Anda di halaman 1dari 39

MODUL II

PENGENALAN ALAT

2.1 TUJUAN
a. Mengetahui dan mengenal alat – alat praktikum, cara mengoperasikan
peralatan serta mengetahui cara penanganan agar alat dapat berfungsi
dengan benar.
b. Mengetahui fungsi dari setiap alat – alat ilmu ukur tanah yang digunakan.
c. Menciptakan kondisi keselamatan kerja, dengan mengetahui serta
memahami kegunaan alat maka risiko kesalahan terkait teknis penggunaan
alat dapat diperkecil.

2.2 LOKASI PRAKTIKUM


Lapangan rumput Institut Teknologi PLN, Duri Kosambi,
Cengkareng, Jakarta Barat

2.3 ALAT DAN PERLENGKAPAN


a. Waterpass
b. Theodolite
c. Total Station
d. Tripod
e. Bak Ukur
f. Unting – Unting
g. Pita Ukur
h. Palu
i. Patok
j. Paku Payung
k. Payung
l. Alat tulis
m. Kalkulator
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2.4 DASAR TEORI


A. WATERPASS
1. TEORI
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang
dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling
berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan dengan garis-garis visir
(sumbu teropong) horizontal yang ditunjukkan ke rambu-rambu ukur
yang vertikal. Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini
disebut dengan Leveling atau Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan
dalam rangka penentuan tinggi suatu titik yang akan ditentukan
ketinggiannya berdasarkan suatu sistem referensi atau bidang acuan.
Sistem referensi atau acuan yang digunakan adalah tinggi muka air
laut rata-rata atau Mean Sea Level (MSL) atau sistem referensi lain yang
dipilih. Sistem referensi ini mempunyai arti sangat penting, terutama
dalam bidang keairan, misalnya: Irigasi, Hidrologi, dan sebagainya.
Namun demikian masih banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang
memerlukan sistem referensi.
Alat ukur waterpass dapat di golongkan ke dalam beberapa jenis,
yakni:
1. Type semua tetap (dumpy level), dimana teropong dengan nivo
menjadi satu, pengaturan kedudukan teropong dilakukan dengan tiga
sekrup pengatur.
2. Type nivo refreksi (wye level), dimana teropong dapat diputar pada
sumbu memanjangnya
3. Type semua tetap dengan sekrup pengungkit (dumpy tilting level),
pada jenis ini sumbu teropong dapat disetel dengan menggunakan
sekrup
4. Type pengungkit (tilting screw), otomatis (automatic level), Pada jenis
ini kedudukan sumbu teropong akan horizontal secara otomatis
karena di dalamnya dilengkapi dengan prisma-prisma yang di
gantungkan pada pelat baja.
5. Hand level, dimana alat ini hanya terdiri dari teropong yang
dilengkapi dengan nivo, sedangkan cara menggunakannya cukup

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

dipegang dengan tangan.


2. GAMBAR

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Visir : Bidik kasar terhadap
objek/pengintai objek (bak
ukur)
b. Lensa Okuler : Untuk melihat benang atas,
benang tengah, dan benang
bawah pada bak ukur
c. Ring pengatur lensa okuler : Untuk memperjelas fokus
benang pada lensa okuler
d. Ring lingkaran horizontal : Untuk pembacaan sudut
e. Sekrup pendatar : Untuk Mengatur kedataran
waterpass dengan melihat
nivo sebagai acuan.
f. Nivo kotak : Untuk Mengetahui Kedataran
Alat
g. Tombol Penggerak halus horizontal : Untuk memutar waterpass
ke arah horizontal secara
halus 360º
h. Lensa Objektif : Pemantul bayangan objek
i. Pelat dasar : Untuk landasan waterpass
j. Tombol fokus/mikrometer : Untuk memperjelas objek
pada lensa objektif.
4. LANGKAH PENGGUNAAN
4.1 Pemasangan
1. Ambil alat pada kotak waterpass dengan berhati-hati.
2. Letakkan waterpass di atas tripod yang telah dipasang lalu kunci
dengan sekrup penghubung tripod.
3. Sebelum mengunci, pastikan posisi unting-unting pada tripod
tidak berubah.
4. Atur gelembung pada nivo kotak tepat berada di tengah dengan
cara memutar sekrup pendatar agar waterpass datar.
5. Putar waterpass agar lurus dengan bak ukur.
6. Buka pelindung lensa objektif.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

7. Kemudian atur fokusnya dengan fokus lensa okuler dan lensa


objektif.
8. Lakukan perhitungan dengan membaca benang atas, benang
tengah dan benang bawah.

4.2 Pelepasan
1. Turunkan sekrup pendatar hingga hampir mentok ke bawah lalu
putar sedikit berlawanan arah (mengurangi risiko terjadinya
kerusakan pada alat).
2. Tutup lensa objektif dengan pelindung lensa objektif.
3. Buka sekrup penghubung tripod pada waterpass.
4. Masukkan kembali waterpass ke dalam kotaknya dengan
berhati-hati.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

B. THEODOLITE
1. TEORI
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.
Di dalam theodolite sudut yang dapat dibaca bisa sampai pada satuan
sekon (detik). Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan
dengan ukur tanah, theodolite sering digunakan dalam bentuk
pengukuran poligon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
Theodolite juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat
Penyipat Datar bila sudut vertikalnya dibuat 90º.
Dengan adanya teropong pada theodolite, maka theodolite dapat
dibidikkan ke segala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung,
theodolite sering digunakan untuk menentukan sudut siku - siku pada
perencanaan / pekerjaan fondasi, theodolite juga dapat digunakan untuk
mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Macam Theodolite berdasarkan konstruksinya ada dua macam
yaitu:
1. Theodolite Reiterasi (Theodolite sumbu tunggal)
Dalam theodolite ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu
dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur.
Theodolite yang dimaksud adalah theodolite type T0 (wild) dan type
DKM-2A (Kem).

Gambar 2.2 Theodolite Reiterasi

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. Theodolite Repetisi
Konstruksinya kebalikan dari theodolite reiterasi, yaitu bahwa
lingkaran mendatarnya dapat diatur dan dapat mengelilingi sumbu
tegak. Akibatnya dari konstruksi ini, maka bacaan lingkaran skala
mendatar 0º, dapat ditentukan ke arah bidikan / target yang
dikehendaki. Theodolite yang termasuk ke dalam jenis ini adalah
theodolite type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha), TL 6-DE (Topcon),
Th-51(Zeiss).

Gambar 2.3 Theodolite Repetisi

3. Theodolite Elektro Optis


Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya
antara theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan
tetapi mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak
menggunakan sistem lensa dan prisma lagi, melainkan menggunakan
sistem sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model (alat
penerima gelombang elektromagnetik). Hasil pertama sistem analog
dan kemudian harus ditransfer ke sistem angka digital. Proses
penghitungan secara otomatis akan ditampilkan pada layar (LCD)
dalam angka desimal.

Gambar 2.4 Theodolite Elektro Optis

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

4. Theodolite NIKON NE-100

5. Theodolite TOPCON DT-300

Gambar 2.5 Theodolite NIKON NE100

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Visir : Bidik kasar terhadap
objek/pengintai objek (bak ukur)
b. Lensa Okuler : Untuk melihat benang atas, benang
tengah dan benang bawah pada
bak ukur
c. Fokus okuler : Untuk memperjelas fokus benang
pada lensa okuler
d. Sekrup Pendatar : Untuk mengatur kedataran
theodolite dengan melihat nivo
sebagai acuan
e. Nivo Kotak : Untuk mengetahui kedataran alat
secara kasar
f. Pemutar halus horizontal : Untuk memutar theodolite ke arah
horizontal secara halus 360°
g. Lensa Objektif : Pemantul bayangan objek
h. Pelat Dasar : Untuk landasan theodolite
i. Fokus Objektif : Untuk memperjelas objek pada
lensa objektif
j. Instrument Mark Index : Sebagai acuan untuk mengukur
tinggi alat
k. Pegangan : Sebagai pegangan untuk
memindahkan atau mengangkat
theodolite
l. Kotak Baterai : Sebagai tempat menyimpan baterai
m.Pemutar Halus Vertikal : Untuk memutar teropong / lensa
secara vertikal dengan perlahan
n. Pengunci Vertikal : Untuk mengunci teropong agar
tidak bergerak secara vertikal
o. Pengunci horizontal : Untuk mengunci teropong agar
tidak bergerak secara horizontal

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

p. Display : Untuk mengunci agar alat tidak


bergerak secara horizontal
q. Nivo Tabung : Berfungsi untuk menampilkan
sudut yang dibentuk oleh teropong
r. Tombol Reset : Berfungsi untuk mengubah sudut
horizontal menjadi 0°
s. Brightness : Untuk mengatur cahaya display
t. Tombol Power : Untuk mengaktifkan dan
menonaktifkan alat
u. Tombol V/% : Untuk mengubah sudut vertikal
menjadi dalam bentuk persen
v. Tombol Hold : Sebagai pengunci sudut horizontal
yang ada,pada layar display
w. Tombol R/L : Untuk mengubah sudut searah
jarum jam, menjadi berlawanan
arah
x. Lensa Bidik : Untuk menempatkan theodolite
agar benar-benar tepat berada di
atas titik acuan
4. LANGKAH PENGGUNAAN ALAT
4.1 Pemasangan
1. Ambil alat pada kotak Theodolite dengan berhati-hati.
2. Letakkan Theodolite di atas tripod yang telah dipasang lalu kunci
dengan sekrup penghubung tripod.
3. Sebelum mengunci, pastikan posisi unting-unting pada tripod
tidak berubah.
4. Atur nivo kotak dengan memutar sekrup pendatar agar
gelembung tepat berada di tengah.
5. Lalu atur nivo tabung dengan cara mengatur alat tepat berada di
tengah antar sekrup pendatar di tiap sudut, putar sekrup
pendatar secara bersamaan ke dalam maupun keluar di tiap
sudut agar nivo tabung stabil.
6. Setelah nivo kotak dan nivo tabung stabil pastikan alat tepat

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

berada di atas titik acuan dengan melihat lensa bidik


7. Lalu masukkan baterai pada theodolite pastikan pemasangan
baterai dilakukan dengan benar.
8. Tekan tombol power pada alat.
9. Putar teropong searah vertikal 360º atau tekan tombol V/% pada
theodolite agar mendapatkan sudut vertikal.
10. Putar teropong 90º agar menjadi alat sipat datar
11. Buka penutup teropong
12. Alat siap digunakan.

4.2 Pelepasan
1. Tutup lensa teropong dengan penutup
2. Arahkan lensa teropong pada arah 0º
3. Tekan tombol power agar alat mati
4. Lepaskan baterai pada kotak baterai
5. Pastikan pengunci vertikal dan horizontal pada posisi terkunci
6. Posisikan benang merah tepat pada pemutar halus vertikal
dan horizontalnya.
7. Turunkan sekrup pendatar hingga hampir mentok ke bawah lalu
putar sedikit berlawanan arah (mengurangi risiko terjadinya
kerusakan pada alat). Lepaskan sekrup penghubung dan
masukkan theodolite ke dalam kotak.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

C. TOTAL STATION
1. TEORI
Total Station (TS) adalah suatu alat ukur tanah sebagai pengukur
jarak dan sudut (sudut horizontal dan vertikal) secara
otomatis. Total Station dirancang untuk mengukur jarak horizontal dan
kemiringan, sudut dan ketinggian horizontal dan vertikal dalam survei
topografi dan pekerjaan geodetik, sebagaimana menjadi solusi survei.
Total Station dilengkapi dengan chip memori, sehingga hasil pengukuran
dapat direkam ke dalam memori internal total station dan dapat
ditransfer ke komputer pribadi. kemampuan dasarnya adalah dapat
melakukan pengukuran dengan rentang jarak yang jauh, cepat, dan
akurat. Total Station dikembangkan dengan mengedepankan
kenyamanan maksimal kerja pada pengguna. Total Station mengukur
sudut dan jarak ke berbagai titik yang disurvei melalui koordinat dari titik
yang diamati (x, y, dan z atau utara, timur, dan elevasi) relatif terhadap
Total Station dihitung menggunakan fungsi trigonometri/geometris.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Pegangan : Sebagai pegangan untuk
memindahkan atau
mengangkat total station
b. Visir : Bidik kasar terhadap
objek/pengintai objek (bak
ukur)
c. Lensa Objektif : Pemantul bayangan objek
d. Kotak Baterai : Sebagai tempat menyimpan
baterai
e. Display : Berfungsi untuk menampilkan
data yang dibentuk oleh
teropong
f. Instrument Mark Index : sebagai acuan untuk mengukur
tinggi alat
g. Lensa Okuler : Untuk melihat benang, benang
tengah dan benang bawah
pada bak ukur
h. Fokus Okuler : Untuk memperjelas fokus
benang pada lensa okuler
i. Nivo Tabung : Untuk melihat apakah posisi
total station sudah datar secara
halus
j. Pelat Dasar : Untuk landasan theodolite
k. SD Card Interface : Untuk menyimpan data hasil
pengukuran dari total station
l. Nivo Kotak : Untuk mengetahui kedataran
alat secara kasar
m.Pemutar halus horizontal : Untuk memutar total station ke
arah horizontal secara halus
360˚

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

n. Pengunci horizontal : Untuk memutar teropong /


lensa secara vertikal dengan
perlahan
o. Pemutar Halus Vertikal : Untuk memutar teropong /
lensa secara vertikal dengan
perlahan
p. Pengunci Vertikal : Untuk mengunci teropong agar
tidak bergerak secara vertikal
q. Tombol Power : Untuk mengaktifkan dan
menonaktifkan alat
r. Sekrup Pendatar : Untuk mengatur kedataran
total station dengan melihat
nivo sebagai acuan
s. Tombol ANG : Tombol untuk pengukuran
sudut
t. Tombol MENU : Tombol untuk pilihan yang
ditampilkan
u. Tombol ESC : Tombol untuk keluar dari suatu
program ke tampilan
sebelumnya
v. Tombol F1-F4 : Untuk menjalankan perintah
sesuai dengan menu tampilan
yang di atasnya
w. Tombol */STAR : Untuk menghidupkan lampu
monitor,mengatur
pencahayaan garis bidk alat,
mengatur nivo monitor, dan
bunyi pada alat.
x. Tombol Coordinate Measure : Untuk masuk ke tampilan
menghitung data koordinat dan
sebagai tombol kursor ke kiri.
y. Tombol ENT/Enter key : Sebagai tombol pada akhir
penginputan nilai

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

z. Tombol Distance Measure : Untuk masuk ke tampilan


menghitung jarak dan sebagai
tombol kursor ke atas.

4. LANGKAH PENGGUNAAN ALAT


4.1 Pemasangan
1. Ambil alat pada kotak Total Station dengan berhati-hati.
2. Letakkan Total Station di atas tripod yang telah dipasang lalu
kunci dengan sekrup penghubung tripod.
3. Sebelum mengunci, pastikan posisi pada tripod tidak berubah.
4. Atur Total Station menggunakan lensa center dan sekrup
pendatar agar gelembung tepat berada di tengah.
5. Lalu atur nivo tabung dengan cara mengatur alat tepat berada di
tengah antar sekrup pendatar di tiap sudut, putar sekrup pendatar
secara bersamaan ke dalam maupun keluar di tiap sudut agar
nivo tabung stabil.
6. Setelah nivo kotak dan nivo tabung stabil pastikan alat tepat
berada di atas titik acuan dengan melihat lensa bidik.
7. Lalu masukkan baterai pada Total Station pastikan pemasangan
baterai dilakukan dengan benar.
8. Tekan tombol power pada alat.
9. Buka penutup teropong.
10. Alat siap digunakan.

4.2 Pelepasan
1. Tutup lensa teropong dengan penutup
2. Arahkan lensa teropong pada arah 0º
3. Tekan tombol power agar alat mati
4. Lepaskan baterai dari kotak baterai
5. Pastikan pengunci vertikal dan horizontal pada posisi terkunci
6. Posisikan benang merah tepat pada pemutar halus vertikal dan
horizontalnya.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

7. Turunkan sekrup pendatar hingga hampir mentok ke bawah lalu


putar sedikit berlawanan arah (mengurangi risiko terjadinya
kerusakan pada alat).
8. Lepaskan sekrup penghubung dan masukkan total station ke
dalam kotak.
D. TRIPOD
1. TEORI
Tripod atau Statif berfungsi sebagai tempat atau dudukan pesawat
theodolite maupun waterpass. Cara penggunaan statif atau tripod
sebagai berikut : buka tali pengikat statif atau tripod dan pasangkan
sedemikian rupa sehingga ketiga kakinya terbuka (untuk berdiri dengan
baik). pemasangan atau penyetelan statif atau tripod harus sesuai
dengan tinggi orang yang membidik / mengukur, jangan terlalu tinggi
ataupun terlalu rendah.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Bidang level/kepala statif : Merupakan tempat meletakkan
alat pengukuran
b. Sekrup Pengunci : Untuk menghubungkan tripod
dengan alat
c. Tali Pembawa : Membantu memudahkan untuk
Membawa tripod
d. Sekrup Penyetel : Untuk mengunci kaki tripod agar
bisa disetel berdasarkan medan
yang dihadapi
e. Kaki statif : Untuk menancapkan kaki pada
Medan tertentu

4. LANGKAH PENGGUNAAN ALAT


4.1 Pemasangan
1. Ambil paku payung dan tanamkan pada permukaan tanah sebagai
acuan
2. Buka pengunci pada bagian bawah kaki tripod
3. Buka satu kaki tripod sebagai tumpuan
4. Buka kaki tripod yang lain lalu sejajarkan dengan dada, kemudian
tekan pijakan tripod dengan kaki agar kaki-kaki tripod masuk ke
dalam tanah.
5. Atur sekrup pengunci tepat berada di titik acuan, lalu kunci kaki
tripod
6. Pasang unting-unting untuk memastikan apakah tripod sudah pas
di titik acuan
7. Setelah lurus lepaskan unting-unting tripod siap digunakan
untuk landasan alat.

4.2 Pelepasan
1. Buka pengunci ketiga kaki tripod
2. Lalu rapatkan antar kaki, setelah rapat kunci kembali kaki tripod
3. Balikkan tripod pada posisi ujung kaki yang runcing berada di

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

atas
E. RAMBU UKUR
1. TEORI
Rambu ukur berfungsi sebagai alat bantu dalam menentukan beda
tinggi dengan menggunakan pesawat sipat datar. Alat ini seperti mistar,
tetapi bentuknya jauh lebih besar dan bentuk skalanya berbeda, yaitu
pada bak ukur dibuat dalam satuan milimeter (mm), pada
pembacaannya bak ukur dibaca dengan bacaan benang atas, benang
tengah dan benang bawah. Pembacaan rambu ukur setiap kotak
(interval garis) memiliki nilai satu dan apabila benang tidak tepat pada
garis maka kita harus bisa memperkirakan intervalnya, perhatikan
gambar warna putih.
Perlu diperhatikan dalam pembacaan sebuah rambu adalah harga
pembacaan bak ukur/statif dianggap selalu positif atau memiliki nilai
mutlak sehingga selisih hasil pembacaan benang atas dikurangi
benang bawah akan memiliki nilai yang sama dengan hasil benang
bawah dikurangi benang atas.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Angka elevasi : Untuk membaca nilai yang didapat
b. Skala angka : Untuk mengetahui nilai dari rambu ukur
c. Pengunci : Untuk mengunci rambu ukur saat dipanjangkan

4. LANGKAH PENGGUNAAN
a. Atur ketinggian bak ukur sesuai dengan ketinggian yang dibutuhkan
b. Letakkan bak ukur tegak lurus pada titik yang akan ditembak
c. Tahan beberapa saat hingga pembacaan skala didapat

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

F. UNTING-UNTING
1. TEORI
Unting-unting atau sering juga disebut dengan bandul, adalah salah
satu alat tukang yang biasanya dipergunakan untuk mengukur
ketegakan suatu benda atau bidang. Alat ini cukup sederhana dimana
terbuat dari bahan besi dengan permukaan berwarna besi putih,
kuningan dan juga besi biasa, bentuknya biasanya berbentuk prisma
dengan ujung lainnya dibuatkan penempatan benang kait. Namun dapat
juga dijumpai dalam berbagai bentuk lainnya dimana salah satu
ujungnya tetap dibuat runcing.
Pemakaian unting-unting yang sering dijumpai dalam pekerjaan
bangunan adalah untuk pengukuran ketegakan bekisting, ketegakan
kayu saat setting kusen pintu dan jendela, pembuatan benang horizontal
pemasangan dinding bata, penarikan titik pusat suatu jarak dan
beberapa jenis pekerjaan lainnya.
Pemakaian unting-unting sangat mudah, dengan mengikatkan
pada kaitan besi bandul maka alat ini sudah bisa dipergunakan.
Misalnya kita ingin mengukur ketegakan suatu tiang, langkah pertama
yang kita lakukan adalah membuat paku ikatan pada salah satu ujung
atas dari balok (dianjurkan jarak dari bawah tidak terlalu dekat,
diusahakan di ujung atas tiang). Kemudian benang diikatkan pada balok
dan unting-unting diturunkan secara perlahan. Tunggu posisi unting-
unting sampai pada posisi diam. Untuk mengukur ketegakan adalah
melakukan pemeriksaan jarak benang atas ke tiang dan kemudian
membandingkan jarak benang (as unting-unting) ke tembok. Jika ukuran
jarak atas dan bawah sudah sama maka tiang sudah benar-benar tegak.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Bandul : Untuk menunjukkan titik acuan yang tepat
b. Benang : Untuk memperpanjang ukuran benang
c. Pengunci : Untuk mengunci benang
d. Pengait : Untuk dikaitkan dengan tripod

4. LANGKAH PENGGUNAAN
a. Pasanglah pengait tali dengan pengait tripod
b. Tunggu sampai bandul dalam posisi yang konstan dan sesuai dengan
titik acuan

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

G. PITA UKUR
1. TEORI
Pita ukur plastik (metrik). Pita ukur poket kuncup sendiri (imperial).
Pita ukur yang mampu mengukur sehingga 1/32 inci (0.79375 mm). Pita
ukur merupakan sejenis pembaris lentur, terdiri dari pita kain, plastik,
atau logam dengan tanda ukuran memanjang dengan unit metrik dan
kadang kala dengan tambahan unit imperial. Ia merupakan perkakas
ukur biasa. Kelenturannya membolehkan pengukur jarak yang besar
dibawa dengan mudah dalam poket atau kotak perkakas dan
membenarkan ukuran diambil pada selekoh dan sudut.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

3. KETERANGAN DAN FUNGSI

a. Pegangan : Untuk pegangan dalam memindahkan atau


mengangkat pita ukur.
b. Pemutar pita ukur : Untuk memanjangkan dan memendekkan
pita ukur
c. Angka pita ukur : Untuk acuan pengukuran

4. LANGKAH PENGGUNAAN
a. Tempelkan alat luncur unting - unting di bidang sisi tiang yang akan
di buat/di jadikan tegak
b. Gantungkan bandul iot gantung dari alat luncur naik dan turunkan
dengan tali luncur

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

c. Singgungkan bandul iot gantung pada bidang sisi yang di buat tegak
H. PALU
1. TEORI
Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan
tumbukan kepada benda. Palu umum digunakan untuk memaku,
memperbaiki suatu benda, penempaan logam dan menghancurkan
suatu objek. Palu dirancang untuk tujuan tertentu dengan variasi dalam
bentuk dan struktur. Bentuk umum palu terdiri dari gagang palu dan
kepala palu, dengan sebagian besar berat berada di kepala palu. Desain
dasar palu agar mudah digunakan, tetapi ada juga model palu mekanis
yang dioperasikan untuk keperluan yang lebih besar. Palu besar dalam
Bahasa Indonesia disebut dengan godam, fungsi dari palu sendiri pada
pengukuran yaitu untuk menumbuk patok pada pengukuran.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Kepala palu : Alat yang digunakan untuk memukul
b. Tangkai : Sebagai penghubung pegangan dan kepala palu
c. Pegangan : Tempat memegang palu

4. LANGKAH PENGGUNAAN
a. Pukulkan kepala palu pada patok atau paku panjang dengan diangkat
dan jatuhkan.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

I. PATOK
1. TEORI
Alat ini terbuat dari kayu atau bambu, yang digunakan untuk
memberi tanda batas yang bersifat sementara pada saat pengukuran.
Titik ini ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman 0,25 s.d. 0,50 meter.
Patok dimasukkan ke dalam tanah dengan cara dipukul dan sisa yang
menonjol dari permukaan tanah 5 sampai 10 cm. Sebaiknya alat ini
diberi tanda dengan cat merah agar mudah terlihat. Ukurannya 5 x 5 cm
atau 10 x 10 cm.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Kayu runcing : Untuk menancapkan patok pada permukaan tanah
b. Kayu dilapisi cat : sebagai penanda patok

4. LANGKAH PENGGUNAAN
a. Pilihlah tanah yang di sebelahnya yang terdapat titik acuan
b. Tancapkan dalam tanah dengan menggunakan palu

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

J. PAKU PAYUNG
1. TEORI
Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari
baja, yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembus
keduanya. Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan
menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara
bertekanan atau dorongan ledakan kecil. Pelekatan oleh paku terjadi
dengan adanya gaya gesek pada arah vertikal dan gaya tegangan pada
arah lateral. Ujung paku kadang ditekuk untuk mencegah paku keluar.
Paku yang digunakan pada praktikum ini adalah paku payung yang
berfungsi sebagai titik acuan dari suatu daerah pada pengukuran.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Runcing bawah : untuk menancapkan ke permukaan tanah
sebagai titik acuan
b. Payungan : sebagai bagian yang dipukul oleh palu

4. LANGKAH PENGGUNAAN
a. Tanamkan paku payung pada titik acuan yang telah ditetapkan
dengan memukulkan palu pada payungan.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

K. PAYUNG
1. TEORI
Payung adalah suatu benda pegang yang digunakan untuk
mencegah hujan mengguyur tubuh seseorang. Juga digunakan untuk
menciptakan bayang-bayang dan mencegah terpaparnya orang oleh
sinar matahari. Payung yang digunakan untuk menahan cahaya
matahari disebut parasol. Fungsi payung pada praktikum ini yaitu untuk
melindungi alat dari perubahan cuaca yang dapat menyebabkan alat
menjadi lebih cepat rusak.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Runcing bawah : untuk menancapkan ke permukaan tanah sebagai
titik acuan
b. Payungan : sebagai bagian yang dipukul oleh palu

4. LANGKAH PENGGUNAAN
a. Tanamkan paku payung pada titik acuan yang telah ditetapkan
dengan memukulkan palu pada payungan.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

L. ALAT TULIS
1. TEORI
Alat tulis yang dipergunakan dalam praktikum ilmu ukur tanah
adalah antara lain buku tulis, pena, kalkulator dan penggaris. Buku tulis
yang dimaksudkan adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang
dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau
gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut
sebuah halaman. Fungsi dari buku ini adalah sebagai media mencatat
seluruh hasil pengukuran lapangan. Pulpen (dari bahasa Belanda:
vulpen) adalah alat tulis berupa mata pena berujung tajam yang
dilengkapi pegangan berisi kantong tinta yang bisa diisi kembali. Tinta
berbasis air diisi melalui mata pena dengan mekanisme penyedot yang
memasukkan tinta dari botol tinta ke dalam kamar tinta. Berbeda dengan
bolpoin, pulpen tidak perlu ditekan ketika menulis.
Kalkulator adalah alat untuk menghitung dari perhitungan
sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
sampai kepada kalkulator sains yang dapat menghitung rumus
matematika tertentu. Pada perkembangannya sekarang ini, kalkulator
sering dimasukkan sebagai fungsi tambahan dari pada komputer,
handphone, bahkan sampai jam tangan. Fungsi kalkulator pada
pengukuran di lapangan yaitu untuk menghitung data mentah yang ada
di lapangan untuk memberikan data yang akurat dari hasil praktikum
di lapangan.

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2. GAMBAR

3. KETERANGAN DAN FUNGSI


a. Buku : Sebagai media untuk menuliskan data
b. Pena : Sebagai alat untuk menuliskan data pada buku
c. Penggaris : Untuk mengukur objek berdimensi kecil dan berbidang
datar
d. Kalkulator : Untuk memastikan dan menghitung data agar akurat

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2.5 ANALISIS

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA
NAMA : WISNUAJI NOERPRATOMO
NIM : 2023 - 22 - 008

2.6 SIMPULAN

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


IT PLN JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai