JUDUL PROGRAM
KERETA GANTUNG: MODA TRANSPORTASI PENGHUBUNG PANTAI
POPOH, PANTAI CORO, PANTAI BRUMBUN DAN PANTAI
GERANGAN, SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA KABUPATEN
TULUNGAGUNG
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Miftakul Jannah 15030204040 2015
Misriyah 15030204041 2015
Rizqi Toyyibah 15030204043 2015
Laila Alvi Nurin 14030244028 2014
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
RINGKASAN................................................................................................ iv
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................... 3
1.3 Manfaat Penulisan................................................................................... 3
2.GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian..................................................................................... 4
2.2 Solusi Umum Yang Telah Diterapkan Beserta Hasilnya........................ 5
2.3 Implementasi Gagasan Baru.................................................................... 7
2.4 Instansi Terkait........................................................................................ 8
2.5 Langkah Strategis.................................................................................... 9
3.KESIMPULAN
3.1 Gagasan Yang Diajukan......................................................................... 10
3.2 Teknik Implementasi Yang Dilakukan.................................................. 10
3.3 Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh...................................................... 10
4.DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11
5.LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing................... 12
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas...... 18
Lampiran 3. Surat Pernyataan....................................................................... 19
iii
RINGKASAN
iv
1. PENDAHULUAN
1
pasir putih dan pasir hitam. Ombak di Pantai Gerangan tidak begitu besar. Warna
air lautnya sangat menarik yaitu biru kehijauan. Sepanjang pantai ditumbuhi
beraneka pohon besar dengan kanopi yang lebat. Di sekitar Pantai Gerangan
terdapat gugusan bukit kapur yang terdapat berbagai fosil biota laut. Fosil-fosil ini
tentunya merupakan salah satu keistimewaan yang harus dikonservasi selain
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.
Meskipun Tulungagung memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan
namun hinga sekarang sektor pariwisata belum mendapat perhatian khusus dari
pemerintah daerah. Hal ini disebabkan oleh adanya hambatan yang menghalangi
perkembangan pariwisata di Tulungagung terutama wisata pantai. Hambatan itu
adalah belum adanya akses jalan yang memudahkan wisatawan menuju lokasi
wisata. Pemerintah daerah memerlukan sebuah solusi yang ampuh untuk dapat
mengatasi permasalahan tersebut.
Malaysia merupakan salah satu negara yang mampu mengembangkan
potensi wisata alamnya dengan sangat baik. Salah satu lokasi wisata yang menjadi
andalan di Malaysia adalah Genting Highlands. Genting Highlands atau Tanah
Tinggi Genting merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 2000 m di atas
permukaan laut. Genting terletak di antara dua negara bagian yaitu Selangor dan
Pahang. Untuk pergi ke Genting Highlands tersedia bus dari beberapa terminal di
Kuala Lumpur, yaitu Puduraya, KL Sentral, Terminal Putra, Pasarakyat. Karena
Genting Highlands merupakan dataran tinggi dengan hutan-hutan tropis yang
masih perawan maka pihak pengelola pariwisata membuat moda transportasi
khusus yang dapat mengangkut wisatawan menuju lokasi wisata yaitu kereta
gantung. Kereta gantung disini dikenal dengan nama Genting Skyway.
Genting Skyway dibuka secara resmi pada 21 Februari 1997 dan dapat
membawa lebih dari 8.000 penumpang setiap jam dengan 8 penumpang per kabin.
Dengan adanya kereta gantung ini perkembangan Genting Highland untuk menjadi
tempat wisata sangat cepat. Bahkan saat ini Genting Highlands merupakan tempat
wisata dunia. Bahkan di sini telah dibangun hotel bertaraf internasioanal dengan
kapasitas 6000 orang yang tidak pernah sepi pengunjung. Perkembangan pariwisata
di Genting Highlands sangat tergantung dari keberadaan kereta gantung yang
membawa penumpang menuju tempat wisata melintasi hutan tropis. Hampir sama
dengan Genting Highlands, Tulungagung terdiri dari wilayah perbukitan dan
pegunungan. Oleh karena itu kereta gantung sangat sesuai untuk diterapkan di
Tulungagung.
Kereta gantung memiliki banyak kelebihan. Kereta gantung tidak
memerlukan banyak ruang untuk dihabiskan di sepanjang rutenya. Sehingga tidak
merusak keseimbangan ekosistem di sekitar daerah wisata karena terdapat banyak
sekali kekayaan alam baik hayati maupun non hayati di Tulungagung. Kereta
gantung sangat ramah lingkungan karena pergerakannya menggunakan sistem
kabel dan tidak memakai bahan bakar sehingga tidak mengeluarkan emisi gas CO2.
