Anda di halaman 1dari 52

DOSEN PENULIS : Dr. JEFFRIT KALPRIANUS ISMAIL, M.Pd.

K
BAHAN AJAR / DIKTAT KULIAH : KURIKULUM PAK
KODE : 02.03.09.6.2014
BOBOT : 2 sks
SEMESTER : VI (Enam)
BANYAKNYA PERTEMUAN/ : 16 X 2 X 50 MENIT
WAKTU TIAP PERTEMUAN

STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai aspek teori
kurikulum dan implementasinya dalam PAK, menyadari perannya sebagai pendukung
kurikulum PAK, dan memperlihatkan keinginannya untuk selalu memahami dan
mempelajari kurikulum PAK

KOMPETENSI DASAR :
1. Mampu menjelaskan Pengertian Kurikulum
2. Mampu menguraikan Tugas dan Fungsi Kurikulum PAK
3. Mampu menguraikan ruang Lingkup Kurikulum PAK
4. Mampu mengidentifikasi Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK
5. Mampu meganalisa Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK
6. Mampu menguraikan Rambu-rambu dalam Kurikulum PAK
7. Mampu membuat Standar Kompetensi Kelas

URUTAN DAN RINCIAN MATERI :


1. Kuriukulum dan Standar Kompetensi di SD
2. Standar Kompetensi SMP
3. Standar Kompetensi SMA

1
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
1. Menjelaskan Pengertian Kurikulum
2. Menguraikan Tugas dan Fungsi Kurikulum PAK
3. Menguraikan ruang Lingkup Kurikulum PAK
4. Mengidentifikasi Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK
5. Menganalisa Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK
6. Menguraikan Rambu-rambu dalam Kurikulum PAK
7. Membuat Standar Kompetensi Kelas

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PENDEKATAN : Kelompok, Partisipatoris

PENGALAMAN BELAJAR : 1. Mahasiswa mendengarkan penjelasan tentang


materi kurikulum PAK berdasarkan KTSP
2. Mahasiswa melakukan studi lapangan di sekolah
berhubungan dengan kurikulum PAK berdasarkan
KTSP

METODA : Ceramah, diskusi, tugas-tugas individu dan kelompok

TUGAS : 1. Tinjauan buku


2. Membuat kompetensi kelas

STANDAR PENILAIAN : 1. Partisipasi dan kehadiran : 10%


2. Laporan dan pengamatan : 20%
2
3. Paper : 30 %
4. UAS : 25%
5. UTS : 25%

TEKNIK : Tertulis

BENTUK SOAL : Tes tertulis, tes sikap, portofolio, proyek, unjuk kerja

MEDIA : Laptop, LCD proyektor, VCD

SUMBER BELAJAR :
1. Keluarga
2. Media elektronik
3. Narasumber
4. Lingkungan alam
5. Lingkungan social
6. Teman kampus
7. Teman di masyaratat setempat
8. Komunitas gereja
9. Literature:

3
BAB I

KURIKULUM DAN STANDAR KOMPETENSI

DI SEKOLAH DASAR

A. Pendahuluan

Penyempurnaan kurikulum dilakukan dengan tujuan utama untuk meningkatkan


mutu Pendidikan Nasional. Agar lulusan pendidikan nasional memiliki keunggulan
kompetitif dan komperatif sesuai standar mutu nasional dan internasional, kurikulum perlu
dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini harus dilakukan agar
system pendidikan nasional dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan
informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan
cara seperti ini lembaga pendidikan tidak akan kehilangan relevansi program
pembelajarannya terhadap kepentingan daerah dan karakteristik peserta didik serta tetap
memiliki fleksibelitas dalam melaksanakan kurikulum yang berdiversifikasi. Basis
kompetensi harus menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, penguasaan ketrampilan hidup, akademik, dan seni adalah pengembangan
kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia.

Di bidang Pendidikan Agama Kristen, penerapan kurikulum berbasis kompetensi


sangat tepat dalam rangka mewujudkan model Pendidikan Agama Kristen yang bertujuan
mencapai tranformasi nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan peserta didik pada level
pendidikan Dasar dan Menengah. Kurikulum berbasis kompetensi memberikan ruang yang
sama bagi setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan
pemahaman iman Kristiani seturut pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas
masing-masing.

4
1. Rasional

Sejak tahun 1998 terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan bangsa dan
Negara Indonesia, antara lain tumbangnya pemerintahan yang telah berkuasa selama
kurang lebih 32 tahun oleh tuntutan reformasi. Masyarakat Indonesia jenuh terhadap
model “penyeragaman” kehidupan yang diterapkan di Indonesia. Nilai-nilai Demokrasi dan
Hak Asasi Manusia serta pluralitas kehidupan merupakan issue utama yang memperoleh
perhatian serius dari seluruh komponen bangsa Indonesia yang menuntut supaya issue-
isue tersebut memperoleh prioritas pertama dan utama dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di samping pemulihan ekonomi. Issue tersebut di atas sangat relevan untuk
dijadikan topic bahasan dalam Pendidikan Agama pada umumnya dan Pendidikan Agama
Kristen khususnya.

Dalam kurun waktu 10-15 tahun model kurikulum pendidikan Agama Kristen (PAK)
didominasi oleh dogtrin yang mengutamakan aspek kognitif dan cenderung melupakan
hal pokok dan utama dalam Pendidikan Agama, yaitu: pemahaman terhadap nilai-nilai
agama yang bersentuhan dengan realitas kehidupan nyata. Oleh karena itu dibutuhkan
perubahan paradigm di bidang PAK. Di mana dalam paradigm baru pembahasan PAK
mencakup beberapa issue penting tersebut di atas, juga terjadi perubahan dari penentuan
materi yang harus dicapai sebagai target capaian dan pengembangan kemampuan dasar
peserta didik. Perubahan tersebut namapak lebih jelas dalam kolom Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang tidak mulai dengan Materi tetapi kompetensi dasar dengan urutan-
urutan sebagai: Tema, Kompetensi Dasar, dan Materi Pokok.

Kurikulum PAK bukanlah “standart moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat
peserta didik, tetapi kurikulum ini merupakan dampingan dan bimbingan bagi siswa
dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan dan mengekspresikan hasil perjumpaan itu
dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat belajar memahami, mengenal, dan bergaul
dengan Tuhan secara akrab tanpa ditakut-takutkan dengan neraka yang penuh api panas
yang siap menelannya, karena sesungguhnya Tuhan itu ada da selalu ada dan berkarya
dalam hidup mereka, Ia adalah sahabat dalam kehidupan anak-anak.

5
2. Pengertian

Hekekat PAK seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di
Indonesia tahun 1999 adalah sebagai berikut: usaha yang dilakukan secara terencana dan
kontinyu dalam pengembangan kemampuan para peserta didik agar dengan pertolongan
Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Allah di dalam Yesus Kristus yang
dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya.
Dengan demikian tiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi
maupun sebagai bagian dari komunitas.

3. Tujuan dan Fungsi


1. Tujuan
a. Tujuan umum
1) Memperkenalkan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya
2) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggungjawab di tengah masyarakat yang pluralistic.
b. Tujuan khusus
Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada siswa, sehingga
mampu memahami dan meghayati karya Allah dalam hidup manusia.
2. Fungsi
a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Membantu peserta didik dalam mentranformasikan nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan sehari-hari.

4. Ruang Lingkup

Pada dasarnya PAK pada sekolah formal bukanlah pekabaran Injil. PAK di sekolah
disajikan dalam aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, PUTERA DAN ROH) DAN
KARYANYA dan NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistic, pengembangan Kompetensi PAK
pada pendidikan Dasar dan Menengah mengacu kepada dogma Allah Tritunggal dan

6
karya-Nya, pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karta-Nya harus Nampak dalam
nilai-nilai Kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Kompetensi dalam PAK di sekolah
dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya
tranformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman
Kristiani. Dalam Lokakarya Strategi PAK di Indonesia yang diselenggarakan oleh PGI dan
Bimas Kristen Departemen Agama telah disepakati bahwa hal-hal bersifat dogma yang
lebih spesifik dan mendalam diajarkan dalam Gereja.
Melalui penyajian Kurikulum PAK diharapkan peserta didik mampu mengalami suatu
proses tranformasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan iman Kristiani yang dapat dipelajari
dalam PAK. Hal itu tercermin dalam rumusan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi.

