Laporan Akhir KKNT (Mandiri Di Tempat Tugas) Misbahul Munir 2019020100023 - 072045 - 064712
Laporan Akhir KKNT (Mandiri Di Tempat Tugas) Misbahul Munir 2019020100023 - 072045 - 064712
OLEH :
MISBAHOL MUNIR
(2019020100023)
i
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
RINGKASAN...........................................................................................................v
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Analis Situasi.................................................................................................1
B. Permasalahan Mitra.......................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
SOLUSI PERMASALAHAN DAN PETUNJUK TEKNIS KKN TEMATIK........3
A. Solusi Permasalahan......................................................................................3
B. Petunjuk Teknis Kkn Tematik.......................................................................3
BAB III.....................................................................................................................5
METODE PELAKSANAAN...................................................................................5
A. Persiapan dan Pembekalan............................................................................5
B. Uraian Program KKN Tematik.....................................................................5
C. Rencana Aksi Program..................................................................................5
D. Jadwal Kegiatan.............................................................................................6
BAB V......................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................7
A. Gambaran Umum Lokasi KKN.....................................................................7
B. Hasil dan Pembahasan...................................................................................8
C. Hambatan.....................................................................................................12
BAB VI...................................................................................................................13
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
PETA LOKASI MITRA SASARAN.....................................................................15
LAMPIRAN............................................................................................................16
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata Tematik
(KKN-T) ini. Penulisan Laporan KKN-T ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mendapatkan nilai Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) pada
Program Studi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Islam Madura.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan KKN-T ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ahmad Asir S.Ag., M.Pd selaku Rektor Universitas Islam Madura.
2. Bapak Dr. Hozairi, SST.,MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam
Madura.
3. Bapak Miftahul Walid, S.Kom.,MT selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
Informatika.
4. Bapak Moh Aminullah Hamzah, S.Kom., M.kom selaku dosen pembimbing
lapangan.
5. Pihak Kampus UIM Fakultas Teknik bagian Akademik yang telah banyak
membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga Laporan
KKN-T ini membawa manfaat.
Penulis
iv
RINGKASAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analis Situasi
Pondok pesantren yang melembaga di masyarakat, terutama di pedesaan
merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Awal
kehadiran pondok pesantren bersifat tradisional untuk mendalami ilmu-ilmu agama
Islam sebagai pedoman hidup (tafaqquh fi al-din) dengan menekankan pentingnya
moral dalam bermasyarakat. (mastuhu, 1994). Munculnya pesantren di Indonesia
diperkirakan sejak 300-400 tahun yang lalu dan menjangkau hampir di seluruh
lapisan masyarakat muslim (Agama, 1984/1985), terutama di jawa. Pesantren
merupakan lembaga pendidikan yang unik. Tidak saja karena keberadaannya yang
sudah sangat lama, tetapi juga karena kultur, metode, dan jaringan yang diterapkan
oleh lembaga agama tersebut. Karena keunikannya itu, C. Geertz demikian juga
Abdurrahman Wahid menyebutnya sebagai subkultur masyarakat Indonesia
(khususnya Jawa). Pada zaman penjajahan, pesantren menjadi basis perjuangan
kaum nasionalis-pribumi.
Kiprah pesantren dalam berbagai hal sangat dirasakan oleh masyarakat.
Salah satu yang menjadi contoh utama adalah, selain pembentukan kader-kader
ulama dan pengembangan keilmuan Islam, juga merupakan gerakan-gerakan protes
terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Protes tersebut selalu dimotori dari
dan oleh kaum santri. Setidaknya dapat disebutkanya misalnya; pemberontakan
petani di Cilegon-Banten 1888, (Kartodirjo, 1993). Jihad Aceh 1873 (Kartodirjo,
1993, pp. 250-252). gerakan yang dimotori oleh H. Ahmad Ripangi Kalisalak
1786-1875 dan yang lainnya merupakan fakta yang tidak dapat dibantah bahwa
pesantren mempunyai peran yang cukup besar dalam perjalanan sejarah Islam di
Indonesia. (Steenbrink, 1994)
Setelah kemerdekaan negara Indonesia, terutama sejak transisi ke Orde Baru
dan ketika pertumbuhan ekonomi betul-betul naik tajam, pendidikan pesantren
menjadi semakin terstruktur dan kurikulum pesantren menjadi lebih tetap.
