Anda di halaman 1dari 191

P

A
N
G
K
A
L

P
I
N
G
K
A
L
-
P
I
N
G
K
A
L
PANGKAL
PINGKAL-PINGKAL

Penulis:
Annisa Dwi Kurniawati, Agus Janki Dausat, Ainia Nuril Qomariyah,
Anafi Muntiah, Anastasya Amerta Febrian, Aprilina Sukmayanti,
Devit Prasetyo Sejati, Eko Prasetyo, Hanifatul Azizah, Ilham Syah,
Mamluatul Hikmah, Muhammad Almar Faizin, Muhammad Rasyid
Darmawan, Nita Dwi Rahayu, Poppy Novitasari, Qusnul Hanifah,
Raul Kurniawan, Refdiansyah, Rodhatul Alawiyah Ash-Shodiq,
Uswatun Khasanah, Vivi Wahyu Fitriani, Windi Riyanti.

Editor: Annisa Dwi Kurniawati


Penata Letak: Uswatun Khasanah
Desain Sampul: Devit Prasetyo Sejati

Cetakan pertama, November 2022

vi + 206 hlm; 14 x 20 cm
ISBN:978-602-XXXXX-X-X

Copyright ©2022

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan kecil
dengan menyebutkan sumbernya dengan layak.

Diterbitkan oleh:
IAIN Ponorogo Press
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
IAIN Ponorogo
Jln. Pramuka No. 156, Ronowijayan Ponorogo
Telp. (0352) 481277

iii
Kata Pengantar

Alhamdulillahirobbil’aalamiin, segala puji bagi Allah


atas limpahan nikmat, berkat serta karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan penulisan buku antologi essay ini dengan
tepat waktu. Terimakasih juga kami sampaikan kepada
seluruh pihak yang turut berpartisipasi dalam penyusunan
buku antologi ini. Karena tanpa partisipasi dan arahan dari
teman-teman yang ikut andil dalam penulisan buku antologi
ini, penulis tidak akan bisa menyelesaikan penulisan buku
ini tepat pada waktunya. Tujuan ditulisnya buku antologi ini
adalah untuk memenuhi tugas pasca pelaksanaan KPM
mahasiswa IAIN Ponorogo.
Dalam proses penyusunan buku antologi ini, penulis
sudah berupaya semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki penulis. Namun manusia tetaplah
manusia, yang pastinya memiliki kekurangan karena
kesempurnaan hanya milih Allah saja. Penulis sadar jika
masih banyak kekuranngan yang terdapat dalam buku
antologi ini. Oleh sebab itu penulis memohon kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan
buku antologi ini.
Harapan kami, semoga buku antologi ini bermanfaat
bagi semua, baik penulis maupun para pembaca sekalian.
Semoga dengan adanya buku antologi yang kami susun ini
dapat menambahkan wawasan dan pengalaman untuk
kegiatan KPM di masa depan.

Ponorogo, 29 Agustus 2022

Penulis

iv
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................... ivv


Daftar Isi ..................................................................................................... v
Kuliah Pegabdian Masyarakat Di Desa Pangkal Tahun 2022 1
Kegiatan Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Desa
Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo ...................... 8
Suasana Kekeluargaan Dalam Kuliah Pengabdian
Masyarakat Di Blumbang Pangkal Sawoo .................................. 18
Kuliah Pengabdian Masyarakat Dan Pengembangan Website
Desa Pangkal .......................................................................................... 28
Kuliah Pengabdian Masyarakat Dalam Mengoptimalisasikan
Website Di Desa Pangkal ................................................................... 37
Ini Cerita 42 Hari Ku, Bagaimana Hari Mu Saat Itu? ............... 48
Antara Pendidikan Sosial Budaya dan Agama di Dk.
Blumbang Ds. Pangkal Sawoo Ponorogo .................................... 57
Pangkal Dan Seluruh Karakteristiknya........................................ 63
Ikhlas Mengabdi Dengan Sanubari ................................................ 72
Kisah Nyata Keluarga Tanpa Kk Di Desa Pangkal ................... 80
Harunya Suasana Kpm Dengan Teman Baru ............................ 88
Kuliah Pengabdian Masyarakat Di Desa Pangkal Dusun
Blumbang ................................................................................................ 96
Kisah 40 Hari Pengabdian di Desa Pangkal .............................104
Pelayanan Media Informasi Melalui Website Desa Pangkal
Kecamatan Sawoo ..............................................................................112
Soal Menjadi Mahasiswa Yang Lebih Akrab Dan Peduli Pada
Lingkungan Masyarakat ..................................................................120
Blumbang Dusun Pengabdianku ..................................................127
v
Simfoni Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) .....................134
Kegiatan Kpm Di Dusun Blumbang Desa Pangkal .................146
Ku Temukan Keluarga Baru Saat Pengabdian ........................154
Peran Mahasiswa Kpm Dalam Pengembangan Website Desa
Dan Bermasyarakat Di Desa Pangkal .........................................166
Semangat Warga Dusun Blumbang Desa Pangkal Dalam
Melestarikan Kesenian Tradisional Hadroh ............................174
Lampiran ...............................................................................................184

vi
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT DI DESA
PANGKAL TAHUN 2022
Agus Janki Dausat

Kuliah pengabdian masyarakat (KPM) atau yang biasa


disebut oleh khalayak umum kuliah kerja nyata (KKN) merupakan
sebuah program yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
yang terkhusus pada mahasiswa tingkat akhir. KPM merupakan
kegiatan mahasiswa yang biasanya dilaksanakan kurang lebih dalam
kurun satu bulan. KPM pada tahun 2022 ini merupakan KPM
secara offline perdana yang dilaksanakan semenjak adanya wabah
covid 19.
Kuliah pengabdian masyarakat (KPM) IAIN ponorogo
pada tahun 2022 ini merupakan kegatan pengabdian pada
lingkungan masyarakat yang dilaksanakan dengan tampilan berbeda
dengan kuliah pengabdian masyarakat tahun lalu karena efek
pandemi covid 19 yang mengharuskan kita untuk menjaga jarak
dan menjaga kebersihan. Kuliah pengabdian masyarakat kali ini
dilaksanakan secara offline dalam artian semua mahasiswa harus
terjun langsung ketempat KPM tentu dengan keadaan pasca
pandemi di tanah air kita kususnya di kabupaten ponorogo
keberadaan mahasiswa institut agama islam negeri ponorogo
diharapkan mampu menumbuhkan, memulihkan produktifitas dan
kehidupan masyarakat pasca pandemi.
Adapun tujuan dari KPM ini adalah untuk
mengimplementasikan semua ilmu yang didapatkan selama kuliah
serta diharapkan mahasiswa mampu membantu masyarakat
sehingga problem sosial yang terjadi di masyarakat dapat
terpecahkan dan mampu mensejahterakan kehidupan sosial sesuai
dengan visi misi perguruan tinggi. Selain itu Kuliah pengabdian
masyarakat dapat mengembangkan pengetahuan mahasiswa untuk
melakukan perubahan kepada hal hal yang lebih baik dan
bermanfaat di masyarakat bukan malah menjadi biang segala
kerusakan dalam bersosialisasi di masyarakat
Dalam pelaksanaan kuliah pengabdian masyarakat (KPM)
Institut Agama Islam Ponorogo menerjunkan mahasiswanya yang
1
dibagi menjadi lima kecamatan yaitu, Kecamatan Slahung, Bungkal,
Sambit, Ngrayun, dan Sawo. Dalam pelaksanaannya IAIN
Ponorogo membagi menjadi dua macam model KPM yang
pertama adalah Mono disiplin yaitu kuliah pengabdian masyarakat
yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dengan bidang
keilmuan atau rumpun keilmuan yang sama selanjutnya adalah
Multi disiplin yaitu kegiatan kuliah pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh kelompok peserta KPM yang beranggotakan
mahasiswa dengan bidang keilmuan dan rumpun keilmuan yang
berbeda beda dan juga KPM pada tahun ini mengangkat tema
“Menumbuhkan kepedulian mahasiswa dalam memulihkan
produktifitas dan kehidupan masyarakat pasca pandemi”
Saya Agus Janki Dausat mahasiswa semester 7 IAIN
ponorogo dengan jurusan PGMI, pada kegiatan KPM ini saya
memilih multi disiplin, saya tergabung dalam kelompok 96 multi
disiplin yang berada di Dusun Blumbang Desa Pangkal kecamatan
sawo kabupaten ponorogo dan bertempat dirumah mbah muji dan
mbah daris, jumlah anggota kelompok kami 21, 7 diantaranya laki
laki dan 14 perempuan yang terbagi dari berbagai jurusan. Dosen
pembimbing lapangan (DPL) kami adalah ibu Annisa Dwi
Kurniawati, M.Pd.
Pelaksanaan kuliah pengabdian masyarakat dijadwalkan
pada tanggal 4 juli 2022 sampai 12 agustus 2022. Sebelum
pemberangkatan kami berkumpul disalah satu rumah teman kami
untuk membawa bekal dan peralatan selama KPM menggunakan
mobil. Pembukaan kuliah pengabdian masyarakat pada tanggal 4
juli 2022 oleh LPPM dan melepaskan sebanyak 120 kelompok
kuliah pengabdian masyarakat kelima kecamatan di kabupaten
ponorogo, pembukaan KPM tersebut dilaksanakan dengan dua
tahap tahap pertama yaitu dilaksanakan di kampus secara simbolis
selanjutnya tahap kedua adalah pembukaan yang dilaksanakan di
kecamatan dan desa meski demikian pembukaan tahap kedua
tersebut tidak semuanya dilaksanakan pada tanggal 4 juli, kami
yang kebetulan KPM di Desa Pangkal pembukaan KPM
dilaksanakan pada tanggal 12 Juli karena adanya kesibukan kepala
desa yang sedang pergi keluar kota.
2
Setiap hari kami bangun pagi setelah itu solat subuh dan
dilanjutkan dengan aktifitas masing masing ada yang memasak,
membersihkan posko, dan ada juga yang melanjutkan tidurnya.
Selanjutnya pada pukul 08.00 kami makan bersama dan dilanjutkan
briefing untuk kegiatan sehari setelah itu pada malamnya kami juga
melakukan evaluasi harian dimana kegiatan itu rutin diaksanakan
setiap hari kecuali apabila ada hal hal yang lebih diutamakan.
Minggu minggu pertama kami melakukan adaptasi lingkungan
dimana udara diDesa Pangkal sangat dingin jika malam hari dan
juga keterbatasan air karena banyaknya anak dan pada akhirnya
kami berpencar ada yang kebalai desa, masjid dan kerumah warga
depan posko untuk menumpang mandi maupun memcuci pakaian.
Pada minggu pertama kami melakukan sowan kepada
tokoh masyarakat seperti kepala desa, kepala dusun, dan juga ketua
RT untuk meminta izin mengikuti kegiatan bermasyarakat dan juga
bentuk upaya pengenalan kepada masyarakat dan juga kami pada
minggu pertama melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar,
dengan adanya sosialisasi tersebut akan membangun hubungan
baik dengan masyarakat sekitar, dari sosialisasi tersebut kami
mendapat informasi bahwa adanya kegiatan diantaranya yaitu
yasinan setiap malam jumat, rutinan maulid ad-dziba’i, dan juga
manaqib pada malam rabu bagi jamaah laki laki dan untuk
perempuan mengikuti rutinan sholawatan pada malam selasa dan
sabtu. Dan juga adanya kegiatan posyandu disetiap dusun yang
terdiri dari posyandu balita, posyandu ibu ibu, dan posyandu lansia.
Dan juga pada jumat pagi biasanya kami melaksanakan
jumat bersih di sekitar masjid dan pada minggu pagi kami
melaksanakan senam bersama anak anak kampung sekitar posko.
Dan juga pada minggu pertama kami melaksanakan takbir keliling
yang sempat vakum pada tahun sebelumnya karena adanya
pandemi covid 19 dan paginya kami dibagi oleh bapak perangkat
desa untuk membantu melaksanakan penyembelihan hewan
qurban pada masjid masjid di Dusun Blumbang.
Selain itu ada juga kegiatan mengajar TPA yang dibagi
menjadi 3 titik yang pertama TPA di dusun krambil, yang kedua
TPA didusun Pangkal dan yang ketiga TPA diDusun Blumbang
3
dengan pembagian kelompok dan kebetulan kami bersama tiga
teman kami setiap hari rabu kamis jumat pukul 14.30 sampai 16.00
mengajar TPQ AL Fata dan juga pada setiap harinya kami
mengadakan bimbel bagi anak anak sekitar posko mulai dari TK
hingga SD mulai pukul 14.30 hingga pukul 16.30 namun seiring
berjalannya waktu anak anak banyak yang tidak datang keposko
untuk bimbel dikarenakan adanya pelatihan gerak jalan di sekolah
untuk persiapan lomba parade
Program inti dari kelompok 96 KPM multi disiplin adalah
pengembangan website, dimana pengembangan website tersebut
bertujuan untuk memasarkan UMKM Desa Pangkal dan juga
potensi wisata serta keadaan Desa Pangkal, dalam website tersebut
juga ada laman untuk megurus surat surat seperti surat keterangan
tidak mampu (SKTM) yang dapat di akses di rumah yang tentunya
akan sangat memudahkan, dalam pengembangan website ini kami
dibagi menjadi tiga kelompok yang pertama yaitu kelompok data
yang bertugas menginput data seperti jumlah penduduk UMKM
desa selanjutnya kelompok kedua adalah tim jurnalis yang bertugas
mengumpulkan data melalui wawancara dan tim ketiga adalah
videografi yang bertugas mendokumentasi kegiatan wawancara
dengan pemilik usaha UMKM. Tidak hanya berfokus pada website
saja namun kami juga ikut serta dalam membantu penyaluran dana
yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Banyak sekali potensi-potensi Desa Pangkal yang bisa kami
upload kedalam website contohnya yaitu potensi kebudayaan
contoh potensi kebudayaan diDesa Pangkal adalah becekan
merupakan suatu kegiatan dengan mendatangi dan memberikan
bantuan berupa bahan makanan kepada keluarga yang memiliki
hajat, selanjutnya yaitu potensi wisata contoh wisata diDesa
Pangkal adalah pohon pinus dan wisata kedung klendung,
selanjutnya potensi alam, potensi manusia.
Pada minggu kedua kami membantu kegiatan posyandu
yang dilaksanakan di setiap dusun yang berbeda beda pada minggu
kedua ini kami juga melakukan observasi ke rumah pemilik
UMKM di Desa Pangkal. Ada beberapa UMKM yang melesat di
desa tersebut seperti pembuatan anyaman rinjing, tusuk sate, tas
4
anyaman plastik, pembuatan pentol jaduel, pembuatan kripik
tempe, dan juga pembuatan kue cucur.
Pada minggu ketiga kami menjadi panitia pada event games
di TPQ As-salam, murid TPQ As-salam terbilang cukup banyak
dan juga pada minggu ketiga tersebut sebagian dari anggota kami
dimintai pertolongan untuk membantu mengajar hadroh banjari di
TPQ AL fata untuk persiapan mengisi pada pra acara pengajian di
lingkungan TPQ tersebut, proses latihan banjari tersebut kurang
lebih hanya satu minggu. Pengajian tersebut bisa dibilang sangat
meriah dengan diiringi grup solawat jaljalut dari Kota Trenggalek.
Pada minggu ketiga ini juga merupakan minggu persiapan untuk
pelaksanaan program inti yaitu pengembangan website, dalam
pelaksanaannya kami terbagi dalam tiga kelompok
Pada minggu keempat tanggal 24 juli kami melakukan
kunjungan ke kelompok KPM tumpak pelem dan sriti kami
berangkat pukul 09.00 dan kembali ke posko pada pukul 14.00 dan
juga pada minggu keempat ini program utama kami hampir selesai
namun UMKM yang kami upload di website masih terlalu sedikit
akhirnya kami berkunjung ke rumah salah satu pemilik UMKM
peyek disana kami bersilaturahmi dan juga mewawancarai
bagaimana proses pembuatan dan juga kemana saja pemasaran
produk tersebut.
Pada minggu kelima pada tanggal 25 juli kami anggota
KPM laki laki membantu masyarakat untuk membangun pondasi
masjid di Dusun Blumbang agar dapat memiliki fasilitas
peribadatan yang dapat digunakan untuk berjamaah maupun
megadakan kajian kajian yang tetntunya dapat menambah wawasan
keagamaan warga sekitarnya dan juga pada minggu kelima ini kami
anggota KPM kelompok 96 bersama kepala desa bapak Suprianto
survei wisata kali klendung yang ternyata debit air sangat sedikit
karena musim kemarau dan juga jalur untuk menuju lokasi
terbilang agak susah karena hanya jalan setapak dan turunan,
selanjutnya hari esoknya kami melakukan survei wisata alam hutan
pinus bukit tunggar, udara disana panas tetapi dingin karena
kencangnya angin disana juga terdapat warung kopi dan juga
makan.
5
Setelah survei dan berfoto foto di bukit tunggar kami lanjut
survei tambang batu marmer, tambang batu ini dikelola oleh PT
Fajar Inti Marmet yang dibuka pada pada tahun 2013 namun
pertambangan tersebut sempat terhenti karena masa kontrak
pertambangan yang habis, setelah melewati proses yang panjang
dan cukup lama akhirnya pada tahun 2022 pertambangan batu
marmer PT. Fajri Inti Marmer resmi dibuka biasanya pengiriman
batu ini dikirim ke bali
Pada hari selasa 2 agustus kami melaksanakan khotmil
quran untuk menyambut tahun baru islam yang dimulai setelah
solat subuh yang dibuka oleh bapak yusuf sebagai tokoh agama
dan dilanjutkan oleh teman teman anggota KPM pada hari itu juga
kami membagi kelompok sebagian mengaji dan sebagian
mempersiapkan konsumsi untuk acara khomil quran, khotmil
quran ditutup dengan doa setelah isya dengan dzikir dan tahlil
setelah itu dilanjutkan dengan sholawatan simtudduror yang
dilengkapi dengan alat musik banjari
Minggu keenam adalah persiapan penutupan KPM namun
disela sela persiapan itu kami melakukan pelatihan website desa
yang dilaksanakan di aula kantor Desa Pangkal yang dihadiri oleh
kepala Desa Pangkal serta perangkat desanya dan juga kawan
kawan KPM. Salah satu tujuan pelatihan itu adalah agar saat kami
kembali ke kampus minimal ada pihak desa yang mampu
mengoprasikan website desa namun jika dalam pelaksanannya
masih ada kebingungan kami dari pihak anggota KPM 96 insya
allah siap membantu
Disisi lain pada minggu keenam Desa Pangkal mengadakan
kades cup lomba voli antar dusun se Desa Pangkal, sebenarnya
kades cup ini adalah program tahunan pemuda desa dan karang
taruna namun karena adanya wabah covid 19 program itu pun
sempat vakum dan baru berjalan lagi tahun ini, setelah
berkordinasi dengan pihak karang taruna dan pemuda desa dana
untuk pelaksanaan kades cup ditanggung oleh karang taruna dan
desa kami pihak KPM hanya dimintai tenaga untuk membantu
berjalannya turnamen kades cup yang dimulai pada tanggal 8
Agustus hingga 13 Agustus pada pukul 14.30 hingga selesai yang
6
dibuka dengan upacara dan menyanyikan lagu kebangsaan
indonesia raya. Dalam pelaksanaanya kades cup tersebut dibantu
oleh tiga kelompok KPM yaitu kelompok 94, 95 dan 96 dengan
pembagian perdivisi hal tersebut bertujuan agar anggota KPM yang
tidak bertugas membantu kades cup bisa mengajar TPA.
Dan pada minggu keenam ini kami kelompok 96
mengadakan pengajian akbar yang dilaksanakan pada kamis 11
agustus malam jumat yang dihadiri oleh kepala desa, perangkat
desa dan juga warga sekitar dengan mubaligh bapak fahril umaroh
dengan tema memperingati kemerdekaan republik indonesia serta
penutupan KPM yang berada di Dusun Blumbang lanjut pada
paginya kami melaksanakan penutupan di balai Desa Pangkal yang
diikuti oleh kelompok 94, 95, dan 96. Tidak lupa setelah
penutupan tersebut kami berpamitan kepada warga sekitar posko
dan juga sowan kerumah kepala desa, kepala dusun, ketua RT serta
tokoh agama didusun tersebut yang pada intinya kami berterima
kasih sudah diterima dengan baik di desa tersebut.
Kesan yang ingin saya sampaikan ketika pelaksanaan KPM
usai adalah ucapan dan rasa syukur karena seluruh program kerja
dapat dilaksanakan dengan cukup baik. Tidak hanya bermodalkan
pengetahuan yang didapatkan dari bangku kuliah yang kami
terapkan di lingkungan KPM namun juga pengetahuan
pengetahuan hidup mkita sehari hari. Menurut saya pelaksanaan
KPM ini sangat memberi kesan kepada saya pribadi karena dapat
membuat saya belajar banyak yakni dalam hal kekeluargaan,
kebersamaan, kekompakan dan juga solidaritas. Disini saya juga
belajar bersosialisasi bersamamasyarakat. Dan tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat bapak
kepala desa serta perangkat desa dan juga terima kasih kepada
kakek daris dan juga nenek muji yang telah memperbolehkan
tempat tinggalnya kami jadikan posko semoga amal baik kita
senantiasa diridoi oleh allah dan mendapat balasan yang setimpal.

7
KEGIATAN MAHASISWA KULIAH PENGABDIAN
MASYARAKAT DESA PANGKAL KECAMATAN SAWOO
KABUPATEN PONOROGO
Ainia Nuril Qomariyah

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah


satu mata kuliah kurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa IAIN Ponorogo. KPM merupakan mata kuliah yang
bersifat praktik yang bertujuan untuk melatih dan membekali
mahasiswa menerapkan ilmunya, belajar memecahkan berbagai
persoalan yang terjadi di masyarakat. KPM dilaksanakan di
berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Ponorogo dengan
bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dalam
melaksanakan KPM mahasiswa diharapkan dapat memberikan
sekaligus menerapkan berbagai hal diantaranya yaitu: pengalaman,
ilmu pengetahuan, teknologi, keahlian, keterampilan dan nilai-nilai
yang baik. Sehingga selama pelaksanaan KPM terjadi interaksi
mutualisme dimana masyarakat dapat belajar dari mahasiswa begitu
pula sebaliknya mahasiswa dapat belajar dan mengambil ilmu yang
belum di dapatkan dari masyarakat.
Dalam kegiatan KPM 2022 pihak kampus IAIN Ponorogo
membagi menjadi dua jenis yaitu Mono Disiplin dan Multi
Disiplin. Berdasarkan pembagian tersebut saya memilih KPM
Multi Disiplin dimana KPM Multi Disiplin adalah kegiatan kuliah
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh kelompok peserta
KPM yang beranggotakan mahasiswa dengan bidang keilmuan
yang berbeda-beda. KPM ini merupakan kegiatan pengabdian
masyarakat yang berbasis pada kebutuhan utama masyarakat.
Program kerja KPM Multi Disiplin disesuaikan dengan kebutuhan
utama masyarakat pada saat itu dan tidak mengharuskan sesuai
dengan bidang atau program studi tertentu. Program utama
dirancang berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, kebutuhan
dan potensi yang telah dilakukan. Dengan jenis KPM Multi
Disiplin ini, diharapkan peserta yang mengikuti bisa melaksanakan
pengabdian masyarakat dengan berkolaborasi Bersama peserta dari
program studi dan fakultas lain dalam satu kelompok sehingga
8
mampu menghasilkan semangat gotong royong antar bidang
keilmuan dalam program pengabdian yang dilaksanakan.
Pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) IAIN
Ponorogo telah dikonsep dan direncanakan sedemikian rupa agar
tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan lancer tanpa adanya
suatu hambatan. Secara umum program kerja kuliah pengabdian
masyarakat ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu program kerja inti
dan program kerja penunjang. Kedua program ini dijalankan
seiring sejalan selama kegitan KPM berlangsung.
1. Program Kerja Inti
Program Kerja Inti merupakan kegiatan utama dalam
kegiatan kuliah pengabdian masyarakat sehingga wajib
dilaksanakan oleh setiap kelompok KPM baik jenis Mono
disiplin maupun Multi Disiplin. Program kerja inti ini
dilaksanakan secara ilmiah melalui proses tertentu, terencana
dan terukur dengan target yang jelas dan pasti. Program kerja ini
berbasis pada proses yang panjang dan adanya tindak lanjut
dengan menggunakan pendekatan atau metode ABCD (Asset
Based Community- Driven Development). Dalam pendekatan
tersebut terdapat beberapa tahapan diantaranya yaitu,
Inkulturasi (perkenalan), Discovery (mengungkapkan informasi),
Design (mengetahui aset dan mengidentifikasi peluang), Define
(mendukung keterlaksaan program kerja), Refelection (refleksi).
2. Program kerja penunjang
Program kerja penunjang dalam kegiatan KPM tahun 2022
adalam program kerja atau kegiatan yang tujuan utamanya adalah
sebagai media atau alat untuk dapat berbaur dan lebih dekat
dengan masyarakat. Bentuk kegiatan penunjang ini menyesuaikan
dengan kegiatan-kegiatan yang sudah ada di lingkungan masyarakat
lokasi pengabdian ataupun membuat kegiatan baru yang sederhana
dengan melibatkan masyarakat setempat namun mengandung nilai
manfaat dan dapat mempererat hubungan antara peserta KPM
dengan masyarakat.
Lembaga Pusat Pengabdian Masyarakat (LPPM) membagi
penempatan lokasi pelaksanaan KPM 2022 di 5 kecamatan yaitu
Kecamatan Smbit, Sawoo, Bungkal, Slahung dan Ngrayun. Dari
9
pembagian tersebut kebetulan kelompok 96 multi disiplin yaitu
kelompok saya mendapat bagian di Kecamatan Sawoo yang
tepatnya berada di Desa Blumbang. KPM dilaksanakan selama
kurang lebih 45 hari terhitung mulai tanggal 04 Juli sampai dengan
12 Agustus 2022.
Awal pelaksanaan KPM dimulai adalah dengan
dibentuknya kelompok KPM sesuai dengan jenis yang dipilih oleh
LPPM. Kemudian dari kami menindaklanjuti dengan mengadakan
sebuah perkumpulan yang bertujuan untuk membahas dan
membentuk struktur keanggotaan KPM dan segala kebutuhan
KPM. Kegiatan perkumpulan ini dilakukan sampai beberapa kali
sebelum KPM benar-benar dimulai, hasil dari salah satu agenda
perkumpulan tersebut kelompok kami memutuskan untuk
mengirim beberapa anggota untuk melaksanakan survei terlebih
dahulu untuk melakukan perizinan baik kepada pihak desa maupun
pihak pemilik rumah.
Kemudian tiba lah waktu dimana KPM harus dimulai yaitu
tepat pada tanggal 04 Juli 2022 dan untuk mempermudah
koordinasi pembawaan barang tersebut kami memulai dengan
mengumpulkan barang-barang yang dibutuhkan oleh seluruh
anggota kelompok di sebuah kontrakan dari salah satu anggota
kelompok kami yang letaknya mudah untuk dijangkau. Kemudian
tibalah kami di posko atau rumah yang ditempat tinggali dan kami
menata segala ruangan dan beberapa barang bawaan secara
bersama-sama. Disana kami tinggal di rumah yang sudah dicarikan
oleh pak lurah Desa Pangkal yaitu Pak Suprianto. Rumah yang
kami tempati adalah rumah milik Bu Ana. Rumah tersebut
ditinggal oleh pemiliknya merantau ke Ambon kemiudian dirawat
oleh orang tuanya yaitu Mbah Daris dan Mbah Muji yang
rumahnya ada dibelakang Posko.
Seiring berjalannya waktu, untuk mengisi kegiatan KPM di
Minggu pertama, kami melakukan kunjungan atau sowan kepada
beberapa perangkat desa dan juga tokoh masyarakat untuk mencari
tau kegiatan apa saja yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan
juga kapan waktu pelaksanaannya. Dan saat evaluasi malam hari
kelompok kami membahas mengenai program inti dari KPM ini.
10
Dan kami memutuskan website sebagai program intin yang akan
kami kerjakan nantinya. Karena sebelumnya dari Pak Lurah juga
sudah memasrahkan kelompok kami untuk menggarap website Desa
Pangkal. Dan kebetulan pada awal kedatangan kami di Desa
Pangkal kebetulan bertepatan dengan datangnya hari raya idul
Adha sehingga kami ikut berpartisipasi dalam kegiatan perayaan
hari raya Idul Adha dengan mengadakan takbir keliling bersama
warga setempat baik dari kalangan anak-anak maupun kalangan
remaja. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan karang taruna
dusun setempat. Kemudian untuk kegiatan sholat Idul Adha kami
mengikuti di masjid terdekat. Selapas sholat Ied kami juga ikut
serta dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban, kami membagi
menjadi beberapa kelompok kemudian memencar kebeberpa
masjid yang menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban. Dari
keikutsertaan tersebut kami mendapatkan beberapa kantong
daging kurban.
Minggu pertama berlalu dengan segala jenis kegiatan yang
telah diselenggarakan itu artinya kami akan masuk pada minggu
kedua. Setelah informasi kegiatan masyarakat terkumpul pada
Minggu pertama, kami melakukan pemetaan dan juga membuat
timeline beberapa kegiatan penunjang sesuai dengan jenis
pelaksanaannya seperti halnya program kerja penunjang harian,
mingguan dan juga bulanan. Selain itu kami juga mencari opsi
untuk dijadikan program kerja inti. Setelah semua tersetruktur
dengan baik kami memulai kegiatan untuk merealisasikan program
kerja penunjang. Program penunjang kelompok KPM 96
Multidisiplin jenis harian diantaranya yaitu, bimbel anak-anak
disekitar posko. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari mulai dari
jam 15.00-16.00. Membantu mengajar di TPQ sekitar pada hari
Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu mulai pukul 14.00 sampai
dengan selesai.
Adapun program kerja penunjang jenis mingguan yaitu
mengikuti jamaah yaasinan bapak-bapak dan ibu-ibu. Yasinan
bapak-bapak diadakan setiap hari jumat dimulai ba’da isya’.
Sedangkan yasinan ibu-ibu diadakan di dua tempat yaitu di daerah
Blumbang dan Krambil yang semuanya bertepatan pada hari Jumat
11
ba’da jumatan. Kemudian program kerja penunjang mingguan
yang lainnya yaitu hadroh ibu-ibu dan remaja. Hadroh ibu-ibu di
sekitar Blumbang ada dua Grub Hadroh. Yaitu grub hadroh Bu
Tentrem yang diadakan setiap hari rabu setelah isya’ dan grub
hadroh Bu Amin yang diadakan setiap hari senin ba’da Isya’.
Sedangkan hadroh Remaja diadakan setiap hari rabu sore setelah
ashar. Kegiatan rutinan Manakib dan Dzikrul Ghofilin bapak-
bapak yang diadakan setiap hari selasa setelah isya’. Kegiatan
senam pagi setiap hari minggu yang dimulai pukul 06.00. ikut serta
kegiatan mengaji ibu-ibu di masjid setiap hari minggu jam 15.00
samapai jam 16.00. Dan program kerja penunjang jenis bulanan
yaiyu ikut serta dalam kegiatan posyandu balita, posyandu lansia
dan juga posbindu yang ada di Desa Blumbang.
Minggu kedua telah berlalu, masuk ke minggu ketiga ini
kelompok kami focus untuk mengerjakan program inti kami. Yaitu
menggarap website desa. Dalam pengembangan website ini kami
membagi menjadi tiga kelompok yaitu tim data, tim Videografi dan
tim jurnalistik. Tim data bertugas untuk mengunggah data-data
dari tim jurnalistik ke website, tim videografi bertugas meliput
konten dan tim jurnalistik bertugas untuk menulis narasi dari
konten yang telah dibuat oleh tim videografi. Sebenarnya dari
minggu kedua kemarin kelompok kami sudah ada niat untuk
mengerjakan website, tetapi dari kami belum bisa log in sebagai
admin website dikarenakan admin sebelumya sedang ada
kepentingan pribadi dan tidak bisa ditemui hingga tanggal 19 juli.
Meskipun kami belum bisa mengerjakan website, setiap hari pada
jam kerja dari perwakilan kelompok kami tetap ada yang datang ke
kantor desa untuk membantu pekerjaan disana. Akhirnya ditanggal
19 juli pak Niko sudah mulai bekerja lagi, dan kami sudah
diberikan akses untuk log in sebagai admin website. Website Desa
Pangkal ini sebenarnya sejak awal terbentuk hanya memuat
sebagaian kecil data-data dan berita-berita mengenai Desa Pangkal.
Jadi dari pak lurah menginginkan kami untuk menyempurnakan
website tersebut. Kami memulai dengan pengunggahan berita yang
terbaru yaitu mengenai pembukaan KPM kemarin, data terbaru
dari transparansi keuangan dan juga macam-macam statistic
12
kependudukan yang kami dapat dari sekertaris desa. Selanjutnya
kami mengerjakan pengunggahan struktur kepengurusan perangkat
desa, kemudian pengunggahan produk hukum berupa PERDES,
dan pengunggahan berita-berita terbaru yang ada di Desa Pangkal
yang sudah diliput oleh tim videografi dan sudah dinarasikan oleh
tim jurnalistik. Pengerjaan dari awal penyempurnaan website
tersebut tidak kami lalui secara mudah. Banyak kendala yang kami
alami saat pengerjaan website, dikarenakan pengetahuan sebagian
besar dari tim data masih kurang mengenai teknologi. Namun
seiring dengan berjalannya waktu dan dengan bantuan youtube kami
bisa mengatasi kendala-kendala dalam pengerjaan website tadi,
hingga dari kami sudah mulai terbiasa mengupload berita-berita
terbaru meskipun terkadang masih ada kendala. Berbagai
pembaruan terus dilakukan oleh tim data hingga menurut tim data
pengerjaan ini merupakan pengerjaan dari tim data yang paling
susah. Yaitu pembuatan surat-menyurat. Pengerjaan ini memakan
waktu yang lama yaitu sekitar dua minggu dikarenakan karena
keterbatasan pengetahuan tim data tentang teknologi. Namun
dengan bantuan youtube dan berbagai referensi lain, kami bisa
menyelesaikan pengerjaan surat menyurat ini..
Disamping tim data menyelesaikan pengerjaan website, tim
jurnalistik dan videografi bekerjasama dan berpencar dalam
mencari berita untuk keperluan website. Mereka survei ke brbagai
tempat yaitu antara lain: berbagai UMKM yang ada di Desa
Pangkal seperti UMKM pembuatan tempe kripik, anyaman tas,
tusuk sate yang nantinya akan dimasukkan kedalam potensi
ekonomi di website. Kemudian survei ke hutan pinus dan tambang
batu andesit yang termasuk ke dalam potensi alam. Kelompok
kami juga pernah diajak pak lurah untuk melihat salah potensi
wisata yang ada di Desa Pangkal yaitu ke sungai Kedung
Klentheng.
Di tengah KPM, kelompok kami mengadakan kegiatan
Khataman Al-Quran dan Shalawatan bersama warga sekitar posko
yang bertempat di Masjid An-Nuur pada hari Sabtu 30 Juli dalam
rangka peringatan tahun baru Hijriah atau Muharram. Dalam
menyiapkan makanan untuk selametan kami dibantu ibu-ibu
13
sekitar. Kemudian setelah acara doa khotmul Quran dilanjutkan
dengan makan-makan lalu Shalawatan yang dibawakan oleh teman-
teman KPM. Menjelang akhir KPM karang taruna Desa Pangkal
meminta bantuan kami dan kelompok lain yang berada di Desa
Pangkal untuk menjadi panitian dalam kegiatan lomba Voli Kepala
Desa Cup V atau Kades Cup. Setelah melakukan berbagai rapat
gabungan, tournament ini sepakat diadakan selama delapan hari
terhitung mulai tanggal 6 Agustus sampai 13 Agustus yang
menyebabkan kepulangan kami KPM menjadi mundur yang
aslinya tanggal 12 Agustus menjadi 14 Agustus. Tournament Voli
ini dimulai pukul 14.00 sampai selesai. Tournament ini diikuti oleh
beberapa club voli yang ada di Desa Pangkal yang diketahui ada
sekitar 16 grup. Kades cup ini dibuka pada tanggal 06 Agustus dan
dilakukan penutupan dan penyerahan hadiah bagi pemenang pada
tanggal 13 Agustus.
Ditengah-tengan acara Kades Cup, kelompok kami
menyelenggarakan acara pengajian umum sebagai bentuk
perpisahan dengan warga sekitar posko. Pengajian ini diadakan
pada hari Kamis, 11 Agustus 2022 di Masjid An-Nuur. Dalam
acara ini kelompok kami sangan banyak dibantu oleh warga
setempat. Mereka menyiapkan panggung, kursi, dekor terop secara
gratis. Pengajian ini mendapat sambutan yang antusias oleh warga
sekitar yang ternyata yang hadir melebihi dari perkiraan kami.
Dalam acara ini kami mengundang salah satu dosen IAIN
Ponoorogo untuk menjadi pengisi materi yaitu Pak Fachril. Acara
tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan shalawat dari teman-
teman KPM. Setelah acara selesai kami melakukan foto Bersama
dengan warga sekitar yang membantu mensukseskan acara ini.
Kegiatan demi kegiatan telah terlaksana sesuai dengan yang
diharapkan walaupun diiringi dengan kendala-kendala yang masih
bisa diatasi. Tibalah saatnya hari menuju kepulangan anggota
KPM. Sebelum pulang kami berkunjung kerumah-rumah tetangga
posko beserta perangkat desa juga pak lurah. Kami membawa
sedikit gawan sebagai bentuk terima kasih kami karena telah
diijinkan untuk tinggal disini dan ikut serta dalam kegiatan sehari-
hari warga sekitar Desa Blumbang.
14
Waktu 45 hari terasa singkat setelah dilalui, tak heran jika
dalam waktu yang sebenarnya tak singkat ini mengukir banyak
cerita yang beraneka ragam sehingga menimbulkan kesan pesan
yang akan saya torehkan dalam tulisan ini. Saya sangat bersyukur
bisa merasakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) secara
langsung terjun di masyarakat dan hidup selama kurang lebih 45
hari tersebut tanpa adanya program daring seperti tahun-tahun
sebelumnya. Karena dari KPM ini saya dapat memetik beberapa
pelajaran dari setiap apa yang terjadi selama waktu yang ditentukan
berada di desa orang, saya belajar bagaimana sulitnya menyatukan
pendapat dari berbagai pemikiran, saya belajar merendahkan rasa
ego, saya bisa belajar bagaimana bermasyarakat dengan baik dan
juga bagaimana kita mengenali dan menanggapi beberapa karakter
orang yang berbeda. Serta meningkatkan jiwa sosial. Dan masih
banyak lagi pelajaran yang dapat diambil dari KPM ini. Saya juga
bersyukur di tempatkan di desa yang masyarakatnya memiliki jiwa
sosial yang tinngi dan dapat menerima anggota KPM untuk
membaur dengan masyarakat lokal. Masyarakat Desa Blumbang
sangat welcome dengan adanya KPM bahkan tak sedikit dari
masyarakat Desa Blumbang yang memberikan donasi berupa
bahan makanan ataupun makanan jadi untuk membantu
meringankan biaya hidup atau biaya konsumsi dari anggota KPM.
Masyarakat juga memiliki antusias yang tinggi terhadap setiap
kegiatan yang diadakan oleh KPM. Mereka juga ikut berpartisipasi
dan mensukseskan kegiatan KPM.
Desa Blumbang Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo ,
desa yang sudah saya tempati selama satu bulan lebih untuk
melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat . Dari situ saya
belajar rasa menghargai, rasa empati dan rasa solidaritas. Dimana
orang tua yang mau mengarahkan dan anak muda yang mau
merangkul. Setiap bantuan dari masyarakat tentu memudahkan
program kerja yang saya dan teman-teman KPM kerjakan.
Kelompok KPM 96 Multi Disiplin di isi oleh mahasiswa dari
berbagai jurusan bahkan berbagai fakultas. Tentu adanya
perbedaan baik dari segi pemikiran, pemahaman dan pendapat dari
mereka. Namun kebersamaan bersama mereka merupakan suatu
15
kebahagiaan dan keseruan tersendiri yang mungkin akan menjadi
kenangan terindah selama saya berada di bangku kuliah, bertukar
pikiran meskipun kadang banyak perdebatan, melawan keegoisan
meski kadang harus saling mendiamkan tapi semua itu menjadi
kesan yang mendalam dan kenangan yang tidak akan pernah
hilang.
Pesan saya untuk Desa Pangkal dan masyarakat yang ada di
dalamnya yaitu tetap solid dan selalu berbuat baik dimanapun dan
kapanpun berada. Manfaatkan dan kelola asset-aset yang dapat
meningkatkan eksistensi desa. Jangan biarkan aset desa yang
memiliki potensi terkubur dan tidak terlirik oleh masyarakat luas.
Kembangkan segala kegiatan yang ada dan tetap pertahankan
segala hal baik dan yang dapat memberikan efek positif terhadap
penduduk desa. Tak lupa saya sampaikan semoga program kerja
yang telah KPM laksanakan di Desa Pangkal dapat masyarakat
lestarikan dan jaga dengan sebaik-baiknya agar tujuan dari
mahasiswa KPM dan masyarakat untuk mewujudkan desa digital di
Desa Blumbang benar-benar dapat terealisasi. Dan semoga apapun
peninggalan dari KPM dapat memberikan manfaat untuk
masyarakat walaupun pemberian dari kami tidaklah seberapa
dibandingkan dengan pelajaran yang telah diberikan masyarakat
kepada kami.
Saya Ainia Nuril Qomariyah mahasiswa KPM 2022 IAIN
Ponorogo menghaturkan rasa terimakasih banyak kepada Desa
Blumbang, masyarakat desa Blumbang khususnya pihak kepala
desa dan segenap pemerintah desa yang telah memberikan
kesempatan saya dan teman-teman untuk melaksanakan kuliah
pengabdian masyarakat di Desa Blumbang Kecamatan Sawoo
Kabupaten Ponorogo. Tak ada kata dan taka dan tindakan yang
berarti yang kami berikan untuk masyarakat desa. Kami hanya
sebagai perantara untuk membantu melestarikan desa agar menjadi
desa yang lebih maju. Terimakasih telah menerima, merangkul dan
mendukung setiap kegiatan kami selama kurang lebih satu bulan
ini. Semoga kehadiran kami sebagai mahasiswa KPM dapat
memberikan sedikit perubahan dan manfaat bagi masyarakat dan
juga Desa Blumbang.
16
Apabila selama saya dan teman-teman KPM berada dan
menjadi masyarakat Desa Blumbang melakukan sesuatu yang
kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jangan
jadikan pertemuan kami dan masyarakat Desa Blumbang suatu
pertemuan yang tidak baik hanya karena kesalahan yang mungkin
tanpa sengaja kami lakukan. Maaf jika kehadiran kami tidak banyak
memberikan perubahan bagi masyarakat ataupun Desa Blumbang
ini, tapi apa yang kami berikan untuk Desa Blumbang ini sudah
mencapai batas kemampuan kami. Biarkan kami pergi untuk
melanjutkan perjalanan kami. Dan biarkan kenangan kami tetap
berada di Desa Blumbang ini. Terimakasih dan sampai jumpa
kembali.

17
SUASANA KEKELUARGAAN DALAM KULIAH
PENGABDIAN MASYARAKAT DI BLUMBANG
PANGKAL SAWOO
Anafi Muntiah

Kegiatan mahasiswa yang pada umumnya disebut sebagai


Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai perguruan tinggi di
Indonesia, disebut sebagai Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
di IAIN Ponorogo. Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM) IAIN Ponorogo dilaksanakan mulai tanggal 4 Juli – 12
Agustus 2022. Mahasiswa yang memenuhi syarat dan minimal SKS
dibentuk menjadi ratusan kelompok yang terdiri dari 21 orang
mahasiswa di setiap kelompok dan disebar di berbagai wilayah
yang ada di Ponorogo. Para mahasiswa dibebaskan untuk memilih
antara dua disiplin, yaitu mono dan multi disiplin. Mono disiplin
diperuntukkan bagi mahasiswa yang menghendaki berada di
kelompok yang sama dengan mahasiswa satu fakultas dan multi
disiplin diperuntukkan bagi mahasiswa yang menghendaki berada
di kelompok yang berisi mahasiswa campuran dari berbagai
fakultas. Saya sebagai salah satu mahasiswi IAIN Ponorogo yang
memenuhi syarat dan minimal SKS, memilih KPM multi disiplin
dan mendapatkan kelompok 96 yang ditempatkan di Desa Pangkal
Sawoo, tepatnya Dusun Blumbang. Sebelum hari-H KPM di
Pangkal Sawoo, kelompok 96 melakukan dua kali survei lokasi
untuk melihat Posko yang akan ditempati selama KPM sekaligus
mengirim sebagian besar barang bawaan yang diangkut
menggunakan mobil anggota kelompok. Ada beberapa anggota
kelompok 96 yang sudah bermukin di posko sejak tanggal 3 Juli
karena beberapa alasan pribadi. Pada tanggal 4 Juli 2022, sekitar
pukul 11.00 pagi, beberapa orang anggota kelompok 96 berkumpul
di depan KOPMA IAIN Ponorogo dan berangkat bersama ke
lokasi KPM menggunakan sepeda motor. Sesampainya semua
anggota kelompok 96 di posko, kegiatan selanjutnya adalah
membereskan dan menata barang bawaan individu maupun
kelompok agar posko bisa ditinggali dengan nyaman. Pak
Suprianto, Kepala Desa Desa Pangkal, menempatkan kelompok 96
18
di sebuah rumah yang pemiliknya, yaitu Bu Ana, tengah bekerja di
luar kota, tepatnya di Ambon. Rumah yang ditempati adalah
rumah yang pembangunannya hampir selesai dan selama ini
dirawat oleh orang tua dari pemilik rumah itu sendiri, yang
bernama Mbah Muji dan Mbah Daris.
Kelompok 96 memfokuskan minggu pertama di Blumbang
dengan membangun chemistry antar anggota kelompok dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Perwakilan kelompok mulai
bersilaturahmi ke rumah-rumah petinggi di desa, seperti RT,
kamituwo, dan jagabaya. Pada hari pertama, kelompok 96
melakukan rapat untuk mematangkan proker dan kegiatan apa
yang akan dilakukan selama mengabdi di Blumbang, Pangkal,
Sawoo. Pada hari Kedua, di kantor kecamatan Sawoo
diselenggarakan pelatihan website. Beberapa orang anggota
kelompok 96 dikirim ke pelatihan tersebut. Anggota lain bertugas
untuk mengakrabkan diri dengan masyarakat sekitar. Selain untuk
semakin dekat dengan tetangga posko, obrolan para anggota
mengarah kepada potensi kegiatan di lingkungan yang bisa diikuti
oleh mahasiswa. Malam hari sebelum tidur, kelompok 96
mengadakan evaluasi dan membahas apa yang didapatkan para
anggota selama sehari penuh. Dari evaluasi malam ini, kelompok
96 tahu kekurangan dan kelebihan pada pengabdian yang dilakuan
selama di Blumbang, Pangkal. Selain evaluasi malam, kelompok 96
juga melakukan briefing di pagi hari sebelum memulai kegiatan agar
agenda harian lebih jelas dan para anggota tahu tanggung jawab
masing-masing. Dari evaluasi dan briefing inilah kelompok 96
sepakat mengambil website untuk menjadi proker utama. Selain
menjadi potensi yang menjajinkan di Desa Pangkal, pengembangan
website oleh mahasiswa KPM ini sendiri adalah permintaan
langsung dari Pak Suprianto, Kepala Desa Pangkal. Dalam
pengembangan website ini, kelompok 96 membagi anggotanya
menjadi 3, yaitu tim data, tim jurnal, dan tim videografi. Tim
videografi untuk meliput konten, tim jurnal untuk menulis narasi
dari konten yang dicari tim videografi, sedangkan tim data bertugas
mengunggah narasi terebut ke dalam website. Pada hari ketiga, DPL
kelompok 96, Bu Annisa Dwi Kurniawati, mengunjungi posko dan
19
mengecek keadaan mahasiswa dan posko. DPL kelompok 96
melakukan kunjungan ke posko sebanyak 5 kali secara berkala.
Pada hari ketiga ini, beberapa kegiatan yang ada di lingkungan
sudah bisa diikuti mahasiswa KPM. Pada siang hari, para
mahasiswi belajar ngaji bersama ibu-ibu yang dipimpin oleh Ustadz
Yusuf. Ibu-ibu di kajian ini memanggil beliau dengan sebutan Abi
Yusuf. Belajar mengaji ini diadakan Pak Yusuf setiap hari Kamis
dan Minggu pada pukul 15-16.00 WIB. Pada malam hari, para
mahasiswa mengikuti yasinan di rumah salah satu warga.
Sedangkan para mahasiswi mengikuti latihan hadroh bersama ibu-
ibu Blumbang.
Pada hari keempat, kelompok 96 mulai datang ke kantor
untuk melihat kondisi website bersama perangkat desa. Pak
Suprianto, Kepala Desa Pangkal, menjelaskan apa kekurangan dari
website yang dimiliki desa dan menyampaikan kepada kelompok 96
apa saja yang menjadi harapan beliau dan masyarakat Pangkal
untuk diwujudkan ke dalam website. Selama ini, akses masuk website
desa sebagai admin dipegang oleh Pak Niko, staff keuangan Desa
Pangkal. Sebagai perangkat desa yang masih muda, beliau diberi
amanah oleh kantor untuk mengelola fasilitas website yang menjadi
salah satu bukti kemajuan di bidang IPTEK. Pak Suprianto
mengintruksikan mahasiswa KPM untuk meminta akses masuk
website sebagai admin kepada Pak Niko. Pada hari keempat ini,
posko mulai dibuka untuk dijadikan tempat bimbel bagi anak-anak
mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Dasar.
Tutor bimbel dijadwalkan untuk para mahasiswa di kelompok 96
yang berada di fakultas keguruan. Bimbel dibuka setiap Senin-
Sabtu pada pukul 15.00-17.00 WIB. Bimbel kelompok 96 dibuka
untuk membantu anak-anak Blumbang mengerjakan PR mereka.
Selain itu, tutor di posko juga mengajarkan pelajaran umum seperti
Bahasa Inggris, IPA, IPS, hingga Matematika. Jumlah anak
terbanyak yang pernah masuk ke bimbel posko kelompok 96
adalah 8 anak mulai dari jenjang TK-SD. Pada hari kelima, para
mahasiswi mengikuti yasinan bersama ibu-ibu di masjid yang
bernama An-Nur, masjid yang jaraknya paling dekat dengan posko.

