Anda di halaman 1dari 68

PRAKATA

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah


SWT atas segala nikmat, hidayah dan karunianya yang telah
melimpahkan kepada kita. Tanpa rahmat dan karunia-Nya,
mustahil naskah buku ini dapat selesai tepat waktu mengingat
kewajiban dan tugas lain yang secara bersamaan hadir. Buku ini
di tulis berlandaskankan kepada pengetahuan penulis tentang
ilmu yang penulis pelajari dan praktekan di desa Bangsri,
Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara saat melakuan kegiatan
pengabdian masyarakat selama kurang lebih 33 hari.
Buku ini mengusung tema mengenai bidang pendidikan,
bidang moderasi keagamaan, bidang ekonomi dan potensi desa.
Terselesaikanya penyusunan buku ini juga tidak terlepas dari
bantuan dari beberapa pihak. Karena itu, penulis menyampaikan
banyak terimakasih kepada Institut Agama Islam Negeri Kudus
yang telah memberikan izin dalam pembuatan buku ini. Penulis
juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen
Pembimbing Lapangan atas arahan yang diberikan sehingga buku
menjadi lebih baik. Meskipun telah berusaha untuk memperoleh
hasil yang maksismal, penulis menyadari bahwa buku ini masih
mempunyai kekurangan. Karena itu, penulis berharap kepada
pembaca agar berkenan menyampaikan kritik dan sarannya.
Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, penulis
menyampaikan rasa terimakasih, kritik dan saran merupakan
perhatian agar dapat menuju kesempurnaan. Akhir kata, penulis

ii
berharap agar buku ini dapat membawa kemanfaatan kepada
penulis dan pembaca.

Jepara, 23 Oktober 2022

Tim Penyusun

iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah menurunkan syariat islam
sebagai tuntutan bagi hamba-Nya, agar kita sejahtera lahir dan
batin serta dunia dan akhirat. Sholawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, pembawa risalah dan suri teladan dalam
menjalankan syariat islam sebagai pedoman dalam menjalani
kehidupan.
Atas limpahan rahmat, nikmat, taufik dan hidayah-Nya
serta usaha yang sungguh-sungguh, sehingga kami dapat
menyelesaikan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bangsri,
Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara dan dapat menyelesaikan
buku yang berjudul “33 Hari Merambah Pengabdian di Desa
Bangsri” yang merupakan salah satu tugas akademik dari Institut
Agama Islam Negeri Kudus guna menyelesaikan gelar studi strata
1 (S1).
Penulisan buku ini, tentu tidak lepas dari bantuan dan
kontribusi dari berbagai pihak yang telah berkenan memberikan
motivasi, pemikiran, saran, masukan, tenaga, bimbingan serta
dorongan spiritual maupun materiil, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan buku ini. Oleh karena itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada:
1) Bapak Prof. Dr. H. Abdurrahman Kasdi, Lc., M., S.I. selaku
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus.

iv
2) Bapak Edy Supriyanta, ATD., S.H., M.M. selaku Bupati
Jepara.
3) Bapak H. Shobirin, M.Ag. selaku Ketua LPPM IAIN Kudus.
4) Bapak Dr. Muhammad Miftah, M.Pd.I. selaku Kepala Pusat
Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Kudus.
5) Bapak Faiq Makhdum Noor, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) yang selalu memberikan arahan dan
dukungan kepada kelompok kami.
6) Bapak H. Sunaryo selaku Kepala Desa Bangsri, Kec. Bangsri,
Kab. Jepara sekaligus Pendamping Lapangan beserta staff
yang telah mendukung semua program kerja yang dijalankan.
7) Masyarakat Desa Bangsri, Kec. Bangsri, Kab. Jepara yang ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaan program kegiatan
pengabdian masyarakat.
8) Serta seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung telah memberikan bantuan baik fisik maupun psikis,
mulai dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat
hingga selesainya penyusunan laporan ini.
Semoga keikhlasan serta keberkahan dari segala bantuan,
do‟a, bimbingan maupun pengajaran yang telah terlibat dalam
pembuatan buku ini mendapat balasan dari Allah SWT. dan tidak
lupa kami meminta maaf atas segala kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. kami menyadari bahwa buku
ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga buku ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca
pada umumnya.

v
Jepara, 23 Oktober 2022

Tim Penyusun

vi
DAFTAR ISI

PRAKATA ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................... viii
SEJARAH DESA BANGSRI .............................................. 1
BIDANG PENDIDIKAN
Gerakan Penanaman Apotek Hidup Memupuk Persahabatan
Siswa dengan Alam .............................................................. 8
Ketertiban Thaharah dan Pembenaran Makhorijul Huruf dalam
Praktik Wudlu dan Sholat .................................................... 13
Pengembangan Kreativitas Anak untuk Meningkatkan Motorik
Halus Anak Usia Dini di POS PAUD Insan Mulia .............. 26
Melatih Public Speaking Sejak Dini .................................... 30
BIDANG EKONOMI KREATIF
Strategi Pengembangan UMKM Melalui Produktivitas Kinerja di
Era Society 5.0 ...................................................................... 36
Meningkatkan Jiwa Mandiri dan Hemat Melalui Program
Penyusunan Anggaran dengan Kebiasaan Menabung ......... 41
BIDANG MODERASI BERAGAMA
Pengarusutamaan Moderasi Beragama dalam Pengembangan
Aset Ekonomi ....................................................................... 46
TIM PENYUSUN ................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 58

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Praktik Lapangan Penanaman Apotek Hidup

Gambar 2 Memupuk Persahabatan Siswa dengan Alam

Gambar 3 Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Praktek Sholat


Gambar 4 Pengembangan Kreativitas Anak PAUD Insan Mulia
Gambar 5 Pelatihan Public Speaking
Gambar 6 Seminar Pengembangan UMKM
Gambar 7 Pelatihan Kebiasaan Menabung
Gambar 8 Pelaksanan Seminar Moderasi Beragam

viii
SEJARAH DESA BANGSRI

Sejarah desa Bangsri yang bermuasal dari kisah Ki Ageng


Bangsri atau yang dikenal oleh masyarakat dengan " Kembang
Asri" Kisah ini bermula dari sisi perdagangan dan persaudaraan
yang erat antara Ki Ageng Bangsri dengan Ki Surogotho. Mereka
merupakan sepasang kakak beradik yang masyur dalam bidang
perdagangan hingga pada suatu hari tersebar kabar bahwa ada
ulama besar dari kaki Gunung Muria yang terkenal akan
kealiman dan ilmu agamanya, sehingga mereka tertarik untuk
mencari tokoh tersebut dan menjadi murid beliau. Akhirnya
sampai lah mereka pada Sunan Muria dan Ki Ageng Bangsri
menyampaikan maksudnya untuk menjadi murid beliau,
kemudian mendengar niat tulus tersebut Sunan Muria menerima
menjadi muridnya.
Singkat cerita setelah lama berguru akhirnya Ki Ageng
Bangsri mendirikan Pondok Pesantren atau langgar di Bangsri
sementara Ki Surogotho menyebarkan agama Islam di daerah
Keling. Dengan pendirian langgar tersebut Ki Ageng Bangsri
mengundang gurunya, dan berharap barakah dari sang guru.
Segala sesuatu telah disiapkan hingga hari demi hari ditunggu
dan setelah sekian lama, akhirnya Sunan Muria datang
berkunjung dan meresmikan pondok tersebut. Berita tersebut
menyebar dengan cepat. Dan mendengar kabar tersebut Ki
Surogotho ikut senang atas keberhasilan kakaknya, lalu timbul

1
lah rasa ingin juga mendirikan padepokan atau pondok agar
mempermudah dakwahnya.1
Hingga akhirnya Surogotho mendirikan pondok pesantren,
ia pun turut mengundang gurunya, segala sesuatu telah
dipersiapkan dengan baik. Namun hari berganti minggu bahkan
hingga berbulan-bulan tetapi Sunan Muria tidak kunjung datang,
dan menimbulkan rasa dibedakan sebagai seorang murid.
Kesalahpahaman ini menimbulkan rasa dendam, yang
akhirnya menimbulkan peperangan yang direncanakan Ki Gotho
dan menyebarkan berita palsu pada saudaranya bahwa ia
diundang gurunya dalam suatu acara. Setelah Ki Ageng Bangsri
pergi sang adik menyerbu Langgar membunuh dan merusak
fasilitas. Hingga Dewi Wiji putri Ki Ageng Bangsei keluar yang
sebelumnya diweling agar tidak keluar meskipun terjadi
kerusuhan. Sang Paman terkejut akan kecantikan
keponakannya,lalu timbul rasa ingin memperistri, lalu Ki Gotho "
Nduk awak mu kok soyo ayu, " Dan jawaban Dewi Wiji sangat
sengit yaitu " Njih paman, ayu-ayu ku dewe" Dia menjawab
seperti itu karena sakit hati akan perbuatan pamannya.
Kabar kerusuhan ini terdengar sampai ke Sunan Muria dan
Ki Bangsri, akhirnya Ki Bangsri pulang, setelah kerusuhan
berlalu tiba-tiba Ki Gotho datang kembali ke padepokan tetapi
bukan dengan maksud buruk melainkan ingin menyampaikan

1
Kumaisaroh (2011), Cerita Ki Ageng Bangsri Dalam Kajian
Strukturalisme Greimas, Perpustakaan Universitas Negeri Malang: Jawa Timur
12-13.

