Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AL-QUR’AN HADIST
SABAR DALAM MENGHADAPI COBAAN

Kelompok 2:
1. Muhammad Danu Laksono (19)
2. Muhammad Farikhul Umam (20)
3. Naila Fadhiyatul Bahiya Al Izza (22)
4. Natasya Fitriyana Dewi (24)
5. Suci Indah Fitriani (29)
6. Tasia Flora Rai (31)
7. Verlita Sholicha Amelia (32)
8. Wakhidul Zuhri (33)
9. Wildan Junior (34)

MAN 2 GRESIK
TAHUN AJARAN 2023/2024
Jalan Raya Metatu No.07 Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya maka makalah yang berjudul SABAR DALAM MENGHADAPI
COBAAN ini dapat diselesaikan.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun
tidak langsung selama penyusunan tugas ini hingga selesai, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini belum sempurna, baik dari segi materi
maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan tugas ini.
Terakhir penulis berharap, semoga tugas makalah ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Gresik, 9 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Macam-macam Sabar.......................................................................................2
1) Sabar terhadap Petaka Dunia........................................................................2
2) Sabar terhadap Gejolak Nafsu.......................................................................2
3) Sabar dalam Ta'at kepada Allah SWT...........................................................2
4) Sabar dalam Berdakwah................................................................................3
5) Sabar dalam Perang......................................................................................3
6) Sabar dalam Pergaulan.................................................................................3
B. Tingkatan Sabar................................................................................................4
C. Ayat-ayat Al-Qur'an Tentang Sabar...............................................................4
1. Q.S Al-Baqarah [2]: 155-157..........................................................................4
2. Q.S. Al-Imran [3] : 186...................................................................................5
3. Q.S. Al-Imran [3] : 200...................................................................................6
4. Q.S. Al-Furqan [25] : 75-76............................................................................7
5. Q.S Al-Mulk [67] : 2........................................................................................7
D. Hadis Tentang Sabar.....................................................................................9
E. Keutamaan/Hikmah Dalam Beresabar............................................................10
F. Penerapan Sabar Dalam Kehidupan Sehari-hari...........................................10
BAB III KESIMPULAN..............................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan, setiap orang mempunyai permasalahan masing-masing tanpa
terkecuali. Permasalahan tersebut dapat berupa ujian dan cobaan dalam hidup. Kita bahkan
mengatakan bahwa ujian dan cobaan merupakan teman yang mengiringi kita dalam memberi
suasana yang beragam dalam hidup ini dan ada juga pepatah yang mengatakan bahwa jika
hidup tak punya ujian maka hidup terasa hampa.
Allah SWT memberikan ujian kepada kita pasti mempunyai tujuan. Salah satu tujuan
yang paling jelas adalah untuk menguji keimanan kita kepada Allah SWT. Seperti yang kita
lihat di masyarakat kita, begitu banyak ujian dan cobaan yang menimpa pada setiap manusia
hanya kadarnya yang berbeda satu sama lain. Banyak manusia yang justru diuji dengan
cobaan malah membuat keimanannya menjadi lemah, tapi ada juga yang diberi cobaan malah
membuat dirinya semakin tinggi keimanannya kepada Allah SWT.
Allah SWT juga telah memberi tahu kepada kita lewat kitab sucinya yaitu Al-Qur'an
mengenai ayat-ayat tentang ujian dan cobaan. Tidak hanya sekedar itu, tapi Allah juga
memberi solusi lewat Al- Qur'an dalam menyikapi semua masalah, ujian dan cobaan dengan
cara bersabar.
Sabar merupakan akhlak Qur'ani yang paling utama dan ditekankan oleh al-Qur'an,
baik pada surat makiyah maupun madaniyah, juga merupakan sifat akhlak yang terbanyak
sebutannya dalam al-Qur'an. Secara umum sabar itu ditujukan kepada manusia dan secara
khusus sasarannya adalah orang yang beriman. Orang beriman akan selalu menghadapi
tantangan, gangguan, ujian dan cobaan dengan sabar, yang menuntut pengorbanan jiwa dan
harta benda yang berharga bagi mereka
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam sabar ?
2. Apa saja tingkatan sabar ?
3. Dalil dan hadits apa saja yang menjelaskan tentang sabar ?
4. Apa saja keutamaan bersabar ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam sabar
2. Untuk mengetahui tingkatan sabar
3. Untuk mengetahui dalil dan hadits yang menjelaskan tentang sabar

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam Sabar
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (2003: 206), sabar ada tiga macam:
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah
2. Sabar dari kedurhakaan kepada Allah
3. Sabar dalam ujian Allah.

