K
BAHAN AJAR / DIKTAT KULIAH : KURIKULUM PAK
KODE : 02.03.09.6.2014
BOBOT : 2 sks
SEMESTER : VI (Enam)
BANYAKNYA PERTEMUAN/ : 16 X 2 X 50 MENIT
WAKTU TIAP PERTEMUAN
STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai aspek teori
kurikulum dan implementasinya dalam PAK, menyadari perannya sebagai pendukung
kurikulum PAK, dan memperlihatkan keinginannya untuk selalu memahami dan
mempelajari kurikulum PAK
KOMPETENSI DASAR :
1. Mampu menjelaskan Pengertian Kurikulum
2. Mampu menguraikan Tugas dan Fungsi Kurikulum PAK
3. Mampu menguraikan ruang Lingkup Kurikulum PAK
4. Mampu mengidentifikasi Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK
5. Mampu meganalisa Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK
6. Mampu menguraikan Rambu-rambu dalam Kurikulum PAK
7. Mampu membuat Standar Kompetensi Kelas
1
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
1. Menjelaskan Pengertian Kurikulum
2. Menguraikan Tugas dan Fungsi Kurikulum PAK
3. Menguraikan ruang Lingkup Kurikulum PAK
4. Mengidentifikasi Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK
5. Menganalisa Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK
6. Menguraikan Rambu-rambu dalam Kurikulum PAK
7. Membuat Standar Kompetensi Kelas
TEKNIK : Tertulis
BENTUK SOAL : Tes tertulis, tes sikap, portofolio, proyek, unjuk kerja
SUMBER BELAJAR :
1. Keluarga
2. Media elektronik
3. Narasumber
4. Lingkungan alam
5. Lingkungan social
6. Teman kampus
7. Teman di masyaratat setempat
8. Komunitas gereja
9. Literature:
3
BAB I
DI SEKOLAH DASAR
A. Pendahuluan
4
1. Rasional
Sejak tahun 1998 terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan bangsa dan
Negara Indonesia, antara lain tumbangnya pemerintahan yang telah berkuasa selama
kurang lebih 32 tahun oleh tuntutan reformasi. Masyarakat Indonesia jenuh terhadap
model “penyeragaman” kehidupan yang diterapkan di Indonesia. Nilai-nilai Demokrasi dan
Hak Asasi Manusia serta pluralitas kehidupan merupakan issue utama yang memperoleh
perhatian serius dari seluruh komponen bangsa Indonesia yang menuntut supaya issue-
isue tersebut memperoleh prioritas pertama dan utama dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di samping pemulihan ekonomi. Issue tersebut di atas sangat relevan untuk
dijadikan topic bahasan dalam Pendidikan Agama pada umumnya dan Pendidikan Agama
Kristen khususnya.
Dalam kurun waktu 10-15 tahun model kurikulum pendidikan Agama Kristen (PAK)
didominasi oleh dogtrin yang mengutamakan aspek kognitif dan cenderung melupakan
hal pokok dan utama dalam Pendidikan Agama, yaitu: pemahaman terhadap nilai-nilai
agama yang bersentuhan dengan realitas kehidupan nyata. Oleh karena itu dibutuhkan
perubahan paradigm di bidang PAK. Di mana dalam paradigm baru pembahasan PAK
mencakup beberapa issue penting tersebut di atas, juga terjadi perubahan dari penentuan
materi yang harus dicapai sebagai target capaian dan pengembangan kemampuan dasar
peserta didik. Perubahan tersebut namapak lebih jelas dalam kolom Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang tidak mulai dengan Materi tetapi kompetensi dasar dengan urutan-
urutan sebagai: Tema, Kompetensi Dasar, dan Materi Pokok.
Kurikulum PAK bukanlah “standart moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat
peserta didik, tetapi kurikulum ini merupakan dampingan dan bimbingan bagi siswa
dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan dan mengekspresikan hasil perjumpaan itu
dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat belajar memahami, mengenal, dan bergaul
dengan Tuhan secara akrab tanpa ditakut-takutkan dengan neraka yang penuh api panas
yang siap menelannya, karena sesungguhnya Tuhan itu ada da selalu ada dan berkarya
dalam hidup mereka, Ia adalah sahabat dalam kehidupan anak-anak.