2
bahwa hendak memperistri Dewi Wiji. Mendengar hal tersebut
Dewi Wiji Menolak dan melarikan diri.
Dan karena dikejar ia melarikan diri sampai bertemu ,
bertemu pembuat kain dan ia membantu mewarnai kain tetapi
penyamarannya berhasil dibongkar oleh orang Ki Surogotho lalu
ia melarikan diri dan kisuruh bodoh membunuh tokoh pewarna
tadi hingga disebut sebagai desa Wedelan lalu Dewi Wiji lari dan
menceritakan kisahnya pada Ki Jenggot dan beliau memberi
solusi untuk tinggal dirumahnya tetapi tidak lama kemudian
berita itu terdengar oleh Ki Gotho dan terjadilah peperangan
hingga Ki Jenggot tewas dan dinamakan desa Jenggotan. Sang
Dewi pergi ketempat yang disiapkan Ki Jenggot untuk
menyebrang menemui Sunan Muria. Sesampainya disana, Dewi
Wiji mendapatkan tugas yang berat dari Sunan Muria. Jika Dewi
Wiji dapat melakukan tugas itu dengan baik, Sunan Muria
berharap dapat menghentikan semua konflik yang ditimbulkan
oleh Ki Suronggotho.2
Sunan Muria merasa bahwa perbuatan Ki Suronggotho suda
melewati batas. Hal tersebut menjadikan Sunan Muria ingin
memberikan pelajaran kepada Ki Suronggotho. Nasehat saja tidak
cukup utnuk menghentikan perbuatan Ki Suronggotho,
mengingat sifat Ki Suronggotho yang ambisius. Sunan Muria
kemudian berniat untuk menyingkirkan Ki Suronggotho demi
ketentraman bersama. Sunan Muria sudah mulai menjalankan

2
Kumaisaroh (2011), Cerita Ki Ageng Bangsri Dalam Kajian
Strukturalisme Greimas, Perpustakaan Universitas Negeri Malang: Jawa
Timur, hal 15.

3
rencananya. Untuk melancarkan rencananya tersebut, ia meminta
bantuan kepada Dewi Wiji dan kedua muridnya, Dandan dan
Dandun. Dewi Wiji diminta untuk mencampurkan racun ke
dalam minuman yang nantinya akan disuguhkan kepada Ki
Suronggotho. Dandan dan Dandun diminta untuk menemui Ki
Suronggotho dan memberitahukan perihal kepulangan Dewi Wiji.
Ki Suronggotho datang ke rumah Ki Ageng Bangsri. Ia
merasa senang karena kedatangannya disambut oleh Dewi Wiji.
Dewi Wiji mulai menjalankan rencananya. Ia menyuguhkan
minuman yang telah dicampur dengan racun yang sangat
mematikan. Tanpa sadar, Ki Suronggotho meminum minuman
tersebut, setelah itu seluruh badannya terasa panas bagaikan
terbakar. Hingga ia tak kuasa menahan panas tubuhnya, ia pun
berlari untuk menemukan air. Ia meminum semua air yang ia
temukan. Meskipun telah meminum banyak air, rasa panas dalam
tubuhnya tak kunjung reda. Ia pun menceburkan dirinya ke laut
dan berendam. Saat itu, Sunan Muria dan Ki Ageng Bangsri
bergegas mencari Ki Suronggotho untuk memastikan
keadaannya. Saat bertemu, Ki Suronggotho bersembunyi dibawah
batu karang karena takut pada gurunya. Sunan Muria melihat
kelakuan Ki Suronggotho yang seperti kepiting itu, kemudian
mengutuknya menjadi hewan sejenis kepiting (jawa:Yuyu).
Seketika itu, Sunan Muria dan Ki Ageng Bangsri meninggalkan
Ki Suronggotho yang sekarang berwujud yuyu Gothograma.

4
Ki Ageng Bangsri Kembali keruma bersama dengan Sunan Muria
dan semua Kembali seperti semula.3
Ki Suronggotho marah karena telah dikutuk menjadi yuyu
gothograma. Ia bersumpah akan membunuh semua rakyat
Bangsri jika Ki Ageng Bangri tidak menyerahkan Dewi Wiji
kepadanya. Setelah ditinggalkan oleh Sunan Muria dan Ki Ageng
Bangsri, Ki Suronggotho ditemui oleh Kanekaputra. Ki
Suronggotho meminta Kanekaputra untuk menemui Ki Ageng
Bangsri dan mengingatkannya tentang sumpah yang perna ia
ucapkan. Kanekaputra bergegas pergi menemui Ki Ageng
Bangsri. Sesampanya disana, Kanekaputra menyampaikan
ancaman Ki Suronggotho yang akan membunuh semua rakyat
Bangsri jika Ki Ageng Bangsri tidak menyerahkan Dewi Wiji
untuknya. Ancaman tersebut membuat Ki Ageng Bangsri gelisah.
Ia harus memilih antara anak atau seluruh penduduk Bangsri. Ki
Ageng Bangsri kemudian berdiskusi dengan Sunan Muria dan
Dewi Wiji.
Setelah berdiskusi, Ki Ageng Bangsri memenuhi tuntutan
Ki Suronggotho sesuai dengan saran Sunan Muria. Ki Ageng
Bangsri bersedia menyerahkan Dewi Wiji pada Ki Suronggotho.
Keputusan tersebut dirasa sangat berat. Namun, demi
keselamatan bersama, Ki Ageng Bangsri rela mengorbankan putri
semata wayangnya. Dewi Wiji pun ikhlas untuk dijadkan tumbal.
Dia berfikir bahwa itu sudah menajdi takdirnya. Dengan bantuan
pusaka milik Sunan Muria yang Bernama sawer lempe yang

3
Kumaisaroh (2011), Cerita Ki Ageng Bangsri Dalam Kajian
Strukturalisme Greimas, Perpustakaan Universitas Negeri Malang: Jawa Timur

5
dipukulkan ke badan Dewi Wiji, Dewi Wiji pun beruba menjadi
seekor ular yang diberi nama ula lempe. Ki Ageng Bangsri pun
menyuruh muridnya untuk membawa ular tersebut ke laut dan
menceburkannya. Ki Surongotho akhirnya Bersatu dengan Dewi
Wiji dalam wjud gothograma dan ula lempe.
Dengan bersatunya Ki Surongotho dengan Dewi Wiji
tersebut, Ki Ageng Bangsri berhasil menyelamatkan rakyat
Bangsri, meskipun ia harus mengorbankan putri kesayangannya.
Ki Ageng Bangsri tetap hidup dengan kesejahteraannya,
kemurahan hatinya, dan ketabahannya karena dia lebih
mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingannya
sendiri. Akhirnya semua konflik berakhir. Ki Suronggotho dapat
hidup berdampingan dengan Dewi Wiji meskipun dalam wujud
berbeda. Ketentraman dan keamanan masyarakat Bangsri sudah
tidak terusik lagi. Kemudian untuk mengingat semua kejadian
tersebut. Sunan Muria memutuskan untuk menamakan tempat
kematian orang-orang yang dbunuh oleh Ki Suronggotho sesuai
dengan nama mereka masing-masing.4

4
Kumaisaroh (2011), Cerita Ki Ageng Bangsri Dalam Kajian
Strukturalisme Greimas, Perpustakaan Universitas Negeri Malang: Jawa Timur

6
BIDANG
PENDIDIKAN

7
GERAKAN PENANAMAN APOTEK HIDUP MEMUPUK
PERSAHABATAN SISWA DENGAN ALAM

Pembangunan di bidang kesehatan sebagaimana yang


tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal5. Banyaknya masalah kesehatan yang
dialami masyarakat terutama meningkatnya angka kesakitan dan
kematian berbagai macam penyakit menuntut perlunya upaya
perbaikan kesehatan masyarakat. Sekolah merupakan salah satu
tatanan dalam masyarakat yang bertujuan untuk mencerdaskan
masyarakat. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, maka
perlu perhatian dalam masalah kesehatan siswa untuk mendukung
proses belajar mengajar yang optimal.
Berbagai masalah kesehatan yang sering terjadi di
lingkungan sekolah menjadi alasan perlunya penyediaan upaya
kesehatan seperti penyediaan obat-obatan di lingkungan sekolah.
Namun demikian, pengadaan obat-obatan terkadang menjadi
hambatan disebabkan oleh kurangnya alokasi anggaran dan harga
obat-obatan yang mahal. Berdasarkan hal tersebut, maka upaya
penanaman apotek hidup di lingkungan sekolah merupakan salah
satu upaya yang efektif mendukung perbaikan kesehatan
masyarakat khususnya di lingkungan sekolah. Apotik hidup
merupakan pemanfaatan sebagian tanah atau lahan sisa untuk
ditanami tanaman yang memiliki manfaat untuk kebutuhan

5
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Kemneks RI: Jakarta

8
sehari-hari.6 Apotik hidup merupakan istilah untuk lahan yang
ditanami tumbuhan yang berkhasiat untuk obat secara tradisional.
Gerakan Penanaman Apotek Hidup dengan slogan “Hijau
Sekolahku Hijau Hidupku”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada
Selasa, 20 September 2022 dengan target sasaran siswa- siswi MI
Al-Islam Desa Bangsri. Kegiatan penanaman apotek hidup
dilakukan untuk memanfaatkan sebagian tanah agar dapat
melakukan penanaman yaitu obat- obatan (lengkuas, jahe, dan
kunyit) untuk keperluan sehari- hari yang umumnya diketahui
bahwa terdapat tanaman obat- obatan tradisional yang lebih aman
karena bersifat alami.
Tujuan utama diselenggarakannya program kerja
“Penanaman Apotek Hidup” ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan siswa- siswi terkait tanaman obat yang ada di
Indonesia dan menjadikan lahan kosong untuk dimanfaatkan
sebagai penanaman apotek hidup supaya selalu tersedia tanaman
obat yang dapat digunakan sewaktu- waktu dengan mudah. Selain
itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
lingkungan di kalangan siswa- siswi melalui kegiatan
penghijauan penanaman Apotek Hidup di Desa Bangsri,
Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Maksud dari pelaksanaan
kegiatan penanaman apotek hidup ini dilakukan untuk berbagi
ilmu mengenai pentingnya menanam tanaman obat- obatan
tradisional yang telah saya peroleh selama perkuliahan. Siswa-

6
Cahyandari, M.M.P. (2018). Pemanfaatan taman apotik hidup sebagai
upaya mengoptimalkan karakter tanggung jawab siswa kelas atas di SD
Negeri Tegalmuncar. Karya Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta,
diakses pada https://eprints.ums.ac.id//eprint/68950

9
siswi harus mengetahui pentingnya tanaman apotek hidup bagi
kesehatan dan perlu untuk menyerasikannya dengan tanaman dan
elemen lainnya.

Gambar 1. “Penanaman Apotek Hidup”


Pemberdayaan siswa dalam penanaman apotik hidup di
lingkungan sekolah tidak hanya bertujuan dalam hal penyediaan
bahan obat-obatan di lingkungan sekolah, tetapi juga merupakan
upaya dalam menjaga kesehatan lingkungan sekolah. Kepedulian
terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan di
lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui proses belajar
mengajar dan penyediaan lingkungan yang asri.7 Berdasarkan
uraian tersebut, maka perlu dilakukan pemberdayaan pada siswa
dalam penanaman apotik hidup di lingkungan sekolah untuk
meningkatkan partisipasi siswa dalam menjaga kelestarian
lingkungan sekolah dan mengembangkan kreatifitas mereka
dalam berkarya.

