Anda di halaman 1dari 52

1

Material Baja

K01 Pengantar
Material Baja
SI 2101 – Rekayasa Bahan Konstruksi Sipil

Dr. Eng. Aris Aryanto, ST., MT.

Teknik Sipil - FTSL ITB


2

Material Baja (Steel)

▪ Kekuatan material relatif tinggi


▪ Material baja relatif homogen
▪ Daktilitas material baja relatif besar
▪ Durabilitas tinggi dan stabil
▪ Penghantar panas yang baik

8/31/2023 2
3

Material Baja dalam Struktur


▪ Keunggulan material baja untuk
struktur :
▪ Struktur relatif ringan dan kuat → cocok
untuk bangunan tinggi, jembatan bentang
panjang, atau struktur cangkang
▪ Waktu pengerjaan relatif singkat (tidak
memerlukan set-up time)
▪ Tantangan utama pada struktur baja:
▪ Desain elemen dan sambungan
▪ Elemen baja umumnya tipis dan langsing → berpotensi mengalami tekuk
▪ Proses fabrikasi dan instalasi memerlukan akurasi tinggi

3
8/31/2023
4

Aplikasi Baja di Bangunan Industri

Source: mitasenergy.com
5

Sistem Struktur Bangunan Industri

Bentang 40 - 70 m
Bentang < 20 m -> tanpa haunch
Bentang > 20 m -> dengan haunch

Bentang > 70 m
Rangka Batang Ruang
6

Aplikasi Baja di Struktur Rumah dan Gedung

Source: wikiarquitecture Sears Tower - USA


7

Aplikasi Baja di Struktur Jembatan

Suspensionbridge
Suspension bridge––Golden
Goldengate
gateBridge
Bridge
Source: idntimes.com

Cantilever Truss – Forth Bridge


Source: wikipedia
8

Aplikasi Baja di Struktur Menara

Source: wikipedia
9

Aplikasi Baja di Struktur Atap atau Dome


Steel Dome - Astrodome

Jakarta International Stadium

Source: indoposnews.com Source: wikipedia


10

Aplikasi Baja untuk Pipeline

Source: s-i-s.com

Source: arabianbusiness.com

Source: fnenergy.com
11

Material Baja

K02 Perkembangan
Teknologi Produksi Baja
SI 2101 – Rekayasa Bahan Konstruksi Sipil

Dr. Eng. Aris Aryanto, ST., MT.

Teknik Sipil - FTSL ITB


12

Besi Cor (Cast Iron)


▪ Besi cor adalah salah satu logam besi tertua yang
digunakan dalam konstruksi.
▪ Dibuat dengan memanaskan bijih besi pada blast
furnace dengan batubara dan batu kapur sehingga
menghasilkan besi cair (pig iron).
▪ Kemudian dituangkan ke cetakan sesuai bentuk
yang diinginkan dan dibiarkan dingin dan
mengkristal.
▪ Komposisi utamanya besi (Fe), dan mengandung
karbon (C), silikon (Si), belerang (S), mangan (Mn)
dan Fosfor (P).
▪ Kandungan karbonnya cukup tinggi dari 2-4%
Source: reliance-foundry.com
▪ Sifatnya keras, getas, nonmalleable (tidak dapat
ditempa, dibengkokkan, diregangkan).
8/31/2023
13

Coalbrookdale Bridge, 1979, UK

▪ Jembatan Coalbrookdale
melintasi sungai Severn di
Shropshire, Inggris.
▪ Jembatan lengkung pertama di
dunia yang terbuat dari besi cor
(Cast Iron)
▪ Dibangun tahun 1779, dengan
bentang 30 m digunakan untuk
jembatan pejalan kaki.

Source: pinterest.ch

8/31/2023
14

Besi Tempa (Wrought Iron)


▪ Henry Cort (1784) mengembangkan
bagaimana mengubah besi cor menjadi besi
tempa dengan kandungan karbon rendah
menggunakan tungku pelumpuran (Puddling
Furnaces).
▪ Puddling adalah metode untuk mengubah pig
iron menjadi besi tempa dengan mengekspos
panas dan diaduk dalam tungku dengan zat
pengoksidasi.
▪ Kandungan karbon yang rendah 0,04-0,08%
▪ Sifatnya keras, mudah ditempa, daktail dan
mudah dilas serta mudah terkorosi.