5
2. Pengertian
Hekekat PAK seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di
Indonesia tahun 1999 adalah sebagai berikut: usaha yang dilakukan secara terencana dan
kontinyu dalam pengembangan kemampuan para peserta didik agar dengan pertolongan
Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Allah di dalam Yesus Kristus yang
dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya.
Dengan demikian tiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi
maupun sebagai bagian dari komunitas.
4. Ruang Lingkup
Pada dasarnya PAK pada sekolah formal bukanlah pekabaran Injil. PAK di sekolah
disajikan dalam aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, PUTERA DAN ROH) DAN
KARYANYA dan NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistic, pengembangan Kompetensi PAK
pada pendidikan Dasar dan Menengah mengacu kepada dogma Allah Tritunggal dan
6
karya-Nya, pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karta-Nya harus Nampak dalam
nilai-nilai Kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Kompetensi dalam PAK di sekolah
dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya
tranformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman
Kristiani. Dalam Lokakarya Strategi PAK di Indonesia yang diselenggarakan oleh PGI dan
Bimas Kristen Departemen Agama telah disepakati bahwa hal-hal bersifat dogma yang
lebih spesifik dan mendalam diajarkan dalam Gereja.
Melalui penyajian Kurikulum PAK diharapkan peserta didik mampu mengalami suatu
proses tranformasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan iman Kristiani yang dapat dipelajari
dalam PAK. Hal itu tercermin dalam rumusan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
Focus kurikulum adalah “life center” atau pusat kehidupan manusia. Adanya
pembahasan kurikulum didasarkan pada kehidupan manusia dan iman Kristen berfungsi
sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi
sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu
manusia sebagai ciptaan Allah, kemudian keluarga, teman, lingkungan di sekitar siswa,
barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamika persoalan.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan
perspektif hubungan Allah dengan manusia. Bahwa Allah tidak berkarya dalam ruang
kosong. Tetapi Allah berkomunikasi dengan manusia, Allah membina relasi dengan
manusia melalui karya-Nya.
Hal ini tercermin dalam penentuan tema yang ditentukan setiap kelas menurut
jenjang pendidikan.
7
5. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Standar kompetensi lintas kurikulum merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar
sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman
belajar.
Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK adalah Kompetensi untuk Pendidikan Agama
secara keseluruhan dan ada pada mata pelajaran semua agama. Kompetensi ini dijadikan
8
acuan dalam menjabarkan kompetensi untuk mata pelajaran agama masing-masing.
Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama adalah: Hubungan timbale balik
antara Allah dengan manusia dan sesamanya dan dengan lingkungan alam sekitar.
Sedangkan untuk Standar Kompetensi Bahan Kajian PAK, ada 2 aspek yaitu:
1. Aspek Allah Tritunggal dan Karya-Nya
lingkungan hidup.
2. Aspek nilai-nilai Kristiani
Peserta didik memahami, menghayati serta berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
9
4. Menjelaskan karya Allah dalam dunia dan penyelamatan bagi manusia serta seluruh
ciptaan-Nya.
5. Melakukan tindakan yang dapat menunjukkan tanggungjawab pada Allah, diri
sendiri, sesame dan alam lingkungan hidup.
6. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan pribadi dan komunitas.
7. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera.
8. Rambu-Rambu
11
e. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan proses yang mencakup
seluruh komponen: Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok.
f. Guru diharapkan dapat menyesuaikan materi dan kegiatan pembelajarannya
dengan keadaan dan kebutuhan daerah setempat sesuai dengan alokasi waktu
yang tersedia.
2. Dalam proses pembelajaran PAK, perenungan dan doa diberikan perhatian khusus
pada setiap tatap muka.
3. Pokok-pokok iman Kristiani yang dipandang perlu dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan tanpa mempertajam perbedaan denominasi gereja/aliran gereja.
4. Dalam PAK ranah afektif lebih diutamakan tanpa mengabaikan ranah kognitif dan
ranah psikomotorik, sehingga penilaian terhadap hasil belajar peserta didik dapat
dilaksanakan dalam bentuk test dan non test.
5. Bila di suatu sekolah, PAK tidak terlaksana karena tidak adanya guru agama Kristen,
maka pihak sekolah dapat mencari kemungkinan pelaksanaanya bersama Kepala
Bidang (Kabid)/Pembimbing masyarakat Kristen (Pembimas) atau Kepala seksi
(Kasi)/Penyelenggara Bimas Kristen atau Gereja setempat.