20
Rutinan yasinan bersama ibu-ibu diadakan setiap hari Jumat pukul
13.00 WIB, setelah shalat Jumat.
Pada tanggal 10 Juli, bertepatan dengan diperingatinya hari
raya Idul Adha, mahasiswa KPM dan semua masyarakat sekitar
shalat ied berjamaah di masjid An-Nur. Selanjutnya, mahasiswa
KPM ikut serta dalam penyembelihan hewan qurban. Para anggota
kelompok 96 dibagi dan berpencar membantu penyembelihan di
beberapa masjid yang ada di Pangkal. Sepulang penyembelihan,
masyarakat memberikan daging qurban kepara mahasiswa KPM
yang berakhir menjadi rendang, sate, tengkleng, dan sub daging
dalam beberapa hari setelah hari raya Idul Adha.
Pada minggu kedua, kelompok 96 berniat mulai meggarap
website. Namun, para mahasiswa KPM belum bisa mendapatkan
akses masuk ke website sebagai admin karena Pak Niko saat itu
belum bisa ditemui hingga tanggal 18 Juli dikarenakan ada
kepentingan pribadi. Pengerjaan proker website ini akhirnya ditunda
hingga tanggal 19 Juli. Kelompok 96 pun sepakat untuk fokus
mengerjakan proker-proker penunjang. Namun, setiap hari kerja,
perwakilan anggota kelompok yang berada di tim data dikirim ke
kantor desa untuk membantu pekerjaan yang ada di sana, seperti:
membantu melayani masyarakat; membantu posyandu bayi dan
posyandu lansia; dan membantu pembagian Bantuan Langsung
Tunai (BLT) kepada masyarakat Pangkal. Sebuah TPQ bernama
As-Salam kemudian mengajak 3 kelompok KPM yang ada di
Pangkal untuk berkolaborasi mengadakan sebuah Event
permainan yang memang biasa mereka lakukan setiap tahunnya.
Setelah mengadakan rapat 3 kelompok, even ini sepakat
dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Juli 2022, bertempat di TPQ
As-Salam. Event ini diikuti oleh sekitar 60 anak yang merupakan
santri As-Salam. Even bertabur doorpize ini berisi permainan yang
bertajuk agama. Mulai dari tebak nama Nabi, estafet ayat, tebak
huruf hijaiyah, hingga menjawab pertanyaan berdasarkan dongeng
Sejarah Qurban Nabi Sulaiman dan Nabi Ibrahim. Setelah event
TPQ ini, 3 kelompok KPM dimintai tolong untuk ikut membantu
mengajar di TPQ As-Salam. Kelompok 96 menjadwalkan anggota
yang tidak mengajar di bimbel untuk membantu mengajar di TPQ
21
As-Salam. Tidak berselang waktu lama, tawaran mengajar di TPQ
lain berdatangan. Kelompok 96 memiliki jadwal untuk mengajar di
3 TPQ, antara lain: TPQ As-Salam, TPQ Al-Kautsar, dan
mengajar hadroh anak-anak di TPQ At-Taubah. Semua anggota
kelompok 96 dibagi rata untuk masing-masing dijadwalkan dan
diberi tanggung jawab mengajar entah di TPQ, maupun menjadi
tutor di bimbel. Dengan ini, proker penunjang kelompok 96
menjadi: bimbel, mengajar di TPQ, rutinan yasinan bapak-bapak,
belajar ngaji ibu-ibu, rutinan yasinan ibu-ibu, event TPQ As-Salam,
ikut serta dalam penyembelihan hewan qurban, rutinan hadroh 2
kelompok ibu-ibu dan 1 kelompok remaja putri, membantu
pelayanan masyarakat di kantor desa.
Pada tanggal 19 Juli, saat Pak Niko mulai kembali masuk
kantor, semua anggota tim data datang ke kantor desa untuk
meminta akses memulai pengerjaan proker website karena kelompok
96 telah mendapatkan akses masuk sebagai admin atau author
website. Website yang dimiliki kantor sejak 2019 ini telah berisi
beberapa informasi terkait Desa Pangkal. Namun, Pak Suprianto,
Kepala Desa Pangkal menginginkan adanya penambahan dan
pembaruan di website tersebut. Pengerjaan website dimulai dari
pengupload-an berita terbaru, dan pembaruan data statistik
kependudukan dan pembaruan data transparansi keuangan Desa
Pangkal. Berita perdana yang diupload oleh kelompok 96 adalah
berita tentang pembukaan KPM di Desa Pangkal pada tanggal 7
Juli lalu. Data terbaru dari transparansi keuangan desa dan juga
statistik kependudukan seperti: pendidikan, usia, dan pekerjaan
warga Desa Pangkal didapatkan langsung oleh tim data dari carik
atau sekertaris desa. Dikarenakan pengetahuan yang terbatas dari
mahasiswa kelompok 96 yang terlibat dalam tim data, dengan
bantuan aplikasi youtube, pengupload-an data terbaru transparansi
keuangan desa dan juga statistik kependudukan memakan waktu
cukup lama. Sembari mempelajari website secara perlahan dengan
bantuan berbagai referensi, tim data terus berusaha mengutak-atik
website setiap harinya. Dengan berbagai evaluasi dalam pengerjaan
website, perubahan pun mulai terlihat pada website baik perubahan
yang berarti maupun tidak. Kemudian, pengerjaan website berlanjut
22
ke pembaruan struktur perangkat Desa Pangkal. Selain pembaruan
nama-nama yang tercantum pada bagan struktur perangkat desa,
Pak Suprianto menghendaki pemasangan foto perangkat desa di
setiap nama mereka pada bagan. Setelah mahasiswa menyanggupi
hal ini, sekertatis desa yang bernama Pak Ari memberikan daftar
foto terbaru dari para perangkat desa. Pengerjaan struktur ini juga
membutuhkan waktu lama dikarenakan ada kondisi error pada
website yang tidak teridentifikasi oleh tim data sampai tim data
menemukan alternatif agar struktur dapat dibuka oleh pengguna
website. Setelah struktur perangkat desa, pengerjaan website
dilanjutkan dengan pengupload-an produk hukum berupa
PERDES dalam format pdf yang didapat langsung dari kantor
desa. Selain itu, tim data juga terus mengupload berita tentang
kegiatan terbaru di desa yang diliput oleh tim videografi dan ditulis
oleh tim jurnalis, seperti berita tentang kegiatan posyandu.
Pengupload-an berita dan PERDES ini tidak membutuhkan waktu
lama dikarenakan tim data yang mulai terbiasa menggunakan
website. Berbagai pembaruan terus dilakukan oleh tim data hingga
tiba pada bagaian yang menurut tim data adalah bagian tersulit dari
pengerjaan website ini, yaitu pembuatan surat-menyurat.
Pengerjaan surat menyurat ini memakan waktu paling lama dari
pengerjaan bagian website lainnya. Pengerjaan surat-menyurat butuh
waktu kurang lebih dua minggu dikarenakan keterbatasan
pengetahuan tim data tentang IPTEK. Namun, dengan bantuan
apliksi youtube dan referensi lain, surat menyurat ini selesai dibuat
dengan menggabungkan berbagai fitur dari google, mulai dari google
form, google documen, hingga spreadsheet menjadi satu. Tim data
meminta bantuan Pak Suprianto, Kepala Desa Pangkal untuk
menentukan surat apa yang akan dimuat dalam website. Beliau
merekomendasikan empat jenis surat, yaitu: surat kehilangan, surat
keterangan domisili, surat keterangan bepergian, dan surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Setelah surat-menyurat jadi,
anggota tim data mencoba mengakases surat-surat tersebut dari
website dan mencoba mengisinya. Surat tersebut menjadi surat resmi
ber-kop surat yang terkirim ke email pemohon surat yang nantinya
hanya butuh tanda tangan Pak Kepala Desa saat dibawa ke kantor.
23
Tidak perlu menunggu lama perangkat desa membuatkan surat
secara manual di kantor.
Disamping tim data menyelesaikan pengerjaan website, tim
jurnal dan tin videografi berkolaborasi dan dipencar untuk mencari
konten yang nantinya akan diupload ke website. Kedua tim ini
bersama-sama melakukan survei ke berbagai tempat, antara lain:
hutan pinus dan sungai Kedung Klentheng yang menjadi potensi
wisata, tambang batu andesit di Desa Pangkal yang menjadi
potensi alam, dan berbagai UMKM di Desa Pangkal. Yang
menyenangkan dari melakukan survei di tempat UMKM adalah,
setelah selesai meliput, pelaku UMKM memberikan oleh-oleh yang
berupa produk mereka kepada tim jurnal dan tim videografi,
seperti kripik tempe dari UMKM kripik tempe dan tas anyam dari
UMKM tas anyam. Tak jarang, mereka juga membawakan tim
jurnal dan tim videografi hasil bumi dari tempat tinggal mereka.
Setelah tim jurnal melakukan wawancara dan tim videografi
meliput berbagai potensi di Desa Pangkal, tim jurnal menulis
narasi tentang potensi-potensi tersebut dan menyerahkannya
kepada tim data. Tim data tidak butuh waktu lama untuk
mengunggahnya ke website dalam menu potensi desa. Ketiga tim
kelompok 96 pernah bekerja bersama sekaligus rekreasi saat
meliput sungai Kedung Klentheng bersama Pak Suprianto, Kepala
Desa Pagkal. Pak Suprianto membantu menunjukkan jalan kepada
kelompok 96 menuju sungai Kedung Klentheng. Meski memiliki
potensi yang menjanjikan untuk dijadikan tempat wisata karena
keindahannya, akses menuju sungai Kedung Klenteng sangat sulit
karena kendaraan bermotor hanya bisa digunakan hingga pinggir
jalan raya dan untuk menuju ke sungai itu sendiri, kelompok 96
dan Pak Suprianto harus berjalan sangat jauh dengan medan yang
sulit, berbatu, curam, dan menanjak. Sesampainya kelompok 96
dan Pak Suprianto di sungai, terdapat beberapa orang yang sedang
memancing ikan. Maknanya, selaian menawarkan keindahan
pemandangan alam, sungai Kedung Klentheng juga menyimpan
ekosistem sungai yang tidak terduga karena terdapat banyak ikan di
dalam sungai tersebut.

24
Di tengah KPM, kelompok 96 mengadakan kataman Al-
Qur’an dan solawatan bersama warga sekitar posko di masjid An-
Nur pada hari Sabtu, 30 Juli 2022. Untuk menyiapkan acara ini,
kelompok 96 dibantu ibu-ibu setempat. Ibu-ibu datang ke posko
sejak pagi untuk memasak makanan yang akan disajikan di masjid
dan dimakan bersama setelah kataman. Di penghujung acara,
kelompok 96 memainkan hadroh dan solawatan bersama warga
setempat. Menjelang akhir KPM, karang taruna Desa Pangkal
mengajak tiga kelompok KPM untuk berkolaborasi mengadakan
sebuah tournamen voli tahunan yang bernama Kades Cup.
Kegiatan KPM tahun ini bertepatan dengan Kades Cup ke-5.
Setelah melakukan beberapa rapat gabungan, Kades Cup V
diadakan selama 8 hari mulai dari tanggal 6 Agustus hingga 13
Agustus 2022 di lapangan Pangkal. Tournamen inilah yang
menyebabkan pemulangan peserta KPM tiga kelompok yang
bertempat di Pangkal Sawoo mengalami kemunduran. KPM yang
seharusnya usai pada tanggal 12 Agustus menjadi mundur.
Kelompok 96 sepakat untuk pulang pada tanggal 14 Agustus 2022.
Kades Cup V ini diadakan setiap pukul 14.00 sampai selesai.
Tournamen ini diikuti oleh berbagai club voli dari berbagai dusun
yang ada di Pangkal, Sawoo. Dalam satu hari, Kades Cup V
menggelar dua match permainan, dengan menyandingkan dua club
voli di setiap matchnya. Satu match terdiri dari 5 set, namun secara
kondisional bisa menjadi 3 set, tergantung dari kemenangan club.
Panitia Kades Cup V menydiakan stan minuman dan makanan
ringan untuk warga setempat yang datang menonton pertandingan.
Kades Cup V ini akhirnya dimenangkan oleh club voli yang
bernama Krambil B. Kades Cup V yang dibuka pada 6 Agustus ini,
melakukan penutupan pada tanggal 13 Agustus 2022.
Di sela Kades Cup V, kelompok 96 menyelenggarakan
sebuah acara pengajian umum sebagai bentuk perpisahan dengan
warga Dusun Blumbang, tempat kelompok 96 mengabdi.
Pengajian ini diadakan pada hari Kamis, 11 Agustus 2022 di
halaman masjid An-Nur. Untuk menyiapkan pengajian umum ini,
kelompok 96 sangat banyak dibantu warga setempat hingga Pak
RT turun tangan langsung. Warga setempat menyiapkan panggung,
25
dekor, terop, lighting, hingga kursi secara geratis untuk acara ini.
Pengajian umum ini menyiapkan 200 konsumsi untuk para tamu
yang berakhir sisa kurang lebih 4 buah. Maknanya, pengajian
umum ini mendapatkan banyak antusias dari warga setempat.
Dengan mengenakan almamater IAIN Ponorogo di malam
pengajian umum, kelompok 96 yang bertugas sebagai panitia
mengundang Pak Fahril, salah satu Dosen IAIN Ponorogo sebagai
pemateri. Pengajian ini diselingi solawat yang hadrohnya
dimainkan oleh mahasiswa KPM IAIN Ponorogo. Setelah acara
selesai, kelompok 96 bersalam-salaman dan berfoto bersama
dengan warga yang memiliki peran dan pernah membantu
kelompok 96 selama rangkaian pelaksanaan KPM, sebagai bentuk
perpisahan.
Menjelang hari kepulangan, para anggota kelompok 96
melakukan pamitan kepada perkumpualan hadroh ibu-ibu.
Pamitan ini dibanjiri air mata dan peluk serta cium sebagai bentuk
kasih sayang ibu-ibu kepada mahasiswi yang mengabdi di Dusun
Blumbang. Pada hari terakhir di Pangkal, Sawoo, kelompok 96
melakukan sowan ke rumah Kepala Desa, pejabat-pejabat dusun,
serta kerumah warga yang berperan penting dalam pengabdian dan
meninggalkan buah tangan sebagai tanda terima kasih atas segala
bantuan yang diberikan selama proses KPM. Sowan ini dihiasi air
mata di salah satu rumah warga yang bernama Bu Parmi. Rumah
beliau berada tepat di depan posko dan telah banyak membantu
kelompok 96 melalui proses pengabdian. Pada tanggal 14 Agustus
2022, kelompok 96 pun meninggalkan posko dan pulang ke rumah
masing-masing.
Kesan saya pribadi, Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
IAIN Ponorogo 2022 ini sangatlah berkesan. Bertemu dengan
teman-teman baru yang sudah seperti keluarga, diberi kesempatan
untuk tinggal bersama dan saling mengenal membuat saya merasa
berat untuk menyudahi kegiatan KPM dan berpisah dengan semua
anggota kelompok 96 multi disiplin. Posko yang keompok 96
tempati sangat aman dan nyaman. Warga yang tinggal disekitar
posko pun bersikap hanggat dan penuh cinta kepada kelompok 96.
Hal ini bisa dilihat dari air mata yang tumpah saat perpisahan. Saya
26
sebagai salah satu anggota tim data yang sering berada di kantor
desa dan berinteraksi dengan para perangkat desa merasa sangat
beruntung dibekali banyak pengalaman dan diterima dengan sangat
baik dan hangat oleh para perangkat desa termasuk Kepala Desa
Pangkal. Semoga, ilmu yang didapat dari Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) di Dusun Blumbang, Desa Pangkal, Sawoo ini
akan berguna dalam kehidupan bermasyarakat dan suasana
kekeluargaan kelompok 96 tidak mudah berlalu.

27
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT DAN
PENGEMBANGAN WEBSITE DESA PANGKAL
Anastasya Amerta Febryan

Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah kegiatan perkuliahan


pengabdian masyarakat dalam bentuk belajar, meneliti dan bekerja
bersama masyarakat. KPM ini merupakan kegiatan perkuliahan
pengabdian masyakarat mahasiswa IAIN Ponorogo sebagai salah
satu bagian penting kegiatan pengamalan Tri Darma Perguruan
Tinggi yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa IAIN
Ponorogo. KPM merupakan kegiatan bagian dari kegiatan
intrakulikuler yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
belajar, melakukan proses pencarian (reseacrh) dan bekerja
bersama masyarakat. KPM bukan kegiatan bakti sosial, KPM
merupakan kegiatan partisipatif yang berbasis pada pemberdayaan
masyarakat dimana mahasiswa perserta KPM dan masyarakat
membaur menjadi satu dan bersama-sama secara aktif partisipatif
melakukan proses pencarian dan penemuan jalan terbaik dalam
menggali potensi dan menyelesaikan persoalan yang di hadapi
masyarakat.
KPM IAIN Ponorogo tahun 2022 ini mengusung tema
"Menumbuhkan kepedulian mahasiswa dalam memulihkan
produktivitas dan kehidupan masyarakat pasca pandemi". Setelah
kurang lebih dua setengah tahun terjadi pandemi Covid-19
akhirnya KPM kembali di laksanakan secara offline selama 40 hari,
terhitung dari mulai tanggal 4 Juli 2022 sampai tanggal 12 Agustus
2022, dimana sebelumnya KPM di lakukan secara online atau
mandiri. Peserta KPM yang ikut berpartisipasi pada tahun 2022 ini
sebanyak 120 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 21 atau
lebih mahasiswa. Peserta KPM ditempatkan di 5 kecamatan
berbeda di Kabupaten Ponorogo, diantaranya Kecamatan Sawo,
Kecamatan Slahung, Kecamatan Bungkal, Kecamatan Sambit dan
Kecamatan Ngrayun.
Saya Anastasya Amerta Febryan dari jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tergabung dikelompok
96 Multi Disiplin, yaitu kelompok kegiatan yang dilakukan oleh
28
peserta KPM yang beranggotakan mahasiswa dengan bidang
keilmuan dan rumpun keilmuan yang berbeda. Kelompok kami
ditempatkan di Desa Pangkal Kecamatan Sawo Kabupaten
Ponorogo, Kecamatan Sawo merupakan kecamatan paling ujung
Timur di Ponorogo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Trenggalek. Sebelumnya kelompok kami telah melakukan survei ke
Desa Pangkal untuk melihat gambaran umum dan situasi yang ada
disana sekaligus mendatangi Kepala Desa Pangkal untuk meminta
izin karena akan melaksanakan kegiatan KPM. Selama 40 hari
melaksanakan KPM di Desa Pangkal kelompok kami tinggal
dirumah Mbah Muji. Pada tanggal 4 Juli 2022 adalah hari pertama
datang ke Desa Pangkal, dimana pada hari itu juga merupakan
pembukaan dan pembekalan peserta KPM serta perkenalan Kepala
Desa Pangkal dan jajarannya secara resmi. Pembukaan ini di ikuti
oleh dosen pembimbing lapangan, tokoh masyarakat, perwakilan
masyarakat setempat serta dua kelompok lain yaitu kelompok
Multi Disiplin 94 dan kelompok Mono Disiplin 95 yang juga
ditempatkan di Desa Pangkal.
Minggu pertama kegiatan yang dilakukan adalah
difokuskan silaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat
umum disekitar posko tempat tinggal. Tujuan dari silaturahmi ini
adalah agar masyarakat mengetahui maksud kehadiran mahasiswa
dan diharapkan dapat membangun hubungan baik agar masyarakat
dan komunitas yang ada di Desa Pangkal dapat saling membantu
dalam kegiatan apapun demi menyukseskan jalannya kegiatan
KPM dan kegiatan masyarakat juga berjalan lancar dengan
kehadiran mahasiswa KPM.
Mayoritas masyarakat Desa Pangkal bekerja disektor
ekonomi diantaranya petani jagung, penganyam bambu, pengerajin
tusuk sate serta olahan makanan ringan. Setelah beberapa hari
melakukan silaturahmi ke masyarakat kelompok kami
mendapatkan beberapa jadwal kegiatan rutinan yang dilakukan
masyarakat sekitar, diantaranya kegiatan sholat berjamaah di
mushola, posyandu balita, posbindu, posyandu lansia, rutinan
yasinan malam jumat bapak-bapak, rutinan yasinan ibu-ibu,
beberapa TPQ, kegiatan latihan hadroh kelompok ibu-ibu, hadroh
29
remaja, membantu kegiatan administrasi dibalai desa, belajar
mengaji bersama dan beberapa kegiatan rutinan umum harian
lainnya. Kelompok kami juga membuat beberapa kegiatan baru
yang bisa diikuti masyarakat sekitar, seperti kegiatan bimbingan
belajar untuk anak-anak yang dilakukan setiap sore hari pukul
15.00 bertempat diposko dan kegiatan senam pagi setiap hari
Minggu pagi di halaman posko. Selain mengikuti kegiatan rutinan
masyarakat tersebut kelompok kami juga menggali beberapa
informasi dan selanjutkan melakukan observasi tentang potensi-
potensi yang ada di Desa Pangkal sebagai bahan referensi untuk
menentukan program kerja inti yang akan diambil dan akhirnya
dapatlah program kerja inti yaitu pengembangan website desa.
Website Desa Pangkal sebenarnya sudah ada sejak tahun
2019, namun isi dari website tersebut belum lengkap hanya
informasi-informasi mendasar tentang Desa Pangkal dan data-data
yang di dalamnya merupakan data lama. Atas amanat langsung dari
bapak kepala Desa Pangkal yaitu bapak Suprianto kelompok kami
akhirnya mulai melakukan pergerakan untuk menyusun rencana
lanjutan untuk mengelola website tersebut. Harapannya website
desa tersebut nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tempat
informasi, administrasi dan promosi UMKM. Beberapa
administrasi data, berita kegiatan terbaru, surat menyurat dan
gambar serta video dibutuhkan untuk mengisi website terserbut.
Untuk dapat mengerjakan semua kebutuhan yang akan di input ke
dalam website itu kelompok kita dibagi menjadi tiga devisi, yaitu
data, videografi dan jurnalistik. Kelompok data adalah kelompok
yang bertugas untuk menginput atau memasukkan konten serta
data kedalam website, kelompok videografi adalah kelompok yang
mencari konten apa yang akan dimasukkan kedalam website,
contohnya mengisi galeri potensi alam, potensi wisata, UMKM
serta sarana dan prasarana yang ada di Desa Pangkal, kelompok
jurnalistik adalah kelompok yang mengolah data yang didapatkan
oleh kelompok videografi serta pembuat berita terbaru tentang
kegiatan yang ada di Desa Pangkal. Walaupun menemukan
beberapa kesulitan namun tidak memutuskan semangat kami
untuk memberikan yang terbaik.
30
Tanggal 8 Agustus malam, pemuda Dusun Blumbang
mengadakan acara takbir keliling dalam rangka menyambut hari
raya Idul Adha. Pemuda mengajak mahasiswa KPM dan
masyarakat sekitar untuk berpartisipasi memeriahkan acara
tersebut, tentunya kami dengan senang hati mengikutinya. Iring-
iringan mobil dan motor dimulai pukul 20.00 di halaman masjid
An-Nur sampai selesai, walaupun sempat hujan diperjalanan
namun acara takbir keliling tersebut berjalan dengan meriah dan
lancar sampai selesai. Paginya, yaitu tanggal 9 Agustus masyarakat
Dusun Blumbang bersama mahasiswa KPM melakukan sholat ied
berjamaah di masjid An-Nur dan di lanjutkan dengan acara
penyembelihan hewan kurban. Mahasiswa laki-laki membantu
menyembelih dan memotong daging hewan kurban sedangkan
mahasiswi perempuan membantu menimbang dan mengemas
daging. Karena sudah membantu berjalannya kegiatan Idhul Adha
dari awal hingga selesai masyarakat memberikan daging hewan
kurban kepada kami, senang hati kami membantu dengan harapan
semakin terjalinnya hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat.
Minggu kedua pelaksanaan kegiatan KPM kelompok kami
sudah menjalankan beberapa rutinan masyarakat dan mulai belajar
menjalankan website desa dengan cara melihat beberapa referensi
dan mengikuti pelatihan yang diberikan oleh pihak desa. Tim data
mulai mengupdate beberapa data lama dengan data-data baru, tim
videografi mulai bergerak mencari dan mengobservasi beberapa
UMKM, potensi alam, dan tempat wisata yang ada di Desa
Pangkal diantaranya datang ke tempat pembuatan tusuk sate serta
ke tempat pembuatan anyaman bambu dan anyaman tas.
Sedangkan tim jurnalistik menyusun beberapa naskah berita
terbaru diantaranya berita tentang kegiatan mahasiswa KPM
bersama warga dan deskripsi singkat tentang beberapa UMKM dan
potensi yang ada di Desa Pangkal. Selama dua minggu berada di
Desa Pangkal mahasiswa sudah semakin dekat dengan masyarakat
dan semakin membaur dalam beberapa kegiatan.
Pada tanggal 17 Juli mahasiswa KPM yang ada di Desa
Pangkal yaitu kelompok 94, 95, dan 96 membantu menyukseskan
acara TPQ As-Salam yaitu acara memeriahkan Idhul Adha yang
31
diikuti oleh adik-adik yang belajar di TPQ As-Salam. Ibu Anna
merupakan pengelola TPQ As-Salam menyerahkan sepenuhnya
rowndown kegiatan kepada mahasiswa KPM. Dengan koordinasi
bersama tiga kelompok, kami membuat beberapa acara, dimualai
pukul 08.00 sampai pukul 11.00 . Acara dalam event terserbut
adalah games diantaranya estafet ayat, tebak nama nabi, tebak surat
dan di akhiri dengan dongeng lalu makan siang bersama, tidak lupa
kami juga memberikan banyak sekali dorprise agar adik-adik yang
mengikuti acara lebih bersemangat. Dengan kekompakkan
mahasiswa KPM, persiapan yang matang dan dukungan dari
pengelola TPQ acara terserbut berjalan lancar tanpa halangan yang
berarti.
Pada minggu ketiga pelaksanaan kegiatan KPM diDesa
Pangkal semakin padat jadwal kegiatan yang dilakukan bersama
masyarakat dan juga kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa banyak
yang mengikuti. Kedekatan dengan masyarakat sekitar pun
semakin terasa seperti keluarga, saling membantu jika ada dalam
kesulitan, masyarakat sekitar juga membantu kami memberikan
bantuan air serta bahan masakan. Selain itu, Website desa juga
sudah banyak perubahan dari sebelumnya yang hanya diisi
beberapa konten kini sudah terdapat berita terbaru, data baru serta
beberala konten yang dapat diakses oleh semua pengguna internet.
Tanggal 20 Juli ada kegiatan posyandu balita dan posbindu, kami
diminta untuk membantu jalannya kegiatan terserbut. Sembari
membantu kegiatan tersebut, tim jurnalistik dan tim videografi
mengambil beberapa dokumentasi serta melakukan wawancara
sebagai bahan untuk membuat berita untuk dimasukkan kedalam
Website. Acara poyandu dan posbindu tersebut anatara lain
timbang berat badan, ukur tinggi badan, pemberian vitamin serta
konsultasi dengan Ibu Bidan jika ibu atau balita mempunyai
keluhan, kegiatan posyandu dan posbindu dilakukan secara gratis
atau tidak dipungut biaya sama sekali.
Hari Minggu tanggal 24 Juli, acara rutin senam pagi
bersama adik-adik dan warga sekitar posko, lalu setelah
membersihkan posko, memasak dan sarapan pagi bersama
kelompok kami melakukan kunjungan ke posko kelompok lain
32
yaitu di Tumpak Pelem dan Sriti, walaupun perjalanan dengan
medan yang sangat sulit dan tempat yang jauh namun kami merasa
senang karena selain sebagai ajang silaturahmi dengan kelompok
lain dan kegiatan kunjungan itu juga salah satu refreshing setalah
padatnya kegiatan dan saling bertukar cerita baru dan menarik
tentang kegiatan yang dilakukan selama berada di daerah masing-
masing.
Minggu keempat kegiatan-kegiatan rutinan semakin
nyaman dijalankan bersama masyarakat. Program kerja inti
pengembangan website desa sudah setengah dari target,
pembuatan surat adalah inti dari pengembangan website desa ini,
tim data dibantu seluruh anggota kelompok mulai belajar membuat
surat online yang memudahkan masyarakat yang membutuhkan
surat, seperti surat kehilangan, surat keterangan domisili, surat
keterangan tidak mampu dan beberapa surat lain yang dapat
diakses dari rumah sehingga masyarakat tidak perlu menunggu
lama di kantor desa untuk membuat surat. Harapannya
masyararakat dapat mengakses website dan membuat surat secara
online dan ke kantor desa hanya meminta tanda tangan kepala
desa. Survei UMKM, potensi desa juga tetap di jalankan dengan
baik. Selain melakukan wawancara dan dokumentasi, tim jurnalistik
dan tim videografi juga membantu dan belajar membuat beberapa
kerajinan seperti membuat tusuk sate, membuat anyaman bambu,
belajar menganyam tas, dan membuat keripik tempe. Kelompok
kami juga berkunjung ketempat wisata hutan pinus Bukit Tunggar.
Walaupun medan yang dilalui sulit, namun terbayar dengan
keindahan jajaran pohon pinus yang menjulang tinggi dan udara
yang sangat sejuk disana.
Hari jumat tanggal 29 Juli mahasiswa perempuan datang
ketempat ibu-ibu disekitar posko untuk membicarakan tentang
kegiatan Khotmil Quran dimasjid An-Nur. Malamnya kami
mengikuti latihan reog dan mengikuti acara Istighosah bersama
anggota SH Teratai di balai desa. Paginya, tanggal 30 Juli
mahasiswa bersama dengan masyarakat sekitar melantunkan ayat
suci al-quran dari Juz paling awal hingga Juz paling akhir secara
bergantian dari ba’da subuh sampai selesai. Teman-teman dibagi
33
menjadi dua, ada yang membaca ayat suci ada juga yang diposko
mempersiapkan dan memasak bersama untuk acara malam hari
dibantu oleh ibu-ibu. Setalah selesai lantunan ayat suci, malamnya
kami bersama warna jamaah masjid An-Nur bersama-sama
bersholawat, mengikuti khatim quran, setalah itu dilanjutkan
makan bersama-sama dan simtu dhuror sampai acara selesai.
Minggu kelima merupakan minggu yang sangat sibuk,
website desa sudah 90% dari target yang ingin dicapai. Surat
menyurat yang merupakan inti website sudah bisa diakses,
informasi-informasi terbaru tentang Desa Pangkal sudah diupdate.
Pada tanggal 2 Agustus malam mahasiswa KPM Desa Pangkal
melakukan rapat bersama karang taruna desa untuk membahas
acara Kadescup. Kadescup adalah pertandingan voli antar dusun
se-Desa Pangkal yang bertujuan untuk menyaring pemain-pemain
voli unggul untuk dikirim ke kecamatan. Acara kadescup ini
merupakan acara rutin diselenggarakan oleh pemerintah Desa
Pangkal yang tahun ini merupakan tahun ke-5. Hasil dari rapat
tersebut adalah, mahasiswa KPM diminta untuk membantu
kepanitiaan demi berjalannya kadescup dengan lancar, acara
kadescup ini diselenggarakan pada tanggal 6 Agustus – 14 Agustus
2022 bertempat di lapangan voli Pangkal.
Hari rabu, tanggal 3 Agustus kelompok kami bersama
dengan bapak kepala desa jalan-jalan ke kali Kedung Klenteng,
hanya sekitar 10 menit perjalanan dari balai Desa Pangkal. Medan
yang dilalui sangat sulit, jalan setapak dengan samping jurang
bebatuan. Sungai ini merupakan sungai yang tidak terlalu besar
namun indah dengan adanya air terjun. Terdapat spot untuk
memancing, bermain air dan berfoto. Setelah beberapa lama
menikmati keindahan sungai dan berfoto kami dan bapak kepala
desa melanjutkan perjalanan mencari es degan di Tugu, yaitu
perbatasan Kabupaten Ponorogo dan Trenggalek. Disana kami
saling bertukar cerita sambil menghilangkan penat lalu kembali
pulang. Pada hari jumat, 5 Agustus kami membantu kerja bakti di
lapangan voli untuk persiapan kadescup. Malamnya kami
mengikuti pengajian yang di selenggarakan oleh Mas Jaka, beliau
adalah pengasuh TPQ At-Taubah dan pelatih hadroh di Desa
34
Pangkal. Pengajian tersebut dihadiri oleh Gus Badar dari
Trenggalek. Sabtu 6 Agustus, kami dari tiga kelompok yang berada
diDesa Pangkal mengikuti pembukaan Kadescup. Dalam acara
pembukaan ini dihadiri oleh bapak kepala desa dan jajarannya,
karang taruna Desa Pangkal, pemuda Desa Pangkal, teman-teman
KPM kelompok 94, 95, dan 96 sekaligus menjalankan tugas
sebagai panitia membantu jalannya kegiatan terserbut.
Minggu keenam merupakan minggu terakhir kami berada
di Desa Pangkal. Kami mulai berpamitan dan mengucapkan
terimakasih kepada masyarakat sekitar, komunitas dan beberapa
tokoh masyarakat dan agama yang sudah membantu
menyukseskan kegiatan KPM. Tidak lupa kami juga menyelesaikan
laporan yang harus dikerjakan sebagai bukti kegiatan program kerja
yang kita jalankan selama berada di Pangkal. Pada tanggal 9
Agustus, kelompok kami mengadakan acara seminar website yang
ditujukan kepada masyarakat Desa Pangkal khususnya perangkat
desa yang nantinya sebagai pengelola website. Alhamdulillah semua
program kerja yang direncanakan berjalan baik sesuai dengan
harapan. Website desa yang semula masih kosong hanya gambaran
umum desa kini sudah tersedia informasi dan administrasi yang
dibutuhkan masyarakat. Akses surat menyurat sudah bisa
dijalankan, informasi keuangan, potensi-potensi desa sudah
diupload di dalam website.
Sebagai ucapan terimakasih kami juga memberikan
bingkisan kepada pemilik rumah Mbah Muji dan beberapa warga
sekitar yang dekat dengan posko dan sangat membantu setiap kali
kami mengalami kesulitan. Puncaknya sebagai acara penutupan
KPM, kelompok kami mengadakan acara pengajian dengan
masyarakat jamaah masjid An-Nur. Kami mendatangkan Bapak
Fahri sebagai pemateri. Dimomen ini, perwakilan kelompok kami
mengucapkan pamit dan terimakasih kepada masyarakat. Acara
berjalan lancar dengan banyak sekali bantuan dan dukungan dari
masyarakat sekitar.
Tanggal 12 Agustus 2022, adalah hari penutupan KPM.
Bertempat dibalai desa dihadiri oleh kepala desa dan jajarannya,
dosen pembimbing lapangan, tokoh masyarakat dan tiga kelompok
35
yang berada di Desa Pangkal. Acara berjalan lancar tanpa halangan
apapun. Setelah itu kami semua mengemas barang dan kembali
pulang ke rumah masing-masing.
Pesan dan kesan, saya sangat senang dapat mengikuti
kegiatan KPM ini. Bertemu dengan teman-teman baru, bertemu
dengan masyarakat dengan kebudayaan yang sangat beragam, bisa
belajar membuat kerajinan anyaman, membuat masakan dan
mendapatkan ilmu bersosialisasi dengan masyarakat, ilmu agama
dan ilmu kehidupan merupakan pengalaman yang sangat berharga
dan sangat berkesan. Disini juga di ajarkan bagaimana caranya
menjadi guru, menjadi orang yang menghargai pendapat orang lain
dan saling membantu. Banyak sekali pengalaman menyenangkan,
menyedihkan dan juga drama mewarnai kegiatan KPM ini. Namun
banyaknya perbedaan diantara kita tidak membuat kita menjadi
terpecah sehingga semua kegiatan berjalan dengan lancar dan
sukses. Pesan untuk teman-teman dan seluruh masyarakat Desa
Pangkal yang berpartisipasi dalam kegiatan KPM ini, terimakasih
sudah menambah kenangan berkesan yang tidak akan pernah
terlupakan.

36
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM
MENGOPTIMALISASIKAN WEBSITE DI DESA
PANGKAL
Aprilina Sukmayanti

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah salah satu


agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Kuliah Pengabdian Masyarakat
adalah kegiatan perkuliahan pengabdian mahasiswa dalam bentuk
belajar, meneliti dan bekerja bersama masyarakat. Jadi, mahasiswa
diterjunkan langsung di kehidupan masyarakat untuk belajar
maupun mengamalkan ilmu yang telah didapatkan dibangku kuliah
kepada masyarakat. Karena sejatinya mahasiswa lahir dari
kehidupan bermasyarakat dan akan kembali ke masyarakat.
Kuliah Pengabdian Masyarakat IAIN Ponorogo dimulai
sejak tanggal 4 Juli 2022 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2022
dan mengangkat tema yang berjudul “Membangkitkan Kesadaran
Masyarakat dan Mahasiswa Pasca Pandemi”. Dengan
menggunakan metode ABCD (Asset Based Community Driven
Development) yaitu sebuah metode pengembangan yang mengarah
kepada konteks pemahaman dan internalisasi aset, potensi,
kekuatan, dan pendayagunaan secara mandiri dan maksimal.
Dalam perspektif ABCD aset adalah segalanya, sekecil apapun aset
yang dimiliki jika di sadari dan dimanfaatkan akan sangat berguna.
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) tahun 2022 dibagi
menjadi 2 jenis KPM yaitu KPM Multi Disiplin dan KPM Mono
Disiplin. KPM Multi Disiplin merupakan KPM yang dilakukan
oleh sekelompok peserta yang beranggotakan mahasiswa dengan
bidang keilmuan dan rumpun keilmuan yang berbeda-beda.. Yakni
pada jenis KPM ini mahasiswa dari berbagi jurusan yang berbeda
di gabung menjadi satu kelompok. Sedangkan Mono Disiplin
merupakan KPM yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa
dalam bidang keilmuan atau rumpun keilmuan yang sama. Dalam
pelaksanaannya KPM ini juga dibagi menjadi dua jenis program
kerja, yaitu program kerja inti dan program kerja penunjang.
Program kerja inti yaitu program kerja yang pokok atau utama
37
yang harus dilakukan pada saat KPM dilaksanakan, sedangkan
program kerja penunjang adalah program kerja yang dilakukan
sesuai dengan kegiatan lingkungan masyarakat tersebut atau
membuat program kerja baru Bersama masyarakat.
Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ini diikuti
oleh mahasiswa dan mahasiswi semester 6 dan telah memenuhi 98
SKS. Terhitung kurang lebih ada 2.500 peserta yang terbagi
menjadi 120 kelompok dan siap untuk melaksanakan KPM tahun
ini. Yang mana masing-masing kelompok beranggotakan 19-22
orang yang sasarannya pada tahun ini akan di tempatkan di desa-
desa bagian Ponorogo selatan. Pada kesempatan KPM tahun ini
penulis memilih jenis KPM Multi Disiplin yang akhirnya
mendapatkan kesempatan mengabdi bersama anggota kelompok
96 di Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.
Desa Pangkal adalah desa yang berada di bagian selatan
kabupaten Ponorogo. Yang mana sebelah utara berbatasan dengan
desa Sawoo, sebelah selatan berbatasan dengan desa Tumpuk,
sebelah barat berbatasan dengan desa Grogol dan sebelah timur
berbatasann dengan desa Gading kecamatan Tugu kabupaten
Trenggalek. Dilihat dari aspek geografisnya, desa ini dikelilingi
pegunungan dan banyak area persawahan. Sehingga, mayoritas
mata pencaharian masyarakat Desa Pangkal adalah petani. Namun,
tidak sedikit pula masyarakat Desa Pangkal yang sudah memulai
berwirausaha seperti usaha tusuk sate, warung makan, bengkel.
anyaman tas, pentol daging, keripik, ketela, keripik tempe dan
usaha lainnya. Pernyataan ini didukung oleh data UMKM yang
didapatkan penulis dari pemerintah Desa Pangkal. Sedangkan dari
segi demografisnya, Desa Pangkal terdapat sekitar 6967 jumlah
penduduk. Rata-rata usianya 15 sampai 24 tahun.
Pada survei pertama yang dilakukan tanggal 27 Juni 2022,
Kepala Desa Pangkal Bapak Suprianto mengatakan bahwa Desa
Pangkal ini merupakan desa yang aman dan selalu ramai. Karena
desa ini adalah desa yang berbatasan langsung dengan kabupaten
Trenggalek dimana desa ini menjadi jalan akses utama penghubung
antara kedua kabupaten. Saat malam hari pun masih banyak
pedagang angkringan maupun warung yang masih buka yang
38
menjadikan desa ini sebagai tempat peristirahatan para pengemudi
saat malam hari. Sedangkan untuk sarana dan prasarana yang ada
di Desa Pangkal yaitu terdapat kurang lebih 60 masjid dan
mushola, terdapat 4 Sekolah Dasar, 1 sekolah menengah,
ambulance desa, beberapa klinik dan lain sebagainya. Lalu untuk
potensi wisata di Desa Pangkal yaitu terdapat hutan pinus yang
suasana nya sangat sejuk dan rindang. Untuk potensi lainnya di
desa juga terdapat pertambangan batu andesit.
Melihat banyaknya potensi sumber daya manusia maupun
sumber daya alam yang ada di Desa Pangkal ini, Bapak Supriyato
pun menyampaikan keluh kesah dan juga harapan yang ingin beliau
wujudkan saat menjabat menjadi kepala desa. Salah satu harapan
beliau adalah menjadikan Desa Pangkal menjadi desa yang
masyarakatnya melek akan teknologi. Harapan ini beliau utarakan
karena melihat era modern seperti sekarang ini sangat erat dengan
tekonoligi digital dan juga beliau ingin memeperkenalkan kepada
masyarakat luas tentang potensi yang ada di Desa Pangkal. Beliau
ingin website desa yang ada di Desa Pangkal ini bisa
mempermudah khususnya masyarakat Desa Pangkal dalam hal
Surat-menyurat dan mempermudah masyarakat luas jika ingin
mencari informasi tentang Desa Pangkal. Selain itu, beliau juga
memiliki harapan agar BUMDES yang ada di Desa Pangkal bisa
berjalan karena melihat sarana dan prasaran yang telah beliau
sediakan untuk BUMDES sudah cukup memadadai akan tetapi
tidak ada sumber daya manusia yang bisa menjalankan bumdes
tersebut.
Pada minggu pertama, tepat pada tanggal 4 Juli 2022 semua
anggota kelompok 96 Multi Disiplin telah sampai di posko yang
yang bertempat di rumah Kakek Daris dan Nenek Muji di Dusun
Blumbang Desa Pangkal. Tuan rumah sangat ramah dan menerima
dengan baik kedatangan kami. Pada tanggal 7 Juli 2022 kami
melakukan acara pembukaan bersama dengan kelompok lain yang
ada di Desa Pangkal ini yaitu kelompok 94 dan 95 Mono Disiplin.
Acara pembukaan kami berjalan dengan lancar dengan dihadiri
bapak kepala Desa Pangkal, perangkat desa, Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) dari masing-masing kelompok, ketua RT, sesepuh
39
desa, dan perwakilan karang taruna. Pada minggu pertama ini, kami
berfokus untuk membaur ke masyarakat seperti kerumah tetangga,
sesepuh, ketua RT, kyai untuk mendapatkan informasi untuk
program kerja kami dan untuk memperkenalkan serta menjelaskan
maksud dan tujuan kami datang di desa tersebut. Setiap hari kami
gunakan waktu kami untuk menggali informasi dan membaur
kepada masyarakat. Dari sini kami mendapatkan tawaran untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat. Seperti ikut
serta dalam hadroh ibu-ibu maupun remaja, yasinan bapak-bapak
dan ibu-ibu, mengaji bersama, bahkan ngopi bersama.
Tanggal 10 Juli 2022 tepat satu minggu kami mengabdi di
Desa Pangkal, bertepatan dengan hari Idul Adha. Malam idul adha
kami melakukan takbir keliling bersama masyarakat sekitar. Pada
pagi harinya kami bersiap ke masjid untuk melaksanakan sholat
idul adha dan setelah itu kami diminta oleh seorang sesepuh untuk
membantu penyembelihan hewan qurban di tiga tempat yang
berbeda. Oleh karna itu, akhirnya kami membagi kelompok
menjadi 3 tim. Warga masyarakat Dusun Blumbang sangat antusias
dengan kedatangan kami dan menyambut kami dengan sangat baik.
Saat hendak pulang kami di beri daging qurban dan menjadikan
kulkas di posko sangat penuh dengan daging qurban.
Saat malam tiba, kelompok kami selalu mengadakan
evaluasi rutin untuk bercerita tentang kegiatan pada hari tersebut
dan membahas agenda yang akan kita lakukan pada hari
berikutnya. Pada sesi evaluasi ini, kami juga mulai memikirkan
tentang proker inti yang akan kami lakukan. Ada banyak
pertimbangan yang kami fikirkan dalam menyusun proker inti
kami. Ada beberapa opsi juga yang membuat kami sedikit bingung
dengan proker yang akan kami kerjakan. Pada akhirnya kami
mengomunikasikan kegundahan kami pada DPL dan mendapatkan
titik terang sehingga kami mantap untuk membantu
mengoptimalkan website Desa Pangkal ini. Proker ini kami ambil
karena sesuai dengan harapan kepala Desa Pangkal yang ingin
menjadikan masyarakat Desa Pangkal melek teknologi dan juga
sesuai dengan acara Focus Grup Discussion yang kami hadiri pada