7
Widyawati. (2015). Upaya pemberdayaan apotek hidup di perkotaan
melalui deskripsi dan manfaat tanaman obat. Jurnal pros sem nas masy biodiv
indon. 1(8): 1890-1895

10
Kegiatan penanaman dan pengenalan apotek hidup
dilaksanakan di Halaman MI Al-Islam dengan terlebih dahulu
mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti polybag,
tanah, pupuk, bibit tanaman, dan sekop, serta air untuk menyiram.
Kemudian mengumpulkan siswa- siswi Madrasah Ibtidaiyyah Al-
Islam menuju halaman madrasah untuk melakukan penanaman.
Sebelum kegiatan penanaman dimulai, saya memberikan
pengantar terlebih dahulu kepada siswa- siswi mengenai makna
dari apotek hidup, cara penananaman, perawatan dan
pelestariannya, serta manfaat akan pentingnya apotek hidup.
Setelah semuanya siap, kegiatan penanaman langsung di mulai
dengan mengikuti tata cara yang telah dijelaskan di awal.

Gambar 2. Pelaksanaan Penanaman Memupuk Persahabatan


Siswa dengan Alam
Kendala yang terjadi dalam kegiatan program kerja yang
telah saya laksanakan yaitu pada saat praktik di lapangan, siswa-
siswi ternyata hanya mengetahui tanaman apotek hidup yang
banyak digunakan sebagai bumbu dapur saja, mereka juga belum
banyak mengetahui mengenai manfaat dan pentingnya apotek

11
hidup, serta cara penanaman dan pelestariannya. Hanya sebagian
dari mereka yang mengetahui pentingnya tanaman apotek hidup
bagi kesehatan. Setelah saya menjelaskan seputar makna tentang
apotek hidup, cara penananaman, perawatan dan pelestariannya,
serta manfaat dari masing- masing tanaman apotek hidup
tersebut, baru diantara mereka sadar akan pentingnya penanaman
apotek hidup.
Solusi untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan cara
memberikan pengetahuan tanaman herbal melalui observasi
langsung seperti kegiatan pengenalan dan penanaman tanaman
obat- obatan kepada siswa- siswi sejak dini. Dengan begitu,
seorang anak pasti akan senang dan mengingat bahwa mereka
pernah menanam tanaman tersebut. Selain itu, kita juga harus
mengajarkan untuk menjaga tanaman yang telah ditanamnya
dengan mengajarinya untuk menyiram dan merawatnya agar
tidak mati. Solusi tersebut diharapkan agar siswa dan siswi MI Al
Islam lebih mengenal akan pentingnya menanam dan manfaat
dari tanaman obat- obatan. Program kerja keprodian yang telah
dilaksanakan alhamdulillah sudah sesuai dengan target awal yang
diharapkan dan berjalan dengan lancar.

12
KETERTIBAN THAHARAH DAN PEMBENARAN
MAKHORIJUL HURUF DALAM PRAKTIK WUDLU
DAN SHOLAT
Manusia hidup di dunia tidak semata-mata untuk bermalas-
malasan, bersenang-senang, melakukan hal-hal seenaknya sendiri
tanpa aturan, berfoya-foya misalnya. Sebagaimana dikatakan
dalam QS. Az-Zariyat Ayat 56 bahwa manusia diciptakan hanya
untuk beribadah kepada Allah.8 Ibadah merupakan latihan
spiritual bagi manusia dan sebagai wujud penghambaan diri
kepada sang khaliq. Manusia harus hidup dengan penuh
kesadaran bahwa makna dan tujuan keberadaan hidup manusia
adalah untuk mencari ridho Allah.
Terkait pelaksanaan ibadah, hal yang paling mendasar yang
harus diketahui dan dilakukan ialah tentang kebersihan dan
kesucian, terutama dalam pelaksanaan ibadah sholat. Anjuran
pemeliharaan kebersihan dan kesucian banyak dijumpai dalam
Al-Qur‟an dan hadits Nabi Saw. Sehingga para Fuqaha selalu
meletakkan bab thaharah diawal pembahasan dalam kitab-
kitabnya.
Untuk mengimplementasi dalam menjaga kebersihan dapat
dilihat dari bagaimana seorang manusia dalam menjaga
kebersihan pekarangan rumah, termasuk bak mandi, bak wudhu,
tempat belajar, dan yang paling utama adalah menjaga kebersihan
tempat ibadah. Lebih pentingnya lagi adalah menjaga kebersihan

8
Aisyah Maawiyah, “Thaharah Sebagai Kunci Ibadah,” Sarwah: Journal
of Islamic Civilization and Thought 15, no. 2 (29 Desember 2016),
https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/sarwah/article/view/18.

13
lingkungan dengan melalui menjaga kebersihan badan dan
pakaian karena seseorang dapat dikatakan bersih apabila menjaga
kebersihan badan dan pakaian. Oleh karena itu, umat Islam
hendaknya menjaga kebersihan badan dan pakaian untuk
mewujudkan kebersihan jasmani dan rohaninya sendiri.9
Persoalan thaharah berkaitan erat dengan pelaksanaan
ibadah. Seperti halnya dalam ibadah shalat. Shalat adalah ibadah
yang paling sering dilakukan sholat yang paling utama adalah
sholat fardhu yang wajib dikerjakan dalam lima waktu. Dalam
pelaksanaannya ibadah shalat menjadi tidak sah/batal kecuali
keadaan, pakaian, badan, tempat, dan sebagainya dalam keadaan
bersih dan suci, baik suci dari hadas kecil, hadas besar, atau najis.
Hadas menjadikan terhalangnya shalat. Maka dari itu
berthaharohlah/bersucilah sebagaimana yang telah diijtihadkan
para Fuqoha mengenai bab thaharoh yang selalu diletakkan
diawal pembahasan. Thaharoh menjadi kunci untuk dapat
beribadah.10

Gambar 3. Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Praktek Sholat

9
Maawiyah.
10
Maawiyah.

14
Shalat ialah rukun Islam yang kedua sesudah syahadat dan
merupakan ibadah yang tak tertandingi. Dikatakan bahwa shalat
merupakan tiang agama dan sebagai intisari Islam sebab dalam
shalat tersimpul seluruh rukun agama. Shalat mencakup berbagai
macam ibadah yakni zikir kepada Allah, tilawah Kitabullah,
berdiri menghadap Allah, ruku‟, sujud, do‟a, tasbih, dan takbir.
Sehingga shalat juga merupakan pokok semua macam ibadah
badaniah dan rohaniyyah.
Shalat diartikan sebagai suatu ibadah kepada Allah berupa
perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri
dengan salam berdasarkan syarat dan rukun yang telah ditentukan
dalam syara‟. Dari situ dapat disimpulkan bahwa untuk
menunaikan ibadah shalat kita harus dibekali pengetahuan yang
cukup, sebab shalat tanpa ilmu sama dengan rusak. Apalagi
dalam sehari semalam setiap muslim mukallaf diwajibkan
menjalankan shalat fardhu lima waktu. Shalat lima waktu tersebut
wajib dikerjakan dalam keadaan apapun dan kondisi apapun,
termasuk dalam kondisi sakit bagaimanapun tetap tidak boleh
meninggalkannya. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya
pendidikan tentang shalat fardhu lima waktu.
Thaharoh dan shalat tidak cukup hanya untuk diketahui
tetapi juga harus dipraktikkan dengan benar. Dalam
kenyataannya, ada sebagian umat Islam yang masih kurang tepat
dalam melaksanakan praktik thaharoh dan shalat, entah karena
kurangnya pengetahuan atau semata-mata salah dalam
mempraktikkannya.

15
Diantara beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya
pengetahuan atau kesalahan dalam mempraktikkan ibadah adalah
rendahnya pendidikan yang disebabkan kurangnya tenaga
pendidik/pengajar dan tidak tersedianya tempat untuk mengakses
pendidikan itu sendiri. Sehingga menjadi tanggung jawab
bersama keberhasilan pendidikan di masyarakat dengan
memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada mereka.
Maka dengan demikian kami Mahasiswa KKN-IK Desa
Bangsri berencana untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi
praktik keagamaan mengenai prakti Thaharah dan Praktik Sholat.
Praktik keagamaan ini juga merupakan salah satu bukti penerapan
metode dakwah bil-hal (dengan perbuatan) guna memberikan
pemahaman mengenai thaharah dan sholat agar adik-adik yang
mengikuti praktik keagamaan ini mempu mengetahui bukan
hanya teorinya namun juga praktik.
Sasaran dakwah (mad’u) pada kegiatan pengabdian
sosialisasi praktik keagamaan ini adalah para adik-adik bimbel
dan yang biasa mengaji di rumah Ibu Musyarofah, dimana setelah
kami mendapat izin untuk melaksanakan sosialisasi pengabdian
praktik keagamaan oleh Ibu Musyarofah, akhirnya bertempatan di
Mushola Darul Falah Krasak kami melanjutkan kegiatan
sosialisasi praktik keagamaan tersebut. Sebelum memulai praktik
thaharah dan sholat terlebih dulu kami memberikan teori
mengenai bab thaharah dan sholat. Salah satu tujuan dan manfaat
akan diadakannya sosialisasi praktik keagamaan Thoharoh dan
Sholat Fardhu adalah :

16
a. Tujuan Umum
1. Melakukan pendampingan terhadap individu atau
masyarakat yang mengalami krisis
ekonomi/pendidikan.
2. Sebagai proses pendewasaan mahasiswa dalam
berpikir, bersikap, dan berperilaku secara realistis dan
akademis yang dilandasi semangat dan komitmen yang
tinggi untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi
masyarakat.
3. Sebagai proses pembelajaran bagi mahasiwa dalam
mengejawantahkan seperangkat teori yang telah
diterima di bangku kuliah kepada masyarakat secara
langsung.
4. Mensosialisasikan pentingnya ibadah taharah yang
dilaksanakan sebelum melaksanakan ibadah sholat dan
bagaimana cara melakukan wudhu yang baik itu.
5. Memberikan arahan mengenai hal tentang ibadah
taharah yaitu wudhu dan bersuci
6. Memberikan ilmu, pengalaman, dan wawasan kepada
baik masyarakat maupun mahasiswa tentang ibadah
taharah yaitu wudhu bersuci dan yang lainnya.
7. Membantu masyarakat belajar tentang keagamaan
8. Sarana diskusi dan sharing tentang keagamaan seputar
shalat dan thaharoh.

