Anda di halaman 1dari 28

NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH

NPM:140310190067

Abstrak

Pada percobaan voltmeter dan amperemeter ini bertujuan agar praktikan


dapat mengukur kuat arus dan beda tegangan pada rangkaian arus searah (DC)
dan mengukur besar hambatan dalam voltmeter dan hambatan dalam
amperemeter. Alat-alat yang digunakan adalah milivoltmeter, miliamperemeter,
amperemeter, hambatan box, hambatan tetap, sumber tegangan dan kabel
penghunung. Sebelum mengambil data yang dibutuhkan, praktikan harus
menyusun rangkaian listrik dari kompnen-komponen yang telah disediakan.
Rangkain disusun sesuai dengan arahan pada modul. Ada 2 rangkaian yang harus
disusun pada masing-masing pengukuran hambatan dalam amperemeter dan
voltmeter. Rangkaian pertama adalah rangkaian seri dan menganggap voltmeter
atau amperemeter sebagai hambatan dan rangkaian kedua dipararelkan pada
hambatan tetap. Setelah rangkaian tersusun dan disetujui asisten, sumber tegangan
diperbesar (tetapi tidak boleh melebihi 5 volt) hingga voltmeter atau amperemeter
menujukan angka maksimum. Lalu sumber tegangan dikembalikan pada skala
minimum. Ada saat ini voltmeter atau amperemeter akan menunjukan skalanya.
Praktikan mengambil data dengan cara membaca hasil pengukuran pada voltmeter
atau ampermeter. Dari percobaan tersebut didapat kuat arus dan beda tegangan
yang dibutuhkan praktikan. Praktikan mengolah data yang didapat dan akan bisa
mendapatkan hambatan dalam voltmeter dan amperemeter. Pada percobaan kali
ini besar hambatan dalam milivoltmeter adalah 604.862,1±0,54100 ohm.
Sedanakan untuk hambatan dalam miliamperemeter tidak dapat diketahui karena
data yang kurang lengkap.

Kata kunci: listrik, hambatan, voltmeter, amperemeter

1
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kelistrikan merupakan salah-satu hal yang dipelajari dalam fisika. Komponen-


komponen dasar dalam kelistrikan yaitu arus dan tegangan. Arus merupakan
aliran listrik yang mengalir dalam kawat atau penampang. Tegangan merupakan
beda potensial, sehingga arus dapat mengalir dalam kawat atau penampang. Selain
komponen-komponen tersebut, terdapat hambatan. Hambatan akan menjadi
komponen yang diukur dengan nilai konstan dengan nilainya berbanding lurus
dengan tegangan (beda potensial) dan berbanding terbalik dengan arus listrik.
Dapat dirumuskan ke dalam :

V
R=
I

Untuk mengukur arus digunakan amperemeter dan mengukur tegangan digunakan


voltmeter. Kedua alat ini berperan penting dalam praktikum. Melalui kedua alat
ini, dapat diketahui arti fisis dari arus, tegangan, juga hambatan. Melalui
praktikum ini, teori dari kelistrikan dapat dipahami dan diterapkan.

Penyusunan dalam rangkaian listrik ada dua, yaitu rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang disusun tanpa
percabangan dan hanya melalui satu jalur listrik. Rangkaian paralel merupakan
rangkaian listrik yang bercabang dan beda potensialnya terbagi-bagi pada setiap
jalur listrik yang dilewati.