Credit: WITF, Inc.


8/31/2023
15

Britannia Bridge, 1850, UK

▪ Jembatan yang melintasi selat


Menai antara pulau Anglesey
dan daratan Wales.
▪ Dibangun oleh Robert
Stephenson sebagai jembatan
tubular persegi panjang dari
besi tempa untuk kereta api.
Source: wikipedia
16

Eiffel Tower, 1889, France


▪ Wrought-iron Lattice Tower yang
terletak di Champ de Mars di Paris,
Prancis.
▪ Perancangnya Gustave Eiffel.
▪ Tinggi menara ini 324 meter (1.063
kaki), ketinggian yang sama dengan
bangunan bertingkat 81 lantai.

Source: wikipedia

8/31/2023
17

Baja (Steel )

▪ Henry Bessemer (1856) mengembangkan


cara yang efektif untuk mengurangi
kandungan karbon dalam besi dengan
menggunakan oksigen.
▪ Industri baja modern lahir.
▪ Bessemer merancang tungku berbentuk
buah pir disebut 'converter' - dimana besi
bisa dipanaskan sementara oksigen bisa
ditiupkan melalui logam cair.

Source: wikipedia

8/31/2023 17
18

Bessemer Proses
▪ Oksigen melewati logam cair, sehingga akan bereaksi dengan karbon,
melepaskan karbon dioksida dan menghasilkan besi yang lebih murni.
▪ Procesnya cepat dan murah, menghilangkan karbon dan silikon dari
besi dalam hitungan menit, tetapi kadang terlalu banyak karbon yang
hilang dan terlalu banyak oksigen tertinggal dalam produk akhir.

8/31/2023 Source: DZR


19

Bessemer Proses
▪ Ahli metalurgi Inggris, Robert Mushet mulai menguji senyawa besi,
karbon dan mangan - dikenal sebagai Speigeleisen.
▪ Mangan dikenal untuk menghilangkan oksigen dari pig iron dan
kandungan karbon dalam speigeleisen, jika ditambahkan dalam
jumlah yang tepat, akan memberikan solusi untuk masalah
Bessemer ini.
▪ Bessemer belum berhasil menemukan cara untuk menghilangkan
fosfor atau bahan pengotor yang membuat sifat baja getas (brittle)
▪ Welshman Sidney Gilchrist Thomas (1876) menambahkan fluks
/kapur pada proses Bessemer. Batu kapur menarik fosfor dari pig
iron ke terak dan memungkinkan bahan tersebut dihilangkan.
▪ Harga untuk rel baja turun lebih dari 80% antara 1867-1884, sebagai
hasil dari teknik memproduksi baja baru
20

Open Hearth Process

▪ Seorang insinyur Jerman Karl Wilhelm


Siemens,(1860) produksi baja lebih
ditingkatkan melalui proses perapian
terbuka (Open Hearth Process).
▪ Menggunakan suhu tinggi untuk membakar
kelebihan karbon dan pengotor (impurities)
lainnya, proses mengandalkan ruang bata
yang dipanaskan di bawah perapian.
▪ Tungku bersifat regeneratif dapat
menggunakan gas buang dari tungku untuk
menjaga suhu tetap tinggi di ruang bata di
bawahnya
21

Electric Arc Furnace (EAF)


▪ Tungku Busur Listrik (EAF) digunakan
dengan melewatkan arus listrik melalui
bahan bermuatan (electrode), sehingga
terjadi oksidasi eksotermis dengan suhu
sampai 1800°C (3272°F) yang lebih dari
cukup untuk memanaskan/melelehkan
produk baja.
▪ EAF dapat menghasilkan baja dari 100%
besi bekas (scrap) dan energi per unit
produksi yang diperlukan lebih kecil.
22

Electric Arc Furnace (EAF)


▪ Tungku EAF pertama yang berhasil dan
beroperasi ditemukan oleh James Burgess
Readman di Edinburgh, Skotlandia pada
tahun 1888 dan dipatenkan pada tahun
1889.
▪ EAF lebih lanjut dikembangkan oleh Paul
Héroult, dari Perancis, dengan pabrik
komersial didirikan di Amerika Serikat pada
tahun 1907.

