PSB 21 B
2023
Email : siregarelisabeth90@gmail.com
ABSTRAK
Pembelahan meiosis dimulai dengan fase persiapan yang biasa disebut interfase. Pada
tahap ini, sel melakukan tugas yang sama seperti pada mitosis, yaitu meningkatkan aktivitas
metabolisme, mensintesis protein, mereplikasi DNA, dan memperbanyak organel seperti
sentriol (Asminah, (2021)
Pembelahan sel merupakan materi pembelajaran yang bersifat abstrak Pembelahan sel
ada dua macam yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis terjadi pada sel-sel somatis. yang
membentuk sel-sel baru dengan jumlah kromosom yang sama dengan sel induk. Sedangkan
meiosis terjadi pada sel gamet (ovum dan sperma) di dalam gonad. Pembelahan meiosis terjadi
dua kali, melalui meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I akan terjadi rekombinasi gen dan
reduksi kromosom, akibat segregasi dan pencampuran kromosom homolog. Hasil meiosis I
adalah dua sel anak yang haploid. Kemudian pada meiosis II, sel-sel haploid membelah kembali
dan menghasilkan empat sel anak haploid dengan karakteristik berbeda (I Gde Mertha et al.,
2021)
Profase akhir merupakan fase yang sangat penting dalam perhitungan kromosom. Pada
tahap profase akhir, kromosom akan tersebar sehingga dapat diamati dan dihitung jumlahnya.
waktu metafuse yaitu sekitar 17,4 menit, sedangkan anafase, dan telofase memerlukan waktu
sekitar 15,6 menit. Profase akhir merupakan fase yang dapat digunakan untuk perhitungan
kromosom terutama pada kromosom H. rosa-sinensis yang berukuran kecil, sedangkan interfase
merupakan fase saat kromosom benar-benar tidak dapat diamati karena kromosom masih
berbentuk kromatin. Waktu pengambilan pucuk daun yang menunjukkan persentase profase
akhir tertinggi dan interfase yung rendah merupakan waktu optimal untuk studi kromosom
(Kurnianingsih et al., 2021)
Mitosis merupakan pembelahan yang menghasilkan sel baru dengan jumlah kromosom
yang sama dengan sel asal. Siklus pembelahan sel tanaman kira-kira 17-32 jam, dari rentang
waktu tersebut memerlukan waktu antara 30 menit sampai beberapa jam. Tahapan pembelahan
mitosis yang teramati pada adalah profase, metaphase, anafase dan telophase. Pada tahap
profase, benang-benang kromatin memadat dan menebal. Kromosom bergerak menuju ke
tengah-tengah sel, nukleolus dan membran nukleos menghilang. Tahap berikutnya adalah
metafase, dimana setiap kromosom menjadi kromatid bergerak ke tengah sel (bidang ekuator).
Kromosom terlihat lebih pendek dan menebal karena kondensasi kromosom masih berlangsung.
Pada tahap anafase, setiap pasangan kromosom memisah dan bergerak ke kutub yang
berlawanan. Pada tahap telofase. kromosom mulai mengendur, sel membelah menjadi dua
dengan terbentuknya dinding sel yang baru (Kusumawati et al., 2018)
Tergantung pada sifat dan lokasi pembelahannya, pembelahan sel dibagi menjadi dua
jenis: mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses pembelahan sel somatik (sel tubuh),
sedangkan meiosis adalah proses pembelahan. sel gamet (sel kelamin) berupa sperma dan sel
telur 3. Kedua jenis pembelahan tersebut mempunyai tahapan pembelahan antara lain profase,
metafase, anafase dan juga telofase. Mitosis dapat dipahami sebagai pembelahan normal sel-sel
tubuh (sel somatik) untuk membentuk sel anak, yang masing-masing memiliki kumpulan
kromosom yang sama dengan sel induk. 4 Berdasarkan pemahaman tersebut. Terlihat bahwa
pembelahan sel terjadi di sebagian besar sel tubuh. Selama mitosis, sel induk (sel yang
membelah) akan menghasilkan dua sel anak yang identik secara genetik (anak perempuan)
(Norbeta Doq, 2015)
Benang spindel mengikat kromosom pada bagian sentromer, tepatnya pada bagian
kinetokor dari sentromer. Sentromer adalah titik pertemuan antara lengan-lengan kromosom.
Dari 2 kali pembelahan tersebut terbentuk 4 sel hasil pembelahan dengan jumlah kromosom
separuh dari sel sebelum mengalami pembelahan. Pembelahan meiosis disebut juga
pembelahan reduksi karena jumlah kromosom pada sel yang berkurang atau mengalami reduksi
menjadi separuh dari kromosom sel sebelum membelah. Penggandaan kromosom terjadi pada
saat interfase sebelum meiosis 1, sehingga menyebabkan terbentuknya tetrad pada profase.
Tetrad adalah dua kromosom homolog yang telah menempel dan masing-masing telah
mengganda sehingga ada 4 kromatid. Menjelang meiosis 2 tidak terjadi penggandaan
kromosom lagi dan saat meiosis 2 terjadi pemisahan kromosom/kromatid (Arsal, 2018)
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap
pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Mitosis
terdiri atas 4 fase yang terjadi secara berurutan yaitu: profase, anafase, metafase ddsn telofase.
(Nur Amini & Naimah, 2020). Meiosis merupakan pembelahan sel yang berlangsung dengan
dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing memiliki
separuh dari jumlah kromosom sel induk. Meiosis terjadi waktu pembentukan gamet-gamet
saja. Pada pembelahan ini berlangsung melalui dua tahap yaitu meiosis I dan meiosis II tanpa
melalui interfase. Interfase terjadi sebelum atau sesudah meiosis. Meiosis 1 yaitu profase l,
metafase l, anafase l dan telofase l sedangkn meiosis ll, yaitu profase ll, metafase ll, anafase ll
dan telofase ll (Mashuri Masri, 2015)
METODE PENELITIAN
Tempat/waktu pelaksanaan
Praktikum ini dilakukan di laboratorim biologi lantai satu yang berlokasikan di
Univeristas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara. Praktikum
ini dilaksanakan pada tanggal 20 September 2023, pada pukul 08.00 – 10.30.
1.3 Prosedur
1. Dibuat lingkaran di tengah tripleks dengan jari-jari 8 cm. Gunakan benang kasar (no. 5,
alat bahan). Benang itu dianggap sebagai membran inti.
2. Dipotong kabel dengan panjang 10 cm (4 buah), 2 kabel satu warna, keduanya dianggap
homolog beri kode A dan a. Dua kabel lainnya dengan warna beda dengan pertama beri
kode B dan b (dianggap homolog).
3. Bagian tengah kabel dililit dengan kain rekat (2), yang berbahan rekat arah keluar
(sebagai sentromer).
4. Diletakkan dalam lingkaran letak bebas baru kemudian dipaku dengan paku payung
(Fase Profase 1, leptoten). Di dalam kabel A, B, ada dua label (dianggap telah
mengalami duplikasi).
5. Diambil papan yang lain. Potong kabel (seperti no. 2) kupas kabel tapi di tengah
tinggalkan pembalutnya, (dianggap sebagai sentromer) baru lihat lagi dengan cara (3)
diatas. Untuk setiap tahapan haru lakukan seperti itu (yang belum memiliki sentromer).
1) A (ada dua kabel di dalamnya) di cat dengan warna sama.
2) a (ada dua kabel di dalamnya) di cat serupa warna 2 M.
3) B sesuai dengan perlakuan 1 (warna beda dengan 1,2) di atas. 4) b sesuai dengan
3 warna beda dengan 1, 2, dan 3.
6. Diletakkan di dalam lingkaran dengan posisi zigoten.
7. Perhatikan dan sesuaikan dengan percobaan organel lain dalam sel.
8. Diambil papan lain buat tahapan-tahapan berikutnya sampai selesai dan diperoleh selsel
yang haploid (Telofase II).
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Asminah, S. (n.d.). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Reproduksi Sel Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning Di Sma. Jurnal Pembelajaran Prospektif.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/lp3m/article/view/49599%0Ahttps://jurnal.untan.ac.id/ind
ex.php/lp3m/article/download/49599/75676590685
I Gde Mertha, I Wayan Merta, Syamsul Bahri, Ahmad Raksun, & A.A. Sukarso. (2021). Pelatihan
Pembuatan Dan Pengamatan Preparat Kromosom Profase I Meiosis Pada Guru-Guru Biologi Di
Lombok Barat. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(4), 312–319.
https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i4.1136
Ifatrizaha, & Mellisa. (2022). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 9 Mandau Duri
Pada Materi Reproduksi Sel. Biology and Education Journal, 2(2), 22–35.
Kurnianingsih, R., Rosidah, S., Ayu, D. S., Prasedya, E. S., & Astuti, S. P. (2021). Identification of
Morphological Characters and Time of Mitotic Musa Paradisiaca cv. Haji. Jurnal Biologi Tropis,
21(3), 1096–1105. https://doi.org/10.29303/jbt.v21i3.3141
Kusumawati, S. A., Dwiranti, A., & Salamah, A. (2018). Pengamatan Fase Mitosis Hibiscus rosa-Sinensis
L. Variasi Double Red Pada Beberapa Waktu Pengambilan Pucuk Daun. Proceeding of Biology
Education, 2(1), 9–17. https://doi.org/10.21009/pbe.2-1.2
Mashuri Masri, S. M. (2014). Dasar-Dasar Reproduksi Dan Embriologi Manusia. Makassar: Universitas
Islam Negeri (UIN.
Norbeta Doq, D. N. (2015). Pembelahan mieosis FMIPA UNMUL . Jurnal genetika dasar FMIPA UNMUL
2015.
Nur Amini, & Naimah, N. (2020). Faktor Hereditas Dalam Mempengaruhi Perkembangan Intelligensi
Anak Usia Dini. Jurnal Buah Hati, 7(2), 108–124. https://doi.org/10.46244/buahhati.v7i2.1162
LAMPIRAN
Gambar Keterangan
Proses penggambaran diatas meja
( sanpel anafase) dengan
meosis
Proses pewarnaan pada triplek
tentang metafase