D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Dara Salsabilla
(P07133121004)
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN ACEH
PRODI D-III SANITASI LINGKUNGAN
2023/2024
Kesehatan lingkungan pemukiman perkotaan merupakan masalah yang sangat penting di
era modern ini. Pemukiman perkotaan seringkali dihadapkan dengan berbagai tantangan
seperti polusi udara, limbah industri dan perubahan iklim yang berdampak buruk pada
kesehatan manusia. Oleh karena itu pengendalian kesehatan lingkungan pemukiman
perkotaan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah
perlu membuat regulasi peraturan, tata kelola dan aktivitas masyarakat perkotaan yang
bertujuan untuk mengatur, mengelola tata ruang kota yang meliputi penempatan daerah
pemukiman, fasilitas umum (perkantoran, sekolah, rumah sakit, puskesmas, pasar) dan lahan
terbuka hijau (Dwiyanto, A. 2009). Pengelolaan daerah perkotaan ini bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat serta mengurangi dampak buruk yang
ditimbulkan oleh masalah sampah, sanitasi, polusi udara, tanah dan air. Masalah lain yang
muncul adalah terjadinya kepadatan penduduk, kurangnya ketersediaan air bersih dan
sempitnya lahan hijau. Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-
ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan
vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan
arsitektur yang dapat memberikan manfaat ekonomi (kesejahteraan) bagi masyarakatnya
(Dwiyanto, A. 2009)
Undang-undang No. 4 Tahun 1992 pasal 27 ayat 1 tentang perumahan dan permukiman,
menyatakan bahwa agar peningkatan kualitas permukiman dapat merupakan kegiatan
yang bertumpu pada masyarakat dan sekaligus menegaskan bahwa peningkatan kualitas
permukiman sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat selain merupakan
tugas dan tanggung jawab Pemerintah, juga tidak terlepas dari tanggung jawab dan peran
serta masyarakat.
2. Pengolahan limbah
3. Kebersihan lingkungan
1. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi karena polusi dari kendaraan bermotor, pabrik, pembakaran
sampah dan pembakaran bahan bakar fosil. Masalah yang ditimbulkan oleh pencemaran
udara yaitu dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti asma, bronkitis, dan kanker.
2. Limbah padat
Permasalahan yang sering terjadi akibat limbah padat yaitu terjadinya penumpukan
sampah di daerah pinggiran jalan, aliran sungai/kali atau lahan kosong yang oleh
masyarakat dijadikan tempat pembuangan sampah. Hal ini dapat menyebabkan masalah
kesehatan seperti penyebaran penyakit dan peningkatan serangan serangga dan hewan
pengerat.
Air yang tercemar dapat menyebabkan penyebaran penyakit seperti diare dan demam
tifoid. Penyebab utama pencemaran air adalah limbah industri dan rumah tangga, serta
kebocoran sistem sanitasi.
4. Kepadatan penduduk
Usaha untuk meminimalisasi dampak yang diakibatkan oleh pencemaran air, dapat
dilakukan beberapa upaya pengendalian pencemaran air yaitu:
a. Pengolahan Limbah
c. Restorasi Tanah
f. Penegakan Hukum
b. Kebijakan Migrasi
e. Program Imigrasi
f. Kebijakan Perumahan
g. Pemberdayaan Perempuan
upaya pengendalian faktor sosial budaya terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat:
b. Partisipasi Masyarakat
f. Pengelolaan Limbah
g. Pemberdayaan Masyarakat
h. Pengembangan Infrastruktur
Sumber :
FullBookKesehatanLingkunganPemukimandanPerkotaan.pdf