Anda di halaman 1dari 89

SKRIPSI

.PENGARUH.PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SIRSAK


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI
DI DESA WAWATU KECAMATAN MORAMO UTARA
KABUPATEN KONAWE SELATAN

.OLEH.

IMAM RAMADHAN
S.0016.P.013

.SEKOLAH.TINGGI.ILMU.KARYA.KESEHATAN.
PROGRAM.STUDI.S1.KEPERAWATAN.
i
KENDARI
2021
ii
BIODATA PENELITI

A. IDENTITAS
1. Nama : Imam Rahmadhan
2. Tempat Tanggal Lahir : Wawatu 01 Januari 1999
3. Agama : Islam
4. Alamat : Desa Wawatu Kecamatan
Moramo Utara Kabupaten
Konawe Selatan
5. Status : Belum Menikah
6. Suku : Tolaki
7. Kewarganegaraan : WNI

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
a. SD Negri 2 Windonu : Tamat tahun 2010
b. SMP 37 Konawe Selatan : Tamat tahun 2013
c. SMA Negri 21 Konawe Selatan : Tamat tahun 2016
d. Stikes Karya Kesehatan : Tamat tahun 2021

iii
iv
ABSTRAK

Imam Ramadhan
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara
Kabupaten Konawe Selatan Muhamad Syaiful Saehu1, Cholik Harun Rosjidi2
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan yang tidak
normal (abnormal) tekanan darah dalam pembuluh darah arteri atau peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian air
rebusan daun sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien penderita hipertensi di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara
Kabupaten Konawe Selatan. Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif
dengan desain pra-eksperimental (one group pre test dan pos test). Sampel
penelitian ini berjumlah 32 orang. Tehnik sampling menggunakan Simple Random
Sampling dan alat ukur yang digunakan adalah tensi meter air raksa, stetoskop,
lembar observasi, SOP pemberian rebusan daun sirsak. Analisa data menggunakan
Uji Wilcoxon dengan derajat signifikan α < (0,05). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata tekanan darah sistol dan diastol sebelum dilakukan pemberian air
rebusan daun sirsak tekanan darah sistol 164,2mmHg dan rata-rata tekanan darah
diastol 114,7mmHg. Setelah di berikan air rebusan daun sirsak tekanan darah sistol
155,7mmHg dan rata- rata tekanan darah diastol 101,7mmHg. Hasil Uji Wilcoxon
diperoleh p value = 0,000 < α (0,05) kesimpilannya terdapat pengaruh pemberian
air rebusan daun terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Wawatu
Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.

Kata Kunci : Daun sirsak, tekanan darah.

v
ABSTRACT

Imam Ramadhan
The Effect of Giving Soursop Leaf Boiled Water on Lowering Blood Pressure in
Hypertension Patients in Wawatu Village, Moramo Utar District, South Konawe
Regency Muhammad Syaiful Saehu1, Cholik Harun Rosjidi2
Hypertension or high blood pressure is an abnormal increase in blood pressure
in the arteries or an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and
diastolic blood pressure of more than 90 mmHg. The purpose of this study was to
determine the effect of giving boiled water from soursop leaves (Annona Muricata
Linn) on reducing blood pressure in patients with hypertension in Wawatu Village,
North Moramo District, South Konawe Regency. The design of this research is
quantitative research with a pre-experimental design (one group pre test and post
test). The sample of this study amounted to 32 people. The sampling technique used
Simple Random Sampling and the measuring instruments used were mercury blood
pressure meter, stethoscope, observation sheet, SOP for giving soursop leaf
decoction. Analysis of the data using the Wilcoxon test with a significant degree of
(0.05). The results showed that the average systolic and diastolic blood pressure
before administration of boiled water from soursop leaves was 164.2mmHg and the
average diastolic blood pressure was 114.7mmHg. After being given boiled water,
soursop leaves had a systolic blood pressure of 155.7mmHg and an average
diastolic blood pressure of 101.7mmHg. Wilcoxon test results obtained p value =
0.000 < (0.05) the conclusion is that there is an effect of giving boiled water leaves
on blood pressure in hypertension sufferers in Wawatu Village, North Moramo
District, South Konawe Regency.

Keywords: Soursop leaves, blood pressure

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin atas karunia Allah SWT, atas Rahmat dan

Karunia- Nya sehingga penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan. Syalawat dan salam

semoga selalu tercurah pada junjungan kita Rasullullah Muhammad SAW yang telah

membawa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan sembah sujud dan ucapan

terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam, saya sampaikan khusus kepada

orang tua saya Muh Besi Enti selaku Ayah saya dan Sarniati selaku Ibu saya, serta

menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Dr. Muh Sayful ST.,M.Si dan Bapak Cholik Harun Rosjidi. Per.Men.,M.Kes

selaku dosen pembimbing atas segala waktu dan tenaganya untuk memberikan

bimbingan, arahan dan masukan selama ini yang diberikan kepada penulis hingga

selesainya penyusunan Skripsi ini. Ibu Narmi, S.Kep.,Ns.,M.Kes dan Ibu Ellyani

Abadi, S.K.M,.M.Kes sebagai tim penguji yang telah memberikan saran dan

masukan konstruktif demi kesempurnaan Skripsi ini. Tak lupa juga kepada saudara-

saudaraku atas segala pengertian dan doa restu, sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

Selama mengikuti proses perkuliahan hingga penyelesaian studi, banyak

pihak turut memberikan sumbangsih, cinta, doa, dukungan dan semangat. Untuk itu

dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan terima

kasih yang setulus-tulusnya kepada

1. Ibu Dr. Tuti Dharmawati S.E.,M.Si.,AKA.Qia.,CA selaku Ketua Yayasan Karya

Kesehatan.

vii
2. Bapak Dr. Muh. Syaiful Saehu, ST.,M.Si Ketua Stikes Karya Kesehatan

3. Bapak Tahiruddin, S.Kep., M.Sc. selaku Wakil Ketua I Bidang Akademi Stikes

Karya Kesehatan.

4. Bapak Muhaimin Saranani S.Kep., M.Sc , selaku Wakil ketua II Bidang

Keuangan Stikes Karya Kesehatan.

5. Ibu Risnawati S.K.M. M.Kes. selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan

STIKes Karya Kesehatan.

6. Ibu Narmawan, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana

Keperawatan STIKes Karya Kesehatan.

7. Ibu Diah Indriastuti, S.Kep.,Ns,M.Kep selaku Ketua LPPM.

8. Bapak dan Ibu dosen serta staf Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes

Karya Kesehatan atas bantuan dan pelayanan yang diberikan.

9. Kepala Balitbang yang telah memberikan surat izin penelitian saya

mengucapkan banyak terima kasih sehinggah dapat menyelesaikan skripsi

dengan lancar.

10. Bapak SANU selaku Kepala Desa Wawatu yang telah memberikan izin

penelitian.

11. Serta rekan-rekan mahasiswa atas bantuan, masukan dan dorongan yang

diberikan pada penulis pada saat skripsi ini masih berbentuk ide maupun dalam

proses penyusunan.

12. Kepada responden penulis menyampaikan banyak terimakasih karena nyalah

peneliti bisa menyelesaikan skripsi dengan lancar.

viii
kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang setulustulusnya, atas segala bantuan

yang diberikan sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan serta

dapat menambah khasanah keilmuan. Amin.

Kendari, 20 Oktober 2021


Penulis

Imam Ramadhan
NIM :S.0016.P.013

ix
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR ...................................................................................... i
SAMPUL DALAM .................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iv
BIODATA PENELITI ................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACT .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xvii
DAFTAR ISTILAH ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi ..................................... 8
2.2. Tinjauan Umum Tentang Daun Sirsak ................................... 17
2.3. Penelitian Terdahulu ............................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian ................................................................ 28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 29
3.3. Populasi dan Sampel ............................................................ 29
3.4. Kerangka Konsep ................................................................. 31
3.5. Hipotesisis Penelitian ............................................................ 32
3.6. Variabel Penelitian ................................................................ 32
3.7. Devenisi Operasional Variabel ............................................ 33
3.8. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 34
3.9. Pengolahan Dan Analisis Data ............................................ 35
3.10. Etika Penelitian ....................................................................39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ........................................................................ 41
4.1.1. Data Umum ................................................................... 41
4.1.2. Data Khusus ................................................................... 43
4.2. Pembahasan .......................................................................... 46
4.2.1. Tekanan Darah Sebelum Di Berikan Pemberian Air Rebusan
Daun Sirsak Pada Penderita Hipertensi ......................... 46
4.2.2. Tekanan Darah Sesudah Di Berikan Pemberian Air Rebusan
Daun Sirsak Pada Penderita Hipertensi .......................... 47
4.2.3. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirak

x
Terhadap Tekanan Darah ............................................ 47
4.2.4. Keterbatasan Peneliti......................................................... 49
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ..................................................................... 51
5.2. Saran .............................................................................. 51

xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi ............................................................... 9
Tabel 3.1 Devinisi Operasional ................................................................ 31
Tabel 4.1 Data Jenis Kelamin ................................................................. 38
Tabel 4.3 Data Pekerjaan ........................................................................ 39
Tabel 4.4 Data Usia ................................................................................ 39
Tabel 4.5 Data Khusus Tekanan Darah Sebelum .................................... 40
Tabel 4.6 Data Khusus Tekanan Darah Sesudah .................................... 41
Tabel 4.7 Analisa Tekanan Darah Sistol Sebelum Dan Sesudah ............ 42
Tabel 4.8 Analisa Tekanan Darah Diastol Sebelum Dan Sesudah ........... 43

xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................... 25
Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian .............................................. 28

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Surat Permintaan Menjadi Responden ........................... 45
Lampiran 2 Pernyataan Menjadi Responden ...................................... 46
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian ........................................................... 47
Lampiran 4 Master Tabel ..................................................................... 40
Lampiran 5 Hasi Uji Analisis .................................................................. 51
Lampiran 6 Dokumentasi ................................................................... 58
Lampiran 7 Surat Izin Pencarian Data Awal ......................................... 59
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian Kepala Desa ....................................... 60
Lampiran 9. Surat izin Penelitian Dari Balitbang...................................... 61
Lampiran 10 Surat Etik Penelitian. ........................................................ 62
Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Meneliti ....................................... 63
Lampiran 12. Peta Lokasi Penelitian ....................................................... 64

xiv
DAFTAR SINGKATAN

ACE : Automatic Computing Engine


BBT : Biological Base Therapies
DINKES : Dinas Kesehatan
CI : Klorida
ERDF : Endothelium Derived Relaxing
NA : Natrium
NaCI : Natrium Clorida
NO : Nitric Oxida
RISDESKES : Riset Kesahatan Dasar
WHO : World Health Organization

xv
DAFTAR ISTILAH

Alfa-bloker : Obat yang menghambat efek saraf simpatis


Anonymity : Tanpa nama
Beta bloker labetol : Obat yang bagi
Benefits ratio : Resiko
Chestpiec :Bagian stetoskop yang ditempelkan ke
tubuh pasien untuk menangkap suara yang
diperisa
Clening : Pengecekan data kembali
Coding : Pemberian kode
Confidentiality : Kerahasiaan
Data entry : Memasukkan data
Dependent variable : Bebas
Drop out : Subjek cadangan pada penelitian
Editing : Pengeditan
Eugenia polyanthum : Tanaman obat
Eugenol : Senyawa kimia
Independent variabel : Terikat
Informed consent : Lembar Persetujuan
Migren : Nyeri kepala
Muffled : Meredam
Random sampling : Seleksi acak
Sampling : Sebuah metode
Simpatis : Bagian dari system saraf otonom
Tabulating : Penyusunan data dalam bentuk tabel
Uji paired t-test : Saling berhubungan

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tahun 2018 sebanyak

2,1 miliar orang di Dunia Penderita hipertensi kemudian di tahun 2019 sebanyak 1,19

miliar orang Penderita hipertensi dan pada tahun 2020 diantaranya berada di negara

berpenghasilan rendah sampai sedang. Jumlah ini akan terus meningkat menjadi 1,5

miliar orang (30%) akan menderita hipertensi, bila tidak dilakukan upaya yang tepat.

Hipertensi mengakibatkan kematian sekitar 6 juta orang setiap tahun, dimana 1,9 juta

kematian terjadi di Asia Tenggara termasuk Indonesia (Kemenkes, 2019)

Prevalensi kejadian hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% pada tahun 2018.

