berbeda-beda. Penelitian sistem informasi yang

berkaitan dengan penjualan dan pembelian yang pernah dibuat adalah sebagai

berikut:

Septiawan, Aditya (2016) melakukan penelitian yang berjudul Analisis

dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada PT.Thoriq Grup Yogyakarta

Berbasis Desktop Menggunakan Bahasa Pemograman Java Netbeans. Pengolahan

data user, data penjualan, melakukan transaksi penjualan, menampilkan informasi

user, jogja ponsel, penjualan laporan harian, bulanan dan mencetak transaksi

penjualan. [1]

Pambudhi, Setyo (2016) melakukan penelitian dengan judul Perancangan

Sistem Informasi Penjualan Bahan Bangunan pada Rama Putra Boyolali. Dalam

skripsi ini terdapat beberapa laporan, diantaranya laporan data barang, laporan

stok menipis, laporan data customer, laporan data supplier, laporan data

pengguna, laporan barang terlaris, laporan barang tidak laku, laporan penjualan,

laporan pembelian, dan laporan neraca transaksi.[2]

Edy Susena (2019) melakukan penelitian dengan judul Sistem Penjualan

Online Berbasis Website: Studi Kasus di Infomedia Komputer. Hasil dari


implementasi program yang sudah dibuat adalah website e-commerce dimana

sudah membantu mempromosikan produk – produk yang dijual oleh Infomedia

Komputer Surakarta. Pengelolaan dan pengoperasian yang mudah oleh admin dan

pelanggan karena sistem menerapkan sistem friendly user. Sistem juga bisa di

akses dengan perangkat apapun dan memiliki tampilan yang responsive. Metode

pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka.

Alat yang digunakan untuk merancang sistem yaitu Flowchart, Diagram Konteks,

DFD (Data Flow Diagram), dan ERD [3].

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut McLeod, sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang

terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut

Jogiyanto, terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan

sistem yaitu pendekatan pada prosedur, dan pendekatan pada komponen-

komponen atau elemen-elemen.[4]

Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem

sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih

menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai

kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua

kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah

cara pendekatannya.
2.2.2 Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini

merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem

dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah

sistem juga memiliki karakteristik atau sifa-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa

hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang

dimaksud adalah sebagai berikut:[5]

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang dapat bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan

yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar luang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar

sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga

merugikan sistem tersebut.

3
d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut

dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem yang lain.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang

dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer.

Sementara “data” adalah signal inputyang akan diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah

informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi

subsistem lainnya.

g. Pengolahan Sistem (Procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

4
h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi

sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.3 Konsep Dasar Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan

berfungsi untuk memproses, mengumpulkan, mendistribusikan serta menyimpan

informasi yang berguna sebagai pendukung dalam pembuatan keputusan juga

pengawasan dalam organisasi . Maka dengan adanya sistem informasi, pemilik

toko akan lebih mudah dalam memberikan informasi sehingga penjualan yang

dilakukan tidak terganggu[6].

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk

mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.Sistem

informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi

yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat

menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.[7]

5
2.5 Sistem Informasi Penjualan

Penjualan merupakan salah satu kegiatan pemasaran. Adanya penjualan dapat

terciptakan suatu proses pertukaran barang dan atau jasa antara penjual dan

pembeli. Di dalam perekonomian kita atau ekonomi uang, seseorang yang

menjual sesuatu akan mendapatkan imbalan berupa uang. Dengan alat penukar

berupa uang, orang akan lebih mudah memenuhi segala keinginannya dan

penjualan menjadi lebih mudah dilakukan. Jarak yang jauh tidak menjadi masalah

bagi penjual. Jadi menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang

dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang

atau jasa yang ditawarkan.[8]

Sistem informasi penjualan adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi

untuk membantu dalam pengolahan data penjualan dan memberikan informasi

yang dibutuhkan yang berupa laporan-laporan transaksi penjualan, transaksi

pembelian, maupun laporan-laporan barang yang ada di dalam sebuah usaha yang

bergerak dalam bidang perdagangan dan bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan.[9 ]

2.6 Konsep Teori Analisis

2.6.1 Analisis PIECES

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus melakukan analisis

terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisisensi dan pelayanan

kepada masyarakat. Panduan ini dikenal dengan analisisPIECES (Performance,

Information, Economic, Control, Efficiency, Service).[10]

6
a. Analisis Kinerja

Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak

mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput)

dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa

diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap adalah

keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang

diberikan kepada transaksi tersebut.

b. Analisis Informasi

Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi

terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi

yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan

menangani masalah yang muncul.

c. Analisis Ekonomi

Alasan ekonomi berulangkali merupakan motivasi paling umum bagi

suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau

rupiah.

d. Analisis Keamanan

Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja

yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja

sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin

keamanan data, informasi dan persyaratan.

7
e. Analisis Efisiensi

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-

banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

f. Analisis Servis (Pelayanan)

Perkembangan organisasi atau perusahaan dipicu peningkatan pelayanan

yang lebih baik.

2.6.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya

kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi

kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem

baru tidak dibutuhkan[11]. Untuk mempermudah analis sistem dalam menentukan

keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka analisis kebutuhan sistemdibagi

kedalam dua jenis yaitu :

1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses

apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem, juga berisi informasi-

informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan sistem.