40
tanggal 6 Juli 2022 yang bertema “Inovasi Sosial Dalam Bidang
Layanan Public Melalui Teknologi Digital”
Pada minggu kedua, tanggal 11 juli 2022 perwakilan dari
kelompok kami mendatangi kantor Desa Pangkal untuk mencari
informasi dan juga belajar tentang website desa yang nantinya akan
kami garap tersebut. Pada minggu kedua ini kami juga melakukan
berbagai kegitan seperti ikut serta dalam kegiatan posyandu balita,
penyaluran BLT di kantor desa, mengadakan les privat di posko
untuk anak sekolah, yasinan, ikut latian hadroh, dan masih banyak
lagi. Pada minggu kedua ini kami juga juga mendapatkan tawaran
untuk mengadakan sebuah event di salah satu TPA yang ada di
dusun Pangkal Krajan. Bu ana selaku ketua TPA As-Salam 2
meminta kami untuk mengadakan event lomba dalam rangka
memperingati hari Idul Adha.
Karena TPA As-Salam 2 ini terletak di dusun Pangkal
Krajan yang dimana bukan lagi termasuk wilayah kami dan agar
tidak menimbulkan kesalahfahaman antar kelompok di Desa
Pangkal ini maka kami mengajak kelompok 94 dan 95 untuk ikut
serta dalam event serta dalam event tersebut. dengan rentang waktu
kurang lebih 3 hari kami Menyusun acara tersebut sehingga acara
tersebut sukses terlaksana pada tanggal 17 Juli 2022. Lomba yang
kami adakan antara lain lomba sambung ayat, tebak nama nabi,
tebak huruf hijaiyah dan lain sebagainya. Pada event ini penulis
bertugas sebagai pembawa acara. Senang rasanya bisa membuat
anak-anak tersenyum Bahagia dan bermain bersama.
Pada minggu ke tiga kegiatan kami berjalan lancar seperti
biasanya. Pada tanggal 20 Juli 2022 kami membantu kegiatan
posyandu lansia di kantor desa. Tak lupa juga kami sudah mulai
mengerjakan website desa untuk proker inti kami. Disini kami
sudah mulai mengerti bagaimana cara mengoperasikan website
tersebut dan mulai mengupload berita terbaru. Kami membagi
kelompok menjadi 3 tim untuk mengerjakan website tersebut. yaitu
tim data, vidiografi, dan jurnalistik. Dalam pembagian tim ini
penulis termasuk kedalam tim vidiografi yang nantinya bertuga
mengambil foto dan video tentang potensi-potensi yang ada di
Desa Pangkal.
41
Pada minggu ke tiga ini, kamu mendapatkan tawaran
untuk mengajar TPQ di dua tempat dan juga mendapat tawaran
untuk menjadi panitia di salah satu TPQ tersebut dalam acara
pengajian 10 Muharram dan yatiman. Kami menerima penwaran
tersebut dan mulai membuat pamflet open donasi untuk anak
yatim. Selain itu, kami diminta oleh karang taruna untuk menjadi
panitia dalam acara lomba voli kades cup yang rencananya akan
dilakukan pada tanggal 6-13 Agustus.
Pada minggu ke tiga ini kami sudah mulai memiliki jadwal
kegiatan pasti setiap harinya. Seperti melakukan bimbel setiap hari
di posko, mengikuti hadroh Qurrota’ayun pada hari Rabu, hadroh
ibu-ibu At-Taqwa pada hari Senin dan Jumat, hadroh remaja pada
hari Kamis, mengajar TPQ di masjid At-taubah pada hari Selasa,
Rabu, Kamis, Jum’at, mengajar TPA As-Salam 2 pada hari Selasa,
megajar TPQ di masjid Al-Maun Krambil pada hari Sabtu, yasinan
bapak-bapak di rumah Pak Khusnan pada malam Jum’at, mengaji
bersama ibu-ibu pada hari Jum’at dan melakukan senam pagi
bersama warga sekitar posko pada hari minggu.
Pada minggu ke empat, masing-masing tim sudah mulai
mengerjakan tugasnya masing-masing. Tim data setiap hari
bertugas di kantor desa untuk mengupload berita terkini, foto, dan
video tentang potensi yang ada di desa. Tim videografi dan tim
jurnalistik berpencar untuk menggali potensi-potensi yang ada di
desa, dan mendatangi pelaku UMKM. Pada tanggal 26 Juli 2022
penulis dan bersama anggota tim lainnya mendatangi UMKM
tusuk sate, anyaman tas, dan anyaman bambu yang ada di Dusun
Blumbang serta mewawancarai pemilik UMKM tersebut untuk
dijadikan bahan tulisan di website. Pada kegiatan survei ini kami
diberi buah tangan oleh salah satu pemilih UMKM tusuk sate yaitu
pak Imam. Di malam harinya, karang taruna mengadakan rapat
dengan beberapa anggota KPM dari kelompok 94,95, dan 96
untuk membahas acara kades cup. Dalam rapat tersebut dihadiri
oleh beberapa anggota karang taruna dan juga beberapa orang
local.
Hari berikutnya kami melanjutkan perjalanan kami untuk
mendatangi UMKM yang ada di Desa Pangkal. Pada hari itu, kami
42
mendatangi UMKM tusuk sate yang menjadi produsen terbesar di
Desa Pangkal, anyaman tas, juga mendatangi UMKM yang
memproduksi tempe keripik. Dari hasil survei yang kami lakukan
pada hari itu kami bisa belajar membuat tusuk sate menggunakan
mesin dan juga menggoreng tempe keripik. Pelaku UMKM yang
ada di Desa Pangkal ini pun juga sangat ramah dan menerima
dengan baik kedatangan kami. Saat akan berpamitan, kami diberi
buah tangan lagi berupa tempe keripik, kue cucur dan degan. Saat
malam harinya, kami melakukan evaluasi seperti biasa dan
berdiskusi tentang acara yang akan kami adakan di masjid An-nur
dalam rangka memperingati 1 Muharam.
Tanggal 28 Juli 2022 tim vidiografi dan tim jurnalistik tidak
melakukan survei. Sedangkan tim data tetap datang ke kantor desa
untuk mengerjakan website. Kegiatan proker penunjang berjalan
seperti biasa. Pada malam harinya dilakukan rapat lagi dengan
karang taruna untuk menyiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk
acara kades cup. Seperti membuat papan skor, proposal, kalung
panitia, dan karcis parkir.
Hari berikutnya tim data tetap pergi ke kantor desa dan
pada sore harinya kami mengikuti acara yasinan ibu-ibu di dua
tempat yaitu di masjid An-nur dan di rumah bu Ika Krambil. Selain
itu kami juga berkunjung ke rumah warga yaitu ibu Mia dan ibu
Eni untuk membahas acara 1 Muharam yang kami bahas
sebelumnya. Kami meminta partisipasi warga sekitar khususnya
ibu-ibu untuk membantu menyediakan konsumsi untuk acara yang
akan kami adakan tersebut. Pada malam harinya kami mendatangi
rumah mas Tomy untuk menonton Latihan reog. Di situ kami
belajar menari, membarong, dan memainkan alat musik reog.
Tanggal 30 juli 2022 semua tim tidak mengerjakan proker
inti dan berfokus pada acara 1 muharram yang akan dilaksanakan
setelah isya. Sedari pagi devisi konsumsi sudah berada di dapur
untuk menyicil hidangan yang akan di suguhkan saat acara nanti.
Devisi perlengkapan bergegas untuk meminjam sound system yang
ada di lingkungan dan semua anggota kelompok focus pada tugas
masing-masing. Setelah dhuhur ibu-ibu datang ke posko untuk
membantu menyiapkan konsumsi. Dan acara berjalan dengan
43
lancar walaupun sebelumnya terjadi sedikit kesalahpahaman
dengan remaja.
Pada hari selanjutnya kami berkunjung ke posko-posko
kelompok KPM lain. Posko yang kami datangi antara lain
kelompok 98 Multi Displin di desa Tumpak Pelem, kelompok
Multi Disiplin 105 di desa Temon, dan kelompok 95 Mono
Disiplin di Desa Pangkal. Hari selanjutnya kami melanjutkan
perjalanan kami untuk berkunjung ke pelaku UMKM. Pada hari itu
kami mendatangi UMKM tas anyaman milih mbak Cici. Disana
kami diberi kesempatan oleh beliau untuk mencoba membuat tas
anyaman yang cantik. Hari-hari selanjutnya, kami masih
melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya seperti ke pengrajin
anyaman bambu, pengusaha tempe keripik, pengusaha pentol
daging, ke wisata hutan pinus dan juga ke tambang batu andesit.
Pada minggu ke lima, kami sudah selesai melakukan survei
dan tinggal memproses hasil wawancara tersebut menjadi sebuah
artikel website. Dalam hal ini tim jurnalistik bertugas untuk
membuat tulisan yang menarik tentang potensi Desa Pangkal dan
setelah itu hasil tulisan tersebut diserahkan kepada tim data untuk
di upload ke wedsite desa.
Singkat ceritanya, pada tanggal 3 agustus kami melakukan
rapat bersama karang taruna untuk membicarakan acara kades cup,
pada tanggal 5 Agustus kami menjadi panitia dalam acara pengajian
yang di adakan oleh mas Jaka Irawan di TPQ Al-Fata, pada tanggal
6 Agustus acara turnamen bola voli kades cup dimulai. Disini
panulis bertugas sebagai devisi konsumsi dan juga pemegang papan
skor. Acara cades cup berjalan lancar setiap harinya dan semua
devisi menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.
Di minggu ke enam, Untuk proker inti yang kami kerjakan
juga berjalan dengan sangat lancar. Hampir semua potensi yang
ada di Desa Pangkal sudah terupload di website. mulai dari profil
desa, surat menyurat, potensi desa, potensi wisata, dan potensi
kebudayaan sudah berhasil terupload di website. Tanggal 9
Agustus 2022 kami mengadakan seminar website desa yang diikuti
oleh perangkat Desa Pangkal. Seminar ini bertujuan untuk
mengadakan pelatihan tentang website desa yang telah kami garap
44
selama ini agar nanti bisa diteruskan bilamana KPM ini telah usai.
Keberhasilan acara seminar ini juga terbilang sangat berhasil.
Target jumlah peserta seminar sebanyak 34 orang, yang terdiri dari
kepala desa, perangkat desa dan peserta KPM dibawah naungan
kepala Desa Pangkal. Dalam pelaksanaan kegiatan seminar yang
hadir sebanyak 34 orang. Dengan demikian keber-hasilan target
jumlah peserta seminar dapat dinilai sangat baik, karena 100%
peserta yang diundang dapat ikut serta dalam seminar.
Di acara penutupan KPM, kami mengadakan acara
pengajian umum yang diadakan di Masjid An-Nur dengan pemateri
Bapak Fahril. Acara pengajian ini dihadiri oleh perangkat Desa
Pangkal dan seluruh masyarakat desa khusunya masyarakat Dusun
Blumbang. Masyarakat sangat antusias dalam acara tersebut hal ini
dibuktikan dengan banyaknya tamu undangan yang hadir yang
memenuhi kursi yang telah disediakan oleh panitia. Kegiatan KPM
kelompok 96 resmi ditutup oleh Kepala Desa Pangkal Bapak
Suprianto, beliau mengucapkan terimakasih kepada kami yang
mana selama ini sudah membantu khususnya perangkat desa dan
umumnya masyarakat Desa Pangkal dalam kegiatan sehari-hari
Keesokan harinya seluruh peserta KPM di Desa Pangkal
mengadakan acara penutupan di Kantor Desa. Acara ini
merupakan acara penutupan seluruh kelompok KPM 94, 95 dan
96. Acara ini diikuti oleh perangkat Desa Pangkal dan seluruh
kelompok KPM Desa Pangkal. Acara berjalan lancar dan kegiatan
KPM di Desa Pangkal resmi ditutup oleh Kepala Desa Pangkal.
Acara penutupan ini juga ditandai dengan pemberian cindera mata
dan di akhiri dengan sesi foto bersama.
Kesan yang paling membekas pada diri saya pribadi adalah
kebaikan dari warga masyarakat Dusun Blumbang Desa Pangkal.
Mungkin ucapan terimakasih tidak cukup untuk menggambarkan
rasa terimaksih saya. Terimaksih telah membantu kami dalam
segala hal. Mulai bantuan logistic, tenaga, fikiran dan partisipasi
dalam setiap acara yang kami buat. Terimakasih telah menerima
kami selama 40 hari berada di Desa Pangkal ini. Walaupun desa ini
bukan desa tempat dimana saya dilahirkan, tetapi saya menemukan
kenyamanan di Desa Pangkal ini. Terimaksih telah mengizinkan
45
kami bertempat tinggal disana, mandi dan minum air disana,
memakan hasil alam disana dan lain sebagainya. Warga yang sangat
ramah, senyum yang tulus, gotong royong dan rasa kekeluargaan
yang sangat kental di desa itu membuat saya selalu menitihkan air
mata saat berpamitan dengan masyarakat Desa Pangkal. Sekali lagi
terimakasih.
Kesan selanjutnya yaitu untuk tuan rumah yaitu kakek
Daris dan Nenek Muji. Terimaksih telah mengizinkan kami tinggal
selama lebih dari 40 hari rumah tersebut dan memberikan tempat
tinggal yang sangat layak untuk kami.
Kesan selanjutnya saya ucapkan terimakasih khusunya
kepada bapak kepala Desa Pangkal yaitu Bapak Suprianto. Yang
sangat keren banget menurut saya. Terimaksih telah menerima
kami di Desa Pangkal, telah membimbing kami, selalu mengerti
kami, dan mendengarkan keluh kesah kami hingga ngopi tengah
malam di posko kami. Beliau sangat tau apa yang harus mahasiswa
lakukan dan membantu mahasiswa agar tercapai semua program
kerjanya. Tak lupa juga saya ucapkan terimaksih kepada perangkat
Desa Pangkal yang telah membimbing kami selama kami
menggarap website di kantor Desa Pangkal.
Kesan selanjutnya adalah kepada Dosen Pembimbing
Lapangan KPM kelompok 96 Desa Pangka yaitu ibu Annisa Dwi
Kurniawati yang sangat sabar dan telaten dalam mendampingi serta
mengajari kami untuk bermasyarakat dengan baik. Beliau rela
meluangkan waktunya dan rela melakukan perjalanan yang jauh
dari kota sampai Pangkal untuk mengetahui keadaan kami,
membawakan jajan, selalu bertanya tentang perkembangan proker
kami dan juga membantu memecahkan permasalahan-
permasalahan yang sedang kami hadapi. Dengan kerendahan hati
beliau ikut serta makan bersama kami di posko KPM dan
memberikan kejutan tak terduga dengan kedatangan beliau yang
mendadak.
Pesan saya untuk Desa Pangkal, Tetaplah menjadi desa asri
dengan penduduk yang ramah dan suasana yang tenang. Kalaupun
bisa mungkin tolong diajukan proposal untuk perbaikan jalan yang
ada di sana khususnya di Dusun Krambil. Terimakasih telah
46
membantu mensukseskan acara KPM kami dan terimakasih telah
menerima kami dengan baik.
Pesan saya untuk ibu DPL yang kami banggakan, tetaplah
menjadi seorang yang rendah hati tanpa membedakan mana dosen
dan mahasiswa karena sikap itulah yang memberikan kenyamanan
bagi mahasiswa Anda. Terimakasih atas bimbingan dan
pendampingannya selama ini.
Pesan saya untuk teman-teman anggota KPM 96 Desa
Pangkal, you are the best guys, kalian keren, kalian hebat, I proud of you
all, jangan pernah lupakan momentum indah 40 hari di desa selur
dan juga jangan saling melupakan antara satu sama lain.
Terimakasih atas kerjasamanya, perhatiannya, kekompakannya,
pengalaman barunya dan juga pelajaran baik yang kalian berikan
terutama kepada saya pribadi. Terimakasih

47
INI CERITA 42 HARI KU, BAGAIMANA HARI MU SAAT
ITU?
Devit Prasetyo Sejati

Kuliah Pengabdian Masyarakat atau yang disingkat KPM


merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa
semester 6 IAIN Ponorogo. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk
pengabdian langsung dari mahasiswa untuk masyarakat tempat
mahasiswa mengabdi. Adanya kegiatan kuliah pengabdian
masyarakat ini juga menjadi wadah untuk mahasiswa belajar ilmu
yang paling sulit yaitu ilmu bermasyarakat. Selain itu, kegiatan ini
bisa menjadi ajang untuk menerapkan teori yang didapatkan selama
di bangku perkuliahan dengan praktek-praktek yang dilakukan oleh
mahasiswa selama pengabdian.
Sebagai KPM secara offline yang dilakukan pertama kali
pasca pandemi setelah 2 tahun dilaksanakan secara daring, KPM
2022 IAIN Ponorogo ini mengangkat tema “Menumbuhkan
Kepedulian Mahasiswa dan Memulihkan Produktivitas Kehidupan
Masyarakat Pasca Pandemi”. 120 kelompok KPM tahun ini
menyebar di berbagai daerah dalam 5 kecamatan di kabupaten
Ponorogo, diantaranya yaitu berada di Kecamatan Sawoo,
kecamatan Slahung, kecamatan Bungkal, Kecamatan Sambit,
Kecamatan Ngrayun.
Kuliah pengabdian masyarakat IAIN Ponorogo ini terbagi
menjadi dua macam kelompok, yaitu kelompok multi disiplin dan
kelompok mono disiplin. Kelompok multi disiplin adalah
kelompok yang anggotanya berasal dari fakultas yang berbeda.
Sedangkan kelompok mono disiplin adalah kelompok yang
anggotanya berasal dari satu fakultas yang sama. Dari 120
kelompok KPM, ada sebanyak 67 kelompok yang merupakan
kelompok multi disiplin. Ini berarti ada banyak mahasiswa yang
memilih untuk mendapatkan teman baru yang mungkin saja sama
sekali belum dikenal sebelumnya untuk mendapatkan pengalaman
yang baru pula. Inilah beberapa alasan penulis memilih kelompok
multi disiplin.

48
Setelah pengumuman pembagian kelompok dipublikasikan,
penulis mulai mencari informasi anggota kelompok, yang ternyata
penulis masuk di kelompok 96 di Desa Pangkal, Sawoo yang
beranggotakan 21 orang. Dari 21 orang anggota kelompok, penulis
hanya memiliki 4 teman yang sama-sama berasal dari Fakultas
Ekonomi Bisnis Islam. Yang berarti ada 16 orang anggota
kelompok yang berasal dari fakultas yang berbeda dan 20 orang
lain dikelompok 96 ini penulis sama sekali tidak mengenal satu
sama lain.
Setelah terbentuk grup Whattsapp yang dibuat oleh salah
satu anggota kelompok, pertama-tama kami memperkenalkan diri
secara online dan merencanakan pertemuan pertama di salah satu
warung di daerah Jenangan. Dipertemuan pertama itu membahas
susunan kepengurusan yang akan bertugas sebagai pengurus harian
selama pelaksanaan KPM di Desa Pangkal nantinya, dimana dalam
susunan kepengurusan ini penulis diamanahi sebagai bendhahara.
Pertemuan anggota kelompok 96 dilakukan tiga kali
sebelum survei lokasi KPM. Pertemuan kedua dilaksanakan di
gedung A kampus I IAIN Ponorogo, pertemuan kedua itu
membahas tentang besarnya iuran yang dibayarkan oleh setiap
anggota. Hasil dari musyawarah di pertemuan kedua itu adalah
setiap anggota wajib membayar iuran sebesar tiga ratus ribu rupiah,
dimana pembagiannya adalah seratus lima puluh ribu untuk
konsumsi dan seratus lima puluh ribu sisanya untuk kebutuhan
program kerja yang akan dilaksanakan di Desa Pangkal nanti.
Pertemuan ketiga dilakukan disalah satu warung di daerah Jl
Pramuka. Perbedaannya pertemuan ketiga ini dilakukan bersama
dengan Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Ibu Anisa Duwi
Kurniawati. Pertemuan ini membahas tentang kegiatan yang akan
dilakukan selama KPM di Desa Pangkal, metode yang akan
digunakan untuk pengabdian, serta membahas hal-hal yang dirasa
ingin diketahui lebih dalam tentang Kuliah Pengabdian Masyarakat.
Setelah merasa cukup dengan beberapa arahan yang
diberikan oleh dosen pembimbing, kelompok 96 memutuskan
untuk melakukan survei lokasi yang pertama kali pada akhir bulan
Juni. Karena di Desa Pangkal terdapat tiga kelompok KPM, maka
49
untuk survei pertama kali dilaksanakan bersamaan dengan dua
kelompok lainnya yaitu kelompok 94 dan 95. Survei pertama
mendapatkan sambutan yang baik dari bapak Suprianto selaku
kepala Desa Pangkal. Setelah menyampaikan beberapa arahan
kepada para mahasiswa dan diadakan sesi tanya jawab juga, kepala
Desa Pangkal langsung mengarahkan ketiga kelompok menuju ke
posko masing-masing dengan diantarkan oleh beberapa perangkat
desa. Karena kelompok 96 diamanahi secara langsung oleh kepala
desa untuk mengelola website desa, maka kelompok 96 ditempatkan
diposko yang paling dekat dengan kantor desa tepatnya di Dusun
Blumbang dirumah mbah Daris dan Mbah Mujirah, kami
menyebutnya dengan panggilan akung dan uti. Jarak antara posko
dengan kantor desa adalah sekitar 100 meter saja. Survei posko
dilakukan dengan melihat peralatan dan perlengkapan apa saja yang
belum ada agar bisa dilengkapi oleh anggota untuk menunjang
keberlangsungan kegiatan selama dilaksanakannya KPM.
Setelah peralatan dan perlengkapan sudah siap, lalu
dikumpulkan dirumah salah satu anggota yang terletak di Jl Menur.
Survei kedua dilakukan dengan membawa seluruh perlengkapan
anggota dan kelompok menuju ke posko dengan dibantu oleh satu
mobil milik anggota dan satu pick up sewaan. Sampai diposko,
semua barang diturunkan dan ditata menurut tempatnya masing-
masing. Terdapat dua kamar diposko, dimana dua kamar tersebut
akan digunakan untuk tempat tidur putri dan untuk putra tidur di
ruang tamu dan ada lagi yang tidur di garasi.
Hari pertama pengabdian dimulai pada tanggal 4 Juli 2022,
pembukaan dilakukan pada tingkat kampus, kecamatan dan desa.
Pembukaan kampus dan di kecamatan dilakukan bersamaan pada
tanggal 4 Juli, sedangkan pembukaan didesa mendapat arahan dari
kepala desa untuk dilakukan pada tanggal 7 Juli tepatnya di hari
Kamis.
Minggu pertama pengabdian dilakukan dengan pengenalan
diri kepada masyarakat, menjelaskan kepada masyarakat bahwa
akan melaksanakan pengabdian selama kurang lebih 45 hari berada
di Desa Pangkal. Perkenalan diri dilakukan sembari menjajaki aset-

50
aset yang dimiliki oleh Desa Pangkal untuk mencari program kerja
utama dan juga program kerja penunjang yang dapat dilaksanakan.
Minggu pertama berlalu dengan segala jenis kegiatan yang
telah diselenggarakan itu artinya akan masuk pada minggu kedua.
Setelah informasi kegiatan masyarakat terkumpul pada Minggu
pertama, kelompok melakukan pemetaan dan juga membuat
timeline beberapa kegiatan penunjang sesuai dengan jenis
pelaksanaannya seperti halnya program kerja penunjang harian,
mingguan dan juga bulanan. Selain itu juga mencari opsi untuk
dijadikan program kerja inti. Setelah semua tersetruktur dengan
baik kami memulai kegiatan untuk merealisasikan program kerja
penunjang.
Menyusun proker inti bukanlah hal yang mudah, meskipun
sudah diberikan amanah secara langsung oleh kepala desa untuk
mengelola website desa, kami masih merasa sedikit ragu untuk
menerima program kerja inti tersebut, karena menurut kami
mengelola website harus dilakukan oleh orang-orang yang benar-
benar paham tentang teknologi informasi. Akhirnya kita mulai
memikirkan aset apa yang dimiliki oleh desa dan bisa
dikembangkan menjadi progam inti. Dengan mengingat tema
KPM 2022, kami memutuskan untuk melakukan pemusatan ulang
TPQ Desa Pangkal. Sebelum adanya pandemic covid-19 pusat
mengaji anak-anak Dusun Blumbang adalah di masjid An-Nuur.
Namun setelah adanya pandemi, mereka mulai mengaji di rumah
masing-masing dengan didatangi oleh guru privat yang mana di
Dusun Blumbang hanya ada satu guru yang mengajar menyebar
hingga satu desa. Hal ini menjadi alasan kami untuk melanjutkan
TPQ ini sebagai programkerja inti. Namun setelah hal ini
dibicarakan dengan beberapa orang tua dari anak-anak tersebut
ternyata malah banyak yang kurang setuju. Pasalnya sudah dua
tahun para orang tua membiarkan anaknya belajar dirumah,
Nampak masih perlu penyesuaian lagi untuk membiarkan anaknya
keluar rumah.
Dengan beberapa alasan ini, akhirnya kami memutuskan
untuk beralih proker inti dari pemusatan ulang TPQ menuju ke
pengelolaan website desa. Minggu ketiga, kami meminta arahan dari
51
perangkat desa yang sebelumnya memegang website desa. Setelah
pengarahan diberikan, ternyata tidak sesulit yang kami bayangkan.
Akhirnya pada saat itu kami memilih untuk menjadikan
pengelolaan website desa sebagai program kerja utama di
pengabdian kami.
Kami mulai membagi anggota kelompok manjedi 3 tim
yang bertanggungjawab dengan tugas masing-masing. Tiga tim
tersebut adalah tim data, tim jurnalistik, dan tim videografi. Disaat
tim data menyelesaikan pengerjaan website, tim jurnal dan tim
videografi berkolaborasi dan dipencar untuk mencari konten yang
nantinya akan diupload ke website. Kedua tim ini bersama-sama
melakukan survei ke berbagai tempat, beberapa tempat tujuan tim
yaitu hutan pinus dan sungai Kedung Klentheng yang menjadi
potensi wisata, tambang batu andesit di Desa Pangkal yang
menjadi potensi alam, dan berbagai UMKM di Desa Pangkal. Hal
yang menyenangkan dari kegiatan survei UMKM adalah, setelah
selesai meliput, pelaku UMKM memberikan oleh-oleh yang berupa
produk mereka kepada tim jurnal dan tim videografi, seperti kripik
tempe dari UMKM kripik tempe dan tas anyam dari UMKM tas
anyam. Tak jarang, mereka juga membawakan tim jurnal dan tim
videografi hasil tanam dari tempat tinggal mereka.
Setelah tim jurnal melakukan wawancara dan tim videografi
meliput berbagai potensi di Desa Pangkal, tim jurnal menulis
narasi tentang potensi-potensi tersebut dan menyerahkannya
kepada tim data. Tanpa membutuhkan waktu yang lama tim data
akan mengunggahnya ke website dalam menu potensi desa. Ketiga
tim kelompok 96 pernah bekerja bersama sekaligus rekreasi saat
meliput sungai Kedung Klentheng bersama Pak Suprianto, Kepala
Desa Pagkal. Beliau membantu menunjukkan jalan kepada
kelompok 96 menuju sungai Kedung Klentheng. Meski memiliki
potensi yang menjanjikan untuk dijadikan tempat wisata karena
keindahannya, akses menuju sungai Kedung Klenteng sangat sulit
karena kendaraan bermotor hanya bisa hingga pinggir jalan raya
dan untuk menuju ke sungai itu sendiri, kelompok 96 dan Pak
Suprianto harus berjalan sangat jauh dengan medan yang sulit,
berbatu, curam, dan menanjak. Sesampainya kelompok 96 dan Pak
52
Suprianto di sungai, terdapat beberapa orang yang sedang
memancing ikan. Maknanya, selain memiliki keindahan
pemandangan alam, sungai Kedung Klentheng juga menyimpan
ekosistem sungai yang tidak terduga karena terdapat banyak ikan di
dalam sungai tersebut.
Banyak kegiatan yang dilakukan oleh kelompok 96 selama
menjalani masa pengabdian. Hal yang mulanya membosankan bisa
menjadi seru ketika dilaksanakan bersama-sama. Seperti pada saat
pelaksanaan penyembelihan qurban di Dusun Blumbang, anggota
kelompok 96 dibagi menjadi beberapa tim untuk membantu
kegiatan penyembelihan qurban di berbagai masjid dan musholla di
Dusun Blumbang. Ada yang membantu dalam penyembelihan, ada
yang membantu dalam pembagian daging, ada juga yang bertugas
mencari data yang berqurban pada tahun 2022 dari musholla satu
ke musholla yang lainnya.
Pada tanggal 10 muharrom juga kelompok ami
mengadakan kegiatan khataman Al-qur’an yang dilaksanakan di
masjid An-Nuur. Kegiatan ini mendapatkan dukungan yang sangat
baik dari warga. Antusias warga juga sangat baik, dilihat dari
jumlah undangan yang datang sesuai dengan undangan yang
dikeluarkan. Partisipasi dari ibu-ibu Dusun Blumbang juga sangat
baik, mereka membantu memasak menu-menu yang akan
digunakan untuk kenduri pada malam harinya setelah dibacakan
doa khotmil Qur’an. Setelah kenduri dilaksanakan, dilanjutkan
dengan pembacaan maulid simtudduror oleh salah satu anggota
kelompok 96 dan acara terakhir sebagai penutup adalah sholawat
bersama-sama. Alhamdulillah acara ini berlangsung secara lancar
tanpa ada halangan yang berarti.
Dihari-hari menjelang akhir pengabdian, karang taruna
Desa Pangkal mengajak tiga kelompok KPM untuk berkolaborasi
mengadakan sebuah acara tahunan yang disebut Kades Cup.
Kegiatan KPM tahun ini bertepatan dengan pelaksanaa Kades Cup
yang ke-5. Setelah melakukan beberapa rapat gabungan antara
ketiga kelompok KPM dengan karang taruna serta panitia lokal,
Kades Cup V diadakan selama 8 hari terhitung mulai dari tanggal 6
Agustus hingga 13 Agustus 2022 di lapangan Pangkal. Tournamen
53
inilah yang menjadi sebab pulangnya peserta KPM tiga kelompok
yang bertempat di Pangkal Sawoo mengalami kemunduran. KPM
yang seharusnya usai pada tanggal 12 Agustus menjadi mundur.
Kelompok 96 sepakat untuk pulang pada tanggal 14 Agustus 2022.
Kades Cup V ini diadakan setiap pukul 14.30 sampai selesai.
Tournamen ini diikuti oleh berbagai tim voli dari berbagai dusun
yang ada di Pangkal, Sawoo. Dalam satu hari, Kades Cup V
menggelar dua match permainan, dengan menyandingkan dua tim
voli di setiap match-nya. Satu match terdiri dari 5 set, dengan
hitungan 3 kali kemenangan, tergantung dari kemenangan club.
Panitia Kades Cup V menydiakan stan minuman dan makanan
ringan untuk warga setempat yang datang menonton pertandingan.
Kades Cup V ini akhirnya dimenangkan oleh tim voli yang
bernama Krambil B. Kades Cup V yang dibuka pada 6 Agustus
olek kepala Desa Pangkal ini, akhirnya melakukan penutupan pada
tanggal 13 Agustus 2022 oleh bapak Ari Vestana sekalu Sektretaris
Desa mewakili Kepala desa.
Di hari ke-6 pelaksanaan Kades Cup V, kelompok 96
menyelenggarakan sebuah acara pengajian umum sebagai bentuk
perpisahan dengan warga Dusun Blumbang. Pengajian ini diadakan
pada hari Kamis, 11 Agustus 2022 di halaman masjid An-Nuur.
Dalam menyiapkan pengajian umum ini, kelompok 96 sangat
banyak dibantu warga setempat hingga Pak RT turun tangan
langsung. Warga setempat menyiapkan panggung, dekor, terop,
lighting, hingga kursi secara gratis untuk acara ini. Untuk
pelaksanaan pengajian umum ini kami menyiapkan 200 konsumsi
untuk para tamu yang akhirnya menyisakan 3 kotak snack. Ini
berarti, pengajian umum yang dilaksanakan mendapatkan banyak
antusias dari warga setempat. Dengan mengenakan almamater
IAIN Ponorogo di malam pengajian umum, kelompok 96 yang
bertugas sebagai panitia mengundang salah satu Dosen IAIN
Ponorogo sebagai pengisi acara di malam itu. Pengajian ini
diselingi solawat yang hadrohnya dimainkan oleh mahasiswa KPM
IAIN Ponorogo. Setelah acara selesai, kelompok 96 bersalam-
salaman dan berfoto bersama dengan warga yang memiliki peran

54
dan pernah membantu kelompok 96 selama rangkaian pelaksanaan
KPM, sebagai bentuk perpisahan.
Sebagai akhir dari pengabdian seluruh mahasiswa KPM di
Desa Pangkal, kami mengadakan penutupan secara resmi bersama
dengan eklompok lain di balai desa pada hari Jumat, tanggal 12
Agustus 2022 dengan mengundang seluruh perangkat desa, Ketua
BPD, kepala Dusun, dan Ketua RT tempat tinggal. Penutupan
berjalan dengan lancer tanpa ada hambatan yang menganggu.
Setelah penutupan itu pada siang hari setelah shalat jumat, banyak
warga Blumbang yang mengikuti ziarah kubur di daerah Jawa
Timur. Kami ikut keluar dan mengantar keberangkatan warga
hingga semua naik ke bus dan berangkat. Tangisan mewarnai jumat
siang itu, seakan akan seelah mereka pulang sudah tidak
menjumpai kami. Padahal kami masih akan berada disitu sampai
hari minggu.
Setelah kepulangan warga dari ziarah kubur, kami
memutuskan untuk sowan ke rumah orang-orang yang dirasa sangat
berpartisipasi dalam kelangsungan kehdupan kelompok selama
menjalanai pengabdian di Desa Pangkal. Pertama dimulai dari
rumah Ketua RT, takmir masjid An-Nuur, Tokoh masyarakat
hingga rumah-rumah masyarakat yang kami lewati. Setelah itu
semua pulang menuju rumah masing-masing menyisakan 6
oranguntu ditugaskan menunggu kedatagangan kepala desa dari
Bandung untuk sekedar bepamitan, mengucap maaf dan
terimakasih.
Teman baru, tempat baru, suasana baru, 42 hari terlampaui
dengan warna-warni yang menghiasi. Sering gelap, kadang abu,
setitik putih mewarnai perjalanan selama pengabdian di desa
berlangsung. Menemui orang-orang baru, dengan sifat yang
berbeda dan latar belakang yang berbeda merupakan pengalaman
yang sangat berkesan. Mulai terjadi sedikit selisih paham karena
memang menyatukan dua puluh satu kepala yang sama kerasnya itu
ternyata sangat sulit. Pengalaman diamanahi sebagai bendhahara
kelompok juga bukanlah hal yang mudah. Harus bertanggungjawab
atas keuangan yang dimiliki kelompok. Namun dengan lika liku
yang dilalui ini menambahkan banyak pengalaman baru yang bisa
55
dijadikan pembelajaran kala usai menjalani pengabdian nanti.
Terimakasih atas pengalaman yang diberikan, terimakasih akhirnya
pulang KPM bisa adang, terimakasih sudah mengajarkan untuk
menerima perbedaan, terimakasih Pangkal, Terimakasih Ibu Anisa,
Terimakasih akung dan uti, terimakasih kelompok 96.

56
ANTARA PENDIDIKAN SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA
DI DK. BLUMBANG DS. PANGKAL SAWOO
PONOROGO
Eko Prasetyo

Kuliah Pengabdian Masyarakat atau yang biasa di sebut


dengan KPM merupakan suatu kegiatan yang di lakukan oleh
mahasiswa dalam bentuk belajar, meneliti dan melakukan
kerjasama bersama masyarakat. KPM yang di lakukan rutin oleh
IAIN Ponorogo adalah suatu kegiatan yang di anjurkan bagi
mahasiswa nya untuk melakukan sebuah pengabdian di lingkungan
yang tujuannya untuk mengasah kemampuan mahasiswa. Baik itu
kemampuan dalam hal bersosial maupun dalam bidang pendidikan.
KPM sendiri merupakan sebuah wahana bagi seorang mahasiswa
untuk menerapkan ilmu yang di peroleh di perguruan tinggi. Tentu
saja hal ini searah dengan tujuan misi KPM sebagai pemberdayaan
masyarakat menjadi dasar perumusan program kerja oleh
mahasiswa, sehimgga program KPM ini menjadi salah satu bagian
dari program pengadaan pada masyarakat oleh perguruan tinggi.
Dengan demikian perguruan tinggi, mahasiswa, serta masyarakat
dapat berinteraksi dan saling berkontribusi bersama.
Waktu itu kami dapat penempatan di kecamatan Sawo
Ponorogo, tepatnya di Dukuh Blumbang, Desa Pangkal. Sejarah
Desa Pangkal sendiri memiliki banyak versi cerita yang variatif.
Pada zaman dahulu kala, di mana manusia belum mengenal
pendidikan dan peradaban, secara umum masyarakat belum bisa
membaca dan menulis. Bahkan Agama pun mereka belum
memahami secara benar, aktivitas mereka setiap hari berladang, ke
sawah, ke hutan untuk mencari kebutuhan hidup.
Di mulai pada tahun 1741 M – 1743 telah terjadi perang
antara orang Cina dan keraton Kartosuro yang kemudian di kenal
dengan perang pecinan. Pada saat itu keraton Kartosuro di pimpin
oleh Pakubuwono II. Pada saat perang Pakubuwono II mengalami
kekalahan, sehingga membuata beliau serta abdi dalem terpaksa
pergi meninggalkan keraton Kartosuro ke arah timur.

57
Dalam perjalanan ke arah timur sampailah beliau ke
“Kadipaten Wengker” yang sekarang menjadi kabupaten Ponorogo.
Dari sanalah beliau mendapatkan kabar bahwa kaka kandung
beliau yaitu Sultan Pakubuwono I berada di timur wilayah Wengker
yang sedang bersemedi di suatu gunung , sehingga Pakubuwono II
yang bergelar “Sultan Kumbul” meneruskan perjalanan dari Wengker
atau Ponorogo menuju ke timur sembari menemukan kakak
kandungnya yang bergelar “Eyang Joyo Kalipo”. pada suatu ketika
dalam perjalanannya, Raden Sunan Kumbul sampai di suatu
tempat yang tumbuh pohon sawo besar dan rindang, lalu beliau
beristirahat dan menetap di sana sembari bersemedi mencari
petunjuk keberadaan ”Eyang Joyo Kalipo”. tempat tersebut
sekarang di namakan “Petilasan Sunan Kumbul” dan menjadi asal
muasal di namakan dengan “Desa Sawo”.
Dalam perjalanan mencari kakak kandunya, beliau
meneruskan perjalanannya lagi kearah timur hingga sampailah
beliau di suatu tempat yang kanan dan kirinya terdapat tebing batu
seperti “Lumpang” (penumbuk padi) sambil berkata “ suk lek enek
rejane jaman panggonan iki tak jenengke Nglumpang”. Kemudian
beliau melanjutkan perjalanan hingga sampai di suatu perigi atau
Blumbang yang cukup besar dan memiliki air yang cukup jernih,
sehingga beliau beristirahat di dekat perigi tersebut untuk mandi
dan melakukan ibadah di sana. Dan beliau mengutus salah satu
abdi dalem untuk bertempat di daerah perigi tersebut untuk
menunggu serta merawat Blumbang tersebut, yang selanjutnya abdi
dalem tersebut di beri gelar “Eyang Palang” dan menjadi lurah
pertama Desa Pangkal. Beberapa saat tinggal di Blumbang, Sunan
Kumbul meneruskan perjalanan kembali. Dalam perjalanannya
beliau menemukan daerah yang banyak di tumbuhi pohon kelapa
ataua “krambil” maka beiau juga berkata “enek rejane jaman
panggonan iki jenenge krambil” hingga sekaramg jadilah tempat
tersebut menjadi dukuh Krambil.
Setelah itu Sunan Kumbul meneruskan perjalanan kembali,
karena jalan yang sangat sulit karena di sebabkan oleh tebing-
tebing yang curam, beliau merasa lelah dan beristirahat di suatu
tempat yang lapang untuk sekedar melepas lelah atau “ngaso leren”
58
sehingga sekarang di namakan suren. Walaupun sudah beristirahat
beberapa saat, belum juga hilang rasa lelah sehingga Sunan
Kumbul memutuskan untuk kembali ke tempat semula yakni di
bawah pohon sawo yang menjadi tempat persemedian beliau
sembari berkata “spk yen ono rejane jaman panggonan iki tak jenengke
deso Pangkal” yang menjadi penjelasan tempat berPangkal
perjalanan beliau kembali.
Begitulah sejarah Desa Pangkal yang sampai saat ini di
ketahui oleh beberapa sumber dan bukti petilasan yang ada,
sehingga hari berganti hari, tahun berganti tahun jadilah seperti
sekarang ini Desa Pangkal, Keacamatan Sawo, Kabupaten
Ponorogo.
Kami melakukan kegiatan pengabdian kurang lebih 45 hari,
berangkat pada tanggal 4 Juli-12 Agustus 2022. Setelah kami
datang, awal-awal melakukan penyusunan program-program yang
sifatnya pemberdayaan. Banya sekali program yang di ambil oleh
kelompok kami di antara ada program inti dan penunjang. Di
minggu pertama kami musyawarah untuk menentukan program
inti yang nantinya di fokuskan untuk di kembangkan. Setelah
mencapai mufakat anggota kelompok sepakat melakukan
pemberdayaan dalam bidang pendidikan atau pengajaran. Akan
tetapi, saat itu kelompok kami di minta oleh Kepala Desa Pangkal
untuk mengelola sebuah website desa, karena ada beberapa dari
anggota kelompok kami yang tidak menguasai bidang IT di situ
kami mengalami kebimbangan di karenakan pada awal program
sudah di tetapkan. Mau tidak mau, karena itu permintaan dari desa
akhirnya kami sepakat untuk mengambil program inti yaitu
pengelolaan website desa dan untuk program pendidikan atau
pengajaran kami jadikan sebagai program penunjang.
Perombakan dan pembuatan scedule di lakukan untuk
melakukan pembagian kegiatan bagi anggota kelompok. Setelah
program inti dan anggota kelompok yang mempunyai keahlian di
bidang IT sudah di tetapkan, selanjutnya pembagian anggota dalam
memberdayakan program penunjang. Ada banyak sekali program
penunjang yang di lakukan, di antaranya :
1. Kegiatan bimbingan belajar
59
2. Mengajar TPQ dan TPA di 3 titik
3. Rutinan Jama’ah Ngaji Manaqib, Sholawat Dhiba’ dan Dzikrul
Ghoofilin
4. Yaasinan malam Jum’at bersama bapak-bapak
5. Kajian bersama ibu-ibu
6. Rutinan Sholawat bersama ibu-ibu
7. Semarak 17 Agustus Voli Ball Kades Cup ke-V bersama
pemuda Karang Taruna
Mulai minggu ke dua kegiatan sudah mulai di lakukan baik
itu yang berupa program inti maupun penunjang sesuai dengan
jadwal dan anggota kelompok yang sudah di bagi sesuai bagiannya
masing-masing. Hari demi hari kami isi dengan kegiatan yang
tentunya mengasikkan. Mulai dari ikut kegiatan gotong royong
hingga mengikuti kegiatan latihan budaya Reog.
Masuk di program penunjang yang kelompok kami ambil.
Kegiatan bimbingan belajar yang kami lakukan setiap hari. Waktu
itu saya mendapat bagian mengajar 2 hari. Banyak sekali keseruan
di saat program pembelajaran, baik dari anak-anak yang mengikuti
program bimbel maupun dari teman kelompok. Setiap pertemuan
pasti ada tingkah laku lucu yang membuat saya merasa terhibur dan
nyaman.
Meskipun tidak maksimal dalam berkontribusi di TPQ,
tetapi itu semua sangat berkesan bagi diri saya. Jadi waktu itu ada
salah satu warga yang meminta dari salah anggota KPM untuk
membantu mengajar TPQ di masjid Al-Ma’un dukuh Krambil
yang pada dasarnya itu letaknya di luar wilayah jangkauan
kelompok kami. Karena itu permintaan dari masyarakat, akhirnya
itu kita ambil sebagai program penunjang. Kebetulan yang
mengambil pengajaran di TPQ itu saya dan satu orang teman saya,
akhirnya kami berdua menyanggupi permintaan untuk belajar
bareng di sana. Kegitan pembelajaran di masjid Al-Ma’un di
lakukan selama 3 hari dalam seminggu dan kebetulan saat itu saya
mengambil di hari sabtu. Tentu saja mengajar di daerah
pegunungan yang medan dan fasilitas jalannya bisa di katakan
kurang layak itu membuat kami agak mengeluh, akan tetapi rasa itu

60
coba kami hilangkan supaya dapat merasakan arti dari sebuah
perjuangan.
Dan pada satu minggu sekali tepatnya pada setiap mlaam
rabu kami anak-anak putra mengikuti rutinan jama’ah sholawat
manaqib, dhiba’ dan juga dzikrul ghoofilin di rumah salah satu
warga masyarakat. Kegiatan ini kami ikuti untuk membah
pemahaman kami dan menyambung tali silaturahim terhadap
masyarakat, dan tentunya unuk menambah keimanan dan
kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW beserta para
waliyullah yang menuruni ilmu dari Baginda Nabi.
Kemudian setiap malam jum’at kami para putra mengikuti
kegiatan rutin Yaasin dan tahlilan yang di adakan oleh lingkungan
masyarakat yang di mana kegiatan ini di lakukan secara bergiliran
dari rumah satu kerumah lainnya dengan kurun jangka waktu satu
minggu. Banyak sekali pengalaman yang dapat saya petik dari
kegiatan ini terutama dalam hal bagaimana cara bersosial yang baik
dan bagaimana cara kita menempatkan posisi diri kita di tempat
yang baru.
Untuk kajian ibu-ibu d lakukan di Masjid lingkungan yang
sebelumnya sudah ada kegiatan yang di jalani oleh salah satu ustadz
dan kemudian kami mencoba masuk dan mengikuti kajian
tersebut. Ada salah satu anak putra yang mengisi kajian tersebut
yang di isi dengan ngaji kitab yang kaitannya dengan syariat.
Tujuan dari kajian ini bukan berarti menggurui, akan tetapi
bagimana caranya kita bisa belajar bareng dan memberikan apa
pemahaman yang kita punya yang kemudian di sampaikan sebagai
bahan pengingat-ingat sesama saudara seiman.
Dan waktu kami mau selesai kegiatan pengabdian, kami 3
kelompok KPM yang di tugaskan di Desa Pangkal di ajak oleh
pemuda karang taruna supaya ikut berkontribusi dalam semarak
kemerdekaan tepatnya acara Voli Ball Kades Cup yang Ke-V. Di
mana kegiatan ini di ikuti oleh beberapa tim yang termasuk dalam
lingkup Desa Pangkal. Alhamdulillah 3 kelompok dari anak-anak
KPM bisa berkontrisbusi dengan baik pada saat penyelengaraan
acara hingga acara selesai.