Hukum Ohm, Hukum Kircoff I, dan Hukum Kircoff II berlaku dalam rangkaian
listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus sebanding dengan tegangan
(beda potensial) dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Hukum Kircoff I
menyatakan untuk setiap arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan
arus yang keluar dari titik percabangan, dirumuskan ke dalam:

2
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

∑ I =0
Hukum Kircoff II menyatakan untuk setiap gaya gerak listrik (ggl) pada rangkaian
tertutup sama dengan potensial IR-nya, dirumuskan ke dalam :

∑ ε +∑ IR=0
Pada amperemeter dan voltmeter terdapat tahanan dalam yang disebabkan
karena adanya hambatan. Perumusan tahanan dalam pada amperemetr dirumuskan
dalam :

(I −I a)
Ra = R box
Ia

Sedangkan perumusan tahanan dalam pada voltmeter dirumuskan dalam :

Vv
R v= R
ϵ−V v box

1.2 TUJUAN

Tujuan dari praktikum yang telah dilaksanakan antara lain:

1.2.1. Praktikan dapat mengukur kuat arus dan beda tegangan pada
rangkaian arus searah (DC).
1.2.2. Praktikan dapat mengukur tahanan dalam dari voltmeter dan
amperemeter.
1.2.3. Praktikan dapat mengukur daerah pengukuran voltmeter dan
amperemeter.

BAB II

3
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

METODE PERCOBAAN

2.1 ALAT DAN FUNGSI


Alat yang digunakan pada pecobaan ini adalah:
2.1.1. Milivoltmeter
Milivoltmeter berfungsi untuk mengukur tegangan listrik dalama
suatu rangkaian listrik (dalam skala mili).
2.1.2. Miliamperemeter
Miliamperemeter berfungsi mengukur kuat arus dalam suatu
rangkaian listrik (dalam skala mili).
2.1.3. Amperemeter
Amperemeter berfungsi mengukur kuat arus listrik dalam suatu
rangkaian listrik.
2.1.4. Hambataan Box
Hambatan box berfungsi untuk mengukur hambatan listrik.
2.1.5. Hambatan Tetap
Hambatan yang nilainya tetap dan menjadi kontrol pada percobaan.
2.1.6. Sumber Tegangan
Sumber tegangan berfungsi sebagai sumber energi yang digunakan
selama percobaan.
2.1.7. Kabel Penghubung
Kabel penghubung berfungsi sebagai penghubung komponen-
komponen dalam rangkaian listrik.

2.2 PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah praktikum yang dilaksanakan adalah:


2.2.1. Kuat arus diukur
i. Rangakian disusun seperti gambar 1-a

ii. Sebelum dihubungkan dengan sumber tegangan (power

4
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

supply), Rbox diatur sehingga menunjukan 50 ohm dan


miliamperemeter diatur pada skala maksimum

iii. Posisi power supply diatur pada posisi minimal.

iv. Kedudukan miliamperemeter dicatat

v. Percobaan di atas diulangi untuk setiap perubahan Rbox


yang berbeda (jumlah data ditanyakan langsung pada
asisten).

vi. Rangkaian disusun seperti gambar 1-b.

vii. Rbox dan miliamperemeteer diatur sebelum dihubungkan


dengan sumber tegangan (nilai Rbox langsung ditanyakan
pada asisten).

viii. Posisi sumber tegangan diatur.

ix. Kedudukan miliamperemeter dicatat.

x. Percobaan di atas diulangi untuk setiap perubahan Rbox


yang berbeda.
2.2.2. Beda tegangan diukur
i. Rangkaian disusun seperti gambar 2
ii. Rbox diatur sebelum dihubungkan dengan sumber tegangan
(nilainya tanyakan langsung ke asisten).
iii. Sumber tegangan diatur pada posisi minimal.
iv. Voltmeter dan amperemeter digunakan.
v. Percobaan diulangi untuk harga Rbox yang berbeda.
2.2.3. Tahanan dalam miliamperemeter diukur
i. Rangakaian disusun seperti gambar 3.
ii. Sumber tegangan diatur pada posisi minimal.
iii. Arus diukur dari sumber tegangan secara langsung dengan

5
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

menggunakan miliamperemeter dan kedudukannya dicatat


sebgai arus (I) total (tanpa dengan Rbox).
iv. Rbox dipasang pada posisi 2 ohm. Kedudukannya dicatat
sebagai Ia
v. Percobaan di atas diulangi untuk setiap percobaan Itotal
dengan mengubah posisi sumber tegangan
2.2.4. Tahanan dalam voltmeter diukur
i. Rangkaian disusun seperti gambar 4.
ii. Sumber tegangan diatur pada posisi minimal.
iii. Tegangannya diukur dengan voltmeter langsung kemudian
dicatat kedudukannya.
iv. Rbox dipasang kemudian dicatat kedudukan voltmeter
v. Percobaan di atas diulangi dengan merubah posisi sumber
tegangan.