Angka tersebut lebih tingga dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 25,8%. Hasil

tersebut merupakan kejadian hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah

pada masyarakat Indonesia berusia 18 tahun ke atas..Provinsi.Sulawesi.Tenggara.

adalah.salah.satu.provinsi.yang.kasus hipertensiya tergolong tinggi yaitu sebesar

29.75%. (Kemenkes, 2018).

.Profil.kesehatan.Sulawesi.Tenggara.tahun 2019.megambarkan.bahwa..dari. 87.525

.orang.penduduk..yang.berusia.lebih.dari.18.tahun,.diketahui.31..898.orang. .

(38,60%).mengalami.hipertensi.dan.setelah.dilakukan.pengukuran.darah.dimana.pada.

.laki-laki.sebesar.50,32%..dan.perempuan.sebesar.34,67%. (Dinkes Provinsi Sultra,

2021). Prevalensi hipertensi di Kabupaten Konawe Selatan kasus dari tahun 2018

menunjukan terjadi peningkatan sebanyak 1013 kasus 29,75%, menjadi 1.778 kasus

tahun 2019. Dari 13 Puskesmas yang ada di Kabupaten Konawe Selatan, Puskesma

1
Lalowaru termasuk Puskesmas dengan angka kejadian penyakit hipertensi tertinggi

dengan jumlah 552 orang (Dinkes Kab.Konawe Selatan, 2021).

Berdasarkan data awal yang diperoleh dari Puskesmas Lalowaru Kecamatan

Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2020 terdapat penderita

hipertensi di Desa Wawatu sebanyak 47 kasus sedangkan tahun 2019 terdapat

penderita hipertensi sebanyak sebanyak 40 dan tahun 2018 sebanyak 49. Data di atas

menunjukan bahwa kasus hipertensi masih merupakan menjadi masalah kesehatan

masyarakat, khususnya pada masyarakat di Desa Wawawtu Kecamatan Moramo Utara

(Puskesmas Lalowaru, 2021)

Banyak faktor risiko terjadinya hipertensi, tapi secara garis besar dapat dibagi

menjadi 2 yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah atau dihindari seperti Ras,umur,

jenis kelamin dan riwayat keluarga. Sedangkan faktor yang dapat dihindari karena

dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain obesitas, kurang aktivitas fisik,

merokok, sensitivitas natrium, kadar kalium rendah, minuman alkohol berlebih, dan

stres (Putri, Budisetyawan, dan Rahayu 2016).

Berdasarkan etiologinya hipertensi dibedakan menjadi 2 yaitu hipertensi primer dan

skunder. Hal ini dikarenakan bahwa penderita hipertensi bertahun-tahun seringkali

tanpa merasakan sesuatu gangguan ataupun gejala tertentu. Namun, tanpa disadari

oleh individu yang menderita hipertensi, individu tersebut mengalami komplikasi pada

organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. Gejala-gejala hipertensi seperti

gangguan penglihatan, pusing dan sakit kepala, sering kali terjadi pada saat hipertensi

sudah lanjut disaat tekanan darah sudah mencapai angka tertentu (Sitepu dab

Simanungkalit, 2019).

2
Penderita tekanan darah tinggi akan mendapatkan obat penurunan tekanan darah

bila menemui dokter, obatan tersebut diantaranya golongan diuretik, penghambat

adrenergik, Angiotensin Converting Enzyme (ACE) – inhibitor (Captopril) dan lain nya.

Pengobatan modern atau yang biasa disebut obat farmakologi biasanya dapat

menimbulkan komplikasi yang tidak baik bagi tubuh apabila digunakan dalam waktu

jangka panjang, sehingga di perlukan cara lain untuk mengatasi hipertensi dengan cara

memberikan pengobatan herbal (Sitepu dan Simanungkalit, 2019)

Banyak tanaman obat atau herbal yang berpotensi dimanfaatkan sebagai obat

hipertensi seperti Rebusan Tanaman Daun Sirsak (Annona Muricata Linn), Nama

ilmiah dari daun sirsak adalah Annona Muricata adalah nama pohon penghasil buah

yang banyak digunakan sebagai jus di Indonesia. Tumbuhan sirsak tumbuh menyebar

di Indonesia khususnya di Desa Wawawtu Kecamatan Moramo Utara Kandungan daun

sirsak yang diperkirakan dapat menurunkan tekanan darah adalah kalium. Ion kalium

dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan jantung relaksasi dan juga membuat

frekuensi denyut jantung menjadi lambat. Selain itu kalium juga bias mengatur

keseimbangan cairan tubuh bersama natrium, menghambat pengeluaran renin,

berperan dalam vasodilatasi arteriole, dan mengurangi respon vasokonstriksi endogen,

sehingga tekanan darah menurun (Safruddin dan Nadia Alfira, 2017).

Di samping kandungan berbagai macam senyawa tersebut, daun sirsak juga

mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang

berpotensi sebagai antioksidan dan memberikan pengaruh sebagai vasolidator,

antipletelet, dan antipoliferative dan menurunkan tekanan darah, hasil dari oksidasi dan

perbaikan terhadap organ tubuh yang sudah rusak akibat dari hipertensi. Dengan

3
demikian disimpulkan bahwa flavonoid dapat digunakan untuk menekan resiko

terjadinya miokardiak infark dan stroke (Damayanti, 2014).

Daun sirsak memiliki antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, sama

halnya dengan bahan alami lainnya, antioksidan ini dapat melenturkan dan melebarkan

pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah. Daun sirsak akhir akhir ini

digunakan untuk pengobatan hipertensi daun sirsak biasanya diolah dalam bentuk

kapsul dan daun sirsak ternyata mengandung sebuah nutrisi bagi kesehatan

(Hasnawati, 2014).

Berdasarkan penelitian Lianda (2018), tentang efek pemberian infusa daun sirsak

(Annona Muricata Linn.) terhadap penurunan tekanan darah dalam darah pada mencit

(Swiss Webster) model hiperurisemia diperoleh bahwa terdapat pengaruh ekstrak daun

sirsak (Annona muricata L.) terhadap rerata penurunan tekanan darah pada tikus yang

diinduksi larutan NaCl 8%.(Lianda 2018). Begitupula dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Wijaya (2019) yang menemukan hasil bahwa pemberian infusa daun

sirsak dosis 0,13 mg/20g BB dapat mengurangi nyeri penderita gout arthritis karena

daun sirsak mengandung ekstrak etanol sebagai anti inflamasi (Tania Anissa,

Ainulhayati, dab Rasfayanah, 2019).

Pada saat studi pendahuluan di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara

Kabupaten Konawe Selatan dengan wawancara pada 10 orang yang mengalami

hipertensi, ditemukan 7 orang hanya minum obat dari apotek dan warung terdekat

bahwa tidak ada yang mengetahui manfaat rebusan daun sirsak untuk menurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi dan 3 orang tahu manfaat rebusan daun

4
sirsak untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan rata-rata

penurunan tekanan darah sebesar 20 mmHg.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata Linn)

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi.di.Desa.Wawatu.

.Kecamatan.Moramo.Utara.Kabupaten.Konawe.Selatan..

1.2. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak

(Annona Muricata Linn) terhadap penurunan tekanan darah pada pasien penderita

hipertensi di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak (Annona Muricata

Linn) terhadap penurunan tekanan darah pada pasien penderita hipertensi di Desa

Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan

1.3.2. Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum dilakukan pemberian air rebusan daun

sirsak pada pasien penderita hipertensi di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara

Kabupaten Konawe Selatan

b. Mengidentifikasi tekanan darah sesudah dilakukan pemberian air rebusan daun

sirsak pada pasien penderita hipertensi di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara

5
Kabupaten Konawe Selatan.

c. Menganalisis pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak terhadap tekanan darah

pada pasien penderita hipertensi di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara

Kabupaten Konawe Selatan.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya keperawatan

komunitas terkait perawatan obat non-farmakologis hipertensi

1.4.2. Manfaat Praktis

1.4.2.1. Bagi Penulis

Sebagai penambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan

selama perkuliahan.

1.4.2.2. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan dan bahan evaluasi agar mampu meningkatkan dan

mengoptimalkan pelayanan kesehatan terutama pada penderita hipertensi

1.4.2.3. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi tentang manfaat rebusan air daun salam terhadap

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

1.4.2.4. Bagi Penderita Hipertensi

Memberikan edukasi kepada penderita hipertensi bahwa pentingnya ramuan

daun sirsak pada penurunan tekanan darah.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi

2.1.1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tidak normal pada denyut nadi di saluran atau

peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan denyut nadi diastolik lebih

dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran, lima menit dalam keadaan benar-benar

tenang. Hipertensi sering disebut juga penyakit mematikan karena merupakan penyakit

berbahaya tanpa manifestasi. Ada dua macam hipertensi, yaitu hipertensi esensial

primer dan sekunder (Wade, 2016).

Hipertensi adalah peningkatan tidak normal pada denyut nadi di saluran atau

peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan denyut diastolik lebih dari

90 mmHg dalam rentang waktu menit dalam keadaan benar-benar tenang / istirahat.

Hipertensi sering kali disebut silent killer karena termasuk penyakit yang mematikan

tanpa disertai dengan gejala-gejalanya terlebih dahulu sebagai peringatan bagi

korbannya Ada dua macam hipertensi, yaitu hipertensi esenssial primer dan sekunder.

90% dari semua kasus hipertensi adalah primer. Tidak ada penyebab yang jelas

tentang hipertensi primer, sekalipun ada beberapa teori yang menunjukan adanya

faktor-faktor genetik, perubahan hormon, dan perubahan simpatis. Hipertensi sekunder

adalah akibat dari penyakit atau gangguan tertentu (Irianto, 2014)

7
2.1.2. Patofisiologi Hipertensi

Perjalanan penyakit hipertensi adalah penurunan tonus otot vaskular yang

menggerakkan saraf-saraf untuk diteruskan ke sel-sel jugularis. Sel jugularis ini

menyebabkan peningkatan regangan sirkulasi, jika sel jugularis ini diberikan ke

ginjal akan mempengaruhi pelepasan renin yang diidentikkan dengan

angiotensin, perubahan angiotensin II mengakibatkan vasokonstriksi pada vena

dan dapat memperluas kimia aldosteron yang menyebabkan natrium

pemeliharaan. Ini akan membawa peningkatan ketegangan peredaran darah.

Peningkatan denyut nadi akan membahayakan organ-organ seperti ginjal, mata,

jika hipertensi tidak ditangani seperti yang diharapkan dapat menyebabkan

stroke, gangguan kardiovaskular, gagal ginjal dan gangguan penglihatan.

(Wijaya and Putri, 2013)

Hipertensi pada orang tua terjadi karena perubahan mendasar dan berguna

dalam kerangka pembuluh darah tepi yang bertanggung jawab atas perubahan tekanan

peredaran darah. Perkembangan ini termasuk aterosklerosis, hilangnya fleksibilitas

jaringan ikat dan berkurangnya pelepasan otot polos pembuluh darah, yang dengan

demikian mengurangi distensi dan kekakuan vena. Selanjutnya, aorta dan jalur suplai

yang luar biasa kurang siap untuk menampung volume darah yang dihisap oleh

jantung, menyebabkan penurunan hasil kardiovaskular dan tekanan tepi yang

meningkat. (Smetlzer and Bare, 2012).

2.1.3. Klasifikasi Hipertensi

8
Klasifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik dibagi menjadi empat menurut

Join National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High

Blood Pressure kalasifikasi yaitu (Smetlzer dan Bare, 2012):

Tabel 2.1. Kalsifikasi Hipertensi Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik dan


Diastolik

Kategori TD Sistolik (mmHg) TD diastolik (mmHg)


Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Prahipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Stadium I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium II ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Hipertensi esensial atau mendasar adalah tidak dapat diketahui

penyebabnya. Hipertensi mendasar biasanya dimulai sebagai ukuran labil (tidak

teratur) pada orang-orang berusia akhir 30-an dan 50-an dan terus-menerus

"menetap" dalam jangka panjang. Ini juga bisa tidak terduga dan serius,

memiliki perjalanan yang dipercepat atau "mengancam" membuat pasien

kondisi cepat rusak. . Penyebab hipertensi esensial atau mendasar adalah

masalah gairah, kegemukan, minum berlebihan, kopi, obat-obatan, faktor

keturunan Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder adalah peningkatan tekanan darah dengan penyebab

spesifik seperti penyempitan pembuluh darah ginjal, penyakit parenkim ginjal, obat lain,

kerusakan organ, pertumbuhan dan kehamilan. Penyebab hipertensi tambahan

termasuk masalah ginjal seperti pertumbuhan, diabetes, masalah adrenal, masalah

aorta, masalah endokrin lainnya seperti berat badan, resistensi insulin, hipertiroidisme

dan penggunaan obat-obatan seperti kontrasepsi oral dan kortikosteroid. (Wijaya and

Putri, 2013).

