Anda di halaman 1dari 14

METODELOGI PENELITIAN EX POST FACTO

OLEH :
IHWAL SYAFITRA R
HASMALIA
LIAN ILSANTI
ANDI MUHAMMAD BARKAH AMBARSYAH

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Makalah ini kami beri judul "Metodologi Penelitian Ex Post Facto," yang
membahas mengenai metode penelitian yang penting dalam ilmu sosial dan
pendidikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan
pembimbing kami yang telah memberikan panduan serta masukan berharga selama
proses penyusunan makalah ini. Tanpa bimbingan dan dorongan mereka, kami tidak
akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas akademik dalam mata
kuliah metodologi penelitian, dengan tujuan untuk memahami secara mendalam
konsep, karakteristik, kelebihan, dan kelemahan dari metode penelitian ex post
facto. Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
metode penelitian ini dan memberikan manfaat bagi pembaca yang mengkaji topik
ini lebih lanjut. Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu, kami sangat menghargai setiap kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dalam pemahaman tentang penelitian ex post facto.

Terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
A. Pengertian Ex Post Facto ........................................................................................ 4
B. Macam-Macam Ex Post Facto ................................................................................ 4
C. Karakteristik Penelitian Ex Post Facto.................................................................... 5
D. Kelebihan Penelitian Ex Post Facto ........................................................................ 6
E. Kelemahan Penelitian Ex Post Facto ...................................................................... 7
F. Langkah-Langkah Penelitian Ex Post Facto Untuk mendapatkan hasil penelitian
yang baik, peneliti perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: ......................... 8
BAB III ............................................................................................................................. 10
PENUTUP ........................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Penutup ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
Penelitian merupakan salah satu upaya manusia untuk memecahkan
permasalahan yang sering dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari. Agar
hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian maka
diperlukan suatu metode yang cocok. Dengan kata lain, metode yang cocok
adalah metode yang sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan
masalah yang akan dipecahkan (efektivitas).
Pertimbangan lainnya adalah masalah efesiensi. Seorang peneliti harus
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Keterbatasan sumber daya
manusia (SDM), dana, tenaga, dan waktu perlu dipertimbangkan secara
cermat oleh seorang peneliti. Dengan demikian metode penelitian yang tepat
akan dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan
dengan cepat, sehingga dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Ada
banyak penelitian yang sering dipakai oleh peneliti, di antaranya adalah
penelitian expost facto.
Penelitian expost facto merupakan penelitian yang bertujuan
menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau
fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang
menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara keseluruhan
sudah terjadi. Penelitian ex post facto secara metodologis merupakan
penelitian eksperimen yang juga menguji hipotesis tetapi tidak memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu sebab kurang etis untuk
memberikan perlakuan atau memberikan manipulasi. Biasanya karena
alasan etika manusiawi, atau gejala/peristiwa tersebut sudah terjadi dan
ingin menelusuri faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang
mempengaruhinya.

A. Latar Belakang
Metodologi penelitian ex post facto memiliki latar belakang yang kaya,
dan ini seringkali terkait dengan perkembangan ilmu sosial dan pendidikan.
Beberapa poin penting dalam latar belakang metode ini adalah:
1. Keterbatasan Eksperimen:Metode eksperimen, di mana peneliti dapat
mengendalikan dan memanipulasi variabel-variabel tertentu untuk
memeriksa dampaknya, seringkali sulit atau tidak etis dilakukan dalam
konteks ilmu sosial atau pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan metode
alternatif untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat.

