Kelompok 3 :
Auzi’ni Yasyfien (202201501934)
Siti Husna Fadilah (202201501936)
Maulana Arif Hidayat (202201501938)
Aisyah Zulfa Aidah (202201501965)
Diva Nindias Sahrudin (202201501982)
Febriani Manurung (202201501983)
DAFTAR ISI...................................................................................................................................i
BAB 1..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara.................................................................3
2.2 Konsep Dasar Pancasila Sebagai Ideologi Negara...........................................................5
a. Warga Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara.........5
b. Penyelenggara Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi
Negara......................................................................................................................................6
2.3 Histori Pancasila Sebagai Ideologi Negara.......................................................................8
a. Sumber historis Pancasila sebagai Ideologi Negara.........................................................8
b. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Ideologi Negara...................................................10
c. Sumber Politis Pancasila sebagai Ideologi Negara.........................................................11
2.4 Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Negara Lain..........................................12
a. Ideologi Pancasila...........................................................................................................12
b. Ideologi Kapitalisme dan Liberalisme............................................................................14
c. Ideologi Komunisme.......................................................................................................16
d. Ideologi Sosialisme.........................................................................................................17
BAB III...........................................................................................................................................1
KESIMPULAN..............................................................................................................................1
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................1
3.2 Saran..................................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................2
BAB 1
PENDAHULUAN
memang tiada bandingnya. Indonesia dari berbagai suku bangsa dipersatukan oleh
Pancasila. Karena itu, Pancasila sering dianggap sebagai ideologi sakti. Siapapun yang
kekuatan nasional.
Pancasila adalah dasar bangsa Indonesia dan oleh karena itu persatuan dan
kesatuan serta bagian dari pertahanan bangsa dan negara dapat disimpulkan bahwa
Pancasila adalah dasar dari falsafah dan ideologi bangsa. Sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia (way of life), nilai-nilai Pancasila telah diturunkan kepada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat istiadat dan
sangat terkait melalui nilai-nilai yang dijadikan pedoman hidup. Segala tindakan
masyarakat nusantara selalu tercermin dalam nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, para pendiri
ideologi yang disebut Pancasila. Negara-negara yang berideologi Pancasila juga memiliki
landasan nasional yang berdasarkan Pancasila. Dasar negara adalah tata tertib yang
PEMBAHASAN
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta yaitu “pañca” yang berarti lima dan “śīla” yang
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun
Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, dan tanggal 1
Pertama kali ideologi dikenalkan oleh filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy pada
tahun 1796. Idiologi berasal dari bahasa Prancis yaitu idéologie merupakan gabungan dua
kata yaitu “idéo” yang berarti gagasan dan “logie” yang mengacu pada logos yang berarti
ilmu. Destutt de Tracy 8 | Pendidikan Pancasila menggunakan kata ini dalam pengertian
etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau
gagasan”.
Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup melainkan
bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dapat di artikan bahwa Ideologi
pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan mampu menyesuaikan dengan
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang
atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diambil dari nilai-nilai
Pancasila terbentuk setelah melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah
Pancasila sebagai dasar falsafah nasionalnya sebelum disahkan oleh PPKI, tetapi pada
kenyataannya unsur-unsur Pancasila sudah ada dalam diri bangsa Indonesia, dan melekat
agama. Nilai-nilai tersebut selanjutnya dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia
Dari uraian diatas, maka hakikat negara Indonesia terdiri dari 3 asas berikut ini :
Pertama : Bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar negara secara
yuridis sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat istiadat dan
Kedua : Demikian juga unsur-unsur Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia
Ketiga : Unsur-unsur tersebut kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan secara seksama
oleh para pendiri negara dalam sidang BPUPKI dan Panitia Sembilan. Setelah bangsa
Indonesia merdeka rumusan Pancasila calon dasar negara tersebut kemudian disahkan
oleh PPKI sebagai dasar filsafat negara Indonesia dan terwujudnya Pancasila sebagai asas
Sebagai warga negara, kita perlu memahami kedudukan Pancasila sebagai ideologi
negara karena ideologi Pancasila menghadapi tantangan dari berbagai ideologi dunia
berikut :
2) Unsur individualisme dalam liberalisme tidak sesuai dengan prinsip nilai gotong
perekonomian negara tidak sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan. Salah satu
dampak yang dirasakan dari kapitalisme ialah munculnya gaya hidup konsumtif.
besar dunia juga menghadapi tantangan dari sikap dan perilaku kehidupan yang
menyimpang dari norma-norma masyarakat umum. Tantangan itu meliputi, antara lain
terorisme dan narkoba. Sebagaimana yang telah diinformasikan oleh berbagai media
masa bahwa terorisme dan narkoba merupakan ancaman terhadap keberlangsungan hidup
bangsa Indonesia dan ideologi negara. Beberapa unsur ancaman yang ditimbulkan oleh
Indonesia.
perundang-undangan.