2.1.5. Faktor Risiko Hipertensi.

9
Faktor-faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah dan yang dapat diubah

oleh penderita hipertensi menurut (Wade, 2016) adalah sebagai berikut :

2.2.1.1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah/dikontrol

a) Umur

Hipertensi erat kaitannya dengan umur, semakin tua seseorang semakin besar

risiko terserang hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko terkena

hipertensi. Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi lebih besar

sehingga prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40%

dengan kematian sekitar 50% diatas umur 60 tahun. Hal ini disebabkan oleh

perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan hormon.

b) Jenis Kelamin.

Pada penderita hipertensi wanita lebih banyak yang menderita hipertensi

dibanding pria, hal ini disebabkan karena terdapatnya hormon estrogen pada wanita.

c) Faktor Keturunan.

Hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan. Jika seorang dari orang

tua kita mempunyai hipertensi maka sepanjang hidup kita mempunyai 25%

kemungkinan mendapatkannya pula. Jika kedua orang tua kita mempunyai hipertensi,

kemungkinan kita mendapatkan penyakit tersebut 60%.

2.2.1.2. Faktor yang dapat diubah/dikontrol.

a) Kebiasaan Merokok

Rokok juga dihubungkan dengan hipertensi hal ini dikarenakan zat-zat kimia

beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida yang diisap melalui rokok, yang masuk

10
kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan

mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi.

b) Konsumsi Garam Berlebih

Penggunaan garam tidak bermanfaat untuk denyut nadi, namun

..kandungan. .natrium.

(Na).dalam.darah.dapat.mempengaruhi.tekanan.peredaran.darah.seseorang.. .

Natrium.(Na).bersama.klorida.(CI).dalam.garam.dapur.

(NaCl).sangat.bermanfaat.bagi.. .tubuh.untuk.menjaga.keseimbangan.cairan.tub

uh.dan..mengontrol denyut nadi. Bagaimanapun,.natrium.yang.masuk.

ke.dalam.darah. dalam.jumlah.banyak. dapat.menahan air yang

kemudian.meningkatkan.volume.darah..Volume.darah. yang meningkat

menyebabkan ketegangan yang meluas pada pembagi vena dengan tujuan

yang dibuat oleh jantung dalam menyedot peningkatan darahKebiasaan Minum

Minum Minuman Beralkohol.

Alkohol juga dihubungkan dengan hipertensi. Orang-orang yang minum alkohol

terlalu sering atau yang terlalu banyak memiliki tekanan yang lebih tinggi dari pada

individu yang tidak minum atau minum sedikit. Diperkirakan minum alkohol berlebihan

menjadi penyebab sekitar 5-20% dari semua kasus hipertensi. Namun sudah menjadi

kenyataan bahwa dalam jangka panjang, minum minuman beralkohol berlebihan

akan merusak jantung dan organ-organ lain.

c) Obesitas

Menurut Hull (2011), dalam penelitiannya menunjukkan adanya hubungan

antara berat badan dan hipertensi, bila berat badan meningkat diatas berat badan ideal

11
maka risiko hipertensi juga meningkat. Penyelidikan epidemiologi juga membuktikan

bahwa obesitas merupakan ciri khas pada populasi pasien hipertensi. Dibuktikan juga

bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan timbulnya hipertensi dikemudian

hari.

d) Minimum kopi

Faktor kegemaran minum espresso didapat dari satu cangkir espresso yang

mengandung 75-200 mg kafein, dimana dalam satu cangkir dapat meningkatkan

tekanan peredaran darah sebesar 5-10 mmHg.

2.1.6. Tanda dan Gejala Hipertensi

Pada hipertensi primer sering tidak menunjukan gejala apapun. Baru timbul

gejala setelah adanya komplikasi pada organ pasien, misalnya: mata, ginjal, otak dan

jantung. Gejala yang banyak dirasakan oleh pasien hipertensi primer adalah sakit

kepala, mimisan, jantung berdebar-debar, dan sering buang air kecil dimalam hari.

Keluhan yang sering dirasakan dan dijumpai adalah pusing yang terasa berat pada

bagian tengkuk dan biasanya terjadi pada siang hari. Gejala lain adalah sesak napas,

sulit tidur, mata berkunang kunang, mudah marah, dan cepat lelah (Wade, 2016),

Dibawah ini gejala- gejala penyakit akibat hipertensi sekunder yang

disebabkan adanya kerusakan pada organ tubuh:

1) Gejala hipertensi yang dirasakan karena adanya kelainan ginjal

a) Sejarah penyakit ginjal yang turun-temurun

b) Menderita infeksi saluran kencing

c) Sering buang air kecil dan merasa haus

d) Sering merasakan sakit dibagian pinggang

12
2) Gejala hipertensi yang dirasakan karena feokromositoma

a) Sakit kepala hebat yang dating secara tiba-tiba

b) Wajah pucat

c) Keringat yang berlebihan

d) Jantung berdebar -debar sangat kencang

2.1.7. Komplikasi

Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ tubuh sebagai berikut

(Wijaya dan Putri, 2013):

1) Jantung

Hipertensi dapat menyebab terjadinya gagal jantung dan penyakit jantung

koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung

akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibatnya,

jantung tidak lagi mampu memompa sehingga banyaknya cairang yang tetahan diparu

maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema.

Kondisi ini disebut gagal jantung.

2) Otak

Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke, apabila tidak

diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.

3) Ginjal

Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal, hipertensi dapat menyebabkan

kerusakan system penyaringan didalam ginjal akibat lambat laun ginjal tidak mampu

membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan

terjadi penumpukan di dalam tubuh.

13
4) Mata

Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan dapat

menimbulkan kebutaan

2.1.8. Penatalaksanaan

Ada dua terapi yang dilakukan untuk mengobati hipertensi yaitu terapi

farmakologis dan terapi non farmakologis. Terapi farmakologis yaitu dengan

menggunakan obat-obatan antihipertensi yang terbukti dapat menurunkan dan

menstabilkan tekanan darah sedangkan penatalaksanaan non farmakologi disebut juga

modifikasi gaya hidup yang meliputi berhenti merokok, mengurangi kelebihan berat

badan, menghindari alkohol, modifikasi diet, serta mencangkup psikis antara lain

mengurangi stress, olahraga, dan istirahat (Ardiansyah, 2012).

1) Terapi non famakologis

Penatalaksanaan hipertensi dengan non farmakologis terdiri dari berbagai

macam cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu:

Mempertahankan berat badan ideal, kurangi asupan natrium, batasi minum alkohol,

diet yang mengandung kalium dan kalsium, menghindari merokok, penurunan stress,

dan terapi pijat (Notoatmodjo, 2013).

2) Terapi farmakologis

a) Diuretik (Hidroklorotiazid)

14
Diuretik bekerja dengan cara megeluarkan cairan berlebih dalam tubuh

sehingga daya pompa jantung menjadi lebih ringan.

b) Penghambat simpatetik (Metildopa, Klonidin dan Reserpin)

Obat-obatan jenis penghambat simpatetik berfungsi untuk menghambat aktifitas

saraf simpatis.

c) Beta blocker (Metoprolol, propanolol dan atenolol)

Fungsi dari obat jenis betabloker adalah untuk menurunkan daya pompa

jantung, dengan kontraindikasi pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan

seperti asma bronkhial.

d) Vasodilator (Prasosin, Hidralisin)

Vasodilator bekerja secara langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi

otot polos pembuluh darah.

e) Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor (Captopril)

Fungsi utama adalah untuk menghambat pembentukan zat angiotensin II

dengan efek samping penderita hipertensi akan mengalami batuk kering, pusing, sakit

kepala dan lemas.

f) Penghambat angiotensin II (Valsartan)

Daya pompa jantung akan lebih ringan ketika jenis obat-obat penghambat

reseptor angiotensin II diberikan karena akan menghalangi penempelan zat angiotensin

II pada resptor.

Angiotensin kalsium (Diltiasem dan Verapamil) Kontraksi jantung (kontraktilitas)

akan terhambat.

15
2.2. Tinjauan Tentang.Tanaman.Sirsak.

2.2.1. .Deskripsi.Tanaman.

.Tanaman.sirsak.(Annona muricata, Linn).termasuk.tanaman.tahunan dengan

.sistemati..menurut.Muktiani.n.d..sebagai.berikut. :

.Kingdom. : Plantae

.Divisio. : Spermatophyta Sub .divisio.

Angiospermae .Kelas. : Dicotyledonae

.Ordo. : Polycarpicae

.Famili. : Annonacae

.Genus. : Annona

.Species. : .Annona.muricata.Linn.

.Termasuk..famili.Annonacae.dan.spesies..muricata, khususnya

kelompok tumbuhan.yang.berbunga manis .dan. hasil organik..Kulit.produk

organik .sirsak.berduri. .dan.agak.tebal.,.sedangkan.jaringannya .berwarna. .puti

h., dan permukaannya menyerupai .puding.. Produk alami siap pakai memiliki

rasa yang lebih keras daripada manis. Rasa sirsak yang tajam karena

mengandung asam alami yang tidak stabil, ekstrak jeruk, korosif isosirat, dan

korosif malat. Itulah sebabnya produk organik sirsak disebut custadapple. Sirsak

tidak memiliki gagasan yang paling berkabut tentang.musim.dan .selalu.ada.

secara konsisten. (.Adhe., .2013.).

2.2.2. .Daun.Sirsak.

16
.Daun.sirsak.berbentuk. lonjong, .agak.tebal,. halus, .berwarna.hijau.

kusam di permukaan atas dan lebih ringan di bagian bawah.

.Mengandung.acetogenins,.

annocatacin,.anocatalin,.annohexocin,.annonacin,.annomuricin,.anomurine,..an

onol, .caclourine,.gentisic.corrosive,.gegantetronin,.linoleic corrosive, dan

muricapentocin. Daunnya .mengandung.senyawa. monotetrahydrofuran

acetogenin, misalnya anomusin An .dan. .anomuricin. B, gigantetrosine A,

annonacin 10 one, muricacin An dan B, annonacin dan goniotamycin. (Adhe,

2013)

2.2.3..Buah.Sirsak.

.Buah.sirsak.mengandung. suplemen .tinggi,.. annonaine., dan

.asimilobine.. Justru bahan alami.sirsak. sangat ampuh dalam .mengatasi.

berbagai .penyakit,. .seperti. perut kembung, .empedu. intens,.kencing.batu,.

hipertensi, sedih, stres, maag, demam, influenza, dan asam urat (I. Pradana,

2015). Daun sirsak mengandung sejuta kandungan yang

.salah.satunya.adalah.serat.dan. musuh .oksidan,.sirsak.juga

.memiliki.senyawa.yang.berfungsi. yaitu alkaloid isquinoline yang berfungsi

sebagai penghilang rasa sakit (mengurangi rasa sakit) dan menenangkan

(mengurangi), siap untuk mengobati asam urat (Damayanti, 2014). Salah satu

kandungan gizi yang terkandung dalam bahan alam sirsak adalah unsur hara C

yaitu sekitar 20 mg/100 gram bahan alam sirsak (Damayanti, 2014). Pernyataan

.ini .sesuai .dengan .buku .yang .menyatakan. bahwa

.Vitamin.C.dapat.meningkatkan.pembuangan.asam.urat.melalui .kencing.karena

17
.memiliki.sifat.diuretik. (Damayanti, 2014).

2.2.4. .Kandungan.Kimia.dan.Manfaat.Daun.Sirsak.

