Anda di halaman 1dari 32

PERANCANGAN DATABASE LAUNDRY KILOAN

Disusun oleh:
Kelompok-7
1. Muhammad Siddiq (202043500860)
2. Agra Saputra (202043502406)
3. Amri Alfiansyah (202043500899)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH


SWT atas kehendak dan karunia-Nya lah sehingga makalah kami yang berjudul
“Perancangan Database Laundry Kiloan” dapat kami selesaikan, dengan harapan
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah Sistem Basis Data, Ibu Dwi Marlina M.Kom. M.Kom. yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini. Kami jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Jakarta, Juni 2022

( Kelompok – 7 )

i
Abstrak

Perkembangan teknologi yang tidak terbendung membuat hampir semua


sektor usaha tidak dapat lepas dari perkembangan dan penggunaan teknologi
tersebut termasuk usaha laundry.Banyaknya konsumen pada laundry shayne
sehingga mengakibatkan staff kesulitan untuk membuat dan menyimpan data
secara manual.Objek penelitian kami adalah laundry shayne pemilihan objek ini
adalah untuk melihat keterkaitan antara sistem informasi komputer dengan usaha
laundry.Metode yang digunakan adalah melakukan
wawancara,observasi,danpengamatan terhadap transaksi atau kegiatan
pengelolaan bisnis laundry yang dilakukan oleh custommer dan staff.Dari
permasalahan tersebut kami tertarik untuk merancang suatu Database sebagai
dasar dari sistem informasi tersebut.

Keywords:Sistem informasi,laundry,metode,database

ii
Daftar Isi
Hal

Kata Pengantar ii
Abstrak iii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Rumusan Masalah 2
D. Tujuan 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sistem Basis Data 3
1. Pengertian Basis Data 3
2. Pengertian Sistem Basis Data 3
3. Komponen Sistem Basis Data 6
4. Lingkungan Sistem Basis Data 6
B. Model Data 6
C Rancangan Sistem Basis Data 9
D. Pengertian dari objek yang dijadikan judul 14
BAB III METODOLOGI PENULISAN
A. Langkah-langkah penyusunan makalah 15
B. Metode Pengumpulan Data 16
C. Langkah-langkah Pengembangan Sistem 16
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tahapan Normalisasi 18
B. Model Data 23
1. ERD 23
2. Model Relasional 23
C. Spesifikasi Data 24
D.Rancangan Input 25
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 26

iii
B. Saran 26

DAFTAR PUSTAKA 27

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan seiring dengan
meningkatnya kebutuhan manusia akan teknologi, sehingga saat ini hampir
setiap orang menggunakan basis data dalam berbagai cara, bahkan sampai dalam
hal menyimpan data keluarga, temannya dan bisnis. Data-data tersebut bisa jadi
hanya disimpan di komputer menggunakan software word-processing, seperti
notepad, MS. Word dan sebagainya, atau di dalam sebuah spreadsheet, seperti
MS. Excel, Google Spreadsheet dan lain-lain. Meskipun demikian, cara paling
baik untuk menyimpan data adalah menggunakan software manajemen basis
data. Dengan software yang handal ini, kita tidak hanya dapat menyimpan data,
namun juga dapat memanipulasinya, dan mengambil data dalam berbagai cara
sesuai yang kita butuhkan.
Sistem Basis Data sangatlah penting digunakan pada lingkungan
perusahaan, instansi, organisasi sekalipun khususnya pada bisnis yang kami pilih
yaitu Laundry Shyne yang sebelumnya hanya mengandalkan buku dan kwitansi
yang ditulis secara manual sebagai system penyimpanan datanya.
Pada beberapa bulan terakhir perkembangan bisnis Laundry Shyne
berkembang pesat dan semakin ramai sehingga mengakibatkan staff kesulitan
untuk membuat dan menyimpan data secara manual.
Dari masalah di atas kami tertarik untuk membantu aktivitas usaha,
terutama di bagian penyimpanan data transaksi, maka dalam tulisan ini akan
mengambil judul makalah “Perancangan Sistem Basis Data Laundry Shyne”.

1
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang kami lakukan pada Laundry
Shyne dapat dilihat masalah-masalah yang dihadapi, yaitu:
1. Pengelolaan data dan pencatatan pelayananjasa Laundry Shyne, serta
pendaftaran konsumen masih dilakukan dengan ditulis tangan dalam sebuah
buku aktifitas laundry, sehingga proses pengelolaan data tersebut
membutuhkan waktu yang lama.
2. Pembuatan nota Laundry masih manual sehinggadirasa belum efektif.
3. Penumpukan nota Laundry yang masih menggunakan media kertas, sehingga
menyulitkan staff dalam pencarian data Laundry ketika adanya klaim.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana system yang berjalan pada pelayanan jasa di Laundry sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pihak Laundry Shyne?
2. Bagaimana cara merancang Sistem Basis Data pada Laundry Shyne yang
dapat mengatasi permasalahan?

