NPM:140310190067
Abstrak
1
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
BAB I
PENDAHULUAN
V
R=
I
Penyusunan dalam rangkaian listrik ada dua, yaitu rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang disusun tanpa
percabangan dan hanya melalui satu jalur listrik. Rangkaian paralel merupakan
rangkaian listrik yang bercabang dan beda potensialnya terbagi-bagi pada setiap
jalur listrik yang dilewati.
Hukum Ohm, Hukum Kircoff I, dan Hukum Kircoff II berlaku dalam rangkaian
listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus sebanding dengan tegangan
(beda potensial) dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Hukum Kircoff I
menyatakan untuk setiap arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan
arus yang keluar dari titik percabangan, dirumuskan ke dalam:
2
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
∑ I =0
Hukum Kircoff II menyatakan untuk setiap gaya gerak listrik (ggl) pada rangkaian
tertutup sama dengan potensial IR-nya, dirumuskan ke dalam :
∑ ε +∑ IR=0
Pada amperemeter dan voltmeter terdapat tahanan dalam yang disebabkan
karena adanya hambatan. Perumusan tahanan dalam pada amperemetr dirumuskan
dalam :
(I −I a)
Ra = R box
Ia
Vv
R v= R
ϵ−V v box
1.2 TUJUAN
1.2.1. Praktikan dapat mengukur kuat arus dan beda tegangan pada
rangkaian arus searah (DC).
1.2.2. Praktikan dapat mengukur tahanan dalam dari voltmeter dan
amperemeter.
1.2.3. Praktikan dapat mengukur daerah pengukuran voltmeter dan
amperemeter.
BAB II
3
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
METODE PERCOBAAN
4
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
5
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
BAB III
6
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
Rbox±∆Rbox I±∆I
No
(Ω) (A)
1 1100±0.5 0.00006±0.0015
2 900±0.5 0.00003±0.0015
3 700±0.5 0.00006±0.0015
4 500±0.5 0.00006±0.0015
5 300±0.5 0.00003±0.0015
Rbox±∆Rbo
Rtetap±∆Rtetap Ibox±∆Ibox
No x
(Ω) (A)
(Ω)
2 30±0.5 0.00007±0.0015
3 50±0.5 0.00005±0.0015
4 70±0.5 0.00006±0.0015
5 90±0.5 0.00006±0.0015
7
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
8
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
V box 1=0,066
9
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
V box 2=0,027
V box 3=0,042
V box 4=0 , 03
V box 5=0,009
∆ V box=
[| | | |]
∆ I box ∆ R box
I box
+
R box
∙V box
[|
∆ V box 1=
0,015
+ | | |]
0,5
0,00006 1100
∙ 0,066
∆ V box 1=16 , 5
∆ V box 2= |[ 0,00003
0,015
|+|0900, 5|] ∙ 0,027
∆ V box 2=13 ,5
∆ V box 3=
[| 0,015
+| | |]
0,5
0,00006 700
∙ 0,042
∆ V box 3=10 , 5
∆ V box 4=
[| 0,015
+| | |]
0,5
0,00006 500
∙ 0 ,03
∆ V box 4=7 , 5
∆ V box 5=
[| 0,015
+| | |]
0,5
0,00003 300
∙ 0,009
∆ V box 5=4 ,5
10
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
V box =
∑ V box
N
0,174
V box =
5
V box =0 , 04
Nilai V
∆ V box=
√ ∑ (V box −V box )2
N (N −1)
∆ V box=
√ 0,0007
5 (5−1)
∆ V box=0,006
Didapat:
0,04±0,006 V
11
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
0.03
Linear (Series2)
0.02
0.01
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Rbox
Rtetap±∆Rteta Vbox±Vbox
Rbox±∆Rbox Ibox±∆Ibox
No p (V)
(Ω) (A)
(Ω)
V box 1=0,00006
12
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
V box 2=0,0021
V box 3=0,0025
V box 4=0,0042
V box 5=0,0054
∆ V box=
[| | | |]
∆ I box ∆ R box
I box
+
R box
∙V box
[|
∆ V box 1=
0,015
0,00006| | |]
+
0,5
10
∙0,0006
∆ V box 1=0 , 15
|[ 0,00007
∆ V box 2=
0,015
|+|030, 5|] ∙0,0021
∆ V box 2=0 , 45
∆ V box 3=
[| 0,015
0,00005| | |]
+
0,5
50
∙0,0025
∆ V box 3=0 , 75
∆ V box 4=
[| 0,015
0,00006| | |]
+
0,5
70
∙0,0042
∆ V box 5= |[ 0,00006
0,015
