Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wiwin Nur Wanti

Nim : 22407144037
Kelas :B
Prodi : Ilmu Sejarah

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan


Teknologi, Kesenian, Dan Kebudayaan

Paradigma secara sederhana dapat diartikan sebagai kerangka pikir untuk melihat suatu
permasalahan. Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan.
Menuru Thomas Kuhn, bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.
Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok
persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para
illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana
seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam
mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan
yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.

Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu
pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi.
Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak,
acuan, orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma
berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolak ukur, parameter, arah, dan tujuan dari
sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam
melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki arti bahwa segala aspek
pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu pembangunan
nasional ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek rohani,
jasmani, aspek individu, sosial, dan ketuhanan. Pancasila sebagai paradigma pembangunan tidak
hanya menjadi landasan, acuan, atau metode, melainkan turut menjadi nilai serta tujuan yang
ingin dicapai dalam proses pembangunan di Indonesia. Dengan demikian, peran Pancasila bagi
bangsa Indonesia tak hanya sebagai pedoman atau pandangan hidup, melainkan juga sebagai
kerangka acuan dalam pembangunan nasional.

Di masa sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi semakin melaju dan berkembang
dengan pesat. Pengembangan IPTEK yang selalu mengejar kemajuan materiil juga harus tetap
memperhatikan aspek-aspek spiritual, oleh karena itu harus ada paradigma yang menjadi
landasannya. Di indonesia sendiri yang menjadi landasan paradigma dalam pengembangan
IPTEK adalah Pancasila. Pancasila dijadikan landasan pengembangan IPTEK karena setiap nilai
Pancasila mengandung hal-hal penting yang juga menunjukan etika dalam mengembangkan
IPTEK. Seperti pada sila pertama yang menekankan bahwa pengembangan IPTEK dimaknai
sebagai bentuk syukur pemberian akal oleh Yang Maha Esa. Sehingga dalam proses
pengembangan IPTEK tidak dibuat untuk mencederai keyakinan umat beragama. Lalu pada sila
kedua menekankan bahwa dalam pengembangan IPTEK harus dengan cara-cara yang
berperikemanusiaan dan tidak merugikan manusia individual maupun umat manusia yang
sekarang maupun yang akan datang agar bisa menyejahterakan manusia.

Sila ketiga yang mengingatkan agar pengembangan IPTEK ditujukan untuk seluruh tanah
air dan bangsa secara merata. Selain itu, sila ini juga memberikan kesadaran bahwa rasa
nasionalisme bangsa Indonesia dapat meningkat dengan adanya kemajuan IPTEK. Sila keempat
yang menekankan agar membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat
mengembangkan IPTEK dan merasakan hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing-
masing sehingga tidak terjadi monopoli IPTEK. Dan juga yang terakhir sila kelima yang
menekankan bahwa dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan pada keseimbangan dan
keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.

Selain dalam hal pengembangan IPTEK pancasila juga dijadikan sebagai landasan dalam
pembangunan sosial dan budaya di indonesia. Berlandaskan pada sila kedua dan ketiga
Pancasila, pembangunan sosial budaya dilakukan dan dikembangkan dengan cara yang baik dan
beradab yaitu menghargai semua adat dan kebudayaan yang ada di indonesia dan juga
pembangunan sosial dan budaya ini ada sebagai wujud penghargaan terhadap keberagaman
kebudayaan yang ada di Nusantara. Pembangunan sosial budaya ini diharapkan mampu
meningkatkan harkat serta martabat manusia, yakni menjadi manusia yang berbudaya serta
beradab.

Anda mungkin juga menyukai