D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana system yang sedang berjalan sehingga peneliti
dapat membuat perancangan system informasi pelayanan jasa di Laundry
Shyne.
2. Untuk membuat rancangan system informasi pelayanan jasa di Laundry
Shyne yang dibutuhkan.
3. Untuk meningkatkan efektivitas dan kinerja pelayanan jasa di Laundry
Shyne.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sistem Basis Data


1. Pengertian Sistem Basis Data
Di kutip dari “Connolly dan Begg” (2010). Database merupakan gabungan
informasi yang saling terkait dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi
dalam sebuah organisasi.
Di kutip dari “Indrajani” (2015). Database merupakan himpunan informasi
yang saling berhubungan dan terkait satu sama lain dirancang untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan organisasi.
Di kutip dari “Connolly dan Begg” (2010) versi lainnya. Sistem database
merupakan bagian dari program aplikasi yang ada di komputer. Digunakan untuk
penyatuan database itu sendiri dengan Database Management System (DBMS).

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa Basis data adalah kumpulan
informasi atau keterangan yang diolah agar bisa diakses, di proses, dikelola, dan
diperbarui dengan mudah. Database biasanya berisi kumpulan catatan atau arsip
informasi tentang transaksi penjualan maupun pelanggan tertentu. Database
secara umum disimpan dan diakses secara dari sistem komputer. Dimana
database lebih kompleks dan dikembangkan dengan menggunakan desain formal
dan teknik pemodelan.

2. Pengertian Sistem Basis Data


Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem manajemen basis data
menurut para ahli, untuk mendukung pengertian dari sistem basis data :

3
1. Connolly & Begg, 2002
Database Management System adalah sebuah perangkat lunak yang
memungkinkan pengguna mendefinisi, membentuk dan mengatur basis data dan
yang mengendalikan akses ke basis data. DBMS berinteraksi dengan pengguna
aplikasi program dan basis data (Connolly & Begg, 2002) Lebih lanjut,
disebutkan pula oleh Connolly dan Begg, bahwa Database Management System
adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna dapat
mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengatur akses ke Basis Data.

Biasanya DBMS memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan Database


melalui sebuah Data Definition Language (DDL), menspesifikasikan tipe
data,struktur dan batasan pada data yang disimpan pada Database.

Kemudian juga memungkinkan insert, update, delete, dan mengambil data


dari Database melalui Data Manipulation Language (DML), mempunyai pusat
penyimpanan untuk semua data dan deskripsi data memungkinkan DML untuk
menyediakan fasilitas umum untuk data tersebut yang umumnya disebut bahasa
query

2. Elmasri. N.
Sistem manajemen database (DBMS) merupakan kumpulan program untuk
membuat dan memaintain sebuah database oleh user. DBMS merupakan sistem
software general-purpose yang memiliki fasilitas proses define, construct dan
manipulate database untuk aplikasi yang bervariasi.

3. C.J. Date
Date, selain mendefinisikan mengenai Data, juga memeberikan pernyataan
mengenai definisi dari DBMS. Menurut Date, DBMS itu merupakan sebuah

4
software atau perangkat lunak komputer yang ditujukan untuk menghandel
seluruh akses ke dalam database (basis data) untuk kemudian melayani
kebutuhan user yang akan melakukan akses ke dalam database tersebut.

4. S.Attre
Attre mengatakan bahwa DBMS pada dasarnya merupakan sebuah software,
sekaligus juga hardware dan juga firmware serta prosedur – prosedur yang
mampu melakukan tugas dalam me-manage atau mengatur database atau basis
data.

5. Gordon.C. Everest
Everest mengatakan bahwa pada dasarnya, DBMS merupakan salah satu
proses manajemen yang paling efektif dalam pengorganisasian data. Hal ini
disebabkan karena DBMS memiliki fungsi untuk membantu melakukan proses
organisasi pada basis data atau database.

6. Kadir (2003)
Tokoh lainnya, yaitu Kadir (2003) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
DBMS adalah suatu program komputer atau software komputer yang digunakan
untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan juga memperoleh
data atau informasi dengan praktis dan juga efisien dari sebuah database atau
basis data.

Berdasarkan beberapa pendapat dari tokoh dan juga ahli komputer di atas
mengenai DBMS, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan DBMS
atau Database Management System adalah sebuah program atau software
komputer yang memilki fungsi utama untuk memanipulasi, me-manage, dan juga
melakukan pengaturan terhadap database atau basis data.

