Anda di halaman 1dari 1

BAB II

Dasar Teori

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu sat yang dapat
member proton (ion H+) kepada zat lain yang disebut basa atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat, asam borat, asam salisilat, asam benzoate dan
lain sebagainya.

Asam asetat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organic yang dikenal sebagai pemberi
rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni disebut asam asetat glasial adalah cairan
higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,70C. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan
bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena
tereftalat, glukosa asetat dan polivinal asetat).

Asam borat merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat
dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau asam klorida pada boraks. Dimana boraks adalah
senyawa kimia natrium tetrabonat (NaB407), berbentuk padat jika dilarutkan dalam air akan menjadi
natrium hidroksida. Boraks ataupun asam borat memiliki khasiat antiseptika. Pemakaiannya dalam
obat-obatan seperti bedak, salep, dan lain-lain.

Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa disebut o-
hidroksibensaldehid, o-formilfenol, atau 2-formilfenol. Senyawa ini stabil, mudah terbakar dan tidak
cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat, asam kuat, dan pengoksidasi kuat.

Gugus fungsional yang paling sering dijumpai yang mampu memberikan keasaman pada molekul
obat adalah gugus karboksilat. Senyawa asam karboksilat mampu melepaskan proton (H+) menjadi
anion sisa asam. Oleh karena itu identifikasi senyawa asam ini umumnya dilakukan dengan
mengidentifikasinya dalam bentuk anion organik Dalam pemeriksaan golongan asam ini, uji
pendahuluan pendukung adalah rasanya yang sangat asam. Beberapa senyawa lain yang merubah
lakmus biru menjadi merah adalah garam hidroklorida dari golongan senyawa alkaloid (misalnya
efedrin hidroklorida, tiamin hidroklorida,dan lain-lain), tetapi pada uji pendahuluan golongan
senyawa ini rasanya yang pahit (tidak asam) (Widhihastuti,2023).

Anda mungkin juga menyukai