17
b. Tujuan khusus
1. Menyelenggarakan pendidikan keagamaan yang
terjangkau kepada adik-adik.
2. Meningkatkan kualitas ibadah masyarakat dengan
pembekalan pengetahuan yang cukup.
3. Meningkatkan kesadaran pengamalan ibadah dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Mewujudkan karakter masyarakat desa Bangsri yang
mencerminkan perilaku beriman dan berakhlaqul
karimah.
c. Manfaat Pengabdian
1. Membantu meningkatkan kualitas ibadah masyarakat
dengan pembekalan pengetahuan yang cukup.
2. Membantu meningkatkan kesadaran pengamalan
ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membantu mewujudkan karakter masyarakat yang
mencerminkan perilaku beriman dan berakhlaqul
karimah.
4. Menumbuhkan semangat masyarakat desa Bangsri
dalam beribadah.
5. Membina tali silahturahmi antara pihak baik dari
masyarakat maupun mahasiswa.
6. Menciptakan pengalaman baru baik dari masyarakat
maupun mahasiswa.
7. Membantu mengembangkan pemikiran dan penalaran
untuk belajar memecahkan permasalahan yang
kompleks secara pragmatis dan interdisipliner.

18
8. Membantu meningkatkan kesadaran sosial.
9. Membantu mengembangkan potensi, sikap, dan
kepribadian profesional.
10. Membantu mengembangkan intelegensi dan
kemampuan sosial.
11. Membina tali silahturahmi antara pihak baik dari
masyarakat maupun mahasiswa.
12. Menciptakan pengalaman baru baik dari masyarakat
maupun mahasiswa.
Para Fuqaha dalam ijtihadnya menyatakan bahwa thaharah
memiliki kedudukan yang sangat penting, hal ini ditunjukkan
dalam tulisan-tulisan beliau selalu diawali dengan pembahasan
thaharah. Secara bahasa kata thaharah berasal dari Bahasa Arab
‫ طهرا‬yang memiliki arti kebersihan atau bersuci , sedangkan
menurut istilah thaharah merupakan syarat yang harus dilakukan
agar diperbolehkannya melaksanakan shalat, seperti wudhu,
mandi, tayamum, dan menghilangkan najis. Menurut syara‟
thaharah adalah suci dari hadats atau najis, dengan cara yang
telah ditentukan oleh syara‟ atau dapat dilakukan dengan cara
mandi dan tayamum. 11
Terdapat berbagai macam media yang digunakan untuk
bersuci dari najis, diantaranya adalah air, batu, debu dan tanah.

11
Aisyah Maawiyah, “Thaharah Sebagai Kunci Ibadah,” Sarwah:
Journal of Islamic Civilization and Thought 15, no. 2 (29 Desember 2016): 3–
4, https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/sarwah/article/view/18.

19
Adapun macam-macam air dibagi menjadi empat macam12
sebagai berikut:
1. Air Muthlaq
Yaitu air yang masih murni baik sifat, bau, maupun rasa,
dalam hukum fiqh air ini disebut dengan air suci yang
menyucikan. Yang termasuk air muthlaq adalah air hujan, air
laut, air sungai, air embun, air sumur.
2. Air Musyammas
Yaitu air yang terjemur sinar matahari, dalam hukum fiqh
air ini suci menyucikan akan tetapi makruh menggunakannya.
3. Air Musta’mal
Yaitu yang air yang telah digunakan untuk bersuci, hukum
air ini tidak dapat menyucikan dari hadats atau najis, kecuali
memenuhi syarat yakni 2 kullah.
4. Air Mutaghayar
Yaitu air mutlaq yang sudah berubah salah satu dari bau,
rasa atau warnanya. Hukum air muthagayar adalah suci
menyucikan tetapi kalau perubahan itu sangat kotor maka
hukuumnya tidak menyucikan.
A. Macam-macam thaharah
1. Wudhu
Wudhu menurut bahasa berasal dari kata al-wadha’ah
yang artinya bersih dan cerah, memiliki arti aktifitas wudhu
ketika dibaca al-wudhu, sedangkan jika di baca al-wadhu
memiliki air yang dipakai untuk berwudhu. Sedangkan

12
Sarwat, Fikih Thaharah, 4–5.

20
menurut istilah, wudhu adalah membersihkan anggota
tubuh tertentu (wajah, kedua tangan, kepala dan kedua
kaki) dengan menggunakan media air sebagai alat untuk
meembersikan, dan memiliki tujuan untuk menghilangkan
hadats kecili atau hal-hal yang dapat menghalangi seoran
muslim dalam melaksanakan ibadah atau ibadah lainnya.
2. Tayamum
Tayamum menurut bahasa memiliki arti sengaja.
Sedangkan tayamum menurut istilah (syariat) adalah
menghilangkan hadats dengan cara sengaja menggunakan
debu yang bersih dan suci untuk mengusap wajah dan
tangan dibarengi niat, sebab seseorang tersebut tidak
mendapati air untuk bersuci..
Syarat-syarat diperbolehkannya tayamum terdiri atas
adanya udzur dikarenakan perjalanan atau sakit, masuk
waktu shalat, mencari air, tidak dapat menggunakan air dan
tidak menemukan air setelah mencari air, debu suci, apabila
tercampur najis maka hukumnya tidakk sah. Sedangkan
rukun tayamum terdiri dari: niat, mengusap wajah,
mengusap kedua tangan sampai siku, tertib (urut). 13

13
Abu Syuja, Matan Al-Ghoyah Wat Taqrib (Lebanon: Dar al-
Masyari‟, 1996).

21
B. SHALAT
1. Pengertian Shalat
Sholat secara bahasa memiliki arti do‟a, sedangkan
menurut syara‟ adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-
perbuatan teretentu yang diawali dengan takbiratul ihram
dan di akhiri dengan salam. Ketika seseorang melakukan
shalat diharapkan bukan hanya jasadnya yang hadir, begitu
pula hati dan pikiran khusyu‟ hadir untuk Allah. Sebab
shalat merupakan bukti kepatuhan dan penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allah. 14
2. Tujuan Shalat
Didalam agama Islam shalat memiliki kedudukan yang
tinggi, sebab sholata merupakan tiang agama, tanpa adanya
shalat maka tidak akan bisa berdiri tegak. Tujuan sholat
juga bermaktub dalam dalam al-qur‟an surah al- Ankabut
ayat 45.

َ ْ‫ص ٰلىة َ ت َ ْىهٰ ى َع ِه ْالفَح‬


‫شا ٓ ِء َو ْال ُم ْىك َِر‬ َّ ‫ِإ َّن ال‬
”Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji
dan mungkar.”
Didalam sholat bukan hanya mengandung unsur
lahiriyah, melainkan terdapat unsur batiniah pula, apabila
telah mendirikan shalat mereka tidak akan berbuat jahat.
Sebab shalat mencegah kemungkaran.

14
Husnul Qodim dan Anang Hudalloh, Fikih/Ibadah untuk Diniyah
Wustho (Jakarta: Transwacana Offcet, 2008), 26.

22
3. Syarat-syarat rukun wajib sahnya shalat
Sebelum seseorang melakukan sholat hendaknya
mengetahui syarat dan rukun sholat, agar ibadah sholat
yang dilakukan tidak sembarangan. Adapun syarat-syarat
rukun wajib sahnya sholat,15 sebagai berikut.
a) Syarat-syarat wajib :
1) Islam
2) Baligh, ketika anak sudah memasuki usia 7 tahun
maka orang tua hendaknya mengajarkannya shalat,
dan ketika sudah usia 10 tahun maka anak tersebut
sudah memiliki kewajiban shalat dan tidak boleh
meninggalkannya
3) Berakal sehat
4) Suci dari haid dan nifas
5) Syarat sah sholat
6) Suci dari hadats besar maupun kecil
7) Suci dari najis baik badan, pakaian maupun tempat
8) Menutup aurat
9) Sudah memasuki waktu shalat
10) Mengahadap kiblatMengetahui syarat dan rukun
shalat
b) Rukun-rukun shalat
1) Niat, yaitu mengerjakan shalat hanya karena Allah
SWT
2) Berdiri bagi yang mampu.

15
Rodhi Arif, Kitab Fasholatan (Kudus: Menara Kudus, 1375).

23
3) Takbirotul Ihram.
4) Membaca Surah Al-fatihah.
5) Ruku' dan Thuma'ninah.
6) I'tidal dengan Thum'ninah.
7) Sujud dua kali dengan thuma'ninah.
8) Duduk diantara dua sujud dengan thum'ninah.
9) Duduk takhiyat akhir
10) Membaca Tasyahud pada waktu takhiyat akhir.
11) Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW
pada tasyahud akhir setelah membaca tasyahud.
12) Mengucapkan salam yang pertama.
13) Tertib, maksudnya ialah melaksanakan ibadah shalat
harus berurutan dari rukun yang pertama sampai
yang terakhir.
Selain tujuan dan syarat-syarat yang harus dilakukan ketika
sholat, wajib diketahui pula sejak dini mengenai makhorijul huruf
pada bacaan surat-surat pendek dan bacaan-bacaan yang ada
didalam wudlu dan sholat.
Makhorijul huruf berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari
dua kata, yaitu makhoorij dan huruf. Secara etimologi,
makhorijul huruf artinya tempat-tempat keluarnya huruf.
Sementara menurut istilah, yang dimaksud dengan makhorijul
huruf adalah tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf
hijaiyah ketika membunyikannya.merupakan tempat-tempat
keluarnya huruf pada saat huruf tersebut dibunyikan. Hal tersebut
harus diperhatikan bagi setiap umat muslim dalam membaca
ayat-ayat alqur‟an harus sesuai dengan makhrojnya, karena jika

24
tidak atau terjadi kesalahan pada pelafalan akan merubah arti
dalam bacaan tersebut.
Untuk itu, perlu diajarkan sejak dini mengenai makhorijul
huruf pada bacaan surat-surat pendek khususnya dalam sholat,
Karena, meski kita membacanya lirih akan tetapi Allah pasti akan
mengetahui segala sesuatu walaupun kita hanya bergumam. Dan
penting sekali bagi kita untuk mengajarkan bacaan yang benar
ketika melafalkan ayat alqur‟an pada anak-anak, maka
diadakanlah praktik wudlu dan sholat tersebut.

25
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK UNTUK
MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI
DI POS PAUD INSAN MULIA DESA BANGSRI, BANGSRI,
JEPARA
Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang
menjalani proses tumbuh dan berkembang. Perkembangan
manusia akan berlangsung sepanjang hayat dan anak usia dini
dengan rentan usia 0-6 tahun ini merupakan masa keemasan atau
biasa disebut dengan golden age dimana pada usia ini stimulasi
perkembangan pada anak sangat dibutuhkan karena pada usia ini
sangat cocok untuk membekali anak dengan kuat. Pada usia ini
anak sangat peka terhadap banyak hal oleh karena itu pada usia
ini anak akan diarahkan untuk mengembangkan aspek-aspek
yang diperlukan oleh anak, seperti kognitif, nilai agama dan
moral, sosial-emosional, fisik motorik, bahasa, dan seni.16
Kegiatan bermain bagi anak usia dini merupakan suatu hal
yang penting dalam masa perkembangannya, pada anak bermain
tidak hanya untuk mengisi waktu luang. Tetapi dengan bermain
anak dapat menemukan hal-hal baru yang sebelumnya belum
pernah ia temui. Di dalam bermain juga anak dapat
mengekspresikan sesuatu yang anak rasakan dan pikirkan, selain
itu anak juga dapat mingkatkan penalaran, dan memahami
sesuatu yang terdapat di lingkungannya dengan membentuk daya

16
Uswatun Hasanah, 2019, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini
Melalui Origami, Jurnal : Elementary, Vol. 05, 01 : 62.

26
imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.17 Tanpa kita sadari,
dengan membiarkan anak bermain juga dapat meningkatkan
beberapa aspek perkembangan pada anak terutama pada aspek
fisik-motorik dan juga aspek seni.
Menurut Susanto dalam Farida Mayar bahwa
perkembangan motorik anak khususnya motorik halus adalah
gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian tertentu yang
dilakukan oleh otot-otot kecil saja, karena tidak memerlukan
tenaga, namun dalam motorik halus ini anak lebih memerlukan
koordinasi yang cermat dan tepat dengan penuh kesabaran dan
kosentrasi. Hal tersebut juga dijelaskan secara rinci dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang STTPA pada aspek
motorik halus di usia 4-5 tahun yaitu :
1. Dapat membuat garis vertikal / horizontal
2. Menjiplak bentuk, mengkoordinasikan mata dan tangan
3. Melakukan gerakan manipulatif
4. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni
5. Dapat melakukan gerakan menjumput, mengelus,
mencolek, mengepal, memelintir, memilin, dan memeras
Sedangkan pada usia 5-6 tahun yaitu :
1. Menggambar sesuai gagasan
2. Meniru bentuk

17
Sri Andayani, 2021, Bermain Sebagai sarana Pengembangan
Kreativitas Anak Usia Dini, Jurnal An Nur: Kajian Pendidikan dan Ilmu
Keislaman, Vol : 07,01 : 231.

27
3. Melakukan eksplorasi terhadap berbagai media dan
kegiatan
4. Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar
5. Menggunting sesuai dengan pola
6. Menempel gambar dengan tepat
7. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara
rinci18
Selain aspek perkembangan yang perlu dikembangkan,
kreativitas pada anak juga sagat penting untuk dikembangkan
karena kreativitas memegang pengaruh penting dalam kehidupan
seseorang, maka dari itu, perlu dikembangkan sejak dini.
Kreativitas merupakan suatu kondisi, sikap atau keadaan
yang sangat khusus sifatnya dan hampir tidak mungkin
dirumuskan secara tuntas. Kreaivitas dapat diartikan dalam
beraneka ragam pernyataan tergantung siapa dan bagaimana cara
menyorotinya. Secara ilmiah perkembangan anak berbeda-beda,
baik dari bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi,
kepribadian, keadaan jasmani dan sosialnya. Selain itu setiap
anak memiliki kemampuan tak berbatas dalam berkreativitas
sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki darinya.19
Pada hal ini, POS PAUD Insan Mulia di Desa Bangsri,
Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara ini sedikit banyak telah
dapat mengembangkan aspek-aspek yang diperlukan oleh anak,

18
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 20144
STTPA Kemenag Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini : 21-
22.
19
Uwatun Hasanah, 2019, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini
Melalui Origami, Jurnal : Elementary, Vol. 05, 01 : 63-64.

28
diantaranya aspek nilai agama dan moral, kogitif, fisik-motorik,
sosial emosional, bahasa, dan Seni. Terkhusus dalam hal fisik-
motorik dan kreativitas yang dilakukan dalam kegiatan bermain
dan belajar yang dilakukan oleh anak.

Gambar 4. Pengembangan Kreativitas Anak PAUD Insan


Mulia, Bangsri
Anak-anak di POS PAUD Insan Mulia ini seringkali
melakukan kegiatan yang bervariasi dan sangat kreatif, contohnya
pada gambar tersebut anak sedang melakukan kegiatan kolase
dengan menggunakan barang yang terdapat disekitar lingkungan
mereka, yaitu dengan menggunakan daun kering. Karena pada
saat tim KKN-IK IAIN Kudus membantu melakukan pengajaran
di POS PAUD Insan Mulia pada saat itu, tema yang sedang
berlangsung yaitu tema lingkunganku. Dimana anak juga
dikenalkan dengan hal-hal yang ada disekitarnya seperti alat-alat
kebersihan, setelah itu anak diminta untuk membuat alat
kebersihan tersebut menggunakan kertas origami, dimana hal
tersebut membuat anak dapat mengembangkan aspek motorik
halus dan meningkatkan kreativitasnya dengan berimajinasi
bentuk alat-alat kebersihan, menggunting, dan juga melipat kertas
origami tersebut.

29
MELATIH PUBLIC SPEAKING ANAK SEJAK DINI

Gambar 5. Pelatihan Public Speaking


Merasa gugup dan tegang saat hendak maju di depan umum
memang hal yang wajar dialami sejumlah orang. Namun, masalah
itu bisa diatasi jika mempunyai kemampuan berpublic speaking
yang baik dan benar. Public speaking merupakan sebuah seni
menyampaikan informasi yang dilakukan didepan orang banyak
dengan metode dan struktur tertentu. Seseorang yang mempunyai
kemampuan public speaking yang baik dan benar pasti bisa
menyampaikan gagasan, ide, informasi, pesan atau hal lainnya
dengan baik. Jadi, bisa dibilang kemampuan berpublic speaking
merupakan peranan penting untuk membawa seseorang terlihat
profesional. Memiliki kemampuan berpublic speaking menjadi
senjata utama yang harus di persiapkan oleh seseorang sebelum
memasuki dunia profesional.

30
 Hal-hal yang perlu dikuasai saat berbicara didepan umum
diantaranya:
1) Kuasai materi atau topik pembahasan
Lebih baik mempelajari materi terlebih dahulu,
karena tidak ada yang lebih menakutkan daripada
berbicara tentang sesuatu yang tidak kita kuasai.
2) Bayangkan diri kita sudah handal
Kunci sukses berbicara didepan umum adalah
Visualisasi. Bayangkan kita menyampaikan materi
point-point penting dengan gesture dan body
language yang meyakinkan.
3) Kuasai audience
Kenali terlebih dahulu siapa saja audience yang
mengikuti forum. Dengan begitu kita akan tahu jika
harus menggunakan pendekatan yang berbeda-beda.
4) Fokus pada pesan
Pembicara pemula seringkali merasa gugup saat
sudah didepan umum. Ketika hal itu terjadi, tetap
fokus pada hal utama, yakni pesan kita.
Permasalahan gugup saat didepan orang banyak tidak
terjadi di kalangan orang dewasa saja, namun anak-anak juga
mengalami masalah tersebut. Maka dari itu penerapan public
speaking untuk anak perlu ditanamkan sejak dini. Karena
mengajarkan hal-hal positif sejak dini merupakan suatu hal yang
sangat penting. Selanjutnya, pelatihan public speaking juga
diperlukan guna melatih dan membentuk kepribadian pada diri
anak. Kepribadian yang tebentuk diantaranya percaya diri,

31
terbuka dan rendah hati. Sehingga pada saat nanti mereka
bertambah dewasa, kepribadian yang telah diterapkan sejak dini
akan mempengaruhi perkembangannya.
 Manfaat Public Speaking Pada Anak
Ada banyak manfaat mengajarakan kemampuan public
speaking pada anak, antara lain :
1) Meningkatkan rasa percaya diri
Dengan menerapkan public speaking sejak dini
mampu membuat anak menjadi lebih berani dan
percaya diri. Sehingga mereka juga berani dalam
menyampaikan pendapatnya saat dihadapkan dengan
orang banyak.
2) Memberikan lapangan kerja
Public speaking sangat membantu mereka dalam
masa depannya apabila mereka tertarik dan ingin
menekuni dunia kerja di bidang tersebut. Seperti
penyiar radio, pembawa berita/reporter, MC acara dan
lain sebagainya.
3) Bekal di masa dewasa
Mengasah public speaking pada anak adalah hal
yang harus diperhatikan. Karena memiliki manfaat
bisa menjadi bekal berharga di masa depannya.
Sehingga pada akhirnya anak akan aktif berorganisasi
ketika dewasa dan memudahkan ia berkakrir dalam
pekerjaan.
Mempunyai anak yang mampu tampil percaya diri didepan
publik merupakan impian dan suatu kebanggan bagi setiap orang