5
3. Komponen Sistem Basis Data
Komponen Utama Sistem Basis Data :
•Perangkat Keras (Hardware) seperti komputer, memori, storage (Harddisk),
peripheral, dll.
•Sistem Operasi (Operating System) yaitu Program yang menjalankan sistem
komputer, mengendalikan resource komputer dan melakukan berbagai operasi
dasar sistem komputer.
•Basis Data (Database) berfungsi untuk menyimpan berbagai obyek database
(struktur tabel, indeks,dll).
• DBMS (Database Management System), yaitu perangkat lunak yang
memaintain data dalam jumlah besar.
•Pemakai (User) atau para pemakai database.
• Aplikasi (perangkat lunak) lain atau program lain dalam DBMS.

B. Model Data
Model Data dapat dikatakan sebagai kumpulan perangkat yang merupakan
suatu cara konseptual untuk menggambarkan dan menjelaskan data, hubungan
data, sematik data dan batasan data yang tersimpan dalam basis data dan
bagaimana hubungan antar data untuk digunakan para pemakai secara logik
yang terintergrasi di dalam suatu organisasi. Berdasarkan jenisnya, model data
dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
1. OBDM (Object Based Data Model) = Model Data berbasis Obyek
2. RBDM (Record Based Data Model) = Model data berbasis Record
3. PBDM ( Physical Based Data Model) = Model data berbasis Fisik

1. OBDM (Object Based Data Model) = Model Data berbasis Obyek


Jenis model data berbasis obyek merupakan himpunan data dan prosedur atau
relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data
berdasarkan pada obyek data. Pada jenis model ini terdiri dari beberapa bagian
yaitu, Entity Relationship Model, Semantic Model dan Binary model.

6
Entity Relationship Model
Entyty relationship model atau model data keterhubungan antar entitas yaitu
menjelaskan hubungan antar data dalam sistem basis data berdasarkan suatu
presepsi bahwa real world dari obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan
relasi antara obyek-obyek tersebut. Model entity relationship ini pertama
diperkenalkan oleh Peter Chen pada tahun 1976.
Entity Relationship model berisi ketentuan atau aturan khusus yang harus
dipenuhi oleh isi database. Aturan terpenting aalah Mapping Cardinslities, yang
menentukan jumlah entity yang dpat dikaitkan dengan entity lainnya melalui
relationship-set.
Elemen-elemen yang digunakan dalam Entity Relationship menggunakan
simbol simbol flow dibawah ini:

Semantic Model
Pada dasarnya semantic Model memiliki arti yang hampir sama denga entity
relationship model. Hanya perbedaan yang tampak pada relasi objek dasar yang

7
tidak dinyatakan dengan simbol melainkan meggunakan kata-kata (semantic).
Contohnya pada gambar diatas. Tanda panah menunjukkan adanya relasi antar
entity, sedangkan garis lurus menunjukkan atribut/unsur dari entity.

Binary Model
Binary model adalah model data yang memperluas definisi dari entity, bukan
hanya atribute-atributenya, tetapi juga tindakan-tindakan.
Relasi memiliki tiga tipe biner, yaitu:
1. One-to-one (1:1). Hubungan terjadi bila setiap instansi entitas hanya
memiliki satu hubungan dengan instansi entitas lain.
2. One-to-many (1:M). Relasi ini terjadi bila setiap instansi dapat
memiliki lebih dari satu hubungan terhadap instansi entitas lain
tetapi tidak kebalikannya.
3. Many-to-many (M:N). Hubungan saling memiliki lebih dari satu
dari setiap instansi entitas terhadap instansi entitas lainnya.

2. RBDM (Record Based Data Model) = Model data berbasis Record


Pada jenis model data berbasis record yaitu himpunan data dan prosedur atau
relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data
model yang didasarkan pada record. Pada jenis model data ini terdapat
beberapa bagian yaitu, Hierarchycal model, Network model, Relational model.

Hirarki Model
Hirarki model biasa juga disebut tree structure (Struktur Pohon),
hubungan bertingkat. Dalam model ini elemen-elemen penyusunnya disebut
node. Dapat berupa rincian data, agregat data, dan record.
Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam Model Hirarki
⇒ Root: node yang memiliki kedudukan paling tinggi dalam hirarki
⇒Parent : node yang memiliki kedudukan lebih tinggi

8
⇒ Child : node yang memiliki kedudukan lebih rendah
⇒ Leaves: node yang tidak mempunyai child

Network Model
Mirip dengan hirarki model, dimana data dan hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada
susunan record dan linknya yaitu network model menyusun record-record
dalam bentuk graph. Sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent.

Relational Model
Representasi dalam bentuk tabel yang terdapat sejumlah Bratis yang
menunjuk record dan kolom yang menunjuk atribut.
Model ini banyak digunakan dalam pemodelan dan perancangan Basis
Data. Konsep dan terminologi yang digunakan mirip dengan kondisi real
yang dihadapi oleh pemkai sehingga mudah dipahami.

3. PBDM ( Physical Based Data Model) = Model data berbasis Fisik

Pada jenis model data berbasis fisik digunakan untuk menguraikan data di
tingkat internal atau menjelaskan kepada pemakai bagaimana data-data dalam
basis data disimpan dalam media penyimpanan secara fisik. Model ini
jararang digunakan karena kerumitan dan kompleksitasnya yang justru
menyulitkan pemakai. Pada model ini terdapat beberapa bagian antara lain:
Unifying model dan frame memory.

C. Rancangan Sistem Basis Data


Ada tahapan tahapan yang perlu dilakukan dalam merancang sebuah
database. Namun sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu mengenai apa
itu perancangan database.

9
Connolly (2002: 279) menyebutkan bahwa perancangan database atau
basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data
yang akan mendukung operasi dan tujuan perusahaan. Perancangan database
juga bisa diartikan sebagai proses untuk menentukan isi dan pengaturan data
yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
Tujuan dari perancangan database sendiri adalah untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi, menyediakan struktur
informasi yang mudah dimengerti oleh pengguna, serta mendukung
pemrosesan pada sistem database.

Ada 6 tahap yang perlu dilakukan dalam proses perancangan suatu database.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut:

1. Pengumpulan Data dan Analisis


Tahap pertama yang perlu dilakukan dalam perancangan sebuah database
adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dari pengguna
aplikasi database. Untuk itu, perlu mengenal bagian lain dari sistem
informasi yang nantinya akan berhubungan dengan sistem database,
termasuk user atau pengguna dan aplikasi. Data akan kebutuhan-kebutuhan
itulah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisis.

Pada tahap ini, ada 4 kegiatan yang dilakukan yaitu:

1. Menentukan kelompok pengguna dan bidang aplikasinya


2. Meninjau dokumentasi yang ada
3. Menganalisis lingkungan operasi dan pemrosesan data
4. Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara tentang data apa saja
yang diperlukan atau harus dianalisis.

2. Perancangan Database Secara Konseptual

10
Tujuan dari tahap perancangan database secara konseptual ini adalah
untuk menghasilkan conceptual schema (skema konseptual) untuk database
yang tergantung pada DBMS masing-masing.

Pada tahap ini, penggunaan model data tingkat tinggi seperti Entity
Relationship (ER) dan Enhanched Entity Relationship (EER) sudah sering
digunakan secara rinci. Perancangan database pada tahap ini hanya
menentukan konsep yang berlaku dalam sistem database yang hendak
dibangun.

Adapun langkah-langkah proses perancangan pada tahap ini adalah sebagai


berikut:

1. Prosedur kerja secara keseluruhan yang berlaku pada sistem berjalan,


proses apa saja yang ada dalam sistem.
2. Menentukan informasi atau output apa yang diinginkan dari database.
3. Menentukan kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan,
sehingga tidak membuat kesalahan yang sama.
4. Membuat pengembangan sistem di masa yang akan datang.
5. Menganalisis tingkat keamanan dari sistem yang ada pada saat ini.
6. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam sistem yang berjalan
7. Menentukan input atau masukan apa yang perlu dimasukkan ke dalam
sistem

Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan dalam perancangan database pada
tahap skema konseptual, yaitu:

Terpusat
Kebutuhan dari pengguna dan aplikasi yang berbeda digabungkan
menjadi satu untuk kemudian dirancang menjadi satu skema konseptual.
Integrasi View-View yang Ada

11
Masing-masing kebutuhan dari pengguna dan aplikasi yang bebeda
dirancang dengan skema eksternal atau view. Selanjutnya, view-view
tersebut disatukan dalam skema konseptual

3. Pemilihan Sistem Manajemen Database


Tahap atau fase yang ketiga dalam perancangan database adalah melakukan
pemilihan sistem manajemen database. Pemilihan database sendiri
ditentukan oleh beberapa faktor, yakni:

1. Faktor Teknik
Beberapa faktor teknik yang mempengaruhi pemilihan sistem manajemen
database adalah:
- Tipe struktur data apakah hirarki, jaringan, atau relasional.
Struktur penyimpanan dan jalur akses yang didukung oleh sistem
manajemen database
- Tipe interface dan programmer
- Tipe bahas query.
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi dalam pemilihan sistem manajemen database antara lain:
- Biaya konversi pembuatan database
- Biaya penyediaan hardware dan software
- Biaya personalia
- Biaya pelatihan
- Biaya pengoperasian
- Biaya pemeliharaan.
3. Faktor Organisasi
Adapun faktor organisasi yang memengaruhi pemilihan sistem
manajemen database adalah sebagai berikut:
- Struktur data
Personal yang telah terbiasa dengan sistem yang ada
Ketersediaan dari service vendor atau layanan penjual.

12
4. Perancangan Database Secara Logika
Fase berikutnya adalah perancangan database secara logika atau disebut
dengan pemetaan model data. Pada fase ini dibuat skema konseptual dan
juga skema eksternal pada model data dari sistem manajemen database
yang sudah ditentukan pada fase sebelumnya.