6. Sumber PAK adalah Alkitab. Buku-buku pegangan yang lain baik buku pegangan
untuk guru maupun buku pegangan untuk peserta didik merupakan buku referensi
yang saling melengkapi.
7. Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian
a. Pendekatan Pembelajaran
PAK dilaksanakan dengan pendekatan yang bersifat dialogis partisipasif. Dialogis
partisipasif dalam arti terjadi komunikasi antara guru dan peserta didik, terjadi
diskusi dua arah yang saling mengisi. Di sini peran guru sebagai satu-satunya
sumber ilmu tidak lagi mutlak karena peserta didik dapat belajar dari berbagai
media pembelajaran yang ada, baik media massa maupun media lainnya. Pola
pendekatan dialogis partisipasif harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan peserta didik, daya serap dan kemampuan dalam
mengembangkan kemampuan dasar. Guru disarankan mempertimbangkan
aspek perkembangan biologis dan psikologis serta daya serap peserta didik
menurut level atau jenjang pendidikan.
12
b. Penilaian
Penilaian adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
pengembangan kompetensi dasar, sikap atau perilaku serta pengetahuan yang
telah dicapai siswa dalam PAK.
Penilaian hasil belajar peserta didik untuk PAK mencakup ketiga tujuan
pembelajaran yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan
pendekatan dialogis partisipasif maka hasil belajar lebih berorientasi pada
perubahan sikap, pertumbuhan perilaku peserta didik ke arah yangbaik dan
benar menurut ajaran Kristiani dengan juga memperhitungkan kemampuan
siswa memahami pengetahuan agama Kristen yang benar.
Penilaian hasil belajar PAK menurut jenjang dan satuan pendidikan terdiri dari:
1) Pencapaian pembiasaan hidup beriman dan takut pada Tuhan dengan
berperilaku Kristiani pada keluarga, teman, sesama, dan masyarakat.
2) Pencapaian kemampuan pemahaman agama Kristen secara baik dan benar.
3) Melalui pertumbuhan imannya maka peserta didik bertumbuh menjadi
pribadi yang dewasa, mandiri, kritis, rasional menghadapi setiap aspek
dalam kehidupannya.
13
Dalam menjaring hasil kerja peserta didik, pelaksanaan penilaian dapat
berbentuk pengamatan penampilan/sikap, tes tertulis, penugasan atau proyek,
dan potofolio.
Fasilitas yang dapat mendukung ke arah itu perlu diupayakan, misalnya; computer
yang dilengkapi dengan akses internet, kliping artikel-artikel Koran dan majalah
yang topic-topiknya berkaitan dengan masalah agama dan kemodernan. Demikian
pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat dipergunakan untuk keperluan
serupa, antara lain; televise, radio, video, OHP, slide, LCD Proyektor, dan media
lainnya sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing sekolah.
Kelas : I (Satu)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Menyadari dan mensyukuri keberadaan dirinya serta
sebagai relasi dengan ciptaan lainnya.
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
Kelas : II (Dua)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Menjelaskan hakekat mengasihi dan menghargai manusia
dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
20
Kelas : IV (Empat)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Menyebutkan wujud tindakan manusia yang dapat
menunjukkan pemahaman dan pengakuan keberadaan
Allah dan manusia serta menjelaskan ke-Maha Kuasa-an
Allah yang menyebabkan manusia dapat bergantung
sepenuhnya kepada Allah
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
Kelas : V (Lima)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Menjelaskan bahwa manusia berdosa tetapi diselamatkan
Allah melalui penebusan Yesus Kristus
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
Kelas : VI (Enam)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mendeskripsikan makna ibadah yang sesungguhnya,
khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
27
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
28
B. Standar Kompetensi Kelas SMP
29
hubungan
istimewa dengan
Allah
2. Peserta didik Peserta didik Menjelaskan Konsep kebesaran
mampu mengagungkan kebesaran Allah Allah
menjelaskan kebesaran Allah Menjelaskan arti Konsep
kebesaran Allah Peserta didik keterbatasan “keterbatasan”
dan keterbatasan mengagumi manusia dalam manusia dalam
manusia kebesaran Allah pikiran dan pikiran dan
melalui ciptaan- perbuatan perbuatan
Nya Mengidentifikasika Menyebutkan
Peserta didik n keterbatasan aspek logis yang
menyadari manusia dapat dipikirkan
keterbatasannya Membandingkan oleh manusia
sebagai manusia kebesaran Allah serta aspek diluar
dan keterbatasan jangkauan
manusia manusia
(supranatural)
Contoh-contoh
keterbatasan
manusia dalam
berbuat segala
sesuatu (manusia
berencana, Allah
menentukan)
Allah pencipta,
manusia ciptaan
Allah berkuasa,
kekal, manusia
fana dan terbatas.