Source: indiamart.com
23

Basic Oxygen Furnace (BOF)


▪ Tungku oksigen dasar (BOF) atau dikenal
juga Linz-Donawitz steelmaking dapat
meniupkan oksigen ke besi cair dalam jumlah
besar.
▪ Proses ini disebut “basic /dasar” karena fluks
kapur atau dolomit, yang merupakan bahan
kimia, ditambahkan untuk meningkatkan
pembuangan pengotor dan melindungi lapisan
konverter.
▪ Proses ini ditemukan tahun 1948 oleh insinyur
Swiss Robert Durrer dan dikomersialkan pada
tahun 1952–1953 oleh perusahaan pembuat
baja Austria VOEST and OAMG
24

Basic Oxygen Furnace (BOF)


▪ Menurunkan biaya kapital dan biaya
produksi dan jauh lebih cepat.
▪ Tungku dapat menampung hingga 350
metrik ton dan dapat mengkonversi
besi ke baja dalam waktu kurang dari
satu jam.

Source: jnegroup.com
25

Perkembangan Pemanfaatan
Teknologi Produksi Baja
26

Material Baja

K03 Proses Pembuatan


Material Baja
SI 2101 – Rekayasa Bahan Konstruksi Sipil

Dr. Eng. Aris Aryanto, ST., MT.

Teknik Sipil - FTSL ITB


27

Proses Pembuatan Baja

Baja struktur dalam bentuk profil baja adalah hasil dari


serangkaian proses produksi:
1. Pengolahan bijih besi menjadi besi cair (pig iron)
2. Pemurnian pig iron dan pencampuran unsur-unsur
pembentuk bahan baja
3. Pabrikasi dan pembentukan profil baja

8/31/2023 27
28

Pengolahan Bijih Besi


▪ Dilakukan di tungku peleburan atau Tungku pijar (Blast-furnace)
▪ Bahan baku dasar material baja:
▪bijih besi (iron ore)
▪batu bara (coal)
▪kapur (limestone)

8/31/2023 28
29

Bijih Besi
▪ Besi yang dijumpai di alam diperoleh dengan penambangan terbuka,
tidak berupa besi murni (Fe) namun berupa oksida besi (bijih besi),
misalnya :
▪ Hematite (Fe2O3)
▪ Magnetite (Fe304)
▪ Taconite, dll
▪ Bijih sebelum dimasukan ke tungku peleburan diolah:
▪ Dihancurkan hingga berukuran kecil
▪ Digerus hingga berbentuk bubuk kemudian dicampur air membentuk
slurry.
▪ Dipindahkan dengan menggunakan gaya magnetik
▪ Dibentuk menjadi butiran (pellets) dengan konsentrasi Fe>60%

8/31/2023 29
30

Pretreatment Bijih Besi

8/31/2023 30
31

Batu bara

▪ Batu bara diubah menjadi 'coke' dalam oven pemanas.


▪ Coke digunakan sebagai bahan bakar pada tungku.

▪ Batu bara yang digunakan pada BF harus memiliki:


1) Kandungan karbon tinggi
2) Kandungan abu dan sulfur yang rendah
3) Porositas yang tepat
4) Memberikan reaktivitas yang baik dan tidak menyebabkan
hambatan aliran gas di tungku peleburan pada suhu tinggi.

8/31/2023 31
32

Pembuatan Coke

Raw coal obtained by crushing and blending is charged into the coke
chamber, where it is then baked (carbonized) by indirect heating at
1,473-1,573K (1,200-1,300oC) for 14-18 hours. 32
33

Batu kapur (limestone)

▪ Batu kapur dihancurkan, disaring, dan dikirim ke


pabrik baja dalam beberapa ukuran.
▪ Batu kapur digunakan dalam pengolahan bijih besi
sebagai:
▪ Bahan fluks pada proses pembakaran dalam tungku
(dengan ditambah dolomite, MgCO3)
▪ Bahan pelapis dinding tungku.

