Guru Pembimbing :
Nur Permatasari, S. Pd
Disusun Oleh:
Alifia Rahmawati
XI IPS 3
Jl. Raya Jatimulya, RT.001/RW.013, Jatimulya, Kec. Tambun Sel., Kota Bekasi, Jawa
Barat 17510
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah sejarah wajib ini
sebelum tanggal 20 Mei 2023.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bu Sari selaku guru Sejarah.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran
sejarah wajib yang di bimbing oleh Ibu Nur Permata Sari S. pd.Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sejarah peristiwa yang terjadi pada tanggal 17
September 1945 – Palang merah indonesia (PMI). Penulis menyadari makalah yang penulis
tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bangunakan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Alifia Rahmawati
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PMI bubar pada saat pendudukan
Jepang..................................................................3
2.2 Ir Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk
PMI.....................................3
2.3 Pergantian nama organisasi NERKAI menjadi PMI................................................
3
Palang Merah Indonesia atau biasa dikenal dengan singkatan PMI merupakan salah satu
organisasi kemanusiaan yang ada di Indonesia. PMI pertama kali didirikan sejak tanggal 21
Oktober 1873 dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai). Pada tanggal 17
September 1945 akhimya Perhimpunan Palang Merah Indonesia secara resmi dibentuk.
Kegiatan pertamanya yakni membantu korban perang revolusi kemerdekaan RI serta
mengembalikan korban tawanan perang sekutu maupun Jepang sehingga PMI telah mendapat
pengakuan secara internasional. Pada dasarnya PMI mempunyai empat tugas pokok yakni
kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana, pelatihan pertolongan pertama untuk
sukarelawan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan transfusi darah.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdirinya Palang Merah Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang
Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda
mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie
(Nerkai).Kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang. Perjuangan untuk mendirikan
Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh
Dr. RCL Senduk dan Dr. Banhder Djohan, Rencana tersebut mendapat dukungan luas
terutama dari kalangan terpelajar Indonesia.Mereka berusaha keras membawa rancangan
tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak
mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat.
Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk
membentuk Badan Palang Merah Nasional. Namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan
dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali
disimpan. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke dalam sidang Konferensi
Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu
disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat.
Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk
membentuk Badan Palang Merah Nasional. Namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan
dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali
disimpan.
Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, pada tanggal 3
September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan
Palang Merah Nasional kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmojo untuk
membentuk suatu badan Palang Merah Indonesia pada 3 September 1945, dan pada tanggal 5
september 1945 dr. Buntaran Martoatmojo membentuk panitia yang terdiri dari 5 orang (dr.
R. Mochtar, dr. Bahder Djohan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala dan Akhirnya
tanggal 17 September 1945 terbentuklan PMI dengan Ketua Pengurus Besar yang Pertama
adalah Drs. Mohammad Hatta.
Satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka 16 Januari 1950 pemerintah belanda
membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya ke PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr.
B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan.
Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September
1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah
Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang
terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr.
Sitanala (anggota).
Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 yang di
ketuai oleh Drs. Mohammad Hatta. Didalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka
16 Januari 1950 pemerintah belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya ke PMI.
Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder
Djohan.PMI terus memberikan bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat
mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan dengan Keppres No. 246
tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI. Adapun tugas utama
PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk
memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi
Konvensi Jenewa 1949
21 Oktober 1873
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama
Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands
Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI).
3 September 1945
Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr.
Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk
menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu
fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
5 September 1945
Pada 5 September 1945, dr. Buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R.
Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan
pembentukan Palang merah di Indonesia.
17 September 1945
Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia
(PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.
16 Januari 1950
Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda
membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili
oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan.
Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No.
246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan
korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.
1950
Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional
(ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional
ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang
disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC)
pada Oktober 1950.
Saat ini
Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data
per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan
pelayanan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tanggal 3 September diperingati sebagai hari Palang Merah Indonesia (PMI) nasional. PMI
selalu mempunyai tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit
merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan
kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan
sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia.
Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah secara sederhana berfungsi sebagai simbol
perlindungan bagi petugas medis atau mereka yang menjalankan fungsi medis dalam situasi
perang atau kekerasan lainnya, dengan tujuan agar mereka tidak menjadi sasaran serang.
SARAN
Penulis menyadari dalam penulisan makalah “17 September 1945 – Palang merah indonesia”
masi jauh dari kata sempurna dan masi perlu dilakukan penelitian lanjutan. Namun, dengan
penelitian sederhana ini penulis sangat berharap dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan
baru kepada para pembaca
Penulis menyarankan, supaya peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini. Karena
pada umumnya, sejarah yang berbicara tentang pemerintahan memang ramai dibicarakan
namun sejarah yang berbicara tentang masyarakat politiknya masih susah untuk ditemukan.
Selanjutnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi penambah khazanah keilmuan
DAFTAR PUSTAKA
Widhia Arum Wibawana, (27 Juli 2022), mengenal PMI, Diakses 23 Mei 2023, Dari
https://news.detik.com/berita/d-6202056/sejarah-pmi-mengenal-sejarah-palang-merah-di-
indonesia
Meilani Teniwut (8 Mei 2023), Hari palang merah, Diakses 23 Mei 2023, Dari
Sumber: https://m.mediaindonesia.com/humaniora/579483/hari-palang-merah-indonesia-pmi-
sejarah-dan-tugas