Kereta gantung mampu menahan hembusan angin hingga kecepatan 100 km/jam
2
dan mampu beroperasi penuh selama sekitar dua puluh jam sehari dan selama 365
hari selama setahun. Kereta gantung juga dapat mengurangi kriminalitas. Tidak
seperti moda angkutan lainnya yang memberikan peluang bagi tindakan kriminal.
Kereta gantung cenderung lebih aman karena sistemnya lebih terintegrasi.
Dengan semua kelebihannya kereta gantung semakin diminati. Bahkan
pemerintah Kabupaten Bogor yang memiliki tempat wisata terkenal yaitu Puncak
berencana untuk membangun kereta gantung yang akan dibangun mulai Ciawi
sampai Puncak Pass dengan panjang sekitar 12 kilometer. DPRD kota Bogor telah
menyetujui rencana ini karena kereta gantung akan dapat mengurai kemacetan pada
akhir pekan dan akan menjadi daya tarik wisata tersendiri di Puncak. Pembiayaan
dari proyek ini sendiri akan menggandeng investor.
Dari uraian tersebut kelompok kami mempunyai gagasan untuk
mengembangkan potensi pariwisata di kabupaten Tulungagung sehingga dapat
menjadi kota wisata untuk meningkatkan taraf perekonomian warga yang nantinya
akan menambah devisa negara. Gagasan yang kami usulkan adalah dengan
pembuatan kereta gantung dengan memakai sistem sistem CPT (Cable-Propelled
Transit) yang akan menghubungkan beberapa tempat wisata sekaligus dimulai dari
lokasi Pantai Popoh hingga Pantai Gerangan. Gagasan tersebut kami tuangkan
dalam program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis (PKM-GT) dengan
judul Kereta Gantung: Moda Transportasi Penghubung Pantai Popoh, Pantai
Coro, Pantai Brumbun dan Pantai Gerangan, Sebagai Penunjang Pariwisata
Kabupaten Tulungagung. Lokasi tersebut kami pilih karena merupakan jalur
pantai-pantai lain yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Dengan begitu
wisatawan memiliki akses untuk melihat keindahan wisata alam di Tulungagung.
Wisata pantai di Tulungagung memiliki potensi untuk menjadi tempat wisata kelas
dunia seperti Raja Ampat, Hawaii, maupun Bali karena keindahan alamnya tidak
kalah menarik.
3
1.2 Tujuan Penulisan
Meninjau latar belakang pada karya tulis ini, maka tujuan gagasan yang
ingin dicapai adalah:
1. Membangun sektor pariwasata di kabupaten Tulungagung agar lebih
berkembang.
2. Memberikan solusi masalah daerah wisata di kabupaten Tulungagung
yang tidak terjangkau alat transportasi biasa.
3. Terciptanya transportasi yang tidak menimbulkan pencemaran dan tidak
merusak alam sekitar.
4. Mendorong ekonomi masyarakat sekitar tempat wisata.
4
2. GAGASAN
5
Pantai Gerangan atau Pantai Nggerangan yang terletak di Dusun
Wonokoyo, Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggung kurang lebih 36 kilometer
dari pusat kota. Tak ada kendaraan umum untuk menuju ke Pantai Gerangan, akses
menuju pantai ini hanya bisa ditempuh kendaraan pribadi sebab jalannya hancur
serta berlubang. Bahkan terkadang seperti muncul danau di tengah jalan. Aspal
rusak yang bergelombang akan ditemui di sepanjang perjalanan. Ada juga jalan
yang beraspal mulus namun hanya beberapa ratus meter saja.
6
2.3 Implementasi Gagasan Baru
Melihat besarnya potensi wisata alam di Kabupaten Tulungagung dan
kurangnya moda transportasi untuk mengakses tempat-tempat wisata alam seperti
Pantai Popoh, Pantai Coro, Pantai Brumbun dan Pantai Gerangan. Sebelumnya
telah ada gagasan yang diterapkan oleh pemerintah Kabupaten Tulungagung yaitu
dengan memperbaiki akses jalan darat menuju tempat-tempat wisata terkait. Namun
gagasan ini memiliki banyak kendala karena kondisi geografis dari Kabupaten
Tulungagung yang dilalui perbukitan dan pegunungan sehingga mempersulit proses
pembangunan. Kegiatan ini juga akan menelan biaya yang sangat besar karena
panjangnya jalur yang dibutuhkan.