Misalnya, selain kurikulum agama, pesantren juga menawarkan mata pelajaran
umumdengan menggunakan kurikulum ganda, yaitu kurikulum Kemendiknas dan
kurikulum Kemenag. Meskipun demikian, karena otoritas pesantren ada pada kyai,
seringkali pesantren juga membuat kurikulum sendiri sebagai tambahan dari materi
kurikulum kemendiknas dan kemenag, karena dianggap kedua kurikulum tersebut
belum mengakomodir semangat institusi pesantren tersebut.
Proses pengembangan dunia pesantren selain menjadi tanggung jawab
internal pesantren, juga harus didukung oleh pemerintah secara serius sebagai
proses pembangunan manusia seutuhnya. Meningkatkan dan mengembangkan
peran serta pesantren dalam proses pembangunan di era otonomi daerah
merupakan langkah strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan
nasional terutama sektor pendidikan. Terlebih, dalam kondisi bangsa yang tengah
mengalami krisis (degradasi) moral. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang
membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral menjadi pelopor sekaligus
1
inspirator pembangkit moral bangsa. Sehingga, pembangunan tidak menjadi hampa
melainkan lebih bernilai dan bermakna.Seiring dengan keinginan yang luhur dalam
membina dan mengembangkan masyarakat, dengan kemandiriannya, pesantren
secara terus-menerus melakukan upaya pengembangan dan penguatan diri.
Walaupun terlihat berjalan secara lamban, kemandirian yang didukung keyakinan
yang kuat, ternyata pesantren mampu mengembangkan kelembagaan dan eksistensi
dirinya secara berkelanjutan.
B. Permasalahan Mitra
Pondok pesantren Miftahul Falah merupakan salah satu dari sekian banyak
pesantren yang ada di Indonesia khususnya di pulau jawa, pesantren ini bertempat
di kabupaten lumajang, tepatnya di desa Tegalciul, kec. Klakah, Kab. Lumajang.
Pesantren yang berdiri pada tahun 1999 ini mempunyai visi dan misa yang tak jauh
beda dengan pesantren pada umumnya, dengan adanya itu diharapkan pesantren ini
bisa mencetak kader-kader yang berakhlakul karimah, tidak hanya menjadi wadah
bagi masyarakat sekitarnya namun juga masyarakat Indonesia pada umumnya.
Namun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pesantren ini, di
antaranya:
1) Kurangnya anggota pengurus / asatidz yang masih aktif di pondok
2) Kurang aktifnya organisasi yang menjadi wadah kreatifitas dan bakat santri
2
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN DAN
PETUNJUK TEKNIS KKN
TEMATIK
A. Solusi Permasalahan
Salah satu faktor yang pendukung terlaksananya kegiatan yang ada di
pesantren adalah adanya anggota pengurus atau asatidz yang bertugas menjadi
kepanjangan tangan dari pengasuh untuk menjalankan program-program yang
sudah ditetepkan di pesantren, baik program tersebut diwajibkan kepadanya
dirinya sendiri ataupun kepada santri ataupun program yang harus dijalankan
keduanya.
Sementara di pondok pesantren miftahul falah anggota pengurus atau asatidz
yang masih aktif hanya tinggal beberapa sehingga mereka kewalahan dalam
mengurus para santri, terlebih jumlah santri yang setiap tahun semakin bertambah.
Hal ini disebabkan santri yang kebanyakan boyong sebelum tamat dan menjadi
pengurus. Oleh sebab itu, maka perlu mendatangkan asatidz atau guru tugas untuk
membantu dalam melaksanakan dan menjalankan program – program yang ada di
pesantren
Adanya organisasi juga sangat berperan penting untuk mewadahi kreatifitas
dan keahlian para santri. Dalam hal ini PP. Miftahul Falah sudah membentuk
organisasi baik putra maupun putri untuk menjadi tempat mengembangkan dan
mengasah keahlian para santri. Oleh karena itu maka perlu di adakannya
pembentukan kepengurusan baru setiap tahunnya agar pengalaman organisasi tidak
hanya dirasakan satu orang, melainkan dirasakan semua santri agar dapat sama –
sama merasakan berproses dalam sebuah organisasi untuk menjadi bekal ketika
sudah boyong. Dalam organisasi ini juga diadakan kegiatan-kegiatan rutinan, dan
berbagai kursus untuk mengasah kelebihan dan keahlian santri sesuai dengan minat
dan bakatnya.
B. Petunjuk Teknis Kkn Tematik
1. Sasaran
Sasaran KKN Tematik adalah santri aktif PP. Miftahul Falah Tegalciut
Klakah lumajang.
2. Tema
Pembentukan karakteristik religius santri dan menggali kreatifitas dan
keahlian santri melalui optimalisasi peran organisasi santri pondok pesantren
miftahul falah tegalciut klakah lumajang
3. Luaran
Luaran wajib peserta KKN Tematik ini berupa :
Laporan pengabdian masyarakat.
4. Tujuan
Tujuan pelaksanaanKKN Tematik ini adalah sebagai berikut :
3
Menciptakan hal baru untuk meningkatkan pendidikan, keahlian dan bakat para
santri di bidangnya masing-masing.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Berikut adalah jadwal kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik sebagai
berikut :
Minggu
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1 Pengamatan Kegiatan-kegiatan di Lokasi
2 Pelaksanaan Program-program
3 Penyusunan Laporan
Table 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik
6
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
Apabila pendidik (ustadz/ah) dilihat dari pengalaman mengajar
(menjalankan tugas sebagai guru), juga terdapat sebagian besar, telah memiliki
pengalaman mengajar sekitar 5 tahun (sejak beridiri pondok pesantren ini).
Hal ini sangat penting, mengingat bahwa guru yang berpengalaman dalam
mengajar, jauh lebih professional dalam menjalankan tugasnya sebagai
pendidik dan pengajar, jika dibanding dengan guru yang belum
berpengalaman dalam mengajar. Artinya, ustadz/ah yang telah memiliki
pengalaman mengajar (pengalaman minimal 5 tahun), cenderung jauh lebih
mampu dan menguasai (professional) dalam mengajarkan (mengampuh) suatu
mata pelajaran, meskipun ustadz/ah tersebut berasal dari disiplin ilmu yang
berbeda dengan mata pelajaran yang diajarkan.
b. santri
Pondok pesantren Miftahul Falah setiap tahun mengalami peningkatan
jumlah santri, Hal ini berarti bahwa pondok pesantren ini mampu memenuhi
harapan masyarakat, ini salah satu indikasi bahwa pondok pesantren ini dapat
memberikan pelayanan, khususnya pelayanan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, terutama dalam mutu pendidikan santrinya. Sebab,
kalau tidak mustahil setiap tahun jumlah santrinya mengalami peningkatan,
bahkan santri-santrinya tidak hanya berasal dari daerah ini, tapi juga berasal
dari luar kabupaten lumajang. Di samping itu, santri yang mengikuti jalur
pendidikan formal jauh lebih banyak, jika dibanding dengan jumlah santri
yang mengikuti jalur pendidikan non formal (pendidikan diniyah). Artinya,
masyarakat (orangtua santri) memiliki animo jauh lebih tinggi untuk
memasukkan anaknya ke jalur pendidikan formal yang diselenggarakan di
pondok pesantren ini. Hal ini menunjukkan, bahwa orangtua santri jauh lebih
banyak yang menginginkan anaknya, selain belajar untuk lebih memperdalam
pengetahuan agama, juga belajar pengetahuan umum, sebagaimana yang
diajarkan pada jalur pendidikan formal. Sementara itu, hanya sebagian kecil
masyarakat (orangtua) santri yang menginginkan anaknya hanya belajar dan
memperdalam pengetahuan agama sebagaimana yang diajarkan pada jalur
pendidikan non formal, yaitu hanya memperdalam pembelajaran Bahasa Arab
dan pengetahuan agama Islam melalui kajian berbagai kitab kuning. Meskipun
demikian, baik jalur pendidikan non formal (Diniyah), maupun jalur
pendidikan formal (TK, SDI, SMPI dan MA) jumlah santri perempuan jauh
lebih banyak dari santri laki-laki. Hal ini berarti, bahwa animo masyarakat
masih cukup tinggi untuk memasukkan anaknya, terutama anak perempuan
untuk menuntut ilmu di ponok pesantren ini. Karena itu, adanya jumlah santri
perempuan jauh lebih banyak dapi laki-laki dapat membantah terhadap orang
yang berpendapat bahwa pondok pesantren sebagian besar santrinya adalah
kaum adam.
2) Optimalisasi Organisasi Pesantren
Kaderisasi merupakan syarat yang harus ada pada setiap organisasi,
termasuk organisasi pesantren.Sehingga tongkat estafet amanat pengembangan
9
Pondok Pesantren kearah yang lebih baik tetap terjaga. Karena banyak Pondok
Pesantren yang banyak santri yang berbakat namun tidak memiliki wadah
untuk mengasah bakat santrinya. Organisasi Ariful Ulum (Putra) dan Zainul
Ulum (Putri) merupakan salah satu wadah pengembangan diri santri. Adanya
Organisasi di Pondok Pesantren Miftahul Falah ini juga berguna membuat
Pesantren lebih teratur dan mengikuti disiplin yang ada. Di sisi lain juga
membuat para pengurus organisasi terlatih untuk mengurus suatu hal, sehingga
organisasi pesantren bukan hanya mampu menjadi wadah untuk anggota
organisasi dalam meningkatkan bakat dan mengembangkan diri, akan tetapi
sebagai pengurus organisasi pesantren juga bisa membiasakan para pengurus
untuk bertanggung jawab penuh atas apa-apa yang mereka putuskan dan
mereka kerjakan. Organisasi pesantren berfungsi sebagai salah satu alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan oleh suatu pesantren.Dengan pelaksanaan
program kerja organisasi pesantren yang baik, yang memiliki berberapa bagian
didalamnya mampu bahu-membahu untuk mewujudkan visi-misi pesantren.
Penetapan setiap bagiannya dilakukan secara obyektif sesuai dengan
kemampuan dibidangnya masing-masing
10
Gambar 4. Kursus mingguan
11
C. Hambatan
Pada pelaksanaan program KKN, terdapat beberapa hambatan yang
ditemui di lapangan, yakni :
1) Koordinasi antar pengurus
2) Kerjasama antar pengurus organisasi
3) Ruangan untuk acara organisasi
12
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
KKN Tematik 2022 yang telah dilaksanakan, telah melaksanakan kegiatan inti
yang terdiri dari :
Meningkatkan mutu pendidikan pesantren dan mengoptimalkan peran organisasi
santri untuk menggali dan mengembangkan bakat dan kreatifitas para santri.
Diantaranya mengadakan kegiatan rutinan, kursus diberbagai keahlian dan
mengadakan lomba untuk menguji bakat para santri pondok pesantren miftahul falah.
Kegiatan tersebut di atas dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas dan
kekereatifan santri sehingga pondok pesantren dapat mencetak kader yang berkualitas
dan berguna bagi bangsa lebih-lebih berguna bagi agama.
B. Saran
Bagi Pengurus PP. Miftahul Falah : kegiatan yang telah dilaksanakan bersama
Mahasiswa KKN, dapat dilanjutkan sebagai upaya dalam peningkatan mutu
pendidikan pesantren.
Bagi Santri : kegiatan yang telah dilaksanakan agar diteruskan sebagai upaya
peningkatan minat dan bakat para santri.
Bagi Perguruan Tinggi : kegiatan-kegiatan yang memerlukan tindak lanjut agar
menjadi perhatian di tahun berikutnya, lokasi KKN diharapkan menjadi rujukan untuk
penelitian baik bagi mahasiswa maupun dosen dan pengabdian pada masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
PETA LOKASI MITRA SASARAN
15
LAMPIRAN
Laporan mingguan :
https://drive.google.com/drive/folders/1Xp6CdWgEUifsnXomCjTHt3O8iFZo
Xu5x?usp=sharing
16