Satu dan dua merupakan kesabaran yang berkaitan dengan tindakan yang dikehendaki,
sedangkan yang ketiga tidak terkait dengan tindakan yang dikehendaki.
Menurut Yusuf Qardawi (1990: 39), dalam Al-Qur'an terdapat banyak aspek kesabaran
yang dirangkum dalam dua hal yakni menahan diri terhadap yang disukai dan menanggung
hal-hal yang tidak disukai, diantaranya:

1)Sabar terhadap Petaka Dunia


Cobaan hidup baik fisik maupun non fisik akan menimpa semua orang, baik berupa
lapar, haus, sakit, rasa takut, kehilangan orang-orang yang dicintai, kerugian harta benda
dan lain sebagainya. Cobaan tersebut bersifat alami dan manusiawi, oleh sebab itu tidak ada
seorangpun yang dapat menghindar. Yang diperlukan adalah menerimanya dengan penuh
kesabaran, seraya memulangkan segala sesuatunya kepada Allah SWT

2)Sabar terhadap Gejolak Nafsu


Hawa nafsu menginginkan segala macam kenikmatan hidup, kesenangan dan
kemegahan dunia. Untuk mengendalikan segala keinginan itu diperlukan kesabaran. Jangan
sampai semua kesenangan dunia itu membuat seseorang lupa diri, apalagi lupa Tuhan. Al-
Qur'an mengingatkan bahwa, jangan sampai harta benda dan anak-anak (di antara yang
diinginkan oleh hawa nafsu manusia) menyebabkan seseorang lalai dalam mengingat Allah
SWT.

3)Sabar dalam Ta'at kepada Allah SWT

2
Dalam beribadah diperlukan kesabaran yang berlipat ganda, mengingat banyaknya
rintangan baik dari dalam maupun luar diri (Ilyas, 2004: 134).

4)Sabar dalam Berdakwah


Jalan dakwah adalah jalan panjang berliku-liku yang penuh dengan segala onak dan
duri. Seseorang yang melalui jalan itu harus memiliki kesabaran. Luqman Hakim
menasehati puteranya supaya bersabar menerima semua cobaan dalam berdakwah. Dalam
Al-Qur'an surah Luqman ayat 17;

) ١٧ : ‫َيا ُبَنَّي َأِقِم الَّص الَة َو آُم ُر بالَم ْعُر وِف َو اْنَه َع ِن اْلُم نَك ِر َو اْص ِبْر على َم ا َأَص اَبَك ِإْن ذِلَك ِم ْن َع ْز ِم األمور ( لقمان‬

Artinya:
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah)." (QS. Luqman/31:17).

5)Sabar dalam Perang


Dalam peperangan sangat diperlukan kesabaran, apalagi menghadapi musuh yang
lebih banyak atau lebih kuat. Dalam keadaan terdesak sekalipun, seorang prajurit Islam
tidak boleh lari meninggalkan medan perang, kecuali sebagai bagian dari siasat perang (QS.
Al-Anfal 8: 15-16). Di antara sifat-sifat orang-orang yang bertaqwa adalah sabar dalam
peperangan;

‫َو ٱلَّٰص ِبِر يَن ِفى ٱْلَبْأَس ٓاِء َو ٱلَّضَّر ٓاِء َو ِح يَن ٱْلَبْأِسۗ ُأ۟و َٰٓلِئَك ٱَّلِذ يَن َص َد ُقو۟ا ۖ َو ُأ۟و َٰٓلِئَك ُهُم ٱْلُم َّتُقون‬
َ
Artinya :
".... dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-
orang yang bertakwa".