Untuk melakukan transformasi dari skema konseptual dan eksternal (yang


dihasilkan pada tahap 2) ke dalam sistem manajemen database, bisa
dilakukan melalui 2 jenis proses sebagai berikut:

Transformasi yang tidak bergantung pada sistem


Pada tahap ini proses transformasi dilakukan dengan tidak
mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau khusus yang hendak
diaplikasikan pada sistem manajemen database.
Penyesuaian skema dari tahap pertama ke dalam sistem manajemen
database yang spesifik dari suatu model data seperti yang digunakan pada
sistem database manajemen terpilih.
5. Perancangan Database Secara Fisik
Pada tahap perancangan dtabase secara fisik, dilakukan perancangan
spesifikasi untuk database yang disimpan, terkait dengan struktur
penyimpanan fisik, jalur akses, dan penempatan record.

Kriteria yang digunakan dalam pemilihan perancagan fisik adalah:

Response Time, yaitu waktu yang diperlukan database untuk menerima


respon.
Space Utility, yaitu jumlah ruang penyimpanan yang diperlukan untuk
database file dan struktur jalur aksesnya
Transaction Troughput, yakni rata-rata nilai transaksi yang bisa diperoleh
tiap menitnya oleh sistem databasse.
6. Implementasi Sistem Database

13
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik dari tahap pertama
hingga kelima telah lengkap, maka database bisa mulai
diimplementasikan. Pada tahap ini, sejumlah perintah yang ada dalam
DDL dan SDL dari Database Management System (DBMS) yang telah
dipilih, dikumpulkan yang kemudian digunakan dalam pembuatan skena
database. Apabila ada data yang harus dirubah, maka mungkin diperlukan
untuk melakukan format ulang data untuk kemudian dimasukkan data
yang baru.

D. Pengertian Laundry
Laundry atau binatu adalah proses membersihkan pakaian atau bahan tekstil
dengan menggunakan media air. Terdapat pemahaman di masyarakat bahwa
istilah laundry hanya dipakai pada layanan mencuci pakaian oleh jasa binatu,
padahal aktifitas mencuci pakaian yang biasa dilakukan oleh rumah tangga
pun adalah laundry.
Aktifitas laundry tidak terlepas dari penggunaan chemical-chemical
laundry, diantaranya detergent, softener, bleach, oxy dan chemical lainnya.
Chemical-chemical tersebut digunakan agar mendapatkan hasil pencucian
yang lebih baik.
Dewasa ini sudah banyak sekali penyedia jasa laundry/binatu disekitar kita.
Para penyedia jasa laundry biasanya menggunakan mesin-mesin laundry
untuk mempermudah dan mempercepat proses laundry mereka. Namun tidak
semua pakaian dapat dicuci dengan menggunakan mesin, ada pula pakaian
yang harus menggunakan metode pencucian dengan hand wash atau
pencucian manual menggunakan tangan.

14
BAB III
METODELOGI PENULISAN

A. Langkah-langkah penyusunan makalah


Penelitian ini menghasilkan makalah yang terdiri dari 5 (Lima) bab dan
sub-sub bab, yang merupakan hasil dari rangkuman dan poin-poin penting
dari penelitan dan observasi kami. Adapun sistematika penulisan bab tersebut
adalah sebagai berikut:
1) BAB I Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah dan tujuan penelitan dari penelitian kami.(“Contoh
Pendahuluan Makalah : Pengertian Dan Contohnya” 2022)
2) BAB II Landasan Teori
Menguraikan tentang landasan teori, model data dan rancangan basis
data terkait penyelesaian topik masalah yang menjadi tujuan
penelitian kami.
3) BAB III Metodologi Penulisan
Menguraikan tentang metodologi dan langkah-langkah penulisan,
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan
makalah dan langkah-langkah pengembangan sistem yang digunakan
untuk melakukan pengembangan sistem terkait topik masalah
tersebut.
4) BAB IV Hasil dan Pembahasan
Menyajikan hasil dari analisa masalah dan pengumpulan data yang
diuraikan dan dibentuk dalam normalisasi data, model data (ERD dan
Model Data Relasional), Spesifikasi Data dan Rancangan Input, yang
kemudian akan dibahas dan dikaji pembahasannya.
5) `BAB V Kesimpulan
Menguraikan tentang kesimpulan terkait hasil dan pembahasan dari
topik masalah yang telah diidentifikasi tersebut.

15
B. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan adalah melakukan wawancara, observasi dan
pengamatan terhadap transaksi atau kegiatan pengelolaan inventaris yang
dilakukan oleh customer dan pegawai atau staff supermarket tersebut. Hasil
wawancara tersebut akan dijadikan tolak ukur terkait obervasi dan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Hasil dari obervasi dan pengamatan
kemudian akan dikaji dan disusun guna untuk melakukan identifikasi dan
rumusan masalah.