Produk alami .sirsak. mengandung suplemen tinggi, annonaine, dan

asimilobine. Justru bahan alami sirsak sangat ampuh dalam mengatasi berbagai

penyakit, seperti perut kembung, empedu intens, kencing batu, hipertensi,

sedih, stres, maag, demam, influenza, dan asam urat (I. Pradana, 2015). Daun

sirsak mengandung sejuta kandungan .yang.salah.satunya.adalah.serat.dan.

musuh .oksidan,. .sirsak.juga.memiliki.senyawa .yang.berfungsi.yaitu alkaloid

isquinoline yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit (mengurangi rasa

sakit) dan menenangkan (mengurangi), siap untuk mengobati asam urat

(Damayanti, 2014). Salah satu kandungan gizi yang terkandung dalam bahan

alam sirsak adalah unsur hara C yaitu sekitar 20 mg/100 gram bahan alam

sirsak (Damayanti, 2014). Pernyataan ini ,sesuai.dengan.buku.

yang.menyatakan.bahwa .Vitamin.C. .dapat .meningkatkan.pembuangan.asam.

urat.melalui.kencing.karena.memiliki.sifat .diuretik. (Hasnawati, 2014).

Sedangkan menurut Pradana (2015),.daun.sirsak.mengandung.

zat .acetogenins,.annocatacin,.annocatalin,.annohexocin,.annonacin,.annomuric

in,.anomurine,.anonol,.caclourine,.gentisic. korosif, .gigantetronin,. .linoleic.

korosif, .dan. .muricapentocin.. .Daun. .sirsak. umumnya

.digunakan.untuk.mencegah.dan. .mengobati. bisul, .diuretik,. diare, .demam,.

masalah .empedu,. flu, .jantung,. .hipertensi,. masalah perut, penyakit, masalah

hati, sakit usus, jantung berdebar, sakit, dan sebagainya (Pradana, 2015).

Acetogenin merupakan fitokimia pada daun, biji, dan batang tanaman

18
sirsak yang berkhasiat dalam melawan kanker (sitotoksik) dan virus. Mampu

menghambat produksi energi adenosine triphosphate (ATF) atau energi yang

dibutuhkan sel kanker untuk tumbuh. Acetogenins masuk dan menempel pada

reseptor dinding sel dan merusak ATF di dinding mitokondria. Produksi pada sel

kanker atau tumor akan berhenti dan akhirnya sel kanker mati (Pradana, 2015).

.Daun.sirsak.juga. mengandung penguat .flavonoid..yang.mengandung

.senyawa.fenolik normal .yang. berpotensi sebagai agen pencegah kanker .dan.

memiliki .bioaktivitas. .sebagai. .obat.. .Sifat. penguat sel

.yang.terdapat.pada.daun.sirsak.dapat .mengurangi.susunan..asam. .urat. .mela

lui. pengekangan bahan kimia .xantin. .oksidase.. .Flavonoid. .ini. .juga.

.memiliki. kandungan seperti .allopurinol,. khususnya .dengan. menahan

senyawa .xanthine. oxidase .yang. .berperan. selama waktu yang dihabiskan

untuk mengubah hipoxantin menjadi xanthine yang terakhir menjadi asam urat

(Oktaviani, 2013)..

2.2.5. .Kandungan.Kimia.Dan.Manfaat.Buah.Sirsak.

Sirsak mengandung

.banyak.sekali.kandungan,.salah.satunya.adalah.serat.dan .musuh. oksidan.

Sirsak.juga.memiliki.senyawa. fungsi.yang. disebut alkaloid isquinoline yang

berfungsi sebagai analgesik (penurun rasa sakit) dan menenangkan

(mengurangi), siap untuk mengobati asam urat. yang lainnya adalah nutrisi C,

yaitu sekitar 20 mg/100 gram produk alami.sirsak.(Oktaviani, 2013)..

Kandungan .C. dapat .mencegah.asam.urat.dengan.cara.memperluas kerja

ginjal dalam menghilangkan .asam.urat.dalam.tubuh.melalui. kencing

19
(Damayanti, 2014).

.Selain.mengandung nutrisi, bahan alami .sirsak.juga.sangat.kaya. akan

kandungan .fitokimia.yang.bermanfaat untuk.kesehatan...Beberapa. kandungan

.fitokimia.yang.terkandung.dalam produk organik .sirsak.adalah.asetaldehida,.

amil-kaproat, amiloid,.annonain,.anomuricin, .anomericinine,.anomurine,.anonol,

.atherospermine,.betasitosterol,.campestero.selobiose,.citrulline,.coclaurine,.cor

eximine,.dexcanylmannan,.gala.muricine,.muricinine,.muricapentocin,.muricorea

cin,.procyanidin,.stepharine,.stigmasterol,.tannin,.dan.xylosyl-cellulose. .

(Pradana,. 2015).

2.2.2. .Teknik.Terapi.Rebusan.Daun.Sirsak.

.Pembuatan. terapi. air. rebusan. dengan. cara. diminum.. Berikut. cara. untuk .

.menerapkan.daun.sirsak.(Nisa 2012)..

1) .Bahan.dan.alat.yang.dibutuhkan.meliputi.:

a. .Daun.sirsak.10.lembar.

b. .Air. bersih 400 CC

c. .Kompor.

d. .Panci.

e. .Saringan.

f. .Gelas ukur.

g. .Adukan. .(iros).

2) .Pelaksaan.membuat.air.rebusan.daun.sirsak.

a. .Cuci.daun.sirsak.sampai.bersih.

b. .Rebus.air.dalam.panci.sampai.mendidih.

20
c. .Kalau.air.sudah.mendidih.masukkan.daun.sirsak.yang.sudah.dicuci.tadi.

d. .Tunggu.beberapa.saat.sampai.air.menjadi.200.CC.(1 gelas).

e. .Kemudian.rebusan.daun.salam. kalau.sudah.dingin.disaring.

3) .Teknik.minum.

a. .Hasil.rebusan. tersebut. diminum.pagi.

b. .Air.rebusan.daun.salam.diminum.sebelum.makan.

c. .Masing-masing.diminum.1.gelas.selama.1.minggu.

.Perhatian.:.selama.mengkonsumsi.air.rebusan.daun.sirsak.jangan..min

um..alkohol. Adapun .kerangka. teori dalam rencana .penelitian. ini

digambarkan dalam bagan berikut ini.:

Rebusan Air Daun


SIRSAK Hipertensi

Manfaat Daun Sirsak


Faktor risiko
hipertensi
1. Factor genetic
1. Menurunkan tekanan 2. Factor pola
darah tinggi hidup/gaya
2. Meringankan nyeri makan
akibat asam urat 3. Usia/jenis
3. Menurunkan kelamin
kadarkolesterol 4. Aktivitas fisik

Kandungan Daun
Sirsak
Klasifikasi hipertensi :

1. Normal (sis <120


mmhG, dias <80
Ion Kalium mampu
mmHg)
menurunkan
2. Prahipertensi (sis
kolesterol dan gula
120-139 mmHg
darah dan hipertensi 21 dan dias 80-89
mmHg
3. Stadium I ( sis 140-
Menyebabkan jantung relaksasi
dan juga membuat frekuensi
denyut jantung menjadi lambat.
Selain itu kalium juga biasa
mengatur keseimbangan cairan
tubuh bersama natrium,
menghambat pengeluaran renin,
berperan dalam vasodilatasi
arteriole, dan mengurangi respon Pengobatan hipertensi
vasokonstriksi endogen, sehingga
1. Non farmokologis
tekanan darah menurun
2. Farmakologis

2.3. Penelitian Terdahulu Gambar 2.1 Kerangka Teori


Penelitian(Nisa 2012).
Penelitian Oleh Pratiko dan Wahyunings (2016) dengan judul Pemberian

Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Menurunkan Nyeri Pada

Penderita Gout Arthritis Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis

pengaruh pemberian rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada

penderita gout arthritis. Penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimental

dengan rancangan One-Group Pra-Post test design. Hasil penelitian

menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) = 0.000 yang berarti rebusan daun sirsak

bisa menurunkan nyeri pada penderita gout arthritis (Mono Pratiko Gustomi.

2016).

Ristyaning dan Satria (2017)

dengan .judul.Efek.Pemberian.Infusa.Daun.Sirsak .(Annona muricata

22
Linn).terhadap.Penurunan.Kadar.Asam.Urat.Darah...Tujuan penelitian ini adalah

untuk menganalisis efek pemberian infusa daun sirsak terhadap penurunan

kadar asam urat. Penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimental

dengan rancangan One-Group Pra-Post test design. Hasil penelitian

menunjukan bahwa .infusa.daun.sirsak.

mengandung. .Flavonoid.yang..merupakan.antioksidan.pada.sirsak .(Annona

muricata L.).termasuk.daun..sirsak.merupakan.zat..yang.berpotensi.

.menurunkan.kadar.asam.urat.dalam.darah.(Sangging, H, dan Utama 2017)

Penelitian oleh Iswadi, Haryudi dan Jayani Pengaruh Rebusan Daun

Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol (2019) dengan judul Pengaruh

Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Penderita

Hiperkolesterol Di Kelurahan Nanga Bulik Kecamatan Bulik Kabupaten

Lamandau. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun

sirsak terhadap penderita hiperkolestrol di Kelurahan Nanga Bulik kecamatan

Bulik Kabupaten Lamandau tahun 2019. Rancangan penelitian yang digunakan

adalah Pre ekspriment dengan One group pretest-posttest dengan penelitian

termasuk jenis kuantitatif. Populasi semua penderita hiperkolesterol yang

mempunyai kadar kolesterol 200-239 md/dl. Besar sampel 19 responden.

Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil penelitian

menunjukan adanya penurunan rerata kadar kolesterol dengan nilai pre test

220,74 mg/dl dan nilai Post test 197,05 mg/dl. Berdasarkan analisa uji Wilcoxon

menunjukan P Value < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian rebusan

daun sirsak dapat menurunkan kadar kolesterol sehingga disarankan bagi

23
penderita kolesterol dapat menggunakan rebusan daun sirsak (Iswadi, Haryuni,

dan Jayani 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Patriciaa, Niken dan Usmarini(Anon

2020a) dengan judul pengaruh rebusan daun sirsak (annona muricata l.)

terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita asam urat di wilayah kerja

puskesmas koto lolo kota sungai penuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

pengaruh rebusan daun sirsak terhadap penurunan intensitas nyeri pada

penderita asam urat di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh

Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment

dengan pendekatan Two Group Pretest-Posttest Design Hasil penelitian

didapatkan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok intervensi sebelum

diberikan rebusan daun sirsak adalah 4,63 sedangkan sesudah adalah 2,38

sedangkan pada kelompok kontrol sebelum tanpa perlakuan rebusan daun

sirsak adalah 5,00 sedangkan sesudah adalah 3,75. Berdasarkan uji statistik di

dapatkan p value = 0,014 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

rebusan daun sirsak terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita asam

urat. Diharapkan pihak puskesmas dapat menerapkan terapi herbal dengan

rebusan daun sirsak pada penderita asam urat. (Tania Anissa et al. 2019).

Penelitian oleh Febriyan dan Yolanda (Anon 2020), dengan judul

Pengaruh Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata L) Terhadap Kadar Gula

Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Nagari Pematang Panjang

Wilayah Kerja Puskesmas Sijunjung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

pengaruh rebusan daun sirsak (Annona Muricata L) terhadap penurunan kadar

24
glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II di Nagari Pematang

Panjang wilayah kerja Puskesmas Sijunjung. Jenis penelitian ini eksperimental

dengan pendekatan One Group Pra test Pos test Desingn. Akibat dari tinjauan

ini menunjukkan bahwa kadar glukosa darah normal sebelum diberikan daun

sirsak adalah 431,20 mg/dl dan setelah diberikan daun sirsak normalnya adalah

267,9 mg/dl. Dari hasil uji terukur diperoleh p = 0,000 (p < 0,05), berimplikasi

bahwa ada pengaruh terhadap kadar glukosa darah sebelum dan sesudah

diberikan air rebusan daun sirsak (Febriyan dan Yolanda, 2020).

Penelitian oleh Komariyah, Ilmi dan Rizani (Anon 2018), dengan Judul

Pengaruh Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam

Darah Di Desa Takisung Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut.

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun sirsak

terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah. Penelitian menggunakan

metode Quasy-Eksperiment dengan rancangan One Group Pra-Post Test

Design. Populasi penelitian adalah masyarakat yang mempunyai kadar asam

urat dalam darahnya diatas normal. Sampel menggunakan teknik purposive

sampling sebanyak 10 responden. Pengumpulan data menggunakan metode

wawancara dan pemeriksaan tes kadar asam urat dengan menggunakan Easy

Touch GCU. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh mengkonsumsi

rebusan daun sirsak terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada

penderita asam urat di Desa Takisung. Diharapkan kepada penderita asam urat

dapat menggunakan obat herbal sebagai salah satu pengobatan alternatif

25
seperti rebusan daun sirsak yang membantu menurunkan kadar asam urat.