2. Kebutuhan Nonfungsional

Kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan yang berisi properti perilaku

yang dimiliki oleh sistem, meliputi:

a. Operasional

Pada bagian ini harus dijelaskan secara teknis bagaimana sistem baru

akan beroperasi.

8
b. Kinerja

Pada bagian ini dijelaskan seberapa bagus kenerja perangkat lunak

yang dikembangkan dalam mengolah data, menampilkan informasi,

dan secara keseluruhan menyelesaikan proses bisnis yang

ditanganinya. Efisiensi dari perangkat lunak juga dicantumkan.

c. Keamanan

Kebutuhan keamanan berisi pernyataan tentang mekanisme

pengamanan aplikasi, data, maupun transaksi yang akan

diimplementasikan pada sistem.

d. Politik dan budaya.

Kebutuhan yang isinya menyangkut/ berhubungan dengan isu politik

dan budaya ditentukan disini. Isu yang secara politik dan budaya

harus dijamin tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap sistem.

2.6.3 Analisis Kelayakan Sistem

Ketika sistem analis selesai menyusun dokumen kebutuhan sistem, maka

tahap desain sistem bisa dimulai. Namun tidak semua kebutuhan sistem yang

didefinisikan pada tahapan analisis kebutuhan sistem layak untuk dikembangkan

pada sistem informasi. Harus ada mekasnisme untuk menjustifikasi apakah

kebutuhan sistem yang dibuat layak untuk dilanjutkan menjadi sistem atau tidak.

Tahap inilah yang sering kita sebut sebagai tahapan analisis kelayakan atau studi

kelayakan.[12]

9
Untuk memastikan usulan tersebut bisa diteruskan menjadi proyek yang

menguntungkan, maka harus dievaluasi kelayakannya dari berbagai segi

kelayakan, di antaranya :

a. Kelayakan teknis

Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari

aspek teknologi yang akan digunakan.

b. Kelayakan operasional

Untuk disebut layak secara operasional, usulan kebutuhan sistem harus

benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang ada di sisi pemesan sistem

informasi.

c. Kelayakan ekonomi

Kelayakan ekonomi berhubungan dengan return on investment atau

berapa lama biaya investasi dapat kembali.

d. Kelayakan hukum

Sistem yang dibuat harus memenuhi aturan dan undang-undang yang

berlaku.

2.7 Konsep Pemodelan Sistem

2.7.1 Sistem Flowchart

a. Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan

instruksi proses dan hubungan suatu proses dengan proses lainnya

menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat

bantu komunikasi dan dokumentasi.

10
Simbol-simbol yang digunakan dalam flowchart dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 2.1Simbol-simbol Flowchart

No Simbol Keterangan

1. Dokumen / Arsip

2. Proses, suatu yang menunjukkan setiap pengolahan

yang dilakukan oleh komputer

3. Input dengan keyboard

4. Multiple dokumen

5. Connector, suatu prosedur akan masuk/ keluar

melalui simbol ini dalam lembar yang sama

6. Arus Flow, simbol ini digunakan untuk

menggambarkan arus proses dari suatu kegiatan

kegiatan lain

7. Hard Disk Storage, input / output yang menggunakan

hardisk

2.7.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD)merupakan alat untuk membuat diagram yang

serbaguna. Data Flow Diagram terdiri dari notasi penyimpanan data (data store),

11
proses (process), aliran data (flow data), dan sumber masukan (entity). Simbol

atau lambang yang digunakan dalam membuat Data Flow Diagram ada empat

buah, yaitu :

Tabel 2.2 Simbol-simbol DFD

No Simbol Keterangan

1.
External Entity , Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan asalatau tujuan data.

2. Atribut/ Proses, Simbol ini digunakan untuk

proses pengolahan atau transformasi data.

3. Data Flow, symbol ini digunakan untuk

menggambarkan aliran data yang berjalan.

4. Data Storage, symbol ini digunakan untuk

menggambarkan data flow yang sudah disimpan

tau diarsipkan..

2.7.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram(ERD) merupakan suatu model jaringan

yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD

juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut

dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. ERD digunakan

oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan

menjadi basis data (database).

12
Derajat relasi (kardinalitas) menunjukkan maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas yang terjadi

diantara dua himpunan entitas dapat berupa:

a. Satu ke Satu (One to One)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan satu

entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya.

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana

setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan

paling banyak dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak

sebaliknya.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan B, dan demikian sebaliknya, dimana setiap

entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas A.

Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram (ERD)

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

13
Tabel 2.3 Simbol-simbol ERD

No Simbol Keterangan

1. Entitas, adalah suatu obyek yang dapat

diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai.

2. Relasi, menunjukan adanya hubungan diantara

sejumlah entitas yang berbeda.

3. Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas.

(atribut key) diberi garis bawah.

4. Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan

entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

2.8 Konsep Basis Data

Basis adalah markas, gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan

data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti

manusia (dosen, mahasiswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa,

konsep, keadaan, dan sebaginya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,

simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sebagai satu kesatuan istilah,

basis data (database) sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang

seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

14
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secarabersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu,

untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan tabel

datayang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem

komputer) dan sekumpulan program (yang biasa disebut DBMS atau Database

Management System) yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain

untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel data tersebut.

15

Anda mungkin juga menyukai