1
2. Perkembangan Pemikiran Ilmiah: Konsep sebab dan akibat telah
menjadi fokus penting dalam perkembangan pemikiran ilmiah. Para
peneliti telah lama tertarik untuk memahami hubungan antara variabel-
variabel dan bagaimana mereka saling berhubungan.
3. Pentingnya Data Historis: Penelitian ex post facto mengandalkan data
historis yang sudah ada. Ini dapat mencakup data arsip, data catatan, atau
data lain yang dikumpulkan sebelum penelitian dimulai. Ini membantu
peneliti dalam menyelidiki perubahan dan pola seiring waktu.
4. Konsep Non-Eksperimental: Penelitian ex post facto sering
dikategorikan sebagai penelitian non-eksperimental, yang berarti
penelitian ini tidak melibatkan intervensi aktif oleh peneliti. Sebaliknya,
penelitian ini mengamati fenomena yang terjadi secara alami.
5. Aplikasi di Pendidikan dan Sosial: Metode ini sering digunakan dalam
ilmu pendidikan untuk menyelidiki dampak berbagai faktor terhadap
prestasi akademik siswa, tingkah laku, dan aspek-aspek pendidikan
lainnya. Hal ini juga diterapkan dalam ilmu sosial untuk memahami
hubungan sosial dan dampaknya.
Dengan latar belakang ini, metode penelitian ex post facto
memberikan pendekatan yang berguna untuk menyelidiki pertanyaan-
pertanyaan penelitian yang melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat
dimanipulasi oleh peneliti dan memungkinkan pemahaman lebih dalam
tentang hubungan sebab-akibat dalam berbagai konteks ilmu sosial dan
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam metodologi penelitian ex post facto biasanya
berkaitan dengan mencari hubungan kausal antara dua atau lebih variabel
yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti karena peristiwa tersebut sudah
terjadi.
C. Tujuan
Tujuan dari metode penelitian ex post facto di sekolah dasar dapat
mencakup beberapa hal berikut:
1. Menyelidiki Hubungan Sebab-Akibat: Metode ini dapat digunakan
untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara faktor-faktor
tertentu, seperti program pendidikan, metode pengajaran, atau
lingkungan sekolah, dengan hasil akademik atau perilaku siswa.
Tujuannya adalah untuk mencari tahu apakah ada pengaruh signifikan
dari faktor-faktor ini tanpa melakukan intervensi aktif.

2
2. Mengidentifikasi Pola dan Tren: Penelitian ex post facto dapat
digunakan untuk mengidentifikasi pola atau tren dalam data yang ada,
seperti perubahan dalam tingkat absensi siswa, hasil ujian, atau perilaku
belajar dari tahun ke tahun. Hal ini dapat membantu sekolah dalam
perencanaan perbaikan atau perubahan kebijakan.
3. Menganalisis Pengaruh Variabel Kontekstual: Metode ini dapat
membantu dalam menganalisis pengaruh variabel kontekstual, seperti
latar belakang sosial ekonomi siswa atau karakteristik sekolah, terhadap
prestasi siswa atau perilaku mereka di sekolah dasar.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ex Post Facto
Definisi ex post facto adalah sesudah fakta, yaitu penelitian yang
dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Penelitian ex post facto bertujuan
menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau
fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku, gejala atau fenomena
yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan
perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi. Sebagai
contoh, pengaruh peredaran minuman keras terhadap tingkat kenakalan remaja.
Dalam hal ini peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen karena ia tidak
mungkin memanipulasi kondisi subjek (membuat agar para pedagang warung
kelontong menjual minuman keras) kemudian mengukur tingkat kenakalan
remaja. Meskipun demikian, pengaruh tersebut dapat diuji dengan cara
membandingkan tingkat kenakalan remaja di daerah yang peredaran minuman
keras dibatasi dengan daerah yang peredaran minuman keras dibebaskan.
B. Macam-Macam Ex Post Facto
Metode penelitian ex post facto memiliki beberapa variasi tergantung pada
tujuan penelitian dan bagaimana data dikumpulkan. Berikut adalah beberapa
macam-macam ex post facto research:
1. Studi Kasus Kontemporer (Contemporary Case Study): Penelitian ini
melibatkan pengamatan dan analisis terhadap satu atau lebih kasus yang
terjadi dalam periode waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk
memahami penyebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa
tersebut setelah peristiwa tersebut terjadi.
2. Studi Kasus Historis (Historical Case Study): Berbeda dari studi kasus
kontemporer, penelitian ini melibatkan analisis terhadap peristiwa atau
kasus yang terjadi di masa lalu. Peneliti memeriksa data historis dan
mencoba untuk menyimpulkan faktor-faktor yang berkontribusi pada
peristiwa tersebut.
3. Penelitian Survei (Survey Research): Dalam penelitian ini, data
dikumpulkan melalui survei atau kuesioner yang diberikan kepada
responden. Peneliti kemudian menganalisis data untuk mencari
hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
4. Penelitian Analisis Konten (Content Analysis Research): Penelitian ini
melibatkan analisis isi dari berbagai dokumen, seperti artikel berita,
teks, atau rekaman media sosial. Tujuannya adalah untuk memahami
tren atau pola dalam informasi setelah peristiwa terjadi.
5. Penelitian Longitudinal (Longitudinal Research): Dalam penelitian ini,
data dikumpulkan dari responden atau subjek penelitian selama periode

