Anda di halaman 1dari 2

Leader, Friend or Foe?

Pernahkah Anda melihat atau mengalami sendiri bahwa ada sebagian karyawan Anda yang jika
berpapasan dengan Anda sangat merasa tidak nyaman? Ada saja tingkah mereka yang terlihat
takut, salah tingkah dan sebagainya. Padahal si karyawan tidak memiliki kesalahan dan begitu
pun Anda sebagai boss mereka juga biasa-biasa saja. Mungkin hal seperti ini tidak hanya Anda
jumpai di kantor, bahkan jika berpapasan di tempat umum yang bukan jam kerja pun karyawan
Anda lebih memilih untuk segera menghindari Anda.

Semua kejadian di atas ada karena tidak adanya kedekatan antara Anda sebagai pemimpin
dengan karyawan. Kedekatan tidak hanya ditafsirkan dari segi fisik saja tapi juga kedekatan
secara batin, yang artinya ada pemahaman karakter diantara kedua belah pihak. Termasuk
pemahaman Anda tentang permasalahan yang dihadapi karyawan berikut kebutuhan dan
kepentingannya.

Kurangnya informasi yang diterima oleh karyawan tentang kondisi perusahaan dapat
menyebabkan karyawan kurang termotivasi untuk maju. Mereka pun cenderung menganggap
Anda sebagai pemimpin yang enggan bergabung dengan yang tidak selevel dengan Anda,
tidak jarang bahkan Anda dianggap ‘angker’.

Untuk menghindari hal-hal tersebut maka yang Anda perlu lakukan sebagai pemimpin adalah:

1. Kenali karyawan Anda.

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda maka berbeda pula cara pendekatannya.
Kenali satu per satu karyawan Anda, mungkin hal ini akan menyita waktu Anda tapi percayalah
hal ini akan berguna di masa depan.

2. Be a good listener.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan bawahannya. Mungkin ada
hal-hal yang tidak bisa karyawan Anda bicarakan dengan Anda di kantor, tidak ada salahnya
sesekali makan malam sepulang kerja. Mereka akan jauh lebih nyaman berbicara dengan Anda
dalam suasana santai (tidak ada tekanan pekerjaan). Bisa juga dicoba jika Anda memiliki hobi
atau minat yang sama, hal seperti ini bisa menjadi fondasi membangun persahabatan Anda
dengan karyawan.

3. Diskusi.
Adakan diskusi dengan karyawan unutk menggali masukan dari mereka. Bisa Anda lakukan
dengan diskusi per team. Sehingga Anda pun mengetahui apa kesulitan yang mereka hadapi
secara individu mau pun kelompok.

4. Buka akses bagi karyawan untuk bertemu Anda.

Seringkali Anda begitu jarang berada di kantor sampai karyawan Anda pun tidak tahu Anda ada
di ruangan atau tidak. Atau semua akses hanya bisa lewat sekretaris Anda. Izinkanlah
karyawan Anda menghadap Anda secara langsung jika memang urgent. Karyawan Anda pun
semakin dihargai kalau akses untuk bertemu boss dengan mudah karena merasa diakui
sebagai bagian penting dari perusahaan.

5. Be honest.

Ada sebuah pepatah “seorang sahabat adalah orang yang mau memperingatkan Anda”.
Seorang pemimpin yang baik tidak akan membiarkan karyawannya saat mereka berbuat salah.
Ungkapkan kesalahan mereka tanpa membuatnya tersinggung dan membahayakan hubungan
pertemanan Anda. Menegur tidak sama dengan menghakimi.

Remember!

Pendekatan untuk menumbuhkan persahabatan di tempat kerja adalah salah satu cara
mempromosikan kepemimpinan yang efektif

Anda mungkin juga menyukai