Focus kurikulum adalah “life center” atau pusat kehidupan manusia. Adanya
pembahasan kurikulum didasarkan pada kehidupan manusia dan iman Kristen berfungsi
sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi
sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu
manusia sebagai ciptaan Allah, kemudian keluarga, teman, lingkungan di sekitar siswa,
barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamika persoalan.

Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan
perspektif hubungan Allah dengan manusia. Bahwa Allah tidak berkarya dalam ruang
kosong. Tetapi Allah berkomunikasi dengan manusia, Allah membina relasi dengan
manusia melalui karya-Nya.

Hal ini tercermin dalam penentuan tema yang ditentukan setiap kelas menurut
jenjang pendidikan.

7
5. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

Standar kompetensi lintas kurikulum merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar
sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman
belajar.

Standar kompetensi lintas kurikulum ini meliputi:


1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling
menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, mengkomunikasikan
gagasan dan informasi, serta berinteraksi dengan orang lain.
3. Memilih, memadukan, dan menetapkan konsep-konsep, teknik-teknik, pola, struktur,
dan memilih hubungan.
4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari
berbagai sumber.
5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, mahkluk hidup, dan teknologi, dan
menggunakan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil
keputusan yang tepat.
6. Berpartisipasi, berinteraksi dan berkontribusi aktif dalam masyarakat dan budaya
global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis, dan historis.
7. Berkreasi dan menghargai karya artistic, budaya, dan intelektual serta menerapkan
nila-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat
beradab.
8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang
untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri, dan bekerja
sama dengan orang lain.

6. Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK

Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK adalah Kompetensi untuk Pendidikan Agama
secara keseluruhan dan ada pada mata pelajaran semua agama. Kompetensi ini dijadikan

8
acuan dalam menjabarkan kompetensi untuk mata pelajaran agama masing-masing.
Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama adalah: Hubungan timbale balik
antara Allah dengan manusia dan sesamanya dan dengan lingkungan alam sekitar.

Sedangkan untuk Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK, ada 2 aspek yaitu:
1. Aspek Allah Tritunggal dan Karya-Nya

Peserta didik memahami, menghayati, dan mengimani karya Allah, penyelamatan


bagi manusia dan seluruh ciptaan dalam Yesus, serta melakukan tindakan yang
dapat menunjukkan tanggung jawab kepada Allah, diri sendiri, sesama, dan

lingkungan hidup.
2. Aspek nilai-nilai Kristiani
Peserta didik memahami, menghayati serta berperilaku sesuai dengan nilai-nilai

Kristiani. Pemahaman, penghayatan, dan perilaku tersebut merupakan wujud


tanggapan manusia terhadap kasih Allah dalam rangka menanggapi kasih Allah
melalui keberadaan diri-Nya dengan mengasihi sesama manusia tanpa memandang

status social, agama, ras, dan etnis.

7. Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK

Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK adalah kemampuan yang mencakup


pengetahuan (Kognitif), penghayatan (afektif), dan perubahan sikap (psikomotorik) yang
dicapai melalui proses pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan
perkembangan peserta didik. Standar kompetensi dalam PAK merupakan uraian ajaran
dan nilai-nilai Kristiani yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi
tersebut dari SD sampai SMA adalah:
1. Menanggapi kasih Allah melalui keberadaan dirinya dengan mengasihi sesama
manusia.
2. Mewujudkan sikap hidup yang dapat menunjukkan ibadah dan syukur kepada Allah.
3. Memelihara ciptaan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

9
4. Menjelaskan karya Allah dalam dunia dan penyelamatan bagi manusia serta seluruh
ciptaan-Nya.
5. Melakukan tindakan yang dapat menunjukkan tanggungjawab pada Allah, diri
sendiri, sesame dan alam lingkungan hidup.
6. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan pribadi dan komunitas.
7. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera.

 Standar Kompetensi Per-Jenjang


Kompetensi jenjang adalah kompetensi yang ada pada tiap satuan/jenjang
pendidikan. Kompetensi untuk setiap satuan pendidikan dapat kita lihat dalam
bagan sebagai berikut:

Kompetensi TK Kompetensi SD Kompetensi SMP Kompetensi SMA


1. Mulai 1. Memahami 1. Menjelaskan 1. Mewujudkan
membiasakan kasih Allah karya Allah dan nilai-nilai
diri berperilaku melalui penyelamatan Kristiani dalam
sopan dan keberadaan bagi manusia dan pergaulan antar
santun dirinya seluruh ciptaan pribadi dan
2. Mulai 2. Menanggapi 2. Menginternalisasi kehidupan social
membiasakan kasih Allah nilai-nilai kristiani 2. Merespon
diri untuk dengan dengan berbagai bentuk
berdoa mengasihi menanggapinya kehidupan
3. Mulai orang tua, secara nyata modern,
membiasakan keluarga, teman 3. Bertanggung perkembangan
diri memelihara 3. Beribadah jawab terhadap budaya dan
ciptaan Allah kepada Tuhan diri sendiri dan IPTEK dengan
sebagai ucapan sesamanya; mengacu pada
syukur melalui masyarakat dan ajaran Kristen
doa dan gereja sebagai 3. Bertanggung
membaca orang yang jawab sebagai
Alkitab sudah orang Kristen
10
4. Memelihara diselamatkan. dalam kehidupan
ciptaan Allah Gereja,
lainnya dalam masyarakat dan
kehidupan bangsa
sehari-hari 4. Menyampaikan
berita damai dan
menjadi
pembawa damai
sejahtera.

Kompetensi dasar yang dikembangkan di jenjang Sekolah Dasar bertujuan


memperkuat peserta didik untuk memahami kasih Allah, dengan demikian peserta
didik mampu mengasihi Allah melalui kasih pada diri sendiri dan orang lain.
Pendidikan dasar merupakan dasar bagi seluruh proses pendidikan seorang anak
manusia. Oleh karena itu pada jenjang pendidikan dasar, peserta dibimbing dan
didampingi untuk memiliki pemahaman dasar tentang iman Kristiani. PAK di SD dan
di Sekolah Minggu dapat saling melengkapi.

8. Rambu-Rambu

1. Penyajian Kurikulum PAK


a. Tema per-tahun yang mendasari semua pembahasan materi pada tahun
pembelajaran.
b. Kompetensi Dasar merupakan uraian pengetahuan (kognitif), penghayatan
(afektif), dan perubahan sikap (psikomotorik) yang dicapai melalui proses
pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan tahap perkembangan
peserta didik.
c. Materi Pokok, merupakan sarana atau wahana untuk mencapai/mengembangkan
kompetensi dasar sebagai bagaian dari suatu bahan kajian yang berupa bahan
ajar atau pengertian konseptual.
d. Indicator pencapaian hasil belajar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran
untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar.

11
e. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan proses yang mencakup
seluruh komponen: Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok.
f. Guru diharapkan dapat menyesuaikan materi dan kegiatan pembelajarannya
dengan keadaan dan kebutuhan daerah setempat sesuai dengan alokasi waktu
yang tersedia.
2. Dalam proses pembelajaran PAK, perenungan dan doa diberikan perhatian khusus
pada setiap tatap muka.
3. Pokok-pokok iman Kristiani yang dipandang perlu dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan tanpa mempertajam perbedaan denominasi gereja/aliran gereja.
4. Dalam PAK ranah afektif lebih diutamakan tanpa mengabaikan ranah kognitif dan
ranah psikomotorik, sehingga penilaian terhadap hasil belajar peserta didik dapat
dilaksanakan dalam bentuk test dan non test.
5. Bila di suatu sekolah, PAK tidak terlaksana karena tidak adanya guru agama Kristen,
maka pihak sekolah dapat mencari kemungkinan pelaksanaanya bersama Kepala
Bidang (Kabid)/Pembimbing masyarakat Kristen (Pembimas) atau Kepala seksi
(Kasi)/Penyelenggara Bimas Kristen atau Gereja setempat.
6. Sumber PAK adalah Alkitab. Buku-buku pegangan yang lain baik buku pegangan
untuk guru maupun buku pegangan untuk peserta didik merupakan buku referensi
yang saling melengkapi.
7. Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian
a. Pendekatan Pembelajaran
PAK dilaksanakan dengan pendekatan yang bersifat dialogis partisipasif. Dialogis
partisipasif dalam arti terjadi komunikasi antara guru dan peserta didik, terjadi
diskusi dua arah yang saling mengisi. Di sini peran guru sebagai satu-satunya
sumber ilmu tidak lagi mutlak karena peserta didik dapat belajar dari berbagai
media pembelajaran yang ada, baik media massa maupun media lainnya. Pola
pendekatan dialogis partisipasif harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan peserta didik, daya serap dan kemampuan dalam
mengembangkan kemampuan dasar. Guru disarankan mempertimbangkan
aspek perkembangan biologis dan psikologis serta daya serap peserta didik
menurut level atau jenjang pendidikan.