61
Yang bertugas di kantor desa ada beberapa anak yang
nantinya bertugas mengelola website dan membantu kegiatan-
kegiatan yang ada di balai desa. Misalnya, pembagian BLT, kegiatan
imunisasi dan lain-lain. Program inti ini tentu saja agak membuat
kami pusing, karena background dari anggota kelompok yang
kebanyakan dari pendidikan, ekonomi dan hukum tentu saja
mengalami kesulitan. Untung saja ada dari anggota kelompok yang
mempunyai keahlian dalam bidang teknologi jadi syukur
Alhamdulillah semua bisa di atasi sedikit demi sedikit. Karena
butuh banyak orang untuk melakukan pengelolaan website,
sehingga di bentuk beberapa devisi. Di antaranya ada devisi
jurnalistik, yang bertugas untuk mencari berita mengenai apa saja
yang berkaitan dengan sosial, ekonomi, budaya maupun wisata.
Devisi dokumentasi, yang bertugas untuk mengambil gambar atau
video yang berkaitan dengan devisi jurnalistik. Selanjutnya devisi
data, yang bertugas mengeloala web dan mengaploud hasil dari
devisi lainnya kedalam website. Setelah semua data sudah
terkumpul dan sudah di aploud, kemudian kami mengadakan
kegiatan belajar bareng mengenai website desa tersebut kepada
perangkat desa maupun masyarakat.
Setelah semua kegiatan terlaksana, baik itu program inti
maupun penunjang kami mengadakan kegiatan pengajian dalam
rangka menyongsong hari kemerdekaan dan penutupankegiatan
KPM di halaman Masjid An-Nur Dk. Blumbang. Kegitan ini
menjadi rangkaian akhir pengabdian kelompok 96 di Dukuh
Blumbang. Dengan dukungan penuh dari masyarakat sekitar,
alhamdulillah kelompok kami bisa mengadakan pengajian dapat
berjalan dengan lancar.
Setelah semua terlewati sampailah di mana hari perpisahan
tiba, di mana tangis kebahagiaan bercampur aduk dengan rasa
takut saling berjauhan. Canda, sapa, dan tawa tak lagi mewarnai di
hari-hari berikutnya. Di hari perpulangan, teman-teman kelompok
bersama-sama berpamitan kepada masyarakat sekitar dan orang-
orang yang sudah banyak membantu kelompok kami selama
menjalani masa pengabdian. Satu persatu teman pulang
meninggalkan tetes demi tetesan air mata, dengan keinginan agar
62
selalu bisa bersama. Mungkin kata terima kasih tak akan mampu
membalas semua yang sudah di berikan, semoga Tuhan selalu
memberikan kemudahan bagi siapapun kalian yang menanam
kebaikan. Teruntuk teman-teman, terima kasih atas kebersamaan
yang sudah di berikan sehingga membuat terlanjur nyaman. Tetap
jaga kesehatan, ingat di pundak kita orang tua menaruh harapan,
semoga Tuhan mempermudah jalan, dan sampai jumpa di lain
kesempatan.

PANGKAL DAN SELURUH KARAKTERISTIKNYA


Hanifatul Azizah

Pada bulan Juli lalu mahasiwa semester VII sudah


dikerahkan untuk melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM). Kegiatan tersebut dimulai ketika mahasiswa libur panjang
dari semester VI sampai awal masuk semester VII. KPM kali ini
IAIN Ponorogo mengambil metode ABCD. Dengan metode
tersebut KPM kali ini berfokus pada kekuatan potensi dan aset
yang dimiliki oleh desa. Mahasiswa IAIN Ponorogo juga terbagi
menjadi 120 yang dimana diantara kelompok tersebut terdiri dari
mono disiplin dan juga multi disiplin. Setiap kelompok memiliki
anggota yang terdiri kurang lebih 21 yang kemudian kelompok
tersebut dibagi pada lima kecamatan yang berada di Kabupaten
Ponorogo. Kecamatan yang digunakan sebagai tempat KPM ialah
Sambit, Sawoo, Slahng, Bungkal, dan Ngrayun. Dari lima
kecamatan tersebut mahasiswa sudah terbagi pada daerah-daerah
tertentu untuk melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM).
Sawoo merupakan kecamatan yang terletak paling ujung
timur yakni sebagai perbatasaan Kabupaten Ponorogo dan
Kabupaten Trenggalek. Kecamatan Sawoo memiliki 14 desa
diantaranya adalah desa Tumpuk, Pangkal, Tumpakpelem,
Tempuran, Temon, Tugurejo, Sriti, Sawoo, Prayungan, Grogol,
Ketro, Kori, Bongdrang, dan Ngindeng. Peserta KPM IAIN
Ponorogo terbagi dai berbagai desa. Salah satunya kelompok 96
63
yang diletakkan di Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Ponorogo.
Desa Pangkal merupakan desa yang berada pada pinggiran di
Kabupaten Ponorogo. Desa Pangkal terletak di perbatasan
Kabupaten Trenggalek. Saking dekatnya waktu yang diperlukan
kisaran lima menit saja dari Desa Pangkal. Desa ini memiliki luas
daratan yang luas. Hal itu dikarenakan Desa Pangkal yang berada
di daerah perbukitan. Desa Pangkal memiliki empat dusun,19 RW,
dan juga 58 RT.
Pembukaan KPM di Desa Pangkal dilaksanakan pada
Kamis, 07 Juli 2022. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
perangkat desa yang melaksanakan dinas di luar kota dan juga
warga yang hadir pada acara . Acara pembukaan berjalan lancar.
Dengan adanya kegiatan tersebut KPM di Desa Pangkal resmi
dibuka dan dimulai. Selama KPM di Desa Pangkal IAIN Ponorogo
mengirimkan tiga kelompok yang tediri dari Mono isiplin Prodi
Ekonomi Syariah yakni kelompok 9, Mono Disiplin Tadris IPA
dan IPS kelompok 95, kemudian kelompok kami Multi Disiplin
Kelompok 96. Tiga kelompok tersebut dibagi terpisah dan dengan
diresmikannya KPM IAIN Ponorogo kami memulai program inti
maupun penunjang di wilayah masing-masing. Kelompok 96
khususnya melaksanakan di Dusun Blumbang.
Langkah pertama yang kami laksanakan setelah pembukaan
adalah sowan. Sowan merupakan salah satu kegiatan silahturahmi
sebagai bentuk izin kepada masyarakat. Warga yang didatangi
diantarannya adalah Ketua RT, Kepala dusun atau kamituwo dan
kepala Desa Pangkal. Dengan sowan diharapkannya peserta KPM
diizinkan untuk mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat dan
lingkungan. Selain itu, sowan tersebut menjadikan jalinan
komunikasi menjadi baik dan erat dengan masyarakat di Dusun
Blumbang. Kemudian dari sowan tersebut kami mendapatkan
informasi-informasi yang dapat dijadikan sebagai program
penunjang. Kegiatan tersebut ialah Yasinan yang bertempat di
masjid setiap hari Jum’at dan juga di rumah Pak Kusnan pada
malam hari Jum’at. Selain itu kegiatan yang dilakukan ialah
sholawatan bersama ibu-ibu dan remaja, kegiatan Posyandu, dan
juga kegiatan lainnya.
64
Selesai kegiatan sowan di minggu pertama, kami di Pangkal
memulainya dengan bersih-bersih posko dilanjutkan dengan
evaluasi. Evaluasi dilakssankan setiap malam guna untuk
mengevaluasi dan menentukan program penunjang dan program
inti di lingkungan masyarakat. Dari situlah sudah ada 21 program
penunjang yang dilaksanakan peserta KPM. Tak hanya itu di
minggu pertama kami berhasil menemukan program inti yang
mana ialah mengoptimalisasikan website Desa Pangkal yang perlu
dibenahi dan ditambahkan dari administrasi maupun informasi.
Program inti tersebut juga salah satu arahan yang diberikan oleh
Bapak Kades Suprianto. Melihat kelompok kami Multi Disiplin
maka Bapak Suprianto menganjurkan kami pada Website Desa
Pangkal yang sudah ada.
Program penunjang juga sudah dilaksanakan mulai minggu
pertama. Hal itu dimulai dengan Yasinan di tempat pak Kusnan
setiap malam Jum’at untuk laki-laki. Untuk peserta KPM putri
tentunya memiliki kegiatan Yasinan dengan ibu-ibu di Dusun
Blumbang setiap hari Jum’at di Masjid dan di rumah Bu Ika setiap
jam 13.00 WIB. Kegiatan lainnya ialah rutinan pengaosan oleh bapak
Yusuf, kegiatan sholawat hadroh dengan ibu-ibu pada malam
minggu dan malam selasa, senam pagi dengan anak-anak pada hari
minggu dilanjutkan dengan kerja bakti bagi peserta laki-laki
dibantu oleh warga setempat. Dari kegiatan-kegiatan tersebut
bertujuan untuk mempererat dan menjalin komunikasi yang baik
dengan warga. Selain itu terdapat kegiatan takbir keliling yang
dimeriahkan oleh masyarakat Pangkal pada malam hari raya Idul
Adha 1443 H di Desa Pangkal yang dibantu para remaja. Sasaran
yang dituju tentunya masyarakat Dusun Blumbang.
Selain itu kegiatan rutin yaitu mengajar TPQ. TPQ tesebut
terletak di Dusun Krambil, Dusun Pangkal, dan juga Dusun
Wates. Dengan luasnya Desa Pangkal TPQ yang ada di daerah
tersebut banyak yang mengikuti. Sehingga di sebagian TPQ
terdapat gabungan dari kelompk lainnya yang terdapat di Desa
Pangkal juga. Di dalam pengajaran TPQ kami mengenalkan asmaul
husna bacaan sholat dan juga tajwid. Selama disana kami juga
mengadakan lomba yang bertema Idul Adha di TPQ As-salam di
65
kediaman Bu Ana. Antusias para anak-anak sangat baik dalam
mengikuti lomba tersebut.
Kegiatan selanjutnya adalah penyembelihan hewan qurban
di masijid setempat. Peserta KPM juga ikut serta pada kegiatan
tesebut mulai dari menyembelih, momotong, menimbang, serta
membagikannya di lingkungan. Dalam mengikuti kegiatan
tesrsebut kami juga diberi daging yang kemudian dibawa dan
diolah. Pak RT juga memasrahkan kami untuk mendata jumah
hewan qurban yang ada ddi susun Blumbang.
Kegiatan di minggu kedua ialah dengan memulainya
program inti. Selama disana peserta terbagi menjadi tiga tim. Tim
yang tersebut ialah tim data, tim jurnalsitik dan tim videografi. Tim
data sudah memulai kegiatannya yang dilaksanakan di balai desa
untuk memasukkan data-data, informasi, maupun administrasi.
Selama itu tim data berkonsentrasi pada perbaikan laman website
dan juga pada menu. Selain itu, tim data juga membuatkan surat
kehilangan dan juga surat berpergian. Hal itu dibuat untuk
memudahkan warga Pangkal dalam mengatasi surat kehilangan
maupun saat berpergian. Sehingga bagi warga yang hendak
mengajukannya tidak perlu datang ke balai desa.
Sementara untuk tim jurnalistik dan tim videografi
melakukan survei. Survei petama dilaksanakan di UMKM yang
berada di Desa Pangkal. UMKM yang ada di Desa Pangkal sangat
beragam seperti tusuk sate, kripik tempe, tas anyaman, dan juga
Bakso Jadul. Dengan potensi warga desa yang banyak, nyatanya
banyak usaha yang digeluti oleh warga desa. Tusuk sate sendiri
biasanya diproduksi di rumahan dengan dijual di pasar-pasar yang
terletak pada Ponorogo dan sekitarnya. Tusuk sate diproduksi
setiap harinya dari bahan bambu. Kemudian untuk keripik tempe
pembuatannya masih dengan cara tradisional. Tempe-tempe
tersebut dibuat dengan daun pisang yang ditumpuk menjadi 8-9
lapis dalam satu bungkus tempe. Sehingga tempe yang dihasilkan
akan tipis dan melebar. Tak hanya itu proses pembuatan dari kripik
tempe masih menggunakan gaplek sehingga kami perlu menumbuk
singkong kering terlebih dahulu. Jika sudah tempe yang sudah
digoreng.
66
Untuk tas anyaman sendiri, biasanya pengrajin memberikan
bahan kepada pegawai atau yang biasa mengannyamnya. Hal itu
dikarenakan pengrajin tidak ingin terlalu memaksakan pegawai
dengan target yang telah diberikan. Sehingga pengrajin
memberikan keluwesan kepada pegawai. Ongkos yang diberikan
ialah sepuluh ribu untuk setiap satu tas anyaman. Tas anyaman ini
terbuat dari jali-jali yang mana bahan tersebut tebal. Untuk
penjualan tas anyaman ini biasanya dikirimkan ke Bali, luar jawa,
dan juga ke Jerman. Mulanya bisnis ini dijual secara online yang
kemudian peminatnya sangat antusias untuk membeli tas anyaman.
Tas anyaman tersebut dijual dengan harga Rp 45.000,00 hingga Rp
80.000,00 untuk tas anyaman yang jumbo. Namun, apabila warga
minat dengan tas anyaman tersebut dapat membelinya di rumah
pengrajin.
Selain UMKM terdapat potensi alam yang ada di Desa
Pangkal. Potensi alam tersebut ialah Hutan Pinus yang terletak di
dusun krambil. Sayangnya untuk menuju Hutan Pinus ini kita
harus melalui akses yang menanjak dan juga lumayan jauh dari
jalan raya. Walau begitu, Hutan Pinus ini masih terjaga
kelestariaannya. Sehingga saat kami disana jarang dari kunjungan
Pohon-pohon pinus masih mengeluarkan getah yang kemudian
getah tersebut diolah menjadi karet. Suasana di Hutan Pinus sejuk
dan angin yang sepoi-sepoi membuat kami betah berlama-lama
disana. Selain Hutan Pinus terdapat juga ada sungai kedung
klentheng.
Sungai kedung kletheng ini terletak di perbaatasan antara
Desa Pangkal dan Desa Tumpuk. Sungai ini menghubungkan dua
air terjun diantara Desa Pangkal dan Desa Tumpuk. Namun, untuk
menuju sungai kedung klentheng ini kita harus melalui perjalanan
yang curam. Akses jalan yang digunakan untuk menuju Sungai
Kedung Klentheng adalah jalanan setapak. Jadi, jika ada orang
yang menuju sungai ini harus turun dari bukit dahulu. Untuk
mencapai sungai ini memerlukan waktu hampir satu jam. Sehingga
jika ingin ke sungai tersebut membutuhkan stamina yang kuat
tentunya. Meski begitu kekayaan alam dan keindahan sungai ini
sangat memukau kami. Setelah melakukan perjalaan yang terjal
67
kami disajikan air terjn yang masih terjaga dan bersih. Sungai ini
sangat luas dengan dikelilingi pepohonan hijau dan batuan yang
besar. Terdapat juga berbagai ikan yang berkembang biak disini
yang dijadikan juga oleh warga sebagai tempat memancing.
Di Desa Pangkal keseniannya masih melekat. Seperti
halnya kesenian reog, selama kai disini kami juga dilihatkan
pertunjukan reog dari kalangan remaja di Desa Pangkal. Hal ini
menunjukkan kultur kebudayaan yang ada di Ponorogo masih
terjaga sehingga kami melihat seni reog di tampilkan oleh pemuda
setempat dengan lincah dan menarik. Selain reog ada juga hadrah
yang diminati oleh masyarakat Pangkal. Untuk kesenian hadrah
saja masyarakat memiliki berbagai group hadrah yang dimulai dari
anak-anak TPQ, remaja, dan juga ibu-ibu di Desa Pangkal. Melihat
dari kekompakan dan anstusias warga. Peserta KPM IAIN
Ponorogo diminta untuk mengajarkan tabuhan Hadrah. Sebagai
mahasiswa yang identik dengan keagamaannya, peserta KPM siap
untuk mengajari. Untuk hadrah sendiri masyarakat
melaksanakannya 2-3 kali dalam seminggu.
Dari berbagai kegiatan di masyarakat tentunya hal itu
didokumentasikan di webisite desa sebagai berita maupun
informasi bagi orang-orang yang lebih tahu tentang Desa Pangkal.
Pemfokusan untuk website ini dilaksanakan pada minggu ke-tiga
dan keempat. Dimulai dari struktur organsasi, produk hokum,
hingga surat-menyurat dilaksanakan pada minggu ini. Begitu pula
untuk tim jurnalsitik dan videografi juga mendatangi tempat-
tempat pada waktu ini.
Di sela kegiatan tersebut kelompok 96 juga mengadakan
khotmil Al-Qur’an di masjid An-nur sebagai bentuk peringatan
tahun baru islam atau 1 Muharram. Kegiatan tersebut dimulai dari
pagi dengan pembacaan ayat Al-Qur’an dimulai juz 1 hingga juz
30. Untuk acara khotmil qur’an dilaksanakan setelah sholat isya’
ditambah dengan sholawat. Saat meminta izin kepada sesepuh
Dusun Blumbang, beliau juga menjelaskan bahwa acara seperti ini
sebelumnya belum ada. Sehingga Kelompok 96 mampu
memberikan permulaan yang baik di awal tahun hijriah untuk
masyarakat Pangkal khususnya Blumbang.
68
Mengevaluasi kegiatan website yang ada di Desa Pangkal.
Tentunya mahasiswa KPM berpikir bagaimana lanjutan dari
website tersebut apabila ditinggalkan. Dengan diskusi bersama
kelompok 96 akhirnya diputuskan untuk mengadakan seminar
pelatihan website yang ditujukan kepada admin website dan juga
seluruh perangkat desa serta BPD untuk menunjukan bagaimana
proses yang dibutuhkan untuk mengakses website desa. Terutama
hal ini ditujukan pada warga bagaimana cara mengisi surat
kehilangan dan surat berpergian. Tak hanya itu seminar tersebut
merupakan salah satu cara untuk menujukan apa saja yang
dilakukan kelompok 96 dalam mengerjakan program inti di bidang
website desa. Kegiatan seminar tersebut dilaksanakan di balai Desa
Pangkal pada Selasa, 09 Agustus 2022 yang diisi oleh saudari Anafi
Muntiah yng merupakan salah satu anggota kelompok 96.
Pelatihan ini berjalan lancar, apabila ada kendala daam website desa
sendiri nantinya admin atau perangkat Desa Pangkal dibolehkan
untuk menghubungi kelompok 96.
Kegiatan yang kami lakukan di mingg terakhir ialah
mengadakan turnamen Kades Cup. Kades Cup sendiri merupkan
ajang perlombaan voli yang ditujukan bai pemuda Desa Pangkal
untuk memeriahkan 17 Agustus sebagai moment yang bersejarah
bagi seluruh masyarakat Indonesia. Masyarakat Desa Pangkal juga
turut memeriahkan Kades Cup tersebut. Acara Kades Cup ini
dilaksanakan sore hari dengan jumlah 16 kelompok. Turnamen ini
dimulai sejak tanggal 06-12 Agustus. Peserta KPM dari kelompok
94, 9, dan 96 turut berkonstribusi dalam kegiatan tersebut. Sebagai
tuan rumah karang taruna Desa Pangkal menjadi sebagai panitia
local. Sehingga kami sebagai peserta KPM hanya ikut membantu
untuk memudahkan Kadas Cup ini berjalan dengan lancar.
Masyarakat juga sangat semangat mengikuti turnamen berlangsung.
Menurut warga sendiri Kades Cup merupakan kegiatan yang
dinantikan masyarakat Desa Pangkal karena kegiatan tersebut
hanya diadakan satu tahun sekali dalam peringatan 17 Agustus.
Pertandingan ini hanya diambil juara satu, dua, dan tiga saja.
Namun, untuk masyarakat yang ikut menonton akan mendapatkan
hadiah apabila heboh dan semangat.
69
Selain itu, di minggu terakhir kami juga mengadakan
“Pengaajian Umum” sekaligus sebagai acara penutupan KPM di
Desa Pangkal. Acara pengajian disambut sangat baik oleh
masyarakat. Dengan acara pengajian tersebut, masyarakat juga ikut
berkonstribusi untuk memeriahkannya. Dikesempatan tersebut
Kepala Desa Pangkal juga memberikan sambutan yang menarik.
Beliau menjelaskan apa saja yang telah kami selesaikan dalam
kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) kali ini. Di akhir
pengajian kami juga mengadakan foto bersama masyarakat sebagai
dokumentasi dan diacara tersebut mubaligh yang sekaligus dosen
di IAIN Ponorogo Bapak Fahrul Umaroh juga sempat
mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Pangkal yang
menerima dengan baik peserta KPM.
Selesai acara pengajian tersebut, paginya kelompok 94,95,
dan 96 juga mengadakan penutuan KPM yang dilaksanakan di
balai Desa Pangkal. Sayangnya terdapat miss communication antara
mahasiswa dan perangkat desa. Sehingga dalam penutupan
tersebut warga tidak turut hadir dan hanya perangkat desa,
mahasiswa KPM serta dosen pembimbing lapangan saja yang turut
hadir dalam kesempatan tersebut. Dari perwakilan mahasiswa juga
mengatakan bahwa penutupan tersebut sebagai simbol untuk
memulainya silahturahmi kami kepada masyarakat Desa Pangkal
setelah sepulangnya kami dari KPM di Desa Pangkal.
Selama kami di Desa Pangkal tentunya belum semaksimal
mungkin untuk membantu serta mengabdikan diri kepada
masyarakat Desa Pangkal khususnya Blumbang. 40 hari kami di
Desa Pangkal sudah memaksimalkan apa yang kami miliki dan
yang kami mampu untuk ikut serta dalam menjalankan KPM kali
ini terutama pada optimalisasi website Desa Pangkal. Sebelum
pulang kami juga berpamitan kepada Ketua RT, Kepala dusun,
sesepuh desa, Kepala Desa, dan terutama kami pamit kepada
keluarga kakek Daris dan Nenek Muji yang telah mengizinkan
kami untuk tinggal di rumah beliau.
Kesan yang saya dapatkan di KPM di Desa Pangkal ialah
bahagia. Karena kami diterima dengan baik dan support masyarakat
yang membuat kami merasa percaya diri dengan apa yang telah
70
kami lakukan di Desa ini. Tentunya saya pribadi sangat bersyukur
dipertemukan dengan kelompok 96 yang berisi orang-orang unik
dan menyenangkan. Selama kami KPM kami mendapatkan
keluarga baru seperti Kakek Daris dan Nenek Muji yang serasa
seperti Kakek Nenek kami sendiri. Didalam bermasyarakat
tentunya kita tidak boleh memaksakan kehendak dan keinginan
kita. Dalam pengabdian masyarakat kali ini saya belajar bagaimana
cara menghadapi masyarakat untuk tetap sabar, rendah hati, dan
mengayomi. Dengan itulah saya mengerti tata cara yang baik untuk
berlingkungan masyarakat. Kelompok 96 sendiri merupakan
kelompok yang baik dalam menjalankan tugas serta kerjasama.
Dari kekompakan yang baik menghadirkan kami yang berbagai
karakter menjadi kekeluargaan yang masih terjalin walaupun KPM
ini telah berakhir.
Terakhir kalinya ucapan terimakasih. Terimakasih kepada
seluruh elemen masyarakat Desa Pangkal, perangkat dan kepala
Desa Pangkal, Keluarga Kakek Daris dan Nenek Muji, kelompok
multidisiplin 96, dosen pembimbing laangan, serta seluruh pihak
yang terlibat dalam KPM ini. Sehingga KPM ini berjalan dengan
baik dan lancar. Semoga apa yang telah kami laksanakan di Desa
Pangkal dapat bermanfaat dan juga KPM menjadikan kita untuk
tetap menjaga silahturahmi dengan baik meski berakhirnya KPM
ini kita tidak bersama lagi.

71
IKHLAS MENGABDI DENGAN SANUBARI
Ilham Syah

Kuliah pengabdian masyarakat (KPM) membawa saya ke


sebuah desa yang tidak pernah saya kunjungi sebelumnya. Desa
yang berada di sudut pojok timur kota Ponorogo, berada di
perbatesan antara kabupaten Ponorogo dan trenggalek. Tepatnya
Desa Pangkal Kec. Sawoo Kab. Ponorogo, yang mana jarak
tempuh dari pusat kota ponorogo sekitar satu jam menuju Desa
Pangkal. Kami bersama 20 anak satu kelompok yang berbeda
fakultas berkumpul menjadi satu setelah terbaginya
kelompok.kemudian berangkat tepat pada hari senin tanggal 04 juli
2022, menjalankan tugas wajib mahasiswa untuk memenuhi
persyaratan salah satu mata kuliah, yaitu Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM). Sampai di balai Desa Pangkal saya dan teman-
teman langsung di arahkan oleh kepala Desa Pangkal yaitu bapak
Suprianto selaku kepala Desa Pangkal, di arahkan menuju salah
satu rumah di dukuh Blumbang, yang nantinya akan kami tempati
selama 45 hari bersama teman-teman. Penginapan atau posko kami
tepatnya di sebelah utara kantor balai Desa Pangkal. Mbah daris
dan mbah muji sepasang suami istri yang langgeng dalam melewati
proses hidup yang panjang, tentunya sudah memiliki segudang
pengalaman untuk di wariskan, memliki tiga anak yang sedang
merantau mencari sepeser uang untuk memenuhi kebutuhan sosial
dan kebutuhan-kebutuhan lainnya, rumah dari anaknya mbah
mujilah yang kini kami tinggali.
Hari pertama saya dan teman-teman semua mulai
melakukam rapat untuk pembagian tugas pembersiah rumah dan
penataan tempat tinggal. Setelah rapat selesai dan tugas di bagi saya
dan teman-teman semua mulai mengerjakannya. Tugas yang kami
kerjakan meliputi membersihkan rumah meliputi ruang tamu,
tempat tidur, kamar mandi, garansi dan dapur, untuk sebagian
teman-teman putra khususnya saya dapat tugas membuat jemuran
di belakang rumah. Saya mulai beranjak dari zona nyaman dengan
meminjam peralatan untuk membuat jemuran seperti gergaji dan
palu, kemudian diberi potongan bambu oleh mbah Daris. Dengan
72
di arahkan mbah daris akhirnya Pekerjaan kami selesai tepat pada
sore hari. Setelah itu saya dan teman-teman berkumpul kembali
sambil menikmati jajanan yang ada. Matahari mulai terbenam angin
pergunungan terhembusakan dan adzanpun mulai bersautan saya
mulai mengambi air wudlu guna menunaikan ibadah sholat
maghrib, pada waktu itulah kami mulai menyapa masyarakat
setempat, dan mulai tukar pertanyaan yang mana akhirnya
masyarakat mengetahui tentang keberadaan kami di desanya.
Setalah jamaah sholat selesai kami semua makan malam bersama
masakan pertama di kelompok kami. Setelah itu kami melakuakan
rapat pembentukan jadwal bersih-bersih dan jadwal masak, setelah
itu semua berhamburan masing-masing ada yang langsung tidur
ada yang main, untuk saya cukup menikmati kopi pertama di Desa
Pangkal nuansa yang cukup berbeda dengan tempat tinggal saya,
hembusan angin dan suara hewan bersautan yang kami dengar
hingga terlelap sunyinya malam, satu haripun terlewatkan. Sedikit
minggu pertama kami jalani, saya dan teman-teman sedikit demi
sedikit mulai beranjak dari zona nyaman kami, mulai berbaur
dengan masyarakat, menyapa masyarakat, dan. Suatu pagi hari saya
pun mencoba mencicipi kopi di depan posko kami, warung kecil
yang kelihatannya nyaman, akhirnya saya memesan satu cangkir
kopi, tak lain tujuan saya untuk mencoba memperkenalkan
kedatangan kami di desa tersebut, dan sedikiy mendapat informasi
terkait kegiatan di lingkungan tersebut. Ya kami berada atau
terfokus pada lingkungan dukuh Blumbang sebab posko saya
berada di lingkungan tersebut.
A. Problematika dan fenomena yang di temui
Alhamdulillah, kegiatan sowan-sowan terlaksana
dengan lancar walaupun sedikit kendala atau hasil yang kurang
maksimal yang berkaitan dengan informasi. Selanjutnya Kami
mulai menyusun kegiatan yang akan kami laksanakan di daerah
tersebut khususnya program penunjang. Kami mendapatkan
informasi bahwa di Desa Pangkal ada banyak kegiatan rutin
lingkungan, seperti yasianan, kerja bakti desa, latihan rutin
habsyi, arisan pemuda karang taruna dan manaqib yang di
lakukan satu kelompok di lingkungan dukuh Blumbang
73
tepatnya di depan posko kami, di rumah bapak kusnan yang
mempunyai warung kopi tadi. Fenomena yang kami dapati di
lingkungan Blumbang ialah ada dua aliran agama Islam,
walaupun yang satu aliran hanya dua atau tiga rumah. Untuk
yasinan rutin dilaksanakan pada hari kamis malam bersama
bapak-bapak lingkungan Blumbang. Dan untuk kerja bakti di
lakukan satu bulan sekali tepatnya pada hari minggu. Dan
untuk arisan pemuda karang taruna di lakdanakan pada setiap
tanggal dua.
Hari-hari yang menyenangkan kami lalui, tapi tak
mungkin jika tidak ada problematika khususnya dari segi
komunikasi, baik dari luar posko maupun di dalam posko, di
setiap rapat dan keseharian kami banyak menemui hal atau
problematika seperti sulitnya menyatukan antara 21 orang,
benar di anatara 21 orang pasti berbeda-beda karakter dan pola
pikirnya, itupun sudah wajar. Tapi Alhamdulillah pada akhirnya
kita mampu menyelesaikan semua masalah tersebut, memang
dari salah satu dari kita harus mempunyai rasa menerima dan
merasa, yaitu menerima pemikiran orang lain dan merasa
bahwa kita di sini tim atau kelompok buang rasa egois di otak
dan hati kita. sedikit perilaku dari salah satu teman kami yang
membuat semangat kita menjadi fres. Melupakan semua
masalah dan mulai menata karakter dan hidup yang berbeda
sebab disini kita mengabdi bukan bersenang-senang sendiri.
Program inti kami ialah optimalisasi website Desa
Pangkal, mengapa program inti kami website desa? Sebab kami
ditunjuk langsung oleh bapak lurah Suprianto untuk terjun
mengurus program desa tersebut. Pertamanya kami di suruh
untuk mencarikan pemateri tentang mengelola website desa,
tapi setelah bebeerapa hari kami tidak menemukannya.
Bagaiamana solusinya? Dari kelompok kami seepakat bahwa
program tersebut kita kerjakan sendiri yang nantinya kita akan
seminarkan di akhir. Setelah berjalan hari deemi hari
problematika datang lagi, yang mana awal ketika kami sepakat
mengurus website desa itu mudah, ternyata tak semudah yang

74
terlintas di otak kepala dan tak semudah yang kami lihat ketika
bapak lurah Suprianto beberkan.
Program kerja penunjang seperti TPQ kami mengalami
penghambat di tengah – tengah perjalanan, setelah kami
mencari informasi dan menemui TPQ di daerah tersebut ,
kami merasa kewalahan setelah rapat dan berbincang-bincang
dengan perangkat daerah, apa problematikannya? yaitu TPQ
yang ada dilingkungan masjid kami telah bubar pindah ke TPQ
lainnya, dan sudah tidak memungkinkan untuk kita kumpulkan
lagi. Dan akhirnya banyak ketua TPQ yang mendatangi posko
kami dan menawari sekaligus meminta bantuan untuk ikut
andil dan mengisi di TPQ nya, ada 4 TPQ yang akhirnya kami
isi. Program penunjang lainnya khususnya latihan habsyi ibu-
ibu yang mengalami problematika, ternyata grub habsyi di
lingkungan kami tidak hanya satu tapi ada dua, pertama yang
kami tau dan temui hanya satu, ternyata ada satu kelompok lagi
yang juga menginginkan dari kelompok KPM ikut andil dalam
kegiatan tersebut, akhirnya kami merubah jadwal lagi untuk
memenuhi keinginan masyarakat ibu-ibu . Alhamdulillah
program tersebut berjalan lancar tanpa ada kendala satupun.
Melihat kondisi dan situasi desa menurut hasil
pengamatan dari kelompok kami, ternyata belum ada sutau
kegiatan les privat bagi anak – anak atau pelajar khususnya
tingkat SD. Akhirnya kami sekelempok setelah mengadakan
rapat demi rapat dapat menentukan bawa keberadaan kami
disini sangat dibutuhkan khususnya perihal pemdidikan.
Perihal pendidikan kami hampir kewalahan dalam mengatur
jadwal sebab banyaknya instantsi yang meminta rekan-rekan
KPM ikut mendampingi peserta didik baik dari banyaknya
TPQ dan juga banyaknya orang tua yang mengantar anaknya di
posko guna belajar dan mendapatkan ilmu baru.
Selang berjalannya waktu kami sekolompok menemui
kesulitan yang menyangkut fenomena alam, ternyata tempat
tinggal kami atau posko kami sangat dulit perihal pengairan,
jadi kami sekelompok mendapat inisiatif untuk bahwa air
dalam posko hanya boleh digunakan untuk masak dan juga
75
untuk bersuci, lantas bagaimana untuk membersihkan diri?
Setelah sebagian warga mengetahui kondisi air di posko kami
akhirnya banyak sekali warga yang menawarkan kamar
mandinya untuk kami, tapi dari kami memutuskan bahwa yang
paling utama ialah kamar mandi balai desa dan juga masjid, jika
dari keduanya sudah habis baru kami ke rumah-rumah warga
yang menawari.
Program yang terakhir ialah seminar website desa.
Sebab salah satu cara kita menyampaikan dan juga
memberitahu kepada masyarakat khususnya perangkat desa,
yaitu dengan cara menyeminarkan hasil kerja kami. Awalnya
kami masih menginginkan seminar dari pemateri luar, yang
lebih mampu dan berpengalaman. Setelah mencari-cari kami
mengalami kesulitan, tidak menemukan satu pun pemateri dan
juga meminimalisir administrasi kelompok.
B. Kegiatan yang dilakukan
Hari demi hari berlalu dimana di minggu pertama kami
harus observasi dan mengenali lingkungan, berakrab dengan
tetangga. Tetapi di luar ekspektasi, sebab kami di tunjuk dan
dituntut langsung oleh pekala Desa Pangkal untuk segera
mengerjakam tugas yang berkaitan dengan website desa. Jadi
yang seharusnya di Minggu awal kami observasi dbengenali
lingkuan sedangkan kami sudah terjun mulai mencari tahu
proker inti kami, mulai mencari informasi apa dan bagaimana
itu website desa, sebag tidak kemungkinan salah satu dari kamu
belum mengetahui apa itu website desa. Ketika pertama masuk
ke kantor desa kami sangat canggung dan gugup dalam
menyelesaikan tugas ini. Ternyata harus faham betul ilmu
teknologi (IT), jadi untuk kegiatan awal kami hanya mengecek
dan mencari tau, apa yang harus kami tambahi di website ini,
dan apa yang harus kita ubah, sebab hanya dengan waktu 45
hari tidak memungkinkan untuk merubah semuanya atau
mengganti semuanya. Setelah mengetahui begitu sulitnya
akhirnya kami sempat tumbang dan gugur di tengah jalan
kaitannya program kerja website, kami ingin mengganti atau
berpindah yang lainnya. Tapi setelah melalui rapat-rapat
76
kelompok dan juga informasi dari kepala desa bahwa ternyata
tidak dituntut untuk merubah semuanya, dan diberi sedikit
masukan tentang proker ini, akhirnya kami kembali mencoba
belajar secara otodidak dengan melihat di media sosial dan
lainnya.
Di samping berjalnnya program kerja penunjang yang
begitu padat, akhirnya kami membagi kelompok kami menjadi
tiga tim, yaitu tim data, tim jurnalistik dan videografi. Tim data
tugasnya ialah mengapus data, menginput data-data yang baru
kami dapati, menginput surat-surat yang berkaitan dengan
desa. Tugas berat bagi tim data sebab tim ini dituntut untuk
bisa bagaimana cara mengganti data yangada dan menginput
data yang baru, khususnya berkaitan dengan surat menyurat.
Tujuannya dari bapak lurah kaitannya surat menyurat adalah
bagaimana warga jika ingin meminta surat tidak harus menunu
ke kantor balai desa, cukup dirumah atau dimanapun bisa
mengisi dan mendownload file surat yang telah terisi dengan
identitas dan keperluannya. Tidak mudah bagi tim data sebab
perjalanannya sangat tidak mudah untuk belajar tentang
teknologi operasional website, tak lain yang menjadi
penghambat ialah keterbatasa pengetahuan teman-teman yang
di saat itu juga dituntut bisa, dan juga fasilitas yang terkadang
mengalami kendala teknis tersendiri, dan jam bukanya kantor
yang kurang maksimal.
Kemudian tim jurnalistik dan videografi kedua-duanya
tidak bisa dipisiahkan sebab dimana tugas jurnalistik ialah
meliput suatu data dan mengolahnya menjadi data yang baik
dan benar, kemudian untuk videografi bertugas mengambil
dokumen dan membuat video yang berkaitan dengan apa yang
diliput oleh jurnalistik, jadi kedua tim ini tidak bisa dipisahkan
dalam bertugas. Kegiatan yang di lakukan yaitu mengisi galeri
website desa dan juga mencari berita-berita yang berkaitan
dengan Desa Pangkal, dengan cara mewawancarai salah satu
ketua kegiatan dan juga tak lupa mengambil dokumentasinya,
dan nantinya informasi tersebut akan kami olah menjadi
sebuah artikel berita dan artikel-ertikel lainnya yang mana
77
nantinya akan kami setorkan kepada tim data guna di upload
atau di input di website Desa Pangkal. Tugas yang mungkin
membuat tim kami mengalami kesulitan dan keterlambatan
ketika mendata sebagian UM KM diDesa Pangkal, sebab setiap
hari kami mencari alamat rumahnya terkadang mengalami
penghambatan seperti orangnya atau poemilik umkm tidak
bearada dirumah, akses jalan yang begitu ekstrim untuk di
tempuh dan juga terbenturnya kegiatan lain. Kegiatan terakhir
pada program website kami ialah menyeminarkan website desa
tersebut terhadap perangkat desa dan sebagian masyarakat.
Kegiatan kami berjalan semakin berlalu tak terasa kami
sudah berada di penghujung waktu, kami sepakat dengan
teman-teman untuk membuat satu kegiatan yang khsususnya
pada lingkungan dukuh Blumbang, kegiatannya ialah pengajian
umum sekaligus berpamitan kepada warga setempat. Kegiatan
ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat perihal
agama dan juga untuk memberitahu bahwa keberadaan kami di
lingkungan ini sudah tidak lama lagi atau tinggal beberapa hari
lagi.
C. Hasil yang didapatkan
Berdasarkan berbagai kegiatan dan program kerja yang
kami lakukan secara garis besar hasil yang membekas adalah
hubungan emosional yang kuat antara saya dengan teman satu
kelompok 96 kemudian juga hubungan emosional yang sangat
kuat antara kami dengan warga masyarakat dukuh Blumbang
Desa Pangkal, meliputi anak-anak, ibu-ibu dan juga baoak-
bapak yang sangat antusias sejak kedatanga kami didesannya.
Saya pribadi merasakan kehangatan anak-anak semakin hari
semakin terasa, hal ini didasari oleh keterlibatan kami dengan
anak-anak dalam proses belajar pada les privat dan juga TPQ,
begitu pula dengan remaja dan juga bapak-bapak semua,
kedekatan yang semakin terasa setiap harinya. Di landasi
dengan kegiatan rutin masyarakat dan saling tegur sapa setiap
harinya membuat kehangatan kami semakin terasa. Khususnya
kepada pemuda pemudi karang taruna, yang mana di
penghujung waktu kami terlibat dalam panitia kades cup 2022
78
Desa Pangkal membuat hubungan silaturrohim kami semakin
kuat, Alhamdulillah semua terjalin dengan baik.
D. Pesan dan kesan
Kesan pertama yang saya dapatkan adalah tentang
pengharapan, penerimaan, penghargaan dan penghormatan.
Besarnya harapan yang digantungkan oleh masyarakat terhadap
keberhasilan kami mengabdi di Desa Pangkal menumbuhkan
semangat membara pada diri saya pribadi untuk mampu
memberikan kontribusi terbaik dalam proses mengabdi ini.
Penerimaan terhadap kami dengan tangan terbuka dan
sambutan hangat membuat kami enggan mengecewakan
masyarakat dukuh Blumbang Desa Pangkal.
Teruntuk seluruh masyarakat dukuh Blumbang Desa
Pangkal, sedikit pesan yang ingin saya sampaikan adalah
upayakan adanya kegiatan untuk pemuda-pemudi guna
menjaga menjadikan lingkungan yang harmonis, dan juga galih
potensi diri bagi anak-anak calon penerus bangsa untuk selalu
mengedepankan pola pikir yang positif. Dan juga lestarikan
budaya Indonesia khususnya budaya Ponorogo dengan
menggenggam erat tangan anak-anak muda agar budaya kita
tidak punah dan tetap lestari. Pupuklah kehangatan dan
semangat gotong royong yang sudah ada dalam diri pemuda
pemudi Desa Pangkal. Potensi diri yang sangat penting ini
hendaknya mendapatkan wadah yang tepat untuk kemudian
mampu memberikan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat
Indonesia.

79
KISAH NYATA KELUARGA TANPA KK DI DESA
PANGKAL
Mamluatul Hikmah

Kuliah Pengabdian Masyarakat tahun 2022 kembali


dilaksanakan mulai tanggal 4 juli hingga 12 Agustus 2022. Kuliah
Pengabdian Masyarakat merupakan sebuah kegiatan perkuliahan
dan Pengabdian Mahasiswi yang berbentuk proses pembelajaran
langsung dengan masyarakat. Kegiatan ini merupakan perwujudan
dari pengalaman Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib
ditempuh oleh seluruh Mahasiswa IAIN Ponorogo. KPM berisi
berbagai kegiatan Kemasyarakatan mulai dari pendidikan,
keagamaan, sosial Dan lain-lain. KPM merupakan wadah bagi
Mahasiswa untuk dapat melebur dan membaur bersama
masyarakat untuk melakukan proses pencarian permasalahan-
permasalahan yang terjadi di masyarakat beserta pemecahan
masalahnya.
Objek sasaran dari kegiatan KPM ini adalah mahasiswa
IAIN Ponorogo dan masyarakat Kabupaten Ponorogo khususnya
yang bertempat tinggal di kecamatan yang menjadi tempat
pelaksanaan KPM Tahun 2022. Adapun manfaat yang akan
didapatkan dalam kegiatan kuliah pengabdian Masyarakat ini
adalah:
1. Bagi masyarakat:
a. Memperoleh informasi atau pengetahuan baru tentang
cara atau strategi dalam menggali, menemukan, mengenali
masalah yang dihadapi dan atau memberdayakan potensi
yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup.
b. Memperoleh informasi yang bermanfaat tentang ibadah,
dakwah dan ataupun tentang kehidupan moderasi
beragama.
c. Memperoleh Penyuluhan tentang bagaimana pemanfaatan
perkembangan teknologi informasi dalam mendukung
aktivitas, baik ekonomi, pendidikan, agama, kesehatan,
dll.