6)Sabar dalam Pergaulan


Dalam pergaulan sesama manusia baik antara suami istri, antara orang tua dengan
anak, antara tetangga dengan tetangga, antara guru dan murid, atau dalam masyarakat yang

3
lebih luas, akan ditemui hal-hal yang tidak menyenangkan atau menyinggung perasaan.
Oleh sebab itu, dalam pergaulan sehari-hari diperlukan kesabaran, sehingga tidak cepat
marah atau memutuskan hubungan apabila menemui hal- hal yang tidak disukai. Kepada
para suami diingatkan untuk bersabar terhadap hal-hal yang tidak dia sukai pada diri
isterinya, karena boleh jadi yang dibenci itu ternyata mendatangkan banyak kebaikan (Ilyas,
2004: 135).

‫َو َعاِش ُر وُهَّن ِبٱْلَم ْعُر وِف ۚ َفِإن َك ِر ْهُتُم وُهَّن َفَعَس ٰٓى َأن َتْك َر ُهو۟ا َش ْئًـا َو َيْج َعَل ٱُهَّلل ِفيِه َخ ْيًر ا َك ِثيًر ا‬

Artinya :
"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak".

B. Tingkatan Sabar
Secara psikologis, tingkatan orang sabar dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Orang yang sanggup meninggalkan dorongan syahwat. Mereka termasuk kategori orang-
orang yang bertaubat (attaibin).
2. Orang yang ridho (senang/puas) menerima apa pun yang ia terima dari Tuhan. Mereka
termasuk kategori orang yang berperilaku zuhud (zahid).
3. Orang yang mencintai apa pun yang diperbuat Tuhan untuk dirinya. Mereka termasuk
kategori shiddiqin.

C. Ayat-ayat Al-Qur'an Tentang Sabar


1. Q.S Al-Baqarah [2]: 155-157

) ١٥٥ ( ‫َو َلَنْبُلَو َّنُك ْم ِبَش ْي ٍء ِّم َن اْلَخ ْو ِف َو اْلُج ْو ِع َو َنْقٍص ِّم َن اَاْلْمَو اِل َو اَاْلْنُفِس َو الَّثَم ٰر ِۗت َو َبِّش ِر الّٰص ِبِرْيَن‬
)١٥٦( ‫َاَّلِذ ْيَن ِاَذ ٓا َاَص اَبْتُهْم ُّم ِص ْيَبٌةۗ َقاُلْٓو ا ِاَّنا ِهّٰلِل َو ِاَّنٓا ِاَلْيِه ٰر ِجُعْو َۗن‬
‫ٰۤل‬ ‫ٰۤل‬
)١٥٧( ‫ُاو ِٕىَك َع َلْيِهْم َص َلٰو ٌت ِّم ْن َّرِّبِهْم َو َرْح َم ٌة ۗ َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْه َتُد ْو َن‬

● Terjemahan

4
Artinya : “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang sabar (155), (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan
kepada-Nyalah kami kembali) (156). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan
rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”.

● Isi Kandungan

1. pentingnya sikap sabar dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


2. diharuskan mengucapkan kalimat raja' pada saat ada seseorang yang mengalami
musibah.
3. ciri-ciri orang yang beriman adalah memiliki sifat sabar.

● Asbabun Nuzul
Turunnya Surah Al-Baqarah ayat 155-157 berkaitan dengan kesabaran kaum muslim
dalam menghadapi ujian yang Allah berikan kepada kaum muslim pada saat hijrah dan
pada saat perang tabuk. Ayat tersebug menjelaskan tentang pentingnya sikap sabar.

2. Q.S. Al-Imran [3] : 186

‫۞ َلُتْبَلُو َّن ِفْٓي َاْمَو اِلُك ْم َو َاْنُفِس ُك ْۗم َو َلَتْس َم ُعَّن ِم َن اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِك ٰت َب ِم ْن َقْبِلُك ْم َو ِم َن اَّلِذ ْيَن َاْش َر ُكْٓو ا َاًذ ى َك ِثْيًر اۗ َو ِاْن َتْص ِبُرْو ا‬
)١٨٦( ‫َو َتَّتُقْو ا َفِاَّن ٰذ ِلَك ِم ْن َع ْز ِم اُاْلُم ْو ِر‬

● Terjemahan

Artinya :
“Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar
banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka
sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.”