BAB III

6
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Data Percobaan

3.1 Data Perobaan


3.1.1. Pengukuran Kuat Arus
Tabel 1.1 Pengukuran kuat arus (gambar 1-a)

Rbox±∆Rbox I±∆I
No
(Ω) (A)

1 1100±0.5 0.00006±0.0015

2 900±0.5 0.00003±0.0015

3 700±0.5 0.00006±0.0015

4 500±0.5 0.00006±0.0015

5 300±0.5 0.00003±0.0015

3.1.2. Pengukuran Kuat Arus


Tabel 1.2 Pengukuran kuat arus (gambar 1-b)

Rbox±∆Rbo
Rtetap±∆Rtetap Ibox±∆Ibox
No x
(Ω) (A)
(Ω)

1 10±0.5 82±0.5 0.00006±0.0015

2 30±0.5 0.00007±0.0015

3 50±0.5 0.00005±0.0015

4 70±0.5 0.00006±0.0015

5 90±0.5 0.00006±0.0015

7
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

3.1.3. Pengukuran Beda Potensial


Tabel 1.3 Pengukuran beda potensial

No Rbox ± ∆ R I±∆ I V box ± ∆ V


(Ohm) (Ampere) (Volt)

1 870 ± 0,5 0,00004 ± 0,015 0,008 ± 0,0015

2 470 ± 0,5 0,00005 ± 0,015 0,007 ± 0,0015

3 270 ± 0,5 0,00006± 0,015 0,006 ± 0,0015

4 150 ± 0,5 0,00007 ± 0,015 0,006 ± 0,0015

5 120 ± 0,5 0,000006 ± 0,015 0,004 ± 0,0015

3.1.4. Pengukuran Tahanan Dalam Miliamperemeter


Tabel 1.4 Pengukuran tahanan dalam dari sebuah
miliamperemeter
No It±∆It Rbox±∆Rbox Ia±∆Ia

(A) (Ω) (A)

1 20±0,5 0,66 ±0,0015

2 40±0,5 0,54 ± 0,0015

3 0,84±0,0015 60±0,5 0,45 ± 0,0015

4 80±0,5 0,39 ± 0,0015

5 100±0,5 0,36 ± 0,0015

8
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

3.1.5. Pengukuran Tahanan Dalam Milivoltmeter


Tabel 1.5 Pengukuran tahanan dalam dari voltmeter

Rbox±∆Rbox Vt ±∆Vt Va±∆Va

10±0.5 0.076±0.001 0.072±0.001

50±0.5 0.076±0.001 0.071±0.001

90±0.5 0.076±0.001 0.07±0.001

130±0.5 0.076±0.001 0.064±0.001

170±0.5 0.076±0.001 0.063±0.001

3.2 Pengolahan Data


3.2.1. Tegangan Setiap Perubahan Hambatan (Pengukuran Kuat Arus)
Rbox±∆Rbox I±∆I Vbox±Vbox
No
(v)
(Ω) (A)

1 1100±0.5 0.00006±0.0015 0,066±16,5

2 900±0.5 0.00003±0.0015 0,027±13,5

3 700±0.5 0.00006±0.0015 0,042±10,5

4 500±0.5 0.00006±0.0015 0,03±7,5

5 300±0.5 0.00003±0.0015 0,009±4,5

Hitung tegangan setiap perubahan hambatan dengan rumus:

V box =I box ∙ Rbox

V box 1=0,066

9
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

V box 2=0,027

V box 3=0,042

V box 4=0 , 03

V box 5=0,009

Hitung simpagannya dengan rumus:

∆ V box=
[| | | |]
∆ I box ∆ R box
I box
+
R box
∙V box

[|
∆ V box 1=
0,015
+ | | |]
0,5
0,00006 1100
∙ 0,066

∆ V box 1=16 , 5

∆ V box 2= |[ 0,00003
0,015
|+|0900, 5|] ∙ 0,027
∆ V box 2=13 ,5

∆ V box 3=
[| 0,015
+| | |]
0,5
0,00006 700
∙ 0,042

∆ V box 3=10 , 5

∆ V box 4=
[| 0,015
+| | |]
0,5
0,00006 500
∙ 0 ,03

∆ V box 4=7 , 5

∆ V box 5=
[| 0,015
+| | |]
0,5
0,00003 300
∙ 0,009

∆ V box 5=4 ,5

10
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Nilai tegangan rata-rata

V box =
∑ V box
N

0,174
V box =
5

V box =0 , 04

Nilai V

∆ V box=
√ ∑ (V box −V box )2
N (N −1)

∆ V box=
√ 0,0007
5 (5−1)

∆ V box=0,006

Didapat:

0,04±0,006 V

Grafik Vbox terhadap Rbox


Grafik 1.1 Grafik Vbox terhadap Rbox (gambar 1-a)

11
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Grafik V box terhadap R box


0.07
0.06
0.05 f(x) = 0.0000555 x − 0.00405
R² = 0.69421906693712
0.04
Series2
V box

0.03
Linear (Series2)
0.02
0.01
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120

Rbox

Tabel 1.2 Pengukuran kuat arus (gambar 1-b)

Rtetap±∆Rteta Vbox±Vbox
Rbox±∆Rbox Ibox±∆Ibox
No p (V)
(Ω) (A)
(Ω)

1 10±0.5 0.00006±0.0015 0,0006 ±0,15

2 30±0.5 0.00007±0.0015 0,0021 ±0,45

3 50±0.5 82±0.5 0.00005±0.0015 0,0025 ±0,75

4 70±0.5 0.00006±0.0015 0,0042 ±1,05

5 90±0.5 0.00006±0.0015 0,0054 ±1,35

Hitung tegangan setiap perubahan hambatan dengan rumus:

V box =I box ∙ Rbox

V box 1=0,00006

12
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

V box 2=0,0021

V box 3=0,0025

V box 4=0,0042

V box 5=0,0054

Hitung simpagannya dengan rumus:

∆ V box=
[| | | |]
∆ I box ∆ R box
I box
+
R box
∙V box

[|
∆ V box 1=
0,015
0,00006| | |]
+
0,5
10
∙0,0006

∆ V box 1=0 , 15

|[ 0,00007
∆ V box 2=
0,015
|+|030, 5|] ∙0,0021
∆ V box 2=0 , 45

∆ V box 3=
[| 0,015
0,00005| | |]
+
0,5
50
∙0,0025

∆ V box 3=0 , 75

∆ V box 4=
[| 0,015
0,00006| | |]
+
0,5
70
∙0,0042

∆ V box 4=1 ,05

∆ V box 5= |[ 0,00006
0,015
|+|090, 5|] ∙ 0,0054
∆ V box 5=1 ,35

13
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Nilai tegangan rata-rata

V box =
∑ V box
N

0,0148
V box =
5

V box =0,003

Nilai V

∆ V box=
√ ∑ (V box −V box )2
N (N −1)

∆ V box=
√ 0,00000004
5(5−1)

∆ V box=0,0004

Didapat:

0,003±0,0004 V

Grafik 1.2 Grafik Vbox terhadap Rbox (gambar 1-b)

14
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Grafik Vbox terhadap Rbox


