Catatan Soca b19m3 (BPPV) Revisi
Catatan Soca b19m3 (BPPV) Revisi
1810173
VERTIGO BPPV
DEFINISI DEFINISI
Ilusi bergerak / halusinasi gerakan, dlm bentuk keluhan Gangguan keseimbangan dgn sensasi gerakan abnormal
berupa rasa berputar / rasa bergerak dari lingkungan spt pusing, berputar, dan vertigo scr tiba2 dicetuskan oleh
sekitar (vertigo sirkuler) namun bisa jga ditemukan keluhan perubahan posisi kepala/badan terhadap gaya gravitasi.
berupa rasa didorong / ditarik menjauhi bidang vertikal
(vertikal linier); kumpulan gejala yg tjd akibat gangguan EPIDEMIOLOGI
- Bentuk paling umum dari vertigo
keseimbangan pd sistem vestibular ataupun ggn pada SSP.
- Sifat jinak (ga ngancam jiwa penderita)
Modul 17 : sensasi berputar atau pergerakan tubuh atau - Terjadi pd 64 dr 100.000 orang di dunia, lebih
lingkungan sekitar pada sumbu apapun. sering pada wanita usa dewasa (>50 thn)
- Wanita : laki2 = 2,2 : 1,5
EPIDEMIOLOGI
- Rasa pusing (dizziness) dan vertigo sering ditemukan di ETIOPATOGENESIS (banyak bgt emg gais tpi emg hrs apal )
praktik sehari-hari → meningkatkan risiko terjatuh. 1. Teori canalolithiasis :
( Insidensi jatuh 25% pd px berusia >65 thn ) (1) Partikel yang berasal dari otolith dan debris lainnya
- Insidensi vertigo : 5-10%, dan meningkat jadi 40% pada berada dalam saluran CSS → membentuk gumpalan
px berusia >40 thn yang menyumbat lumen CSS → cairan endolimf terpisah
(2) Partikel dan debris lebih berat dari cairan endolimf
FAKTOR RISIKO
→ sumbatan ada di posisi CSS yang terbawah (gravitasi)
- Wanita
(3) Perubahan posisi kepala → material sumbatan
- Usia > 50 thn
bergerak ke arah posisi terbawah CSS → aliran endolimf
- Mengalami kecelakaan (trauma kepala/leher)
→ menyebabkan perubahan posisi cupula (didalamnya
- Ada riwayat dlm keluarga
ada cilia dari sel2 sensoris saraf vestibular) →
- Pernah operasi stapedektomi
perubahan listrik potensial di dalam sel2 sensoris →
- Mengalami infeksi di telinga
mengirim rangsang ke pusat keseimbangan di SSP→
- Konsumsi alkohol
gejala vertigo dan nystagmus.
- Sering konsumsi obat2an spt gol. Antikonvulsan
2. Teori cupulolothiasis
(barbiturat, fenitoin) dan aminoglikosida
(1) Partikel yang masuk ke CSS sampai dan menempel di
(streptomisin, kanamisin, gentamisin)
permukaan cupula → jika ada perubahan posisi kepala
akan mempengaruhi posisi cupula
KLASIFIKASI (2) Perubahan posisi cupula (didalamnya ada cilia dari
VERTIGO SENTRAL VERTIGO PERIFER sel2 sensoris saraf vestibular) → perubahan listrik
e.c gangguan di SSP e.c ggn di saraf kranial VIII (8) potensial di dalam sel2 sensoris → mengirim rangsang
Etiologi : Etiologi : ke pusat keseimbangan di SSP → gejala vertigo dan
- Perdarahan/iskemia - BPPV nystagmus.