C. Langkah-langkah Pengembangan Sistem


Peneliti memutuskan untuk menggunakan metode WATERFALL
sebagai metode untuk melakukan pengembangan sistem. Metode
WATERFALL adalah metode pengembangan perangkat lunak yang
memungkinkan pembuatan sistem dilakukan secara terstuktur dan sistematis
(berurutan) sesuai dengan siklus pengembangan yang ada. Metode ini disebut
waterfall atau air terjun karena dalam prosesnya, sistem akan dibuat berurutan
setahap demi setahap, mulai dari Requiremen, Design, Implementation
Verification dan Maintenanc, Semua tahapan saling berkaitan dan masing-
masing harus dikerjakan secara detail dan terdokumentasi.(“METODE
WATERFALL: Pengertian, Kelebihan & Tahapan Model | Salamadian”
2022)
Metode ini dipilih berdasarkan analisa terkait metode-metode lain yang
biasa digunakan oleh pengembang untuk melakukan pengembangan sistem.
Langkah pertama yang dilakukan penliti adalah melakukan analisa kebutuhan
sistem database guna memperoleh hasil-hasil yang dibutuhkan untuk
membuat desain database, desain database dibuat sedemikian rupa untuk
memperjelas kebutuhan sistem saat melakukan pembuatan database, ketika

16
pembuatan database telah rampung, peneliti melakukan pengujian dan
menganalisa sistem terkait guna mendapatkan data untuk melakukan tahap
pendukung atau pemeliharaan pasca pembuatan sistem.

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tahapan Normalisasi
Pada proses normalisasi langkah pertama yang dilakukan adalah membuat
bentuk tidak normal (unnormal) seperti pada tabel 4.1

Id_Pe Nama No_ Id_ Tr_ Tr_k Total Total_ Id_Pa Jns_P Keteranga Harga Id_Je Nama Harga
langg _Pela Tlp ord ma eluar _berat Pemba ket aket n nis Jenis
an nggan er suk _satua yaran
n
001 Rudy 0878 1 1- 4- 7 61.000 1 Expre Cuci 12.000 1 Kiloan 7000
8282 Jan Jan- ss Gosok
8 - 2022
20
22
15 3- 4- 1 22.000 1 Expre Cuci 10.000 3 Selimut 10000
Jan Jan- ss Cosok
- 2022
20
22
002 Rani 0895 2 1- 2- 5 47.000 1 Expre Cuci 8.000 1 Kiloan 7000
2213 Jan Jan- ss Gosok
4 - 2022
20
22
8 5- 6- 1 20.000 3 Expre Gosok 10.000 2 Satuan 12000
Jan Jan- ss
- 2022
20
22
003 Rand 0813 3 1- 4- 10 80.000 4 Regul Cuci 8.000 1 Kiloan 7000
y 9274 Jan Jan- er Gosok
6 - 2022
20
22
2 10- 13- 10 80.000 4 Regul Cuci 5.000 1 Kiloan 7000
Jan Jan- er Gosok
- 2022
20
22
Tabel 4.1 Bentuk Unnormal

Tahap berikutnya adalah Tahapan Normal Pertama (1NF) hasil dari 1NF tersaji
pada tabel 4.2 dan 4.3

18
Tahapan Normalisasi 1NF
Tabel Pelanggan
Id_Pe Nama No_ Id_ Tr_ Tr_k Total Total_ Id_Pa Jns_P Keteranga Harga Id_Jeni Nama Harga
langg _Pela Tlp ord ma eluar _berat Pemba ket aket n s Jenis
an nggan er suk _satua yaran
n
001 Rudy 0878 1 1- 4- 7 61.000 1 Expre Cuci 12.000 1 Kiloan 7000
8282 Jan Jan- ss Gosok
8 - 2022
20
22
001 Rudy 0878 15 3- 4- 1 22.000 1 Expre Cuci 10.000 3 Selimut 10000
8282 Jan Jan- ss Cosok
8 - 2022
20
22
002 Rani 0895 2 1- 2- 5 47.000 1 Expre Cuci 8.000 1 Kiloan 7000
2213 Jan Jan- ss Gosok
4 - 2022
20
22
002 Rani 0895 8 5- 6- 1 20.000 3 Expre Gosok 10.000 2 Satuan 12000
2213 Jan Jan- ss
4 - 2022
20
22
003 Rand 0813 3 1- 4- 10 80.000 4 Regul Cuci 8.000 1 Kiloan 7000
y 9274 Jan Jan- er Gosok
6 - 2022
20
22
003 Rand 0813 2 10- 13- 10 80.000 4 Regul Cuci 5.000 1 Kiloan 7000
y 9274 Jan Jan- er Gosok
6 - 2022
20
22
Tabel 4.2 Bentuk 1NF dari tabel Pelanggan

Setelah Tahap Normal pertama (1NF) terpenuni, Tahap berikutnya adalah


Tahapan Normal Kedua (2NF) hasil dari 2NF tersaji pada tabel 4.3 dan 4.4
Tahapan Normalisasi 2NF
Primary Key: ID_Pelanggan
- Atribut yang bergantung dengan PK:
a. Nama_Pelanggan
b. No_Tlp
- Atribut yang tidak bergantung dengan PK:
a. Id_Order
b. Tr_Masuk
c. Tr_Keluar
d. Total_Berat_Satuan
e. Total_Pembayaran
f. Id_Paket

19
g. Jns_Paket
h. Keterangan
i. Harga
j. Id_Jenis
k. Nama_Jenis
l. Harga
Untuk memenuhi 2NF, atribut yang tidak bergantung dengan primary key
dipecah menjadi tabel baru, sehinggan tabel pelanggan dipecah menjadi 2 tabel
yaitu :
Tabel Pelanggan
Id_Pelanggan Nama_Pelanggan No_Tlp

001 Rudy 087882828

002 Rani 098522134

003 Randy 081392746

Tabel 4.3 bentuk 2NF dari Tabel Pelanggan

Tabel Order
Id_orde Tr_masu Tr_kelua Total_berat_satu Total_Pembayara Id_Jeni Nama Harg Id_Pelangga
r k r an n s Jenis a n
1 1-Jan- 4-Jan- 7 61.000 1 Kiloan 7000 001
2022 2022
15 3-Jan- 4-Jan- 1 22.000 3 Selimu 1000 001
2022 2022 t 0
2 1-Jan- 2-Jan- 5 47.000 1 Kiloan 7000 002
2022 2022
8 5-Jan- 6-Jan- 1 20.000 2 Satuan 1200 002
2022 2022 0
3 1-Jan- 4-Jan- 10 80.000 1 Kiloan 7000 003
2022 2022
2 10-Jan- 13-Jan- 10 80.000 1 Kiloan 7000 003
2022 2022
Tabel 4.4 Bentuk 2NF dari Tabel Order
Catatan: Agar tidak terputus relasi antara table Pelanggan dan Tabel Order, maka
perlu ditambahkan atribut penghubungnya, yaitu Id_Pelanggan.

Setelah Tahap Normal Kedua (2NF) terpenuni, Tahap berikutnya adalah Tahapan
Normal Ketiga (3NF). Hasil dari 3NF tersaji pada tabel 4.5, 4.6, dan 4.7

20
Tahap Normalisasi 3NF
Primary Key :
- Id_Paket
- Id_Jenis
Atribut yang bergantung transitif dengan PK :
- Id_Order
- Id_Pelanggan
Untuk memenuhi 3NF, Tabel Order dipecah menjadi 3 table, yaitu :
Tabel Paket
Id_Paket Jns_Paket Keterangan Harga
1 Express Cuci Gosok 12000
2 Express Cuci 10000
3 Express Gosok 8000
4 Reguler Cuci Gosok 10000
5 Reguler Cuci 8000
6 Reguler Gosok 5000
Tabel 4.5 Bentuk 3NF dari Tabel Paket

Tabel Jenis
Id_Jenis Nama_Jenis Harga
1 Kiloan 7000
2 Satuan 12000
3 Selimut 10000
4 Sepatu 20000
Tabel 4.6 Bentuk 3NF dari Tabel Jenis

Tabel Order
Id_or Tr_ma Tr_kel Total_berat_ Total_Pemb Id_Pelan Id_Pa Id_Je
der suk uar satuan ayaran ggan ket nis
1 1-Jan- 4-Jan- 7 61.000 001 3 1
2022 2022
15 3-Jan- 4-Jan- 1 22.000 001 1 2
2022 2022
2 1-Jan- 2-Jan- 5 47.000 002 1 1
2022 2022
8 5-Jan- 6-Jan- 1 20.000 002 3 2
2022 2022

21
3 1-Jan- 4-Jan- 10 80.000 003 4 1
2022 2022
2 10- 13- 10 80.000 003 4 1
Jan- Jan-
2022 2022
Tabel 4.7 Bentuk 3NF dari Tabel Order
Catatan: Agar tidak terputus relasi antara Tabel Paket, Tabel Jenis kepada Tabel
Order, maka perlu ditambahkan atribut penghubungnya, yaitu Id_Paket dan
Id_Jenis.