0.006

0.005 f(x) = 0.0000585 x + 0.0000349999999999999


R² = 0.976948330002855
0.004

0.003 Series2
Vbox

Linear (Series2)
0.002

0.001

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Rbox

3.2.2. Kuat Arus Setiap Perubahan Hambatan (Pengukuran Tegangan)


No Rbox ± ∆ R I±∆ I V box ± ∆ V Ibox ± Ibox
(Ohm) (Ampere) (Volt)

1 870 ± 0,5 0,00004 ± 0,015 0,008 ± 0,0015 0,000009 ±

2 470 ± 0,5 0,00005 ± 0,015 0,007 ± 0,0015 0,00005 ±

3 270 ± 0,5 0,00006± 0,015 0,006 ± 0,0015 0,00002 ±

4 150 ± 0,5 0,00007 ± 0,015 0,006 ± 0,0015 0,00004 ±

5 120 ± 0,5 0,000006 ± 0,004 ± 0,0015


0,015 0,00003 ±

Cari besar Ibox dengan rumus:


Vbox
Ibox=
Rbox
Ibox 1=0,000009
Ibox 2=0,00005
Ibox 3=0,00002
Ibox 4=0,00004
Ibox 5=0,00003

15
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Cari masing-masing simpangan dengan

∆ Ibox = |[ ∆Vbox |+| R |] ∙ I


Vbox ∆ R box

box
box

∆ Ibox 1=
[| | | |]
1
+
0 ,5
0,008 870
∙ 0,000009

∆ Ibox 1=0,001

∆ Ibox 2=
[| | | |]
1
+
0,5
0,007 470
∙ 0,00005

∆ Ibox 2=0,007

∆ Ibox 3= |[ 0,006
1
|+|0270, 5|] ∙0,00002
∆ Ibox 3=0,003

∆ Ibox 4=
[| | | |]
1
+
0 ,5
0,006 150
∙ 0,00004

∆ Ibox 4=0,006

∆ Ibox 5=
[| | | |]
1
+
0,5
0,004 120
∙0,00003

∆ Ibox 5=0,008

Cari rata-rata Ibox dengan rumus:

I box=
∑ V box
N

0,000149
I box=
5

−6
I box=1 x 10

16
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Cari rata-rata simpangan Ibox dengan rumus:

∆ I box =
√ ∑ (I box−I box )2
N (N −1)

∆ I box =
√ 1 x 10−12
5 (5−1)

∆ I box =2 ,24

Didapat ; 1 x 10−6 ± 2 ,24 A

3.2.3. Grafik Ibox terhadap Rbox


Grafik 1.3 Grafik Ibox terhadap Rbox

Grafik Ibox terhadap Rbox


0.00006
0.00005
0.00004
0.00003 f(x) = − 2.54622819920151E-08 x + 3.93738180289977E-05
Series2
R² = 0.237155420475207
Ibox

0.00002 Linear (Series2)

0.00001
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Rbox

3.2.4. Tahanan Dalam Miliamperemeter


a. Percobaan 1 (nilai Rbox = 20 Ω)

Ra =
( I t−I a
Ia
Rbox
)

17
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra

b. Percobaan 2 (nilai Rbox = 40 Ω)

Ra =
( Ia )
I t−I a
Rbox

∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra

c. Percobaan 3 (nilai Rbox = 60 Ω)

Ra =
( Ia )
I t−I a
Rbox

∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra

d. Percobaan 4 (nilai Rbox = 80 Ω)

Ra =
( Ia )
I t−I a
Rbox

∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra

e. Percobaan 5 (nilai Rbox = 100 Ω)