12
b. Penilaian
Penilaian adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
pengembangan kompetensi dasar, sikap atau perilaku serta pengetahuan yang
telah dicapai siswa dalam PAK.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan data tentang


proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematik dan
berkesinambungan dengan aspek yang dinilai, sehingga pada akhirnya muncul
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik adalah untuk menentukan tingkat
ketercapaian kompetensi dasar yang diharapkan. Penilaian juga dapat dijadikan
acuan bagi perbaikan dan penyempurnaan proses belajar mengajar (PBM) dan
output pembelajaran PAK.

Penilaian hasil belajar peserta didik untuk PAK mencakup ketiga tujuan
pembelajaran yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan
pendekatan dialogis partisipasif maka hasil belajar lebih berorientasi pada
perubahan sikap, pertumbuhan perilaku peserta didik ke arah yangbaik dan
benar menurut ajaran Kristiani dengan juga memperhitungkan kemampuan
siswa memahami pengetahuan agama Kristen yang benar.

Penilaian hasil belajar PAK menurut jenjang dan satuan pendidikan terdiri dari:
1) Pencapaian pembiasaan hidup beriman dan takut pada Tuhan dengan
berperilaku Kristiani pada keluarga, teman, sesama, dan masyarakat.
2) Pencapaian kemampuan pemahaman agama Kristen secara baik dan benar.
3) Melalui pertumbuhan imannya maka peserta didik bertumbuh menjadi
pribadi yang dewasa, mandiri, kritis, rasional menghadapi setiap aspek
dalam kehidupannya.

13
Dalam menjaring hasil kerja peserta didik, pelaksanaan penilaian dapat
berbentuk pengamatan penampilan/sikap, tes tertulis, penugasan atau proyek,
dan potofolio.

8. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Pendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi baru seiring
dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Inovasi-inovasi baru
tersebut erat kaitannya dengan kreativitas guru dalam memahami substansi agama
yang permanen dan substansi informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut
saling terkait dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada peserta didik
secara terpadu.

Fasilitas yang dapat mendukung ke arah itu perlu diupayakan, misalnya; computer
yang dilengkapi dengan akses internet, kliping artikel-artikel Koran dan majalah
yang topic-topiknya berkaitan dengan masalah agama dan kemodernan. Demikian
pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat dipergunakan untuk keperluan
serupa, antara lain; televise, radio, video, OHP, slide, LCD Proyektor, dan media
lainnya sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing sekolah.

B. Standar Kompetensi Kelas

Kelas : I (Satu)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Menyadari dan mensyukuri keberadaan dirinya serta
sebagai relasi dengan ciptaan lainnya.
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik  Bersyukur pada  Memuji Allah
mampu menerima menerima dirinya Allah melalui melalui nyanyian
keberadaan sebagai pemberian nyanyian dan doa  Menyembah Allah
14
dirinya sebagai Allah dengan cara:  Menceritakan melalui doa
pemberian Allah  Merawat keberadaan  Memuji Allah
tubuhnya dirinya sebagai melalui nyanyian
 Menghargai ciptaan Allah dan doa yang
dirinya  Bersukacita atas benar
keberadaan  Manusia pertama
dirinya ciptaan Allah yang
 Hidup bersih dan paling mulia
teratur  Fungsi anggota
tubuh
 Hubungan
anggota tubuh
 Kebersihan
anggota tubuh.
2. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Tanggungjawab
mampu mensyukuri kasih makna anggota keluarga
menjawab kasih Allah dengan cara pemeliharaan  Hak dan
Allah dengan cara  Mengasihi Allah atas kewajiban
mengasihi keluarganya keluarganya anggota keluarga
keluarganya  Berperilaku  Mensyukuri kasih  Saling mengasihi
yang baik dan Allah yang dialami di antara anggota
benar dalam dalam keluarga keluarga
keluarga  Mengasihi  Contoh perbuatan
anggota keluarga baik dan buruk
 Menjawab kasih
orang tua melalui
sikap dan perilaku
yang baik.
3. Peserta didik  Peserta didik  Menceritakan  Allah menciptakan
mampu mampu bahwa Allah bumi beserta
mensyukuri alam mensyukuri alam pencipta bumi isinya
ciptaan Allah ciptaan Allah dengan segala  Pemeliharaan
15
dengan cara isinya ciptaan Tuhan
memelihara alam  Memelihara
ciptaan Allah ciptaan bumi,
(membuang alam di
sampah pada lingkungannya
tempatnya)
4. Peserta didik  Peserta didik  Bersyukur bahwa  Cara bersyukur
mampu menunjukkan sikap Allah menciptakan  Saling
mensyukuri hidup saling manusia tidak membutuhkan
bersama orang membutuhkan sendirian  Contoh kejujuran
lain dengan orang lain  Menjelaskan  Menghargai
(mengucapkan bahwa setiap perbedaan
“tolong”) orang
 Peserta didik membutuhkan
membangun orang lain dalam
kehidupan hidupnya
bersama orang  Menerima
lain dalam hidup keberadaan orang
pribadi, lain yang berbeda
pertemanan dan dengan dirinya
persahabatan
(kejujuran)

Kelas : II (Dua)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Menjelaskan hakekat mengasihi dan menghargai manusia
dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik  Menyebutkan  Berbagai macai
mampu mensyukuri bermacam-macam suku, bangsa,
16
mensyukuri keberagaman suku, bangsa, agama, dan
kepelbagaian yang ada agama dan bahasa bahasa
budaya, suku, di Indonesia  Bermacam-macam
bangsa  Menyebutkan nama bangsa
beberapa bangsa  Tuhan mengasihi
 Menceritakan semua bangsa
bahwa Allah  Berteman tanpa
mencintai semua membedakan latar
suku dan bangsa belakang
 Mempraktekan
sikap mengasihi
teman-teman yang
berasal dari
berbagai latar
belakang
2. Peserta didik  Peserta didik  Bergaul dengan  Bergaul dengan
mampu mengasihi bergaul, semua teman semua teman
semua orang mengasihi, semua tanpa memilih- tanpa memilih-
orang tanpa milih milih
melihat  Menjalin  Menghargai
perbedaan yang persahabatan perbedaan
ada dengan teman-  Mengasihi semua
teman orang
 Mengasihi semua
orang tanpa
melihat perbedaan
yang ada
3. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Contoh orang
mampu menyadari bahwa bahwa orang kaya kaya dan miskin
menghargai Allah mengasihi dan orang miskin dikasihi Allah
semua orang semua orang dikasihi Allah  Sikap dapat
tanpa tanpa kecuali  Mempraktekkan menerima
17
memandang  Peserta didik sikap dapat
perbedaan menerima menerima
perbedaan tiap perbedaan tiap
orang dan orang dari
menghargainya kekayaan,
kemampuan dan
sebagainya
4. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Contoh empati
mampu menolong mampu arti/makna empati dan simpati
orang yang menunjukkan dan simpati  Makna empati dan
sedang menderita simpati dan  Menjelaskan simpati
empati pada bahwa setiap  Saling
orang yang orang membutuhkan
menderita membutuhkan  Peduli terhadap
 Peserta didik orang lain dalam penderitaan orang
memberikan hidupnya lain.
pertolongan pada  Berempati dan
orang yang simpati dengan
membutuhkan penderitaan orang
pertolongan lain disekitarnya