3. Peserta didik Peserta didik Menceritakan karya Allah mempunyai
mampu mampu Allah melalui maksud dalam
30
menunjukkan menyelami dan pengalaman hidup segala
tanda-tanda merasakan karya manusia dalam pengalaman
bahwa Allah Allah dalam keajaiban alam hidup manusia
masih terus kehidupannya Menyebutkan Contoh-contoh
berkarya sehari-hari contoh dan perbuatan yang
Peserta didik perbuatan peserta menghargai karya
menghargai dan didik yang Allah dalam
memelihara karya menghargai karya kaitannya dengan
Allah dalamnya Allah dalam alam, misalnya;
dengan alam, kaitannya dengan bencana alam,
seperti alam. banjir, dll
membuang Menceritakan karya Allah berkarya di
sampah pada Allah melalui setiap peristiwa-
tempatnya, kelahiran, kematian peristiwa
menjaga dan kesembuhan kehidupan
kelestarian pohon, dari penyakit manusia melalui
dll Mendeskripsikan kelahiran,
Berdoa kepada sikap manusia kematian,
Tuhan Yesus saat dalam menghadapi kesembuhan
mengalami penyakit dan penyakit.
kesedihan, sakit, kematian Hidup matinya
dll Menunjukkan manusia di tangan
Menyadari bahwa tanda bahwa Allah Allah
hidup, usia, ada di masih terus Pemahaman di
tangan Tuhan berkarya dalam atas tidak
kehidupannya membuat manusia
jatuh pada
“fatalism”
Allah terus
berkarya dalam
hukum alamiah
Beberapa contoh
31
karya Allah dalam
hukum alamiah.
32
melalui
pemeliharaan,
pelestarian,
pembaharuan
alam
Program aksi
reboisasi, contoh;
kolam ikan, lading,
taman sekolah, dll
2. Peserta didik Peserta didik Menjelaskan arti Arti dosa dan
mampu mengetahui dosa dosa cakupan dosa
menunjukkan yang ia lakukan Mengidentifikasi Manusia adalah
bahwa baik yang alasan manusia makhluk yang
keberadaan disengaja maupun jatuh ke dalam diberi kebebasan
manusia telah yang tidak dosa (penyebab Dosa sebagai
dicemari oleh disengaja terjadinya) penyalah gunaan
dosa Memohon ampun Menjelaskan kebebasan
atas segala dosa tindakan Allah atas manusia
yang dilakukannya dosa Tindakan Allah
Tidak lagi Menjelaskan terhadap dosa;
melakukan pentingnya marah,
perbuatan dosa pertobatan. mengampuni,
(bertobat), seperti menegur, dll
mengucapkan Bukti/contoh
kata-kata kotor, tindakan Allah
berbohong, pada manusia
membantah, yang berdosa
berkelahi, Arti pertobatan
melawan orang Dampak
tua, tidak pertobatan dalam
menolong orang kehidupan
tua, dll Contoh-contoh
33
sikap bertobat.
3. Peserta didik Peserta didik Menujukkan Arti Injil sebagai
mampu menyadari bahwa Injil kabar baik; berita
pengampuan dari kerajaan Allah Injil:
Tuhan Yesus berisi berita pengampunan,
Mengakui Tuhan pengampunan, keselamatan, dan
Yesus yang telah keselamatan dan hidup yang kekal.
mati di kayu salib hidup kekal Allah
untuk Mendeskripsikan meyelamatkan
menyelamatkan karya manusia melalui
dirinya dari dosa penyelamatan Yesus Kristus
Menerima Tuhan Allah melalui Bukti-bukti
Yesus sebagai Yesus Kristus penyelamatan
Tuhan dan Menjelaskan arti Allah pada
Juruselamat dalam babtisan manusia
kehidupan sehari- Menjelaskan Arti babtisan
hari. perbedaan Penyelamatan
Senantiasa penyelamatan Allah berbeda
menunjukkan Allah dengan dengan tidakan
sukacita karena tindakan manusia manusia dalam
telah menerima menolong konsep menolong.