Ra =
( Ia )
I t−I a
Rbox

18
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra

3.2.1. Tahanan Dalam Milivoltmeter


Tabel 1.8 Pengukuran tahanan dalam voltmeter

Rbox±∆Rbo
No. x Vt ±∆Vt Va±∆Va

0.010±0.00
1 100±0.5 1 0.010±0.001

0.010±0.00
2 100±0.5 1 0.009±0.001

0.010±0.00
3 100±0.5 1 0.010±0.001

0.010±0.00
4 100±0.5 1 0.009±0.001

0.010±0.00
5 100±0.5 1 0.009±0.001

Percobaan Pertama : Rbox = 100 ohm

Va
Rv= . Rbox
Vt −Va

0.010
Rv= . 100
0.010−0.010

Rv=¿ 0

Percobaan Kedua : Rbox = 100 ohm

19
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Va
Rv= . Rbox
Vt −Va

0.009
Rv= . 100
0.010−0.009

Rv=900 ohm

Percobaan Ketiga : Rbox = 100 ohm

Va
Rv= . Rbox
Vt −Va

0.010
Rv= . 100
0.010−0.010

Rv=0 ohm

Percobaan Keempat : Rbox = 100 ohm

Va
Rv= . Rbox
Vt −Va

0.009
Rv= . 100
0.010−0.009

Rv=900 ohm

Percobaan Kelima : Rbox = 100 ohm

Va
Rv= . Rbox
Vt −Va

0.009
Rv= . 100
0.010−0.009

Rv=900 ohm

∆Rv untuk Rv 0 ohm

20
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

[
|Vt∆−Va |+| | | |]
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)

∆ Rv=
[| | |
0.001
+
0.001
+ | | |]
0.5
0.000 0.000000 100
.0

∆ Rv=0

∆Rv untuk Rv 900 ohm

[
|Vt∆−Va |+| | | |]
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)

∆ Rv=
[| | |
0.009
+
0.001
+ | | |]
0.5
0.001 0.0000009 100
. 900

∆ Rv=1.008 .103 , 5

∆Rv untuk Rv 0 ohm

[
|Vt∆−Va |+| | | |]
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)

∆ Rv=
[| | |
0.001
+
0.001
+ | | |]
0.5
0.000 0.000000 100
.0

∆ Rv=0

∆Rv untuk Rv 900 ohm

[
|Vt∆−Va |+| ||
]
|
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)

21
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

∆ Rv= |[ 0.009
0.001 0.0000009 100 |]
|+|
0.001
|+|
0.5
. 900

∆ Rv=1.008 .103 , 5

∆Rv untuk Rv 900 ohm

[
|Vt∆−Va |+| | | |]
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)

∆ Rv= |[ 0.009
0.001 0.0000009 100 |]
|+|
0.001
|+|
0.5
. 900

∆ Rv=1.008 .103 , 5

Rv=
∑ Rv
N

Rv=¿604.862,1


2

∆ Rv=
∑ (Rv−Rv)
N (N −1)

∆ Rv=
√ 5,8537
20

∆ Rv=¿ 0,54100

Tabel 1.9 Rv, sesatannya, dan rata-ratanya

Rv±∆Rv Rv ±∆ Rv

0±0 604.862,1±0,54100

900±1.008.103,5 604.862,1±0,54100

0±0 604.862,1±0,54100

22
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

900±1.008.103,5 604.862,1±0,54100

900±1.008.103,5 604.862,1±0,54100

3.3. Analisa

Percobaan kali ini berjudul Voltmeter dan Amperemeter. Yang bertujuan untuk
menghitung kuat arus,beda tegangan yang akirnya dapat dihitung besar hambatan
dalam voltmeter dan hambatan dalam amperemeter. Dalam pengambilan data
praktikum, praktikan mengalami kesulitan dalam membaca hasil dari

23
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

miliamperemeter dan milivoltmeter yang digunakan. Kedua alat tersebut selalu


menunjukan hasil yang sama pada setiap ragkaian walaupun hambatan dan
tegangan yang ditentukan brbeda besarya. Oleh karena itu asisten memutuskan
untuk praktikan mengambil data sekunder dari kelompok praktikan lain. Tetapi
data yang didapat masih belum cukup untuk lengkap sehingga ada beberapa
langkah yang diputuskan asisten untuk dilewat.