80
d. Mendapatkan support tenaga dan pikiran dalam
melakukan pemulihan produktivitas kerja untuk menuju
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup pasca pandemi
covid 19.
2. Bagi Mahasiswa:
a. Mendapatkan pengalaman dalam mengabdi secara
langsung kepada masyarakat dalam proses pemberdayaan,
pembangunan dan pemeliharaan serta pemanfaatan
lembaga dan lingkungan ke arah kemajuan dengan
memanfaatkan teknologi secara maksimal.
b. Memperdalam penghayatan mahasiswa tentang cara
berpikir dan bekerja interdisipliner atau lintas sektoral
serta memanfaatkan hasil pendidikannya bagi kehidupan
masyarakat.
c. Mengembangkan potensi mahasiswa untuk menjadi
seorang perencana sosial (social planner), pendidik
masyarakat (social educator), penata dan pengatur
masyarakat (social administrator) dengan kemampuan
inovasi dan problem solving.
d. Mengembangkan Kemampuan dalam melakukan
pemecahan masalah melalui pengembangan research
berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
e. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk
melaksanakan pengkajian, penelitian, dan pemecahan
masalah yang ada dalam masyarakat secara ilmiah dan
pragmatis.
f. Memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam
melaksanakan program pemberdayaan masyarakat
sehingga kelak apabila telah menjadi sarjana sanggup
berdiri sendiri dan siap menempati posisi strategis di
tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Penulis kali ini melaksanakan KPM di Dusun Blumbang,
Desa Pangkal, Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo. Desa
Pangkal terletak di sebelah selatan Kabupaten Ponorogo. Desa
Pangkal memiliki dusun yaitu, Dusun Blumbang, Dusun Krambil,
Dusun Nglumpang, Dan Dusun Pangkal. Desa Pangkal dihuni
81
6.967 jiwa, dengan perincian laki- laki berjumlah 3.482 jiwa dan
perempuan 3.485 jiwa. Secara umum Desa Pangkal berada di
wilayah yang dikelilingi pegunungan, dan banyak bermata
pencarian sebegai pekebun.
Desa Pangkal sendiri banyak memiliki potensi. Baik itu di
bidang alam, wisata, ekonomi, dan kebudayaan. Salah satu potensi
alam yang dimiliki Desa Pagkal Kecamatan Sawoo ini yakni
tambang batu marmer. Pertambangan yang berada di dusun
Krambil ini cukup besar dan dikelola dengan baik.
Pertambangan marmer ini adalah milik PT Fajar Inti
Marmet yang dibuka pada tahun 2013. Untuk bidang wisata, Desa
Pangkal memiliki lahan yang ditumbuhi dengan pohon pinus,
sehingga memberikan kesan yang bagus untuk dijadikan sebagai
objek wisata dikemudian hari. Selain keindahan hutan pinus,
ternyata Desa Pangkal juga memiliki keindahan alam lainnya yaitu
berupa air terjun, tepatnya di Desa Tumpuk. Air terjun ini dikelola
oleh dua desa yaitu Pangkal dan Tumpuk, Desa Pangkal
merupakan akses untuk menuju ke air terjun tersebut, dan Desa
Tumpuk sebagai pengelola langsung air terjun. Untuk potensi
kebudayaa, Desa Pangkal secara garis besar memiliki kebudayaan
yang serupa seperti di seluruh desa di Kabupaten Ponorogo yang
dipengaruhi oleh kebudayaan dan adat-istiadat masyarakat Jawa
Tengah. Beberapa budaya masyarakat desa adalah Larung Risalah
Doa, Grebeg Suro, dan Kirab Pusaka. Masyarakat Pangkal
memiliki adat-istiadat yang sangat khas yaitu, becekan (suatu
kegiatan dengan mendatangi dan memberikan bantuan berupa
bahan makanan; beras, gula, dan sejenisnya kepada keluarga,
tetangga atau kenalan yang memiliki hajat pernikahan atau
khitanan) dan sejarah (silaturahmi ke tetangga dan sanak saudara
pada saat hari raya Idul Fitri yang biasanya dilakukan dengan
mendatangi rumah orang yang berumur lebih tua). Sedang dalam
bidang kesenian, desa memiliki kesenian seperti Reog dan Gajahan.
Kesenian Hadroh dan Rebana masih digandrungi oleh masyarakat
desa.
Pada hari Senin, 04 Juli 2022 saya sebagai perwakilan
kelompok 96 dalam pembukaan Kuliah Pengabdian Masyarakat
82
(KPM) di Kampus IAIN Ponorogo. Teman saya yang lain ada
yang sudah berangkat sejak Minggu, 03 Juli 2022 guna
mempersiapkan acara pembukaan di Balai Desa Sawoo bersama
kelompok lain. Setelah dibuka acara Kuliah Pengabdian
Masyarakat dibalai desa kami menuju keposko kelompok masing-
masing. Setelah itu, kami mulai mengenal satu sama lain dalam satu
kelompok kemudian menyusun suatu kegiatan dimana kegiatan
tersebut untuk membangun aset masyarakat di dukuh Blumbang,
Pangkal, Sawoo. Masa perkenalan didaerah lingkungan sekitar pada
satu Minggu awal kami diterima dengan baik oleh masyarakat
sekitar. Kami berkunjung di daerah setempat dalam bentuk izin
sebagai tamu pendatang terhadap masyarakat. Beberapa tempat
yang kita kunjungi diantaranya Rumah Kepala desa, Ketua RT dan
juga Kepala Dusun dari Desa Pangkal untuk meminta izin untuk
ikut bermasyarakat dan mengikuti segala kegiatan masyarakat yang
ada dilingkungan tersebut.
Banyak kegiatan yang ada di masyaraka seperti kegiatan
yasinan, posyandu di setiap dusun yang terdiri dari posyandu anak-
anak, ibu-ibu dan Lansia, ada juga kegiatan TPA anak-anak,
pengaosan ibu-ibu dan rutinan sholawat. Pada minggu awal
terdapat perwakilan kelompok yang dimintai untuk mengikuti
pelatihan website di kantor kecamatan oleh bapak kepala desa.
Dan setelah mengikuti pelatihan kita diminta untuk
mengembangkan website yang telah vakum sejak virus corona
tahun-tahun lalu di desa. Sehinga dari kelompok kami menyetujui
dengan alasan agar memudahkan masyarakat desa dalam
mengakses informasi yang ada di desa seperti surat menyurat, dan
lain-lain.
Pada minggu pertama dari kami berfokus untuk
menjalankan komunikasi baik dengan masyarakat. Kita mengikuti
kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat seperti yasinan setiap
jumat untuk ibu-ibu setelah jum'atan, untuk bapak-bapak setelah
jamaah magrib. Pengalaman selanjutnya saya dimintai untuk
memimpin atau imam yasinan sehingga saya simpulkan bahwa
kegiatan pengabdian masyarakat harus mempunyai bakat untuk
bisa memenuhi permintaan dari desa dalam mengerjakan tugas
83
tersebut. Karena dari masyarakat desa menganggap bisa pada
peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Kegiatan
Pengabdian Masyarakat ini juga sebagai memunculkan potensi
dalam diri dalam hal bakat, kemampuan ataupun pengetahuan.
Untuk perempuan juga mengikuti kegiatan rutinan sholawatan ibu-
ibu setiap malam selasa dan malam sabtu sehingga kita yang
sebelumnya belum bisa menjadi bisa untuk memainkan alat banjari.
Selain itu, pada hari minggu kita mengadakan senam sehat yang
diikuti oleh adik-adik yang ada di sekitar posko. Selain senam, kita
juga mengadakan bimbingan belajar setiap sore bagi anak-anak TK
maupun SD. Setiap jum'at pagi kita mengikuti kegiatan bersih-
bersih di sekitar masjid di Dusun Blumbang salah satu dusun yang
ada diDesa Pangkal. Dengan bertepatan hari raya Idul Adha, kita
mengadakan takbir keliling berkoordinasi dengan pemuda
setempat dan karang taruna dan disupport yang sangat baik dari
masyarakat. Pada hari H Idul Adha kita mengikuti acara qurban
yang di bagi menjadi dua titik yaitu daerah krambil dan Blumbang
sendiri. Sebagian laki-laki ikut menyembelih qurban dan untuk
perempuan ikut menimbang daging dan ikut serta dalam
pembagian daging kepada masyarakat.
Pada minggu kedua, dari kelompok membagi tiga tim
untuk melaksanakan website desa, terdapat tiga tim yaitu tim data,
tim jurnalistik, dan vidiografer. Untuk tim data setiap hari bekerja
di kantor desa, untuk tim vidiografer melakukan observasi UMKM
yang ada di masyarakat dan vidio dikirim ke jurnalistik dan di
upload oleh tim data. Pada minggu kedua kegiatan posyandu mulai
berjalan, pada minggu ini ada posyandu diDusun Blumbang dan
juga Pangkal. Posyandu ini ada disetiap dusun mulai dari Pangkal
paling barat, Tengah, Nglumpang dan juga Blumbang yang paling
timur Desa Pangkal. Kita juga melakukan observasi UMKM yang
ada dimasyarakat seperti pembuatan tas anyaman, pembuatan
tusuk sate, pembuatan pentol, pembuatan tempe dan juga
pembuatan kripik tempe.
Pada minggu ketiga, semua kegiatan kita ikuti tetap berjalan
dengan lancar. Selain kita berfokus pada website, kita tetap
mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat agar terjalin komunikasi
84
yang baik dengan masyarakat sekitar. Kita juga mengikuti
posyandu ibu-ibu dan lansia dengan ikut mengecek tensi tubuh,
berat badan dan tinggi badan. Dan kita juga ikut dalam kegiatan
TPQ karena dengan luasnya Desa Pangkal kita membagi tiga
kelompok, kelompok pertama ada yang ikut mengajar TPQ di
Blumbang sendiri, kelompok dua ikut mengajar TPQ di Krambil,
dan kelompok tiga ikut mengajar TPQ di dusun Pangkal. Selain itu,
kita juga mengikuti pelatihan reog yang ada didesa, dan istigosah
bersama SH terate. Dan untuk laki-laki juga sering di undang oleh
masyarakat untuk mengikuti acara kenduren di Dusun Blumbang.
Pada minggu keempat saya bersama teman saya tim data
berkomunikasi dengan bapak kepala desa, sehingga kita di beri
arahan untuk mengunjungi potensi-potensi atau UMKM yang ada
di Desa Pangkal. Setelahnya kita tim data menyampailan tim
vidiografer untuk melakukan observasi UMKM dan potensi-
potensi yang ada di desa seperti UMKM wisata, UMKM tambang
batu dan UMKM makanan dan minuman.
Pada tanggal 30 Juli 2022, kita mengadakan acara Khotmil
Al-Qur'an di masjid An-nur dengan mengundang masyarakat yaitu
dengan bentuk rasa syukur kegiatan yang dilaksanakan kami
berjalan dengan lancar yang dilaksanakan pagi sampai malam, dan
untuk malam hari kita mengadakan penutupan khotmil dengan
berdoa bersama dilanjutkan dengan sholawat simtu dhuror yang
pemainya dari kelompok kami sendiri.
Pada dua minggu terakhir kita mulai mempersiapkan
kegiatan penutupan KPM yaitu dengan mengadakan pengajian
umum. Kita berdiskusi satu kelompok untuk mempersiapkan
kegiatan tersebut dengan membagi kepanitiaan dan menunjuk
pemateri yang akan mengisi pengajian dan setelah kita berdiskusi
kita memilih bapak dosen Fahril sebagai pemateri dan diiringi
sholawat dari kelompok KPM kami sendiri. Dalam acara pengajian
kita dihadiri oleh semua perangkat desa, masyarakat desa. Kegiatan
KPM resmi ditutup oleh kepala Desa Pangkal, beliau
mengucapkan banyak terima kasih kepada tema-teman KPM dan
berharap bahwa rasa kekeluargaan bisa tetap terjalin baik setelah
kegiatan KPM selesai. Dalam acara tersebut kita juga membagikan
85
kenang-kenangan sebagai simbolis terlaksananya KPM di Desa
Pangkal. Dan pak Fahril pemateri sekaligus sebagai wakil DPL
mengucapkan banyak terimakasih akan diterimanya kami untuk
bermasyarakat di Desa Pangkal. Acara terakhir kita ada season foto
bersama mahalul qiyam dan bermaaf-maafan kepada masyarakat.
Dan kita juga mengadakan penutupan dengan tiga
keompok yang ada di balai desa. Untuk KPM kita molor yang
sebenarnya tanggal 2 agustus 2022 sudah selesai akan tetapi kita
kelompok 94 mono, 95 mono dan kolompok kami dimintai untuk
membantu salah satu program dari pemuda dan karang taruna desa
yaitu acara lomba turnamen Voli se-Desa Pangkal. Namun, setelah
berkoordinasi dengan pemuda dan karang taruna desa akhirnya
dana ditanggung oleh desa dan karang taruna sedangkan kami
hanya membantu proses penyelenggaraan turnamen tersebut.
Turnamen voli ini dilaksanakan mulai tanggal 4-9 Agustus 2022,
kegiatan ini sangat mendapatkan sambutan yang baik dari
masyarakat, karena kegiatan ini juga sudah dua tahun vakum
karena adanya pandemi covid-19.
Kegiatan pengabdian yang kami lakukan di Desa Pangkal
Sawoo, begitu memberikan pengalaman yang luar biasa. Disini,
saya merasakan bahwa setelah kita telah terjun dimasyarakat secara
penuh, kita juga dituntut untuk mampu melaksanakan segala
kegiatan dan menyelesaikan problematika yang ada di masyarakat
secara penuh. Memang hidup di masyarakat tidak semudah yang
kita kira sebelumnya, disini, kita memang benar-benar berjuang
membantu masyarakat dengan sepenuh hati, mengamalkan segala
ilmu yang kita miliki dan menjadi contoh yang baik bagi
masyarakat. Bahkan, disini saya melihat begitu besarnya perjuangan
masyarakat untuk setiap harinya, sebab desa yang saya tempati
merupakan pegunungan asli yang mana jalan disana naik turun
gunung walaupun sudah beraspal bahkan biasanya ada yang jalan
kaki untuk kepasar dan kekehutan. Dan pasar disana tidak setiap
hari buka. Dalam kegiatan pengabdian ini, memberikan banyak
pelajaran yang berharga bagi saya sendiri khususnya. Dimulai dari
diri saya sendiri, yakni dimanapun dan kapanpun kita berada maka
kita harus tetap bersyukur apapun itu terjadi. Menyesuaikan
86
dengan lingkungan masyarakat baru merupakan tantangan besar,
namun disini saya diajarkan bahwa pentingnya menghargai
perbedaan yang ada.
Pesan saya: Saya berharap kepada masyarakat Pangkal
Sawoo ambilah apa yang baik dari kami dan jangan ditiru kesalahan
atau kekhilafan dari kami. Pada hakikatnya setiap manusia pernah
melakukan kesalahan walaupun tidak disengaja. Dan jangan saling
melupakan diantara keluarga yang telah kami bangun bersama
Desa Pangkal. Terimalah kami kapanpun dan saling mendoakan
walupun kita dipisahkan oleh jarak. Dan pesan untuk anak-anak
teruslah semangat dalam mencari ilmu tunjukan bahwa kamu bisa
benar tempat tinggal di pegunungan tetapi jangan putus asa bahwa
perjuangan lebih ternilai dari manapun. Prestasi bukan penentu
segalanya tetapi semangat terus berjuang itulah menuntunmu
menuju prestasi yang gemilang.

87
HARUNYA SUASANA KPM DENGAN TEMAN BARU
Muhammad Almar Faizin

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau yang biasa


disebut dengan kuliah kerja nyata/KKN merupakan syarat wajib
yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa IAIN Ponorogo,
khususnya pada mahasiswa tingkat akhir. KPM merupakan
kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kurun
waktu kurang lebih satu bulan. Kegiatan KPM di IAIN Ponorogo
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan semenjak dulu. KPM
tahun 2022 ini merupakan KPM Perdana yang dilaksanakan setelah
adanya pandemi covid semenjak tahun 2019. Sehingga KPM pada
tahun ini mengangkat tema "Menumbuhkan kepedulian mahasiswa
dalam memulihkan produktivitas dan kehidupan masyarakat pasca
pandemi". KPM tahun ini dibagi menjadi 120 kelompok yang
menyebar di berbagai daerah dalam 5 kecamatan di kabupaten
Ponorogo, diantaranya yaitu berada di Kecamatan Sawoo,
kecamatan Slahung, kecamatan Bungkal, kecamatan sambit,
kecamatan Ngrayun.
Pada tahun ini, Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
dilaksanakan pada tanggal 4 juli-12 Agustus 2022. Pembukaan
dilakukan dengan dua tahap, yaitu Pembukaan secara simbolis di
Institut atau kampus lalu setelahnya dilaksanakan di Kecamatan
dan Desa yang telah dibagi. Meski demikian, tidak semuanya
pembukaan KPM dilaksanakan di tanggal 4 juli, ada juga yang
melaksanakan sehari setelahnya bahkan ada juga yang tidak
mengadakan acara pembukaan di desa, hal ini dikarenakan sudah
terwakili saat pembukaan serentak dikecamatan yang memang
dihadiri seluruh perwakilan desa yang ada di setiap kecamatan yang
ditempati untuk KPM. Di Desa Pangkal kecamatan sawoo, yang
merupakan salah satu tempat KPM dari kelompok 96 Multi
disiplin kebetulan melakukan pembukaan pada tanggal 12, di
karenakan kepala desa dan sebagian perangkat lagi ada kegiatan
keluar kota. Kegiatan awal yang dilakukan sebelum melaksanakan
program kerja yang dibawa, adalah sowan dan observasi pada
lingkungan sekitar.
88
Sowan merupakan bentuk izin dari tamu atau pendatang
terhadap orang atau masyarakat yang ada disuatu tempat. Dalam
hal ini, kami yang merupakan tamu, sowan ke beberapa tempat
diantaranya Kepala desa, Ketua RT dan juga Kepala Dusun dari
Desa Pangkal untuk meminta izin untuk ikut bermasyarakat dan
mengikuti segala kegiatan masyarakat yang ada dilingkungan
tersebut, kami juga melakukan observasi untuk mengetahui apa
saja asset yang ada didesa tersebut. Selain itu kegiatan sowan
merupakan upaya untuk pengenalan dengan masyarakat agar
terjalin komunikasi yang baik antara peserta KPM dengan
masyarakat setempat. Dari hasil sowan yang dilakukan, banyak
informasi yang berhasil kami dapatkan seperti kegiatan yasinan di
setiap RT di suatu Dusun, kegiatan Posyandu di setiap Dusun yang
terdiri dari Posyandu anak-anak, ibu-ibu dan Lansia, rutinan
sholawat dan juga latar belakang masyarakat yang mayoritas adalah
petani. Masyarakat, juga sangat menunggu program apa yang akan
dibawa oleh peserta KPM hal ini dimaksudkan untuk membuat
progam website desa yang sebelumnya sudah ada namun dua
tahun vakum karena pandemi tidak ada yang mengurusnya, seperti
kegiatan Idul Adha dan turnamen voli dimana voli adalah salah
satu asset kebanggan yang dimiliki desa.
Pada minggu pertama, kegiatan difokuskan untuk
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, dengan demikian
diharapkan mampu untuk membangun hubungan yang baik
dengan lingkungan dan masyarakt sekitar, diantaranya dengan
mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat seperti yasinan yang
biasanya dilaksanakan setiap malam jum’at untuk laki-laki dan yang
perempuan mengikuti rutinan sholawat setiap malam selasa dan
juga malam sabtu. Selain itu pada hari minggu pagi kami
mengadakan senam pagi dan jum’at pagi bersih-bersih sekitar
masjid, ini merupakan salah satu program penunjang yang kami
bawa untuk lebih erat dan lebih tampak dimasyarakat. Sasaran dari
kegiatan ini adalah seluruh masjid yang ada di Dusun Blumbang
salah satu dusun yang ada diDesa Pangkal. Di minggu pertama ini
kami juga mempersiapkan acara takbir keliling yang telah lama
vakum akibat pandemi dua tahun terkahir, kegiatan ini disambut
89
dengan respon yang sangat baik dari masyarakat sekitar terutama
para pemuda dan karang taruna masyarakat sekitar.
Selain itu ada juga kegiatan mengajar anak-anak TPQ yang
ada di Desa Pangkal. Kegiatan dibagi menjadi tiga titik, yang
pertama ada di TPQ dusun Pangkal yang dilaksanakan sebagian
anggota kelompok. Titik selanjutnya ada di TPQ dusun krambil
yang dilaksanakan oleh setengah anggota kelompok juga.
Sedangkan yang ketiga berada di TPQ Dusun Blumbang sendiri
yang dilaksanakan oleh setengah anggota kelompok juga. Hal ini
diopsikan karena cukup luasnya daerah Desa Pangkal.
Kegiatan idul Adha tidak hanya takbir keliling saja, pada
hari selanjutnya kami juga ikut masyarakat menyembelih hewan
Qurban. Kegiatan ini terbagi menjadi dua titik ada yang di Dusun
Blumbang dan yang lainnya di dusun krambil, anggota kelompok
dibagi dikedua titik Ketika pelaksanaan penyembelihan dan
pembagian daging Qurban. Anak laki-laki bertugas membantu
penyembelihan sampai pembagian daging Qurban sedangkan
sebagian anak-anak perempuan bertugas membantu dibagian dapur
untuk menyiapkan makan siang untuk bapak-bapak yang
menyembelih hewan Qurban. Di kedua titik yang telah dibagi
pembagian daging qurban dilakukan dengan dipasrahkan langsung
kepada ketua RT di masing-masing dusun agar pembagian lebih
merata dan juga lebih mudah.
Pada minggu kedua kegiatan posyandu mulai berjalan, pada
minggu ini ada posyandu diDusun Blumbang dan juga Pangkal.
Perlu diketahui bahwa posyandu ini ada disetiap dusun mulai dari
Pangkal paling barat, Tengah, Nglumpang dan juga Blumbang
yang paling timur Desa Pangkal. Selain posyandu kegiatan yasinan
di setiap malam jum’at dan juga jum’at bersih keliling masjid masih
menjadi program penunjang yang membantu peserta KPM untuk
lebih terlihat di dalam masyarakat. Pada minggu kedua ini kami
juga melakukan sowan dan observasi ke UMKM dan kelompok
Tani yang ada diDesa Pangkal. Ada beberapa UMKM yang cukup
mahsyur didesa tersebut seperti pembuatan tas anyaman,
pembuatan tusuk sate, pembuatan pentol, pembuatan tempe dan
juga pembuatan kripik tempe. Selain itu, kami juga sowan ke per
90
kelompok tani desa disetiap dusun untuk memberikan informasi
bahwa anak-anak KPM membawa program kerja yang sasaranya
para petani dan juga pemilik UMKM desa.
Program inti dari kelompok Multidisiplin 96 adalah
membuat website desa yang ditujukan untuk para pemilik UMKM
desa dan juga potensi desa dan penduduk Desa Pangkal agar ketika
melakukan perizinan agar lebih mudah. Pemilihan proker tersebut
dilakukan karena memilih salah satu pilihan yang disediakan oleh
kepala desa dan juga berkaca dari masalah yang terjadi di UMKM
dan juga kelompok tani yang ada, dibagian UMKM pemasaran
produk masih belum mengikuti perkembangan zaman seperti
Digital marketing yang sedang marak di zaman ini.
Pada minggu ketiga, kegiatan penunjang seperti yasinan
dan posyandu masih tetap berjalan, untuk kegiatan posyandu kali
ini ada didusun Pangkal dan Blumbang. Kegiatan posyandu Lansia
dan ibu-ibu juga berjalan dimiggu ketiga ini, jadwal kagiatan
posyandu memang banyak bertepatan diminggu ketiga ini. Selain
itu kegiatan sosial jum’at bersih dan senam pagi di hari minggu ini
kegiatannya sama seperti jum’at bersih biasanya yang membedakan
kali ini adalah untuk senam pagi kali ini bersama anak-anak dan
juga sebagian ibu-ibu desa. Alasan mengapa kegiatan ini agak
berbeda adalah lebih memperlihatkan kegiatan KPM pada
masyarakat dan lebih menjalin hubungan yang baik antara peserta
KPM dan masyarakat sekitar. Program kelompok kami kebanyakan
berfokus pada website, namun kami juga sesekali ikut mengajar di
TPQ dikarenakan pihak TPQ juga meminta kami para lak-laki
maupun sebagian perempuan untuk mengajar seni Hadrah Al
Banjari bagi anak-anak TPQ. Jika berkaca dari program yang ada
program mengajar ngaji dan mengajar banjari bukan cuma
program dari kelompok Multidisiplin, tetapi karena membawa
nama IAIN yang mana backgroundnya keislaman dan juga tuntutan
dari lingkungan, kami harus siap tanggap disegala situasi.
Pada minggu ketiga ini, juga merupakan minggu persiapan
untuk pelaksanaan program inti di minggu selanjutnya.
Pengumpulan informasi yang lebih banyak mengenai website,
mencari informasi untuk melanjutkan progam dan juga mengisi
91
kekosongan yang ada dalam website tersebut. Persiapan untuk
kedua proker sudah dikatakan siap 90 persen untuk minggu ini,
mungkin tinggal mencari waktu untuk pematangan di minggu ke
empat.
Pada minggu ke empat program inti pertama hampir siap,
namun setelah berkoordinasi dengan pihak desa, UMKM yang
dilibatkan masih terlalu sedikit, akhirnya kami mengambil beberapa
UMKM lagi agar jangkauan dari program ini dapat lebih diraskan
oleh UMKM yang ada. Ada beberapa UMKM yang diambil untuk
memenuhi permintaan dari pihak desa sendiri, seperti dua UMKM
makanan dan minuman, UMKM wisata desa, UMKM tambang
batu. Akhirnya ada sekitar delapan sampai sembilan UMKM yang
diambil untuk mengikuti program marketing training dengan nama
kegiatan “Seminar Website Desa” didalam kegiatan seminar
tersebut dibahas bagaimana perbedaan pemasaran melalui offline
dan online atau melalui media sosial. Selain itu, juga dijelaskan
banyak keuntungan dari pemasaran digital melalui media sosial ini,
hal ini secara lengkap dipaparkan oleh pemateri yang kebetulan
adalah salah satu anggota kelompok KPM kelompok Multidisiplin
96 yaitu Anafi Muntiah. Kegiatan Seminar Digital Marketing ini
dilaksanakan pada hari rabu tanggal 27 Juli 2022, dengan
menghasilan rencana tindak lanjut pembuatan brand atau merk dan
pembuatan konten untuk pemasaran online bagi pemilik UMKM
yang ada.
Pada hari selasa tanggal 2 Agustus 2022, kelompok kami
mengadakan khotmil Qur’an sebagai bentuk syukur karena dua
program telah terlaksana dengan baik, selain itu kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk membahas rencana tindak lanjut dari program
kerja yang telah dilaksanakan. Tindak lanjut untuk pembuatan
tusuk sate disambut dengan baik oleh pemilik UMKM, ada juga
yang bersedia dibuatkan konten untuk pemasaran seperti UMKM
tas anyaman, dimana anak-anak KPM menjadi model untuk
memasarkan tas anyaman dari UMKM tersebut. Rencana tindak
lanjut akhirnya dapat terlaksana semua.
Minggu kelima sampai minggu keenam adalah proses
persiapan penutupan KPM diDesa Pangkal, penutupan ini hanya
92
untuk Kelompok Multidisiplin 96, di karenakan adanya salah
faham dari kelompok Mono dan juga kegiatan yang dilaksanakan
oleh pemuda Desa Pangkal. Disela-sela persiapan penutupan desa
juga mengadakan turnamen Voli se-Desa Pangkal, sebenarnya ini
merupakan salah satu program dari pemuda dan karang taruna
desa. namun, setelah berkoordinasi dengan pemuda dan karang
taruna desa akhirnya dana ditanggung oleh desa dan karang taruna
sedangkan kami hanya membantu proses penyelenggaraan
turnamen tersebut. Turnamen voli ini dilaksanakan mulai tanggal
4-9 Agustus 2022, kegiatan ini sangat mendapatkan sambutan yang
baik dari masyarakat, karena kegiatan ini juga sudah dua tahun
vakum karena adanya pandemi covid-19. Hal ini merupakan
momentum yang tepat untuk mengembalikan Euforia masyarakat
dimana voli sendiri merupakan salah satu asset kebanggaan yang
dimiliki Desa Pangkal. Turnamen ini sendiri di ikuti oleh 16 team
dari setiap dusun yang ada, dimana ke 16 team tersebut bermain
langsung secara sistem gugur dan di ambil juara satu, dua dan tiga.
Di semifinal yang bermain adalah perwakilan dari dusun
Krambil A vs Krambil B dan satunya ada tuan rumah perwakilan
dari dusun Pangkal vs Blumbang, dimana perwakilan dusun
tersebut merebutkan untuk menuju final dan menjadi juara dan
runner up. Dipertandingan final hanya menyisakan team dari
perwakilan dusun Krambil A yang berhasil mengalahkan
perwakilan Dusun Blumbang. Akhirnya team dari Dusun
Blumbang harus mengakui keunggulan dari team perwakilan dari
dusun Krambil A lewat kemenangan cukup tipis sampai ke set
yang kelima. Kegiatan Sportaiment pun akhirnya selesai dan
menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok multi meskipun berkolaborasi dengan kelompok mono
dan perangkat serta pemuda desa. Turnamen ini dilaksanakan
hanya di sore sampai terkadang malam hari saja, sedangkan pagi
dan sore hari sebelum berangkat ke lokasi acara kami gunakan
untuk persiapan penutupan yang ada di Dusun Blumbang
khususnya dusun yang kami tempati. Penutupan dilaksanakan pada
hari kamis malam jum’at tanggal 11 Agustus 2022 sekaligus

93
menjadi kegiatan akhir dari kelompok KPM yang ada di Desa
Pangkal.
Diacara penutupan tersebut kegiatan KPM dihadiri oleh
perangkat desa dan seluruh masyarakat desa karena merupakan
acara puncak dari segala kegiatan yang dibawa oleh teman-teman
KPM. Kegiatan KPM resmi ditutup oleh kepala Desa Pangkal,
beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada tema-teman
KPM dan berharap bahwa rasa kekeluargaan bisa tetap terjalin
setelah kegiatan KPM selesai. Acara penutupan itu pun juga
ditandai dengan penyerahan kenang-kenangan dari kelompok kami
pada pihak desa sebagai simbolis bahwa kami pernah KPM di
Desa Pangkal. Setelah acara penutupan selesai kegiatan dilanjutkan
dengan foto-foto dan juga diselingi rangkaian sholawat dari
perwakilan anggota KPM kami, Kegiatan penutupan mendapat
sambutan yang jauh lebih besar dari kegiatan sebelumnya terbukti
dengan banyaknya masyarakat yang hadir, kegiatan itu pun ditutup
dengan Mahalul Qiyam dan acara saling bermaafan dari setiap
anggota kelompok maupun masyarakat sekitar.
Momen ini adalah salah satu momen yang luar biasa
dimana segala kegiatan telah selesai dan akhirnya harus kembali
berpisah. Momen ini juga diwarnai dengan tetesan air mata
kesedihan dari setiap anggota, karena jalinan kekeluargaan selama
40 hari lebih akhirnya harus selesai dan terpisahkan hanya karena
waktu. Selama 40 hari kegiatan KPM dampak yang cukup terlihat
adalah terjawabnya harapan masyarakat tentang adanya kegaiatan-
kegiatan yang sudah lama terhenti akibat pandemi, selain itu
masyarakat merasa lebih terbantu dengan adanya pendampingan
dari teman-teman KPM baik bagi anak-anak, remaja dan orang
dewasa baik itu petani, pemilik UMKM dan juga lapisan
masyarakat lainnya. Menurut kami semua lapisan masyarakat dan
semua aspek sudah berhasil kami jangkau dengan cukup baik
meskipun belum secara maksimal. Sebelum pulang kami juga
berpamitan pada setiap RT, kepala Dusun, perangkat Desa,
Lembaga Pendidikan yang pernah kami datangi dan terutama
Keluarga Mbah Daris dan juga Mbah Muji yang telah memberikan
tempat tinggal selama 40 hari lebih pada kami.
94
Kesan saya pribadi dapat dalam 40 hari KPM adalah rasa
saling menghargai dan rasa kekeluargaan yang terjalin baik dari
kelompok Multidisiplin 96 dan juga keluarga Mbah Daris dan jugs
Mbah Muji, 40 hari lebih hidup bersama mengajarkan untuk saling
percaya dan harus saling menghargai dan kompak satu sama lain.
Pelajaran yang saya dapat adalah teatplah rendah hati dan siap
dalam segala situasi terutama dalam bermasyarakat, jangan pernah
egois untuk memaksakan kehendak pada orang lain dan tetaplah
belajar peduli terhadap apapun, terus jaga kedisiplinan dan selalu
berdoa sebelum memulai sesuatu. Terima kasih banyak saya
sampaikan kepada semua pihak yang terlibat, Bapak kepala desa
dan jajaran perangkatnya dan terkhusus seluruh teman-teman
anggota Kelompok Multidisiplin 96 dan juga keluarga Mbah Daris
dan juga Mbah Muji semoga selalu diberikan Kesehatan untuk
semuanya, semoga apa yang telah kita laksanakan dapat menjadi
amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Tetap jaga silaturahmi dan
jaga kekeluargaan ini meski tidak lagi dapat berkumpul dan
bertatap muka lagi.

95
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT DI DESA
PANGKAL DUSUN BLUMBANG
Muhammad Rasyid Darmawan

Kuliah pengabdian masyarakat atau yang disebut dengan


(KPM) merupakan salah satu program wajib kampus IAIN
Ponorogo yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa maupun
mahasiswi tingkat akhir sebagai salah satu syarat wajib dalam
memenuhi nilai SKS (Satuan Kredit Semester). Tujuan dari
pelaksanaan KPM adalah sebagai wadah mahasiswa untuk terjun
langsung di masyarakat dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh
selama di bangku perkuliahan. Sebagai salah satu program wajib
KPM dilaksanakan kurang lebih 5 minggu yang dilaksanakan pada
tanggal 4 juli – 12 agustus, KPM ditahun 2022 ini merupakan
KPM perdana yang dilaksanakan secara offline setelah adanya
pandemi covid-19 yang terjadi tahun 2019. Karena semenjak
adanya pandemi yang terjadi kurang lebih 2 tahun itu, pelaksanaan
KPM dilaksanakan secara daring. Sehingga tema pada KPM
ditahun ini adalah “Menumbuhkan Kepedulian Mahasiswa Dalam
Memulihkan Produktivitas Dan Kehidupan Masyarakat Pasca
Pandemi”, dengan tema tersebut mahasiswa diharapkan dapat
menumbuhkan kembali semangat masyarakat untuk bangkit dari
keterpurukan pasca pandemi yang dampaknya sangat luar biasa di
berbagai sektor, baik itu sektor ekonomi, pendidikan, keagamaan
dan lain sebagainya.
Kuliah Pengabdian Masyarakat di tahun ini terbagi menjadi
120 kelompok yang disebar di 5 kecamatan Kabupaten Ponorogo
diantaranya adalah, Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Sawoo,
Kecamatan Bungkal, Kecamatan Slahung, Kecamatan Sambit, dan
ditahun ini LPPM (Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Pada
Masyarakat) juga menerapkan program baru yaitu KPM mono
disiplin dan multi disiplin, yang merupakan suatu metode atau
fokus pengabdian di masyarakat berdasarkan minat mahasiswa.
Perbedaan antara mono dan multi adalah terletak pada proker inti
yang nantinya dijadikan sebagai proker utama dalam KPM, dalam
proker inti mono disiplin terfokus berdasarkan jurusan yang
96
sekarang sedang di ampu oleh mahasiswa, sedangkan proker inti
multi disiplin cenderung lebih fleksibel, yaitu menyesuaikan
kebutuhan dan problema yang sedang terjadi di masyarakat.
Dalam pelaksanaan KPM di tahun ini saya memilih multi
disiplin sebagai proker inti, dan ditempatkan di Desa Pangkal yang
berada di kecamatan sawoo. Dalam KPM ini kami dibagi di
kelompok 96 Multi Disiplin yang anggotanya terdapat 21 orang,
perempuan 14 orang sedangkan laki – laki hanya 7 orang, dan
pembagian di setiap kelompok berbeda beda. Di Desa Pangkal
sendiri terbagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok 94 mono
disiplin ekonomi syariah dan kelompok 95 mono disiplin tadris
ilmu pengetahuan alam.
Langkah pertama yang kami lakukan sebelum terjun ke
masyarakat adalah melakukan survei lokasi dan berkunjung ke
kantor Desa Pangkal sebagai langkah awal dalam menentukan
tempat atau lokasi yang nantinya bakal menjadi posko KPM
selama kurang lebih 5 minggu. Dalam kunjungan di kantor desa
kami bertemu dengan Lurah Desa Pangkal yaitu Bapak Suprianto
yang nantinya akan membimbing kami selama melaksanakan KPM
di Desa Pangkal. Setelah mendapatkan arahan dari Pak Lurah kami
ditempatkan di Dusun Blumbang dan kami diajak sowan
(berkunjung) kepada pemilik rumah yaitu Mbah Muji dan Mbah
Daris yang nantinya akan kami tempati sebagai posko multi disiplin
96. Setelah berbincang bincang dengan pemilik rumah kami
melakukan bersih - bersih rumah dan mempersiapkan berbagai
macam keperluan untuk kebutuhan sehari hari di posko.
Kegiatan pada minggu pertama adalah melaksanakan
pembukaan atau pelepasan peserta KPM di halaman kampus IAIN
Ponorogo, sedangkan pembukaan dilaksanakan di kantor
kecamatan maupun di desa masing – masing. Setelah itu, di
minggu pertama ini kami memfokuskan kegiatan dengan
bersosialisasi dengan masyarakat dalam rangka memperkenalkan
diri bahwa kami adalah peserta KPM yang berada di Dusun
Blumbang. Dengan harapan dapat membangun hubungan yang
baik dengan masyarakat dan mengetahui segala kegiatan yang
biasanya dilakukan oleh masyarakat, karena semua kegiatan yang
97
ada di masyarakat itu nantinya bakal menjadi proker penunjang
selama pelaksanaan KPM di Dusun Blumbang. Dari hasil
sosialisasi itu kami mendapatkan beberapa kegiatan masyarakat
antara lain yaitu, jamaah yasinan rutin setiap malam jumat dan
jamaaah rutinan diba’ setiap malam rabu untuk laki laki, dan untuk
perempuan mengikuti kegiatan rutinan sholawat ibu-ibu yang
dilaksanakan setiap malam selasa dan malam sabtu.
Selain kegiatan rutinan juga terdapat kegiatan mengajar
anak – anak TPQ yang terdapat di 3 tempat yaitu TPQ di masjid
Al-Maun Dusun Krambil, TPQ As salam yang berada di rumahnya
Bu Ana, dan TPQ At-Taubah di Dusun Blumbang sendiri. Dalam
pelaksanaan TPQ tidak semua kami ambil karena keterbatasan
anggota dan padatnya membagi jadwal, sehingga kami hanya
mengambil 3 tempat saja.
Kegiatan selanjutnya di minggu pertama adalah
pelaksanaan idhul adha yang diawali dengan kegiatan takbir keliling
dengan para pemuda karang taruna Dusun Blumbang dengan
konsep takbir keliling menggunakan pickup dan sound system
yang cukup proper, rute yang kami tempuh cukup jauh yaitu start
dari kantor Desa Pangkal menuju ke dusun krambil dan finish lagi
di rumahnya mas tommy (ketua karang Taruna Dusun Blumbang),
keesokan harinya kami melaksanakan sholat ied di masjid An-Nur
dan dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban, dalam
pelaksanaannya kami membagi 2 tim untuk membantu proses
penyembelihan hewan kurban, sebagian anggota ada yang masih
stay di masjid An-Nur dan sebagian lagi menuju ke Dusun
Krambil.
Pada minggu kedua kami sudah mulai melaksanakan
proker inti kelompok kami yaitu pengembangan website Desa
Pangkal, pemilihan proker inti ini dipilih langsung oleh bapak lurah
Desa Pangkal karena beliau ingin mengembangkan dan
menyempurnakan lagi website desa tersebut, mengingat di era
modern sekarang ini dengan adanya website sangat mempermudah
segala macam informasi dan berita – berita update tentang Desa
Pangkal dan memudahkan masyarakat dalam mengurus surat
menyurat yang diperlukan. Langkah pertama dalam pelaksanaan
98
proker inti ini adalah observasi dan pengenalan website desa oleh
pak lurah kepada peserta KPM Multi displin 96. Setelah
mendapatkan arahan dari pak lurah selanjutnya kami membagi
kelompok menjadi 3 tim yaitu, tim videografer, tim jurnalis, dan
tim data. Tim yang pertama yaitu videografer yang bertugas
mendokumentasikan setiap kegiatan survei UMKM yang kami
lakukan untuk mengisi konten website desa, dan dilanjutkan oleh
tim jurnalis yang bertugas mewawancarai narasumber dan
membuat artikel untuk webite desa, setelah tim jurnalis selesai
melakukan tugasnya maka tugas selajutnya dilanjutkan oleh tim
data yang betugas mengupload setiap konten yang telah
dikumpulan dan dibuat oleh tim videografer dan tim jurnalis dan
menyempurnakan lagi isi dari website desa.
Kegiatan yang kami lakukan selanjutnya di minggu kedua
ini adalah ikut membantu POSBINDU (Pos Binaan Terpadu),
BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang dilaksanakan di kantor Desa
Pangkal, dan selain itu di minggu kedua ini kegiatan bimbel yang
kami adakan di posko sudah mulai berjalan efektif setiap hari. Di
hari minggu pagi kami juga rutin melaksanakan senam pagi yang
kami adakan di halaman posko, dan di hari yang sama setelah itu
kami bersama kelompok 94 dan 95 melaksanakan lomba dan
games mini untuk anak-anak TPQ di rumahnya Bu Ana.
Di minggu ke tiga kami melakukan kegiatan seperti
imunisasi balita di balai desa, membantu posyandu lansia di TK al-
Jihad dan di balai Desa Pangkal, dan seperti biasa dibarengi dengan
kegiatan rutinan yang sudah berjalan sejak minggu pertama. Di
minggu ketiga ini kami juga di minta untuk melatih adik – adik
TPQ Latihan Hadroh untuk persiapan acara pengajian dalam
rangka 10 muharram. Hari minggu di minggu ketiga seperti biasa
senam pagi dan setelah itu dilanjutkan dengan berkunjung ke
posko-posko lain dalam rangka untuk me-refresh otak dan
mempererat tali silaturahmi antar kelompok lain.
Selanjutnya di minggu keempat kegiatan yang kami lakukan
adalah melakukan survei untuk tugas pengembangan website desa,
yaitu fokus survei kami adalah ke tempat UMKM yang ada di Desa
Pangkal seperti : tas anyaman, pengrajin tusuk sate, pengusaha
99
bakso, pengusaha keripik tempe dan lain sebagainya. Selain itu di
minggu keempat ini kami juga diajak oleh karang taruna desa untuk
menjadi panitia lomba bola voli antar desa yang rutin dilakukan
setiap tahun yaitu “Kades Cup”. Sebelum pelaksanaan lomba, kami
bersama dengan karang taruna mengadakan rapat untuk
mengkonsep event kades cup ini yang dilaksanakan di aula kantor
Desa Pangkal pada malam hari. Di minggu keempat ini kami juga
diberi arahan oleh perangkat desa untuk membantu masyarakat RT
3 Dusun Blumbang dalam rangka membangun musholla bersama
dengan masyarakat.
Pada tanggal 30 juli 2022 kelompok kami melaksanakan
khataman dan syukuran dalam rangka menyambut bulan
muharram yang diawali dengan sholat subuh berjamaah dan
dilanjutkan dengan khataman mulai setelah subuh sampai
menjelang maghrib, di lain sisi teman–teman yang di posko sedang
menyiapakan konsumsi bersama ibu-ibu sekitar untuk syukuran
nanti malam di masjid An-Nur dan beberapa teman-teman lainnya
ikut menyimak khataman di masjid An-Nur. Menjelang maghrib
kami dan kawan-kawan bersiap siap mengantarkan makanan ke
masjid dan menata tempat untuk kenduri bersama masyarakat
sekitar, ba’da isya acara dimulai dan dilanjutkan dengan doa,
setelah acara selesai kami melakukan dzikrul ghofilin bersama
teman-teman KPM dan ibu-ibu hadroh.
Kegiatan di minggu kelima kami melaksanakan survei
lanjutan yang belum terselesaikan yaitu survei ke potensi wisata
dan potensi alam yang ada di Desa Pangkal. Di Desa Pangkal
terdapat 2 potensi wisata yaitu kali kedung klendung dan hutan
pinus milik perhutani yang ada di dusun krambil. Sedangkan
potensi alam yang dimiliki oleh Desa Pangkal adalah potensi
tambang batu andesit yang merupakan bahan mentah batuan
marmer.
Setelah semua survei sudah terpenuhi maka kegiatan
selanjutnya yang kami lakukan adalah mengadakan seminar website
yang kami laksanakan di aula kantor Desa Pangkal yang dihadiri
sekitar 30 orang, antara lain yaitu kepala desa, perangkat desa, BPD
(Badan Permusyawaratan Desa) dan teman-teman KPM Multi 96.
100
Dalam pelaksanaan seminar ini kami mendapatkan respon yang
sangat positif dari masyarakat dan perangkat desa khususnya,
karena pengembangan website yang kami lakukan ini sangat
membantu masyarakat dalam mempermudah kegiatan surat
menyurat dan memudahkan mengetahui segala informasi dan
transparansi dana desa.
Di minggu kelima ini kami juga sedang mempersiapkan
penutupan KPM, tapi di sela – sela itu kami juga masih
melaksanakan kades cup yang dilaksanakan di lapangan dusun
Pangkal bersama dengan kelompok 94 dan 95. Dalam
pelaksanannya kami membagi sistem shift bersama kelompok lain,
karena apabila semuanya ikut dalam acara tersebut maka terlalu
banyak orang dan kurang terfokus terhadap tugas masing –
masing. Event kades cup ini dilaksanakan kurang lebih 8 hari yaitu
pada tanggal 6 agustus – 13 agustus, molor sehari dari jadwal
semestinya. Event kades cup ini mendapatkan dana dari desa
dengan nominal lumayan besar dan mengundang wasit yang
bersertifikasi, karena apabila menggunakan wasit lokal
dikhawatirkan akan terjadi selisih paham apabila sang wasit
melakukan kesalahan. Event kades cup ini dilaksanakan mulai
waktu sore hari sampek menjelang mahrib, dan terkadang apabila
belum selesai maka voli dilanjutkan lagi setelah sholat maghrib
sampai dengan selesai.
Di minggu kelima ini kami juga menyiapkan acara
pengajian yang dilaksanakan dalam rangka penutupan KPM Multi
disiplin 96 dan menyongsong 17 agustus, kami mengadakan
pengajian ini dengan persiapan tergolong cukup mepet, yaitu H-
Seminggu diawali dengan pembentukan kepanitian dan keesokan
harinya langsung bergerak untuk menyebar undangan dan
menyiapkan segala sesuatunya. Dalam melaksanakan pengajian ini
kami mendapatkan support dari bapak RT dan tokoh masyarakat
berupa bantuan dana, terop dan panggung. Dalam pengajian ini
kami mengundang Bapak Fahril Umaroh, S.H., M.H. (Dosen
Fakultas Syariah IAIN Ponorogo) sebagai pemateri. Kamis 11
agustus 2022 kami melaksanakan pengajian tersebut dan dihadiri
oleh seluruh masyarakat Dusun Blumbang, perangkat desa, pak
101
Lurah, dan tokoh – tokoh masyarakat di Dusun Blumbang. Acara
sambutan diawali oleh perwakilan teman-teman KPM dan izin
pamit bahwa Pengabdian Masyarakat ini sudah selesai, selanjutnya
sambutan oleh bapak lurah dan takmir masjid An-Nur yang
memberikan pesan dan kesan kepada kami peserta KPM.
Setelah itu keesokan harinya kami juga melaksanakan
penutupan resmi di kantor Desa Pangkal bersama dengan pak
lurah, dosen pembimbing lapangan, dan semua perangkat desa
serta dihadiri seluruh peserta KPM di Desa Pangkal yaitu
kelompok 94, 95, dan 96. Dalam acara tersebut kami memberikan
beberapa kenangan untuk Desa Pangkal yaitu berupa cinderamata
(vendel) dan jam dinding yang diserahkan langsung kepada bapak
Suprianto (Lurah Desa Pangkal), setelah acara selesai dilanjutkan
dengan foto bersama perangkat desa dan dosen pembimbing
lapangan bersama dengan peserta KPM Desa Pangkal.
Momen KPM ini merupakan suatu pengalaman yang luar
biasa dan mendapatkan banyak sekali pelajaran tentang hidup di
masyarakat, cara bersosialisasi di masyarakat dan cara menghargai
sesama, dan akhirnya harus dipisahkan dengan keadaan kembali ke
aktivitas masing – masing dan kembali ke zona nyamannya masing
– masing, sangat berkesannya KPM ini membuat tetesan air mata
itu pecah di setiap langkah. Walaupun waktu 40 hari tergolong
singkat, namun banyak cerita maupun kesan yang masih terikat,
baik itu dengan teman teman KPM multi disiplin 96 maupun
dengan masyarakat Desa Pangkal khususnya Dusun Blumbang.
Dengan adanya KPM ini masyarakat begitu sangat terbantu dalam
berbagi hal untuk mengembalikan semangat bangkit dari
keterpurukan akibat pandemi covid-19, menghidupkan kembali
berbagai acara yang lama vakum akibat pandemi dan menularkan
energi positif kepada masyarakat dalam banyak hal. KPM ini
mengajarkan kita untuk siap dalam segala hal maupun situasi dan
belajar cara menyikapi.
Kesan saya pribadi selama 40 hari melaksanakan KPM saya
sangat belajar akan artinya kebersamaan, menghargai sesama,
menahan ego, dan bersikap lebih dewasa lagi. berbagai macam
karakter 21 kepala berbeda beda pemikiran maupun pandangan
102
susah senang bersama itu tak menghalangi akan artinya
kebersamaan dan kompak dalam segala hal, dan Saya pribadi
mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah
terlibat, bapak Suprianto selaku kepala desa beserta jajarannya yang
telah membimbing kami selama ini dan terimakasih masyarakat
Dusun Blumbang dan teman temanku KPM Multi Disiplin 96.
Sampai jumpa lagi.