Injil keselamatan seseorang keluar Sikap/respons
Allah dari bahaya manusia atas
Melaksanakan Mendemonstrasi- penyelamatan
babtisan bagi kan penyelamatan Allah melalui
yang belum Allah dalam ucapan syukur
dibabtis kehidupannya dan ibadah.
melalui ucapan
syukur dan ibadah.
34
Kelas : VIII (Delapan)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu mewujudkan hidup beriman dalam pengharapan
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
Kelas : IX (Sembilan)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu mewujudkan tanggung jawabnya sebagai orang
beriman
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
40
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
41
penting mengembangkan kemampuan dasar yang bersifat mendorong siswa sekolah
menegah untuk bersikap mandiri.
Kelas : X (Sepuluh)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan aspek yang dapat menunjukkan
remaja Kristiani bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang
tidak kehilangan identitas
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
42
kokoh dengan pola melalui pikiran, Makna berpikir
pikir yang perkataan dan positif, kreatif,
komprehensif perbuatan dan dan proaktif
mendeskripsikan- Kepribadian
nya Kristen
Membuat tulisan Pola pikir yang
tentang memiliki komprehensif
pola pikir yang (positif, kreatif,
komprehensif dan proaktif)
Bentuk dan gaya
berpikir yang
benar
Manfaat berpikir
komprehensif
2. Peserta didik mampu Mengidentifikasi Beberapa bentuk
mengidentifikasi pengaruh gaya modern
berbagai pergumulan modernisasi dalam kaitannya
dalam keluarga serta terhadap dengan
kaitannya dengan kelangsungan kehidupan
pengaruh modernisasi hidup keluarga keluarga
Peserta didik Menganalisis (komunikasi,
bersikap kritis makna keluarga karier, eksekutif-
terhadap pengaruh yang bertumbuh workaholic)
modernisasi dan dalam Kristus Pengaruh gaya
mampu memfilter Berperan aktif hidup modern
pengaruh tersebut menjaga dalam kehidupan
Peserta didik turut keutuhan keluarga
menjaga keutuhan keluarga (hubungan
hidup berkeluarga Mengasihi dan keluarga)
(tanggung jawab menghormati Makna keluarga
sebagai anak). anggota keluarga Kristen
Dasar
43
perkawinan
Kristen
Keluarga yang
bertumbuh
Cinta kasih
menjadi dasar
keharmonisan
keluarga
Tugas dan
tanggung jawab
anggota
keluarga (anak
dan orang tua)
Kelebihan dan
kekurangan
anggota
keluarga.
3. Peserta didik mampu Menjelaskan cara Definisi seorang
menjelaskan makna mewujudkan murid Kristus
kebersamaan dengan identitas sebagai Konsekuensi
orang lain tanpa murid Kristus sebagai murid
kehilangan identitas Menjelaskan cara Kristus
Peserta didik mewujudkan Dasar pergaulan
mengekspresi-kan sikap menghargai dan
indentitasnya orang lain sesuai persahabatan
sebagai murid dengan ajaran teman sebaya
Kristus melalui sikap: Yesus Kristus Persahabatan
Menghargai Membahas dalam dalam konteks
orang lain kelompok Bentuk
Tidak membeda- mengenai hidup persahabatan
bedakan status bersimpati dan Daud dan
ekonomi, berempati Yonathan serta
44
derajat, SARA, terhadap orang implikasinya
dll lain Solidaritas yang
Hidup Mengobservasi benar
bersimpati dan sikap remaja SMA Makna bentuk
berempati pada dalam menjalani simpati dan
orang lain hidup secara empati
Hidup benar dan benar dan suci Alasan-alasan
suci dalam dalam pentingnya
persahabatan persahabatan dan bersimpati dan
dan berpacaran berpacaran berempati
dengan orang
lain
Pola hidup
remaja sekarang
ini
Arti pacaran
Batas-batas
pacaran
45
Kelas : XI (Sebelas)
Tema : Allah Tritunggal dan karya-Nya
Standar Kompetensi : Mampu mengidentifikasi nilai-nilai Kristiani yang
diperhadapkan dengan gaya hidup modern serta
perkembangan IPTEK dan menyebutkan cara
mewujudkannya dalam hidup keseharian.
