Anda di halaman 1dari 4

Hal : Gugatan Wanprestasi

Lhokseumawe, 30 September 2023

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Makassar.
di-.
Jl. Raya Pendidikan No.1 Makassar.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : Nur shadrina
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Lhokseumawe
Pekerjaan :Guru, yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 50/SKK.Pdt/IX/2023 tanggal 30 September 2023


memberikan kuasa kepada :
Nama : Shakia
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat, berkantor di Ardhat family Beralamat Kantor
di Jalan Medan Banda Aceh, no 112 Kota
Lhokseumawe.

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Zuhra Balqis, lahir di


Lhokseumawe, 10 Oktober 1999 / 24 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Warga
Negara Indonesia, Agama Islam, beralamat di Jalan Tgk. Arif No. 3 cunda,
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;

Adapun dasar-dasar diajukannya gugatan ini adalah sebagai berikut:

DALAM POSITA

• Bahwa, pada tanggal tanggal 3 Maret 2023 Nur shadrina yang beralamat di Jalan iman
No. 5 Lhokseumawe selanjutnya disebut PENGGUGAT dengan Zuhra Balqis yang
beralamat di Jalan Tgk. Arif No. 3 Lhokseumawe, selanjutnya disebut TENGGUGAT,
telah mengadakan perjanjian pembangunan rumah berdasarkan Perjanjian Kerja Sama
No. 01/SPK/III/2023 yang dibuat dan ditandatangani oleh dan diantara keduanya,
(selanjutnya disebut “Perjanjian”). Perjanjian mana telah menempatkan
PENGGUGAT sebagai Pemilik Rumah dan TERGUGAT sebagai Kontraktor (Bukti
P-1).
• Bahwa, berdasarkan Pasal 2 Surat Perjanjian Pembangunan Rumah, TERGUGAT
sebagai Kontraktor memiliki kewajiban untuk melakukan pekerjaan berupa
Pembangunan Rumah di jalan Kuta Blang No. 3 Lhokseumawe.
• Bahwa berdasarkan Pasal 3 Surat Perjanjian Pembangunan Rumah, nilai kotrak
TERGUGAT dari PENGGUGAT untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar
Rp.500.000.000,00 ( limaratus juta rupiah) dan sudah terbayar lunas oleh
PENGGUGAT.
• Bahwa berdasarkan Pasal 6 ayat (1), Surat Perjanjian Pembangunan Rumah, masa
penyelesaian pekerjaan pembangunan oleh TERGUGAT yaitu : maksimal tanggal 2
Agustus 2023.
• Bahwa perkembangan pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh TERGUGAT
tidak sesuai dengan tahapan dan jangka waktu yang telah ditentukan, berdasarkan
pasal 8 ayat (2) Surat Perjanjian Pembangunan Rumah, PENGGUGAT berhak untuk
memutus kontrak secara sepihak, mengambil alih, dan menunjuk pihak ketiga.
• Bahwa, pada tanggal 1 Agustus 2023, TERGUGAT mengajukan permohonan
perpanjangan waktu kerja kepada PENGGUGAT berdasarkan Surat Pernyataan
Nomor 02/SPK-SP/VI/2023 perihal “Perpanjangan waktu kerja”, tertanggal sampai 30
Agustus 2023 yang pada intinya berisi (Bukti P-2)
• Pengakuan TERGUGAT bahwa TERGUGAT telah melanggar pasal 6 ayat (1)
Surat Perjanjian Pembangunan Rumah yaitu melewati batas waktu
penyelesaian pekerjaan pembangunan.
• Janji TERGUGAT untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan kepada
PENGGUGAT sesuai dengan Surat Pernyataan (SP).
• Bahwa sampai dengan jangka waktu Perpanjangan Waktu kerja, yang telah diberikan
PENGGUGAT kepada TERGUGAT, namun TERGUGAT tetap tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai dengan Surat Perjanjian Pembangunan
Rumah, dan Surat Peryataan (SP) tertanggal 3 Maret 2023, yang berarti telah
melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi).
• Bahwa, karena belum diselesaikannya pekerjaan pembangunan oleh TERGUGAT
tersebut, maka pada tanggal 1 September 2023 PENGGUGAT mengirim Surat
Peringatan Pertama kepada TERGUGAT untuk segera melaksanakan seluruh
kewajibannya. (Buki P-3);
• Bahwa, karena surat peringatan PENGGUGAT tersebut tidak juga diindahkan oleh
TERGUGAT, maka pada tanggal 15 September 2023 PENGGUGAT telah
melayangkan surat peringatan kedua kepada TERGUGAT untuk melaksanakan
kewajibannya menyelesaikan pekerjan pembangunan (Bukti P-4).
• Bahwa, ternyata surat peringatan kedua yang dilayangkan PENGGUGAT tersebut juga
tidak diindahkan oleh TERGUGAT, maka pada tanggal 22 September 2023
melayangkan surat peringatan ketiga kepada TERGUGAT.
• Dengan tidak adanya itikad baik TERGUGAT setelah diberikan Surat Peringatan
Ketiga, dengan ini TERGUGAT telah berusaha menghindari kewajibannya kepada
PENGGUGAT.
• Bahwa sesuai dengan pasal 1267 KUHPerdata, dan pasal 8 ayat (2), pada tanggal 1
Oktober 2023 PENGGUGAT memutuskan untuk melakukan Pemutusan Kontrak
Kerja kepada PENGGUGAT melalui surat No. 665/CMP/XI/2023.
• Bahwa, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
TERGUGAT telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian, yaitu
dengan tidak terlaksananya penyelesaian Pekerjaan Pembangunan Rumah, yang
seharusnya sudah selesai paling lambat tanggal 2 Agustus 2023 sehingga dengan
demikian wanprestasi tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT atas
Pembangunan Rumah yang seharusnya sudah selesai dan bisa ditempati juga kerugian
materil uang sebagai biaya pembayaran Pembangunan Rumah Sebesar
Rp.500.000.000,00 ( limaratus juta rupiah).
• Bahwa, terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut, dan
untuk menjaga kepentingan hukum PENGGUGAT, maka dengan ini PENGGUGAT
memohon: agar Ketua Pengadilan Negeri Lhokseumawe menyatakan bahwa
TERGUGAT telah melakukan wanprestasi.
• Bahwa, berdasarkan pasal 1239 KUHPerdata, agar gugatan ini tidak illusoir, kabur dan
tidak bernilai, dan demi menghindari usaha TERGUGAT untuk mengalihkan harta
kekayaannya kepada pihak lain, maka PENGGUGAT mohon agar dapat diletakan sita
jaminan (Conservatoir Beslag) : sebidang tanah luas 1000 m yang terletak di jalan JL,
Haji Nafi, Kecamatam Muara Dua, Lhokseumawe. dan bangunan kantor 3 Lantai Luas
1000m yang terletak di jalan Medan Banda Aceh, Kecamatan Banda Sakti,
Lhokseumawe. yang merupakan milik TERGUGAT.
• Bahwa PENGGUGAT juga mohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan lebih
dahulu (iut voerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun verzet;
• Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika PENGGUGAT mohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Lhokseumawe, untuk menetapkan uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) perhari yang harus dibayar
TERGUGAT bila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah berkekuatan
hukum tetap;
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Surabaya agar berkenan untuk memutuskan:

DALAM PETITUM

• Menerima dan Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.


• Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT dalam
perkara ini.
• Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) sebidang tanah luas
1000 m yang terletak di jalan JL, Haji Nafi, Kecamatam Muara Dua, Lhokseumawe.
dan bangunan kantor 3 Lantai Luas 1000m yang terletak di jalan Medan Banda Aceh,
Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. yang merupakan milik TERGUGAT.
Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi.
• Mengganti biaya kerugian materil uang sebagai biaya pembayaran Pembangunan
Rumah Sebesar Rp.500.000.000,00 ( limaratus juta rupiah).
• Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
2.000.000,00 (dua juta rupiah) setiap hari TERGUGAT lalai melaksanakan isi putusan
perkara ini terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap.
• Mebebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT.
• Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad)
meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet. Apabila Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat
lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat Kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,

NUR SHADRINA S, H. SHAKIA S, H., M, H.

Anda mungkin juga menyukai