103
KISAH 40 HARI PENGABDIAN DI DESA PANGKAL
Nita Dwi Rahayu

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah


satu program kerja tahunan yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi, salah satunya yaitu Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo. Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah kegiatan
perkuliahan pengabdian mahasiswa dalam bentuk belajar, meneliti
dan bekerja bersama masyarakat. KPM sendiri merupakan bagian
dari kegiatan intrakulikuler yang memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk belajar, melakukan proses pencarian (research) dan
bekerja Bersama masyarakat. Program Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) ini diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi
semester 6 dan telah memenuhi 98 SKS. Anggota KPM ini dibagi
menjadi 120 kelompok yang ditempatkan di desa-desa yang ada di
kabupaten Ponorogo.
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) tahun 2022 dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu Mono Disiplin dan Multi Disiplin.
Mono Disiplin merupakan KPM yang dilakukan oleh sekelompok
mahasiswa dalam bidang keilmuan atau rumpun keilmuan yang
sama. Sedangkan Multi Disiplin merupakan KPM yang dilakukan
oleh sekelompok peserta yang beranggotakan mahasiswa dengan
bidang keilmuan dan rumpun keilmuan yang berbeda-beda. Kuliah
Pengabdian Masyarakat IAIN Ponorogo dimulai sejak tanggal 4
Juli 2022 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2022 dan mengangkat
tema yang berjudul “Membangkitkan Kesadaran Masyarakat dan
Mahasiswa Pasca Pandemi”. Dengan menggunakan metode ABCD
(Asset Based Community Driven Development) yaitu sebuah metode
pengembangan yang mengarah kepada konteks pemahaman dan
internalisasi aset, potensi, kekuatan, dan pendayagunaan secara
mandiri dan maksimal. Dalam perspektif ABCD aset adalah
segalanya, sekecil apapun aset yang dimiliki jika di sadari dan
dimanfaatkan akan sangat berguna.
Dalam pelaksanaannya KPM ini dibagi menjadi dua jenis
program kerja, yaitu program kerja inti dan program kerja
penunjang. Program kerja inti yaitu program kerja yang pokok atau
104
utama yang harus dilakukan pada saat KPM dilaksanakan,
sedangkan program kerja penunjang adalah program kerja yang
dilakukan sesuai dengan kegiatan lingkungan masyarakat tersebut
atau membuat program kerja baru Bersama masyarakat. Dalam
pelaksanaan kegiatan KPM terbagi menjadi beberapa minggu.
Minggu pertama mahasiswa melakukan inkulturasi yaitu kegiatan
berupa silahturahmi ke tokoh masyarakat. Minggu kedua yaitu
discocery yaitu mahasiswa melakukan pemetaan aset melalui FGD
dan interview. Minggu ketiga yaitu design merupakan kegiatan
merumuskan program kerja. Minngu keempat yaitu define
merupakan kegiatan merealisasikan atau pelaksanaan program
kerja. Minngu kelima yaitu refleksi dan evaluasi dan minggu
terakhir yaitu RTL dan penyusunan laporan. Salah satu kelompok
Kuliah Pengabdian Masyarakat yaitu kelompok Multi Disiplin 96
yang bertempat di Dusun Blumbang, Desa Pangkal, Kecamatan
Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Minggu pertama adalah dimulainya suatu kegiatan KPM di
Desa Pangkal yaitu tanggal 4-10 Juli 2022. Tanggal 4 Juli 2022
seluruh anggota kelompok 96 Multi Disiplin sampai di Posko,
tepatnya dirumah kakek Daris dan nenek Muji. Setelah sampai di
posko kelompok 96 mengagendakan acara pembukaan yang
berada di desa Bersama dengan kelompok 94 dan 95. Kelompok
KPM Desa Pangkal mengadakan pembukaan di Desa pada tanggal
7 Juli 2022 dikarenakan kepala Desa Pangkal dan perangkat desa
lainnya berada di luar kota. Acara pembukaan tersebut dilakukan
secara formal yang dihadiri oleh dosen pembimbing, kepala desa
dan perangkat desa serta seluruh peserta KPM Desa Pangkal.
Pada hari selanjutnya setelah pembukaan kelompok 96
mengadakan observasi dan silahturahmi pada lingkungan sekitar
posko. Hal ini dilakukan untuk beradaptasi, berbaur dan meminta
izin kepada masyarakat. Kelompok 96 mengadakan kunjungan
kerumah ketua RT, takmir masjid, Kamituwo, Kepala Desa serta
sesepuh desa untuk meminta izin untuk mengapdi di desa tersebut
selama 40 hari. Dari hasil silahturahmi tersebut kelompok 96 juga
mendapatkan banyak informasi tentang bentuk kegiatan yang ada
di masyarakat seperti yasinan, pengajian, posyandu, lansia, hadroh
105
dan lain sebagainya. Dengan adanya informasi tersebut maka
kelompok 96 berkoordinasi dengan ketua setiap kegiatan untuk
ikut serta dalam kegiatan masyarakat. Setelah mendapatkan
kesepakatan, kelompok 96 langsung terjun ikut kegiatan di
lingkungan tersebut. Untuk mengajar madin kelompok 96 diberi 3
madin, yaitu di dusun Pangkal, krajan dan krambil.
Kegiatan KPM pada tahun ini juga bertepatan dengan
perayaan hari raya Idul Adha tepatnya pada tanggal 9 Juli 2022,
maka dari itu ini menjadi sebuah momen untuk bisa lebih dekat
dengan masyarakat. Malam Idhul Adha kelompok 96 mengadakan
acara takbir keliling Bersama remaja setempat yang mana acara ini
sudah lama tidak diadakan di desa tersebut. Keesokan harinya
kelompok 96 melaksanakan sholah Idhul Adha Bersama
masyarakat dan membantu masyarakat untuk menyembelih hewan
qurban. Di setiap malam sebelum tidur, juga selalu diadakan
kegiatan evaluasi oleh ketua kelompok tentang kegiatan selama
sehari untuk mencari kekurangan yang digunakan sebagai tolak
ukur kegiatan keesokan harinya.
Minggu kedua tanggal 11-17 Juli 2022 kelompok 96 mulai
mengerjakan program inti yaitu pengembangan website desa. Desa
Pangkal sendiri merupakan desa yang memiliki luas paling besar di
kabupaten Ponorogo. Banyak juga masyarakat yang memiliki usaha
kacil maupun besar, namun belum begitu dikenal oleh masyarakat
luas. Dengan begitu kelompok 96 memilih program kerja inti
pengemabngan website desa yang bertujuan untuk mengembangan
potensi, wisata alam, UMKM, budaya yang ada di Desa Pangkal
agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Pada proses
pengembangan website desa ini anggota kelompok 96 dibagi
menjadi 3 kelompok uatama, yaitu kelompok data, jurnalis dan
videografi yang mana memiliki tugas masing-masing untuk mencari
informasi tentang Desa Pangkal.
Website desa ini sebelumnya sudah ada sejak kurang lebih
4 tahun yang lalu namun tidak ada perkembangan karena
kurangnya admin dalam mengelolanya. Tidak hanya itu, pada
minggu ini juga terdapat kegiatan posyandu yang bertempat dibalai
Desa Pangkal. Kegiatan seperti posyandu, yasinana, hadroh,
106
pengajian merupakan program penunjang dari kelompok 96. Tidak
hanya melaksanakan program inti, pada minggu kedua ini
kelompok 96 juga membantu desa dalam pemberian BLT kepada
masyarakat dan juga pemberian imunisasi kepada balita.
Di minggu ketiga tanggal 18-24 Juli 2022 program inti terus
berjalan yaitu penyempurnaan website desa yang dilakukan oleh
tim data. Ada juga kegiatan posyandu lansia yang berada di Dusun
Pangkal tepatnya di TK Al-Jihad. Sebagian dari anggota kelompok
96 ikut serta membantu dalam kegiatan tersebut. Kegiatan
posyandu lansia ini diadakan di dua tempat yaitu di TK Al-Jihad
yang berada di dusun Pangkal yang ditujukan untuk masyarakat
dusun Krajan dan Pangkal serta di Balai Desa Pangkal yang
ditujukan untuk masyarakat Dusun Blumbang dan Krambil. Tidak
hanya itu, di minggu ketiga ini kegiatan program penunjang seperti
mengajar TPQ, les privat juga sudah berjalan dengan lancar. Setiap
hari Selasa mala manak laki-lai juga mengikuti rutinan bapak-bapak
dan yasinana pada Kamis malam. Untuk acara hadroh ibu-ibu
diadakan pada hari Rabu dan Minggu malam. Yasinan ibu-ibu
dilakukan setiap hari Jumat siang setelah sholat Jumat.
Tanggal 18 Juli 2022 juga diadakan event di TPQ As-
Salam yang mana event tersebut diadakan untuk memeringati hari
raya Idhul Adha. Event tersebut terdiri dari lomba anak-anak,
seperti mengaji, hafalan surat pendek, berwudhu dan lainnya. Di
setiap hari minggu juga diadakan senam bersama anak-anak sekitar
posko dan setiap hari jumat juga diadakan kegiatan kegiatan jumat
bersih membersihkan masjid bagi anak laki-laki. Kegiatan hadroh
ibu-ibu juga berjalan dengan lancar. Di minggu ini juga terdapat
kunjungan DPL yaitu Ibu Annisa dan juga kunjungan dari
kelompok KPM lain di posko kelompok 96.
Di minggu keempat tanggal 25-31 Juli 2022 kelompok
jurnalistik dan vidieografi mulai mengumpulkan informasi
mengenai UMKM yang berada di Desa Pangkal untuk mengisi
website desa. Ada yang pergi ke kerajinan anyaman bambu, tusuk
sate, tas, tempe kripik dan rempeyek. Dari hasil survei UMKM
tersebut didapatkan informasi mengenai pembuatan, bahan,
penjualan dan lainnya. Pada minggu ini juga diadakan rapat kades
107
cup yang akan dilaksanakan untuk memperingati hari kemerdekaan
Republik Indonesia, yang mana perlombaan ini sudah lama tidak
berjalan. Pada malam satu suro atau malam satu muharram
diadakan Latihan reog oleh remaja setempat untuk menyambut
satu muharram.
Untuk memeringati satu Muharram, tepantnya pada
tanggal 2 Agustus 2022 kelompok 96 mengadakan kegiatan
khotmil Quran sebagai bentuk rasa syukur karena program
kegiatan sudah berjalan dan sebagai wujud untuk lebih dekat
dengan masyarakat. Acara ini diadakan di Masjid An-Nur yang
merupakan masjid dekat dengan posko dan diikuti oleh masyarakat
sekitar posko. Setelah sholat subuh berjamaah anggota kelompok
96 langsung melakukan kegiatan membaca Al-Quran. Sebagian dari
anggota kelompok putri ada yang memasak dan di bantu oleh ibu-
ibu sekitar untuk menyiapkan makanan yang akan digunakan pada
malam hari untuk khotmil Quran. Kelompok 96 juga menampilkan
hadroh untuk mengisi acara pada acara khotmil Quran tersebut.
Minggu kelima tanggal 1-7 Agustus 2022 program inti yang
dikelola oleh tim data sudah mulai berjalan dengan lancar. Tim
jurnalistik dan videogravi terus mencari bahan untuk dimaksukkan
ke website, kali ini tim vidiografi dan jurnalistis berkunjung
ketempat wisata alam yang hutan pinus yang berada di Dusun
Krambil untuk mencari informasi dan objek foto yang akan di
uploud ke website desa. Tidak hanya itu kelompok 96 juga diajak
oleh kepala desa Pngkal untuk berkunjung ke salah satu sungai
yang berada di perbatasan antara Trenggalek dan Ponorogo, yaitu
sungai Kedung Klendung. Sungai ini merupakan sungai yang
digunakan untuk perairan sehari-hari masayarakat setempat dan
saat ini sungai tersebut juga mengalir ke Bendungan Tugu yang ada
di perpatasan Trenggalek-Ponororgo.
Untuk memeringati tahun baru Islam kelompk 96
mengikuti acara pengajian yang diadakan oleh salah satu TPQ yang
diajar oleh kelompok 96, yaitu TPQ Al-Fatah yang berada Dusun
Blumbang. Pengajian ini mengahdirkan mubaliq dari Trenggalek
Bernama Gus Badar. Senang sekali rasanya bisa ikut serta
membantu dalam pelaksanaan pengajian tersebut. Pengajian
108
tersebut juga dibarengi dengan yatiman anak yatim yang ada di
TPQ Al-Fatah.
Minggu keenam tanggal 8-12 Agustus 2022 pada minggu
ini terdapat kegiatan Kades CUP yaitu perlombaan volli antar
dusun di Desa Pangkal. Acara ini merupakan acara rutinan di Desa
Pangkal yang diselenggarakan oleh pemerintahan Desa Pangkal.
Kades CUP ini sebenarnya adalah program karang taruna Desa
Pangkal, namun setelah berkoordinasi anggota KPM yang berada
di Desa Pangkal diminta untuk ikut serta dalam pelaksanannya.
Turnamen ini dilaksanakan pada tanggal 6-12 Agustus 2022 yang
dilaksanakan di Dusun Pangkal. Masyarakat sangat berantusias
dengan adanya perlombaan ini, karena perlombaan ini sudah dua
tahun tidak berjalan akibat covid-19 dan perlombaan voli ini juga
untuk menyaring atlit voli yang akan dilombakan pada tingkat
kecamatan. Voli sendiri juga merupakan aset utama yang dimiliki
oleh Desa Pangkal, karena banya remaja yang suka dan handal
dalam permainan voli tersebut. Acara Kades CUP ini diikuti oleh
16 team yang berasal dari setiap dusun di Desa Pangkal.
Di minggu keenam ini program inti pengembangan website
desa sudah berjalan dengan lancar. Semua informasi yang
didapatkan oleh tim jurnalistik dan vidiografi sudah di masukan
kedalam website desa. Tanggal 9 Agustus 2022 kelompok 96
mengadakan seminar website desa yang diikuti oleh perangkat
Desa Pangkal. Seminar ini bertujuan untuk mengadakan pelatihan
tentang website desa yang selama ini digarap oleh kelompok 96
agar nanti bisa diteruskan bilamana KPM telah selesai.
Di acara penutupan KPM, kelompok 96 mengadakan acara
pengajian umum yang diadakan di Masjid An-Nur. Acara pengajian
ini dihadiri oleh perangkat Desa Pangkal dan seluruh masyarakat
desa. Kelompok 96 mengundang salah satu dosen IAIN Ponorogo
yaitu Bapak Fahril sebagai pengisis acara pada acara pengajian
umum tersebut. Masyarakat sangat antusias dalam acara tersebut
hal ini dibuktikan dengan banyaknya tamu undangan yang hadir
yang memenuhi kursi yang telah disediakan oleh panitia dari
kelompok 96. Kegiatan KPM kelompok 96 resmi ditutup oleh
Kepala Desa Pangkal Bapak Suprianto, beliau sangat
109
berterimakasih kepada kelompok 96 yang selama ini sudah
membantu desa dan masyarakat desa dalam kegiatan sehari-hari.
Acara penutupan ini juga ditandai dengan pemberian kenang-
kenangan dari kelompok 96 sebagai wujud bahwa pernah
melakukan kegiatan KPM di Desa Pangkal. Setelah acara
penutupan selesai tak lupa berfoto Bersama dengan masyarakat
setempat sebagai kenang-kenangan kelak jika sudah berpisah.
Keesokan harinya seluruh peserta KPM di Desa Pangkal
mengadakan acara penutupan di Kantor Desa. Acara ini
merupakan acara penutupan seluruh kelompok KPM 94, 95 dan
96. Acara ini diikuti oleh perangkat Desa Pangkal dan seluruh
kelompok KPM Desa Pangkal. Acara berjalan lancar dan kegiatan
KPM di Desa Pangkal resmi ditutup oleh Kepala Desa Pangkal.
Kegiatan KPM ini merupakan momen yang sangat luar
biasa dan semua kegiatan Selma 40 hari sudah berjalan dengan
lancar. Perpisahan juga diwarnai dengan tetesan air mata karena
sudah seperti keluarga walaupun hanya beberapa hari. Selama 40
hari berlangsung kegiatan KPM mendapat dampak baik bagi
masyarakat. Masyarakat lebih terbantu dengan adanya kegiatan
KPM ini. Karena selama pandemic covid-19 kegiatan seperti ini
sudah tidak berjalan, maka KPM ini menjadi ajang untuk
menumbuhkan Kembali kegiatan pada masa pandemic covid-19
yang mana sesuai pada tema KPM tahun ini.
Dengan adanya kegiatan KPM di Desa Pangkal ini, penulis
mendapatkan hasil yaitu dapat mengetahui kehidupan warga
setempat, mulai dari mata pencaharian, keagamaan, kegiatan
sehari-hari, lingkungan, jiwa sosial, dan perilaku gotong-royong
yang masih kerap dilakukan. Untuk mata pencaharian masyarakat
Desa Pangkal yaitu petani, hal ini dapat dilihat dari banyak
masyarakat yang pergi ke sawah untuk bercocok tanam. Kegiatan
rutinan yang berada di Desa Pangkal juga berjalan dengan lancar
setiap harinya. Masyarakat Desa Pangkal merupakan masyarakat
dengan tingkat keagamisan yang tinggi hal ini dibuktikan dengan
banyak masyarakat yang suka mengadakan kegiatan keaagamaan
seperti pengajian, yasinan, majlis ta’lim dan lainnya. semangat ibu-

110
ibu dalam belajar mengaji juga dapat dicontoh oleh kalangan orang
dewasa.
Hasil yang didapatkan dari kegiatan KPM ini adalah
keterlibatan dalam kegiatan masyarakat yang mana jarang sekali
ditemui. Adanya kegiatan KPM ini diharapkan mampu menjadikan
Desa Pangkal menjadi lebih baik dan berkembang serta lebih
dikenal oleh masyarakat luas karena Desa Pangkal sudah memiliki
sebuah sarana informasi dan komunikasi yang lengkap yang dapat
dilihat dari manapun dan oleh siapapun. Adanya perkembangan
website des aini juga diharapkan mampu membantu pekerjaan
masyarakat Desa Pangkal setelah kegiatan KPM selesai.
Kesan yang dapat diambil oleh penulis dari kegiatan KPM
ini adalah terciptanya rasa kekeluargaan yang sangat era tantara
kelompok KPM 96, masyarakat sekitar dan perangkat desa. 40 hari
bukanlah waktu yang Panjang untuk menjalin kepercayaan antara
satu sama lain, namun tidak ada sekalipun terjadi perdebatan dalam
kelompok 96. Rasa senang, semangat dan sikap saling tolong-
menolong serta bekerja sama selalu tercipta dalam kelompok 96.
Evaluasi setiap hari dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang
ada dalam kelompok. Kegiatan KPM 40 hari ini mengajarkan
penulis untuk hidup saling percya dan saling membatu serta selalu
kompak dalam menghadapi segala permasalahan.
Pesan penulis yaitu selalu jaga sikap dimanapun berada dan
selalu menerapkan sikap gotong-royong dalam kelompok. Selalu
menghargai setiap pendapat yang diberikan orang lain dan selalu
menjalin rasa kekeluargaan pada kelompok. Penulis juga
mengucapkan banyak terimaksih kepada pihak yang telah
membantu kelompok 96 dalam kegiatan KPM yang berada di Desa
Pangkal, Kecamatan Sawo, Ponorogo.

111
PELAYANAN MEDIA INFORMASI MELALUI WEBSITE
DESA PANGKAL KECAMATAN SAWOO
Poppy Novitasari

Kegiatan kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah


salah satu mata kuliah yang ada di pertengahan antara semester 6
dan semester 7 yang harus ditempuh oleh mahasiswa akhir-akhir
semester. Penanggung jawab atas terselenggarangnya KPM yaitu
dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) IAIN Ponorogo.
Pada tahun 2022 merupakan KPM pertama pasca pandemi covid
19, kegiatan tersebut dilaksanakan selama 40 hari. Dimulai pada
tanggal 4 Juli sampai dengan tanggal 12 Agustus. Pembagian
kelompok terdiri deri 120 kelompok, terdapat dua macam
kelompok, yaitu kelompok Mono Disiplin dan Multi Disiplin.
Yang penempatannya di Kabupaten Ponorogo diantaranya berada
di Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Sambit, Kecamatan Slahung,
Kecamatan Bungkal, dan Kecamatan Sawoo. Saya memilih Multi
Disiplin yang kebagian kelompok 96 Multidisiplin, yang
ditempatkan di Kecamatan Sawoo tepatnya di Desa Pangkal.
Jumlah peserta terdiri dari 21 peserta diantaranya 7 laki- laki dan 14
perempuan. Dosen pembimbing lapangan kelompok saya yaitu Ibu
Annisa Dwi Kurniawati, M.Pd. Di Desa Pangkal terdapat 3
kelompok KPM dua kelompok mono disiplin dan satu
multidisiplin.
Dua kelompok monodisiplin yaitu kelompok 94 dan 95,
kelompok 94 penempatannya di Dusun Krajan sedangkan
kelompok 95 di Dusun Nglumpang, pada kelompok saya 96
ditempatkan pada Dukuh Blumbang. Pembukaan dilaksanakan
serentak pada Hari Senin tanggal 4 Juli 2022 terlaksana pada dua
tempat, yang pertama di Kampus I IAIN Ponorogo dan yang
kedua bertempat di Kecamatan yang menjadi wilayah KPM yang
dihadiri oleh perwakilan setiap kelompok. Selain pembukaan di
kampus dan di Kecamatan, ada juga pembukaan di masing-masing
desa. Desa Pangkal mengadakan pembukaan KPM pada Hari
Kamis, 7 Juli 2022 yang bertempat di Balai Desa Pangkal. Yang
dihadiri oleh perangkat desa, warga sekitar, Dosen Pembimbing
112
Lapangan, dan perwakilan peserta KPM dari tiga kelompok.
Kegiatan pembukaan tersebut Alhamdulillah berjalan dengan
lancar. Kegiatan awalan di Minggu pertama sebelum melakukan
program kerja yaitu sowan dan mengenal lingkungan sekitarnya
serta mencari proker inti dan proker penunjang.
Sowan merupakan kegiatan berupa izin kepada lingkungan
sekitar atas kehadiran tamu, misalnya ke Bapak RT, ke rumah
Kepala Desa, untuk meminta izin ikut serta dalam bermasyarakat.
Kegiatan tersebut berupa silaturrahmi ke masyarakat dan
masyarakat umum, tujuan dari kegiatan ini adalah masyarakat
mengetahui maksud kehadiran mahasiswa KPM, diantaranya
bentuk kegiatan antara lain adalah: mengikuti sholat jama’ah,
pengajian, posyandu, kerjabakti, yasinan, sholawatan, dan mengajar
TPA. Timbal balik dari kegaiatan tersebut masyarakaan bisa
menerima peserta KPM dengan senag hati atas kehadirannya. Di
setiap harinya diadakan Breaving dan evaluasi dari kegiatan yang
sebelum dan sesudah kegiatan. Di minggu pertama waktunya
malam Minggu bertepatan tanggal 9 Juli 2022 peserta KPM
mengadakan takbir keliling dengan mengajak masyarakat sekitar
untuk berpartisipasi atas kegaiatan tersebut, dan memperoleh
respon yang baik dari masyarakat dari kegiatan takbir keliling
tersebut. Selain takbir keliling keesoakan harinya ikut serta sholat
Idhul Adha yang tempatnya di Masjid An-Nuur. Dilanjutkan
penyembelihan hewan qurban, peserta KPM dibagi menjadi dua
tempat yaitu di Dusun Blumbang dan Dusun Krambil. Kegiatan
tersebut malai dari penyembelihan sampai pembagian hewan
qurban. Pada malam Rabu tepatnya setelah sholat isya’ yang laki-
laki di inta untuk menghadiri kegiatan sholawatan (albarzanji)
kegiatan tersebut rutin dilakukan seminggu sekali. Pada malam
Jum’at juga ikut serta untuk yasinan di rumah warga sekitar.
Kegiatan sholawat tidak hanya untuk laki-laki saja. Untuk masalah
logistik (makan) setiap harinya makan 3 kali sehari, dengan jadwal
piket masak yang setiap harinya berbeda. Sedangkan untuk
kegiatan bersih-bersih juga memiliki jadwal yang berbeda.
Setiap malam Kamis dan malam Minggu, peserta KPM
yang perempuan menghadiri latihan hadroh bertempat di rumah
113
Ibu Tentrem. Tidak hanya satu kegiatan hadroh, kegiatan hadroh
yang perempuan juga diadakan di Blumbang bagaian timur yang
kegiatan tersebut dilatih bersama Pak Jaka waktu kegiatan juga
sama yang untuk harinya bertepatan malam selasa dan malam
Minggu juga, kegitan tersebut menjadi kegiatan di Dusun
Blumbang. Untuk kegiatan menagajar TPA terdapat 3 tempat
diantaranya di Dukuh Krambil dengan medan jalan yang luar biasa
(sulit) dari kelompok saya mengambil bagian di hari sabtu untuk
kegiatan mengajar tersebut. Tempat yang kedua berada di Ruamah
Bu Anna yang tempatnya di Dusun Krajan untuk harinya
kelompok saya mengambil hari selasa dan kamis. Untuk kegiatan
mengajar di rumah Bu Anna dilakukan oleh 3 kelompok yang ada
di Desa Pangkal. Tempat yang ketiga bertempat di Dusun
Blumbang bagian Utara tepatnya di Mushola dekat ruamah Pak
Jaka. Awalya kelompok kami diminta untuk mengajar TPA tesebut
sudah terlaksana beberapa hari, akan tetapi hari selnjutnya
kelompok saya difokuskan untuk mengajar hadroh untuk
peersiapan acara pengajian di sekitar mushola tersebut. Kegiatan
selain ikut serta dalam latihan hadroh Ibu-ibu juga ada kegiatan
rutin mengaji bersama di Masjid An-Nur, kegiatan tersebut
dilaksanakan pada hari kamis dan hari Minggu dimulai piku 15.00
samapai 16.00 yang di isi dari salah satu anggota KPM yaitu mas
Raul, mengajar bagian fikih dan juga dari Ustad Yusuf mengajar
Al-Qur’an. Untuk kegiatan Ibu-Ibu ada juga kegiatan yasinan yang
diadakan di Masjid An-Nur pada hari Jun’at pukul 14.00. Untuk
Minggu kedua kegaiatan yang dilaksanakan yaitu mencari asset-aset
yang ada di Desa Pangkal khususnya di Dusun Blumbang.
Kegaiatan di Minggu kedua, di hari Minggu yaitu
mahasiswa di minta untuk menjadi panitia lomba semacam cerdas
cermat di TPA Bu Anna kegiatan tersebut di panitiai oleh
tperwakilan tiga kelompok KPM di Desa Pangkal. Sebelum
kegaiatan berlangsung di hari Minggu tiga kelompok menyiapkan
banyak pertanyaan terkait dengan keagamaan dan asal muasal
terjadinya penyembelihan hewan qurban. Untuk dijadikan soal
cerdas cermat, selain itu juga mempersiapkan hadiah juga dorprise
demi terselenggaranya kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut
114
sekaligus untuk memperingati hari Raya Idhul Adha 1443 Hijriyah,
terselenggaranya kegiatan dengan sangat lancar dan adek-adek
sangat senang. Pada minggu ketiga kegaiatannya yaitu memilih
serta memilah dari pemetaan asset yang ada di Dusun Blumbang.
Menentukan program kerja inti.
Dari berbagai pertimbanagan untuk mengambil suatu
proker inti yang diambil yaitu mengelola website desa. Kenapa
website Desa ? dikarenakan kelompok saya kebagian untuk proker
intinya yaitu langsung dari kepala desa berupa mengelola dan
administrasi website. Dari berbagai pertimbangan dan kendala
pengetahuan akan masalah website kelompok saya siap melakukan
proker intu tersebut dengan maksimal mungkin. Pengelolaan dan
administrasi website satu kelompok dibagi menjadi 3 bidang yaitu :
bidang data, bidang videografi, dan bidang jurnalistik. Bidang
dokumentasi tugasnya yaitu menguplod suatu data yang diperoleh
dari bidang jurnalistik dan videografi, yang setiap hari senin sampai
hari Jum'atnya masuk di kantor desa untuk mengerjakan tugas
tersebut dan juga membantu perangkat desa apabila ada yang
ditugaskan. Untuk bidang jurnalistik tugasnya observasi ke tempat-
tempat yang memiliki potensi, seperti potensi alam berupa
tambang batu bandesit, pohon pinus, dan kali kedung klenteng dan
mencari berita dari kegiatan-kegiatan pemerintah desa laksanakan
untuk dijadikan suatu narasi. Untuk tigas videografi berupa
mencari dokumentasi berupa foto atau membuat video dari
kegaiatan masyarakat maupun potensi dari desa. Bidang jurnalistik
dan videografi berjalan beriringan artinya yang bertugas tersebut
ada yang observasi/ wawancara dan pengambialan foto untuk
dijadikan dokumentasi dari suatu topik tertentu.
Pada bidang jurnalistik dan videografi, untuk memperoleh
berita dari potensi desa ada jadwal untuk diadakan kunjungan dari
berbagai tempat. Potensi desa diantaranya yaitu potensi alam
berupa potensi tambang yang tempatnya berada di Dusun
Krambil. Untuk potensi wisata berupa hutan pinus yang juga
terletak di Dusun Krambil Desa Pangkal, potensi wisata yang
satunya yaitu Sungai Kedung Klentheng yang berada di Desa
Pangkal dan Desa Tumpuk. potensi lainya berupa potensi
115
kebudayaan, potensi sosial, potensi manusia, dan potensi ekonomi.
Potensi kebudayaan berupa kesenian reog dan juga yasinan dan
tahlilan. Potensi ekonomi berupa Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM). UMKM Anyaman tas pemilik dari usaha tas anyaman di
Desa Pangkal bernama Cici Marta Sri Lestari usaha yang memiliki
30 karyawan di rumahnya usaha tersebut sudah berjalan selama 1,5
tahun. UMKM Kripik tempe pemilik usaha kripik tempe salah
satunya yaitu Ibu Wiji Utami sejak tahun 1980-an sampai sekarang,
dan UMKM Bakso jadul yang dimiliki oleh Bapak Purwanto dan
Ibu Siti Qomariyah sejak tahun 2020. Serta UMKM tusuk sate
yang terdapat 3 tempat diwilayah Pangkal. Untuk hasil observasi
dari potensi semua itu dilakukan oleh bidang jurnalistik dan bidang
videografi ada juga dilakukan oleh seluruh anggota kelompok..dari
pengelolaan website tersebut untuk tindak lanjutnya dari kelompok
saya mengadakan seminar website yang bertempat di Balai Desa
Pangkal yang dihadiri oleh semua perangkat desa, anggota BPD,
dan khususnya pada bapak Niko untuk dipasrahi untuk mengelola
website guna melanjutkan serta menginput data-data yang ada di
Desa apabila Peserta KPM sudah tidak mengabdi di masyarakat
Pangkal. Selain program inti juga terdapat program penunjang
yaitu kegiatan bimbel yang dilaksanakan setiap hari, dan setiap
harinya dijadwal yang mengajar 4 mahasiswa. Untuk yang
mengikuti bimbel yaitu anak-anak yang rumahnya di sekitar area
posko 96, dengan anak-anak yang tingkat kelas yang berbeda dari
kelas 1 sampai kelas 6.
Bimbel tersebut bertujuan untuk membantu dan
menyemangati anak-anak agar lebih aktif dan semangat lagi untuk
belajar serat menuntut ilmu. Selain kegiatan tersebut kelompok 96
juga membantu dalam mengurusi posyandu, kegiatan tersebut
mulai dari menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan
lain sebagainya, mendata nama-nama yang hadir dalam posyandu
tersebut, dan kegaiatan suntik campak yang tempatnya di balai
Desa Pangkal. Selain posyandu juga membantu dalam posyandu
lansia seperti menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, cek
tensi darah, dan lain sebagainya.

116
Di Minggu ke empat diadakan seminar website yang
rencananya sangat mendadak sekali, yang di ikuti perangkat desa
antara lain kepala desa, sekretaris, bendahara beserta jajarannya,
dan peserta KPM kelompok 96. Kegiatan seminar tersebut
diadakan pada hari Rabu tangal 27 Juli 2022 pukul 09.00 sampai
selesai, sebagai pengisi materi website oleh salah satu perwakilan
bagian bidang data yaitu Anafi Muntiah, kegiatan tersebut berjalan
dengan lancar, dan di akhiri dengan foto bersama.
Di malam selasa kelompok 96 ikut serta dalam latihan reog
dan jatil bertepatan pada malam 1 suro. Di hari selasa pada tanggal
2 Agustus 2022 kelompok saya mengadakan Qodmil Qur’an di
Masjid An-Nuur dalam rangka menyambut tahun baru 1444
hijriyyah, bertepatan pada tanggal 1 Syawal 1444 H. kegiatan
membaca Al- Qur’an tersebut dimulai setelah sholat subuh sampai
habis sholat Asar, dilanjut setelah Isya’ khataman Al-Qur’an
bersama tokoh masyarakan serta masyarakat sekitar sekaligus
kegaitan pembacaan Al-Barzanji dan sholawat bersama. Di minggu
ke lima peserta KPM kelompok 96 diminta untuk menjadi panitia
kepala desa (KADES) cup 2022 turnamen bola voli yang menjadi
icon dalam memperingati hari kemerdekaan. Kegaitan tersebut
termasuk kegiatan rutin dalam satu tahun sekali di Desa Pangkal
dan kegiatan perdana Selama setelah covid 19. KADES cup
dilaksanakan pada tanggal 6 samapai 13 Agustus 2022, kegiatan
tersebut menjadi asset yang berada di Desa Pangkal. Kegiatan
tersebut di ikuti oleh 16 kelompok bola voli dari berbagai Dukuh
yang ada di Desa Pangkal. Pembukaan dari KADES cup pada
tanggal 4 di ikuti seluruh anggota tiga kelomok KPM yang ada di
Desa Pangkal. Waktu pelaksanaan lomba turnamen bola voli
dilaksanakan pukul 14.30 samapai selesai. Bertempat di lapangan
salah satu di Dukuh Krajan. Untuk pembagian panitia peserta
KPM hanya membantu bagaian lapangan seperti anak bola
tugasnya mengambil bola yang keluar di lapangan pada sat
pertandingan bola voli berlangsung, menjadi hakim garis. Bagaian
luar lapangan seperti papan skor besar, bagaian konsumsi, menjaga
stand bazar makanan, dan bagian parkir.

117
Pada hari Kamis tanggal 11 Agustus 2022 kelompok saya
mengadakan pengajian dalam rangka penutupan KPM sekaligus
menyongsong hari kemerdekaan republik Indonesia yang ke 77
tahun. Ustadz yang mengisi pengajian tersebut yaitu Ustadz Fahril
Umaroh S.H, M.H. tempatnya dihalaman Masjid Au Nur,
kegaiatan tersebut dimulai setelah sholat isya’ sampai selesai.
Kegiatan pengajian di ikuti oleh masyarakat sekitar dan juga
mengundang tokoh masyarakat sera perangkat desa. Kegiatan
tersebut berjalan dengan lancar Alhamdulillah.
Pada hari Jum’at diadakan penutupan KPM di Kantor
Desa Pangkal, yang di ikuti oleh seluruh anggota dari 3 kelompok
KPM yang berada di Pangkal. Kegiatan tersebut ada kendala yaitu
terjadinya miskomunikasi antara panitia bagian humas yaitu belum
mengundang kepala desa beserta jajaranya dan belum mengundang
masyarakat sekitar. Akan tetapi tidak mengurangi rasa semangat
peserta KPM, cara yang dilakukan untuk memecahakan masalah
tersebut ialah segera mencari dan menghubungi kepala Desa
Pangkal, dengan mengubungi ke rumah maupun media sosial.
Pembukaan dilaksanakan sekitar pukul 10.00 yang rencananya
pukul 09.00,perangkat yang hadir hanya kepala desa, DPL dari
kelompok 95, dan pak koramil. Acara tersebut berjalan dengan
lancar walaupun ada kendala.
Pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2022 acaranya yaitu
penutupan KADES cup. Bertepatan pada malam Minggu, dan
sekaligus vinal dari permainan bola voli. Pemain yang menjadi
pemenang tersebut dari team Krambil A yang mendapatkan piala
bergilir, penutupan tersebut sampai jam 19.30. Kegiatan tersebut
menjadi kegiatan akhir KPM kelompok 96 yang sangat antusias
dalam kegaiatan tersebut. Pada hari Minggu tanggal 14 Agustus
2022 acaranaya yaitu sowan kepulangan, di ikuti seluruh anggota
kelompok 96 pada pukul 15.00 di lingungan sekitar ketua RT,
tetangga posko, rumah kepala desa, dan lain sebagainya. Momen
tersebut sangatlah mengharukan dengan perasaan sediah akan
meninggalkan masyarakat Desa Pangkal. Terutama keluarga dari
yang memiliki posko kami yaitu Mbah Dari dan Mbh Muji.

118
Kesan saya selama mengabdi kepada masyarakat di Desa
Pangkal sangatlah senang akan ilmu yang saya peroleh mualai hal-
hal yang kecil saling menghormati, saling menghargai, dan gotong
royong serta tanggung jawab apa yang saya emban di kegiatan
mengabdi masyarakat. Terima kasih kepada yang terlibat dalam
kegiatan KPM ini mulai dari bapak kepala Desa Pngkal beserta
jajarannya, seluruh lingkungan Dukuh Blumbang, tak lupa teman-
teman kelompok 96 multi disiplin yang selama ini mengerjakan
program kerja secara bersama-sama. Semoga di lain waktu dan
dilain tempat dapat berjumpa lagi untuk menyambung silaturrahmi
dan bisa berkumpul.

119
SOAL MENJADI MAHASISWA YANG LEBIH AKRAB
DAN PEDULI PADA LINGKUNGAN MASYARAKAT
Qusnul Hanifah

KPM merupakan salah satu SKS yang sudah ada sejak


beberapa dekade di IAIN yang harus ditempuh mahasiswa
semester 6 di IAIN Ponorogo. Dalam proses kepengurusannya
KPM dikelola oleh LPPM yang ada di IAIN Ponorogo. KPM
dilaksanakan dengan cara menyebarkan mahasiswa antar kelompok
yang didampingi oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) ke
berbagai desa di beberapa kecamatan yang ada di Ponorogo untuk
melakukan kegiatan kemasyarakatan selama 40 hari disana.
Sebelum berangkat; mahasiswa diarahkan untuk survei
lokasi KPM, membentuk program kerja yang akan dilaksanakan
selama berada dilokasi KPM; yang mana bertujuan ketika
mahasiswa berada disana sudah terstruktur dan mempersiapkan
kebutuhan serta iuran apa saja yang akan diperlukan ketika di
lokasi KPM.
Untuk tahun ini pelaksanaan KPM di tempatkan berbagai
desa di Kecamatan slahung, ngrayun, sawoo, bungkal, dan sambit.
Pembukaan pelaksanaan KPM dilakukan di kantor kecamatan dan
kantor desa yang dihadiri para perangkat desa dan kecamatan, DPL
serta perwakilan peserta KPM antar kelompok.
Saya bersyukur kembali, pada saat pembukaan pak lurah
menyampaikan bahwa dari kelompok saya sudah diamanahi untuk
mengembangkan website desa 40 hari kedepan. Mengetahui info
tersebut saya dan teman-teman bersyukur, karena akhirnya
mendapatkan proker utama dalam kegiatan KPM. Teknis yang
dilakukan saya dan teman-teman dalam melaksanakan proker ini
dengan cara masuk setiap jam kerja menuju kantor desa dan
memanfaatkan wifi desa untuk prosess pengembangan website
desa tersebut.
Maksud dari pengembangan website desa ini yaitu
mengembangkan isi website baik berupa layanan informasi
maupun administrasi. Layanan informasi disini seperti menggali
kembali informasi mengenai potensi-potensi apa saja yang sudah
120
ada didesa tersebut untuk dikaji, seperti potensi alam, potensi
wisata, potensi sosial, potensi ekonomi, potensi manusia, dan
potensi kebudayaan kemudian meniinjau informasinya di website
agar tersebar dan dapat diakses oleh berbagai kalangan.
Layanan administrasi seperti memulai proses surat
menyurat secara online. Jadi, dari saya dan teman-teman membuat
layanan surat menyurat di kolom website agar masyarakat Desa
Pangkal yang berkepentingan untuk membuat surat sudah bisa
dilakukan secara daring/online sehingga ketika menuju ke balai
hanya tinggal meminta TTD pak lurah atau perangkat lainnya.
Pada hari senin, 4 Juli 2022, saya mulai berangkat menuju
lokasi KPM untuk mengemban tugas kuliah. Sesuai prosedur dan
pembagian kelompok dari lembaga, saya ditempatkan di Desa
Pangkal kecamatan sawoo kabupaten ponorogo. Posko/tempat
tinggal yang dirahkan pak lurah pada saya dan teman-teman
terbilang cukup strategis. Karena lokasinya dekat dengan balai
desa, pasar desa, Sekolah dasar, TK, SMP, berbagai jenis toko,
pedagang kaki lima, dan jalan raya.
Pada minggu pertama mengemban tugas, kelompok kami
memulai proker utama yaitu pengembangan website desa. Selain
itu, saya dan teman-teman juga mengamati lingkungan sekitar.
Tentang bagaimana mereka menjalani pagi, bagaimana berbaur
antar sesama, dan bagaimana mereka memperoleh upah. Selain itu,
saya juga sedang berproses bersama teman-teman untuk saling
bekerjasama untuk saling mengenal dan memahami masing-masing
karakter. Karena menurut saya, ketika memasuki lingkungan baru,
hal penting yang perlu dilakukan adalah mengamati dan
mengakrabkan diri dengan lingkungan tersebut. Terlepass dari latar
belakang mereka.
Saya takjub, masyarakat dapat menerima saya dan teman-
teman dengan baik dan ramah. Terlebih keramahan mereka diluar
ekspetasi saya. Ketika saya dan teman-teman menceburkan diri
untuk mengakrabkan diri, mereka menerima dengan baik. Dan
ketika saya dan teman-teman meminta bantuan kerjasama untuk
mensukseskan proker, mereka sangat antusias membantu baik
dalam materi maupun jasa.
121
Sejak minggu pertama, masyarakat sudah mengajak untuk
mengikuti berbagai kegiatan rutinitas. Sebelumnya berbagai
kegiatan tersebut memang sudah lama terlaksana dengan baik
disana. Seperti kegiatan kerja bakti, yasinan, kenduren, dan
pengajian. Saya dan teman-teman menerima dengan baik tawaran
masyarakat dengan mengikuti kegiatan mereka dengan antusias dan
khidmat. Dari situ, saya mempelajari, diantaranya tentang
kebudayaan/kebiasaan baru dan pengetahuan baru tentang hidup
bermasyarakat.
Dari awal saya sudah mensiasati diri bahwa dimanapun
akan ditempatkan dan siapapun anggota kelompok saya, saya
meyakini bahwa baik atau buruk yang akan didapatkan itu
bergantung pada dari sisi apa kita melihat, dari pola pikir seperti
apa yang kita ambil dan dari bagaimana cara kita bersyukur.
Karena dari beberapa teman seperjuangan saya, ada yang
bersambat perihal daerah yang terlalu pelosok, medan jalan yang
sulit dilalui, anggota kelompok yang kurang kooperatif dan lain-
lain. Walaupun seperti itu, saya meyakini banyak hal baik yang
perlu disadari dan di syukuri didalamnya.
Selain itu, saya setuju pada pendapat yang mengutarakan
bahwa pembelajaran itu diperoleh dari manapun dan siapapun.
Karena seburuk-buruknya daerah atau seorang mungkin dia malah
memberikan pembelajaran baik dalam hidup. Jadi jangan suka
menghakimi seorang lewat cover atau masa lalunya saja ya,
hehehe..
Memasuki minggu ke dua, salah satu kegiatan kami yang
berkesan yaitu membuat game anak sholih dalam rangka
peringatan idul adha di salah satu TPA di Desa Pangkal. Awal
mulanya, Seorang ibu paruh baya pemilik TPA tersebut memberi
tawaran kepada mahasiswa KPM yang berada diDesa Pangkal
untuk ikut serta membantu dalam kegiatan peringatan tersebut.
Saya, dan teman-teman menerima dengan baik tawaran tersebut.
Setelah itu, kami mengadakan rapat koordinasi untuk
pelaksanaan kegiatan tersebut. Menjelang hari pelaksanaan, saya
dan teman-teman melaksanakan dengan semangat dan antusias
saat itu.Dari kegiatan tersebut, saya memperoleh pembelajaran
122
baru kembali, perihal bagaimana budaya/kebiasaan di TPA
tersebut, perihal bagaimana cara bergaul dengan anak-anak kecil,
bagaimana karakter anak-anak kecil dan juga bagaimana menjadi
guru TPA yang menyenangkan.
Pada minggu ke tiga, bertepatan juga memasuki bulan
muharrom yang biasanya banyak dirayakan oleh umat islam sebagai
tahun baru hijriah. Kelompok kami memanfaatkan momentum
tersebut untuk ikut merayakan dengan mengadakan kegiatan
khataman Qur’an dan sholawatan di masjid. Awal persiapan saya
dan teman-teman mencari hari untuk kegiatan, akhirnya
menemukan hari yang tepat, tetapi mepet untuk persiapan. Karena
waktu yang singkat, maka berbagai persiapan segara dilakukan.
Mulai dari rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemuda
setempat, rundown kegiatan, konsumsi kegiatan, surat undangan,
dan perlengkapan untuk kegiatan. Yang membuat saya berkesan,
warga disana mendukung penuh kegiatan kelompok kami dengan
cara membantu rewang dapur, memberi bahan makanan,
membantu perlengkapan sound system, dan membantu
mengundang para undangan.
Kegiatan pembukaan khotmil Qur’an dimulai pagi hari
setelah pelaksanaan sholat shubuh. Pembukaan di lakukan oleh
Ust. Yusuf selaku tokoh agama daerah tersebut dan diikuti oleh
saya dan teman-teman dengan khidmat. Tiba waktu siang
menjelang sore, saya dan teman-teman mulai menjalankan
persiapan seperti rewang dapur, sebar undangan, dan lain-lain.
Ketika kegiatan mulai berlangsung, alhamdulillah warga sungguh
antusias mengikuti kegiatan. Para undangan banyak yang hadir dan
mengikuti dengan khidmat sampai selesai.
Di dusun tempat saya mengabdi, memang jarang
melakukan kegiatan rutin lingkungan seperti pengajian akbar,
sholawatan, dan khataman. Oleh sebab itu, saya dan teman-teman
berinisiatif untuk memulai mengadakan berbagai kegiatan
lingkungan dengan tujuan untuk menjalin dan mengeratkan
kembali silaturahmi antar masyarakat dan kelompok kami.
Dari kegiatan yang terlaksana, saya mengambil momen
manis dan haru tentang indahnya saling bekerjasama, gotong
123
royong, dan saling mendukung antar warga dan teman-teman. Saya
bangga karena kerukunan bisa terjalin erat antar warga dan
kelompok kami.
Pada minggu ke empat, pengembangan website desa dari
upaya yang dilakukan kelompok saya sudah disepakati di
selesaikan. Langkah selanjutnya adalah mengadakan pelatihan
pengelolaan website desa kepada warga setempat agar website desa
bisa lebih dilengkapi dan di kelola lebih sempurna.
Dari beberapa musyawarah, alhasil kelompok saya sepakat
mengadakan pelatihan website desa di balai desa kepada seluruh
perangkat desa dan BPD. Acara tersebut dilakukan pagi hari di jam
kerja balai desa. Teknisnya, dari perwakilan kelompok ada 1 orang
yang memberikan pelatihan lewat layar dihadapan seluruh
perangkat desa dan BPD kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab.
Acara tersebut berjalan dengan baik dan hasil dari pelatihan
juga sudah dipahami oleh sebagian perangkat desa dan BPD. Dari
hal tersebut, maka proker ini dikatakan sukses karena mendapat
penerus dari kalangan masyarakat setempat dalam prooses
pengembangan website desa.
Dari awal sampai akhir pengelolaan website desa, saya
menemukan banyak pengalaman dan kenangan manis.
Diantaranya; saya memperoleh ilmu baru tentang per-website an,
menambah relasi pertemanan dengan perangkat desa, dan
menambah ke akraban kepada masyarakat dan juga
membangkitkan kepedulian saya pada kondisi desa tersebut.
Memasuki minggu akhir pengabdian, kelompok kami
mengadakan kegiatan berkesan di masyarakat kembali. Dengan
mempertimbangkan beberapa hal, maka tersimpulkan kegiatan
pengajian akbar yang akan dipersiapkan.
Persiapan hampir sama seperti kegiatan sebelumnya, yang
membedakan pada devisi humas yaitu memberikan undangan
pengajian kepada kalangan masyarakat lebih kompleks seperti
semua perangkat desa, warga sekitar posko dan warga bertempat
jauh dari dusun kami yang telah membantu dan direpotkan .
Untuk acara inti, dari kelompok kami mengundang Bapak
Fahril selaku dosen dari institut kami di fakultas syariah. Kala itu,
124
beliau bersenang hati menerima undangan kami dan hadir tepat
waktu sesuai yang jadwal.
Kegiatan dimulai setelah pelaksanaan sholat isya. Tamu
undangan yang hadir diluar dugaan kami, cukup banyak memenuhi
teras dan serambi masjid. Tokoh masyarakat juga ikut membantu
dalam penyambutan tamu undangan yang hadir.
Untuk pengisi pengajian, dari kelompok kami mengundang
mubalig dari kalamgan tenaga pendidik, yaitu Bapak Fahril selaku
dosen Fakultas Syariah di IAIN Ponorogo. Kala itu, beliau
memang dengan senang hati menerima undangan kelompok kami.
Beliau juga hadir tepat waktu diposko sesuai jadwal kegiatan.
Acara berlangsung dengan khidmat. Dimulai pukul 7
malam sampai dengan pukul 10 malam. Semua berjalan lancar
walaupun disertai gerimis hujan kala itu. Ketika acara selesai warga
juga masih ikut membantu pembersihan lokasi dan pengembalian
perlengkapan yang dipinjam.
Kembali dibuat haru dengan momen kebersamaan antar
warga dan kelompok saya. Dari kegiatan ini saya mengambil
pembelajaran kembali. Yaitu perihal perlunya tekad dan semangat
dalam berproses. Walaupun banyak rintang menghadang, selama
tekad dan semangat masih berkobar maka tak ada kata putus asa
didalamnya.
Pada akhirnya, memasuki hari-hari persiapan penutupan
dan kepulangan, kelompok saya mengadakan kegiatan pamitan
kepda tetangga posko dan juga warga-warga yang terlibat selama
proses pengabdian. Kegiatan berjalan dengan suasana haru, sebab
adanya chemistry dan keakraban yang baik antara kelompok saya
dan warga. saya menyaksikan, banyak nasehat yang diutarakan,
tetesan air mata yg jatuh dan peluk yang hadir ketika salam
perpisahan di ucapkan dari kelompok saya.
Namun harus di garis bawahi, bahwa setiap pertemuan
akan ada perpisahan. Karena kehidupan akan terus berjalan dari
satu tempat ke tempat yang lain. Maka dari itu, seberat-beratnya
langkah, tetap lakukanlah. Karena memang ini jalannya.

