Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PELAKSANAAN UMRAH

Ibadah umroh merupakan ibadah ziarah ke kota Mekkah dengan melaksanakan beberapa
amalan mulai dari niat/ ihram, tawaf, sa’i hingga diakhiri dengan memotong rambut. Berikut ini
adalah pengertian umroh beserta syarat, hukum, rukun hingga waktu pelaksanaannya.
Allah SWT menjadikan Ka’bah sebagai Baitullah menjadi tempat berkumpul seluruh umat Islam
di seluruh dunia. Hal ini sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-
Baqarah ayat 125 yang memiliki arti:
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia
dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah
Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang
thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud" (QS. Al Baqarah: 125).

Syarat Melaksanakan Umroh:


Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah umroh. Jika
persyaratan orang yang dapat melaksanakan umroh tidak dipenuhi, maka kewajiban seseorang
untuk melaksanakan umroh akan gugur.
Syarata Umroh :
- Beragama Islam
- Berakal sehat dan Aqil Baligh
- Merdeka dari perbudakan
- Memiliki kemampuan seara kesehatan fisik dan finansial
- Bagi wanita harus ada mahramnya

Hukum Umroh
Hukum melaksanakan umroh berbeda-beda oleh sebagian ulama. Dalam pendapat Imam Syafii
dan Imam Hambali menyatakan bahwa ibadah umroh hukumnya wajib untuk satu kali seumur
hidup bagi yang mampu.
Sementara itu pendapat Imam Maliki dan Imam Hanafi menyatakan bahwa ibadah umroh
hukumnya adalah sunnah muakkadah.
Menurut ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali, hukum umrah adalah wajib. Pendapat ini
dilandasi:
1. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 196 yang berbunyi,

‫َو َأِتُّم وا اْلَح َّج َو اْلُع ْمَر َة ِهَّلِل‬


Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah...," (Q.S. Al-Baqarah /2/:196)

2. Dari Aisyah RA yang pernah bertanya pada Rasulullah,


‫َع ْن َعاِئَشَة َقاَلْت ُقْلُت َيا َر ُسوَل ِهَّللا َع َلى الِّنَس اِء ِج َهاٌد َقاَل َنَعْم َع َلْيِهَّن ِج َهاٌد اَل ِقَتاَل ِفيِه اْلَح ُّج َو اْلُع ْمَر ُة‬

Artinya: 'Wahai Rasulullah, apakah wanita wajib berjihad?' Nabi menjawab, 'Ya, wajib atas
mereka berjihad tanpa berperang yaitu, haji dan umrah,' (HR Ibnu Majjah).

Waktu Pelaksanaan Umroh


Waktu melaksanakan umroh dapat dilakukan kapan saja. Namun menurut pendapat Abu
Hanifah ada beberapa waktu makruh untuk melakukan umroh seperti Idul Adha, hari tasyriq,
dan Arafah.
Ihram (‫رام‬44‫ ) إح‬adalah keadaan seseorang yang telah berniat
untuk melaksanakan ibadah haji dan atau umrah. Mereka yang
melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal "muhrim" dan
jamak "muhrimun". Calon jamaah haji dan umrah harus
melaksanakannya sebelum di miqat dan diakhiri dengan
tahallul.

Pakaian Ihram
Pakaian ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar kain yang tidak berjahit yang dipakai untuk bagian
bawah menutup aurat, dan kain satunya lagi diselendangkan. Sedangkan pakaian ihram wanita
adalah menutup semua badannya kecuali muka dan telapak tangan (seperti pakaian ketika
sholat).
Warna pakaian ihram disunatkan putih.
Pantangan (Larangan)
Ketika ihram diharamkan baginya melakukan perbuatan tertentu seperti :
- Memakai pakaian berjahit, menutup kepala (bagi lelaki) dan muka (bagi perempuan),
- Bagi keduanya dilarang memakai wangi-wangian kecuali yang dipakai sebelum berihram,
bersetubuh, menikah, melontarkan ucapan kotor, membunuh binatang dan tumbuhan,
memotong rambut/ kuku, dan lain-lain.

TUNTUNAN SHALAT
Sebagai seorang muslim, shalat merupakan kewajiban yang utama dikerjakan. Di mana pun
ibadah ini tak boleh ditinggalkan. Meski begitu, Allah SWT selalu memberikan kemudahan bagi
hambanya.
Beberapa kondisi tertentu memperbolehkan kaum Muslim untuk menggabungkan (jamak) dan
meringkas (qashar) shalat wajib. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, surat al-Baqarah (2) ayat
286: "Allah tidak membebani satu jiwa kecuali sebatas kemampuannya".
Shalat Jamak :
adalah mengumpulkan dua shalat dalam satu waktu, yakni shalat Dzuhur dengan shalat Ashar
dan shalat Maghrib dengan salat Isya.
Shalat Qasar:
adalah memendekkan/meringkas jumlah rakaat. Pada shalat empat rakaat menjadi dua rakaat,
yaitu shalat Dzuhur, Ashar dan Isya.

Shalat Jamak dapat dilaksanakan dengan 2 cara :


1. Salat Jamak Taqdim :
Dilakukan di waktu awal shalat fardhu. Meringkas atau mengerjakan 2 shalat wajib sekaligus
di waktu shalat yang pertama atau awal, yakni :
- Shalat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan di waktu Dzuhur. Jika niat jamak saja, tanpa
meringkas (qashar) shalat, berarti dikerjakan 4 rakaat Dzuhur hingga salam, dan 4 rakaat
Ashar.
- Jika Anda memiliki niat mengerjakan jamak dan qashar sekaligus, berarti dikerjakan
dengan 2 rakaat Dzuhur lalu salam dan lanjut 2 rakaat untuk Ashar.
- Salat Maghrib dan Isya, dikerjakan di waktu Maghrib. Niat salat jamak Maghrib dan Isya
tanpa qashar, berarti 3 rakaat Maghrib lalu salam dan 4 rakaat Isya.
- Jika Anda memiliki niat mengerjakan jamak dan qashar sekaligus, berarti dikerjakan
dengan 3 rakaat Maghrib lalu salam dan lanjut 2 rakaat untuk Isya. Tidak meringkas Maghrib
menjadi 1,5 rakaat.
2. Salat Jamak Takhir :
Pemahamannya hampir sama dengan sebelumnya, letak perbedaannya pada niat dan
waktu pengerjaannya. Jamak takhir dilakukan di waktu salat yang terakhir, seperti :
- Salat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan di waktu Ashar. Jika Anda memiliki niat mengerjakan
jamak dan qashar sekaligus, berarti dikerjakan dengan 2 rakaat Ashar lalu salam dan
lanjut 2 rakaat untuk Dzuhur.
- Salat Maghrib dan Isya, dikerjakan di waktu Isya. Perbedaannya lagi, ketika mengerjakan
salat jamak qashar, berarti 2 rakaat untuk Isya baru salam, dilanjut 3 rakaat untuk
Maghrib.
Shalat Qashar (Memendekan / Meringkas Rakaat)
Terdapat 3 sHalat fardhu yang boleh diqashar, yakni, Dzuhur, Ashar, dan Isya, yang mana
aslinya berjumlah 4 rakaat.
Jika diqashar maka dikerjakan cukup 2 rakaat. Hanya diperbolehkan bagi yang sedang dalam
perjalanan atau bepergian jauh.

Cara Shalat Jamak Qashar


Niat dalam shalat jamak qashar adalah :
A. Jamak takdim qashar zhuhur dengan ‘Ashar
1. Niat shalat zhuhur
‫“ ُأَص ِّلْي َفْر َض الُّظْهِر َر َك َع َتْيِن ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َم ْج ُم ْو ًعا ِباْلَع ْص ِر َجْمَع َتْقِد ْيٍم َقْص َر ا ِهلل َتَع اَلى‬
Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim qashar dengan
‘ashar karena Allah Ta’ala.”
2. Takbirotul Ikhram
3. Sholat zhuhur 4 rakaat seperti biasa
4. Salam
5. Berdiri lagi dengan niat shalat jamak qashar ashar :
6. Niat shalat qashar ’Ashar
‫ُأَص ِّلْي َفْر َض اْلَع ْص ِر َر َك َع َتْيِن ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َم ْج ُم ْو ًعا ِبالُّظْهِر َجْمَع َتْقِد ْيٍم َقْص َر ا ِهلل َتَع اَلى‬
“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim qashar dengan
zhuhur karena Allah Ta’ala.”
7 Takbirotul Ikhram
8. Shalat Ashar 4 rakaat seperti biasa
9. Salam
Catatatan : Setelah salam pada rakaat pertama harus langsung berdiri, tidak boleh diselingi
perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo’a bercakap-cakap dan lain-lain)
B. Jamak takdim qashar maghrib dengan isya.
Yang boleh diqashar hanya ‘Isya saja.
Niatnya sebagai berikut:
‫ُأَص ِّلْي َفْر َض اْلِع َش اِء َر َك َع َتْيِن ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َم ْج ُم ْو ًعا ِباْلَم ْغ ِر ِب َجْمَع َتْقِد ْيٍم َقْص َر ا ِهلل َتَع اَلى‬
“Sengaja aku shalat ‘isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim qashar
dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”

C. Jamak takhir qashar zhuhur dengan Ashar Niat shalat jamak takhir zhuhur
‫ُأَص ِّلْي َفْر َض الُّظْهِر َر َك َع َتْيِن ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َم ْج ُم ْو ًعا ِباْلَع ْص ِر َجْمَع َتْأِخ ْيٍر َقْص َر ا ِهلل َتَع اَلى‬
“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir qashar
dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”
Niat shalat takhir qashar Ashar
‫ُأَص ِّلْي َفْر َض اْلَع ْص ِر َر َك َع َتْيِن ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َم ْج ُم ْو ًعا ِبالُّظْهِر َجْمَع َتْأِخ ْيٍر َقْص َر ا ِهلل َتَع اَلى‬
“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak tahkir qashar
dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”

D. Jamak takhir qashar maghrib dengan isya Yang boleh diqashar hanya ‘isya saja.
Niatnya sebagai berikut:
‫ُأَص ِّلْي َفْر َض اْلِع َش اِء َر َك َع َتْيِن ُم ْسَتْقِبَل اْلِقْبَلِة َم ْج ُم ْو ًعا ِباْلَم ْغ ِر ِب َجْمَع َتْأِخ ْيٍر َقْص َر ا ِهلل َتَع اَلى‬
“Sengaja aku shalat ‘isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir qashar dengan
maghrib karena Allah Ta’ala.”

Anda mungkin juga menyukai