Aspek : Nilai-nilai Kristiani
Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indicator Materi Pokok
1. Peserta didik mampu Mengidentifikasi Makna dan
mengidentifikasi dan nilai-nilai Kristiani hakikat nilai-nilai
mewujudkan nilai-nilai dalam hidup Kristiani
Kristiani dalam sehari-hari Jenis-jenis nilai
hidupnya. Mengkritisi dalam iman
1.1 Peserta didik norma dalam Kristen
bersikap kritis masyarakat Konsep norma-
terhadap norma- berdasarkan nilai norma secara
norma masyarakat Kristiani umum dan
berdasarkan nilai Membahas khusus (norma
Kristiani. beberapa bagian Kristen)
Alkitab yang Titik singgung
berisi nilai-nilai norma dan nilai
Kristiani Kristiani
Norma yang
berdasarkan nilai
Kristiani
Nilai-nilai secara
iman Kristen
Jenis-jenis nilai
dalam iman
Kristen
2. Peserta didik mampu Menganalisa Contoh tindakan
mewujudkan nilai-nilai aspek positif dan nilai positif
46
Kristiani dalam nilai-nilai Kristiani referensi Alkitab
pergaulan antar dari bagian (tokoh-tokoh
pribadi dan social Alkitab tertentu Alkitab)
Peserta didik Membedakan Mewujudkan
mewujudkan nilai- tantangan dan nilai-nilai ke
nilai Kristiani dalam peluang dalam semua aspek,
hidup sehari-hari mewujudkan tutur kata, sikap
nilai-nilai Kristiani perbuatan, dan
pikiran
3. Peserta didik mampu Mengidentifikasi Konsep gaya
mewujudkan nilai-nilai beberapa gaya hidup modern
Kristiani dalam hidup modern (isme yang
menghadapai gaya Menganalisis berkembang)
hidup modern beberapa gaya Contoh-contoh
Siswa memiliki sikap hidup modern gaya hidup
yang tepat terhadap berdasarkan nilai- modern
gaya hidup modern nilai Kristiani (konsumenrisme,
dan menganalisisnya Mewujudkan materialism,
dengan cara dengan sikap yang baik individualism)
cara menganalisis dan benar dalam Hal-hal positif
dan menentukan menghadapi gaya dan negative dari
sikap terhadapnya. hidup modern gaya hidup
modern
Gaya hidup
modern dan
nilai-nilai Kristiani
Pengambilan
keputusan
melalui studi
kasus
4. Peserta didik mampu Meningkatkan Pemahaman
mengkritisi motivasi belajar IPTEK
47
perkembangan budaya seumur hidup Mengembangkan
dan IPTEK. dengan cara diri melalui
Siswa bersikap terbuka mengembangkan kemajuan IPTEK
dan bertindak kritis diri melalui Kristeria
terhadap observasi dan perkembangan
perkembangan budaya pengembangan IPTEK yang
dan IPTEK. IPTEK bermanfaat
Mendiskusikan Kriteria
cara memfilter perkembangan
perkembangan IPTEK yang
IPTEK yang merugikan
menrugikan Sikap yang
manusia dan diambil/menentu
alam kan pilihan bagi
Membahas dalam perkembangan
kelompok pribadi.
beberapa Pengaruh IPTEK
perkembangan dalam
IPTEK masa kini perkembangan
dan pengaruhnya kebudayaan
bagi manusia. Nilai-nilai
Meneliti bagian Kristiani dalam
Alkitab yang perkembangan
menulis tentang IPTEK
IPTEK dan Peranan nilai
menghubungkan Kristiani/Gereja/
nya dengan sikap orang Kristen
manusia masa dalam
kini terhadap[ membaharui
IPTEK kebudayaan dan
perkembangan
IPTEK (Gereja
48
mentranformasi-
kan kebudayaan)
52