(Komariyah, Ilmi, and Rizani, 2018).

26
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan desain pra-eksperimental

dengan rancangan satu kelompok (one group pre test dan post test). Kualitas

eksplorasi ini adalah untuk mengungkap hubungan sebab akibat dengan memasukkan

kumpulan subjek. Pengumpulan subjek terlihat sebelum syafaat, kemudian, pada saat

itu, diperhatikan lagi setelah mediasi. Dalam tinjauan ini, pasien hipertensi dipilih

dimulai dengan persepsi ketegangan peredaran darah (pre-test), kemudian, pada saat

itu, .diberikan.perlakuan.pemberian .air.rebusan.daun.sirsak 1

.kali/hari.selama.beberapa .minggu..Setelah. diberi pengobatan, ketegangan peredaran

darah dicaek lagi (post test). Rencana dalam ulasan ini dapat diklarifikasi dalam

rencana terlampir (Nursalam 2014).

O1 x O 2

Gambar 2. Rancangan The One Group Pretest-Posttest Design


Sumber : (Sugiyono 2013).

Keterangan:

O1 : Nilai Pre test (sebelum perlakuan)

X : intervensi (air rebusan daun sirsak)

O2 : Nilai Post test (setelah diberi perlakuan)


27

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara

Kabupaten Konawe Selatan pada tanggal 24 Agustus 2021 sampai dengan 31

Agustus 2021

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam tinjauan ini adalah seluruh lansia penderita hipertensi di Desa

Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.

3.3.2. Teknik Penentuan Besar Sampel

Contohnya adalah sebagian masyarakat yang wajar .yang.dapat.dijadikan

.sebagai.subjek.ujian.melalui. Simple Random .Sampling.(Nursalam,. 2014). Contoh

.dalam. ulasan .ini.adalah.individu tertentu dengan hipertensi .di.Desa.Wawatu,

.Kecamatan.Moramo.Utara,.Kabupaten.Konawe.Selatan.. Jaminan ukuran contoh

diperoleh dengan resep Slovin, untuk lebih spesifik:

N
n=
1+ N (d )2

47
n=
1+ 47( 0 ,1)2

47
n=
1+ 47( 0 , 01)

47
n= =
1+ 0 , 47
27

47
n=
1, 47

n = 31,97 = 32

Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel pada penelitian sebanyak 32

responden.

3.3.3. Teknik pengambilan sampel

Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Simple Random

Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu tersebut (Sugiyono

2017).Teknik sampling ini dilakukan dengan cara .menuliskan.nama-

nama.dari.populasi. .pada.potongan.kertas,.diletakkan.di.kotak,.dan.mengambil.sampel

.32 .orang.dari. 47 populasi yang tersedia dan sampel penelitian adalah masyarakat

Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah musyawarah yang dibingkai dengan menjumlahkan

suatu susunan. Struktur terhitung adalah penggambaran dan representasi hubungan

atau keterkaitan antara satu ide dengan ide lainnya, atau antara satu variabel dengan

satu faktor lagi dari masalah yang akan diteliti. (Notoatmodjo, 2012).

( Pengaruh )

Tekanan Darah Tekanan Darah

Pre-test Post-test

X Gambar 3.2. Bagan kerangka konsepy

Penelitian
27

Keterangan : Variabel yang diteliti

: Pengaruh

3.5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah tanggapan tidak tetap untuk menyelidiki, patokan, atau saran

sementara, tentang realitas yang akan ditunjukkan dalam ulasan (Notoatmodjo. 2012)

.Ha. : .Ada.pengaruh. pemberian .air.rebusan.daun. sirsak .terhadap.perubahan.

tekananan .darah.pada. pasien .hipertensi. lanjut usia .di.Desa.Wawatu

.Kecamatan.Moramo Utara .Kabupaten.Konawe Selatan.

.Ho. : .Tidak.ada.pengaruh. pemberian .air.rebusan.daun. sirsak .terhadap.

.perubahan. denyut nadi .pada.penderita.hipertensi.di..Desa. Wawatu

.Kecamatan. Moramo Utara .Kabupaten. Konawe Selatan.

3.6. .Variabel.Penelitian.

.Variabel.adalah. praktik .atau. atribut .yang.memberikan. berbagai kualitas

pada .sesuatu.(benda,. orang, .dan.lain. sebagainya) (Sastroasmoro, 2014). Faktor-

faktor dalam tinjauan ini adalah Variabel Independen (Rebusan) dan Variabel

Dependen (Tekanan Darah).

3.6.1. .Variabel.independent.(Bebas).

.Variabel.independent .adalah. yang mempengaruhi atau nilainya menentukan

variabel lain. Variabel Independent biasanya dimanipulasi, diamati, diukur untuk

diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain (Sastroasmoro, 2014).

Variabel Independent dalam penelitian ini adalah Terapi air rebusan daun sirsak.
27

3.6.2. .Variabel.Dependent.(Terikat).

.Variabel. defenden .adalah. faktor .yang. diperhatikan .dan. diperkirakan .untuk.

memutuskan apakah .ada.hubungan.atau. dampak .dari. faktor .bebas. (Sofyan 2014).

.Variabel. yang dependen .dalam. ulasan .ini.adalah.tekanan.darah..

3.7. .Definisi.Operasional.Variabel.

Defeninisi.operasional.dan kriteria objek masing-masing variabel penelitian

dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Definisi.Operasional.Dan Kriteria Objektif Variabel

Variabel Definisi Operasional Kriteria Alat ukur Skal


Objektif a
Data
Dependen Keadaan dimana tekanan darah a. Sistolik Tensimete Rasi
Pretest- sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan 60-200 r air o
posttest darah diastolik ≥ 90 mmHg MmHg raksa,
Tekanan b. Diastolic stetoskop
Darah 20-120 dan
mmHg Lembar
observasi
Independen Suatu pengobatan a. .Lama. : Gelas
t .untuk.menurunkan .tekanan.darah. 1.minggu. ukur daun
dengan.menggunakan .(7 hari). sirsak 10
Pemberia rebusan.daun.sirsak b. Jenis : air lembar
n rebusan rebusan
air daun daun
sirsak sirsak
0,13mg/
10 lembar
dau sirsak
dan.400.c
c. .air.dire
bus .hingg
a .mendidi
h
sampai.ter
sisa ..200.c
c
27

c. Waktu :
pagi 100
ml
sebelum
makan.

3.8. Teknik Pengumpulan Data

3.8.1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Kelompok bahan pembuatan terapi

Untuk pembuatan rebusan air daun sirsak memerlukan 10 lembar

.daun.sirsak.segar.dan.400cc.air.yang direbus.menggunakan.api.sedang..

b. .Instrumen.yang.digunakan.dalam.penelitian.

Alat...yang.digunakan.dalam.penelitian.ini.adalah.alatalat.yang.meliputi.gelas.ukur,.

timbangan,.lembar. informasi, dan alat tes tekanan darah (tensi meter) dan sop cara

paling mahir membuat air rebusan daun sirsak, sop hitung denyut nadi dan sop untuk

diminum. air daun sirsak menggelegak.

3.8.2. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: panci, gelas ukur, kompor,

tensimeter, lembar observasi (kuesioner) dan bulpoint. Sedangkan bahan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah berupa daun sirsak sebanyak 10 lembar, panci,

saringan,gelas ukur dan air 400 cc

3.8.3. Jenis Data

3.8.3.1. Data primer


27

Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti darihasil

pengukuran, pengamatan, survey dan lain-lain (Sastroasmoro and Sofyan 2014). Data

primer dari penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan hasil pengukuran tekanan

darah.

3.8.3.2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, badan/instansi yang

secara rutin mengumpulkan (Sastroasmoro dan Sofyan, 2014). Data Sekunder meliputi:

informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai pihak instansi yang diperoleh dari

Kecamatan, lurah, dan Puskesmas.

3.9. Pengolahan Dan Analisis Data

3.9.1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2014) langkah-langkah dalam memproses data terdiri

dari (Sastroasmoro dan Sofyan, 2014) :

1) Editing : editing adalah tindakan untuk memeriksa dan memperbaiki. Jika ada

informasi yang terfragmentasi, jika memungkinkan, penting untuk mengumpulkan

informasi lagi untuk menyelesaikan informasi. Namun, jika tidak masuk akal,

informasi yang kurang tidak ditangani atau diingat untuk penanganan "informasi

yang hilang". Mengubah adalah tahap di mana spesialis mengevaluasi kembali

ikhtisar lembar persepsi yang telah disusun oleh analis.

2) .Coding. : .coding.adalah.“coding” .atau. “coding”, .yaitu.mengubah.informasi

berupa .kalimat.atau.huruf.menjadi.angka.atau.angka. Segmen informasi orientasi


27

seksual termasuk orang, instruksi tidak masuk sekolah dasar, sekolah menengah,

sekolah menengah, perguruan tinggi, interpretasi pekerjaan interpretasi tidak

bekerja, ibu rumah tangga, visioner bisnis, peternak, pemancing.

a) .Jenis.kelamin.:.

1) .Laki-laki. : .diberi.kode.1.

2) .Perempuan. : .diberi.kode.2.

b) .Pendidikan.:.

1) .Tidak.sekolah. : .diberi.kode.1.

2) .SD. : .diberi.kode.2.

3) .SMP. : .diberi.kode.3.

4) SMA : .diberi.kode.4.

5) Perguruaan tinggi : .diberi.kode.5.

c) Pekerjaan

1) .Tidak.bekerja. : .diberi.kode.1.

2) .Ibu.rumah.tangga. : .diberi.kode.2.

3) Wiraswasta : .diberi.kode.3.

4) Petani : .diberi.kode.4.

5) Nelayan : .diberi.kode.5.

3) .Tabulating. : .langkah.memasukkan.data.penelitian.ke.dalam.tabel.sesuai.kriteria, .

data.dimasukkan.ke.komputer.dan.dianalisis.secara.statistik..Data.tabulasi menurut
27

.kriteria.penelitian.meliputi.data.jenis.kelamin,.pendidikan,.dan.data.pemeriksaan.te

kanan.darah.sebelum.dan.sesudah..

4) .Data entry. : Penanganan informasi.yang.dilakukan.oleh. analis .adalah.

.memasukkan.informasi. .yang.telah.dikumpulkan.ke.dalam.tabel. pakar .atau.

dataset PC, .kemudian. pada saat itu melakukan penyebaran rekurensi dasar

.atau.bisa.juga.dengan.membuat.tabel. kemungkinan. Siklus .ini.memasukkan.

informasi sebagai .kode.ke.dalam.program.PC..

5) .Cleaning.:.adalah.metode yang terlibat dengan mengembalikan informasi yang

telah dimasukkan

.apakah.ada.kesalahan.atau.tidak...Tahapan.cleaning.data.terdiri.dari. mengetahui

missing data, variasi data dan konsistensi data. Proses ini dilakukan apabila semua

data responden sudah selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan dalam pengecekan, tidak lengkap data.

Kemungkinan akan dilakukan pembentulan atau pengoreksian.

.Analisa.Data.

Strategi penelusuran informasi .yang.digunakan.dalam. eksplorasi .ini.adalah.

pengujian faktual dengan menggunakan uji Wilcoxon pada program SPSS 16.0.

Sebagaimana ditunjukkan oleh (Nursalam, 2014), penyelidikan faktual inferensial berarti

memutuskan apakah .ada.pengaruh,..perbedaan,..hubungan.antara.contoh-contoh

.yang. dipelajari .pada. tingkat besar .tertentu.. Analis .menggunakan. penelitian

.inferensial.untuk memutuskan apakah ada dampak pemberian air rebusan daun sirsak

pada penurunan tekanan peredaran darah pada pasien dengan hipertensi. Investigasi

informasi pemeriksaan ini menggunakan :


27

3.9.1.1. Analysis Univariate

Analisa univariat betujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekusensi dan presetase dari tiap variabel (Notoatmodjo,

2012). Analisa pada penelitian ini adalah karatersitik responden berdasarkan usia, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan dan tekanan darah. Analisis data yang digunakan

adalah analisis deskriptif.