Kelas : III (Tiga)


Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mendeskripsikan arti mensyukuri pemberian Allah dalam
kehidupan komunitas dan menunjukkan syukur melalui
tanggung jawab dalam keluarga
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan peran  Konsep peran
mampu membangun masing-masing anggota keluarga
mensyukuri hubungan kasih di anggota keluarga  Peran masing-
18
pemeliharaan dalam keluarga Kristen dalam masing anggota
Allah pada setiap  Peserta didik mensyukuri keluarga
anggota keluarga mensyukuri pemeliharaan-Nya  Merencanakan
dan sesama pemeliharaan  Mempraktekkan kegiatan untuk
manusia Allah terhadap saling mengasihi menyatakan kasih
sesama dengan di dalam keluarga kepada anggota
cara menyebutkan  Menyebutkan keluarga
contoh beberapa contoh  Contoh
pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
Allah pada Allah kepada Allah kepada
manusia dan manusia manusia
tanggung  Mempraktekkan  Menceritakan
jawabnya tanggapan contoh tindakan
terhadap manusia terhadap kasih yang sudah
pemeliharaan pemeliharaan dilakukan dalam
Allah Allah keluarga.

2. Peserta didik  Peserta didik  Menghormati  Hormat pada


mampu berperilaku saling orang tua dengan orang tua dan
memberikan yang menghormati sungguh-sungguh yang dituakan
terbaik bagi dengan anggota  Menjalani  Kehidupan
keluarga keluarga dalam kehidupan sehari- keluarga yang
hidup sehari-hari hari dengan teratur
teratur  Tindakan kasih
 Berperilaku yang dalam keluarga
menyukakan
seluruh anggota
keluarga
3. Peserta didik  Peserta didik  Membangun  Makna kerukunan
mampu ikut serta hidup rukun kerukunan dalam dalam hidup
menciptakan dengan anggota kehidupan keluarga
hidup rukun keluarga keluarga  Menghindari
19
dalam keluarga  Menghindari percekcokan
percekcokan dalam keluarga
dalam keluarga  Kerugian
percekcokan
dalam keluarga
 Usaha konkrit
menolong dan
memperhatikan
dalam keluarga
4. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Konsep ciptaan
mampu mampu bahwa seluruh  Manfaat ciptaan
memelihara alam melaksanakan ciptaan Allah ada Allah
ciptaan Allah kegiatan manfaatnya bagi  Peranan manusia
memelihara alam manusia dalam
di lingkungan  Menjelaskan mengembangkan
sekolah dan di pentingnya dan memelihara
tempat tinggal kesadaran umat alam
manusia untuk  Dampak kelalaian
mengembangkan, manusia dalam
memelihara dan memelihara alam
melestarikan alam  Allah Maha Kuasa
 Menjelaskan  Bukti ke-Maha
bahwa Allah Kuasa-an Allah
berkuasa atas atas segala
alam ciptaan-Nya
 Melaksanakan  Tindakan
program kegiatan melestarikan alam
melestarikan alam di lingkungan
di lingkungan sekolah/tempat
sekolah dan tinggal
tempat tingal.

20
Kelas : IV (Empat)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Menyebutkan wujud tindakan manusia yang dapat
menunjukkan pemahaman dan pengakuan keberadaan
Allah dan manusia serta menjelaskan ke-Maha Kuasa-an
Allah yang menyebabkan manusia dapat bergantung
sepenuhnya kepada Allah
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik  Mendaftarkan  Konsep ke-Maha
mampu mengakui ke- berbagai hal Kuasa-an Allah
memahami ke- Maha Kuasa-an tentang ke-Maha dalam penciptaan
Maha Kuasa-an Allah dan Kuasa-an Allah  Hubungan antara
Allah meyakininya dalam penciptaan ciptaan dan
 Menyebutkan Pencipta
berbagai  Peran Allah dalam
penyembuhan kehidupan
yang dilakukan manusia
oleh Yesus Kristus  Contoh perbuatan
 Menceritakan Yesus
kuasa Yesus menyembuhkan
Kristus mengubah orang sakit
air menjadi anggur  Mujizat air
 Menceritakan menjadi anggur,
kuasa Yesus member makan
Kristus member 5000 orang
makan 5000 orang  Membuat syair
 Membuat syair pujian terhadap
pujian terhadap kuasa Allah
kuasa Allah  Pengakuan
terhadap ke-Maha
21
Kuasaan Allah
2. Peserta didik  Peserta didik  Peserta didik  Doa sebagai alat
mengakui mengekspresikan mampu berdoa komunikasi
keterbatasannya pengakuannya sebagai wujud dengan Allah
sebagai manusia terhadap pengakuan  Doa sebagai alat
dan kemahakuasaan terhadap mengekspresikan
ketergantungan- Allah melalui doa Kemahakuasaan pengakuannya
nya pada Allah terhadap
Kemahakuasaan  Mempraktekkan Kemahakuaan
Allah hidup sesuai Allah
doanya  Menyusun doa
sebagai
kebutuhan
hidupnya. Misal:
doa syukur, doa
penyembuhan, dll.
3. Peserta didik  Peserta didik  Menceritakan  Konsep
mampu mempercayakan tentang keterbatasan
memahami bahwa hidupnya kepada ketergantungan manusia
manusia hidup Kemahakuaan umat Israel kepada  Contoh-contoh
sepenuhnya Allah Allah ketika keterbatasan
tergantung pada mengembara di manusia
Allah padang belantara  Bukti
 Menyebutkan ketidakmampuan
beberapa bukti manusia tanpa
bahwa hidup kita pertolongan Allah
tergantung pada  Syair
pengasihan Allah ketergantungan
 Menyususn puisi/ manusia kepada
syair tentang Allah
ketergantungan
manusia kepada
22
Allah
4. Peserta didik  Peserta didik  Membuat doa  Makna doa syukur
mampu dapat mengucap syukur atas atas
mensyukuri syukur atas Kemahakuasaan Kemahakuasaan
Kemahakuaan Kemahakuasaan terhadap berbagai Allah dalam
Allah Allah dalam kejadian berbagai kejadian
segala hal  Contoh-contoh
doa syukur atas
Kemahakuasaan
Allah dalam
berbagai kejadian.

Kelas : V (Lima)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Menjelaskan bahwa manusia berdosa tetapi diselamatkan
Allah melalui penebusan Yesus Kristus
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan awal  Kecenderungan
mampu menyadari kejatuhan manusia melakukan yang
menjelaskan kenyataan bahwa dalam dosa tidak baik
bahwa manusia manusia itu  Menjelaskan  Manusia memiliki
itu berdosa berdosa bahwa dosa kebebasan untuk
merupakansikap memilih
manusia yang  Konsep dosa
menentang  Kesombongan
kehendak Allah manusia sebagai
 Memiliki sikap ciptaan yang
menjauhi dosa mulia
 Perbedaan dosa
23
dan kesalahan
 Akibat dosa
2. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Konsep
menunjukkan menyadari perlunya pengampunan
kerinduan untuk pentingnya memohon  Allah Maha
memohon ampun memohon ampun pengampunan dari Pengampun
pada Allah atas Allah  Perlunya
dosa-dosanya  Menjelaskan pengampunan
 Peserta didik bahwa Allah bagi manusia
bersedia mengampuni  Cara memohon
memaafkan orang orang yang pengampunan
lain menyesali dosanya kepada Allah
 Memiliki sikap  Konsep
pemaaf penyesalan
 Meneladani sikap  Arti pertobatan
Yesus yang  Kesulitan
mengampuni mengampuni
sesama
 Contoh sikap
pemaaf
 Meneladani
Kristus yang mau
mengampuni
manusia
3. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan karya  Konsep
mampu memahami dan keselamatan Allah keselamatan
menjelaskan menyadari di dalam Yesus  Tujuan kelahiran,
bahwa Allah keselamatan yang Kristus kematian dan
adalah diberikan Allah  Menjelaskan kebangkitan Yesus
penyelamat melalui Yesus makna hidup Kristus
manusia Kristus dalam  Yesus Kristus
keselamatan sebagai
24
 Menjelaskan Juruselamat
bahwa Allah  Menyerahkan
mengampuni hidupnya pada
semua orang yang Yesus
menyesali dosanya  Beriman kepada
termasuk dirinya. Yesus sebagai
Juruselamat.
4. Peserta didik  Peserta didik  Menanggapi  Tindakan/respons
mampu menanggapi penyelamatan yang baik sebagai
menunjukkan penyelamatan Allah dalam ucapan syukur
sikap sebagai Allah di dalam hidupnya sehari- atas karya Allah
orang yang sudah Yesus Kristus hari melalui saksi  Menjadi saksi
diselamatkan dengan menjadi hidup yang baik keselamatan
saksi-Nya dan benar  Konsep saksi
 Menjelaskan arti Kristus
menjadi saksi  Tindakan konkrit
Kristus menjadi saksi
 Menjadi saksi Kristus bagi
Kristus bagi lingkungannya.
lingkungannya