|+|090, 5|] ∙ 0,0054
∆ V box 5=1 ,35
13
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
V box =
∑ V box
N
0,0148
V box =
5
V box =0,003
Nilai V
∆ V box=
√ ∑ (V box −V box )2
N (N −1)
∆ V box=
√ 0,00000004
5(5−1)
∆ V box=0,0004
Didapat:
0,003±0,0004 V
14
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
0.003 Series2
Vbox
Linear (Series2)
0.002
0.001
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Rbox
15
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
box
box
∆ Ibox 1=
[| | | |]
1
+
0 ,5
0,008 870
∙ 0,000009
∆ Ibox 1=0,001
∆ Ibox 2=
[| | | |]
1
+
0,5
0,007 470
∙ 0,00005
∆ Ibox 2=0,007
∆ Ibox 3= |[ 0,006
1
|+|0270, 5|] ∙0,00002
∆ Ibox 3=0,003
∆ Ibox 4=
[| | | |]
1
+
0 ,5
0,006 150
∙ 0,00004
∆ Ibox 4=0,006
∆ Ibox 5=
[| | | |]
1
+
0,5
0,004 120
∙0,00003
∆ Ibox 5=0,008
I box=
∑ V box
N
0,000149
I box=
5
−6
I box=1 x 10
16
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
∆ I box =
√ ∑ (I box−I box )2
N (N −1)
∆ I box =
√ 1 x 10−12
5 (5−1)
∆ I box =2 ,24
0.00001
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Rbox
Ra =
( I t−I a
Ia
Rbox
)
17
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra
Ra =
( Ia )
I t−I a
Rbox
∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra
Ra =
( Ia )
I t−I a
Rbox
∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra
Ra =
( Ia )
I t−I a
Rbox
∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra
Ra =
( Ia )
I t−I a
Rbox
18
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
∆ R a=
[| | | | | |]
It ∙∆ Ia
I t −I a
+
∆ It
I t−I a
+
∆ Rbox
Rbox
∙ Ra
Rbox±∆Rbo
No. x Vt ±∆Vt Va±∆Va
0.010±0.00
1 100±0.5 1 0.010±0.001
0.010±0.00
2 100±0.5 1 0.009±0.001
0.010±0.00
3 100±0.5 1 0.010±0.001
0.010±0.00
4 100±0.5 1 0.009±0.001
0.010±0.00
5 100±0.5 1 0.009±0.001
Va
Rv= . Rbox
Vt −Va
0.010
Rv= . 100
0.010−0.010
Rv=¿ 0
19
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
Va
Rv= . Rbox
Vt −Va
0.009
Rv= . 100
0.010−0.009
Rv=900 ohm
Va
Rv= . Rbox
Vt −Va
0.010
Rv= . 100
0.010−0.010
Rv=0 ohm
Va
Rv= . Rbox
Vt −Va
0.009
Rv= . 100
0.010−0.009
Rv=900 ohm
Va
Rv= . Rbox
Vt −Va
0.009
Rv= . 100
0.010−0.009
Rv=900 ohm
20
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
[
|Vt∆−Va |+| | | |]
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)
∆ Rv=
[| | |
0.001
+
0.001
+ | | |]
0.5
0.000 0.000000 100
.0
∆ Rv=0
[
|Vt∆−Va |+| | | |]
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)
∆ Rv=
[| | |
0.009
+
0.001
+ | | |]
0.5
0.001 0.0000009 100
. 900
∆ Rv=1.008 .103 , 5
[
|Vt∆−Va |+| | | |]
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)
∆ Rv=
[| | |
0.001
+
0.001
+ | | |]
0.5
0.000 0.000000 100
.0
∆ Rv=0
[
|Vt∆−Va |+| ||
]
|
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)
21
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
∆ Rv= |[ 0.009
0.001 0.0000009 100 |]
|+|
0.001
|+|
0.5
. 900
∆ Rv=1.008 .103 , 5
[
|Vt∆−Va |+| | | |]
Va ∆ Vt ∆ Rbox
∆ Rv= + . Rv
Va Rbox
.(Vt −Va)
∆ Rv= |[ 0.009
0.001 0.0000009 100 |]
|+|
0.001
|+|
0.5
. 900
∆ Rv=1.008 .103 , 5
Rv=
∑ Rv
N
Rv=¿604.862,1
√
2
∆ Rv=
∑ (Rv−Rv)
N (N −1)
∆ Rv=
√ 5,8537
20
∆ Rv=¿ 0,54100
Rv±∆Rv Rv ±∆ Rv
0±0 604.862,1±0,54100
900±1.008.103,5 604.862,1±0,54100
0±0 604.862,1±0,54100
22
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
900±1.008.103,5 604.862,1±0,54100
900±1.008.103,5 604.862,1±0,54100
3.3. Analisa
Percobaan kali ini berjudul Voltmeter dan Amperemeter. Yang bertujuan untuk
menghitung kuat arus,beda tegangan yang akirnya dapat dihitung besar hambatan
dalam voltmeter dan hambatan dalam amperemeter. Dalam pengambilan data
praktikum, praktikan mengalami kesulitan dalam membaca hasil dari
23