32
tua. Salah catu upaya yang dapat dilakukan untuk mengasah
kemampuan berbicara pada anak saat di rumah yaitu dengan cara
orang tua meminta anak untuk bercerita keluh kesahnya setiap
hari. Maka dari itu anak akan terbiasa bercerita dan menjadi
berani untuk menyampaikan pendapatnya.
Dari paparan diatas, mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus yang
mengabdi di Desa Bangsri juga tertarik mengajarkan berpublic
speaking yang baik dan benar kepada siswa siswi kelas 1 MI AL-
ISLAM Bangsri. Tujuan dilaksanakannya program ini yaitu agar
siswa-siswi MI AL-ISLAM Bangsri bisa terbiasa percaya diri
sejak dini. Karena tidak sedikit anak-anak yang merasa malu jika
disuruh berbicara di depan umum, seperti saat di sekolah ketika ia
disuruh guru untuk menjelaskan apa yang sudah di pelajarinya
kepada teman-temannya. Entah gugup atau merasa malu
menyampaikan sehingga menimbulkan rasa tidak percaya diri.
Rasa malu atau takut memang bisa menghampiri kapan saja dan
dimana saja. Akan tetapi perasaan itu bisa diatasi kapan saja dan
dimana saja jika siswa mau belajar, berlatih dan mencoba mulai
sejak dini.
Terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh mahasiswa
KKN-IK IAIN Kudus dalam melatih berpublic speaking yang
baik dan benar pada siswa. Adapun caranya yaitu dengan
mengajarkan siswa siswi kelas 1 MI AL-ISLAM Bangsri untuk
berbicara di depan teman-temannya dengan cara maju bergantian
untuk memperkenalkan dirinya dan menceritakan makanan apa
yang ia sukai. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN-IK juga
menggunakan cara pembelajaran yang seru dan inovatif. Setiap

33
pelajaran di hari itu selesai, siswa-siswi yang bisa menjawab
pertanyaan dan bisa mengulang apa yang sudah di jelaskan guru
sebelumnya akan di beri reward. Sehingga siswa-siswi menjadi
tertarik dan berlomba-lomba untuk maju ke depan. Dengan begitu
bisa melatih siswa-siswi agar percaya diri saat berbicara di depan
orang banyak.
Mengajar siswa di kelas 1 tentunya banyak tantangan,
seperti adanya siswa yang masih manja, berlarian sana-sini,
perilaku siswa yang beragam dan susah fokus. Dari sini
mahasiswa KKNI-IK IAIN Kudus mengatasinya dengan cara
menuntun siswa belajar dengan sabar, selalu memberi pujian
kepada siswa, membuat suasana belajar yang menyenangkan dan
lain sebagainya. Dalam program kerja melatih public speaking
kepada siswa MI AL-ISLAM Bangsri telah tercapai. Beberapa
siswa mampu berbicara di depan teman-temannya dengan
percaya diri dan berani.
Program ini tentunya memberikan banyak manfaat bagi
siswa, misalnya ketika kelak siswa diminta untuk memimpin
kegiatan atau diskusi, keterampilan pembawaan materi menjadi
lebih santai dan kreatif sehingga mudah dipahami. Penerapan
public speaking sejak dini juga melatih anak untuk lebih aktif
dalam segala kegiatan yang mereka ikuti. Anak menjadi
cenderung lebih aktif dalam berbicara dan pasti akan bertambah
baik seiring berjalannya waktu.

34
BIDANG EKONOMI
KREATIF

35
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM MELALUI
PRODUKTIVITAS KINERJA DI ERA SOCIETY 5.0

Gambar 6. Seminar Pengembangan UMKM


Menurut Tambunan (2012:22) Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha
disemua sektor ekonomi. Pada prinsipnya, pembedaan antara
Usaha Mikro (UMi), Usaha Kecil (UK), dan Usaha Menengah
(UM) umumnya didasarkan pada nilai asset awal (tidak termasuk
tanah dan bangunan), omset rata-rata pertahun atau jumlah
pekerja tetap.
Perindustrian di Kabupaten Jepara lebih identik dengan
mebel ukir dan sudah terkenal di luar kota bahkan mancanegara,
tidak hanya mebel ukir saja tetapi juga banyak usaha-usaha yang
didirikan misalnya olahan-olahan pangan dari bahan-bahan yang
mudah didapatkan, dengan adanya usaha-usaha yang banyak
didirikan menyebabkan persaingan antar usaha semakin kuat.
Misalnya pada UMKM di Desa Bangsri, yang berada di
Kecamatan Bangsri. Potensi kelurahan Bangsri dan budaya
pedesaan masih sangat lekat, keterlibatan masyarakat dalam
kegiatan organisasi sosial sangat baik, yang berperan dalam

36
bidang ketahanan pangan benar-benar menjadi andalan
kecamatan Bangsri, home industri (makanan olahan gula kacang,
makanan ringan, walangan, pleret), juga terdapat toko sembako
dan lainnya. Desa Bangsri mayoritas mempunyai pekerjaan
wiraswasta, semakin banyak yang mendirikan usaha semakin
banyak pula persaingan dan semakin ketat.
Permasalahan yang ada adalah semakin bertambahnya
usaha yang baru didirikan maka usaha yang lama semakin
mundur, usaha yang baru mampu berkembang dengan pesat
tetapi usaha yang lama semakin menurun, hal ini dikarenakan
kurangnya strategi untuk mengembangkan usaha yang dilakukan
wirausaha di desa bangsri, apabila usaha sudah semakin tidak
laku atau mundur maka wirausaha kebanyakan tidak memikirkan
bagaimana caranya agar usaha ini supaya berkembang seperti
dahulu ketika usaha sedang berkembang.
Salah satu UMKM olahan gula kacang dan walangan
mengatakan semakin banyak yang mendirikan usaha semakin
ketat dalam bersaing, dari persaingan tersebut membuat imajinasi
dalam berwirausaha semakin kuat inovasi-inovasi rasa harus
diciptakan dan dikembangkan agar pelanggan tidak bosan untuk
membeli makanan ringan ini. Sekitar dua puluh tahun dalam
berwirausaha gula kacang dan walangan, meskipun adanya
banyak usaha lain yang mendirikan, pelanggan tidak berkurang
banyak, alasan membuka usaha ini karena bahan sangat mudah
didapat dan makanan kering ini dapat diawetkan, konsumen juga
lebih senang sebagai makanan camilan dan mengisi di waktu.

37
Usaha mikro berperan penting untuk membangun
perekonomian Negara terkhususnya terhadap ekonomi
masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhansehari-hari
terlebih masa yang akan mendatang. Dalam hal ini peran usaha
mikro sangat besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang
sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Usaha Mikro,Kecil,dan Menengah eksistensinya telah terbukti
mampu dalam perekonomian di Indonesia dalam berbagai
keadaan. Saat terjadi krisis moneter yang melanda Indonesia
pada tahun 1998 dibandingkan perusahaan besar keberadaan
usaha berskala kecil dan menengah relative mampu bertahan. Hal
ini karena usaha berskala kecil kebanyakan tidak terlalu
tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata
uang asing. Sehingga, saat terjadi fluktuasi nilai tukar,
perusahaan berskala besar yang kebanyakan menggunakan
pinjaman dengan mata uang asing paling berpotensi mengalami
dampak krisis. Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Departemen Koperasi
(2005) mempunyai peran yang penting, yaitu:
1. kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan
ekonomi diberbagai sector
2. penyedia lapangan kerja yang terbesar
3. pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi
lokal dan pemberdayaan masyarakat
4. pencipta pasar baru dan sumber inovasi

38
5. sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran
melalui kegiatan ekspor.
Perkembangan dunia moneter dan bisnis saat ini telah
mengalami perubahan cara pandang, khususnya dari ekonomi
berbasis Sumber daya alam ke SDM di samping pandangan dunia
ekonomi berbasis informasi atau inventif yang dikaji dalam
Periode Society 5.0 yang akan segera dihadapi. Hal utama yang
harus kita pahami dalam menghadapi era masyarakat 5.0 adalah
kemampuan berpikir secara fundamental (dasar penalaran).
Mengapa pemikiran yang kritis sangat diperlukan? Karena seperti
yang ditunjukkan oleh Karena menurut Forbes (2018)
kemampuan berpikir kritis merupakan satu dari tujuh kemampuan
yang tidak akan tergantikan oleh Artificial Intelligence (AI) dan
robot sejenisnya. Apa yang tersirat dari critical thinking?
Penalaran dasar atau critical thinking menurut Michael Scriven,
dari Claremont Graduate University, adalah proses disiplin
intelektual untuk secara aktif dan terampil membuat konsep,
menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan/atau mengevaluasi
informasi.
Hadirnya masa society 5.0 akan memberikan gerak dan
kebebasan bagi UMKM di Indonesia. Pandangan yang harus kita
kembangkan sejauh ini adalah bahwa keberadaan UMKM adalah
usaha swasta yang tidak diragukan lagi yang mana siap
menanggung guncangan perekonomian dan menambah
kreativitas pebisnis. Teknologi digital di masa society 5.0 dapat
dimanfaatkan oleh daerah untuk membina UMKM yang ada di
Indonesia dengan segudang informasi tentang SDM dalam upaya

39
bersama dengan kreativitas dan inovasi untuk memajukan
UMKM daerah di negara Indonesia.
Era Society 5.0 cukup sulit bagi para pebisnis Milenial
Indonesia. Era Milenial adalah generasi yang mengapresiasi era
Masyarakat 4.0, namun secara umum akan mengabaikan isu-isu
sosial. Pada periode Society 5.0, penting untuk membidik
pebisnis usia milenial untuk kemajuan masa depan negara
Indonesia. Selain itu, diperlukan integrasi dengan pemerintah
sebagai regulator, dan juga dengan perguruan tinggi, industri,
komunitas / masyarakat dan peran media untuk mensukseskan
ini. salah satu kunci keberhasilan bisnis yang dikelola para
milenial di Indonesia adalah jika konsep pentahelix dapat
dilaksanakan dengan benar.
Sebagaimana kita ketahui konsep pentahelix menekankan
bagaimana integrasi dan kolaborasi antara pemerintah, perguruan
tinggi, industri, komunitas / masyarakat dan media dapat bekerja
sama dengan baik. diharapkan dengan kerjasama dan upaya yang
terkoordinasi ini, para millenial ini dapat dipercaya untuk
membuat nilai tambah dari kemajuan mekanik dari kontribusi ke
hasil dalam digitalisasi teknologi di Indonesia. Jadi kemajuan
selanjutnya dapat membuat Indonesia berada di keunggulan
ekonomi.