Percobaan ini dimulai dengan menyusun rangkaian sesuai dengan rangkaian yang
terdapat di modul.ada 4 rangkaian yang harus disusun. Ragkaian pertama adalah
rangkaian seri dan menganggap voltmeter sebagai hambatan dan kuat arusnya
diukur menggunakan amperemeter. Rangkaian kedua menghubungkan rangkaian
pertama ke hambatan yang nilainya tetap secara pararel dan dihitung kembali kuat
arusnya. Rangkaian ketiga adalah rangkaian seri dan menganggap amperemeter
sebagai hambatan dan diukur beda tegangannya menggunakan voltmeter.
Rangkaian keempat menghubungkan rangkaian ketiga ke hambatan yang nilainya
tetap secara pararel dan dihitung kembali beda tegangannya.

Pengambilan data ini diakukan dengan cara sumber tegangan diperbesar (tetapi
tidak boleh melebihi 5 volt) hingga voltmeter atau amperemeter menujukan angka
maksimum. Lalu sumber tegangan dikembalikan pada skala minimum. Pada saat
ini voltmeter atau amperemeter akan menunjukan skalanya. Praktikan mengambil
data dengan cara membaca hasil pengukuran pada voltmeter atau ampermeter.

Setiap pengambilan data dari setiap rangkaian dilakukan pengukuran berulang


sebanyak 5 kali untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti yang nantinya nilai rata-
ratanya yang akan diambil.

Pada saat melakukan praktikum,praktikan menemukan beberapa kendala.


Voltmeter dan amperemeter selalu menunjukan angka yang sama pada setiap
percobaan sehingga data yang diperoleh tidak valid. Hal ini terjadi karena alat
yang ada di laboratorium sudah lama tidak diperbaharui sehingga ada beberapa
alat yang digunakan saat praktikum sudah rusak da tidak dapat meunjukan hasil

24
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

yang akurat, oleh karena itu dilakukan pengambilan data sekunder seperti yang
terdapat pada tabel-tabel yang terdapat di data percobaan.

Dari data yang telah tersedia dilakukan pengolahan data. Pertama,dicari tegangan
disetiap perubahan hambatan, lal kuat arus di setiap perubahan hambatan. Dari
pengolahan data yang terdapat diatas kita dapat mengetahui berapa besar
hambatan dalam voltmeter dan amperemeter. Untuk besar hambatan dalam
voltmeter adalah 604.862,1±0,54100 ohm. Sedangkan hambatan amperemeter
tidak dapat diketahui.

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

25
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

4.1 Dengan melakukan praktikum ini praktikan dapat menyusun sebuah rangkaian
yang telah diarahkan dan mengukur kat arus dan beda tegangan pada
rangkaian arus searah (DC) meggunakan voltmeter dan amperemeter.
4.2 Dari hasil pengukuran kuat arusdan beda tegangan praktikan dapat mengolah
data tersebut utuk mencari besar hambatan dalam voltmeterdan amperemeter.
Tetapi pada praktikum kaliini hambatan dalam amperemeter tidak dapat
diketahui.
4.3 Praktikan bisa mengukur daerah pengukuran voltmeter dan amperemeter
karena pada praktikum kali ini praktikan dituntut untuk sering mengukur
daerah pengukuran pada voltmeter dan amperemeter

Daftar Pustaka

Sutrisno, Gie, Tan Ik. 1983. Fisika Dasar : Listrik Magnet dan Termofisika.
Penerbit ITB. Bandung

26
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Tipler, Paul A. (2001). Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid. Penerbit Erlangga.

Wiliam H. Hayt, Jr., Kemmerly, Jack E., dan Durbin, Steven M., 2005.
Rangkaian Listrik Jilid 1, Erlangga, Jakarta,

Lampiran

Tugas tambahan

27
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067

Prinsip KerjaVoltmeter dan Amperemeter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik
yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan
ohmmeter.

Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang
berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan
untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang
mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya
lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang
mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.
Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan
pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter
bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka
semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

28

Anda mungkin juga menyukai