Kereta gantung (Aerial Tram) merupakan salah satu moda transportasi di
atas tanah yang sudah digunakan di tempat-tempat wisata seperti Taman Mini
Indonesia Indah dan di Taman Impian Jaya Ancol. Kereta gantung di TMII
memiliki 85 kabin dengan jarak tempuh 2.688 m dengan ketinggian 20 m di atas
permukaan tanah. Pengunjung bisa dengan mudah melihat dan mengelilingi seluruh
tempat wisata dengan view yang lebih indah. Selain untuk transportasi di arena
wisata, kereta gantung juga sebenarnya bisa digunakan untuk alat transportasi di
perkotaan. Salah satu kota di dunia yang sudah menggunakan kereta gantung adalah
kota Medellin di Kolombia. Di sini, kereta gantung khususnya digunakan untuk
mengangkut penduduk dari daerah pegunungan ke perkotaan. Dari data yang ada,
disebutkan bahwa system kereta gantung dengan 13 jalur dan panjang 2,7 km ini
mampu mengangkut penumpang 25.000 orang per jam dengan lama tempuh 11
menit.
Ada beberapa keuntungan menggunakan kereta gantung. Dari segi biaya
investasi lebih murah dibanding menggunakan monorel karena teknologinya lebih
sederhana. Jumlah penumpang yang dapat diangkut juga cukup besar tergantung
kabin yang digunakan. Satu kabin bisa memuat 4-12 orang penumpang. Ruang yang
dibutuhkan untuk sepanjang rutenya hanya sedikit. Bebas polusi karena tidak
menggunakan bahan bakar. Kereta gantug dapat dioperasikan secara terus-menerus
sekitar lebih dari 20 jam sehari setiap hari selama setahun penuh dan tidak
menimbulkan suara bising. Kereta gantung juga dapat menahan hembusan angin
hingga kecepatan 100 km/jam.
Kereta gantung akan dibangun menggunakan sistem CPT (Cable-Propelled
Transit) dengan empat stasiun pemberhentian. Stasiun awal berada di kawasan
Pantai Popoh yang mudah dijangkau oleh wisatawan. Selanjutnya stasiun
pemberhentian ada di Pantai Coro, Pantai Brumbun dan Pantai Gerangan. Dari atas
kereta gantung wisatawan dapat melihat pemandangan perbukitan dan pantai yang
menakjubkan.
Pemandangan di sekitar pegunungan di kabupaten Tulungagung
menyuguhkan panorama pantai yang sangat indah dan mempunyai ciri khas khusus
akan pantai-pantainya. Pesona derasnya terjangan ombak yang khas dari setiap
7
pantai-pantainya menambah keindahan pemandangan. Pada Pantai Brumbun
menawarkan keindahan pantai dengan sebuah pulau karang di ujung teluknya.
Keindahan alam sudah terlihat kurang lebih 300 meter sebelum memasuki Pantai
Brumbun. Hamparan laut yang luas dan biru, beberapa pulau kecil yang hijau,
Sementara di kanan Pantai Brumbun terdapat delta pasir putih, yang dikelilingi
sungai. Pantai Gerangan merupakan pantai yang paling sulit dijangkau dengan jalur
darat. Dengan adanya kereta gantung ini maka akan lebih mudah. Di sebelah kiri
Pantai Gerangan terdapat gugusan bukit kapur. Beberapa diantaranya runtuh
terhantam gelombang selama ratusan tahun dan membentuk sebuah ceruk. Pantai
Gerangan memanjang sampai di bawah gugusan bukit kapur ini, kalau air pasang,
tempat ini akan tergenang air laut. Setelah sampai di Pantai Gerangan pengunjung
dapat kembali ke Pantai Popoh dengan menggunakan kereta gantung pula.
Untuk pembiayaan proyek pembuatan kereta gantung pemerintah
kabupaten dapat menggandeng pihak investor. Investor dapat melakukan investasi
finansial umum yang melibatkan kontrak-kontrak tertulis seperti perdagangan
saham dan obligasi. Indonesia kini termasuk ke dalam Negara MINT (Mexico,
Indonesia, Nigeria, Turki), yaitu negara-negara yang paling menarik bagi investor
jangka panjang karena kondisi demografisnya (Hidayat, 2013).
