Anda di halaman 1dari 2

Jadilah Boss yang Demokratis, Bukan

Diktator

Menjadi orang yang memiliki wewenang memberikan sensasi tersendiri bagi orang yang baru
pertama kali merasakannya. Sekarang bayangkan jika Anda sepenuhnya berwenang atas orang-
orang yang bekerja di perusahaan Anda! Sesuatu yang belum pernah Anda rasakan sebelumnya.
Semua keputusan penting ada ditangan Anda. Nasib karyawan ditentukan oleh Anda, masa
depan perusahaan ada dalam genggaman. Segala sesuatunya tergantung pada Anda.

Terkadang wewenang yang dimiliki oleh seorang pemimpin membuat Ia terlena dan lupa akan
tanggung jawab sebenarnya dan cenderung bersikap semena-mena, yang pada akhirnya prilaku
tersebut akan dibenci oleh bawahannya. Tidak seorang pun yang ingin menjadi boss yang tidak
disukai bawahannya. Oleh karena itu Anda harus pintar bersikap, agar Anda tetap bisa menjadi
rekan kerja yang asyik sekaligus atasan yang dihormati.

Berikut tips menjadi boss yang tetap asik dan sekaligus menjadi atasan yang dihormati:

1. Bersedia mendengarkan.

Karyawan Anda berhak mengeluarkan suaranya. Terkadang mereka juga ingin tahu
apakah opini mereka berarti. Berikanlah evaluasi terhadap karyawan Anda. Tidak semua
orang senang dengan apa yang Anda katakan tentang mereka, namun jika Anda
melakukannya dengan cara yang tepat, mereka akan menghargai input yang diberikan.
Evaluasi adalah cara yang baik untuk menunjukkan perhatian Anda pada mereka.
Karyawan yang menghargai pekerjaannya akan sangat membantu Anda.

2. Memperlakukan karyawan dengan respek.

Jika Anda melakukannya, maka hal ini akan banyak membantu Anda. Berteriak dan
menyalahkan kesalahan kepada mereka tidak akan menghasilkan apa -apa. Sadari
kesalahan yang dibuat dan bekerjasamalah dengan karyawan Anda untuk
memperbaikinya. Coba ajari mereka untuk belajar dari kesalahan dan bagaimana
mencegah kesalahan supaya tidak terjadi lagi.

3. Biarkan orang lain tahu ketika bawahan Anda melakukan pekerjaannya dengan
baik.

Bagaimana perasaan Anda jika Anda telah bersusah payah memberikan yang terbaik
untuk keberhasilan proyek dan tidak ada ucapan selamat atau terima kasih atas upaya
Anda? Bahkan yang lebih parah lagi ketika Anda dianggap tidak melakukan apa-apa.
Jangan pernah lupa bahwa karyawan Anda bukan mesin dan harus diperlakukan
sebagaimana mestinya. Perlakukan karyawan Anda seperti Anda ingin diperlakukan.
4. Tegas bersahabat.

Sebagai atasan, tentu Anda mesti memantau pekerjaan bawahan Anda. Ada saatnya Anda
harus melakukan hal yang kurang menyenangkan, seperti menegur bawahan yang sering
datang terlambat atau lamban mengumpulkan tugas. Bicaralah baik-baik dengan mereka
tanpa terkesan menghakimi. Tegurlah mereka ketika situasi santai, misalnya ketika
makan siang bersama.

5. Adil dan bertanggung jawab.

Ketika mengungkapkan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan pada salah satu
bawahan yang merupakan teman baik Anda, sikap profesional adalah hal yang Anda
perlukan. Anda harus cari tahu terlebih dahulu fakta sebenarnya. Hindari memberikan
keputusan yang menguntungkan satu pihak atau tidak adil.

6. Jadi contoh.

Sebelum mengingatkan bawahan mengenai kelakukan minus mereka, Anda harus


introspeksi diri terlebih dahulu. Terkesan munafik, kalau misalnya Anda sering terlambat
masuk kantor dan pulang lebih awal, bahkan sering ijin keluar kantor, padahal Anda baru
saja menegur bawahan karena masalah yang sama. Bagaimana mereka mau
mendengarkan saran Anda kalau sang atasan juga tidak disiplin.

7. Bersenang-senang Jalan Terus.

Walau Anda sudah menjadi atasan, Anda mesti tetap menjaga hubungan baik dengan
bawahan. Rutinitas makan siang bersama yang dulu biasa Anda lakukan bersama mereka,
tidak ada salahnya diteruskan. Hangout di cafe bahkan pergi ke tempat fitness bareng
setelah pulang kantor juga seru. Justru di saat-saat seperti inilah, Anda bisa melepaskan
embel-embel atasan dan bawahan plus bersikap lebih santai.

Remember!

Wewenang yang diberikan kepada Anda adalah tanggungjawab yang harus Anda emban,
gunakanlah otoritas yang diberikan untuk kebaikan bersama

Anda mungkin juga menyukai