● Isi Kandungan

5
1. Setiap muslim pasti akan diuji dan diberi cobaan oleh Allah SWT sesuai dengan
kemampuannya.
2. Menghadapi ujian baik harta,fisik maupun batin harus dihadapi dengan kesabaran
dan ketakwaan.

● Asbabun Nuzul
Turunnya surah ini menurut beberapa ulama diantaranya:
1. Menurut Ibnu Abi Hatim dan Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Abbas dengan
sanad yang baik bahwa ayat tersebut turun terhadap apa yang terjadi antara Abu Bakar
dan Fanhash, karena katanya, “Sesungguhnya Allah fakir dan kamilah yang kaya.”
2. Menurut Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ma'mar dari az-Zuhri, dari Abdurrahman
bin Ka'ab bin Malik bahwa ayat ini turun pada Ka'ab ibnul-Asyraf yang
mengejek,mencaci,dan menggunjing Nabi saw. dan para sahabat dan pengikut beliau
dengan syairnya.

3. Q.S. Al-Imran [3] : 200

)٢٠٠( ‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اْص ِبُرْو ا َو َص اِبُرْو ا َو َر اِبُطْو ۗا َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَعَّلُك ْم ُتْفِلُح ْو َن‬

● Terjemahan

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu


dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar
kamu beruntung.

● Isi Kandungan
1. Sabar, mushabarah, melakukan ketaatan, dan takwa termasuk sifat orang beriman
2. Umat Islam diperintahkan tsabat atau tegas dan sabar dalam menghadapi orang yang
ingin menentang syariat Islam dan musuh-musuh negerimu
3. Ada akibat yang baik atau falah (keberuntungan), bagi orang yang sabar, mushabarah,
murabathoh (melakukan ribath), dan bertakwa. Berarti luput dari salah satu sifat ini,
luput dari keberuntungan secara keseluruhan atau sebagian.
4. Bersabar dengan menghadapi hawa nafsu, meninggalkan segala larangannya dan
berusaha menahan kesulitan demi menggapai ridha Allah SWT

6
● Asbabun Nuzul
Surat al-imron ayat 200 tidak memiliki asbabun nuzul namun ayat ini enerangkan
tentang orang yang beriman adlah orang yang bersabar dalam menghadapi musibah dan
bersabar memerangi orang yang melawan negeri dan perintah beriman kepada allah agar
kamu beruntung.

4. Q.S. Al-Furqan [25] : 75-76

‫ٰۤل‬
)٧٥( ۙ‫ُاو ِٕىَك ُيْج َز ْو َن اْلُغْر َفَة ِبَم ا َص َبُرْو ا َو ُيَلَّقْو َن ِفْيَها َتِح َّيًة َّوَس ٰل ًم ا‬
)٧٦(‫ٰخ ِلِد ْيَن ِفْيَهۗا َح ُس َنْت ُم ْس َتَقًّر ا َّو ُم َقاًم ا‬

● Terjemahan

Artinya :
Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas
kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam.
(75) Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat
kediaman. (76)

● Penjelasan

1. Allah SWT menjanjikan kepada hambanya yang bersabar dengan ganjaran dan
karunia-Nya.
2. Allah SWT menempatkan hambanya yang mempunyai akhlak mulia dan sifat sabar
dalam mematuhi segala perintah-nya, meninggalkan segala larangan-nya dan
melawan hawa nafsu di tempat yang paling mulia disurganya Allah SWT.
● Asbabun Nuzul
Surah ini menerangkan mengenai ganjaran dan karunia dari Allah yang akan
diberikan kepada "hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang itu", hamba-hamba
Allah yang mempunyai sifat-sifat yang sempurna dan akhlak yang mulia berkat
kesabaran dan keuletan mereka dalam mematuhi segala perintah Allah, berkat

7
kesabaran dan keuletan mereka melawan hawa nafsu dalam menjauhi segala larangan-
Nya dan akan ditempatkan di tempat yang mulia disurganya Allah SWT.

5. Q.S Al-Mulk [67] : 2

‫ۨ اَّلِذْي َخ َلَق اْلَم ْو َت َو اْلَح ٰي وَة ِلَيْبُلَو ُك ْم َاُّيُك ْم َاْح َس ُن َع َم ۗاًل َو ُهَو اْلَعِزْيُز اْلَغُفْو ُۙر‬

● Terjemahan

Artinya :Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. (2)

● Isi Kandungan
1. Selalu mengingat bahwa kematian akan selalu datang kepada kita dimana pun dan
kapan pun.
2. Mengingatkan kepada kita bahwa yang menciptakan dan memberikan kehidupan kita
adalah Allah SWT dan begitupun juga kematian.
3. Yakin bahwa allah menciptakan sesuatu dengan tujuan dan bukanlah suatu hal yang
sia-sia.
4. Ketika mendapati musibah kematian yang menimpa kita ataupun saudara kita
hendaknya kita menjadi orang-orang yang sabar dan tabah dalam menghadapi
musibah tersebu.t

● Asbabun Nuzul
Surat ini Mengingatkan kita bahwa kematian itu pasti dan akan datang ke semua
makhluk ciptaan Allah, dan bahwa hidup di dunia akan terasa hampa jika tidak diiringi
kesadaran akan kehidupan pasca kematian. Sebab, kehidupan merupakan ladang mencari
bekal amal untuk kehidupan di akhirat kelak.
Selain itu juga, mengajarkan kepada kita segala amalan yang dapat mendekatkan kita
kepada Allah SWT dan amalan yang paling baik bagi umat manusia. Amal yang baik
tersebut mampu mendorong manusia memahami hakikat kehidupan di dunia serta kunci
membangun spirtualitas diri. Spiritulitas tersebut yang nantinya akan membentuk pribadi
yang muslim yang taat dan kuat. Pribadi yang senantiasa melakukan ritual keagamaan
dengan ikhlas.

8
D. Hadis Tentang Sabar

‫ ُثَّم اَأْلْم َث ُل‬، ‫ اَأْلْنِبَي اُء‬: ‫ َأُّي الَّناَس َأَشُّد َباَل ٌء ؟ َق اَل‬،‫ َيا َر ُسْو َل ِهللا‬: ‫ ُقْلُت‬: ‫ َعْن َأِبْيِه َر ِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬: ‫َعْن ُم ْص َعِب ْبِن َسْعٍد‬
‫ َفَم ا‬، ‫ َو ِإْن َك اَن ِفي ِد يِن ِه ِر َق ًة َع َلى َح ْس ِب ِدْيِن ِه‬، ‫ َفِإْن َك اَن ِدْيُنُه ُص ْلًبا ِاْش َتَّد َباَل ُؤ ُه‬، ‫ ُيْبَتَلى الَّرُج ُل َع َلى َح ْسِب ِدْيِنِه‬، ‫َفاَأْلْم َثُل‬
) ‫َيْبَرُح اْلَباَل ُء ِباْلَعْبِد َح َّتى َيْتُر َك ُه َيْم ِش ي َع َلى اَأْلْر ِض َو َم ا َع َلْيِه َخ ِط يَئُة (َر َو اُه الَّتْر ِمِذُّي‬

● Terjemahan
Artinya:
"Dari Mush'ab bin Sa'ad dari ayahnya berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah,
siapakah manusia yang paling berat ujiannya? Beliau menjawab: "Para nabi, kemudian
yang sepertinya, kemudian yang sepertinya, sungguh seseorang itu diuji berdasarkan
agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia
diuji berdasarkan agamanya, ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba hingga ia
berjalan dimuka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan."

● Penjelasan
Hadits ini menegaskan kembali firman Allah SWT di atas, bahwa tidak ada satu
manusia pun yang luput dari cobaan dan ujian, termasuk para nabi dan rasul. Semakin
tinggi derajatnya semakin berat ujiannya, dan sebagaimana kesimpulan dari ayat-ayat
diatas bahwa Allah tidak akan memberikan ujian kepada siapapun di luar batas
kemampuannya. Di samping itu hadits ini juga menekankan kepada sikap husnudz dzann
yakin bahwa banyak hikmah yang ada di balik musibah dan cobaan itu. Salah satunya
yang disebutkan di akhir hadits ini adalah bahwa ujian Allah berfungsi menghapus dosa-
dosa yang telah kita lakukan.

9
‫ َع َج بًا َأِلْم ِر اْلُم ْؤ ِم ِن ِإَّن َأْم َرُه‬: ‫ َقاَل َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َو َعْن َأِبي َيْح َيى ُصَهْيِب ْبِن ِس َناٍن َر ِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ َو ِإْن َأَص اَبْتُه َض َّر اُء َص َبَر َفَك اَن َخ ْي ًر ا َل ُه‬.‫ُك َّلُه َلُه َخ ْيٌر َو َلْيَس َذ ِلَك َأِلَح ٍد ِإاَّل ِلْلُم ْؤ ِم ِن ِإْن َأَص اَبْتُه َسَّر اُء َش َك َر َفَك اَن َخ ْي ًر ا َل ُه‬
)‫(رواه مسلم‬

● Terjemahan
Artinya:
"Dari Abi Yahya Suhaib Bin Sinan, Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh
mengagumkan kepribadian orang mukmin karena semua urusannya memiliki nilai baik,
dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapaun kecuali orang mukmin; Apabila
mendapatkan sesuatu yg menyenangkan, dia bersyukur, maka dia mendapatkan kebaikan.
Dan apabila ditimpa sesuatu yg menyedihkan, dia bersabar, maka ia mendapatkan
kebaikan pula" (HR. Muslim).

● Penjelasan
Hadits ini selain mengandung pujian, sekaligus sebagai perintah kepada umat Islam
untuk memiliki kepribadian yang kuat, tidak lengah ketika mendapatkan kemudahan dan
kelapangan rezeki, dan tidak patah semangat dan tidak mudah putus asa ketika
mendapatkan musibah. Semua peristiwa yang kita alami, baik senang maupun susah, harus
disikapi dengan kearifan, kedewasaan dan pikiran yang positif.

E. Keutamaan/Hikmah Dalam Beresabar


1. Pahala Tanpa Batas
Keutamaan sabar yang pertama adalah, pahala tanpa batas dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
2. Mendapatkan Maiyatullah
Keutamaan sabar yang kedua, orang yang sabar akan mendapatkan kebersamaan Allah
(maiyatullah). Artinya, seseorang yang telah sabar, ia akan diliputi dan dinaungi Allah
SWT dengan rahmat-Nya, perlindungan-Nya, pertolongan-Nya, dan ridho-Nya.
3. Kunci Kebaikan
Bersama syukur, sabar adalah kunci kebaikan. Seseorang selalu baik di sisi Allah tatkala
mampu mengkombinasikan sabar dan syukur dalam kehidupannya.
4. Dicintai Allah

10
Keutamaan sabar berikutnya, orang yang sabar akan dicintai Allah SWT. Dan kalau
seseorang sudah dicintai Allah, ia akan dilindungi olehNya. Ia akan dikasihi olehNya. Ia
akan dijaga Allah Azza wa Jalla. Jika ada yang memusuhinya maka Allah yang akan
membelanya.

F. Penerapan Sabar Dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Sabar dalam menghadapi musibah yang terjadi di sekitar rumah kita seperti banjir, tanah
longsor, dll
2. Sabar dalam melawan hawa nafsu ketika sedang berduaan dengan lawan jenis

11
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Sabar merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi
istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah “shabara”. Dari segi bahasa,
sabar berarti menahan dan mencegah. Maksudnya, menahan hati dari rasa kesal
terhadap ketentuan Allah SWT (takdir). menahan lisan dari berkelu kesah, dan
menahan anggota badan dari perbuatan maksiat
Orang yang bersabar, sangatlah beruntung karena kesabaran tidak pernah
membawah pada keburukan dan penyesalan. Bersabar selalu membawah kebaikan,
meski harus melewati perjalanan panjang yang melelahkan. Orang yang sabar tidak
kenal putus asa karena Allah SWT selalu menyertainya.
Sabar juga memiliki dimensi untuk mengubah sebuah kondisi, baik yang
bersifat pribadi maupun sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi.
Seorang yang sabar mampu mengubah tembaga menjadi emas.Ia mampu mengubah
rintangan menjadi peluang.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.alhikmah.ac.id/index.php/elhikmah/article/view/121
(Diakses pada 01-Juli-2021)
http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/article/view/4781
(Diakses pada 23-September-2022)
http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/index is licensed under a Creative
Commons Attribution 4.0 International License.

13

Anda mungkin juga menyukai