8/31/2023 33
34

Proses Pemurnian Bijih Besi

1. Tungku diisi secara teratur lapis demi lapis dengan bijih besi, coke,
dan fluks, dengan perbandingan berat :
bijih besi : coke : fluks = 60% : 25% : 15%
2. Udara dipanaskan hingga mencapai 760°-1150° C, untuk:
▪ mengeringkan bahan baku
▪ menimbulkan pembakaran pada coke
3. Berlangsung reaksi kimia:
2C + O2 → 2 CO
Bila digunakan hematite, reduksi parsial oleh CO menghasilkan:
3Fe2O3 + CO → 2 Fe3O4 + CO2
35

Proses Pemurnian Bijih Besi

4. Akibat pemanasan yang tinggi, batu kapur mengalami reaksi:


CaCO3 → CaO + CO2
Dolomite mengalami reaksi :
MgCO3 → MgO + CO2
5. Kontak antara oksida besi dengan karbon menghasilkan logam
besi, Fe, melalui reaksi reduksi :
Fe2O3 + 3C → 2 Fe + 3 CO
6. Terjadi pula reaksi reduksi dari oksida mangan, silikon, dan fosfor:
MnO + C → Mn + CO
SiO2 + 2 C → Si + 2 CO
P2O5 + 5 C → 2P + 5 CO
36

Proses Pemurnian Bijih Besi

7. Pemanasan yang tinggi mengakibatkan :


▪ besi menjadi sangat lunak, disebut molten
▪ bahan-bahan non-logam bergabung membetuk slag
8. Slag berfungsi melepaskan unsur sulfur, S, dari molten besi.
Reaksi berlangsung dalam temperatur tinggi dalam tungku :
FeS + CaO + C → CaS + Fe + CO
9. Molten besi dan slag dikeluarkan dari tungku secara teratur
melalui lubang yang dibuat di bagian dasar tungku.
10. Proses pemurnian dalam tungku berlangsung tanpa berhenti,
kecuali pada saat dinding tungku perlu dilapisi kembali.
37

Proses Pemurnian Bijih Besi

▪ Proses pemurnian dalam tungku (blast-furnace) membutuhkan


waktu sekitar 5 - 8 jam.
▪ Hasil proses pemurnian disebut pig iron, yaitu logam besi yang
mengandung C dan sedikit Mn, Si, dan P.
▪ Untuk menghasilkan 1 ton pig iron diperlukan :
▪ 1270 kg bijih besi
▪ 600 kg coke
▪ 375 kg limestone
▪ 21800 kg air
▪ 28.5juta kJ panas
▪ Untuk mengurangi kebutuhan batubara, kadang-kadang digunakan
gas alam sebagai bahan bakar.

8/31/2023 37
38

Material Baja

K04 Pemurnian,
Pencampuran dan
Pabrikasi Baja
SI 2101 – Rekayasa Bahan Konstruksi Sipil

Dr. Eng. Aris Aryanto, ST., MT.

Teknik Sipil - FTSL ITB


39

Proses Pemurnian dan Pencampuran Unsur


Pembentuk Baja

• Pig iron hasil proses sebelumnya dimasukkan ke dalam tungku.


• Bahan bakar cair atau gas diinjeksi bersama udara panas untuk
mempertahankan suhu hingga 1650° C selama 3.5 - 7jam.
• Dilakukan pengambilan sampel terus-menerus untuk menjamin
bahan baja yang dihasilkan memenuhi komposisi yang disyaratkan.
• Dilakukan pula penambahan unsur-unsur yang diperlukan dalam
campuran baja.
• Pemisahan dari unsur-unsur lain tetap dilakukan seperti pada proses
sebelumnya dengan menggunakan fluks (limestone).
40