Kelas : VI (Enam)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mendeskripsikan makna ibadah yang sesungguhnya,
khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Konsep ibadah
memahami makna memahami makna makna ibadah sebagai kegiatan
ibadah ibadah  Membangun relasi sacral
25
 Peserta didik pribadi dengan  Bentuk-bentuk
membangun relasi Allah melalui doa ibadah
pribadi dengan dan membaca  Mengenal
Allah melalui doa Alkitab peribadahan
 Menjelaskan dalam agama lain
makna ibadah  Pentingnya
melalui kegiatan membaca Alkitab
sehari-hari  Cara membangun
relasi dengan
Allah
 Makna ibadah
melalui kegiatan
sehari-hari
2. Peserta didik  Peserta didik  Menjalankan tugas  Menjalankan tugas
mampu menjalankan dan kegiatan sehari-hari sebagai
memahami makna tugas dan sehari-hari dengan ibadah pada Allah
kegiatan sehari- kewajiban di bertanggung
hari sebagai rumah dan jawab sebagai
ungkapan syukur sekolah sebagai ibadah
kepada Allah bagian dari
ibadah
3. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan arti  Arti melayani
mampu melayani melayani sesama melayani Allah dan  Konsep iman
Allah dan sesama dalam bentuk sesama sebagai Kristen
sebagai ungkapan yang sederhana ungkapan syukur  Melayani sebagai
syukur kepada sesuai talenta,  Mempraktekkan ibadah
Allah usia dan sikap melayani  Melayani dalam
kemampuannya sesama di iman Kristen dan
lingkungannya menghormati
 Merancang agama lain
program kegiatan  Bentuk-bentuk
melayani sesame pelayanan
26
sesuai terhadap sesame
kemampuannya  Merencanakan
program
pelayanan
terhadap sesame
di lingkungan
terdekat sebagai
bentuk ungkapan
syukur.

27
BAB II

STANDAR KOMPETENSI

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

A. Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK


SMP
1. Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan
2. Menginternalisasi nilai-nilai Kristiani dengan menanggapinya secara nyata;
3. Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamanya; masyarakat dan gereja sebagai
orang yang sudah diselamatkan.

Kompetensi yang dikembangkan pada jenjang pendidikan di SMP bertujuan


memperkuat siswa untuk memiliki pemahaman yang mendalam mengenai karya Allah
dalam hidup manusia serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama kaitannya dengan aspek kemanusian, keadilan, dan pemahaman terhadap
pluralitas bangsa dari segi agama, suku, budaya, dan kelas social. Siswa SMP dalam
perkembangan psikologisnya cenderung menyukai kebersamaan dalam kelompok dan
cenderung menyukai kebersamaan dalam kelompok dan cenderung membangun
solidaritas dalam kelompok berteman. Hal ini penting mengingat di beberapa kota di
Indonesia sering terjadi perkelahian antar siswa SMP maupun SMA. Umumnya dipicu oleh
masalah kecil yang kemudian jadi melebar karena pemahaman solidaritas yang sempit,
yaitu ingin membela teman. Padahal sikap solidaritas harus ditempatkan dalam kerangka
tanggung jawab dan perdamaian.

28
B. Standar Kompetensi Kelas SMP

Kelas : VII (Tujuh)


Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu mendeskripsikan manusia sebagai mahkluk ciptaan
Allah yang memiliki keterbatasan
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Arti “gambar” dan
mampu memahami makna makna manusia “rupa’ Allah
mendeskripsikan serupa dan sebagai “gambar  Manusia diberi
manusia sebagai segambar dengan dan rupa Allah” mandate untuk
gambar Allah dan Allah  Mengungkapkan berkarya
rupa Allah.  Peserta didik contoh tindakan  Contoh-contoh
mewujudkan yang tindakan yang
tindakan sebagai mencerminkan mencerminkan
manusia yang gambar dan rupa gambar dan rupa
“segambar dan Allah Allah
serupa dengan  Mewujudkan  Pemeliharaan
Allah” dalam tindakan sebagai ciptaan Allah
melaksanakan manusia yang secara
mandate untuk “segambar dan bertanggung
berkarya. serupa dengan jawab sebagai
Allah” dalam wujud
melaksanakan segambaran
mandate untuk manusia dengan
berkarya. Allah
 Ibadah sebafai
wujud manusia
sebagai gambar
Allah mempunyai

29
hubungan
istimewa dengan
Allah
2. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Konsep kebesaran
mampu mengagungkan kebesaran Allah Allah
menjelaskan kebesaran Allah  Menjelaskan arti  Konsep
kebesaran Allah  Peserta didik keterbatasan “keterbatasan”
dan keterbatasan mengagumi manusia dalam manusia dalam
manusia kebesaran Allah pikiran dan pikiran dan
melalui ciptaan- perbuatan perbuatan
Nya  Mengidentifikasika  Menyebutkan
 Peserta didik n keterbatasan aspek logis yang
menyadari manusia dapat dipikirkan
keterbatasannya  Membandingkan oleh manusia
sebagai manusia kebesaran Allah serta aspek diluar
dan keterbatasan jangkauan
manusia manusia
(supranatural)
 Contoh-contoh
keterbatasan
manusia dalam
berbuat segala
sesuatu (manusia
berencana, Allah
menentukan)
 Allah pencipta,
manusia ciptaan
 Allah berkuasa,
kekal, manusia
fana dan terbatas.
3. Peserta didik  Peserta didik  Menceritakan karya  Allah mempunyai
mampu mampu Allah melalui maksud dalam
30
menunjukkan menyelami dan pengalaman hidup segala
tanda-tanda merasakan karya manusia dalam pengalaman
bahwa Allah Allah dalam keajaiban alam hidup manusia
masih terus kehidupannya  Menyebutkan  Contoh-contoh
berkarya sehari-hari contoh dan perbuatan yang
 Peserta didik perbuatan peserta menghargai karya
menghargai dan didik yang Allah dalam
memelihara karya menghargai karya kaitannya dengan
Allah dalamnya Allah dalam alam, misalnya;
dengan alam, kaitannya dengan bencana alam,
seperti alam. banjir, dll
membuang  Menceritakan karya  Allah berkarya di
sampah pada Allah melalui setiap peristiwa-
tempatnya, kelahiran, kematian peristiwa
menjaga dan kesembuhan kehidupan
kelestarian pohon, dari penyakit manusia melalui
dll  Mendeskripsikan kelahiran,
 Berdoa kepada sikap manusia kematian,
Tuhan Yesus saat dalam menghadapi kesembuhan
mengalami penyakit dan penyakit.
kesedihan, sakit, kematian  Hidup matinya
dll  Menunjukkan manusia di tangan
 Menyadari bahwa tanda bahwa Allah Allah
hidup, usia, ada di masih terus  Pemahaman di
tangan Tuhan berkarya dalam atas tidak
kehidupannya membuat manusia
jatuh pada
“fatalism”
 Allah terus
berkarya dalam
hukum alamiah
 Beberapa contoh
31
karya Allah dalam
hukum alamiah.