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
Percobaan ini dimulai dengan menyusun rangkaian sesuai dengan rangkaian yang
terdapat di modul.ada 4 rangkaian yang harus disusun. Ragkaian pertama adalah
rangkaian seri dan menganggap voltmeter sebagai hambatan dan kuat arusnya
diukur menggunakan amperemeter. Rangkaian kedua menghubungkan rangkaian
pertama ke hambatan yang nilainya tetap secara pararel dan dihitung kembali kuat
arusnya. Rangkaian ketiga adalah rangkaian seri dan menganggap amperemeter
sebagai hambatan dan diukur beda tegangannya menggunakan voltmeter.
Rangkaian keempat menghubungkan rangkaian ketiga ke hambatan yang nilainya
tetap secara pararel dan dihitung kembali beda tegangannya.
Pengambilan data ini diakukan dengan cara sumber tegangan diperbesar (tetapi
tidak boleh melebihi 5 volt) hingga voltmeter atau amperemeter menujukan angka
maksimum. Lalu sumber tegangan dikembalikan pada skala minimum. Pada saat
ini voltmeter atau amperemeter akan menunjukan skalanya. Praktikan mengambil
data dengan cara membaca hasil pengukuran pada voltmeter atau ampermeter.
24
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
yang akurat, oleh karena itu dilakukan pengambilan data sekunder seperti yang
terdapat pada tabel-tabel yang terdapat di data percobaan.
Dari data yang telah tersedia dilakukan pengolahan data. Pertama,dicari tegangan
disetiap perubahan hambatan, lal kuat arus di setiap perubahan hambatan. Dari
pengolahan data yang terdapat diatas kita dapat mengetahui berapa besar
hambatan dalam voltmeter dan amperemeter. Untuk besar hambatan dalam
voltmeter adalah 604.862,1±0,54100 ohm. Sedangkan hambatan amperemeter
tidak dapat diketahui.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
25
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
4.1 Dengan melakukan praktikum ini praktikan dapat menyusun sebuah rangkaian
yang telah diarahkan dan mengukur kat arus dan beda tegangan pada
rangkaian arus searah (DC) meggunakan voltmeter dan amperemeter.
4.2 Dari hasil pengukuran kuat arusdan beda tegangan praktikan dapat mengolah
data tersebut utuk mencari besar hambatan dalam voltmeterdan amperemeter.
Tetapi pada praktikum kaliini hambatan dalam amperemeter tidak dapat
diketahui.
4.3 Praktikan bisa mengukur daerah pengukuran voltmeter dan amperemeter
karena pada praktikum kali ini praktikan dituntut untuk sering mengukur
daerah pengukuran pada voltmeter dan amperemeter
Daftar Pustaka
Sutrisno, Gie, Tan Ik. 1983. Fisika Dasar : Listrik Magnet dan Termofisika.
Penerbit ITB. Bandung
26
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
Tipler, Paul A. (2001). Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid. Penerbit Erlangga.
Wiliam H. Hayt, Jr., Kemmerly, Jack E., dan Durbin, Steven M., 2005.
Rangkaian Listrik Jilid 1, Erlangga, Jakarta,
Lampiran
Tugas tambahan
27
NAMA: ALVI AVIVAH NUR AZIZAH
NPM:140310190067
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik
yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan
ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang
berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan
untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang
mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya
lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang
mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.
Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan
pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter
bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka
semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.
28