B. Model Data
1. Model Data ERD
ERD yang dihasilkan dari tahapan normalisasi tampak pada gambar
4.1

Gambar 4.1 model data ERD

2. Model Data Relational


Model data Relasional hasil dari normalisasi seperti pada Gambar 4.2

22
Gambar 4.2 Model Data Relasional

C. Spesifikasi Data
Hasil dari Normalisasi dan model data menghasilkan 4 tabel yaitu
Tabel Pelanggan, Tabel Order, Tabel Paket dan Tabel Jenis.
Spesifikasi tabelnya adalah:

1. Nama Tabel: Pelanggan


Nama Atribut Keterangan Tipe Data Size
Id_Pelanggan Id Pelanggan Integer 11
Nama Nama varchar 3
No Tlp Nomor Telepon Varchar 15
Tabel 4.11 Spesifikasi Data Tabel Pelanggan

2. Nama Tabel : Paket


Nama Atribut Keterangn Tipe Data Size
Id_Paket Id Paket Integer 11
Jns_Paket Jenis Paket varchar 10
Keterangan Keterangan varchar 15
Harga Harga double Double
Tabel 4.12 Spesifikasi Data Tabel Paket

3. Nama Tabel: Jenis

23
Nama Atribut Keterangan Tipe Data Size
Id_Jenis Id Jenis Integer 11
Nama_Jenis Nama Jenis varchar 10
Harga Harga Double double
Tabel 4.13 Spesifikasi Data Tabel Jenis

4. Nama Tabel: Order


Nama Atribut Keterangan Tipe Data Size
Id_Order Id Order Integer 11
Tr_Masuk Transaksi Date Date
Tr_Keluar Transaksi Date Date
Total berat Total double Double
Satuan
Total Total double Double
Pembayaran
Id_Pelanggan Id Pelanggan Integer 11
Id_Paket Id Paket Integer 11
Id_Jenis Id Jenis Integer 11
Tabel 4.14 Spesifikasi Data Tabel Order

D. Rancangan Input (Layer)


Berikut adalah Rancangan Interface Menu Order

24
Gambar 4.3 Rancangan Interface Menu Order

25
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari bab-bab sebelumnya,maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Sistem informasi laundry yang kami buat dapat mempermudah laundry
shayne dalam melakukan pencatatan data transaksi dan juga pembayaran
2. Sistem informasi laundry dapat mengurangi penggunaan kertas dan
mendukung program go green karena, program yang kami buat dapat
meminimalisir penggunaan kertas
3. Sistem informasi laundry ini kami buat dengan menganalisis
masalah,mengumpulkan data yang dibutuhkan,membuat desain user
interface,mengimplementasikan kebahasa pemrogramman dan pengujian

B. SARAN
Saran yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem informasi laundry
pada laundry shayne adalah sebagai berikut :
1. User interface sistem informasi pada laundry shayne perlu
dikembangkan lebih lanjut agar lebih menarik
2. Sistem basis data perlu diperluas atau diupdate untuk
memaksimalkan kebutuhan yang ada pada laundry shayne
3. Keamanan aplikasi disarankan lebih ditingkatkan dengan
teknologi pemrogramman terbaru agar lebih aman

26
DAFTAR PUSTAKA

“Contoh Pendahuluan Makalah : Pengertian Dan Contohnya.” 2022. 2022.


https://materibelajar.co.id/contoh-pendahuluan-makalah/.
“METODE WATERFALL: Pengertian, Kelebihan & Tahapan Model |
Salamadian.” 2022. 2022. https://salamadian.com/metode-wat erfall/.
“Pengertian Sistem Basis Data Menurut Para Ahli – DosenIT”
https://dosenit.com/kuliah-it/database/pengertian-sistem-basis-data-menurut-
para-ahli"
“Pengertian Jenis Model Data Pada Sistem Basis Data”
https://www.pro.co.id/jenis-model-data-pada-basis-data/
“6 Tahap Perancangan Database Beserta Penjelasannya - HaloEdukasi.com”
https://haloedukasi.com/tahap-perancangan- database#:~:text=Connolly
%20%282002%3A%20279%29%20menyebutkan%20bahwa%20perancangan
%20database%20atau,data%20yang%20dibutuhkan%20untuk%20mendukung
%20berbagai%20rancangan%20sistem.
“Apa itu Landry? - Teknisi Mesin Laundry “
"https://www.teknisimesinlaundry.com/2018/10/apa-itu-laundry.html"
Perkembangan Basis Data - Tutorial Database
"https://blog.rosihanari.net/perkembangan-basis-data/"
“Basis Data - Pengertian, Komponen, Tujuan, Manfaat & Contoh”
"https://www.dosenpendidikan.co.id/basis-data/#:~:text=%20Basis
%20Data%20adalah%20%201%20Pengertian%20Basis,media...
%204%20Contoh%20Basis%20Data.%20%20More%20"
“Normalisasi dan Contoh Kasus Normalisasi Database - Secercah Ilmu”
"https://secercahilmu25.blogspot.com/2018/02/normalisasi-dan-contoh-
kasus.html?m=1"

27

Anda mungkin juga menyukai