Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEOLAHRAGAAN


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2022//2023

Program Studi : S1 PJKR


Mata Kuliah : PENJAS ADPTIF
Semester : I (SATU) Unit Penjamin Ka Progdi S1
Kelas : 1A (RPL) Mutu Fakultas PJKR
Dosen Pengampu : Fajar Ari Widiyatmoko, M.Pd
Hari/Tanggal : November 2022
Waktu : 90 menit (2 SKS)
Sifat : Open book

PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan dengan benar
2. Dilarang bekerjsama, copy paste jawaban orang lain
3. Berdoalah semoga dimudahkan dalam mengerjakan dan dihindarkan dari kecurangan

SOAL
1. Sebutkan kelemahan-kelemahan dari anak berkebutuhan khusus berikut ini :
a. Tunadaksa
b. Tunanetra
c. Tunalaras
d. Tunarungu
e. Tunagrahita
f. Hiperaktif
g. Autis
2. Apabila anda sebagai guru penjas mengajar di kelas inklusi, sehingga di kelas tersebut selain
terdapat siswa normal, juga ada siswa berkebutuhan khusus. Coba jelaskan konsep bagaimana
cara anda dalam mengajar kelas tersebut, sehingga setiap anak mendapat hak yang sama untuk
belajar dengan baik?
3. Tuliskan analisa anda terhadap pembelajaran penjas adaptif di Indoensia saat ini? (tulis dalam
100 – 300 kata).
Tugas UTS Penjas adaptif

Dosen pengampu : fajar ari widiyatmoko, M.pd

Nama: Muhammad adhim arsyadi

Npm: 22236036

Jawaban

1. Kelemahan – kelemahan anak berkebutuhan khusus berikut ini:


a. Tunadaksa
1) Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh
2) Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali)
3) Terdapat bagian anggota yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil dari biasa
4) Terdapat cacat pada alat gerak
5) Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
6) Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan menunjukkan sikap tidak normal
7) Hiperaktif/ tidak dapat tenang
b. Tunanetra
1) Sikap mudah curiga
2) Mudah tersinggung
3) Rendah diri
4) Verbalisme
5) Adatan dan ketergantungan berlebihan
6) Keterbatasan dalam hidup keanekaragaman pengalaman
7) Keterbatasan dalam interaksi dengan lingkungan
8) Keterbatasan dalam berpindah-pindah tempat
c. Tunalaras
1) Mempunyai tingkah laku berkelainan
2) Tidak memiliki sikap dewasa
3) Melakukan pelanggaran norma-norma social dengan frekuensi yang cukup besar
4) Tidak mempunyai toleransi kepada kelompok lain
5) Kurang percaya diri dan memiliki rasa cemas atau takut berlebihan
6) Memiliki sikap curiga terhadap orang lain
d. Tunarungu
1) Tidak mampu mendengar
2) Terlambat perkembangan bahasa
3) Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
4) Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara
5) Kualitas suara aneh/monoton
6) Banyak perhatian terhadap getaran
7) Kurang begitu tanggap
e. Tunagrahita
1) Sulit berkomunikasi
2) Sulit belajar dan memecahkan masalah
3) Kurang perhatian terhadap lingkungan/acuh tak acuh
4) Ketidakmampuan memahami aturan sosial dan keluarga
5) Secara mental di bawah normal
6) Kecerdasanya terhambat sejak lahir atau pada usia muda
f. Hiperaktif
1) Berlari dan berteriak ketika bermain
2) Berdiri dan berjalan ketika jam sekolah
3) Terlalu banyak bicara
4) Sering membuat kesalahan yang ceroboh
5) Kesulitan bergaul dengan orang lain
g. Autis
1) Kesulitan berbahasa dan berkomunikasi
2) Kesulitan dalam interaksi sosial dan pemahaman terhadap sekitarnya
3) Kurangnya fleksibilitas dalam berpikir dan bertingkah laku
2. Berikut metode pembelajaran di kelas inklusi:
1) Metode mengajar bervariasi

Sebagai guru penjas harus punya ide-ide yang bervariatif mencoba


dengan berbagai metode agar meningkatkan motivasi siswa lebih optimal adalah
tidak metode ceramah/ teori tapi dengan praktek misalnya berjalan kaki, senam,
yoga dll

2) Pendekatan inquiry

Metode ini bertujuan untuk memungkinkan guru dalam menggunakan


proses mental serta menemukan konsep atau prinsip ilmiah, contoh membagi
kelompok dalam kelas membuat permainan sederhana yang mengandung unsur
penjas misal anak abk menggunakan bola yang kecil/sedang siswa yang tidak abk
pakai bola yang standard/besar

3) Teknik brainstorming
Metode ini bertujuan mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari
solusi dari masalah tertentu misal game yang berkelompok misal kucing-kucingan
4) Apresi siswa
Bertujuan agar siswa termotivasi dengan adanya penghargaan yang di
berikan guru kepada murid yang berani aktif dalam kegiatan belajar contoh misal
guru selesai memberi contoh ada siswa yang berani maju untuk memberikan
contoh ke teman-teman yang lain, apresisasi ini meningkatkan semangat dan
motivasi belajar siswa serta meningkatkan kepercayaan diri mereka
5) Memberikan perhatian pada siswa
Bertujuan agar siswa merasa di perhatikan oleh guru misalnya bertanya
mengenai kesehatan mereka, kesulitan apa yang di hadapi dan yang lainya yang
bisa membangun hubungan lebih baik
3. Analisa saya terhadap pembelajaran penjas adaptif di Indonesia saat ini:
Penyelenggara pendidikan jasmani adaptif di Indonesia dalam arti merupakan
bagian dari program pendidikan jasmani belum ada. Guru pendidikan jasmani belum di
persiapkan untuk mempunyai kemampuan menyelenggarakan sewaktu guru tersebut
dalam prajabatan. Jadi dapat dikatakan pendidikan jasmani adaptif belum ada. Padahal
siswa yang memiliki kecacatan memiliki hak yang dengan yang tidak cacat dalam
memperoleh pendidikan dan pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan.
Semoga di harapkan kedepan program pengajaran penjas adaptif harus ada guru
yang sudah terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan jasmani khusus agar
memberikan pelayanan langsung kepada siswa yang berkelainan berpartisipasi aman,
sukses, dan memperoleh kepuasan, program penjas adaptif dapat mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan jasmani individu ABK. Untuk itu pendidikan jasmani adaptif
mengacu pada suatu program kesegaran jasmani yang progresif, selalu berkembang atau
latihan otot-otot besar. Dengan demikian tingkat perkembangan ABK akan dapat
mendekati tingkat kemampuan teman sebayanya.

Anda mungkin juga menyukai