4
waktu yang panjang. Peneliti kemudian dapat menganalisis perubahan
atau perkembangan seiring waktu.
6. Penelitian Quasi-Experimental (Quasi-Experimental Research):
Meskipun ini adalah bentuk eksperimen, metode ini juga dapat
dikategorikan sebagai ex post facto. Penelitian ini melibatkan
manipulasi variabel independen, tetapi peneliti tidak dapat
mengendalikan situasi sepenuhnya. Ini sering digunakan dalam
pengujian dampak kebijakan.
7. Analisis Retrospektif (Retrospective Analysis): Dalam penelitian ini,
peneliti mengumpulkan data dari masa lalu, seringkali berdasarkan
catatan, arsip, atau data historis, dan kemudian menganalisisnya untuk
mencari hubungan atau pola tertentu.
Setiap jenis penelitian ex post facto memiliki pendekatan yang
berbeda dalam pengumpulan dan analisis data, tetapi semuanya berusaha
untuk memahami hubungan antara variabel-variabel yang tidak dapat
dimanipulasi oleh peneliti dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi peristiwa atau fenomena tertentu setelah peristiwa tersebut
terjadi.
C. Karakteristik Penelitian Ex Post Facto
Karakteristik penelitian ex post facto adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan Data yang Ada: Penelitian ex post facto melibatkan
pengamatan dan analisis data yang sudah ada atau terjadi di masa lalu.
Peneliti tidak mengendalikan atau memanipulasi variabel independen.
2. Desain Observasional: Penelitian ini menggunakan pendekatan
observasional, di mana peneliti tidak melakukan intervensi atau
pengujian langsung terhadap subjek atau variabel yang diteliti.
3. Fokus pada Hubungan Sebab-Akibat: Tujuan utama penelitian ex post
facto adalah untuk mencari hubungan sebab-akibat antara variabel
independen dan dependen. Meskipun tidak ada manipulasi langsung,
penelitian mencoba mengidentifikasi pengaruh atau hubungan antara
variabel tersebut.
4. Data Historis: Penelitian ini sering mengandalkan data historis yang ada,
seperti catatan arsip, data survei yang telah dilakukan, atau rekaman
sejarah.
5. Keterbatasan Kontrol Peneliti: Peneliti tidak memiliki kontrol terhadap
variabel independen karena variabel tersebut telah terjadi sebelum
penelitian dimulai.
6. Analisis Statistik: Penelitian ex post facto menggunakan analisis
statistik, seperti korelasi, regresi, atau uji hipotesis, untuk menganalisis
data dan menentukan signifikansi hubungan antara variabel.