Proses Pemurnian dan Pencampuran Unsur


Pembentuk Baja

▪ Untuk mempercepat proses udara diinjeksi ke dalam tungku


(bessemer converter atau basic oxygen furnace)
▪ Campuran baja (ingots) kemudian dituangkan ke dalam cetakan
untuk dibawa ke tempat pabrikasi.
▪ Cetakan berisi baja dibiarkan mendingin kemudian dibuka. Ingots
yang agak mendingin (seberat 10 - 20 ton) dicelupkan ke dalam bak
yang dipanaskan untuk diproses selanjutnya.
▪ Skema dari beberapa tungku yang disebut di atas dapat dilihat pada
gambar berikut.
41

Proses Pemurnian dan Pencampuran Unsur


Pembentuk Baja
42

Proses Pabrikasi dan Pembentukan


Baja Profil

▪ Pembentukan atau fabrikasi baja struktur menjadi produk akhir


sesuai dengan bentuk profil dan karakteristik yang direncanakan
▪ Pemilihan teknik pabrikasi ditentukan oleh :
▪ karakterisktik dan sifat produk yang akan dihasilkan
▪ bentuk dan ukuran yang diinginkan
▪ biaya, dll
▪ Pabrikasi baja dimulai dengan 'casting operation' , yaitu
menuangkan campuran baja ke dalam cetakan secara kontinu.
▪ Selanjutnya baja struktur dibentuk melalui 'forming operation' ,
dimana bentuk fisik/geometri baja diubah melalui deformasi plastik.
43

Casting Operation
▪ Proses awal pabrikasi baja
▪ Campuran baja dituang ke dalam cetakan secara menerus/kontinu.
▪ Digunakan pula untuk membuat besi tuang dengan bentuk tertentu, seperti
blok mesin mobil
44

Forming Operation

▪ Baja diubah bentuknya melalui deformasi plastik


▪ Baja harus dikenakan gaya yang besar sehingga melampaui
tegangan lelehnya agar deformasi plastik terjadi.
▪ Menjamin baja dapat berdeformasi secara permanen tanpa
mengalami retak atau fraktur
▪ Beberapa teknik forming operation:
1) Forging
2) Rolling
3) Extrusion
4) Drawing
45

Forming Operation
1. Forging
Gaya/tekanan diberikan kepada baja
melalui cetakan sedemikian sehingga
deformasi baja mengikuti bentuk pola
cetakan.
Contoh: roda kereta api

2. Rolling
Potongan baja dilewatkan melalui dua
buah rol. Gaya tekan rol menyebabkan
ketebalan baja berkurang sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang diinginkan.

Contoh : pelat baja, profil-I, rel kereta api


Source: insights.globalspec.com
46

Forming Operation
3. Extrusion
Bahan baja dimasukkan ke dalam suatu
tempat yang didorong dari satu sisi dan
dipaksa keluar melalui “lubang cetakan” di
sisi lainnya.
Contoh : batang baja atau pipa baja yang
memiliki geometri yang agak kompleks.

4. Drawing
Potongan baja ditarik melalui rintangan
yang menyebabkan luas penampangnya
berkurang sementara panjangnya
bertambah.
Contoh : baja tulangan, kabel

Source: insights.globalspec.com
47

Forming Operation
▪ Proses pembentukan baja Hot-working Cold-working
dapat dilakukan dalam dua ▪ Berlangsung pada suhu ▪ Berlangsung dibawah suhu
diatas rekristalisasi baja rekristalisasi
keadaan:
dalam ▪ Tidak ada pembentukan
1. Hot-working ▪ Pembetukan kristal baru kristal baru
▪ Deformasi yang besar ▪ Kekuatan baja meningkat,
2. Cold-working dapat terjadi terjadi strain-hardening
▪ Lebih sedikit energi ▪ Permukaan yang lebih baik
▪ Profil baja dapat pula dibentuk dibandingkan cold-working ▪ Muncul tegangan residual
▪ Dapat terjadi oksidasi ▪ Lebih mudah mengontrol
dengan menggabungkan permukaan permukaan dimensi akhir
beberapa pelat yang dilas satu (permukaan kurang baik)
sama lain (built-up section). ▪ Sedikit tegangan residual
48

Pabrikasi Profil Baja H-Beam


49

Pabrikasi Profil Baja Pipa


50

Profil Baja

8/31/2023 50
51

Proses Pembuatan Profil Baja

Source: steel.gov.in
52

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai