Anda di halaman 1dari 10

Pendahuluan — i

ii — Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan


Pendahuluan — iii
PEMBANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Oleh : Rahardjo Adisasmita

Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2006

Hak Cipta © 2006 pada penulis,


Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau
memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara
elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

Candi Gebang Permai Blok R/6


Yogyakarta 55511
Telp. : 0274-4462135: 0274-882262
Fax. : 0274-4462136
E-mail : info@grahailmu.com

Adisasmita, Rahardjo
PEMBANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN/ Rahardjo Adisasmita
- Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2006
xiv+ 234 hlm, 1 Jil. : 23 cm.

ISBN - 13 : 978-979-756-178
ISBN - 10 : 979-756-178-3
1. I. Judul

iv — Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan


Kata Pengantar

PERTAMA–TAMA kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan


Yang Maha Kuasa hanya dengan karunia dan rakhmat-Nya-lah
bahwa buku ini yang berjudul Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan
telah berhasil diselesaikan dengan baik. Dilihat dari perkembangan
masa depan, konsep–konsep perkembangan pedesaan dan perkotaan
sangat diperlukan mengingat bahwa sebagian besar (sekitar 65%)
penduduk berada di daerah pedesaan yang memproduksi berbagai
komoditas pertanian yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk perkotaan, sebagaian merupakan bahan baku industri dan
sebagian untuk ekspor. Daerah perkotaan, meskipun penduduknya
hanya sekitar 35% dari total penduduk namun kota–kota memiliki
fungsi yang penting yaitu sebagi pusat perdagangan dan pelayanan
pendidikan, kesehatan, keuangan dan administrasi pemerintahan.
Bahkan sering disebut sebagai pusat pembangunan, fungsinya ada-
lah mendorong berbagai kegiataan sektor perkotaan, serta me-
nyebarkan pembangunan dan hasil–hasilnya ke daerah–daerah
sekitarnya. Jadi antara daerah pedesaan dan perkotaan mempunyai
interkoneksi yang saling melengkapi dan saling membutuhkan.
Kenyataan menunjukkan bahwa pembangunan daerah pede-
saan belum memuaskan hasilnya sedangkan pembangunan perko-

Pendahuluan — v
taan mengalami kesemrautan, kepadatan dan kemacetan, oleh ka-
rena itu dibutuhkan konsep–konsep pembangunan pedesaan dan
perkotaaan yang acceptable (dapat diterima), reliable (meyakinkan),
dan implementable (dapat dilaksanakan)
Penulis sebagai seorang tenaga pengajar dalam mata kuliah
ekonomi perkotaan dan memiliki pengalaman dibidang pembangun-
an regional, yang menangani pembangunan pedesaan di beberapa
daerah tertarik untuk menulis buku ini bagi para mahasiswa S2 dan
S3, para perencana pembangunan dan pengambil keputusan dalam
bidang pembangunan rural dan urban
Akhirnya diharapkan agar kiranya buku ini dapat memberikan
manfaat yang positif kepada khalayak pembaca buku ini.
Amin

Makassar 2006
Prof.DR.Rahardjo Adisasmita, M.Ec

vi — Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan


Daftar Isi

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 KETERKAITAN Strategi Kebijakan dan
Program Pembangunan 3

BAB II LANDASAN TEORETIK: KETERKAITAN


PEDESAAN DAN PERKOTAAN 7
2.1 Pengantar 7
2.2 Landasan teoretik keterkaitan
perkotaan dan pedesaan 8

BAB III TUJUAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN


EKONOMI PEDESAAN 17
3.1 Pembangunan Pedesaan Bersifaf Multi Aspek 17
3.2 Tujuan dan Sasaran 18

Pendahuluan — vii
BAB IV STUDI PEMBANGUNAN PEDESAAN
SECARA CEPAT DAN INTENSIF,
SERTA PARTISIPASI MASYARAKAT 29
4.1 Kelemahan Sistem Perencanaan dan
Pembangunan Pedesaan Masa Lalu 29

BAB V MODEL PERENCANAAN PEMBANGUNAN


PEDESAAN YANG PARTISIPATIF 45
5.1 Peningkatan Partisipasi Anggota
Masyarakat (PPAM) 45

BAB VI ASPEK TATA RUANG EKONOMI PEDESAAN


DAN TIPOLOGI DESA 67
6.1 Pentingnya Aspek Tata Ruang
Ekonomi Pedesaan 67
6.2 Permasalahan dan Tantangan
Pengembangan Ekonomi Pedesaan 68
6.3 Penyusunan Tipologi Desa 72

BAB VII PEMBENTUKAN DESA PUSAT


PERTUMBUHAN (DPP), KAWASAN TERPILIH
PUSAT PENGEMBANGAN DESA (KTP2D),
DAN AGROPOLITAN SEBAGAI KONSEP
PEMBANGUNAN SPASIAL 91
7.1 Beberapa konsep pembangunan kawasan
pedesaan 91
7.2 Skenario Pembangunan Secara Normatif,
Kebijakan Pembangunan Spasial,
dan Orientasi Pembangunan Pedesaan 92
7.3 Prinsip dan Azas Penataan Ruang Pedesaan 96

viii — Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan


BAB VIII KONSEP DAN MODEL “COMMONITY
DEVELOPMENT” DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT 115
8.1 Konsep Pembangunan Masyarakat 115
8.2 Strategi Pembangunan Masyarakat 119

BAB IX BEBERAPA KONSEP KOTA 131


9.1 Peranan Kota-Kota Dalam Kemajuan Ekonomi 131
9.2 Analisis Aglomerasi Dan Polarisasi 134
9.3 Kota Pertanian, Kota Pariwisata,
Dan Kota Taman 141
9.4 Kota Danau dan Kota Pantai 142
9.5 Kota Baru (New Town) dan
Kota Baru di Kota (New Town in Town) 144

BAB X KOTA PANTAI, KOTA MANDIRI,


DAN KOTA METROPOLITAN 145
10.1 Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Harus Diberdayakan 145
10.2 Kota Mandiri Dalam Konteks
Kota Metropolitan 149

BAB XI BEBERAPA ISU DAN MASALAH DALAM


PEMBANGUNAN PERKOTAAN 159
11.1 Fungsi dan Peranan Kota 159
11.2 Penatalaksanaan Lahan Perkotaan 160
11.3 Pembangunan Perumahan Rakyat 163

BAB XII REVITALISASI KOTA DAN TATA RUANG KOTA 169


12.1 Kebutuhan dan Ketersediaan Prasarana
dan Sarana Perkotaan 169
12.2 Paradigma Baru dan Pendekatan yang Serasi 172
12.3 Visi, Misi, Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Prasarana dan
Sarana Perkotaan 175

Daftar Isi — ix
12.4 Revitalisasi Kota dan Tata Ruang Perkotaan 176
12.5 Tata Ruang Perkotaan 180

BAB XIII PERENCANAAN KOTA 187


13.1 Keadaan dan Masalah Perkotaan 187
13. 2 Ruang Lingkup Perencanaan Kota 188

BAB XIV PEMBANGUNAN PRASARANA DAN


SARANA PERKOTAAN 199
14.1 Pengembangan Perkotaan yang 199
Relatif Pesat 203
14.2 Peranan dan Fungsi Daerah Perkotaan
Dalam Pembangunan Sistem Spasial 203

BAB XV JASA PELAYANAN UMUM PERKOTAAN 221


15.1 Kualitas Jasa Pelayanan Umum 224
15.2 Peran Swasta dalam Pengelolaan 228
Jasa Pelayanan Umum 231

Bab XVI Penutup 233

Daftar Pustaka 233

Tentang Penulis 237

x — Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan

Anda mungkin juga menyukai