Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sapriana

NIM: 22.C2.0104
Semester : 1
Mata Kuliah : Bioetik dan Medikolegal
Dosen Pengampu : Prof. Dr. dr. Anies, Sp.PK

1. Buatlah sebuah kasus pelanggaran etika profesi & upaya apa yang seharusnya dilakukan?
Kasus pelanggaran etika:
Tuan Santoso pergi berobat ke dokter Alam di RS Kasih. Kemudian karena merasa kurang puas
dengan diagnosa yang diberikan dan penjelasan yang diberikan oleh dokter Alam, Tuan Santoso
pergi menemui Dokter Chika di RS Elang. Di ruangan periksa, Tuan Santoso menjelaskan bahwa
dirinya sudah pergi ke Dokter Alam dan diberitahu penyakitnya adalah demam berdarah. Setelah
Dokter Chika melakukan pemeriksaan, kemudian Dokter Chika mengatakan bahwa Dokter Alam
salah diagnosa, diagnosa yang benar adalah malaria. Dalam ruangan itu, Dokter Chika
menyalahkan Dokter Alam didepan Tuan Santoso dan mengatakan bahwa jika dirinya yang
memeriksa Tuan Santoso, dia tidak mungkin melakukan kesalahan seperti itu karena dia adalah
seorang dokter yang pintar dan pengalamannya sudah banyak. Dokter Chika pun mengatakan
bahwa kesalahan diagnosa ini sangat fatal dan dapat merugikan pasien dari sisi finansial dan nyawa
pasien pun dapat terancam.
Upaya yang seharusnya dilakukan:
Dokter Alam dapat melaporkan Dokter Chika atas pelanggaran KODEKI Pasal 4 dan Pasal 18
kepada MKEK.

2. Seandainya kasus yg sama telah masuk ke ranah hukum, apa konsekuensinya?


Konsekuensi kasus yang sama telah masuk ke ranah hukum:
Jika pasien menuntut Dokter Alam, karena belum terpenuhinya unsur malpraktek 4D (Duty,
Dereliction of duty, Damage & Direct Caution), maka Dokter Alam seharusnya tidak terbukti
bersalah.
Untuk Dokter Alam, bisa menuntut Dokter Chika dengan pasal pencemaran nama baik atau
perbuatan tidak menyenangkan, namun biasanya hal tersebut jarang terjadi.
3. Keputusan apa yg mempengaruhi pembuatan keputusan etis antara lain pekerjaan. Berikan
contoh & penjelasan, terkait pekerjaan / profesi saudara?
Keputusan yang mempengaruhi pembuatan keputusan etis, antara lain adalah pekerjaan.
Contohnya adalah saya seorang apoteker. Ketika saya bekerja diinstalasi farmasi Rumah Sakit
Jiwa, saya dimintai obat penenang oleh pacar saya yang juga adalah pemakai narkotika, dalam diri
saya muncul konflik. Karena saya tau ada kemungkinan saya ditinggalkan oleh pacar saya jika
saya tidak memenuhi keinginannya. Disisi lain, saya mengetahui jika saya memberikan obat
tersebut kepadanya, dia akan terus ketergantungan dengan obat penenang tersebut. Di lain sisi saya
juga ingin dia sembuh. Saya tidak bisa menolak permintaan dia karena pekerjaan saya diinstalasi
farmasi, sehingga saya sebenarnya memiliki akses yang luas terhadap berbagai macam obat
penenang.

4. Defensive medicine mengapa terjadi?


Terjadinya defensive medicine karena semakin maraknya penuntutan (kriminalisasi) terhadap
dokter. Dua bentuk utamanya adalah penghindaran dan pencarian jaminan. Untuk penghindaran:
Dokter hanya mau melakukan tindakan medis jika dirinya sudah benar-benar aman dari berbagai
macam gugatan yang semakin lama semakin banyak ditujukan terhadap dokter—dokter. Hal-hal
ini dapat menimbulkan overly examination & treatment (berujung pada pencarian jaminan).
Dokter melakukan pemeriksaan-pemeriksaan dan pengobatan-pengobatan tambahan yang
seharusnya tidak perlu untuk mengurangi hasil yang buruk, mencegah pasien untuk mengajukan
tuntutan malpraktek dan memberikan bukti bahwa dirinya telah melakukan segalanya sesuai
standar perawatan.

Anda mungkin juga menyukai