Kelas : VII (Tujuh)


Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu mendeskripsikan pemeliharaan Allah terhadap
manusia ciptaan-Nya
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik turut  Menjelaskan  Pentingnya alam
mampu berperan berperan serta pentingnya alam dalam kehidupan
serta dalam bagi dalam kehidupan manusia
memelihara alam keseimbangan manusia  Allah menciptakan
semesta melalui ekosistem alam,  Menjelaskan ekosistem yang
program aksi seperti: tidak pentingnya seimbang
keseimbangan menggunakan keseimbangan  Contoh/bukti
ekosistem bahan-bahan ekosistem bagi keseimbangan
yang manusia ekosistem yang
mengandung  Berperan serta diciptakan Allah
soda dengan dalam  Tanggung jawab
berlebihan, seperti pemeliharaan alam menjaga
deterjen, sabun, sekitarnya dan keseimbangan
parfum, dll kehidupan ekosistem
 Ikut serta manusia  Dampak terjadinya
reboisasi, menanm ketidak
tanaman di seimbangan
lingkungan rumah ekosistem
maupun sekolah  Mensyukuri
pemeliharaan
Allah atas manusia

32
melalui
pemeliharaan,
pelestarian,
pembaharuan
alam
 Program aksi
reboisasi, contoh;
kolam ikan, lading,
taman sekolah, dll
2. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan arti  Arti dosa dan
mampu mengetahui dosa dosa cakupan dosa
menunjukkan yang ia lakukan  Mengidentifikasi  Manusia adalah
bahwa baik yang alasan manusia makhluk yang
keberadaan disengaja maupun jatuh ke dalam diberi kebebasan
manusia telah yang tidak dosa (penyebab  Dosa sebagai
dicemari oleh disengaja terjadinya) penyalah gunaan
dosa  Memohon ampun  Menjelaskan kebebasan
atas segala dosa tindakan Allah atas manusia
yang dilakukannya dosa  Tindakan Allah
 Tidak lagi  Menjelaskan terhadap dosa;
melakukan pentingnya marah,
perbuatan dosa pertobatan. mengampuni,
(bertobat), seperti menegur, dll
mengucapkan  Bukti/contoh
kata-kata kotor, tindakan Allah
berbohong, pada manusia
membantah, yang berdosa
berkelahi,  Arti pertobatan
melawan orang  Dampak
tua, tidak pertobatan dalam
menolong orang kehidupan
tua, dll  Contoh-contoh
33
sikap bertobat.
3. Peserta didik  Peserta didik  Menujukkan  Arti Injil sebagai
mampu menyadari bahwa Injil kabar baik; berita
pengampuan dari kerajaan Allah Injil:
Tuhan Yesus berisi berita pengampunan,
 Mengakui Tuhan pengampunan, keselamatan, dan
Yesus yang telah keselamatan dan hidup yang kekal.
mati di kayu salib hidup kekal  Allah
untuk  Mendeskripsikan meyelamatkan
menyelamatkan karya manusia melalui
dirinya dari dosa penyelamatan Yesus Kristus
 Menerima Tuhan Allah melalui  Bukti-bukti
Yesus sebagai Yesus Kristus penyelamatan
Tuhan dan  Menjelaskan arti Allah pada
Juruselamat dalam babtisan manusia
kehidupan sehari-  Menjelaskan  Arti babtisan
hari. perbedaan  Penyelamatan
 Senantiasa penyelamatan Allah berbeda
menunjukkan Allah dengan dengan tidakan
sukacita karena tindakan manusia manusia dalam
telah menerima menolong konsep menolong.
Injil keselamatan seseorang keluar  Sikap/respons
Allah dari bahaya manusia atas
 Melaksanakan  Mendemonstrasi- penyelamatan
babtisan bagi kan penyelamatan Allah melalui
yang belum Allah dalam ucapan syukur
dibabtis kehidupannya dan ibadah.
melalui ucapan
syukur dan ibadah.

34
Kelas : VIII (Delapan)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu mewujudkan hidup beriman dalam pengharapan
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik lebih  Menjelaskan  Arti bersyukur
mampu disiplin lagi, makna hidup yang Alkitabiah
mendiskripsikan seperti: tidak bersyukur  Bersykur dalam
hidup bersyukur datang terlambat  Menyebutkan suka dan duka
dalam segala ke sekolah alasan bersyukur  Alasan bersyukur
seituasi  Mengikuti  Menunjukkan  Wujud hidup
pembelajaran sikap bersyukur bersyukur atas
dengan baik, tidak dengan kuasa dan kasih
bolos, tidak malas menghargai waktu, Allah
sekolah. talenta dan  Menghargai
 Menerima dengan sesamanya. waktu, talenta dan
senang hati setiap sesamanya.
berkat yang ada,
baik makanan,
anggota tubuh,
ekonomi keluarga.

2. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan arti  Arti iman yang


mampu selalu berdoa hidup beriman Alkitabiah
menunjukkan sebelum sebelum  Menjelaskan arti  Arti pengharapan
imannya dalam memulai berpengharapan  Hubungan iman
hidup dan pembelajaran baik  Mendeskripsikan san pengharapan.
pengharapan di sekolah contoh hidup Contoh-contoh
maupun di rumah. beriman dan hidup beriman
 Selalu berpengharapan dan
melaksanakan  Mendemonstrasi- berpengharapan
35
“ora et labora” kan hidup beriman  Wujud iman dan
dalam kehidupan dan pengharapan
sehari-hari. berpengharapan dalam diri seorang
pelajar, hubungan
tanggung jawab
pelajar dengan
iman
 Wujud iman dan
pengharapan
dalam diri seorang
remaja: tidak
mudah putus asa,
kreatif, optimis.
3. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan  Penderitaan
mampu berusaha sendiri penderitaan Kristus sebagai
menjelaskan mencari jawaban Kristus dan korban pengganti
makna kesetiaan dengan tidak maknanya bagi bagi manusia
iman dalam mencontek orang percaya berdosa
penderitaan sekalipun  Mendiskusikan  Salib sebagai
mengalami makna peristiwa yang
kesulitan penderitaan hina
 Tidak terpengaruh  Mengidentifikasi  Salib sebagai
pada hal-hal keteladanan kemuliaan
negative yang Kristus dalam  Makna
sifatnya menghadapi penderitaan dalam
“menyenangkan” penderitaan pengertian yang
untuk sementara  Menjelaskan benar
waktu, seperti makna sakramen  Penderitaan
mencuri, merokok, Perjamuan Kudus sebagai ujian
narkobar, miras, ketidakadilan
dll  Kristus sebagai
 Tidak ikut-ikutan teladan dalam
36
bolos sekalipun penderitaan
dibully  Makna Sakramen
Perjamuan Kudus