5
7. Penelitian Non-Eksperimental: Penelitian ini termasuk dalam kategori
penelitian non-eksperimental karena tidak melibatkan manipulasi
variabel independen oleh peneliti.
8. Penerapan dalam Ilmu Sosial dan Pendidikan: Penelitian ex post facto
sering digunakan dalam ilmu sosial, pendidikan, psikologi, dan bidang
lainnya untuk menyelidiki dampak berbagai faktor terhadap perilaku,
prestasi, atau fenomena sosial.
9. Retrospektif: Penelitian ini sering bersifat retrospektif, dengan peneliti
mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan peristiwa
atau fenomena yang telah terjadi di masa lalu.
10. Penelitian Komparatif: Penelitian ex post facto sering kali melibatkan
perbandingan antara kelompok atau kondisi yang berbeda untuk
mengidentifikasi perbedaan dalam variabel dependen.
Ketika menggunakan metode penelitian ex post facto, penting untuk
memahami karakteristik ini dan mengakui batasan serta kekuatannya.
Penelitian ex post facto berguna untuk memahami hubungan sebab-akibat
dalam konteks di mana eksperimen yang sesungguhnya sulit atau tidak etis
dilakukan.
D. Kelebihan Penelitian Ex Post Facto
Penelitian ex post facto memiliki beberapa kelebihan yang
membuatnya berguna dalam beberapa konteks penelitian tertentu:
1. Mengatasi Kendala Etika: Dalam beberapa situasi, tidak etis atau tidak
mungkin untuk melakukan eksperimen yang mengharuskan peneliti
mengendalikan variabel-variabel tertentu. Penelitian ex post facto
memungkinkan peneliti untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat tanpa
mengintervensi dalam situasi tersebut.
2. Relevansi Konteks Nyata: Penelitian ini berfokus pada pengamatan data
dalam konteks nyata di mana peristiwa atau fenomena telah terjadi. Ini
membuat hasil penelitian menjadi lebih relevan dan dapat diterapkan
dalam situasi dunia nyata.
3. Data yang Sudah Ada: Penelitian ex post facto menggunakan data yang
sudah ada atau terkumpul sebelum penelitian dimulai. Hal ini dapat
menghemat waktu dan sumber daya, karena peneliti tidak perlu
mengumpulkan data baru.
4. Penggunaan dalam Penelitian Longitudinal: Penelitian ex post facto
dapat digunakan dalam penelitian longitudinal, di mana data
dikumpulkan dari subjek selama periode waktu yang panjang. Ini
memungkinkan analisis perubahan seiring waktu.
5. Investigasi Variabel yang Sulit Dimanipulasi: Dalam beberapa kasus,
variabel independen yang ingin diteliti sulit atau mahal untuk
dimanipulasi. Penelitian ex post facto memungkinkan peneliti untuk

6
tetap menyelidiki hubungan antara variabel tersebut tanpa mengubah
situasi yang ada.
6. Pengujian Hipotesis: Penelitian ini memungkinkan pengujian hipotesis
tentang hubungan sebab-akibat yang mungkin ada antara variabel-
variabel tertentu. Ini dapat membantu menghasilkan bukti empiris yang
mendukung atau menentang hipotesis tersebut.
7. Aplikasi dalam Studi Pengamatan: Penelitian ex post facto sering
digunakan dalam studi pengamatan, termasuk penelitian survei dan
analisis konten. Ini membantu dalam memahami tren dan pola dalam
data yang ada.
E. Kelemahan Penelitian Ex Post Facto
Penelitian ex post facto memiliki sejumlah kelemahan yang perlu
dipertimbangkan saat merencanakan atau menginterpretasi hasil penelitian:
1. Keterbatasan dalam Menetapkan Sebab-Akibat: Salah satu kelemahan
utama penelitian ex post facto adalah ketidakmampuannya untuk
menetapkan hubungan sebab-akibat yang pasti. Ini disebabkan oleh
ketidakmampuan peneliti untuk mengendalikan variabel independen.
Hasil penelitian hanya dapat mengidentifikasi hubungan korelasional
antara variabel, bukan hubungan kausal.
2. Potensi Bias Retrospektif: Dalam penelitian ex post facto, peneliti
mengandalkan data yang sudah ada atau catatan masa lalu. Hal ini dapat
memunculkan bias retrospektif di mana subjek atau sumber data dapat
melupakan atau menyajikan informasi dengan cara yang tidak akurat.
3. Kesulitan dalam Memisahkan Pengaruh Variabel: Dalam situasi di mana
banyak variabel independen mempengaruhi variabel dependen,
penelitian ex post facto mungkin kesulitan dalam memisahkan pengaruh
masing-masing variabel. Ini dapat menghasilkan hasil yang ambigu.
4. Kendala dalam Menentukan Urutan Waktu: Penelitian ex post facto
sering kali kesulitan dalam menentukan urutan waktu peristiwa atau
hubungan kausal yang benar-benar terjadi. Ini dapat menyebabkan
kesalahan dalam menyimpulkan bahwa satu variabel menyebabkan
yang lainnya.
5. Keterbatasan dalam Memahami Konteks: Data historis atau yang sudah
ada mungkin tidak selalu memberikan konteks yang memadai untuk
memahami situasi atau peristiwa dengan baik. Ini bisa membuat
interpretasi hasil menjadi sulit.
6. Kesulitan dalam Reproduksi Hasil: Karena penelitian ex post facto
sering kali bergantung pada data yang tidak dapat direplikasi, hasilnya
mungkin sulit untuk direproduksi atau diverifikasi oleh peneliti lain.

7
F. Langkah-Langkah Penelitian Ex Post Facto Untuk mendapatkan hasil
penelitian yang baik, peneliti perlu melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Perumusan Masalah Rumusan masalah yang ditetapkan harus
mengandung sebab bagi munculnya variabel dependen, yang diketahui
berdasarkan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan atau
penafsiran peneliti terhadap hasil observasi fenomena yang diteliti.
Masalah penelitian ini dapat berbentuk pernyataan hipotesis atau tujuan.
Rumusan hipotesis digunakan jika sifat dasar perbedaan dapat diprediksi
oleh peneliti sebelum data dikumpulkan. Sedangkan rumusan
pernyataan tujuan digunakan bila peneliti tidak dapat memprediksi
perbedaan antar kelompok subjek yang dibandingkan dalam variabel
tertentu.
2. Hipotesis Setelah masalah dirumuskan, peneliti harus mampu
mengidentifikasikan tandingan atau alternatif yang mungkin dapat
menerangkan hubungan antar variabel independen dan dependen.
3. Pengelompokan Data Penentuan kelompok subjek yang akan dibagi,
pertama-tama kelompok yang diplih harus memiliki karakteristik yang
menjadi konsen penelitian. Selanjutnya Peneliti memilih kelompok yang
tidak memiliki karakteristik tersebut atau berbeda tingkatannya.
4. Pengumpulan Data Hanya data yang diperlukan yang kumpulkan, baik
yang berhubungan dengan variabel dependen maupun berkenaan
dengan faktor yang dimungkinkan munculnya hipotesis tandingan.
Karena penelitian ini menyelidiki fenomena yang sudah terjadi, sering
kali data yang diperlukan sudah tersedia sehingga peneliti tinggal
memilih sumber yang sesuai. Disamping itu berbagai instrumen seperti
les, angket, interview, dapat digunakan untuk mengumpul data bagi
peneliti.
5. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan, serupa dengan yang
digunakan dalam penelitian diferensial maupun eksperimen. Di mana
perbandingan nilai
6. variabel dependen dilakukan antar kelompok subjek atas dasar faktor
yang menjadi konsen. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik analaisi uji-
T, independen atau ANAVA, tergantung dari jumlah kelompok dari
faktor tersebut. Apapun teknik analisis statistik inferensial yang
digunakan, biasanya analisis tersebut diawali dengan perhitungan nilai
rata-rata atau mean dan stansar deviasi untuk mengetahui antar
kelompok secara deskripitif.
7. Penafsiran Hasil Pernyataan sebab akibat dalam penelitian ini perlu
dilakukan secara hati-hati. Kualitas hubungan antar variabel independen
dan dependen sangat tergantung pada kemampuan peneliti untuk
memilih kelompok perbandingan yang homogen dan keyakinan bahwa
munculnya hipotesis tandingan dapat dicegah.

8
Untuk menjelaskan bagaimana prosedur penelitian ex post facto
dilaksanakan, berikut ini ditulis sebuah contoh: Peneliti ingin melihat
pengaruh atau hubungan motivasi belajar terhadap atau dengan prestasi
belajar berdasarkan jenis kelamin siswa. Variabel motivasi belajar siswa
telah ada pada diri siswa itu sendiri hanya tinggal mengukurnya. Artinya,
telah terjadi sebelumnya tanpa harus dilakukan manipulasi oleh peneliti.
Jenis kelamin siswa telah jelas, tinggal memilih dan mengelompokkan
menjadi dua kategori yakni pria dan wanita. Prestasi belajar siswa bisa
dilakukan pengukuran dan bisa pula menggunakan data prestasi yang telah
ada di sekolah, misalnya nilai ulangan atau nilai rapot. Siswa dipilih untuk
kelas tertentu sebanyak yang diperlukan dengan jumlah yang sama antara
siswa pria dan siswa wanita. Motivasi belajar sebagai variabel bebas, jenis
kelamin sebagai variabel kontrol, dan prestasi belajar sebagai variabel
terikat.
Variabel Bebas (X) Motivasi Belajar (X)
Variabel Kontrol Pria (X1) (X1) Wanita (X2)
(Jenis Kelamin)
Variabel Terikat (Y) Y1 Y2