Di samping itu pemerintah telah melakukan langkah strategis untuk menarik
investor dengan menerapkan paket kebijakan ekonomi yang telah
diimplementasikan sepenuhnya sejak bulan Februari 2014. Kebijakan ekonomi
tersebut meliputi penyederhanaan proses perizinan, merevisi daftar negative
investasi (DNI), berusaha untuk membuat peraturan investasi yang lebih ramah bagi
investor dan meningkatkan insentif pajak (Hidayat, 2013).
Pada triwulan pertama tahun 2015 pemerintah Indonesia mengurangi
subsidi bahan bakar minyak, yang setara 20% belanja pemerintah pusat pada tahun
2014 sehingga menciptakan ruang fiskal untuk melakukan investasi publik yang
besar. Hal ini tentu menciptakan peluang yang besar bagi terlaksananya proyek
pembangunan kereta gantung dengan bantuan dari investor (Hidayat, 2013).
8
d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulungagung sebagai
penyalur aspirasi masyarakat yang akan menjembatani komunikasi antara
pihak pemerintah dengan rakyat.
e. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) untuk menyiapkan
kajian teknis rencana proyek kereta gantung.
f. Bupati Kabupaten Tulungagung sebagai pejabat publik untuk mendukung
proyek pembangunan kereta gantung.
g. Wisatawan sebagai pengguna wahana tersebut.
9
3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan Yang Diajukan
Penulis mempunyai gagasan untuk mengembangkan pariwisata di
Kabupaten Tulungagung dengan cara membuat kereta gantung yang memudahkan
wisatawan menjangkau pantai-pantai tertentu seperti Pantai Coro, Pantai Brumbun
dan Pantai Gerangan. Selama ini terjadi kesulitan dalam mencapai tempat-tempat
tersebut karena akses jalan darat yang selalu rusak. Terlebih relief tanah yang tidak
rata menyusahkan proses perbaikan jalan.
Kereta gantung yang digunakan memakai sistem CPT (Cable-Propelled
Transit) sehingga mudah diaplikasikan karena memiliki banyak keunggulan.
Kereta gantung akan dibangun dengan empat stasiun pemberhentian yaitu di
kawasan Pantai Popoh sebagai titik awal, Pantai Coro, Pantai Brumbun dan terakhir
Pantai Gerangan. Sistem ini sangat sesuai digunakan untuk kondisi pegunungan
yang memiliki relief tidak rata.
10
4. DAFTAR PUSTAKA
11
12
13
14
15
A. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Raharjo, M.Si. (L)
Jabatan Fungsional Lektor Kepala
Jabatan Struktural Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNESA
Surabaya
NIP 196503151991011001
NIDN 0015036503
Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 15 Maret 1965
Alamat Rumah Royal Ketintang Regency K-10,
Surabaya, Kode pos 60231
HP 085231468799
Alamat Kantor Kampus Unesa Jl. Ketintang Surabaya
Nomor Telepon/Faks 031-8298382
Alamat e-mail raharjoraharjo@gmail.com
Lulusan yang telah dihasilkan
Mata Kuliah yang Diampu 1. Teori Belajar
2. Fisiologi Hewan
3. Biologi Sekolah
4. Ekofisiologi
5. Biologi Sekolah
6. MKPBM I
7. Pembelajaran Sains 2
8. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran
1. Animal Structure and Function
2. Struktur dan Fungsi Hewan
3. Teori Belajar Lanjut
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi IKIP Negeri Universitas Gadjah Universitas
Surabaya Mada Yogyakarta Negeri Malang
(sekarang menjadi
Universitas Negeri
Surabaya)
Jurusan Pendidikan Biologi Pendidikan
Biologi Biologi
Tahun Masuk –Lulus 1985-1991 1993-1996 2007
16
17
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Pembagian Tugas
Studi Ilmu (Jam/minggu)
1 Miftakul Pendidikan Biologi 48 jam/minggu Mengkoordinasi
Jannah/ Biologi seluruh anggota
15030204040 peneliti, manajemen
kegiatan penelitian,
menganalisis data,
mengembangkan
instrumen
pengumpulan data,
inferensi data,
komunikasi dengan
pihak ahli terkait
penelitian.
2 Misriyah/ Pendidikan Biologi 48 jam/minggu Mengolah data,
15030204041 Biologi menganalisis data,
komunikasi dengan
pihak ahli terkait
penelitian, pembuatan
laporan.
3 Rizqi Pendidikan Biologi 48 jam/minggu Sekretaris,
Toyyibah/ Biologi pengumpulan data,
15030204043 pengolah data,
menganalisis data,
4 Laila Alvi Biologi Biologi 48 jam/minggu Evaluasi dan
Nurin/ monitoring
14030244028
18
19