40
MENINGKATKAN JIWA MANDIRI DAN HEMAT
MELALUI PROGRAM PENYUSUNAN ANGGARAN
DENGAN KEBIASAAN MENABUNG

Gambar 7. Pelatihan Kebiasaan Menabung


Dalam dunia anak, Desa Bangsri masih jarang dengan
adanya budaya menabung sejak dini. Hal tersebut dapat diketahui
ketika tim pengabdian IAIN Kudus melakukan wawancara saat
pelaksanaan Bimbel yang diadakan di Posko, dengan target anak-
anak tingkat SD/MI. Yang mana, dalam pendidikan SD/MI tidak
berfokus pada pengetahuan serta keterampilan dalam mengelola
keuangan dan tidak adanya guru yang mengampu mengenai
pendidikan keuangan. Apalagi pendidikan mengenai pengelolaan
keuangan sejak dini seperti menabung, berhemat serta memilah
keuangan antara kebutuhan dan keinginan dilingkungan sekolah
maupun keluarga belum dilaksanakan secara maksimal. Para
orang tua masih menganggap anak-anak belum bisa memegang
uang terlalu banyak sendiri, disisi lain pengetahuan serta
keterampilan mengenai pengelolaan keuangan harus diajarkan
sejak dini. Hal tersebut berguna untuk anak agar dapat
mengambil keputusan dengan benar dalam hal keuangan.

41
Maksud penulis disini yaitu mengajarkan para anak-anak
tingkat SD/MI se Desa Bangsri untuk melakukan adanya budaya
menabung dengan adanya penyusunan anggaran sederhana. Pada
kesempatan tersebut kami tim pengabdian IAIN Kudus
melakukan sosialisi serta pelatihan penyusunan anggaran
sederhana dengan kebiasaan menabung. Dalam kegiatan tersebut
tim pengabdian IAIN Kudus menerangkan apa itu menabung,
manfaat menabung serta cara membuat anggaran sederhana guna
mencapai kebutuhan. Menabung adalah tindakan yang dianjurkan
oleh agama islam, karena dengan menabung artinya seorang
muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa
yang akan datang serta untuk menghadapi hal-hal yang tidak
diinginkan. Dalam Al-Qur‟an terdapat ayat-ayat yang secara tidak
langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk
mempersiapkan hari esok secara lebih baik.20
Menabung merupakan pembelajaran yang efektif dalam
berhemat, berencana serta menabung artinya dapat meyisihkan
sebagian uang yang dimiliki untuk disimpan dalam jangka waktu
tertentu. Menabung merupakan kegiatan yang tidak boleh kita
lupakan, dimana menabung harus dibiasakan sejak dini karena
dengan adanya hal tersebut kita anak bisa menjadi pribadi yang
lebih hemat serta dapat belajar untuk mengatur keuangan yang
akan diselengi dengan adanya anggaran sederhana ( diutamakan
kebutuhan).21 Dapat disimpulkan bahwa menabung adalah suatu

20
Antonio Syafi’I Muhammad, Bank Syariah dari Teori ke Praktek,
(Jakarta: Gema Insani,2001. Hal 153
21
Murtani, Alim. Sosial Gerakan Menabung. Sindimas, 2019, 1.1: 279-
283 http://dx.doi.org/10.30700/sm.v1i1.585.g393

42
kegiatan menyimpan uang (di celengan, pos, bank atau
disekolah).
Adapun manfaat yang diambil dari adanya menabung untuk
anak-anak, yaitu belajar untuk mengatur uang sendiri, belajar
membuat perencanaan keungan, belajar disiplin, memberikan
motivasi untuk berhemat, belajar menghargai uang.22
Sedangkan, anggaran adalah suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan.
Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi,
anggaran yang dimaksud dalam kegiatan diatas yaitu alat
manajemen untuk mencapai suatu tujuan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bukan keinginan.23
Maka dapat disimpulkan dari kegiatan diatas yaitu
mengenai keterkaitan antara menabung dengan pembuatan
anggaran sederhana, yaitu kami tim pengabdian IAIN Kudus
mengajari anak untuk mengenal anggaran keuangan dengan hal
yang simple. Seperti, membiasakan anak untuk menyisakan uang
sakunya untuk ditabung yang sebelumnya merka sudah membuat
anggaran kebutuhan yang dibutuhkan bukan keinginan.
Kemudian ketika memasukkan uang tersebut mereka akan
mencatat uang masuk berapa, sehingga mereka akan berfikir akan

22
Herien Puspitawari. Modul Ketahanan Keluarga dan Anak Pekerja
Imgran Indonesia. (Bogor:IPB Press). Hal 70-72.
23
Handayani, Trustorini. Pengertian Anggaran. 2020.

43
diambil atau tidak jika uang yang terkumpul belum sesuai dengan
harga kebutuhan mereka sendiri.

44
BIDANG MODERASI
BERAGAMA

45
PENGARUSUTAMAAN MODERASI BERAGAMA
DALAM PENGEMBANGAN ASET EKONOMI

Gambar 8. Pelaksanan Seminar Moderasi Beragama


Moderasi beragama merupakan akar dari dua kata yakni
Moderasi dan Beragama. Dalam bahasa arab, moderasi disebut
wasath atau wasathiyah yang berarti tengah-tengah diantara dua
batas. Kata moderasi dalam bahasa latin disebut moderare yang
memiliki arti tidak ekstrim. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), moderasi disebut penghindaran
perilaku kekerasan. Menurut Kemenag RI melalui buku yang
berjudul Tanya Jawab Moderasi Beragama, Moderasi adala jalan
tengah. Dalam sejumlah forum diskusi kerap terdapat moderator
orang yang menengahi proses diskusi, tidak berpihak kepada
siapa pun atau pendapat mana pun, bersikap adil kepada semua
pihak yang terlibat dalam diskusi. Moderasi juga berarti „‟sesuatu
yang terbaik‟‟. Sesuatu yang ada di tengah biasanya berada di
antara dua hal yang buruk. Contohnya adalah keberanian. Sifat
berani dianggap baik karena ia berada di antara sifat ceroboh dan
sifat takut. Sifat dermawan juga baik karena ia berada di antara
sifat boros dan sifat kikir.

46
Arti kata beragama berasal dari akar kata agama. Agama
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya suatu
kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan. Harun Nasution
berpendapat dalam karya bukunya Islam Ditinjau Dari Berbagai
Aspeknya, agama merupakan wahyu Tuhan yang berisi ajaran-
ajaran untuk manusia yang di turunkan melalui Rosul. Gambaran
secara sederhana agama merupakan suatu tuntutan yang berisi
tentang nilai-nilai kehidupan dari Tuhan. Dalam agama Islam
berarti suatu ajaran dari Allah melalui nabi Muhammad SAW
sebagai rahmatan lil‟alamiin. Beragama sendiri artinya sikap
individu untuk melakukan sesuatu berdasarkan apa yang
diyakininya.
Moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang,
sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah,
selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama. Kunci
utama moderasi beragama adalah toleransi dan kerukunan baik
ditingkat nasional maupun global. Moderasi beragama bukanlah
upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi
pemahaman dalam beragama. Dalam kacamata Islam, moderasi
beragama bermakna Islam wasathiyah. Urgensi moderasi
beragama sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Tidak hanya perbedaan antar suku, ras,
budaya dan agama, melainkan paham tafsir terhadap ajaran
agamanya pun bisa berbeda. Inilah yang mendasari pemahaman
Islam moderat diperlukan sebagai wujud dari Islam
rahmatan lil „alamiin. Diperlukan pembiasaan dengan memiliki
prinsip yang kuat karena moderasi beragama tidak bisa diperolah

47
secara instan. Maka untuk mengokohkan konsep dan sikap
moderat, setidaknya terdapat dua prinsip dasar, diantaranya;
Pertama, prinsip keadilan (al-„adalah), adil dengan memberikan
makna “sama”. Umat Islam harus proporsional menyikapi sesuatu
sesuai dengan situasi dan kondisi. Kedua, prinsip keseimbangan
(tawazun), seimbang dalam artian sesuai kadar pemahaman yang
tegas dan tidak keberpihakannya. Keseimbangan dalam
menyikapi pemahaman, sikap tanpa dilebih-lebihkan atau
mengurangi, tidak radikal dan juga tidak liberal.
Menurut Kemenag RI ada empat komponen indikator
moderasi beragama di Indonesia, diantaranya; Pertama,
komitmen kebangsaan dan kesetiaan terhadap ideologi Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945, dan nasionalisme. Kedua,
menjunjung tinggi toleransi terhadap semua keberagaman dan
menghormati setiap perbedaannya. Ketiga, anti terhadap segala
tindakan kekerasan, kekejaman, kebencian dan ancaman.
Keempat, akomodatif terhadap tradisi dan kebudayaan lokal.
Indonesia merupakan potret sebagai bangsa dan negara yang ideal
dalam menempatkan keempat indikator tersebut agar mencapai
keharmonisan dan kerukunan masyarakat.
Kelompok KKN-IK IAIN Kudus mengambil langkah
dalam penguatan moderasi beragama melalui seminar dengan
judul Pengarusutamaan Moderasi Beragama Dalam
Pengembangan Aset Ekonomi dengan harapan masyarakat
khususnya pelaku ekonomi mendapatkan wawasan dan
pengetahuan yang bertambah tentang moderasi beragama dalam
pengembangan ekonomi. Karena moderasi beragama menjadi

48
agenda penting demi mewujudkan kerukunan di tengah-tengah
masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang moderat. Dan
bertujuan agar para pelaku ekonomi bisa mencerminkan sikap
moderat dengan bertoleransi meningkatkan hubungan kemitraan
dalam pengembangan UMKM nya. Sehingga terjalin
keharmonisan baik dari aspek sosial, budaya dan agama yang
mana bisa menjadi bukti bahwa masyarakat indonesia mampu
hidup rukun berdampingan di tengah kemajemukan bangsa.
Karena pada intinya, penguatan moderasi beragama dalam
pengembangan aset ekonomi adalah para pelaku ekonomi yang
harus bersikap moderat, inklusif, dan terbuka. Sesama pelaku
UMKM berbagi wawasan dan pengalaman terkait peningkatan
produktivitas kinerja yang menunjang kemandirian umat.
Dalam seminar tersebut, menjelaskan tentang moderasi
beragama pada kehidupan sehari-hari khususnya dalam
peningkatan ekonomi masyarakat. Dimana kita harus bisa
memiliki cara pandang dan berperilaku seimbang (ditengah-
tengah), selalu bertidak adil dan tidak ekstrem dalam beragama.
Dalam seminar ini, pemateri menyampaikan tentang pentingnya
hidup bermoderat. Karena moderasi beragama yang
sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan
kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
memperkokoh moderasi beragama, diantaranya :
1. Tasamuh (toleran) yaitu mengakui dan menghormati
perbedaan.