Kelas : IX (Sembilan)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu mewujudkan tanggung jawabnya sebagai orang
beriman
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik  Peserta didik  Menjelaskan arti  Arti tanggung
mampu bertanggung tanggung jawab jawab terhadap
bertangggung jawab dalam  Mengidentifikasi- diri sendiri
jawab terhadaop tugas yang kan contoh  Tanggung jawab
diri sendiri, diberikan seperti godaan lari dari terhadap sesama
sesama, dan PR, jabatan, dan tanggung jawab  Ciri khas manusia
masyarakat pekerjaan di yang bertanggung
rumah jawab
 Tidak malas  Ketidaktahuan
mengerjakan tujuan sesuatu hal
tugas atau PR membuat manusia
lari dari tanggung
jawab
2. Peserta didik  Peserta didik  Mewujudkan sikap  Pemahaman
mampu semakin bertanggungjawab bahwa tanggung
mewujudkan sikap bertanggung terhadap diri jawab sangat
tanggung jaeab dalam tugas sendiri, sesama bermanfaat dalam
jawabnya dan perannya baik dan masyarakat menghargai
terhadap dirinya di kelas, sekolah,  Menunjukkan kehidupan karena
sendiri, sesama maupun rumah, contoh sikap Allah yang
37
dan masyarakat contohnya bersyukur atas memberi
sebagai murid, keberadaannya kehidupan
teman, dan anak dalam masyarakat  Kesadaran peserta
di rumah majemuk didik hidup dalam
 Mengasihi dan  Menjelaskan masyarakat
menghormati alasan remaja majemuk
teman di kelas berperan serta  Tubuh manusia
dan sesama dalam kehidupan sebagai tempat
sekalipun berbeda bermasyarakat Allah (Roh Kudus)
suku, agama dan  Mendiskusikan yang memberi
budaya contoh peran serta kemampuan untuk
remaja dalam menyadari
masyarakat tanggung jawab.
 Menunjukkan  Menyadari bahwa
tanggung manusia adalah
jawabnya sebagai makhluk social
orang yang sudah dalam hidup
ditebus Allah bersama, perlu
dalam kehidupan saling memahami
bermasyarakat. dan menyadari
bahwa mereka
saling
membutuhkan,
menjaga
kelangsungan
hidup bersama
 Contoh-contoh
peran remaja
dalam keluarga,
masyarakat,
perbedaan
pergaulan yang
38
baik dan buruk
 Hal-hal yang
mendukung agar
anak-anak
bertanggung
jawab
 Hidup dalam
masyarakat
majemuk
 Sikap pada
masyarakat
majemuk
3. Peserta didik  Peserta didik ikut  Menjelaskan  Arti gereja secara
mampu memberikan dan hakikat gereja universal dan
menunjukkan mengumpulkan  Mendiskusikan setempat
sikap kritis baju bekas panggilan gereja  Tugas panggilan
terhadap peran kepada orang- dalam masyarakat gereja, konsep
gereja dalam orang yang tidak  Merancang panggilan gereja
masyarakat mampu program dalam masyarakat
kepedulian gereja  Program-program
pada masyarakat gereja yang
 Membuat bentuk dilakukan peserta
program tanggung didik dan
jawab gereja yang merupakan
dapat dilakukan tanggung jawab
oleh siswa secara gereja dalam
berkelompok masayarakat
 Mendiskusikan  Perkembangan
perkembangan gereja, kelemahan
dan masa depan dan keunggulan
gereja gereja
 Mendemonstrasi-  Tanggung jawab
39
kan tanggung gereja dalam
jawabnya dalam masyarakat
kehidupan melalui peran
bergereja dalam sertanya di
masyarakat lingkungan
melalui peran masing-masing.
sertanya di
lingkungan
masing-masing.

40
BAB II

STANDAR KOMPETENSI

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

A. Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK


SMA
1. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan
social
2. Merespons berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan
IPTEK dengan mengacu kepada ajaran Kristen
3. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat,
dan bangsa.
4. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera.

Kompetensi yang dikembangkan pada jenjang pendidikan di SMA diterapkan


berdasarkan pemahamanbahwa siswa telah memperoleh suatu pemahaman dasar yang
memadai mengenai iman Kristen pada level SD dan SMP. Berangkat dari pemahaman
seperti itu maka kompetensi yang diterapkan pada jenjang pendidikan di SMA bertujuan
mendorong siswa untuk benar-benar yakin terhadap pilihan dan pengambilan
keputusannya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap tersebut akan memotivasi peserta didik
untuk mempu bertindak sebagai sosok atau pribadi yang utuh baik jasmani maupun
rohani. Sehubungan dengan hal tersebut, dampingan dan bantuan orang tua sangat
penting sebagai motivasi yang mendorong peserta didik untuk mampu bersikap mandiri
dalam hal pilihan dan pengambilan keputusan. Dari sisi perkembangan psikologis dan
biologis, peserta didik SMA sedang mencari dan menemukan jati dirinya dan mereka
harus diberi kepercayaan untuk memilih dan memutuskan apa yang akan dilakukan dalam
hidupnya, termasuk memilih jenis pendidikan lanjutan, atau bekerja. Di Indonesia,
sebagian besar anak terpaksa harus mencari pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan
di sekolah menengah karena keadaan keluarga yang miskin. Oleh karena itu, sangat

41
penting mengembangkan kemampuan dasar yang bersifat mendorong siswa sekolah
menegah untuk bersikap mandiri.

C. Standar Kompetensi Kelas SMA

Kelas : X (Sepuluh)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan aspek yang dapat menunjukkan
remaja Kristiani bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang
tidak kehilangan identitas
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik mampu
mengalami proses
pertumbuhan sebagai
pribadi yang dewasa
dalam segala aspek
1.1 Peserta didik  Menyebutkan  Pengertian takut
bertumbuh indicator manusia akan Tuhan
menjadi pribadi yang bertumbuh  Studi kasus
yang dewasa sebagai pribadi “takut pada
dengan pola pikir yang teman lebih
komprehensif dewasa/matang tinggi dari
Tuhan”
 Keteladanan
dalam hal
kebenaran dan
tanggung jawab
1.2. Peserta didik  Mendaftar  Pemahaman
memiliki pribadi potensi dan hikmad dan
dan karakter yang kelemahan diri iman

42
kokoh dengan pola melalui pikiran,  Makna berpikir
pikir yang perkataan dan positif, kreatif,
komprehensif perbuatan dan dan proaktif
mendeskripsikan-  Kepribadian
nya Kristen
 Membuat tulisan  Pola pikir yang
tentang memiliki komprehensif
pola pikir yang (positif, kreatif,
komprehensif dan proaktif)
 Bentuk dan gaya
berpikir yang
benar
 Manfaat berpikir
komprehensif
2. Peserta didik mampu  Mengidentifikasi  Beberapa bentuk
mengidentifikasi pengaruh gaya modern
berbagai pergumulan modernisasi dalam kaitannya
dalam keluarga serta terhadap dengan
kaitannya dengan kelangsungan kehidupan
pengaruh modernisasi hidup keluarga keluarga
 Peserta didik  Menganalisis (komunikasi,
bersikap kritis makna keluarga karier, eksekutif-
terhadap pengaruh yang bertumbuh workaholic)
modernisasi dan dalam Kristus  Pengaruh gaya
mampu memfilter  Berperan aktif hidup modern
pengaruh tersebut menjaga dalam kehidupan
 Peserta didik turut keutuhan keluarga
menjaga keutuhan keluarga (hubungan
hidup berkeluarga  Mengasihi dan keluarga)
(tanggung jawab menghormati  Makna keluarga
sebagai anak). anggota keluarga Kristen
 Dasar
43
perkawinan
Kristen
 Keluarga yang
bertumbuh
 Cinta kasih
menjadi dasar
keharmonisan
keluarga
 Tugas dan
tanggung jawab
anggota
keluarga (anak
dan orang tua)
 Kelebihan dan
kekurangan
anggota
keluarga.
3. Peserta didik mampu  Menjelaskan cara  Definisi seorang
menjelaskan makna mewujudkan murid Kristus
kebersamaan dengan identitas sebagai  Konsekuensi
orang lain tanpa murid Kristus sebagai murid
kehilangan identitas  Menjelaskan cara Kristus
 Peserta didik mewujudkan  Dasar pergaulan
mengekspresi-kan sikap menghargai dan
indentitasnya orang lain sesuai persahabatan
sebagai murid dengan ajaran teman sebaya
Kristus melalui sikap: Yesus Kristus  Persahabatan
Menghargai  Membahas dalam dalam konteks
orang lain kelompok  Bentuk
Tidak membeda- mengenai hidup persahabatan
bedakan status bersimpati dan Daud dan
ekonomi, berempati Yonathan serta
44
derajat, SARA, terhadap orang implikasinya
dll lain  Solidaritas yang
Hidup  Mengobservasi benar
bersimpati dan sikap remaja SMA  Makna bentuk
berempati pada dalam menjalani simpati dan
orang lain hidup secara empati
Hidup benar dan benar dan suci  Alasan-alasan
suci dalam dalam pentingnya
persahabatan persahabatan dan bersimpati dan
dan berpacaran berpacaran berempati
dengan orang
lain
 Pola hidup
remaja sekarang
ini
 Arti pacaran
 Batas-batas
pacaran