serebellum & koneksinya ke - Vestibular neuronitis
batang otak - Meniere disease GEJALA KLINIS
- Tumor - Penyakit imun pd telinga dlm
Gejala berlangsung singkat hanya dlm hitungan detik
- Infeksi - Acoustic neuroma (tumor pd sel
Vertigo timbul akibat perubahan posisi kepala
- Trauma scwhann, biasanya muncul dr
- Multiple sclerosis cabang vestibularis N. VIII Intensitas vertigo umumnya berat
Test dix-hallpike (nystagmus -) Test dix-hallpike (nystagmus +) Gejala “fatigue” bila dilakukan berulang2
Muncul bertahap Muncul mendadak Nystagmus umumnya tidak searah
Gejala neurologis lain (+), reflex Tanpa gejala neurologis lain - FATIGUE : gejala vertigo berkurang jika perubahan
patologis bisa + posisi diulang-ulang dalam jangka waktu yang
PF nystagmus vertikal PF nystagmus horizontal, ber- pendek
putar. / bisa tanpa nystagmus
1810173
- MEKANISME : karena pengulangan, partikel akan Semua antihistamin yg mengendalikan vertigo punya
tersebar dan tidak lagi menyumbat, sehingga aliran aktivitas antikolinergik
endolimf nya akan berkurang sampai tidak ada - Benzodiazepin : GABA modulator, kerja scr sentral
aliran lagi Ikatannya dgn reseptor GABA-A → buka kanal klorida
Tidak ditemukan gejala ggn nervi craniales lainnya → eksitasi menurun
Cth : lorazepam, klonazepam
PENEGAKKAN DIAGNOSIS Hati2 dgn adiksi
Gejala klinis yg khas
LIAT TABEL OBAT, DOSIS, DLL NYA DI HALAMAN TERAKHIR
Test posisi Dix-Hallpike, Langkah2 nya :
1. Px duduk di atas meja pemeriksaan dengan posisi jka Keberhasilan terapi di konfirmasi dgn manuver
px berbaring bahunya sampai di ujung meja, jadi provokasi ulang, jika masih timbul gejala vertigo dan
leher bisa hiperekstensi 30⁰ nistagmus, maka terapi manuver diulang lagi.
2. Dalam posisi duduk, kepala dimiringkan 30⁰ Biasanya pada manuver provokasi yang ketiga, gejala
menghadap ke kanan vertigo dan nistagmus tidak muncul lagi.
3. Dengan cepat baringkan px sambil menahan kepala
px pada hiperekstensi 30⁰. Keberhasilan terapi digolongkan atas 3 kriteria:
4. Posisi ini dipertahankan selama 30 detik 1. Asimptomatik : uda gaada rasa pusing berputar,
5. Tanyakan pada pasien apakah ada perasaan vertigo dan head roll test tidak lagi memberikan
dan amati adanya nistagmus. gambaran nistagmus.
6. Setelah 30 detik, px didudukkan kembali. 2. Perbaikan ; secara subjektif keluhan vertigo sudah
7. Prosedur yang sama diulangi 10-15 detik berikutnya berkurang lebih > 70%, px bisa melakukan
dengan posisi kepala lurus ke depan, dan sekali lagi aktifitas yg sebelumnya dihindari. Secara obyektif
dengan posisi kepala menghadap ke kiri 30⁰. (jadi nystagmus horizontal masih muncul pada
total 3X dilakuinnya) manuver provokasi.
*Dari pemeriksaan ini dapat diketahui posisi yang 3. Tidak ada perbaikan : keluhan vertigo berkurang
menyebabkan BPPV. <70%, dan nistagmus muncul dengan intensitas
yang sama.
Bila diperlukan tes2 lainnya utk menyingkirkan causa
vertigo central dan perifer lainnya (MRI, CT Scan, Penatalaksanaan kasus kita :
Audiometri) 1. Reposisi partikel dengan perasat EPLEY
2. Vestibulo supresan bila masih ada gejala vertigo
PENATALAKSANAAN
1. Manuver Epley (Particle Repositioning Maneuver) PENCEGAHAN
Berdasarkan pemeriksaan dix-hallpike, misalnya jika Edukasi pasien n keluarga :
BPPV timbul saat perubahan posisi kepala ke arah 1. Hindari f. Pencetus
kanan, maka manuver epley dimulai dgn posisi kepala 2. Hindari faktor psikis ( cemas, tegang, stress)
miring ke kanan (dilakuin Sp. Rujuk Fisioterapi)
LANGKAH2NYA ADA DI HALAMAN TERAKHIR KOMPLIKASI
Jarang menyebabkan komplikasi
2. Terapi medikamentosa (kalau uda dilakuin manuver
Risiko jatuh lebih besar terutama pd usia lanjut
epley tpi tetap gagal baru dikasi vestibular suppresant)
- Anti kolinergik : kerja scr sentral, mempengaruhi
PROGNOSIS
reseptor muskarinik
Baik, angka rekurensi relatif rendah
Cth : scopolamine, meclizine, hyoscine
Utk mencegah kekambuhan px dianjurkan tidur dgn kepala
Antikolinergik murni ga efektif jika diberikan setelah
lebih tinggi (bantal disusun berlapis) atau dgn posisi tempat
gejala vertigo muncul !
tidur setengah duduk.
- Anti histamin : bisa cegah motion sickness dan
mengurangi beratnya gejala
Cth : betahistin
1810173
1810173
1810173