49
2. Tawassuth (memgambil jalan tengah) yaitu tidak
berlebih - lebihan dan tidak mengurangi ajaran agama.
3. Tawazun (berkeseimbangan) yaitu pemahaman dan
pengamalan agama secara seimbang.
4. I'tidal (lurus dan tegas) menempatkan sesuatu pada
tempatnya.
5. Menciptakan ruang dialog inklusif (terbuka) baik dalam
kelompok maupun aliran internal dalam islam maupun
dengan berbagai kalangan pemuka agama non islam.
6. Egaliter yaitu tidak bersikap diskriminatif pada yang lain
di sebabkan perbedaan agama, keyakinan atau agama
dan tradisi.
7. Musyawarah yaitu setiap persoalan di selesaikan dengan
musyawarah untuk mencapai muafakat dengan prinsip
menempatkan kemaslahatan di atas segalanya.
Penguatan Moderasi beragama memiliki keterkaitan
penting dengan Pengembangan Ekonomi. Karena visi moderasi
beragama sangat relevan dengan menekankan tujuan ekonomi
yang tidak hanya untuk tujuan ibadah tetapi juga untuk kebaikan
masyarakat. Jika para pelaku ekonomi tidak memiliki pandangan
yang moderat dan terbuka, maka pembangunan ekonomi yang ia
lakukan akan menjadi bumerang bagi nya. Perekonomian
memang akan berkembang, tetapi akan condong pada golongan
tertentu saja dan tidak berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Adapun Contoh Implementasi Moderasi Beragama dalam
Pengembangan Ekonomi:

50
1. Keterkaitan dalam Peningkatan Nilai Produk Tenun
Khas Bipolo, NTT
Keterkaitan moderasi beragama dengan
pengembangan ekonomi dalam Peningkatan Nilai
Produk Tenun Khas Bipolo, NTT yakni Tenun bisa
menjadi pemersatu dan perekat kerukunan. Karena
menggunakan strategi marketing yang di lakukan secara
digital/online, melalui Festival Semarak Budaya yang
dilakukan secara bergotong royong dari berbagai
elemen masyarakat. Internalisasi nilai moderasi melalui
optimalisasi produk tenun khas Bipolo berimplikasi
pada soliditas masyarakat dan terciptanya masyarakat
yang moderat.
2. Keterkaitan dalam Pengembangan Pariwisata Pantai
Panfolok melalui Kearifan Lokal di Desa Pantulan,
NTT
Hubungan Moderasi Beragama Berbasis
Komunitas Lokal dengan pengembangan ekonomi
dalam Pengembangan Pariwisata Pantai Panfolok
melalui kearifan lokal di Desa Pantulan, NTT yaitu
Berawal dari pengembangan pariwisata pantai yang
terkendala kurangnya akses dalam mengekplorasi
kekayaan alam sehingga menjadikan Desa Pantulan
Tertinggal. Sehingga pengembangan pariwisata pantai
di Desa Pantulan mengambil langkah untuk bekerja
sama dengan pemerintahan desa setempat di bantu
dengan masyarakat dan pemuda gereja. Dari kerja sama

51
tersebut terjadi toleransi guna meningkatkan kemitraan.
Di samping itu, terjalin keharmonisan baik dari aspek
sosial, budaya dan agama bisa menjadi bukti bahwa
masyarakat indonesia mampu hidup rukun
berdampingan di tengah kemajemukan bangsa.

52
BIODATA PENULIS

Nama : Siti Zuhaidah Alfatonia


Panggilan : Ida
TTL : Kudus, 21 Desember 2001
Hobi : Masak
Motto : Jangan berhenti jadi baik
No. Hp : 085868531084
Instagram : @zuhaidaa_21

Nama : Indah Ayu Lestari


Panggilan : Indah
TTL : Kudus, 25 September 2001
Hobi : Bermusik
Motto : Suport system terbaik
adalah diri sendiri
No.Hp : 087831462482
IG :@ndahayyu_

Nama : Tri Maelani


Panggilan : Ela
TTL : Kudus, 19 Mei 2001
Hobi : Rebahan
Motto : Akan ada pelangi setelah
hujan
No. Hp : 081 413 032 230
Instagram : @trimaleanii_

53
Nama : Hesti Renilia Septiani
Panggilan : Hesti
TTL : Kudus, 14 September 2001
Hobi : Traveling (Jalan-Jalan)
Motto : "Tak ada kenyamanan di
masa tua bagi orang yang
malas di masa muda."
No. Hp : 085602219253
Instagram : hesti_rnl

Nama : Nabila Alya Muzalifah


Panggilan : Alya
TTL : 18 Juli 2001
Hobi : Membaca novel
Motto : don't just dream but make
it happen
No. Hp : 085 602 797 812
Instagram : @nblaalyaaa_

Nama : Ayu Dwi Lestari


Panggilan : Ayu
TTL : Kudus, 24 November 2001
Hobi : Kulineran, nonton film
Motto : Untuk menjadi 10, tidak
harus 5+5
No. HP : 08985552644
Instagram : @ayyuu.13

54
Nama :Fitria Berliana Sari
Panggilan : Fitri
TTL : Kudus, 10 Juli 2001
Hobi : Healing biar nggak pusing
Motto : jadilah seperti air putih,
tidak mewah Tapi
sangatlah berarti
No. Hp : 085725187914
Instagram : @fitriana_pitrong10

Nama : Nailil Musyarofah


Panggilan : Nailil, Neli
TTL : Kudus, 24 Februari 2001
Hobi : Sholawat, dengerin musik
Motto : ‫اللهم صل على سيدوا دمحم صالة‬
‫تعديل صلىات المصليه عليه‬
No. Hp : 085893169583
Instagram : @nailil_msyrfh

Nama : Siti Lailatul Maghfiroh


Panggilan : Laila/Maghfi
TTL : Tuban,01 juli 2001
Hobi : Nonton Drakor, Jalan-jalan
Motto : Ora Ono Wong Mulyo
Tanpo Rekoso
No. Hp : 085334649616
Instagram : @lailamaghfii_

55
Nama : Raudhatuzzahra Fitria
Panggilan : Dhea
TTL : Kudus, 11 Januari 2001
Hobi : Dengerin musik, healing
Motto : i was born to be Authentic,
'n not to be please everyone.
No. Hp : 087742027870
Instagram : @dheaafitria_

Nama : Selfa Ayu Fauzul Muna


Panggilan : Selfa
TTL : Kudus, 15 September 2001
Hobi : Tamasya
Motto : Tetaplah hidup, meski tak
berguna
No. HP : 085938596611
Instagram : @ssselfa_

Nama : Susilowati
Panggilan : Susi
TTL : Jepara, 03 Juli 2001
Hobi : Menulis, membaca puisi
Motto : Senyum, Syukur And
Positif Thinking
No. Hp : 0882003576593
Instagram : @ sus06413

56
Nama : Eva Nuria Farida
Panggilan : Eva
TTL : Demak, 24 April 2002
Hobi : Berenang
Motto : "Lebih baik lelah belajar
dari pada lelah mengejar
yang tak pasti"
No. Hp : 081933654011
Instagram : @enf.evaa__

Nama : Tamziz Basyari


Panggilan : Tamziz
TTL : Nanga Mahap, 6 Mei 2001
Hobi : Traveling
Motto : Hidup santai tapi pasti
No. Hp : 082151669225
Instagram : @tam_bsy

Nama : Ardito Ulil Azmi


Panggilan : Dito
TTL : Pati, 25 Juli 2001
Hobi : Futsal
Motto : Wong kang temen bakal
No. Hp : 088802753678
Instagram : @dhitooo___

57
DAFTAR PUSTAKA

Abu Syuja, Matan Al-Ghoyah Wat Taqrib (Lebanon: Dar


al-Masyari‟, 1996).
Aisyah Maawiyah, “Thaharah Sebagai Kunci Ibadah,”
Sarwah: Journal of Islamic Civilization and Thought 15, no. 2
(29 Desember 2016),
https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/sarwah/article/vi
ew/18.
Aisyah Maawiyah, “Thaharah Sebagai Kunci Ibadah,”
Sarwah: Journal of Islamic Civilization and Thought 15, no. 2
(29 Desember 2016): 3–4,
https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/sarwah/article/vi
ew/18.
Antonio Syafi‟I Muhammad, Bank Syariah dari Teori ke
Praktek, (Jakarta: Gema Insani,2001. Hal 153.
Cahyandari, M.M.P. (2018). Pemanfaatan taman apotik
hidup sebagai upaya mengoptimalkan karakter tanggung jawab
siswa kelas atas di SD Negeri Tegalmuncar. Karya Ilmiah
Universitas Muhammadiyah Surakarta, diakses pada
https://eprints.ums.ac.id//eprint/68950.
Handayani, Trustorini. Pengertian Anggaran. 2020.
Herien Puspitawari. Modul Ketahanan Keluarga dan Anak
Pekerja Imgran Indonesia. (Bogor:IPB Press). Hal 70-72.
Husnul Qodim dan Anang Hudalloh, Fikih/Ibadah untuk
Diniyah Wustho (Jakarta: Transwacana Offcet, 2008), 26.

58
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kemneks RI: Jakarta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 137 Tahun 20144 STTPA Kemenag Tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini : 21-22.
Kumaisaroh (2011), Cerita Ki Ageng Bangsri Dalam Kajian
Strukturalisme Greimas, Perpustakaan Universitas Negeri
Malang: Jawa Timur
Murtani, Alim. Sosial Gerakan Menabung. Sindimas, 2019,
1.1: 279-283 http://dx.doi.org/10.30700/sm.v1i1.585.g393
Sarwat, Fikih Thaharah, 4–5.
Uwatun Hasanah, 2019, Pengembangan Kreativitas Anak
Usia Dini Melalui Origami, Jurnal : Elementary, Vol. 05, 01 : 62.
Uwatun Hasanah, 2019, Pengembangan Kreativitas Anak
Usia Dini Melalui Origami, Jurnal : Elementary, Vol. 05, 01 :
63-64.
Widyawati. (2015). Upaya pemberdayaan apotek hidup di
perkotaan melalui deskripsi dan manfaat tanaman obat. Jurnal
pros sem nas masy biodiv indon. 1(8): 1890-1895

59
60

Anda mungkin juga menyukai