Analisis hubungan dapat dilakukan dengan melihat skor rata-rata


hasil pengukuran motivasi belajar X dengan rata-rata skor hasil pengukuran
prestasi belajar Y. Lebih lanjut peneliti dapat melakukan analisis hubungan
antara skor rata-rata hasil pengukuran motivasi belajar siswa pria (X1)
dengan skor rata-rata hasil pengukuran prestasi belajar siswa pria (Y1). Hal
yang sama juga terhadap siswa wanita, yakni hubungan antara X2 dan Y2.
Di samping itu peneliti dapat juga membandingkan motivasi belajar siswa
pria dan wanita (X1 dengan X2) dan perbedaan prestasi belajar siswa pria
dengan wanita (Y1 dengan Y2).

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ex post facto adalah bahwa metode ini
merupakan pendekatan yang berguna dalam menyelidiki hubungan antara
variabel-variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti dalam konteks
ilmu sosial dan pendidikan. Namun, ada sejumlah pertimbangan yang perlu
diperhatikan:
1. Keterbatasan dalam Menetapkan Sebab-Akibat: Penelitian ex post facto
tidak dapat menetapkan hubungan sebab-akibat yang pasti karena variabel
independen tidak dapat dikendalikan. Hasilnya lebih berfokus pada
identifikasi hubungan korelasional.
2. Kelebihan dalam Konteks Etika dan Keterbatasan Eksperimen: Metode ini
berguna dalam situasi di mana eksperimen yang sesungguhnya sulit atau
tidak etis dilakukan. Ini memungkinkan peneliti untuk tetap menjawab
pertanyaan penelitian tanpa mengintervensi secara aktif.
3. Relevansi dengan Konteks Nyata: Penelitian ex post facto sering
menghasilkan wawasan yang dapat diterapkan dalam konteks nyata, karena
data yang digunakan mencerminkan situasi yang sebenarnya.
4. Analisis Data yang Teliti: Penelitian ini memerlukan analisis data yang
cermat dan penggunaan statistik untuk mengidentifikasi hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti.
5. Kesalahan Potensial dan Bias: Harus diwaspadai terhadap bias retrospektif,
kesalahan dalam menentukan urutan waktu, serta kesulitan dalam
mengisolasi pengaruh variabel independen.
6. Penggunaan dalam Penelitian Longitudinal: Penelitian ex post facto dapat
digunakan dalam penelitian jangka panjang yang mengamati perubahan
seiring waktu.
7. Pengembangan Hipotesis: Penelitian ini dapat membantu dalam
mengembangkan dan menguji hipotesis tentang hubungan antara variabel
tertentu.

B. Penutup
Dalam rangka menggunakan penelitian ex post facto dengan efektif,
peneliti perlu memahami karakteristik, kelebihan, dan kelemahan metode ini.
Ini dapat membantu mereka merancang penelitian yang sesuai dan
menginterpretasi hasil dengan benar, serta mengakui batasan dalam menarik
kesimpulan tentang hubungan sebab-akibat. Penelitian ex post facto dapat
memberikan wawasan berharga, terutama dalam konteks di mana eksperimen
yang sesungguhnya tidak mungkin dilakukan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Donal Ary (1982). Pengantar Penelitian dalam Kependidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Hamid Darmadi (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Jack R. Frankel dan Norman E. Wallen. (2011). 8th edition. How to Design and
Evaluate Research in Education. New Work: Mc. Graw Hill Publisher Inc.
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

11

Anda mungkin juga menyukai