3.9.1.2. Bivariate

Pemeriksaan informasi .ini.menggunakan. investigasi .bivariat,..yaitu.

pemeriksaan .yang.dilakukan.pada. .dua. faktor .yang. diduga .berhubungan.atau.

berhubungan .(Notoatmodjo, 2012).. Teknik pemeriksaan faktual .yang.digunakan.

.adalah.Paired T-Test. .Uji. T Berpasangan dilakukan dengan alasan bahwa informasi

.yang.dikumpulkan.dari.dua. contoh .saling.berhubungan,. menyiratkan .bahwa.satu.

contoh .akan. memiliki .dua. informasi..Ada.atau.tidaknya.perbedaan.kritis .sebelum.

.dan.sesudah. mediasi .dapat.dikenali dalam .dua.cara.. Dalam teknik

.ini,.kemungkinan harga digunakan tergantung pada tingkat kepentingan 95% (n 0,05).

Dikatakan ada alasan kritis sebelumnya, maka setelah perlakuan fakta dengan asumsi

.p.<.0,05,.Ho. .ditolak.dan.dengan asumsi p> 0,05, Ho diakui .(Sopiyudin,.2014)..

Beberapa istilah pemanfaatan .dependent.t-test,.yaitu.:

1) .Data.berdistribusi.normal.

2) .Data.berskala.Ordinal

Dalam hal informasi dalam tinjauan tidak memenuhi atau tidak lazim tersebar, maka

pada saat itu ujian pilihan yang harus dimungkinkan adalah Uji Wilcoxon (Signed Rank
27

Test). Terjemahan hasil tesi

1) Apabila nilai Asymp Sig ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada

pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen

2) Apabila nilai Asymp Sig > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada

pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

3.10. Etika Penelitian

Adapun etika penelitian yang ditekankan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut (Nursalam, 2014):

1. Lembar persetujuan (Informed concent)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti dan disertai

judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak akan

memaksakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek.

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama

responden pada kuesioner, tetapi pada kuesioner tersebut diberikan kode responden.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok

data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian


27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Desa Wawatu merupakan salah satu dari 10 desa diwilayah Kecamatan

Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan, yang terletak (33,1 km) kearah utara dari

Kota

Kendari,.Desa.Wawatu.memiliki.luas.wilayah.22,5.km2.atau.12%.dari.total.wilayah .Kec

amatan.Moramo.Utara.dan.menjadi.Desa.ketiga.terluas.di.Kecamatan.ini..Keadaan

ekonomi di .Desa.Wawatu. merupakan sebagian penduduknya bermata pencarian

sebagai nelayan, wiraswasta,Ibu Rumah tangga sampai tidak bekerja.

Struktur organisasi di Desa Wawatu digerakkan .oleh.Kepala.Desa.dan.

.dibantu.oleh. Kepala Dusun. Di .Desa. Wawatu .juga. ada Pelayanan Kesehatan,

khususnya Posyandu (Pondok Bersalin Desa). Satu kali per bulan, senam bayi

diadakan, dibantu oleh spesialis bersalin kota. .Selain.itu,.menurut. ahli gaya hidup

juga mempengaruhi keberadaan orang-orang di Desa Wawatu karena kebanyakan

orang .merokok. dan membakar .terlalu.banyak.garam..


27

4.1.2. Analisa Univariate

Analisa pada penelitian ini adalah karatersitik responden berdasarkan usia, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan dan tekanan darah. Analisis data yang digunakan

adalah analisis deskriptif.

a. Karakteristik Responden

Tabel 4.1.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Desa Wawatu


.Kecamatan.Moramo.Utara.Kabupaten.Konawe.Selatan.
Berdasarkan (.Jenis Kelamin,. Pekerjaan, dan Usia)

Karakteristik Responden Presentase


Jenis Kelamin
Laki-laki 13 40,0
Perempuan 19 60,0
Pekerjaan
Tidak bekerja 4 12,5
IRT 13 40,6
Wiraswasta 5 15,6
Petani 3 6,2
Nelayan 8 25
Usia
46-53 15 47%
54-64 17 53%
Dari hasi tabel 4.1.1. menunjukan bahwa responden di atas .sebagian.besar.

.penderita.hipertensi.berjenis. kelamin.perempuan.sejumlah. 19 .orang. (60,0%), .dan.

.sisanya.berjenis.kelamin.laki-laki.sejumlah.8.orang. (40,0%). kemudian sebagian

responden pada pekerjaan yaitu sebagai Ibu rumah tangga sejumlah 13 orang

(40,6%), Nelayan 8 orang (25%), wiraswasta sejumlah 5 orang (15,6%), Tidak

bekerja sejumlah 4orang (12,5%), Petani sejumlah 2 orang (6,2%). Dan karakteristik

responden yang berdasarkan usia rata-rata penderita hipertensi umur 54-64 tahun
27

berjumlah 17 orang (53%) kemudian umur 46-53 tahun berjumlah 15 orang (47%).

4.1.3. Analisis Bivariate

Setelah mengetahui pemeriksaan Univariat dalam ulasan ini, hasil penelitian

disajikan sebagai tabel khusus yang menggabungkan denyut nadi sistolik dan

.tekanan. .darah. diastolik .sebelum.dan. kemudian .diberikan. pengobatan

.air.rebusan.daun. sirsak untuk mengurangi denyut nadi pada pasien hipertensi

.di.Desa.Wawatu. .Kecamatan.Moramo.Utara.Kabupaten.Konawe.Selatan..

Sebelum Analisis Bivariat, uji keteraturan informasi diarahkan menggunakan Uji-T

Berpasangan. Uji T Berpasangan selesai karena fakta bahwa informasi

.yang. .dikumpulkan.dari.dua. contoh .saling.berhubungan,. menyiratkan .bahwa.satu.

contoh .akan. memiliki .dua. informasi.

Tabel 4.1.2 Uji normalitas data frekuensi tekanan darah pre-test dan post-test
sistol dan diastol

Variabel Penelitian P-Value


Sistol (pre post) 0.010
Diastol (pre post) 0.053

Hasil Uji normalitas yakni menujukan bahwa sistol prepost yaitu bernilai 0.010,

dan nilai sig diastol bernilai 0.053 artinya dari kedua data varibel tersebut berdistribusi

tidak normal. Dari hasil uji normalitas di atas alternatif uji yang dilakukan ialah Uji

Willcoxom, Karena data tersebut tidak berdistribusi normal

b. Tekanan darah sebelum Diberikan Rebusan.

Tabel 4.1.3. Denyut nadi sistolik dan


diastolik .sebelum.diberikan.air.rebusan. .daun. sirsak
.pada.penderita.hipertensi.di.Desa.Wawatu .Kecamatan. Moramo
Utara .Kabupaten. Konawe Selatan .pada. .bulan. Agustus 2021.
.Tekanan. .Median. P-Value
Darah .(Min-max).
Sistol 160 (150-200) 0.000
27

Diastole 115 (100-140) 0.000


Tabel 4.1.3. menunjukkan bahwa.rata-rata.tekanan.darah.sistol.sebelum.diberikan

.terapi.air.rebusan.daun.adalah.Median. 160 mmHg dengan nilai p= 0.000, dan rata-

rata nilai diastol sebelum diberikan rebusan adalah Median 100 mmHg dengan jumlah

p=0.000.

c. Tekanan Darah Sesudah Diberikan Rebusan

Tabel 4.1.4. Denyut nadi sistolik dan diastolik setelah diberikan pengolahan
air berbuih daun sirsak .di.Desa.Wawatu,.Kecamatan.Moramo
.Utara,.Kabupaten.Konawe.Selatan..
Tekanan darah Media n P-Value
(Min-ma x)
Sistol 155 (150-200) 0.010
Diastol 100 (100-140) 0.053

Tabel 4.1.4. .menunjukkan.bahwa.dari.32.responden.tekanan.peredaran .darah.

sistolik normal setelah diberi air rebusan daun sirsak adalah sedang 155,00 mmHg dan

nadi paling minimal 150 mmHg dan paling tinggi 200 mmHg. Media 100,00 mmHg, nadi

paling sedikit 100 mmHg dan paling penting 120 mmHg.

d. Pengaruh Terapi Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan

Darah Pada Penderita Hipertensi.

Tabel 4.1.5 Analisa.Pengaruh.Pemberian.Air.Rebusan.Daun.Sirsak..Pada


.Penderita.Hipertensi.Di....Desa.Wawatu.Kecamatan.Moramo.Utara.Ka
bupaten. Konawe Selatan Sistol Dan Diastol pada bulan Agustus
2021.
Tekanan Median P-Value
Darah (Min-max)
Sistol 155 (150-200) 0.000
Diastole 115 (100-140) 0.000
Tabel 4.1.5. hasil Uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan bahwa nilai
27

normal nadi sistolik yang diberikan air rebusan daun sirsak dengan nilai sedang 155,0

mmHg dengan tekanan peredaran darah paling sedikit 150 mmHg dan paling tinggi

200 mmHg dan nilai p = 0,000 < = 0,05, hal ini berarti Ho ditolak Hı diakui Ini

menyiratkan bahwa ada perbedaan kritis antara denyut sistolik dan regangan

peredaran darah sistolik Kesimpulannya adalah ada pengaruh pemberian air rebusan

daun sirsak.

Pada tekanan darah diastolik setelah diberi air rebusan daun sirsak dengan nilai

tengah 115,00 mmHg dengan denyut nadi paling minimal 100 mmHg dan paling tinggi

140 mmHg. Juga, nilai p = 0,000 < = 0,05, ini menyiratkan bahwa Ho dihilangkan, Hª

diakui, menyiratkan bahwa ada perbedaan besar antara denyut diastolik pada

Kesimpulannya adalah ada pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak.

4.2. Pembahasan

4.2.1...Tekanan.Darah.Sebelum.Diberikan.Air.Rebusan..Daun.Sirsak.Pada .pender

ita..Hipertensi.

Efek dari sebelum penelitian diarahkan dari 32 individu dengan regangan

sirkulasi sistolik dan diastolik sebelum diberikan air rebusan daun sirsak dengan

normal sistolik sedang 160.00/116.00 mmHg. Denyut nadi sistolik dan diastolik dalam

ulasan ini melampaui nilai normal 120/80 MmHg, karena responden sebenarnya

memiliki kecenderungan melakukan aktivitas berat dan responden tidak mengontrol

makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah dengan hasil normal. karena lebih

banyak wanita menderita hipertensi.

Peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri atau


27

merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan

darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran selang waktu lima menit

dalam keadaan cukup tenang/istirahat (Irianto, 2014). Tekanan darah juga disebabkan

oleh faktor-faktor, yang dimana dari faktor usia, stres, ras, narkoba, orientasi seksual

laki-laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi tepat waktu seperti yang

ditunjukkan oleh (Ardiansyah, M, 2012). Pria memiliki risiko lebih serius dari

kesuraman dan kematian dari beberapa penyakit kardiovaskular, sementara di atas

50 tahun hipertensi lebih normal pada

.wanita,..kebiasaan.merokok,..kelebihan.berat.badan,. orang .yang.kelebihan

.berat..badan. pasti .memiliki. hipertensi yang .lebih. buruk daripada mereka. sedikit

sesuai (Aulia, R, 2017). Pada individu yang besar, jantung akan bekerja lebih rajin

dalam menyedot darah, wanita umumnya akan mengalami hipertensi yang lebih parah

daripada pria seusianya (Perry, 2010). Individu yang rendah dalam bertindak berisiko

menimbulkan hipertensi sebesar 30-setengahnya dibandingkan dengan individu yang

dinamis (Cortas,.2014)..

.Hasil.penelitian.ini. sesuai .dengan.penelitian.yang.dilakukan.oleh. . Kristanti,

P. (2015) .dimana.didapatkan. hasil .bahwa. sebagian besar

.responden.yang..mengalami .sebagian.besar.adalah.perempuan.yaitu. 19 .orang.

(60%) dibanding laki-laki 13 orang (40%). Berdasarkan usia

.diketahui.bahwa.sebagian.besar.responden.yang.menderita. .tekanan..darah.usia. 54

-64.tahun.yaitu berjumlah 17..orang.(53,0%)..dan. di umur 46-53 tahun berjumlah 15

orang (47,0%) (Ramadhina, F,2016).

Asumsi peneliti berdasarkan penelitian, yaitu takanan darah melebihi normal,


27

maka dari itu peran perawat adalah melakukan edukasi cara penurunan tekanan darah

melalui metode pemberian terapi rebusan daun sirsak dan Percakapan di atas adalah

sesuai persepsi selama pemeriksaan regangan peredaran darah sistolik dan diastolik

.sebelum.diberikan. pengolahan .air.rebusan.daun. sirsak, .dimana.sebagian..besar

.responden.mengalami.peningkatan. denyut nadi .karena.beberapa.faktor.: .jenis

.kelamin,..usia.dan..pekerjaan..yang.dapat. memperluas hipertensi. konsekuensi dari

tinjauan yang dipimpin dari 32 orang dengan denyut sistolik dan diastolik sebelum

diobati dengan air gelembung daun sirsak dengan rata-rata sistolik normal

160.00/115.00mmHg. Denyut nadi sistolik dan diastolik dalam ulasan ini melampaui

nilai biasa 120/80mmHg.

4.2.2..Tekanan.Darah.Sesudah.Diberikan.Terapi.Air.Rebusan.Daun.Sirsak.Pada. .

Penderita.Hipertensi..

.Hasil.penelitian.menunjukkan.bahwa. 32 orang dengan .tekanan.darah.sistol.

.dan.diastol. sesudah .dilakukan. pemberian .air.rebusan.daun. sirsak dengan .rata-

rata. median .sistol. sebesar 155,00/115,00

mmHg..Tekanan.darah.sistol.dan.diastol.setelah. .diberikan.air.rebusan.daun.sirsak..ra

ta-rata.mengalami.penurunan..yang.nilai..tekanan

.darah.lebihnya.rendah.dari.tekanan..darah..sebelumnya, disebabkan pemberian

rebusan daun sirsak dapat membantu menurunkan tekanan darah terlebih lagi sangat

mudah cara pembuatannya cukup siapkan 10 lembar daun sirsak setelah itu siapkan

air 400 cc dan di rebus menjadi 200 cc kemudian tiris dan dinginkan, setelah minum

sehari satu kali pada saat pagi.

.Daun.sirsak..memang.berbau. tidak .sedap,..namun. kebetulan .daun. sirsak


27

mengandung .banyak. campuran .yang..bermanfaat.. Ini termasuk acetogenins

monotetrahydrofuran, misalnya, anomuricin An dan anomuricin .B,..gigantetrosin.A,.

annonacin.-10-one,. muricacin An .dan.B,. annonacin, .dan. geniothalamicin. Campuran

ini ternyata sangat ampuh digunakan sebagai obat. Oleh karena itu, saat ini tampak

berbeda obat herbal yang ditanam di rumah dari daun sirsak. .Daun..sirsak.

mengandung .banyak.zat,..antara..lain.annocatacin,..annocatalin,.annohexocin,..annon

acin,..dan...gigantetronin..Secara. umum .daun..sirsak. dapat dimanfaatkan

.untuk.mengobati..bisul, .asma,. bronkitis, .batuk,..diabetes,.demam,. masalah

.empedu,.penyakit. .jantung,. .hipertensi,. masalah perut, penyakit, .dan. pertumbuhan

(Hasnawati, 2014).

4.2.3..Pengaruh.Terapi.Air.Rebusan.Daun.Sirsak.terhadap.Tekanan.Darah

Tinjauan ini menunjukkan .bahwa.ada. penyesuaian denyut sistolik dan diastolik

setelah pengorganisasian air gelembung daun sirsak. Dari hasil penyelidikan informasi,

diklarifikasi bahwa dari 32 contoh regangan sirkulasi sistolik normal adalah

155,78/101,72mmHg. Perkembangan ini menunjukkan bahwa pengobatan rebusan

daun sirsak sangat mempengaruhi denyut nadi pada pasien .hipertensi..

.Efek. Pemberian .air.rebusan.daun. sirsak .menurunkan.tekanan.darah.karena.

daun sirsak .mengadung. kalium, .Yang. dimana kandungan daun sirsak di perkirakan

dapat menurunkan tekanan darah adalah kalium, Ion kalium dalam cairan ekstrasel

akan menyebabkan jantung relaksasi dan juga membuat frekuensi jantung menjadi

lambat.Selain itu kalium juga bisa mengatur keseinbangan tubuh bersama natrium,
27

menghambat pengeluaran rennin, berperan dalam vasodilatasi arteriole, dan

mengurangi respon vasokonstruksi endogen, sehinggh tekanan darah menurun (Joe,

2012).

Konsekuensi dari tinjauan .ini.didukung. oleh .penelitian.dari.(Tunjung,.2014).di.

Dusun .Jangkung.Rejo.Nogosari.Boyolali.berdasarkan. informasi .yang. didapat

.sekitar. .28..penderita..hipertensi.yang.terdiri.dari.. orang tua,

.ibu,..menopause,.dan.laki-laki.. memberikan normal 170/90mmHg, Maka tekanan

peredaran darah normal setelah minum .air.rebusan.daun. sirsak adalah

.130/80mmHg...Hasil.penelitian.menunjukkan. .bahwa. terjadi .penurunan.nilai. nadi

.setelah. diberikan .rebusan.daun. sirsak dengan .nilai. < 0,05, sehingga dapat diduga

bahwa ada pengaruh pembakaran daun sirsak terhadap penurunan kadar gula darah.

ketegangan sirkulasi pada pasien dengan hipertensi.

Berdasarkan penelusuran .Friska,.2016.di.Wilayah.Kerja.Puskesmas.Belimbing

.Padang,.menilik.informasi.didapat.sekitar..20.responden.penderita..hipertensi.derajat.

1..yang.terdiri.dari.10.pertemuan tes .dan.10..tandan mediasi .dengan. peredaran

.darah. normal .sebelum. diberikan rebusan .daun.sirsak.. .192.2/83.,.9mmHg.dan.

nadi normal setelah pengobatan adalah 165,8/70.4mmHg. Kemudian, pada saat itu,

penurunan denyut nadi sistolik adalah 26,4% mmHg dan tekanan darah diastolik

adalah .13,5%.mmHg.. Pengobatan .rebusan.daun. sirsak diperbolehkan

.dua..kali..sehari. .selama. beberapa .minggu.. Dari informasi .tersebut,..ada. dampak

.pemberian.rebusan..daun. sirsak untuk mengurangi ketegangan peredaran darah

pada temu eksplorasi.

Hasil pemeriksaan yang diarahkan .oleh.penelitian.pada..tanggal..24. Agustus


27

2021 .sampai.dengan. 31 Agustus 2021, .juga. menunjukkan adanya .perubahan.

denyut nadi sebelum dan sesudah diberi perlakuan pemberian daun sirsak. Ilmuwan

mengaplikasikannya dengan menyiapkan 10 lembar daun sirsak, kemudian dicuci

bersih dan kemudian dituang dengan 400cc air dan kemudian ditunda hingga menjadi

200cc .menjadi.1..gelas,..dalam. pemberian .air.rebusan.daun. sirsak tersebut .setiap.

hari 1 gelas/hari.

Hasil pemeriksaan .diperoleh.dari.hasil.lembar.persepsi .yang. diisi

.pada.responden. dan .kemudian. diperiksa .menggunakan. tes terukur,

.sehingga..terdapat. akibat .perbedaan.tekanan. peredaran .darah.

sebelumnya, kemudian setelah diberi air rebusan daun sirsak dengan nilai

sebesar 164.22/114.69mmHg dan nilainya setelah 155.78/101.72mmHg,

sehingga terjadi penurunan denyut nadi sistolik sebesar 8,44%mmHg dan

nadi diastolik sebesar 12,97%mmHg. Kemudian, pada saat itu, cenderung

terlihat perbedaan dalam menurunkan tekanan darah dari efek samping dari

pemeriksaan sebelumnya.

Pembahasan di atas dapat diduga bahwa pemberian air rebusan daun sirsak

untuk mengurangi denyut nadi pada penderita hipertensi secara signifikan

berpengaruh terhadap penurunan regangan peredaran darah pada penderita

hipertensi.
BAB V

PENUTUP

5.1. .Kesimpulan.
.Berdasarkan.hasil..pemeriksaan .yang..telah. diselesaikan .dan. digambarkan

dalam percakapan .yang. terungkap .di. bagian .sebelumnya,. para ahli .dapat.

.memberikan. hasil akhir. .sebagai.berikut.:

5.1.1. .Tekanan.Darah..Sebelum. .diberikan. perlakuan pemberian .air.rebusan..daun.

sirsak yaitu sistolik 164,22mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik

114,69mmHg dengan rentang mmHg sampai dengan 150-100mmHg.

5.1.2. Tekanan darah sesudah diberikan pemberian air rebusan yaitu .sistolik.

.155,78.mmHg .dan.rata-rata..tekanan. .darah..diastolik. 101,72mmHg dengan

rentang 50-57mmHg sampai dengan 16-25mmHg.

5.1.3. .Ada..Pengaruh. Pemberian .air.rebusan.daun. sirsak

.pada.penderita.hipertensi. .di.Desa.Wawatu.Kecamatan..Moramo.Utara.Kabup

aten.Konawe.Selatan. .dengan.nilai.p.Value.=.0,000..

47
48

5.2. .Saran.

5.2.1. .Bagi.penderita.hipertensi.

.Bagi.penderita.hipertensi.untuk..memilih.pengobatan. rebusan daun sirsak

,yang,tepat.dan. bermanfaat .dalam.menurunkan. denyut nadi .dengan. cara

melalui .rebusan.daun. sirsak, .dengan..menyiapkan .10.lembar..daun. sirsak,

yaitu .dengan. memberikan 400 cc air kemudian, kemudian direbus menjadi 1

gelas hingga tersisa 200 cc dan selanjutnya diminum setiap hari per/gelas.

5.2.2. Bagi Institusi STIKes Karya Kesehatan

Diharapkan penelitian ini bisa menjadikan referensi kemudian digunakan

sebagai mana mestinya, dan buat .mahasiswa.yang.akan.melakukan.penelitian.

.selanjutnya,. .sehingga..mahasiswa..akan.mampu. .mengetahui. .tentang. .pem

belajaran.pemberian.air.rebusan.daun.sirsak.terhadap...penurunan. .tekanan..

darah. .pada. .penderita. .hipertensi.

5.2.3. Bagi Puskesmas Lalowaru

Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan saran bagi Puskesamas

Lalowaru diharapkan pemberian rebusan daun sirsak ini dapat di jadikan bahan

obat herbal yang tepat dan Puskesmas Lalowaru hendaknya memberikan acuan

terhadap cara mengobati hipertensi dengan pemberian rebusan daun sirsak.

5.2.4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk eksplorasi tambahan, diperlukan interval waktu yang lebih lama

sehingga dapat menentukan kecukupan pemanfaatan air rebusan daun sirsak

dalam mengurangi denyut


49

DAFTAR PUSTAKA

Adhe, I. 2013. Daun Sakti Penyembuh Segala Penyakit. Yogyakarta: Octopus Publishing

House.

Anon. 2017. “Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak.”

Anon. 2018. “Pengaruh Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat

Dalam Darah.”

Anon. 2019. “Pengaruh Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol.”

Anon. 2020a. “Pengaruh Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata l.) Terhadap Penurunan

Intensitas Nyeri Pada Penderita Asam Urat.”

Anon. 2020b. “Pengaruh Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata L) Terhadap Kadar

Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II.”

Ardiansyah. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Diva Press.

Damayanti, D. 2014. Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat.

Yogyakarta: Pinang Merah.

Dinkes Kab.Konawe Selatan. 2021. Laporan Tahunan. Andoolo: Dinkes Kabupaten

Konawe Selatan.

Dinkes Provinsi Sultra. 2021. Laporan Tahunan. Kendari.

Hasnawati, Eka. 2014. Keajaiban Sirsak Menumpas 7 Penyakit. Yogyakarta: Easy Media.

Irianto, Koes. 2014. Epideminologi Penyakit Menular Dan Tidak Menular Panduan Klinis.

Bandung: IKAP.

Iswadi, Sri Haryuni, and Indah Jayani. 2019. “Pengaruh Rebusan Daun Sirsak Terhadap

Penurunan Kadar Kolesterol Pada Penderita Hiperkolesterol Di

Kelurahan Nanga Bulik Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau.” NSJ null(23):301–16.


50

doi: 10.15797/concom.2019..23.009

Kemenkes. 2018. “Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS).” Journal of Physics

A: Mathematical and Theoretical 44(8):1–200. doi: 10.1088/1751-8113/44/8/085201.

Kemenkes. 2019. “Hipertensi Si Pembunuh Senyap.” Kementrian Kesehatan RI 1–5.

Komariyah, Isti, Bahrul Ilmi, and Ahmad Rizani. 2018. “Pengaruh Rebusan Daun Sirsak

Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Di Desa Takisung Kecamatan

Takisung Kabupaten Tanah Laut.” Jurnal Citra Keperawatan 6(1):25–34.

Lianda, Felia. 2018. “Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Terhadap

Rerata Penurunan Tekanan Darah.” Universitas Sultan Agung.

Mono Pratiko Gustomi., Fenny Wahyuningsih. 2016. “Pemberian Rebusan Daun Sirsak

(Annona Muricata Linn) Menurunkan Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis.” Journal of

Ners Community 07(02):162–72.

Nisa. 2012a. Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit Darah Tinggi. Jakarta Timur:

Cipayung.

Nursalam. 2012. Kerangka Teori dan Penerapan Metodelogi Penelitian

Keperawatan. Jakarta: Info Medika. “

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2013. Penatalaksanaan Non Farmokologis.

Nursalam. 2014. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Oktaviani. 2013a. Kandungan Buah Sirsak, Keperawatan Medikal Bedah, .

Oktaviani. 2013b. Senyawa Flavonoid. Jakarta, Buku Ajar keperawatan

Pradana. 2015. Acetogenins, Bandung, Buku panduan Klinis,.


51

Pradana, I. 2015. Daun Sakti Penyembu Segala Penyakit. Yogyakarta: Octopus

Publishing House.

Puskesmas Moramo Utara. 2021. Laporan Tahunan. Moramo Utara: Puskesmas Moramo

Utara.

Putri, Friska Ardiani, Febri Endra Budisetyawan, and Dr Rahayu. 2016. “Analisis Faktor

Risiko Hipertensi Primer Pada Lansia Di Puskesmas Dinoyo Malang.” Saintika

Medika 12(2):83. doi: 10.22219/sm.v12i2.5267.

Safruddin, and Nadia Alfira. 2017. “Efektivitas Daun Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan

Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Balibo Kabupaten

Bulukumba.” Jurnal Kesehatan Panrita Husada 2(2):11–22. doi:

10.37362/jkph.v2i2.172.

Sangging, Putu Ristyaning Ayu, H, and Agung Satria Utama. 2017. “Efek Pemberian

Infusa Daun Sirsak ( Annona Muricata Linn ) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat

Darah.” Majority 6(2):2–6.

Sastroasmoro, Sudigdo, and Ismail Sofyan. 2014. Dasar-Dasar Metode Penelitian Klinis.

Jakarta: CV. Sagung Seto.

Sitepu, Yovani Rehuel Br, and Jesica Natalia Simanungkalit. 2019. “Jurnal Penelitian

Perawat Profesional.” Y Sitepu 1(November):89–94.

Smetlzer, and Bare. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart

“Text Book Of Medical Surgical Nursing”. Alih Bahasa: Agung Waluyo. Dkk Ed. 8.

Cetakan 3. Jakarta: EGC.

sugiyono. 2013. “No Title.” in metodologi penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

(Bandung: ALFABETA).
52

Tania Anissa, Siti Shahrina, St Ainulhayati, and Rasfayanah Rasfayanah. 2019.

“Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata Linn.) Terhadap

Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit (Mus Musculus).” UMI Medical Journal

2(1):38–56. doi: 10.33096/umj.v2i1.15.

Wade, Carlson. 2016. Mengatasi Hipertenssi. Bandung: Nuansa Cendakia.

Wahyuningsi. 2016. “Pemberian Rebusan Daun Sirsak.”

Wijaya, Andra, and Yesi Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha

Medika.
50

Lampiran 1

SURAT PERMINTAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth Bapak/Ibu............

Di tempat

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana


keperawatan, maka saya :

Nama : Imam Ramadhan


51

Nim : S.0016.P.013

Saya sebagai mahasiswa STIKes karya kesehatan Kendari program studi S1


keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian dengan judul :
“Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara
Kabupaten Konawe Selatan”
Sehubungan dengan ini saya memohon kepada Bapak/Ibu dapat meluangkan
waktu untuk menjadi subjek. Atas perhatian dan kebijakan subjek saya ucapkan terima
kasih.

Hormat Saya

Peneliti

Lampiran 2

PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Dengan menandatangani lembar ini, saya:

Nama :

Usia :

Alamat :

Memberikan persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul


52

“Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi Di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten
Konawe Selatan”.
Saya telah dijelaskan bahwa pemberian air rebusan daun sirsak dan dilakukannya
pengecekan tekanan darah sebelum dan sesudah ini hanya digunakan untuk
keperluan penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi responden penelitian
ini.

Wawatu, Agustus 2021

Yang Menyatakan

( )

Lampiran 3

KUESIONER

PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SIRSAK TERHADAP


PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI DESA
WAWATU KEC. MORAMO UTARA KAB. KONAWE SELATAN

A. Identitas Responden
Mohon isi identitas responden ini dengan kondisi responden yang
sebenarnya
53

Nama : .............................................................
Umur : ..............................................................
Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan
Alamat : ..............................................................
Pekerjaan : ..............................................................
Pendidikan : ..............................................................

B. Hipertensi
Hasil pemeriksaan tekanan darah
Hipertensi jika TD ≥ 140/90 mmHg
Tidak hipertensi jika TD < 140/90 mmHg

HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

Hari.

Sebelum Intervensi Setelah Intervensi

No Waktu Sistol (mmHg) Diastolik Sistol (mmHg) Diastolik (mmHg)


(mmHg)
1. Pagi
2. Pagi
3. Pagi
4. Pagi
5. Pagi
6. Pagi
54

7. Pagi
55

Lampiran 4

Master Tabel
Tanggal : 24 Agustus 2021- 30 Agustus 2021

PRE-TEST POST-TEST
No Nama Klien Jenis Kelamin Pekerjaan Umur Tekanan Darah Tekanan Darah
1. Tn.T 1 5 50 150/100 140/90
2. Tn.U 1 5 47 155/110 145/100
3. Ny.B 2 2 49 157/115 140/100
4. Ny.A 2 1 55 154/100 150/95
5. Ny.B 2 2 56 160/120 155/100
6. Ny.Y 2 2 60 160/120 150/110
7. Ny.N 2 2 53 150/100 145/95
8. Tn.R 1 5 58 160/120 155/110
9. Tn.U 1 4 60 155/110 145/100
10. Ny.Y 2 3 53 165/120 150/100
11. Ny.H 2 2 48 180/130 165/110
12. Ny.J 2 2 50 170/110 160/110
13. Ny.I 2 2 55 170/120 165/100
14. Tn.K 1 1 61 160/100 155/100
15. Tn.Y 1 3 55 180/120 170/110
16. Ny.P 2 2 51 200/130 190/120
17. Ny.A 2 5 61 160/120 155/110
18. Ny.T 2 5 57 180/130 175/100
19. Tn.Y 1 4 54 155/100 140/90
20. Tn.R 1 3 58 150/100 140/90
56

21. Tn.I 1 1 54 180/130 175/120


22. Ny.M 2 5 55 160/110 155/100
23. Tn.S 1 3 50 190/130 180/110
24. Tn.H 1 1 49 160/120 155/100
25. Ny.P 2 2 51 175/110 170/100
26. Ny.S 2 2 46 180/140 170/110
27. Ny.D 2 2 56 170/110 160/100
28. Ny.F 2 5 53 150/100 145/95
29. Tn.T 1 5 50 155/100 145/90
30. Ny.P 2 2 60 157/115 145/100
31. Ny.S 2 2 64 154/100 140/90
32. Tn.A 1 3 58 160/120 155/100
57

Lampiran 5
Hasil Uji Analisis

a. Uji Normalitas Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah

Tekanan Darah Sistol Pre-test & post-test

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sistol Sebelum 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%
Sistol Sesudah 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%

Descriptives
Statistic Std. Error
Sistol Sebelum Mean 164.22 2.281
95% Confidence Interval for Lower Bound 159.57
Mean Upper Bound 168.87
5% Trimmed Mean 163.23
Median 160.00
Variance 166.499
Std. Deviation 12.903
Minimum 150
Maximum 200
Range 50
Interquartile Range 19
Skewness 1.022 .414
Kurtosis .455 .809
Sistol Sesudah Mean 155.78 2.324
95% Confidence Interval for Lower Bound 151.04
Mean Upper Bound 160.52
5% Trimmed Mean 154.97
Median 155.00
Variance 172.757
Std. Deviation 13.144
Minimum 140
58

Maximum 190
Range 50
Interquartile Range 20
Skewness .774 .414
Kurtosis -.007 .809

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sistol Sebelum .253 32 .000 .879 32 .002
Sistol Sesudah .180 32 .010 .919 32 .020
a. Lilliefors Significance Correction

Tekanan Darah Diastol Pre-test & post-test

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Diaistol Sebelum 32 71.1% 13 28.9% 45 100.0%
Diistol Sesudah 32 71.1% 13 28.9% 45 100.0%

Descriptives
Statistic Std. Error
Diaistol Sebelum Mean 101.72 1.448
95% Confidence Interval for Lower Bound 98.77
Mean Upper Bound 104.67
5% Trimmed Mean 101.35
Median 100.00
Variance 67.112
Std. Deviation 8.192
Minimum 90
Maximum 120
Range 30
59

Interquartile Range 14
Skewness .484 .414
Kurtosis -.171 .809
Diistol Sesudah Mean 114.69 1.995
95% Confidence Interval for Lower Bound 110.62
Mean Upper Bound 118.76
5% Trimmed Mean 114.31
Median 115.00
Variance 127.319
Std. Deviation 11.284
Minimum 100
Maximum 140
Range 40
Interquartile Range 18
Skewness .226 .414
Kurtosis -.733 .809

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Diaistol Sebelum .271 32 .000 .884 32 .003
Diistol Sesudah .153 32 .053 .908 32 .010
a. Lilliefors Significance Correction
60

b. HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI

1. Hasil Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 13 40.6 40.6 40.6
Perempuan 19 59.4 59.4 100.0
Total 32 100.0 100.0

2. Hasil Distribusi Frekuensi Pekerjaan

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak bekerja 4 12.5 12.5 12.5
Ibu Rumah Tangga 13 40.6 40.6 53.1
Wiraswasta 5 15.6 15.6 68.8
petani 2 6.3 6.3 75.0
Nelayan 8 25.0 25.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
61

3. Hasil Distribusi Frekuensi Umur

Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 46 1 3.1 3.1 3.1
47 1 3.1 3.1 6.3
48 1 3.1 3.1 9.4
49 2 6.3 6.3 15.6
50 4 12.5 12.5 28.1
51 2 6.3 6.3 34.4
53 3 9.4 9.4 43.8
54 2 6.3 6.3 50.0
55 4 12.5 12.5 62.5
56 2 6.3 6.3 68.8
57 1 3.1 3.1 71.9
58 3 9.4 9.4 81.3
60 3 9.4 9.4 90.6
61 2 6.3 6.3 96.9
64 1 3.1 3.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
62

c. Uji Wilcoxom

1. Hasil Uji Wilcoxom Sistol

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Sistol Sebelum - Sistol Negative Ranks 32 16.50 528.00
Sesudah Positive Ranks 0b .00 .00
c
Ties 0
Total 32
a. Sistol Sebelum < Sistol Sesudah
b. Sistol Sebelum > Sistol Sesudah
c. Sistol Sebelum = Sistol Sesudah

Test Statisticsa
Sistol Sebelum -
Sistol Sesudah
Z -4.962b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
63

2. Hasil Uji Statistik Wilcoxom Diastol

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Diastol Sebelum - Diastol Negative Ranks 30 15.50 465.00
Sesudah Positive Ranks 0b
.00 .00
c
Ties 2
Total 32
a. Diastol Sebelum < Diastol Sesudah
b. Diastol Sebelum > Diastol Sesudah
c. Diastol Sebelum = Diastol Sesudah

Test Statisticsa
Diastol Sebelum
- Diastol
Sesudah
Z -4.867b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
64
Lampiran 6
Dokumentasi Penelitian

Gambar 5.1. Dokumentasi 1

Gambar 5.2. Dokumentasi 2


Lampiran 7
Surat Izin Penelitian Data Awal 65
66
67
Lampiran 10

68
Surat Etik Penelitian
Lampiran 11
69
Surat Keterangan Telah Meneliti

Anda mungkin juga menyukai