Anda di halaman 1dari 2

KISAH TELADAN ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ,

X
Ilustrasi Abu Bakar Shiddiq (Detik)

Abu Bakar Ash Shiddiq merupakan salah satu sahabat yang termasuk dalam Khulafaur
Rasyidin. Ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana. Ia memimpin masyarakat
Islam menggantikan Rasulullah SAW setelah beliau wafat.
Meski cukup singkat menjadi pemimpin, di mana hanya dua setengah tahun saja. Namun
selama itulah Abu Bakar banyak memberi keteladanan bagi umat Islam.
Sebelum menjadi Khalifah, ketika kaum Muslimin mulai hijrah ke Madinah, Abu Bakar pergi
menghadap Rasulullah SAW dan berkata.
"Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk berhijrah,".
"Tunggulah, semoga Allah memberi seorang teman untukmu,” kata Rasulullah SAW.
Kala itu, Abu Bakar merasa gembira jika kelak menjadi teman hijrah Rasulullah SAW.
Kemudian ia pergi membeli dua ekor unta dan menggembalakannya, sembari menunggu
waktu untuk berhijrah.
Beberapa waktu kemudian, pada suatu hari Rasulullah SAW menemui Abu Bakar dan
berkata,
"Wahai Abu Bakar, sesungguhnya Allah telah mengizinkanku berhijrah,"
"Bolehkah aku menemanimu wahai Rasulullah?” tanya Abu Bakar.
"Temanilah aku wahai, Abu Bakar,” kata Rasulullah SAW.
Sayyidah Aisyah pernah berkata, "Dalam hidupku aku tidak pernah melihat seorangpun yang
menangis lantaran gembira, sebagaimana menangisnya Abu Bakar. Padahal sungguh, itu
merupakan perjalanan maut yang bisa mengancam nyawa Abu Bakar. Meskipun demikian, ia
malah menangis bahagia karena akan menemani Rasulullah SAW dalam perjalanan
tersebut,”
Ketika waktu berhijrah telah tiba, Abu Bakar Ash-Shiddiq mengambil semua hartanya
sebagai bekal perjalanan. Dengan begitu, Abu Bakar tidak meninggalkan bekal apapun untuk
keluarganya. Ia pasrahkan dengan ikhlas perlindungan keluarganya hanya kepada Allah
SWT. Mengingat kecintaan terhadap agamalah yang mendorong Abu Bakar untuk melakukan
ini.
Abu Bakar As-Shiddiq lalu berangkat hijrah bersama Rasulullah SAW hingga keduanya
sampai di Gua Tsur. Ketika Rasulullah SAW hendak masuk ke dalam gua tersebut, Abu
Bakar berkata.
"Jangan wahai Rasulullah, hingga aku merasa tenang bahwa di dalam gua ini tidak ada
sesuatu pun yang menyakitimu,”

Oleh karena itu, Abu Bakar masuk ke dalam gua tersebut dan segera memeriksa seluruh isi
gua dengan seksama, hingga dia yakin bahwa gua tersebut aman tanpa ada gangguan apapun.
Abu Bakar kemudian menyobek sedikit bajunya dan menyumpal lubang yang ada di gua itu.
Setelah keadaan benar-benar aman, barulah Rasulallah SAW memasuki gua tersebut.
Rasulullah SAW lalu menanyakan perihal baju Abu Bakar yang robek.
"Aku khawatir jika engkau terkena sesuatu, wahai Rasulullah,” jawab Abu Bakar.
Beberapa saat setelah itu, Rasulullah SAW tidur dan meletakkan kepala beliau di atas paha
Abu Bakar Ash-Shiddiq. Akan tetapi, Abu Bakar kembali melihat sebuah lubang dan ia
tutupi dengan kakinya hingga tidak ada sesuatupun yang akan menyakiti Rasulallah SAW.
Ternyata, di dalam lubang tersebut terdapat seekor kalajengking dan menyengat kaki Abu
Bakar. Namun, Abu Bakar sama sekali tidak mengeluarkan ras sakit itu sedikitpun.
Hal tersebut bertujuan agar Rasulallah SAW tidak terbangun. Karena tak kuat menahan rasa
sakit, terpaksa Abu Bakar harus meneteskan air matanya.
Seketika itu juga Rasulallah SAW terbangun dan menanyakan keadaan Abu Bakar.
"Bapak dan ibuku sebagai tebusannya, wahai Rasulullah. Sesungguhnya aku disengat
kalajengking," jawab Abu Bakar.
Setelah itu, Rasulullah SAW mengusapnya dan atas izin Allah SWT rasa sakit Abu Bakar
sembuh. Wallahu A'lam Bishawab.

Anda mungkin juga menyukai