Negara
kunci penting bagi sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa sehingga aparatur
negara juga harus memahami dan melaksanakan Pancasila sebagai ideologi negara secara
konstitusional:
sehingga ideologi Pancasila menutup pintu untuk semua ideologi eksklusif yang mau
pluralisme adalah nilai dasar Pancasila untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.
Hal ini berarti bahwa Pancasila harus diletakkan sebagai ideologi yang terbuka.
adanya diskriminasi atas dasar agama sehingga negara harus menjamin kebebasan
jaminan pelaksanaan hak-hak asasi manusia karena hal itu merupakan tolok ukur
Indonesia tidak dilakukan dengan menutup diri dan menolak mereka yang di luar
Indonesia, tetapi dengan membangun hubungan timbal balik atas dasar kesamaan
kedudukan dan tekad untuk menjalin kerjasama yang menjamin kesejahteraan dan
disukseskan.
pemersatu bangsa. Penegasan ini dikumandangkan oleh Soekarno dalam berbagai pidato
politiknya dalam kurun waktu 1945-1960. Namun seiring dengan perjalanan waktu, pada
tunggal bagi Organisasi Politik dan Organisasi Kemasyarakatan. Periode ini diawali
dengan keluarnya TAP MPR No. II/1978 tentang pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila.
TAP MPR ini menjadi landasan bagi dilaksanakannya penataran P-4 bagi semua lapisan
kesan bahwa tafsir ideologi Pancasila adalah produk rezim Orde Baru (mono tafsir
1998, atas desakan berbagai pihak Habibie menghapus penataran P-4. Pada masa
sekarang ini, resonansi Pancasila kurang bergema karena pemerintahan Habibie lebih
disibukkan masalah politis, baik dalam negeri maupun luar negeri. Di samping itu,
berdasarkan Keppres No. 27 tahun 1999 tentang pencabutan Keppres No. 10 tahun 1979
dibentuk 131 lembaga serupa, tetapi lembaga khusus yang mengkaji, mengembangkan,
ajaran komunisme. Di masa ini, yang lebih dominan adalah kebebasan berpendapat
mencantumkan pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib dari tingkat Sekolah
Yudhoyono (SBY)
Pemerintahan SBY yang berlangsung dalam dua periode dapat dikatakan juga
tidak terlalu memperhatikan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara. Hal ini dapat
dilihat dari belum adanya upaya untuk membentuk suatu lembaga yang berwenang untuk
menjaga dan mengawal Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara sebagaimana
diamanatkan oleh Keppres No. 27 tahun 1999. Suasana politik lebih banyak ditandai
mencantumkan mata kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib pada pasal 35 ayat (3).
Habibie dalam pidato 1 Juni 2011, mengemukakan bahwa salah satu faktor
generasi reformasi untuk menanggalkan segala hal yang dipahaminya sebagai bagian dari
masa lalu dan menggantinya dengan sesuatu yang baru, berimplikasi pada munculnya
(norma dasar) yang mampu menjadi payung kebangsaan yang menaungi seluruh warga
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dapat ditemukan dalam hal saling
wenang.
c. Sila Persatuan Indonesia dapat ditemukan dalam bentuk solidaritas, rasa setia
kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tercermin dalam sikap suka
Unsur-unsur politis yang membentuk Pancasila sebagai ideologi negara meliputi hal-
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi
antarumat beragama.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia diwujudkan dalam bentuk tidak
korupsi.
Setiap negara memiliki ideologi berbeda yang digunakan oleh setiap negara di dunia
ini. Perbedaan cara penggunaan ideologi tersebut disebabkan karena perbedaan cita-cita
dan cara pandang untuk mencapai tujuan di masing-masing negara, dan juga karena
setiap negara memiliki cara pandang tersendiri yang mungkin berbeda dalam menyikapi
dan menyelesaikan masalah serta perbedaan dalam budaya dan kehidupan sosialnya.
seperti Pancasila yang dianut oleh Indonesia, kapitalisme yang digunakan oleh Amerika,
komunisme yang digunakan oleh Rusia, ideologi sosialis yang dianut oleh Vietnam, dan
fasisme yang dianut oleh Italia dan Jerman semasa Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
a. Ideologi Pancasila
Pancasila adalah ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia untuk mewujudkan
cita-cita dan mencapai tujuan bersama bangsa Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai
ideologi di Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila sejalan
dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Pancasila telah ada dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sejak zamandahulu. Oleh karena itu, dengan
nilai-nilai luhur yang dipegang teguh dan kebaikannya yang akhirnya dijadikan sebagai
patokan atau pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai ideologi
bangsa yaitu untuk menciptakan tekad yang kuat dalam mewujudkan kehidupan yang
individu untuk memilih agama yang akan dijadikan sebagai keyakinannya. Hubungan
agama dan negara juga begitu erat sehingga Pancasila tidak mengakui sekularisme atau
Dalam bidang ekonomi, Pancasila meyakini bahwa peran negara dalam kegiatan
ekonomi sangatlah penting. Karena jika negara tidak turut campur tangan dalam segala
hal yang berkaitan dengan ekonomi maka akan berakibat pada eksploitasi yang tidak
terkontrol terhadap individu dan alam sekitar. Serta keterlibatan negara dalam
setiap orang berhak mengenyam pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi,
Pancasila juga memberikan kebebasan untuk mengembangkan ide dan memperoleh ilmu
yang bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bangsa, serta mewujudkan
Sistem politik yang digunakan dalam ideologi Pancasila juga memberikan kebebasan
bagi semua individu, tetapi mereka juga harus memiliki rasa tanggung jawab. Dalam
demokrasi Pancasila, tidak ada aturan mayoritas untuk minoritas, dan dalam sistem
politik Pancasila, hak asasi manusia dijunjung tinggi dan hak-hak rakyat dilindungi
Pancasila juga merupakan ideologi terbuka karena memiliki sifat fleksibel yang
dapat beradaptasi dengan setiap perkembangan zaman yang terjadi. Selain itu, Pancasila
juga merupakan cita-cita yang telah hidup dalam masyarakat Indonesia, dan
keberadaannya juga sebagai ideologi bangsa Indonesia tidak dipaksakan kepada bangsa
Indonesia.
perekonomian rakyat pada saat itu, karena Adam Smith percaya bahwa tanah itu penting
untuk proses produksi. Adam Smith juga beranggapan bahwa ada sistem tersembunyi
dalam menjalankan ekonomi dan pasar yang harus bebas dari intervensi negara, dengan
cita nasional mereka dan mencapai tujuan negara mereka sendiri. Negara-negara ini
percaya bahwa ideologi kapitalis dapat konsisten dengan kehidupan yang ada di
masyarakat. Ideologi kapitalisme lahir pada abad ke-18 karena kehidupan orang-orang
yang terkekang oleh doktrin-doktrin gereja saat itu, hingga memicu reaksi dalam
masyarakat yang sebelumnya tersiksa, yang pada akhirnya mengarah pada gerakan
perlawanan terhadap penguasa feodal, raja dan tirani. Masyarakat juga menuntut
Liberalisme dan kapitalisme sangat erat hubungannya, karena kedua ideologi ini
sama-sama mencari kebebasan dan menolak intervensi negara dalam kehidupan social
negara yang menggunakan ideologi ini cenderung memisahkan masalah agama dari
Dalam kehidupan sosial, setiap orang bisa beragama atau tidak beragama, dan
negara tidak peduli dengan individu di bidang keagamaan. Jadi terlepas dari apakah
seseorang masuk Islam atau menjadi ateis, negara yang menganit ideologi kapitalis dan
liberalis tidak memusingkannya dan itu merupakan hal yang sah dan legal dinegara
tersebut.
ideologi liberal. Tetapi dalam bidang ekonomi, ekonomi liberalisme dan kapitalisme
sebenarnya hampir sama, yaitu menekan individu dalam hal kebebasan. Menurut mereka
ideologi ini juga beranggapan bahwa setiap properti didasarkan pada kepemilikan
sangat mementingkan kebebasan berpikir dan berekspresi setiap individunya, oleh karena
itu negara tidak membatasi setiap individu dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang membuat perkembangan ilmu pengetahuan dinegara yang menganut
Ideologi liberal dan kapitalis bisa disebut ideologi terbuka karena memberikan
kebebasan bagi semua warga negaranya. Dalam ideologi liberalism dan kapitalisme juga
c. Ideologi Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, bahkan saat ini masih ada negara
yang menggunakan ideologi ini, seperti Kuba dan Rusia. Komunisme adalah ideologi
yang pertama kali dikemukakan oleh filsuf Jerman Karl Marx. Komunisme muncul
sebagai akibat dari sistem kapitalis yang muncul di Inggris pada masa Revolusi Industri
abad ke-18. Karl Marx melihat eksploitasi pekerja yang disebut kaum proletariat, yang
bekerja mencari uang untuk pengusaha, atau borjuis. Bagi Karl Marx ini adalah sebuah
penindasan. Karl Marx mencari cara agar tidak ada lagi penindasan dalam kapitalisme,
agar masyarakat tidak terbatas pada kelas tertentu, seperti pekerja atau majikan, asalkan
Dalam konteks agama, orang yang tinggal di negara yang berideologi komunis
adalah mereka yang masih memiliki hak untuk menerima agama yang dianutnya, tetapi
dalam praktiknya ini berarti bahwa dalam beragama kebebasannya masih sangat terbatas
untuk menerima agama apa pun, semuanya ditentukan oleh negara. Komunisme dalam
kaitannya dengan negara dan agama dapat dikatakan sekuler. Dengan kata lain, agama
tidak memiliki pengaruh terhadap negara karena memisahkan aktivitas negara dan
jumpai orang-orang yang tidak percaya dengan adanya Tuhan atau dewa dewi, karena di
negara komunis kesetaraan ekonomi dan materi lebih penting daripada keberadaan agama
itu sendiri.
sangat campur tangan dalam kegiatan warga negara di bidang ekonomi. Di negara
komunis, sektor produksi dikuasai oleh negara, sehingga pasokan bahan baku hingga
proses distribusi produksi dikuasai oleh negara. Akibat dari sistem komunis yang muncul
yaitu banyak orang yang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya karena harus menuruti
perintah pemerintah.
intensif kepada warga negara agar nantinya warga negara dapat menaati setiap perintah
dinasionalisasikan, dan langkah ini diambil untuk memberikan kontrol penuh kepada
negara atas sistem pendidikan di negara-negara komunis. Untuk menjamin hak warga
negara atas pendidikan, setiap warga negara berhak atas pendidikan gratis, tetapi harus
sebenarnya di negara manapun yang mendukung komunisme, jika melihat sejarah, selalu
ada revolusi yang berujung pada pertumpahan darah dan pihak mana pun yang
nilai-nilai luhur yang sangat berbeda dengan negara lain dan dapat dikatakan komunisme
d. Ideologi Sosialisme
munculnya ideologi liberal dan kapitalis pada akhir abad ke-18 sampai awal abad ke-19
M. Sama seperti komunisme, sosialisme muncul saat revolusi industri di Inggris yang
pada saat itu ada pembagian kelas antara burjois dan proletariat, karena burjois
proletariat memperoleh pendapatan yang kecil. Karena upah yang kecil membuat
masyarakat hidup dikawasan kumuh dan jauh dari kemakmuran, maka terjadilah revolusi
sosial yang dicetuskan oleh Karl Marx dan Frederick Engels, sehingga lahirlah ideologi
berhak untuk meyakini agama yang dianutnya, tetapi sosialisme juga menganggap
lumrah individu yang tidak menganut agama apapun dan tidak percaya kepada Tuhan
atau ateisme. Dalam pemerintahan negara, sosialisme memiliki karakter sekuler. Dengan
setiap individu dalam kehidupan sosial. Dengan kata lain, bagi individu untuk mencapai
keadilan, mereka harus mau berbagi dengan orang lain. Hubungan sosialisme dengan
negara di bidang ekonomi adalah bahwa negara menjadi pengelola sektor ekonomi yang
berlangsung di masyarakat, menekankan gotong royong setiap individu untuk bersama-
sama menciptakan kemakmuran, dan pemerintah juga ikut campur dalam penetapan
harga yang terjadi dalam mekanisme pasar. Karena semua bentuk produksi dikuasai oleh
melakukan doktrinisasi dan pengabdian penuh kepada negara pada setiap siswa. Setelah
negara yang menganut sistem sosialis mampu membentuk individu-individu yang setia
dan taat kepada negara, sehingga mereka tidak akan pernah kehilangan nilai-nilai yang
pendidikan. Di negara-negara sosialis juga semua individu wajib memperoleh hak untuk
belajar sesuai dengan waktu yang ditentukan di setiap negara yang memiliki rezim
sosialis. Negara juga menyediakan fasilitas lembaga pendidikan dan biaya pendidikan
ideologi tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. A
2. B
3. C
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Purnomo Ananto, M. d. (2020). Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Polimedia Publishing.
Akademika.