45
Kelas : XI (Sebelas)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu mengidentifikasi nilai-nilai Kristiani yang
diperhadapkan dengan gaya hidup modern serta
perkembangan IPTEK dan menyebutkan cara
mewujudkannya dalam hidup keseharian.
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok
1. Peserta didik mampu  Mengidentifikasi  Makna dan
mengidentifikasi dan nilai-nilai Kristiani hakikat nilai-nilai
mewujudkan nilai-nilai dalam hidup Kristiani
Kristiani dalam sehari-hari  Jenis-jenis nilai
hidupnya.  Mengkritisi dalam iman
1.1 Peserta didik norma dalam Kristen
bersikap kritis masyarakat  Konsep norma-
terhadap norma- berdasarkan nilai norma secara
norma masyarakat Kristiani umum dan
berdasarkan nilai  Membahas khusus (norma
Kristiani. beberapa bagian Kristen)
Alkitab yang  Titik singgung
berisi nilai-nilai norma dan nilai
Kristiani Kristiani
 Norma yang
berdasarkan nilai
Kristiani
 Nilai-nilai secara
iman Kristen
 Jenis-jenis nilai
dalam iman
Kristen
2. Peserta didik mampu  Menganalisa  Contoh tindakan
mewujudkan nilai-nilai aspek positif dan nilai positif
46
Kristiani dalam nilai-nilai Kristiani referensi Alkitab
pergaulan antar dari bagian (tokoh-tokoh
pribadi dan social Alkitab tertentu Alkitab)
 Peserta didik  Membedakan  Mewujudkan
mewujudkan nilai- tantangan dan nilai-nilai ke
nilai Kristiani dalam peluang dalam semua aspek,
hidup sehari-hari mewujudkan tutur kata, sikap
nilai-nilai Kristiani perbuatan, dan
pikiran
3. Peserta didik mampu  Mengidentifikasi  Konsep gaya
mewujudkan nilai-nilai beberapa gaya hidup modern
Kristiani dalam hidup modern (isme yang
menghadapai gaya  Menganalisis berkembang)
hidup modern beberapa gaya  Contoh-contoh
 Siswa memiliki sikap hidup modern gaya hidup
yang tepat terhadap berdasarkan nilai- modern
gaya hidup modern nilai Kristiani (konsumenrisme,
dan menganalisisnya  Mewujudkan materialism,
dengan cara dengan sikap yang baik individualism)
cara menganalisis dan benar dalam  Hal-hal positif
dan menentukan menghadapi gaya dan negative dari
sikap terhadapnya. hidup modern gaya hidup
modern
 Gaya hidup
modern dan
nilai-nilai Kristiani
 Pengambilan
keputusan
melalui studi
kasus
4. Peserta didik mampu  Meningkatkan  Pemahaman
mengkritisi motivasi belajar IPTEK
47
perkembangan budaya seumur hidup  Mengembangkan
dan IPTEK. dengan cara diri melalui
Siswa bersikap terbuka mengembangkan kemajuan IPTEK
dan bertindak kritis diri melalui  Kristeria
terhadap observasi dan perkembangan
perkembangan budaya pengembangan IPTEK yang
dan IPTEK. IPTEK bermanfaat
 Mendiskusikan  Kriteria
cara memfilter perkembangan
perkembangan IPTEK yang
IPTEK yang merugikan
menrugikan  Sikap yang
manusia dan diambil/menentu
alam kan pilihan bagi
 Membahas dalam perkembangan
kelompok pribadi.
beberapa  Pengaruh IPTEK
perkembangan dalam
IPTEK masa kini perkembangan
dan pengaruhnya kebudayaan
bagi manusia.  Nilai-nilai
 Meneliti bagian Kristiani dalam
Alkitab yang perkembangan
menulis tentang IPTEK
IPTEK dan  Peranan nilai
menghubungkan Kristiani/Gereja/
nya dengan sikap orang Kristen
manusia masa dalam
kini terhadap[ membaharui
IPTEK kebudayaan dan
perkembangan
IPTEK (Gereja
48
mentranformasi-
kan kebudayaan)

Kelas : XII (Dua belas)


Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu menganalisa perannya sebagai warga Gereja dalam
mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, khususnya
dalam tindakan sebagai pembawa damai sejahtera.
Aspek : Nilai-nilai Kristiani

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok


1. Peserta didik mampu  Mengidentifikasi  Pengertian
menjelaskan gereja peran gereja gereja dan
sebagai institusi social sebagai institusi perannya
dan sebagai social dan sebagai lembaga
persekutuan orang sebagai persekutuan
percaya persekutuan  Gereja dan
 Peserta didik  Mengkritisi peran masyarakat
memiliki sikap gereja sebagai  Apa yang sudah
rasional, kritis institusi social dilakukan gereja
terhadap peran dan persekutuan terhadap
gereja sebagai melalui tulisan, masyarakat
institusi social dan diskusi dan  Self critics peran
sebagai persekutuan analisa. gereja dalam
di tengah tantangan  Menganalisa masyarakat
kehidupan masa tantangan yang  Tantangan dari
kini. dialami gereja luar: sistuasi
masa kini dan social, politik dan
memberikan budaya,
masukan dalam  Tantangan dari
rangka dalam: nilai-nilai
pembaruan peran persekutuan/
49
gereja pemahaman
tugas panggilan
gereja,
ekslusifisme
2. Peserta didik mampu  Menjelaskan  Budaya
menganalisis peran fungsi dan peran beragama
agama dalam agama dalam (konteks
masyarakat masyarakat beragama secara
 Peserta didik  Menganalisis social)
bersikap kritis peran agama  Pengertian
tehadap fungsi dan yang konstruktif agama
peran agama dalam dan destruktif  Fungsi agama
masyarakat  Hidup beriman
ditengah
masyarakat
 Membaharui
masyarakat
 Peran konstruktif
dan destruktif
agama sebagai
lembaga
 Hasil dari proses
beriman dan
beragama
 Panggilan orang
Kristen sebagai
warga negara
3. Peserta didik mampu  Menjelaskan  Pengertian
mengkritisi nilai-nilai pentingnya demokrasi dan
demokrasi dan HAM penerapan nilai- HAM dalam
dalam hidupnya nilai demokrasi konteks
 Peserta didik dan HAM dalam bermasyarakat di
50
mewujudkan hidup masyarakat dan Indonesia
yang berkeadilan, bangsa Indonesia  Pandangan
berani berkata benar  Mendiskusikan Kristen tentang
dan membela cara mewujudkan demokrasi dan
kebenaran. kehidupan yang HAM
 Peserta didik berkeadilan,  Penerapan nilai
mengembangkan berani berkata demokrasi dan
aksi bersama untuk benar dan HAM di
demokrasi dan HAM membela Indonesia
kebenaran.  Menjadi pembela
 Membuat kebenaran
program/ aksi  Pentingnya
bersama untuk membela
demokrasi dan kebenaran
HAM  Pengertian cinta
 Mendiskusikan damai
cara yang tepat  Factor-faktor
untuk untuk yang
bersikap kritis menentukan
terhadap kebenaran
persoalan dalam  Merancang
masyarakat kegiatan
kebersamaan
dengan orang
yang berbeda
agama, suku
untuk
pernyataan
perdamaian
 Situasi social
dalam
masyarakat
51
 Peran nilai
Kristiani dan
demokrasi dalam
situasi social di
Indonesia
4. Peserta didik mampu  Menjelaskan  Pentingnya
menjelaskan perannya pentingnya damai secara
sebagai pembawa pengembangan pribadi
damai prinsip hidup  Perlunya hidup
 Siswa mewujudkan dalam damai bersama dalam
hidup sebagai sejahtera sebagai damai
pembawa damai pribadi dan  Ciri-ciri seorang
melalui peran sebagai pembawa damai
pribadi dan komunitas.  Komitmen untuk
komunitas  Mempraktekkan menjadi
perannya sebagai pembawa damai
pembawa damai  Pengambilan
di lingkungannya keputusan
melalui tindakan
nyata (role play/
sosio drama)
5. Peserta didik mampu  Mengekspresikan 
memberitakan dan dirinya sebagai
menjadi pembawa pembawa damai
damai  Meneliti bagian-
 Peserta didik bagian tertentu
mewujudkan dirinya dalam Alkitab
sebagai pembawa tentang
damai perdamaian dan
kewajiban untuk
memberitakannya

52

Anda mungkin juga menyukai