125
126
BLUMBANG DUSUN PENGABDIANKU
Raul Kurniawan

Diawali dari persiapan pembukaan di dusun atau di balai


Desa Pangkal ,maka itu sebagai tanda dibukanya kuliah pengabdian
masyarakat kpm kelompok 96..Pertama yang saya dapat di awal
pembukaan salah satunya adalah sebaiknya manusia adalah orang
yang bisa memberi manfaat kepada orang lain selain itu sejatinya
konsep dari kuliah pengabdian masyarakat ini juga mengajarkan
kita supaya bisa bersosialisasi dengan baik kepada masyarakat yang
ada di sekitar kita setelah acara selesai dilanjutkan dengan pergi ke
masjid sholat berjamaah dzuhur bersama. Ketika itu saya bertemu
dengan salah satu tokoh ulama kemudian berkenalan dan
bersosialisasi terkait apa saja kira-kira yang bisa kita kontribusi kan
pada masyarakat khususnya di Dusun Blumbang.
Di hari kedua ini saya dan teman-teman disibukkan dengan
beberapa kegiatan seperti giat bersih posko pagi setelah sholat
jamaah subuh kemudian dilanjutkan dengan diawali membuat
jemuran setelah itu setelah itu selesai selanjutnya kegiatan kami
dilanjutkan dengan kegiatan memasang banner baik yang ada di
posko maupun yang ada di depan balai dusun,waktu menjelang
sore kemudian saya sowan ke rumah bapak kepala RT Pak Katlin
kemudian sowan ke rumah bapak Ta'mir masjid Pak Watni dan
Mbah Muji sebagai pemilik rumah posko dari situ saya bermaksud
bersilaturahmi dan mengenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari
kami kuliah pengabdian masyarakat yang berada di Dusun
Blumbang.
Selanjutnya setelah adzan maghrib dilanjutkan dengan
sholat maghrib berjama'ah kemudian makan malam bersama di
posko setelah itu dilanjutkan diskusi dan evaluasi bersama teman-
teman kelompok 96 kuliah pengabdian masyarakat terkait procker
penunjang dan lain sebagainya.
Kemudian dilanjutkan ke hari berikutnya pada hari ini
kegiatan saya adalah jalan pagi di lingkungan dusun kemudian
setelah itu saya persiapan mengikuti seminar pelatihan wesbite
dusun di Kecamatan Sawoo.
127
Di hari selanjutnya diawali dengan shalat subuh berjamaah
di Masjid An-Nur kemudian saya melanjutkan kegiatan bersih
posko bersama teman-teman yang piket di hari itu selanjutnya
pukul 06.30 diadakan agenda senam pagi yang meliputi senam
pinguin gema family dan di akhiri senam aerobik, selanjutnya
setelah selesai senam dilanjutkan mandi pagi dan setelahnya
sarapan pagi bersama di halaman depan setelah itu kegiatan
selanjutnya adalah kegiatan penunjang diisi dengan kegiatan
pengajian majlis ta'lim dan dilanjutkan dengan rutinan yasinan
warga Dusun Blumbang setiap malam jum'at.
Hari berikutnya kegiatan saya diawali dengan shalat subuh
berjamaah dilanjutkan dengan jalan pagi karena dihari ini
menjalankan puasa jadi tidak sarapan kemudian kegiatan saya
selanjutnya adalah kegiatan survei potensi dusun sambil melihat
indahnya pegunungan dusun Pangkal.
Di hari berikutnya saya dan teman-teman mempersiapkan
kegiatan tahunan bersama masyarakat yaitu takbir keliling dan
takbir bersama di masjid dalam rangka memeriahkan hari raya idul
adha 1443 H.
Di hari berikutnya diawali dengan shalat subuh berjamaah
dan persiapan pergi ke masjid untuk menunaikan sholat idul adha
bersama seluruh masyarakat di Dusun Blumbang, setelah selesai
sholat idul adha saya kembali ke posko dan dilanjutkan kegiatan
penyembelihan hewan qurban yang ada di masjid an-nur sampai
waktu menjelang dzuhur, setelah itu saya dan teman teman pulang
ke posko dan ketika akan pulang saya dan teman-teman dikasih
daging qurban oleh warga.
Dihari berikutnya kegiatan kami diawali dengan bersih
posko kemudian selanjutnya adalah bersih bersih bersama
masyarakat di sekitar masjid an-nur kemudian dilanjutkan
pembuatan dan pembaharuan selokan yang ada di samping
posko,dan ketika malamnya dilanjutkan kegiatan rutinan majlis
Dzikrul yang saya laksanakan di rumah Pak Khusnan.
Selanjutnya kegiatan saya adalah bimbel anak-anak sekolah
dasar yang saya lakukan bersama teman teman di posko kemudian

128
setelah selesai dilanjutkan istirahat dan persiapan kegiatan survei
TPQ dan konsultasi terkait membantu mengajar di TPQ.
Di hari selanjutnya saya mengikuti kegiatan masyarakat
kenduri di rumah warga dan setelah itu diadakan kegiatan rapat
dan evaluasi di malam harinya. Kegiatan saya selanjutnya di hari
selasa tanggal 19 Juli 2022 yaitu mengelola website dan membantu
kegiatan di balai dusun dan setelah sholat dzuhur berjamaah
kegiatan saya adalah mengajar majlis ta'lim di masjid an-nur
bersama ustadz yusuf sebagai guru pembimbing Al-Qur'an dan
saya sebagai pengajar ilmu fiqih. Kemudian di hari rabu tanggal 20
juli saya sebagai tim data berangkat ke balai dusun untuk
menginput data kemudian setelah dari balai dusun sorenya saya
mengajar bimbel anak SD di posko bersama teman yang sudah
terjadwal.
Pada minggu ketiga, kegiatan penunjang saya seperti
yasinan dan posyandu masih tetap berjalan, untuk kegiatan
posyandu kali ini ada didusun Pangkal dan Blumbang. Kegiatan
posyandu Lansia dan ibu-ibu juga berjalan dimiggu ketiga ini,
jadwal kagiatan posyandu memang banyak bertepatan diminggu
ketiga ini. Selain itu ada juga kegiatan sosial jum’at bersih dan
senam pagi.di hari minggu ini kegiatannya sama seperti jum’at
bersih biasanya.yang membedakan kali ini adalah untuk senam pagi
kali ini bersama anak-anak dan juga sebagian ibu-ibu dusun.
kegiatan ini menurut saya agak berbeda adalah lebih
memperlihatkan kegiatan KPM pada masyarakat dan lebih
menjalin hubungan yang baik antara peserta KPM dan masyarakat
sekitar.
Selanjutnya Program saya kebanyakan berfokus pada
website, namun saya juga sesekali ikut mengajar di TPQ
dikarenakan pihak TPQ juga meminta kami para lak-laki maupun
sebagian perempuan untuk mengajar seni Hadrah Al Banjari bagi
anak-anak TPQ dan juga mengajar kitab dan al quran di majlis
ta’lim.
Pada minggu ketiga ini, juga merupakan minggu persiapan
untuk pelaksanaan program inti di minggu selanjutnya.
Pengumpulan informasi yang lebih banyak mengenai website,
129
mencari informasi untuk melanjutkan progam dan juga mengisi
kekosongan yang ada dalam website tersebut. Persiapan untuk
kedua proker sudah dikatakan siap 90 persen untuk minggu ini,
mungkin tinggal mencari waktu untuk pematangan di minggu ke
empat.
Kegiatan saya pada minggu ke empat program inti pertama
hampir siap, namun setelah berkoordinasi dengan pihak dusun,
UMKM yang dilibatkan masih terlalu sedikit, akhirnya saya dari
bagian data mengambil beberapa UMKM lagi agar jangkauan dari
program ini dapat lebih diraskan oleh UMKM yang ada. Ada
beberapa UMKM yang diambil untuk memenuhi permintaan dari
pihak dusun sendiri, seperti dua UMKM makanan dan minuman,
UMKM wisata desa, UMKM tambang batu. Akhirnya ada sekitar
delapan sampai sembilan UMKM yang diambil untuk mengikuti
program marketing training dengan nama kegiatan “Seminar
Website Desa” didalam kegiatan seminar tersebut dibahas tentang
tata cara pengelolaan website dan juga tata cara menggunakan
website serta mempublikasikan kepada masyarakat bagaimana
perbedaan pemasaran melalui offline dan online atau melalui media
sosial. Selain itu, juga dijelaskan banyak keuntungan dari
pemasaran digital melalui media sosial ini, hal ini secara lengkap
dipaparkan oleh pemateri yang kebetulan adalah salah satu anggota
kelompok KPM kelompok Multidisiplin 96 yaitu Anafi Muntiah.
Kegiatan Seminar Digital Marketing ini dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 27 Juli 2022.
Pada Minggu kelima sampai minggu keenam kegiatan saya
adalah mempersiapkan proses penutupan KPM di Dusun Pangkal,
penutupan ini hanya untuk Kelompok Multidisiplin 96 yaitu
dengan mengadakan kegiatan pengajian umum dalam rangka
menyambut hut ke 77 indonesia dan sekaligus penutupan kpm di
Dusun Blumbang, sebenarnya kegiatan penutupan itu akan
dilaksanakan oleh 3 kelompok di karenakan adanya salah faham
dari kelompok Mono dan juga kegiatan yang dilaksanakan oleh
pemuda dusun Pangkal. Disela-sela persiapan penutupan dusun
juga mengadakan turnamen Voli se-Desa Pangkal, sebenarnya ini
merupakan salah satu program dari pemuda dan karang taruna
130
dusun. namun, setelah berkoordinasi dengan pemuda dan karang
taruna dusun akhirnya dana ditanggung oleh dusun dan karang
taruna sedangkan kami hanya membantu proses penyelenggaraan
turnamen tersebut.
Turnamen voli ini dilaksanakan mulai tanggal 4-9 Agustus
2022, kegiatan ini sangat mendapatkan sambutan yang baik dari
masyarakat, karena kegiatan ini juga sudah dua tahun vakum
karena adanya pandemi covid-19. Hal ini merupakan momentum
yang tepat untuk mengembalikan Euforia masyarakat dimana voli
sendiri merupakan salah satu asset kebanggaan yang dimiliki dusun
Pangkal. Turnamen ini sendiri diikuti oleh 16 team dari setiap
dusun yang ada, dimana ke 16 team tersebut bermain langsung
secara sistem gugur dan diambil juara satu, dua dan tiga.
Di semifinal yang bermain adalah perwakilan dari dusun
Krambil A vs Krambil B dan satunya ada tuan rumah perwakilan
dari dusun Pangkal vs Blumbang, dimana perwakilan dusun
tersebut merebutkan untuk menuju final dan menjadi juara dan
runner up. Dipertandingan final hanya menyisakan team dari
perwakilan dusun Krambil A yang berhasil mengalahkan
perwakilan Dusun Blumbang. Akhirnya team dari Dusun
Blumbang harus mengakui keunggulan dari team perwakilan dari
dusun Krambil A lewat kemenangan cukup tipis sampai ke set
yang kelima. Kegiatan Sportaiment pun akhirnya selesai dan
menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok multi meskipun berkolaborasi dengan kelompok mono
dan perangkat serta pemuda dusun. Turnamen ini dilaksanakan
hanya di sore sampai terkadang malam hari saja, sedangkan pagi
dan sore hari sebelum berangkat ke lokasi acara kami gunakan
untuk persiapan penutupan yang ada di Dusun Blumbang
khususnya dusun yang kami tempati. Penutupan dilaksanakan pada
hari kamis malam jum’at tanggal 11 Agustus 2022 sekaligus
menjadi kegiatan akhir dari kelompok KPM yang ada di Desa
Pangkal.
Diacara penutupan tersebut kegiatan KPM dihadiri oleh
perangkat dusun dan seluruh masyarakat dusun karena merupakan
acara puncak dari segala kegiatan yang dibawa oleh teman-teman
131
KPM. Kegiatan KPM resmi ditutup oleh kepala dusun Pangkal,
beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada tema-teman
KPM dan berharap bahwa rasa kekeluargaan bisa tetap terjalin
setelah kegiatan KPM selesai. Acara penutupan itu pun juga
ditandai dengan penyerahan kenang-kenangan dari kelompok kami
pada pihak dusun sebagai simbolis bahwa kami pernah KPM di
dusun Pangkal. Setelah acara penutupan selesai kegiatan
dilanjutkan dengan foto-foto dan juga diselingi rangkaian sholawat
dari perwakilan anggota KPM kami, Kegiatan penutupan
mendapat sambutan yang jauh lebih besar dari kegiatan
sebelumnya terbukti dengan banyaknya masyarakat yang hadir,
kegiatan itu pun ditutup dengan Mahalul Qiyam dan acara saling
bermaafan dari setiap anggota kelompok maupun masyarakat
sekitar.
Momen ini adalah salah satu momen yang luar biasa
dimana segala kegiatan telah selesai dan akhirnya harus Kembali
berpisah. Momen ini juga diwarnai dengan tetesan air mata
kesedihan dari setiap anggota, karena jalinan kekeluargaan selama
40 hari lebih akhirnya harus selesai dan terpisahkan hanya karena
waktu. Selama 40 hari kegiatan KPM dampak yang cukup terlihat
adalah terjawabnya harapan masyarakat tentang adanya kegaiatan-
kegiatan yang sudah lama terhenti akibat pandemi, selain itu
masyarakat merasa lebih terbantu dengan adanya pendampingan
dari teman-teman KPM baik bagi anak-anak, remaja dan orang
dewasa baik itu petani, pemilik UMKM dan juga lapisan
masyarakat lainnya. Menurut kami semua lapisan masyarakat dan
semua aspek sudah berhasil kami jangkau dengan cukup baik
meskipun belum secara maksimal. Sebelum pulang kami juga
berpamitan pada setiap RT, kepala Desa, perangkat Desa,
Lembaga Pendidikan yang pernah kami datangi dan terutama
Keluarga Kakek Daris dan juga Nenek Muji yang telah
memberikan tempat tinggal selama 40 hari lebih pada kami.
Kesan saya pribadi dapat dalam 40 hari KPM adalah rasa
saling menghargai dan rasa kekeluargaan yang terjalin baik dari
kelompok Multidisiplin 96 dan juga keluarga Kakek Daris dan jugs

132
Nenek Muji, 40 hari lebih hidup bersama mengajarkan untuk saling
percaya dan harus saling menghargai dan kompak satu sama lain.
Pelajaran yang saya dapat adalah teatplah rendah hati dan
siap dalam segala situasi terutama dalam bermasyarakat, jangan
pernah egois untuk memaksakan kehendak pada orang lain dan
tetaplah belajar peduli terhadap apapun, terus jaga kedisiplinan dan
selalu berdoa sebelum memulai sesuatu.
Terima kasih banyak saya sampaikan kepada semua pihak
yang terlibat, Bapak kepala dusun pak Suprianto dan jajaran
perangkatnya dan terkhusus seluruh teman-teman anggota
Kelompok Multidisiplin 96 dan juga keluarga Kakek Daris dan
juga Nenek Muji semoga selalu diberikan Kesehatan dan panjang
umur untuk semuanya, semoga apa yang telah kita laksanakan
dapat menjadi amalan yang dicintai oleh Allah SWT.

133
SIMFONI KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT
(KPM)
Refdiansyah

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama


Islam Negeri Ponorogo pada tahun 2022 merupakan pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan dengan tampilan yang berbeda dari tahun
lalu akibat dari musibah pandemi Covid-19. Kuliah Pengabdian
Masyarakat kali ini dilaksanakan secara bermukim atau offline yang
bertepatan dengan fenomena pasca pandemi Covid-19. Tentu,
dengan keadaan pasca pandemi di wilayah Indonesia khususnya di
Kabupaten Ponorogo, keberadaan mahasiswa peserta Kuliah
Pengabadian Masyarakat dari Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo diharapkan dapat memberikan spirit dan impact kepada
masyarakat setempat untuk kembali bangkit melalui keterpurukan
selama pandemi.
Wilayah Kabupaten Ponorogo yang memperoleh sentuhan
para mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat terdiri dari lima
kecamatan yaitu, Kecamatan Slahung, Bungkal, Sambit, Ngrayun,
dan Sawo. Dan Kuliah Pengabdian Masyarakat tahun 2022 ini,
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo mengusung konsep mono
disiplin yang dimana konsentrasi kajian ilmu yang diterapkan para
peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat nantinya saat di lapangan
sesuai rumpun ilmu yang dipelajari selama di kampus atau sesuai
dengan jurusannya. Selain itu, ada juga konsep multi disiplin yang
mana fokus kajian ilmu yang akan diterapkan para peserta Kuliah
Pengabdian Masyarakat ketika di lapangan itu berdasarkan
gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang ada.
Mengenai dua konsep diatas antara mono disiplin dan
multi disiplin, saya memilih jenis Kuliah Pengabdian Masyarakat
multi disiplin yang mana fokus kajian ilmu yang akan diterapkan
para peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat ketika di lapangan itu
berdasarkan gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang ada.
Kemudian dari pada itu, berkenaan dengan tema program Kuliah
Pengabdian Masyarakat yang diusung Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat atau LPPM Institut Agama Islam
134
Negeri Ponorogo yakni, “ Menumbuhkan Kepedulian Mahasiswa
dalam Memulihkan Produktifitas dan Kehidupan Masyarakat Pasca
Pandemi “ menunjukkan bahwasannya permasalahan selama masa
pandemic Covid-19 di tahun sebelumnya banyak aset-aset
potensial yang ada dimasyarakat menjadi terhenti, terlebih aset-aset
potensial dibidang perekonomian baik secara lingkup nasional
maupun daerah mengalami gejolak guncangan yang cukup
berpengaruh terhadap roda kehidupan masyarakat. Oleh karena
itu, dalam masa pasca pandemic ini, diperlukannya dorongan dan
motivasi supaya aset-aset yang ada tersebut dapat kembali pulih
seperti sedia kala. Dari kondisi itulah, juga menjadi alasan saya
memilih program Kuliah Pengabdian Masyarakat dengan jenis
multi disiplin.
Pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat dijadwalkan
mulai dari tanggal 04 Juli 2022 sampai dengan 12 Agustus 2022.
Pembukaan Kuliah Pengabdian Masyarakat pada Senin, 04 Juli
2022 oleh LPPM melepas sebanyak 120 kelompok peserta Kuliah
Pengabdian Masyarakat ke lima wilayah di Kabupaten Ponorogo.
Dari 120 kelompok tersebut saya tergabung didalam kelompok 96
yang mendapatkan wilayah bermukim di Kecamatan Sawoo, Desa
Pangkal, Dusun Blumbang. Pembukaan Kuliah Pengabdian
Masyarakat ini, dilakukan serentaak mulai dari kampus, kecamatan,
dan desa masing-masing kelompok.
Acara pembukaan di Desa Pangkal bertempat di Balai
Desa yang diikuti peserta KPM kelompok 94 mono disiplin,
kelompok 95 mono disiplin, dan kelompok 96 multi disiplin, serta
tokoh masyarakat desa. Dalam acara tersebut secara resmi KPM
dibuka oleh dosen pembimbing lapangan dan diterima oleh Kepala
Desa Pangkal, Bapak Muhammad Faizin M.SE dosen Pembimbing
Lapangan, beliau ibu Ulinnaha Nur Faizah, S.Pd selaku dosen
Pembimbing Lapangan, Serta beliau ibu Annisa Dwi Kurniawati,
M.Pd, selaku Dosen yang membimbing kelompok kami yakni 96.
Ketika disana, dijelaskan tentang orientasi Kuliah Pengabdian
Masyarakat baik mono ataupun multi disiplin dan memohon
bimbingan kepada Bapak Suprianto selaku Kepala Desa untuk
mahasiswa KPM. Dan di akhir acara Bapak Suprianto memberikan
135
petuah-petuah nasehat terkait adat istiadat dalam bermasyarakat di
Desa Pangkal.
Setelah acara pembukaan usai, kami peserta KPM kembali
ke posko masing-masing guna membersihkan dan mengatur
tempat bermukim. Untuk kegiatan di hari dan minggu pertama
KPM ini, kami berbagi tugas dalam bersilaturahmi kepada tokoh
masyarakat Desa Pangkal. Tujuan dari silaturahmi ini, bermaksud
memperkenalkan bahwa ada mahasiswa dari IAIN Ponorogo yang
sedang bertugas dalam kegiatan KPM. Sekaligus juga, dalam
kegiatan silaturahmi tersebut untuk menggali potensi-potensi
masyarakat dan bagaimana kebiasaan masyarakat dikehidupan
bermasyarakatnya. Dari kegiatan silaturahmi ini, juga sebagai ajang
memahami letak teritorial desa sehingga mempermudah dalam
membaur dan bermasyarakat di Desa Pangkal kedepannya selama
KPM.
Silaturahmi ini, dimulai ke rumah RT, RW, Sekretaris Desa,
Kamituwo atau Kepala Dusun (Kadus), dan Takmir Masjid
setempat. Dari kegiatan silaturahmi tersebut, saya turut ikut serta
ke rumah Bapak Katelin, selaku RT wilayah Tempel di Dusun
Blumbang. Ketika ada kunjungan ini, Bapak Katelin
menyampaikan aneka keragaman UMKM yang ada disekitar
wilayahnya dan kebanyakan UMKM yang ada itu, keripik tempe,
tas anyaman, tusuk sate, bakso, rinjing dan masih banyak lagi.
Beliau juga mengemukakan kebiasaan keagamaan yang ada di
wilayah Dusun Blumbang masih berjalan dengan baik yaitu,
rutinan yasinan jama’ah bapak-bapak dan ibu-ibu, dzikrul ghofilin,
dzibaan, barzanji dan juga hadroh.
Silaturahmi dari kediaman Bapak Katelin tersebut
dilanjutkan ke rumah Bapak Wateni , sebagai Tokoh Agama di
lingkungan desa. Dalam silaturahmi di rumah Bapak Wateni, beliau
menceritakan perjuangan kerasnya mensyiarkan agama Islam
dilingkungan tempat tinggalnya dan juga sedikit bercerita asal
muasal desa itu dinamakan Blumbang. Ketika, rombongan
perwakilan kelompok 96 mengungkapkan gambaran program
utama yang dibawa melihat dari potensi alam di Desa Blumbang

136
yang membutuhkan inovasi dalam pengolahannya, beliau Bapak
Suprianto sangat mendukung terlaksananya program itu.
Berikutnya, disambung silaturahmi ke rumah Bapak
Husnan yang ternyata merupakan orang dibalik layar dalam
membangun agama di desa Blumbang tersebut. Beliau Bapak
Tenan menyebutkan jika ada program apapun dari mahasiswa
KPM yang bertujuan untuk memajukan desa, akan selalu didukung
penuh. Begitu ujarnya ketika gagasan umum program yang rencana
akan diusung dari kelompok 96. Dari rumah Bapak Husnan,
kamipun berlanjut meneruskan silaturahmi ke rumah Ibu ana, yang
mana beliau sangat menanti kehadiran anak-anak KPM demi turut
serta memberi warna dalam pendidikan keagamaan di TPA/TPQ
lingkungan Desa.
Di minggu pertama KPM, kelompok 96 disamping masih
beradaptasi dilingkungan yang baru melangsungkan kunjungan
industri perumahan pembuat kerajinan tusuk sate. Industri yang
dikunjungi yang disebutkan di atas adalah milik salah satu warga
yang tidak jauh dari posko. kesehariannya selain memproduksi
tusuk sate beliau juga menanam jagung, dan memelihara dari
kambing. Bapak tersebut mengatakan bahwasanya dia hanya
membuat tusuk sate mentahan, dengan artian hanya sampe tahap
lidi, dan beliau mengatakan setiap perkilo hanya dihargai Rp 9.000.
Kemudian setelah di beli oleh pemborong di kota lanjut ke tahap
peruncingan lalu baru kemudian dijual kepasar-pasar. Sedangkan
dari kami kelompok 96 berinisatif untuk membantu dalam segi
pengemasan, dan setelah mendengar hal tersebut yang untuk harga
mesin peruncingnya bisa sampai 80 jt, akhirnya kami mengurung
niat tersebut karena keterbatasan biyaya.
Minggu pertama, masa KPM pemerintah desa mengadakan
pelatihan website desa di kantor kecamatan, dan saya andil dalam
kegiatan seminar tersebut, yang turut dihadiri oleh para lurah dari
masing-masing desa. Inti dari seminar tersebut yang dipipmpin
oleh KOMINFO ialah dengan tujuan seluruh masyarakat desa
Sawoo agar tidak gaptek serta bersama membangun website desa
demi memudahkan para masyarakat dalam mengurus surat-surat,
diselah penjelasan para KOMINFO, pak Suprianto berusaha
137
menjelaskan keluh kesah dalam mengajak masyarakat untuk
membangun website desa. Padahal hal tersebut dari masyarakat
dan untuk masyarakat, namun tetap saja pak Suprianto tidak luput
dari cibiran para masyarakat. Justru cibiran tersebut dijadikan
sebagai batu loncatan buat diri saya agar menjadi insan yang lebih
baik lagi dan berguna bagi masyarakat, ujar pak Suprianto.
Program KPM yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha
1443 H, maka kami peserta KPM menunaikan sholat sunnah Idul
Adha bersama masyarakat di Masjid An-Nur. Suatu hal yang
berbeda mestinya, bagi kami yang biasanya melaksanakan sholat di
hari raya bersama keluarga namun, saat itu bersama keluarga baru
yakni, kelompok 96 bersama warga desa. Di waktu hari raya Idul
Adha itu yang identik dengan olahan daging kurban, kami bersama
bapak lurah pun mengolah daging kurban menjadi sate. Situasi
yang seperti ini, menghangatkan suasana hari raya dan melebur
bagaikan keluarga besar yang sedaang berkumpul di hari raya.
Memasuki minggu ke dua KPM, kami sudah terjun ke
TPA/TPQ yang ada di wilayah Desa, bahkan dari minggu pertama
kami sudah mencari dan mengajarkan anak-anak di Desa
Blumbang sekitarnya. TPA/TPQ yang kami ampu ada tiga bahkan
lebih TPA/TPQ . Oleh sebab itu, dibuatlah jadwal delegassi
pengajar di tiap-tiap TPA/TPQ tersebut. Tidak hanya TPA/TPQ
kami juga mengajar bimbel untuk anak-anak di Desa Blumbang
yang diadakan setiap hari kecuali hari ahad, dan mata pelajaran
yang kami ajarkan melainkan, bahasa inggris dikarenakan mereka
tidak mendapatkan mapel tersebut di sekolah, dan mapel-mapel
lainnya serta mengarahkam mereka ketika mengerjakan tugas
sekolah.
Di hari selanjutnya kegiatan yang kami lakukan adalah
membimbing anak-anak belajar atau bisa disebut bimbel. Kelas
diadakan pada pukul 15.00 WIB. Setelah mengajar, kami menilai
kegiatan hari itu dan mengadakan briefing untuk hari berikutnya. Di
antara banyak kegiatan, kami telah memilih situs desa sebagai item
pekerjaan inti kelompok kami. Latar belakang kami memilih
website desa sebagai program kerja inti karena kepala desa
meminta kami untuk mengelolanya secara langsung. Situs tersebut
138
belum mengalami perkembangan yang signifikan, sehingga perlu
digarap.
Saat mengembangkan situs web, kami membagi menjadi
tiga tim, tim dokumentasi, tim jurnalistik, dan tim data. Tim
kamera bertugas mencari data terkait Desa Pangkal, yang
kemudian diolah oleh tim berita untuk digunakan dalam artikel.
Setelah tim jurnalistik menyelesaikan artikel, data tim data
mengunggahnya ke website desa.
Alhamdulillah hari ke-hari Akses untuk membaur dan
bermasyarakat di Desa Blumbang semakin terbuka dari
keikutsertaan mahasiswa dalam pembahasan banyak hal, seperti
rapat pengajian rutin bersama warga, rapat mebahas acara 1
muharam, rapat membahas HUT RI ke 77 tahun dan masih
banyak lagi, Berdasarkan hasil musyawarah delegasi rapat perdana
tersebut, kami peserta KPM melakukan diskusi untuk ikut andil
memeriahkan acara semaraak peringatan HUT RI ke 77 tahun.
Setiap minggu di adakannya kegiatan keagamaan yasinan
rutinan jama’ah bapak-bapak dan kalau ibu-ibu biasanya hadroh.
Setiap pertemuan baik itu formal mau pun tidak di wilayah
Blumbang, kami juga diberi kesempatan mahasiswa KPM untuk
berinteraksi dan bermasyarakat supaya lebih bisa membaur
menjadi bagian masyarakat setempat. Kegiatan rutinan yasinan ini
bisa dibilang rutin setiap malam jum’at bahkan dalam sehari bisa 2
sampai 3 rumah yang mengadakan yasinan, selamatan, sholawatan
dan lain-lain. Namun hal tersebut membuat kami semakin akrab
dan terasa betul kehangatan antara warga dengan kelompok 96,
yang kami sudah dianggap sebagai anak sendiri, ujar warga sendiri.
Bahkan ada disuatu perkumpulan kami ditanya, adakah keluh-
kesah selama di desa kami? tanya salah satu warga, dan kami jujur
sering terkendala dari segi air. Spontan para warga menawarkan
kamar mandi jikalau di posko sedang kendala air. Kurang lebih
begitu tiki-taka Keharmonisan kami selaku anaka KPM dengan
para warga dalam sebuah acara yasinan maupun berbagai
kumpulan baik resmi maupun tidak resmi.
Memasuki minggu ke-dua tidak hanya kegiatan mengajar di
TPA/TPQ, membuat website desa, dan bimbel saja. Kami
139
kelompok KPM mengirimkan perwakilan dalam gerakan posyandu
lansia yang bertepatan di Balai Desa. Gerakan program posyandu
lansia ini merupakan program rutinan untuk memberikan layan
gratis kepada warga lanjut usia guna check up kesehatannya.
Program posyandu lansia untuk wilayah Dusun Blumbang ini, saya
termasuk kedalam salah satu perwakilan mahasiswa KPM yang
membantu tugas kader-kader posyandu mengondisikan warga
lanjut usia mulai dari proses pendaftaran dan pendataan umum
bagi kepentingan administrasi. Selama kegiatan posyandu
berlangsung, saya merasa kesabaran dan ketelatenan harus dimiliki
para petugas posyandu dalam menghadapi warga desa yang lanjut
usia.
Pada minggu kedua, Kami bersama Bu Anna membuat
sebuah event yang biasanya rutin dilaksanakan setahun sekali
dalam rangka memuliakan idul adha. Adapun rangkaian yang
diadakan seperti, estafet ayat, tebak nama-nama nabi, dongeng
tentang asal mula idul adha, dan masih banyak lagi. Alhamdulillah
event berjalan dengan lancar tampa ada halangan apapun, para
anak-anak merasa senang dan semua rata mendapatkan hadiah.
Selanjutnya, masih di minggu kedua pak Suprianto
menyuruh kami agar bisa membantu-bantu para petugas kesehatan
dalam memosyandu para lansia. Setelah saya sampai di sana, saya
berinisiatif mengambil beberapa gambar dengan tujuan untuk di
uplod untuk mengisi artikel website desa Blumbang. Ada salah satu
dari petugas kesehatan tersebut menyuruh saya untuk membantu
mengisi identitas seluruh masyarakat Blumbang untuk di share di
salah satu forum yang ada di website desa, meliputi nama, tempat
tanggal lahir, asal daerah, beserta nama ibu. Lumayan memakan
waktu dengan keterbatasan waktu namun ada salah satu teman
saya yang membantu saya. Alhamdulillah, tugas tersebut selesai
dalam jangka waktu 3 hari dengan jumlah 6000 jiwa dan ibu
kesehatan tersebut sangat senang, dan mengucapkan terimakasih.
Berlajut, masuk minggu ke tiga, kami mahasiswa KPM
“ngopi bareng” dengan organisasi pemuda “karang taruna” desa
terkhusus yang berada di wilayah bagian tengah Desa Blumbang.
“Paguyuban Pemuda pemudi Blumbang” itulah sebutan karang
140
taruna daerah Desa Blumbang. Ngopi bareng mahasiswa KPM
bersama anggota Paguyuban Pemuda Muda Blumbang
dilaksanakan di rumah salah satu anggota karang taruna.
Paguyuban Pemuda Blumbang mempunyai misi merekatkan
interaksi dan mengakrabkan pemuda dengan warga pendatang
yakni, mahasiswa KPM. Selain daripada itu, mahsiswa KPM dan
pemuda dapat bersinergi saling membantu mensukseskan program
karang taruna maupun program dari KPM.
Kembali pada minggu ke tiga, kami melakukan survei
potensi alam di hutan pinus tunggar dan kunjungan terhadap
UMKM yang ada di Dusun Blumbang. Saya selaku tim vidiografi
dan jurnalistik kerap melakukan diskusi tentang kemana arah dan
tujuan, dan membagi setiap divisi di setiap kelompok dengan
tujuan cepat dan intensif. kunjungan industri yang saya datangi
pertama yakni pembuatan Lidi, anyaman tas, dan dilanjut keripik
tempe. Sembari kami mewawancara pemilik bisnis, kami turut
membantu dalam pembuatan dari awal sampai finishing, dan
menurut kami itu merupakan ilmu yang tidak kami dapat di bangku
kuliah. Sangat terasa kehangatan dan membekas canda tawa dihari
itu, bahkan si pemilik kerajinan menyugguhkan kelapa yang masih
fresh dipetik dari pokoknya kemudian disantap di cuaca yang tidak
terlalu panas. Salah satu warga mengatakan dengan bahasa jawa
yang artinya, jangan kapok main kesini nak, tapi ya adanya Cuma
ini,nanti kalo sudah nggak disini lagi jangan lupa dengan kami-kami
ini intinya jangan putus tali silaturahmi, langsung seketika hati saya
sesak dan mata saya hampir berkaca-kaca sangking hangatnya
sambutan tersebut bahkan saya enggan berpisah dengan orang-
orang di daerah tersebut. Selepas dari keripik tempe kami pulang
ke posko untuk segera menyantap hidangan dan segera
malaksanakan sholat berjama’ah di masjid.
Minggu ke tiga ini, anggota KPM Selain disibukkan dengan
pembuatan website desa kami juga turut andil dalam pembuatan
mushola yang bertempatan lumayan jauh dari posko. Namun hal
tersebut sangat kami nantikan,selain hubungan antar kami dengan
masyarakat berjalan dengan lancar, pahala yang kami dapat dari
membuat tempat ibadah tersebut insyaallah akan menjadi amal
141
jariyah. Selanjutnya kami lanjut melakukan musyawarah dengan
kelompok 94 dan 95 guna membahas acara memeringati Hari
Ulang Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 tahun yang
diselenggarakan oleh karang taruna desa Blumbang yang
mengambil tema tentang sport dengan nama kegiatan “Turnamen
Kades Cup”. Untuk acara tersebuat kelompok 94,95, dan 96 semua
turut andil dalam kegiatan tersebut dan semua mendapatkan bagian
mulai dari hakim garis, anak bola, papan sekor, parkir,
dokumentasi, stand bazar, dan tak lupa bagian kesehatan.
Minggu ke empat pelaksanaan KPM kami melakukan
musyawarah bersama ibu-ibu terkait acara khotmil qur’an, intinya
kami dipasrahi oleh warga untuk mengatur jalannya acara, dan jika
membutuhkan bantuan seperti memasak untuk acara, para ibu-ibu
sangat bersedia. Di tengah hiruk-piruknya membahas acara yang
akan diselenggarakan esok hari,kami turut mengikuti pelatihan reog
dan malamnya dilanjut dengan istigoshah Bersama PSHT Terate.
Disamping menjalankan kunjungan industri, dalam
menyambut tahun baru Islam 1444 Hijriyah di masa minggu ke
empat KPM maka, dalam rangka menyambut tahun baru, kami
mengadakan khotmil Qur’an yang sudah kami rencanakan kemarin
hari. Masih di momentum tahun baru Islam, yang masuk di
minggu ke lima KPM IAIN Ponorogo 2022 kami kelompok KPM
96 bersama masyarakat setempat menyelenggarakan acara santunan
anak yatim, dan dilanjutkan dengan sholawatan yang bertempat di
rumah mas jaka.
Keesokan harinya kami diajak oleh bapak Suprianto untuk
sejenak merefresh sembari melihat potensi alam yang ada di daerah
Sawoo yakni kali keledung kelenteng. Ketika disana, kami
menyempatkan untuk berfoto bareng pak lurah, sambil menghirup
udara segar yang jarang kami dapati ketika berada di kota
Ponorogo. Udaranya tidak terlalu panas, namun harus lebih
berhati-hati karena medannya penurunan dan mendaki. Kami
membutuhkan kurang lebih 12 menit untuk sampai ke kali
tersebut. Banyak sekali bapak-bapak yang memancing disana, dan
saya mencoba untuk memancing dan alhamdulillah saya
mendapatkan 9 ikan namun saya berikan kepada bapak yang saya
142
pinjam pancingannya. Setelah matahari sejajar diatas kepala, kami
menyegerakan untuk naik ke atas dan pak lurah menraktir kami
kelapa muda dan snack. Pada minggu ini, kami bersama Karang
Taruna juga melakukan Technical Meeting dalam event Kades Cup
atau Turnamen Voli. Pada hari Jumat, 05 Agustus 2022, kami
diundang dalam acara Pengajian di kediaman Mas Jaka salah satu
pemuda Desa Pangkal. Pengajian tersebut cukup meriah dengan
berbagai kegiatan di dalamnya seperti pembacaan surat-surat
pendek oleh anak-anak TPA/TPQ, penampilan kesenian hadroh
oleh ibu-ibu, santunan anak yatim, dan pengajian akbar dengan
mubaligh Gus Badar dari Trenggalek. Dalam pengajian tersebut
juga diselingi dengan sholawat Nabi dan penampilan tari sufi.
Kemudian pada hari Sabtu, 06 Agustus 2022 dilaksanakan
pembukaan Kades Cup di lapangan dusun Pangkal yang dihadiri
dan dibuka langsung oleh Bapak Suprianto selaku Kepala Desa
Pangkal.
Pada minggu keenam, kami masih menjadi kepanitiaan
Kades Cup. Disamping menjadi panitia event Kades Cup ini, kami
juga mengadakan pengajian umum dalam rangka memperingati
hari kemerdekaan sekaligus penutupan Kuliah Pengabdian
Masyarakat. Pengajian umum ini dilaksanakan pada tanggal 11
Agustus 2022.Dalam acara pengajian umum ini kami mengundang
Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua RT, Sesepuh Desa, Karang
Taruna, dan Masyarakat. Pengajian umum ini diadakan di Masjid
An-Nur dengan mubaligh Bapak Fahril Umaroh. Beliau
merupakan dosen Fakultas Syariah IAIN Ponorogo. Pengajian
Umum yang kami adakan ini mendapat respon yang begitu positif
dari masyarakat bahkan tamu yang datang pun juga lebih banyak
dari perkiraan sehingga membuat kami merasa bangga sudah
ditempatkan ditempat yang tepat dalam melaksanakan Kuliah
Pengabdian Masyarakat ini. Dalam pengajian umum ini juga
menampilkan kesenian hadroh. Kemudian keesokan harinya, pada
tanggal 12 Agustus 2022 kami melaksanakan penutupan Kuliah
Pengabdian Masyarakat di Kantor Desa Pangkal. Penutupan ini
dilaksanakan oleh tiga kelompok yakni kelompok 94, kelompok 95
dan kelompok 96. Dalam acara penutupan ini kami juga
143
memberikan cideramata sebagai bentuk terimakasih kami kepada
Desa Pangkal yang sudah menyambut dan menerima kehadiran
kami dengan baik dan ramah. Penutupan ini kami laksanakan
sekitar pukul 10.00 pagi yang dihadiri oleh perwakilan Dosen
Pembimbing Lapangan, Kepala Desa, dan tiga kelompok Kuliah
Pengabdian Masyarakat di Desa Pangkal. Pada acara penutupan ini
Bapak Suprianto menuturkan bahwa “perpisahan ini adalah jalan
untuk membuka silahturahmi”. Setelah penutupan selesai, kami
kembali melanjutkan kegiatan Kades Cup, dimana puncak acaranya
pada tanggal 13 Agustus 2022. Pada puncak acara Kades Cup
cukup meriah dengan berbagai penghargaan yang diberikan. Salah
satunya penghargaan yang diberikan kepada supporter terbaik.
Setelah event Kades Cup ini selesai, kami kemudian mulai
berpamitan kepada masyarakat sekaligus berterimakasih atas
perhatian yang sudah diberikan selama ini. Dalam momen
berpamitan ini, diwarnai dengan tangisan kesedihan sebab
silahturahmi kekeluargaan yang sudah terjalin selama kurang lebih
40 hari harus berakhir dengan perpisahan. Kita harus kembali ke
kampus untuk melanjutkan pendidikan. Dampak yang kami
berikan dalam kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat di Desa
Pangkal khususnya di dukuh Blumbang ini mungkin tidak begitu
besar tetapi sudah sedikit mewujudkan harapan masyarakat
terhadap kegiatan-kegiatan yang terhenti selama pandemi akhirnya
kembali dapat dihidupkan lagi.
Kesan saya selama melaksanakan Kuliah Pengabdian
Masyarakat di Desa Pangkal ini adalah sangat merasa senang dan
nyaman. Alasannya adalah karena masyarakatnya yang begitu
ramah dan hangat menerima kehadiran kami di desanya. Bahkan
menganggap kami adalah anak mereka sendiri. Kuliah Pengabdian
Masyarakat di Desa Pangkal ini mengajarkan kami arti menghargai,
arti peduli, dan arti saling berbagi. Meskipun label kami adalah
seorang mahasiswa tetapi pada saat kami terjun di masyarakat kami
juga salah satu dari masyarakat tersebut. Pesan saya adalah tetaplah
menjadi masyarakat yang ramah dan penuh hangat. Kesan saya
selama melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat di Desa
Pangkal ini adalah sangat merasa senang dan nyaman. Alasannya
144
adalah karena masyarakatnya yang begitu ramah dan hangat
menerima kehadiran kami di desanya. Bahkan menganggap kami
adalah anak mereka sendiri, dan semoga tali silahturahmi ini tetap
terjaga sampai kapanpun. Saya ucapkan banyak terimakasih untuk
semua pihak yang terlibat dalam kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat kami semoga Allah SWT, melindungi kita semua
aamiin.

145
KEGIATAN KPM DI DUSUN BLUMBANG DESA
PANGKAL
Rodhatul Alawiyah Ash Shodiq
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan sebuah
kegiatan wajib yang diadakan oleh pihak Institut Iain Ponorogo
untuk seluruh mahasiswa semester akhir, dimana kegiatan tersebut
merupakan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan KPM IAIN
Ponorogo ini yaitu kegiatan wajib yang sudah ada dari dulu. KPM
tahun 2022 ini merupakan kegiatan KPM yang dilaksanakan
setelah adanya Covid-19. Oleh karena itu KPM tahun 2022
mengangkat sebuah tema yaitu “ Menumbuhkan kepedulian
mahasiswa dalam memulihkan produktivitas dan kehidupan
masyarakat pasca pandemi”. KPM 2022 kali ini dibagi menjadi 120
kelompok yang tersebar di beberapa daerah dalam lima kecamatan
di kabupaten Ponorogo, adapun daerah yang digunakan kampus
untuk kegiatan KPM ini yaitu di Kecamatan Sawoo, Kecamatan
Bungkal, Kecamatan Slahung, Kecamatan Sambit, Kecamatan
Ngrayun.
KPM (kuliah pengabdian masyarakat) ini dilakukan mulai
tanggal 04 Juli 2022 hingga 12 Agustus 2022. KPM ini terbagi
menjadi dua jenis yaitu Mono dan Multi, untuk mono dimana
kegiatan tersebut nantinya akan fokus kepada bidang atau keahlian
masing-masing jurusan kita ambil contoh ketika mahasiswa jurusan
PGMI mengambil KPM tipe mono maka dikegiatan KPM yang
akan dilakukan hanya terfokus pada penunjang kegiatan sekolah
dikarenakan PGMI merupakan (Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah) jadi permasalahan yang diambil dari daerah yang
ditempati tersebut akan terjun langsung dilingkup SD atau MI yang
ditempati.
KPM (Kuliah pengabdian masyarakat) tipe Multi didalam
kelompok KPM yang sudah terbagi akan terdapat berbagai macam
jurusan dari fakultas yang berbeda dari jumlah 21 kemungkinan
setiap jurusan akan diambil 2-3 orang, mulai dari jurusan PGMI,
PAI, MPI, Tadris IPS, ES, HES, IAT, Perbankan, dsb. Untuk tipe
multi ini KPM yang mencakup seluruh kegiatan masyarakat yang
ada di desa. Dimana kegiatan KPM akan terfokus dalam
146
permasalahan desa tersebut tidak hanya fokus dalam bidang atau
jurusan masing-masing. Untuk tipe KPM yang saya pilih yaitu
multi, alhamdulillah saya masuk dalam kelompok KPM 96 Multi
Disiplin, kelompok yang sangat amat menyenangkan dan sudah
seperti keluarga sendiri.
Dusun Blumbang, Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo,
Kabupaten Ponorogo, Desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa
yaitu Bapak Suprianto, beliau sudah menjalani tugas sebagai kepala
desa selama dua periode. Desa yang menjadi saksi bisu 40 hari
perjalanan pengabdian kami untuk Negeri. Untuk saya pribadi yang
hampir 21 tahun hidup di hiruk pikuknya Kota Ngawi, dan
disatukan dalam satu rumah dengan teman-teman mahasiswa
lainnya dari berbagai jurusan mulai dari Fakultas Tarbiyah, Febi
hingga Fasya selama 4 minggu lebih. Dari Kegiatan KPM (Kuliah
Pengabdian Masyarakat) ini membawa banyak sekali pengalaman,
kenangan, dan beberapa kegiatan yang tidak pernah saya
bayangkan sebelumnya.
Di Desa Pangkal ini, kelompok kami mendapatkan tempat
tinggal di daerah Dusun Blumbung tepatnya di rumah Mbah Muji
dan Mbah Daris. Rumah yang kami tinggali merupakan rumah
anak beliau yang ditinggal, kembali membicarakan rumah yang
kami tinggali rumah tersebut sangat nyaman dan luas. Fasilitas dari
rumah tersebut juga sudah sangat memadai mulai dari kamar
mandi yang sudah menggunakan sower dan bak mandi, kemudian
juga ada kulkas dan 2 kamar yang lumayan luas.
Selama 40 hari saya KPM di Dusun Blumbang, saya dan rekan-
rekan KPM 96 Multi Disiplin mengadakan program inti yaitu
Pengembangan Website desa. Tetapi untuk kali ini saya akan
membahasan tentang kegiatan penunjang yang saya dan rekan-
rekan mahasiswa laksanakan antara lain yaitu kegiatan Hadroh
rutinan ibu-ibu di sekitar posko KPM 96 Dusun Blumbang
tersebut terdapat 2 grup hadroh. Sebelum membahas hadroh ibu-
ibu di lingkungan posko, alangkah baiknya kita mengetahui apasih
kegiatan hadroh. Hadroh sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad
Shallallahu’ alaihi wa sallam. Hadroh merupakan kesenian
tradisional yang memadukan tabuhan, sholawatan dan tari secara
147
spesifik, hadroh merupakan nama alat musik yang terdiri dari
empat buah terebang dan satu buah gendang.
Hadroh saat ini masih berkembang di beberapa daerah seiring
berkembangnya musik marawis. Seperti di Dusun Blumbang, Desa
Pangkal, Kecamatan Sawoo. Para pemuda pemudi ibu-ibu Dusun
Blumbang saat ini aktif dalam bermain musik hadroh atau marawis
modern. Latihan rutin pun dilakukan demi terciptanya alunan
musik yang baik dan menjadi kegiatan positif bagi para pemuda
pemudi bahkan ibu-ibu Dusun setempat. Hadroh tak jarang
menjadi penghibur dalam setiap hajatan seperti tasyakuran,
pernikahan dan lain sebagainya. Tidak hanya masyarakat yang
melakukan rutinan hadroh tersebut saya dan rekan-rekan
mahasiswi lainnya juga mengikuti kegiatan rutinan tersebut mulai
dari vocal, hingga rebana. Bahkan kami juga diperintahkan untuk
melatih anak-anak disekeliling posko tempat kami tinggali.
Minggu pertama, kelompok kami melakukan kegiatan
penunjang seperti hadroh ibu-ibu, pemuda-pemudi, bersih-bersih
lingkungan sekitar posko dan juga kami berkunjung ke rumah-
rumah warga untuk bersosialisasi agar lebih akrab dengan warga
diminggu pertama, sambutan warga disana juga sangat ramah.
Sehari setelah kelompok kami kerumah masyarakat hari ke 2 saya
dan teman-tema sudah mulai melakukan proker seperti mengajar
bimbel, mengisi kegiatan mengaji di masjid rutinitas itu kami
kerjakan setiap sore hari. Khusus untuk rutianan hadroh ibu-ibu
dilakukan di malam hari. Karna bertepatan dengan Hari Raya Idul
Adha 1444 H saya dan mahasiswa lainnya membantu masyarakat
menyembeleh hewan kurban, dikarenakan banyaknya masjid yang
menyalurkan hewan kurban dari 21 mahasiswa yang KPM di Desa
Pangkal dibagi menjadi 3 tim. Dalam 3 tim tersebut saya dan liam
teman saya yaitu Vivi, Ojon, Ilham, Devit dan Aina diamanahi
untuk melakukan pendataan disetiap Desa Pangkal yang
melakukan kurban jadi dalam kegiatan ini kami membuat sebuah
lembar kertas dimana kertas tersebut nanti diisi siapa yang
melakukan kurban dan jenis hewan kurbannya.
Minggu kedua, semua aktivitas yang berkaitan dengan proker
inti berjalan sesuai dengan bidang masing-masing. Dikarenakan
148
proker inti kami yaitu pengembangan Website maka di dalam
pengelolaan website tersebut diperlukan tiga bidang antara lain data,
jurnalistik, dan vidiografi. Dimulai dari jam 08.00-12.30 tim data
melakukan kegiatannya di kantor Desa Pangkal tidak hanya
mengerjakan data website namun, juga membantu bapak ibuk
dalam melakukan pelayanan Desa seperti Posyandu, posbindu,
posyandu lansia dan BLT (Bantuan Langsung Tunai) untuk 2
bidang lainnya seperti Jurnalistik dan Vidiografi bekerja secara
bersamaan dimana nanti bidang jurnalistik akan menulis atau
membuat narasi tentang UMKM atau Wisata alam yang ada, untuk
vidiografi hanya mendokumentasikan, dalam kegiatan tersebut
jurnalistik terdiri dari 7 orang dibagi lagi menjadi 2 tim. Tim 1
Jurnalistik terdiri dari Ojon, Ilham dan Devit, untuk tim 2
jurnalistik yaitu Eko, Windi dan Agus. Kemudian untuk Vidiografi
juga sama dalam 1 kelompok akan dibagi menjadi 2 tim. Tim 1
vidiografi yaitu Tasya, Refdi, Nita dan tim 2 vidiografi yaitu Odha,
Rasyid dan Vivi. kemudian lanjut dengan kegiatan sore mulai dari
jam 15.00-16.30 kegiatan bimbel ada juga yang berkegiatan
mengajar ngaji di TPQ untuk jam kegiatan sama dengan kegiatan
bimbel. Tidak hanya mengajar ngaji namun juga melatih anak-anak
di desa untuk hadroh.
Minggu ketiga, rutinitas membantu masyarakat membersihkan
lingkungan desa dan masjid, untuk tim jurnalistik dan vidiografi
melanjutkan kegiatan survei UMKM dan survei potensi alam yang
ada disekitar desa mulai dari umkm tusuk sate, anyaman, tas
jenjeng, pertambangan, kripik tempe, rempeyek, kue Cucur hingga
umkm pentol jadul. Respon yang diberikan masyarakar ketika saya
dan mahasiswa lainnya datang sangat amat baik ketika kami pamit
ke posko dibawakan buah tangan untuk saya dan teman-teman
makan diposko. Dilanjutkan dengan kegiatan sore yaitu bimbel,
mengajar, ngaji dan melatih hadroh. Untuk kegiatan mingguan
setiap malamnya yaitu yasinan, rutinan hadroh. Memperingati
Tahun Baru Islam saya dan anggota KPM 96 lainnya mengadak
khataman qur’an dan syukuran di masjid tidak hanya dari kami saja
yang memeriahkan acara tersebut dari masyarakat juga ikut andil
dalam acara itu, untuk ibu-ibu dan teman-teman mahasiswa
149
membantu memasak masakan yang akan dihidangkan mulai dari
ayam panggang, lalapan dsb. Bukan hanya masak saja namun juga
melakukan semakan qur’an dimasjid yang dibuka oleh Abah Yusuf
semakan tersebut dilakukan secara bergantian sekiranya luang saya
dan teman-teman ada yang mengaji di masjid dan membantu ibu-
ibu memasak. 19.30 ba’da isya kegiatan selanjutnya yaitu syukuran
dimana syukuran tersebut mengundang seluruh warga, selesai doa
saya dan rekan-rekan yang lain mempersembahkan hadroh setelah
penampilan hadroh selesai kami langsung bergegas untuk bersih-
bersih masjid.
Minggu keempat kegiatan rutinan mengajar dan lain-lain
tetap kami laksanakan sekaligus diminggu ini kami sibuk dengan
persiapan kades cup, penutupan, dan sowan-sowan kemasyarakat.
Diakrenakan setiap tahunnya dari desa sendiri mengadakan kades
cup maka dari kami mahasiswa KPM untuk andil dalam
memeriahkan acara tersebut. Kades Cup sebuah kegiatan desa
dimana kegiatan tersebut berupa kegiatan perlombaan untuk
perlombaan yang dilakukan yaitu lomba voli dengan 16 tim yang
mendaftarkan. Kades cup Desa Pangkal diadakan mulai dari
tanggal 06-13 Agustus 2022 alhamdulilah saya senang dan bahagia
bisa ikut serta dalam kepanitian tersebut saya diamanahi untuk
menjadi panitia dokumentasi dalam bidang tersebut, tidak hanya
mendokumentasikan setiap perlombaan berlangsung namun juga
membuat pamvlet pertandingan setiap harinya. Begitupun dari
kelompok kami yang mengadakan penutupan sekaligus pengajian
kecil-kecilan di desa untuk lokasinya bertepatan di halaman masjid
An-nur dengan ceramah yang disampaikan oleh Bapak. Fahril
selaku dosen Iain Ponorogo bukan hanya ceramah saja juga ada
penampilan yang dibawakan oleh kami kelompok KPM 96
sholawat hadroh sebagai pelengkap. Saat hari yang kami nanti-
nanti pun tiba tepat pada tanggal 30 Juli 2022 acara dimulai,
perasaan saya ketika itu campur aduk, dek-dekan, cemas
bercampur jadi satu, paranoit pun muncul, pikiran saya hanya satu
kala itu saya takut acara tidak sesuai dengan konsep yang sudah
direncanakan. Sesampainya di lokasi halaman masjid annur semua
yang ada dibenak tentang kecemasan saya hilang ketika melihat
150
antusias dari teman-teman dan masyarakat yang hadir. Acara pun
dimulai dan semua undangan hadir pada acara itu.
Pada tanggal 31 Juli 2022 saya dan teman-teman kelompok
kami KPM 96 Multi Disiplin juga melakukan kegiatan silahturahmi
ke posko-posko kelompok lain, yang pertama kami kunjungi yaitu
kelompok 98 didaerah Tumpak Pelem, Kec. Sawoo, Kab.
Ponorogo, disana kami sekelompok disambut dengan hangat kami
di suguhi berbagai macam minuman dan makanan. Kemudian
silahturahmi kedua di kelompok 105 kami disana juga disuguhi
bebrbagai macam jajanan hingga teman saya Ojon diberikan
makan siang yaitu soto. Kemudian silahturahmi ketiga ke
kelompok 94 kami disana hingga petang hampir magrib disana
kami juga disuguhi berbagai macam jajanan mulai dari pisang
goreng hingga es marjan. Tidak hanya ngobrol tukar cerita kita juga
melakukan sesi foto bersama. Setiap hari nya posko kami hampir
selalu kedatangan tamu dari berbagai macam kelompok,
terimakasih untuk teman-teman kelompok KPM lainnya yang
sudah berkunjung ke posko kami. Kegiatan silahturahmi seperti
seru sekali namun sangat disayangkan tidak semuanya kami
kunjungi dikarenakan medannya yang amat susah, dan dari
kelompok kami juga memimalisir resiko.
Pada tanggal 08 Agustus 2022 karena saya ditugaskan sebagai
panitia pelatihan website maka saya dan teman-teman lainnya
mempersiapkan acara tersebut. Ditanggal 09 Agustud 2022 hari
dimana kelompok kami mengadakan sebuah pelatihan website agar
ketika kami tinggalkan masih ada yang bisa mengoprasikan website
tersebut. Dengan pemateri yaitu Anafi Muntiah dan moderator
Uswatun Khasanah. Tidak hanya Anafi dan Uswatun yang
bertugas namun, saya dan teman-teman lain juga membantu
jalannya kegiatan dari setiap bidang yang sudah terbagi di
kelompok kami diambil 1 perwakilan dan dari dokumentasi yaitu
saya sendiri dalam kegiatan tersebut dokumentasi hanya
mengambil foto-foto setiap moment dan live di akun instgram
kami selama kurang lebih 2 jam. Setelah kegiatan itu selesai semua
kegiatan pun mulai berhenti mulai dari kegiatan hadroh, kemudian
mengajar ngaji dan melatih hadroh anak-anak dan lain-lain.
151
Sebulan penuh kegiatan KPM telah kami lalui dan waktu yang
ditetapkan dari kampus pun akan segera berakhir. Kesedihan pun
mulai melanda kami maupun warga Dusun Blumbang, Desa
Pangkal sudah menjadi kampung halaman saya dan temanteman
yang suatu saat akan kami kunjungi. Keramahan, kekeluargaan,
gotong royong, ramah tamah akan selalu menjadi memori yang
selalu kami rindukan dan tidak akan kami lupakan.
Selama satu bulan lamanya kami tinggal di Dusun Blumbang
tentunya kami memiliki banyak pengalaman yang kami dapatkan
disana, kami memulai kehidupan bermasyarakat baru, banyak
cerita, kisah yang kami dapatkan selama di Dusun tersebut, kami
dari kelompok KPM 96 banyak mendapatkan kesan tersendiri
disana, disamping kesan kami juga memiliki pesan juga untuk
masyarakat Dusun Blumbang, diantaranya :
Kesan saya selama disana, saya banyak mendapatkan
pengalaman, pelajaran, serta ilmu-ilmu baru, jujur dari saya sendiri
masyarakat Dusun Blumbang dimata saya sangat baik, dimana
semua masyarakat sangat senang akan kedatangan kami, saya
merasa terharu, awal saya dan teman-teman mahasiswa lainnya
sampai di Dusun tersebut saya tidak bisa berpikir bagaimana
caranya saya beradaptasi disana, ternyata hari ke hari merasa
nyaman disana, saya sudah merasa tinggal di tempat asli saya,
kebaikan masyarakat Dusun Blumbang sangat luar biasa kami
dianggap sebagai keluarga mereka, dimana orang tua menganggap
kami sebagai anak, pemuda-pemudi yang menganggap kami
sebagai teman, dan anak-anak yang menganggap kami sebagai guru
sekalian teman. Kami tinggal di kediaman Mbah Daris dan Mbah
Muji saya dan rekan-rekan mahasiswa lainnya sudah menganggap
mereka sebagai orang tua kami sendiri, sikap mereka kepada kami
sangatlah luar biasa, tidak kami sangka mereka menerima kami
dirumahnya dengan ketulusan, tidak akan kami lupakan jasa-jasa
mereka, semua kebaikan akan kami ingat selama kami masih ada,
walaupun tidak dengan harta ataupun benda tapi kami akan selalu
berdoa kepada mereka semoga apa yang mereka berikan kepada
kami akan dibalas lebih oleh Allah Swt.

152
Pesan kami untuk masyarakat Dusun Blumbang, saya berharap
masyarakat Dusun Blumbang jangan pernah melupakan Anggota
KPM 96, anggap kami sebagai keluarga walaupun kami telah jauh
dari kampung. Terimakasih untuk Dusun Blumbang, Desa
Pangkal, telah memberikan kami banyak pengalaman yang sangat
berharga untuk kelompok kami, pengalaman yang tidak akan
pernah kami dapatkan dimanapun, pengalaman hidup yang telah
kami dapat di Dusun Blumbang akan kami jadikan bekal untuk
kedepannya dalam bersosialisasi masyarakat maupun dunia kerja
nantinya.

153
KU TEMUKAN KELUARGA BARU SAAT PENGABDIAN
Uswatun Khasanah

Mahasiswa adalah seseorang yang menempuh pendidikan


di perguruan tinggi. Dalam menjalankan studinya mahasiswa strata
satu harus menempuh waktu selama 4 tahun untuk menyelesaikan
studinya. Untuk menyelesaikan perkuliahan strata 1 maka
mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti KPM (Kuliah Pengabdian
Masyarakat). Salah satunya adalah KPM yang dilaksanakan oleh
IAIN Ponorogo. Kegiatan tersebut merupakan bentuk
pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi pengabdian
kepada masyarakat. Dalam menjalankan pengabdian kepada
masyarakat tentunya seorang mahasiswa harus memiliki sifat yang
mudah bergaul, sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dapat berjalan dengan baik.
Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang dapat
membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi dan aset
yang ada pada sebuah masyarakat. Sama halnya dengan metode
KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) yang digunakan oleh IAIN
Ponorogo. metode yang digunakan adalah ABCD (Asset Based
Community Development) yang lebih berfokus pada pengembangan
aset dan potensi yang ada pada masyarakat.
Dengan menggunakan metode ABCD, LPPM (Lembaga
Penelitian dan Pengembangan kepada Mayarakat) menerjunkan
mahasiswa IAIN Ponorogo ke lima kecamatan, yaitu kecamatan
Sambit, Sawoo, Slahung, Bungkal, dan Ngrayun yang terbagi
menjadi 120 kelompok. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok
mono-disiplin dan multi-disiplin. Kelompok mono-disiplin adalah
kelompok yang dikelompokkan sesuai dengan bidangnya, adapun
kelompok multi-disiplin adalah kelompok yang berasal dari
gabungan beberapa jurusan yang terdapat di IAIN Ponorogo.
Dalam hal ini saya termasuk dalam kelompok 96 multi-
disiplin dan ditempatkan di Desa Pangkal Kecamatan Sawoo. Desa
Pangkal adalah desa yang terletak di daerah pegunungan yang
memiliki luas daerah cukup luas yaitu 1388, 22 km2. Karena
letaknya ada di pegunungan maka jarak Desa Pangkal ke
154
kecamatan adalah 11 km dengan waktu tempuh 20 menit,
sedangkan jarak antara Desa Pangkal dengan pusat kota adalah 35
km dengan waktu tempuh 50 menit. Desa ini berbatasan dengan
Desa Sawoo di sebelah utara, Desa Tumpuk di sebelah selatan,
Desa Gading Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek di sebelah
timur, serta di sebelah barat berbatasan dengan Desa Grogol.
Selain memiliki wilayah yang cukup luas, Desa Pangkal juga
memiliki jumlah penduduk sebanyak 6967 jiwa. Mayoritas
pencaharian masyarakat Desa Pangkal adalah di bidang pertanian.
Hal ini dapat dibuktikan dengan lahan sawah sebesar 257 (Ha) dan
lading seluas 231 (Ha).
Desa tersebut, memiliki empat dusun yaitu Dusun
Nglumpang yang ditempati oleh kelompok 94 mono-disiplin dari
jurusan Ekonomi Syariah, Dusun Pangkal yang ditempati oleh
kelompok mono-disiplin dari jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan
Alam dan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Dusun Blumbang yang
ditempati oleh kelompok 96 multi-disiplin, serta Dusun Krambil.
Adapun Dusun Krambil tidak dijadikan tempat KPM karena
lokasinya yang sulit diakses. Namun dalam pelaksanaan kegiatan
KPM, kegiatan di Dusun Krambil diambil oleh kelompok kami
karena lokasinya lebih dekat dengan posko kami. Pembagian
tempat KPM tersebut atas saran dari Kepala Desa Pangkal yaitu
Bapak Suprianto.
Bapak Suprianto juga memberikan saran kepada kami
mengenai tempat tinggal (posko) yang akan kami tempati nantinya.
Kami mendapatkan posko yang dekat dengan jalan utama dan balai
desa sehingga akses kami untuk melakukan kegitaan tidak sulit.
Rumah yang kami tempati adalah milik Ibu Ana putri dari Mbah
Muji dan Mbah Daris yang saat itu sedang merantau ke luar Jawa.
Tentunya sebelum menempati rumah tersebut kami berkunjung ke
rumah Mbah Muji dan Mbah Daris selaku orang tua dari pemilik
rumah.
Kegiatan berkunjung juga kami lakukan ke masyarakat
sekitar, dan orang yang terpandang di Dusun Blumbang. Kegiatan
tersebut kami lakukan di minggu pertama sebagai bentuk
perkenalan kami kepada masyarakat, selain itu kunjungan tersebut
155
kami lakukan dalam rangka meminta izin kepada mereka bahwa
kami akan melaksanakan pengabdian selama 40 hari yaitu mulai
tanggal 4 Juli sampai 12 Agustus 2022. Kedatangan kami diterima
dengan baik, dan mereka menerima program kerja kami selama 40
hari ke depan.
Kegiatan lain diminggu pertama adalah pembukaan KPM
yang dilaksanakan di kampus, kecamatan, serta desa. Pembukaan di
kampus dan kecamatan dilakukan pada tanggal 4 Juli, adapun
pembukaan di desa dilakukan pada tanggal 7 Juli 2022. Dalam
pembukaan KPM tersebut kami mendelegasikan anggota
kelompok kami untuk mengikuti kegiatan tersebut. Setelah
mengikuti pembukaan di kampus dan kecamatan, kami melakukan
rapat koordinasi dengan semua anggota kelompok. Kegiatan
tersebut kami lakukan untuk mengetahui kegiatan apa yang akan
kami lakukan diesok hari. Rapat koordinais tersebut dipimpin oleh
ketua kelompok.
Dihari kedua, kami berbincang-bincang dengan masyarakat
sekitar. Hal ini kami lakukan agar hubungan kami dengan
masyarakat dapat terjalin dengan baik,. Selain berbincang dengan
masyarakat sekitar, kami diberi amanat oleh karang taruna untuk
mengikuti FGD (Focus Group Discussion) dengan tema Inovasi Sosial
dalam Bidang Layanan Publik melalui Teknologi Digital (Studi
terhadap Desa-desa Digital di Kecamatan Sawoo Kabupaten
Ponorogo. Dalam acara tersebut kelompok kami mendelegaiskan 5
anggota kelompok untuk menghadirinya. Salah satu delegasi untuk
acara tersebut adalah saya. Kegiatan FGD yang dilakukan di
kecamatan tersebut bekerja sama dengan Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Jawa Timur dengan Pascasarjana Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
memberikan pengarahan kepada desa-desa di Kecamatan Sawoo
untuk mengembangkan desa digital, sehinggal desa yang ada di
Kecamatan Sawoo lebih maju meskipun letaknya ada di
pegunungan.
Di minggu ini juga kami mendapat kunjungan dari DPL
yaitu Ibu Annisa Dwi Kurniawati, M.Pd. beliau berkunjung ke
posko kami setelah pembukaan KPM di balai desa. Beliau
156
menitipkan pesan agar mahasiswa KPM berprilaku dengan baik
kepada masyarakat, pemilik rumah, sesepuh desa, serta anggota
kelompok KPM yang lainnya sehingga tercipta kehidupan yang
rukun dan damai.
Setelah mendapat kunjungan dari DPL, selanjutnya
anggota KPM putri mengikuti pengajian di masjid An-Nur dengan
ibu-ibu. Kegiatan tersbeut dilakukan secara rutinan setiap hari
Kamis dan Minggu dengan dipimpin oleh Bapak Yusuf yang
masyarakat sekitar memanggilnya dengan sbeutan Abi Yusuf.
Beliau adalah seorang Ustadz yang bertempat tinggal di sekitar
Masjid An-Nur. Metode yang beliau gunakan untuk membimbing
ibu-ibu adalah dengan membaca Al-Qur’an secara bersama-sama,
kemudian dilannjut dengan hafalan juz 30. Di waktu yang
bersamaan juga perwakilan dari anggota kelompok mengikuti
latihan hadroh bersama remaja. Latihan ini dilakukan di rumah
salah satu remaja di Dusun Blumbang. Latihan hadroh remaja
kemudian dilanjut dengan kegiatan yasinan di rumah salah satu
warga. Hal ini bertujuan untuk mempereat tali persaudaraan antar
masyarakat.
Di hari selanjutnya kami mengadakan senam pagi bersama
anak-anak sekitar posko, senam pagi kami mulai pada pukul 06.00
WIB di halaman posko. Karena kami telah memilih website desa
sebagai program kerja inti kelompok kami, maka kami
mendelagasikan dua orangdari kelompok kami mengunjungi balai
desa salah satunya adalah saya. Disana saya melihat bagaimana cara
kerja website dan apa saja isi dari website tersebut. Di balai desa saya
dan rekan saya menemui Kepala Desa Pangkal, beliaulah yang
menunjukkan kepada kami website Desa Pangkal. Kami pun diberi
Flashdisk dan CD yang berisi data Desa Pangkal utnuk kami
pelajari di posko. Sepulang dari balai desa kami mempelajari flasdisk
dan CD agara dalam mengelola website desa kami bisa memahami
dengan baik. Menurut beliau sebenarnya website desa ini sudah
dikelola oleh staff kantor yaitu Bapak Niko, namun karena beliau
masih sibuk maka website desa sementara waktu masih belum bisa
memperbarui berita atau kegiatan lai terkait Desa Pangkal.

157
Kegiatan dilanjut dengan pembuatan blanko data kurban
masjid di Dusun Blumbang, pembuatan blnko tersebut karena
diminta oleh Bapak Mudasir. Data tersebut nantinya akan
disetorkan ke kecamatan. Selain mmebuat blanko, kami pun
berkunjung ke UMKM tusuk sate yang lokasinya dekat dengan
posko untuk melihat proses pembuatan tusuk sate. Tusuk sate
yang dibuat di tempat tersebutbelum dapat digunakan sebagai
tusuk sate, karena masih membutuhkan proses lagi. Sehingga tusuk
sate setengah jadi tersebut akan disetorkan pada pemilik UMKM
tusuk sate lainnya untuk dijual. Setelah berkunjung ke UMKM
tusuk sate, kemudian kami mengikutidroh bersama remaja di
posko. Latihan tersebut biasanya rutin dilakukan. Namun, kegiatan
tersebut tidak dilakukan karena remajanya masih sekolah dan ada
beberapa yang tinggal di kos.
Dihari ini juga kegiatan bimbel dengan sasaran anak-anak
sekitar posko sudah dimulai, mereka mendatangi posko kami pada
pagi hari. Sebagai perkenalan, sebagian anggota dari kami
memutarkan video pembelajaran yang menarik. Selanjutnya kami
mengikuti pengajian di masjid bersama ibu-ibu. Kami mengikuti
kegiatan tersebut dengan tenang. Pengajian ini biasanya dilakukan
secara rutin setiap hari Jumat pukul 13.00 WIB. Di malam harinya
kami melaksankaan proker penunjang kami yaitu takbir keliling.
Takbir keliling bermula dari Masjid An-Nur sampai Masjid An-Nur
kembali.
Di hari berikutnya kami mengikuti sholat Ied berjamaah di
Masjid An-Nur dengan khidmad. Perayaan hari Idul Adha
bertepatan dengan hari Sabtu 10 Juli 2022. Setelah melaksanakan
sholat ied, kami dibagi menjadi beberapa tim untuk mengikuti
proses peyembelihan di 4 titik. Saya sebagai anggota dari satu tim
membantu proses pengemasan daging kurban di Mushola An-Nur.
Di sana banyak masayrakat yang membantu proses penyembelihan,
pengemasan, pemotongan, dan pembagian daging kurban. Daging
yang telah dipotong kemudian saya masukkan ke dalam kantong
plastic kemudian ditimbang dan ditata rapi. Daging kurban
tersebut dibagi menjadi 120 bagian yang nantinya akan dibagikan
ke masyarakat sekitar. Setelah membantu proses pemotongan dan
158
pengemasan daging kurban, kami berpamitan untuk pulang. Saat
itu kami diberi jatah daging kurban dan nasi bungkus untuk dibawa
pulang ke posko. Selain mengikuti proses penyembelihan,
sebagaian dari kami mendata orang-orang yang berkurban di kertas
yang sudah dibuat. Malam harinya kami mendapat kunjungan dari
Bapak Yusuf selaku tokoh agama di lingkungan sekitar. Beliau
berkunung untuk silaturrahmi dengan anggota kelompok, selain itu
beliau juga memberikan beberapa pengajaran bagi kami.
Di Minggu kedua kami sudah mulai menjalankan program
kerja inti kami yaitu mengelola dan mengembangkan website desa.
Pengelolaan dan pengembangan website kami lakukan setiap hari
kerja mulai jam 08.00 sampai 12.00 WIB agar prosesnya cepat
selesai. Di minggu ini kami berkoordinasi dengan kelompok lain
untuk membahas mengenai event yang akan diselenggarakan di
TPQ As-Salam milik Ibu Ana. Beliau adalah pimpinan TPQ/TPA
se-Desa Pangkal. Selain berkoordinasi dengan kelompok lain, kami
juga melakukan survei lokasi TPQ untuk mengetahui bagaimana
situasi di TPQ As-Salam sehingga nantinya kami dapat
mengkondisikan suasana dengan baik. Meskipun beliau
perempuan, namun semangatnya untuk menegakkan TPQ tidak
kalah jauh dengan laki-laki. Pada hari Rabu, kami diminta untuk
membantu pelaksanaan posyandu dan posbindu di balai desa.
Kegiatan ini dimulai pada pagi hari sekitar pukul 08.00 sampai
12.00 WIB. Kami merasa senang dengan membantu masyarakat
desa untuk memeriksakan kesehatannya, karena kesehatan itu
penting.
Kegiatan lain yang kami lakukan di minggu kedua adalah
kerja bakti di masjid bersama ibu-ibu. Kegiatan ini biasanya
dilakukan setiap hari Jumat di pagi hari. Namun menurut saya
kegiatan tersebut kurang maksimal karena ibu-ibu yang datang ke
masjid hanya sedikit. Setelah membantu ibu-ibu membersihkan
masjid, Kemudian dilanjut dengan acara kenduren, kenduren ini
dilakukan di rumah salah satu warga.. Di hari itu juga kami
mendapat kunjungan dari DPL. Beliau menyampaikan pesan
kepada kami untuk selalu berkoordinasi agar tidak terjadi
perpecahan antara anggota kelompok. Di malam harinya kami
159
mengikuti latihan Hadroh bersama ibu-ibu. Kegiatan tersebut
biasanya dilakukan setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Di sekitar
posko terdapat 2 grup Hadroh yang kami ikuti, kami diminta
mengikuti kegiatan tersebut agar kami bisa berbaur dengan
masyarakat. Di waktu yang bersamaan anggota kelompok putra
mengikuti kenduren di rumah warga. Kegiatan dilanjut esok hari
dengan senam pagi di halaman posko, senam tersebut kami
lakukan setiap jam 6.00 pagi. Setelah senam kami beristirahat dan
melanjutkan kegiatan lain yaitu mengikuti event TPQ As-Salam.
Disana kami diminta untuk menjadi panitia pada acara tersebut.
Ada beberapa lomba yang dilakukan. Setelah selesai lomba,
kemudian pembagian hadiah. Di waktu yang bersamaan juga
sebagian dari kami mengunjungi posko kelompok lain. Di sana
kami silaturrahmi dengan mereka, kami bertanya-tanya mengenai
kegiatan apa saja yang mereka lakukan. Kemudian pada pukul
14.00 kami mengaji di masjid An-Nur yang dipimpin oleh Pak
Yusuf. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari Kamis dan Minggu
pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Selain diminta untuk
mengikutinya, salah satu dari kami diminta untuk mengajar di
masjid An-Nur. Setelah mengaji di masjid, anggota kelompok putra
mengikuti kegiatan "sholawatan" di salah satu rumah warga.
Pada Minggu ketiga kami masih mengelola website desa.
Website desa kami kelola hingga Minggu kelima. Setelah mengelola
website desa anggota kelompok putra mengikuti yasinan dengan
bapak-bapak. Kegiatan tersebut dilanjut dengan latihan Hadroh
bersama ibu-ibu tepatnya di rumah ibu Amin. Esok harinya kami
diminta untuk membantu pelaksanaan posyandu di balai desa.
Setelah membantu pelaksanaan posyandu, kemudian kami
mengajar di TPQ As-Salam setiap hari Selasa dan Kamis pukul
14.00 WIB dan TPQ At-Taubah milik Bapak Jaka Irawan setiap
hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Di TPQ As-Salam kami
mendelegasikan 4 orang, salah satunya adalah saya. Di sana kami
merasa kagum karena metode yang digunakan oleh Ibu Ana dalam
mengendalikan anak-anak sangat baik. Anak-anak disana selalu
patuh terhadap apa yang diucapkan oleh Bu Ana. Bahkan setiap
selesai mengaji, mereka menghafalkan doa harian, praktik sholat,
160
dan Asmaul Husna yang disertai gerakan. Kegiatan mengaji di
TPQ As-Salam terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
iqro' dan kelompok Al-Qur'an. Metode mengaji di kelompok iqra'
dilakukan dengan membaca iqra' di hadapan guru, kemudian guru
memberi nilai. Adapun di kelompok Al-Qur'an adalah dengan
membaca alfatihah kemudian dilanjut dengan Al-Baqarah sampai
dengan ayat terakhir. Kemudian guru akan menambah sekian ayat,
setelahnya murid-murid akan membaca bersama dan dilanjutkan
dengan setoran kepada guru. Esok harinya kami diminta lagi untuk
membantu pelaksanaan posyandu di balai desa. Dalam kegiatan
tersebut kami melakukan wawancara dan dokumentasi kegiatan
dimana nantinya kegiatan posyandu akan kami jadikan artikel dan
diunggah di sosial media.
Di Minggu ketiga kami mulai melakukan survei ke hutan
Pinus tepatnya di Bukit Tunggar. Survei tersebut kami lakukan
dalam rangka mencari data untuk kami unggah di website Desa
Pankal. Selain melakukan survei pada potensi alam Desa Pangkal,
kami juga survei ke UMKM yang ada di Desa Pangkal Dusun
Blumbang. Disana kami melakukan wawancara dan dokumentasi
yang nantinya akan kami unggah di website desa dalam bentuk
artikel. Selain melakukan survei, kami juga diminta untuk
membantu pelaksanaan posyandu, posbindu di balai desa serta
mengisi data imunisasi di masjid. Setelah shalat Jumat, kami
mengikuti rutinan ngaji bersama ibu-ibu. Rutinan ini. Biasanya
dilakukan pada hari Jumat di masjid An-Nur di Dusun Blumbang
dan Rumah Ibu Ika di Dusun Krambil. Di Minggu ini juga kami
melakukan kunjungan ke beberapa posko kelompok lain untuk
menjalin silaturrahmi, mulai dari desa Prayungan, Sawoo, Tumpak
Pelem, dan Sriti. Karena kami melakukan kunjungan ke beberapa
posko, maka kelompok lain pun mengunjungi posko kami sebagai
bentuk terima kasih atas kunjungan kami dan sebagai ajang
silaturrahmi
Di Minggu keempat kami mendapat kunjungan dari DPL.
Kami menyamvut DPL dengan baik dan beliau memberikan pesan
baik pada kami. Kegiatan dilanjut dengan kerja bakti di masjid
untuk membangun pondasi. Di Minggu ini juga kami mulai fokus
161
terhadap kades cup yang diselenggarakan oleh desa. Event ini
merupakan event tahunan yang kali ini diselenggarakan di lapangan
Desa Pangkal. Kades cup biasanya dilakukan di bulan Agustus
untuk memperingati kemerdekaan. Lomba yang diangkat dalam
event ini adalah lomba voli, dimana setiap dusun harus
mengirimkan delegasinya untuk mengikuti kades cup. Event kades
cup dimulai tanggal 6 sampai 13 Agustus 2022. Kami diminta
langsung oleh karang taruna Desa Pangkal untuk menjadi panitia
dalam event tersebut.
Selain mengikuti event Kades Cup, kami juga
menyelenggarakan khotmil Qur'an dan Sholawatan dalam
memperingati 1 Muharram. Kegiatan tersebut kami selenggarakan
setelah shubuh untuk khotmil Qur'an, adapun untuk sholawatan
dan khataman kami selenggarakan setelah isya'. Kami menyadari
bahwa kegiatan tersebut tidak akan sukses tanpa bantuan dari ibu-
ibu sekitar, sehingga kami berdiskusi dengan mereka untuk
menyukseskan acara yang kami selenggarakan. Mereka pun
merespon acara kami dengan senang dan mereka sukarela
membantu kami menyiapkan acara tersebut
Di Minggu kelima ini kami diajak Bapak Lurah untuk
mengunjungi sungai Kedung Klenteng. Di sana suasananya sangat
asri dan nyaman. Lokasi sungai tersebut berada di Desa Tumpuk,
namun pengelolaannya diberikan kepada Desa Pangkal. Menurut
cerita masyarakat sungai yang kami datangi masih mistis, sehingga
untuk berkunjung ke sana harus ditemani oleh masyarakat asli.
Saiki keindahannya ternyata sungai Kedung Plendung menjadi
tempat pemancingan warga karena banyak ikan di dalamnya.
Kegiatan lain yang kami lakukan di Minggu ini adalah mujahadah
di masjid Tegalsari. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan oleh
sebagian masyarakat Ponorogo di hari Kamis Malam Jumat. Dihari
berikutnya kami diminta menjadi panitia dalam acara santunan
anak yatim yang diselenggarakan oleh Pak Jaka Irawan Selaku
pemimpin TPQ At-Taubah dalam rangka memperingati 10
Muharram. Kegiatan tersebut menyajikan beberapa hiburan yang
menarik bagi kami, mulai dari Hadroh, Habsyi, hafalan anak-anak,
serta ceramah dari Gus Badar.Kami rasa silaturrahmi yang kami
162
jalin masih kurang, sehingga kami melakukan kunjungan ke
beberapa posko yaitu posko Tumpakpelem, Temon, dan Pangkal.
Kunjungan tersebut kami lakukan mulai pagi sampai sore hari.
Kemudian di malam harinya kami mendapat kunjungan balik dari
kelompok Temon.
Di Minggu terakhir ini program kerja inti kmai sudah
selesai, sehingga kami mengadakan seminar mengenai website desa.
Seminar tersebut kami laksanakan pada pagi hari mulai jam 09.00
sampai 12.00 WIB. Disana saya sebagai moderator memimpin
jalannya acara, kemudian saya mempersilahkan Bapak Suprianto
memberikan sambutan, selanjutnya pemateri seminar tersebut saya
persilahkan mengisi materi. Pemateri yang mebgisi materi tersebut
adalah Anafi Muntiah yang merupakan salah satu mahasiswa KPM
kelompok 96 yang tergabung dalam tim data, sehingga dia sangat
menguasai bagaimana website itu berjalan. Acara seminar tersebut
dihadiri oleh Kepala Desa tentunya, perangkat desa, BPD (Badan
Permusyawaratan Desa), serta mahasiswa KPM kelompok 96. Di
minggu ini juga kami mendapat kunjungan dar DPL, beliau
menyampaikan bahwa beliau tidak bisa hadir pada acara penutupan
resmi di balai desa dan penutupan di lingkungan. Penutupan KPM
secara resmi di balai desa diselenggarakan pada hari tanggal 12
Agustus dengan khidmad, adapun perwakilan dari DPL yang
memberikan sambutan, mengucapkan terima kasih, meminta maaf,
serta berpamitan adalah Bapak Moh. Faizin, M.SE. selaku DPL
dari kelompok 94. Adapun penutupan yang kami selenggarakan di
lingkungan adalah pengajian umum dengan pemateri dari Dosen
IAIN Ponorogo yaitu Bapak Fahril Umaroh, S.H.I., M.H. Beliau
juga menjadi perwakilan dari DPL kami untuk mengucapkan
terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima kami
dengan baik, sekaligus mengucapkan pamit karena telah
menyelesaikan tugas kami selama 40 hari. Sebelum acara inti
dimulai, Kepala Desa Pangkal juga mengungkapkan terima kasih
kepada kami yang telah membantu mereka dalam mengelola
website desa selama ini, beliau juga meminta maaf kepada kami
apabila beliau atau masyarakat melakukan kesalahan.

163
Sebelum kami pulang kami saling meminta maaf antar
anggota kelompok, hal ini menjadikan kami bersedih karena akan
berpisah. Namun kami saling berpesan agar tidak melupakan
kebersamaan kami selama melakukan pengabdian di Desa Pangkal.
Dari sekian banyak kegiatan tersebut kami memilih website
desa sebagai program kerja inti kelompok kami. Latar belakang
kami memilih website desa sebagai program kerja inti karena Kepala
Desa meminta kami langsung untuk mnegelolanya. Website tersbeut
masih belum mengalami perkembangan yang signifikan, sehingga
perlu upaya untuk mengembangkannya.
Dalam mengembangkan website kami terbagi menjadi 3 tim,
yaitu tim videografi, jurnalistik, dan tim data. Tim videografi
bertugas untuk mencari data terkait Desa Pangkal, selanjutny adata
tersebut diolah oleh tim jurnalistik untuk dijadikan sebagai artikel.
Setelah artikel dibuat oleh ti,m jurnalistik, kemudian article tersebut
diungah di website desa oleh tim data. Selama mengembangkan
website kami melakukannya di balai desa. Hal ini karena fasilitas
balai desa yang memadai sehingga memudahkan kami dalam
mengembangkan website.
Selama melakukan pengabdian 40 hari di Desa Pangkal
kami merasa senang karena masyarakat di sana menerima kami
dengan baik, selain itu lokasinya pun cukup strategis karena dekat
dengan jalan perbatasan antara Ponorogo dan Trenggalek. Hal ini
memudahkan kami untuk melakukan kegiatan. Selain senang
dengan suasananya, saya merasa bahwa teman KPM saya sudah
seperti keluarga sendiri, karena selama 40 hari tersebut kami
berkoordinasi mengenai segala kegiatan yang akan kami lakukan,
melakukan kegiatan secara bersama-sama. Mereka pun menerima
saya sebagai teman mereka dengan baik, tak jarang mereka sering
membagikan makanan kepada saya, begitupun sebaliknya. Hal lain
yang menyenangkan adalah penerimaan Kakek Daris dan Nenek
Muji yang baik kepada kami, sehingga membuat kami nyaman
berada di sana.
Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Dusun
Blumbang dan Desa Pangkal terlebih Kakek Daris, Nenek Muji,
Kepala Desa yang telah kami repotkan selama masa pengabdian
164
berlangsung. Mungkin kami banyak melakukan kesalahan baik
kami sengaja atau tidak. Saya rasa kekeluargaan ini tidak akan
berakhir, karena rasa sayang kalian kepada kami dan begitupun
sebaliknya. Semoga nantinya kita dapat berjumpa lagi, dimanapun
itu.

165
PERAN MAHASISWA KPM DALAM PENGEMBANGAN
WEBSITE DESA DAN BERMASYARAKAT DI DESA
PANGKAL
Vivi Wahyu Fitriani

Kuliah Kerja Nyata atau KKN namun pada kampus kita


IAIN Ponorogo disebut sebagai Kuliah Pengabdian Masyarakat
atau KPM adalah sebuah syarat wajib bagi mahasiswa semester 7
IAIN Ponorogo. KPM ini merupakan suatu kegiatan mahasiswa
untuk mengabdi kepada masyarakat dalam kurun waktu kurang
lebih empat puluh hari, dan dimana KPM di IAIN Ponorogo ini
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya. KPM
pada tahun 2022 ini merupakakan KPM perdana yang
dilaksanakan secaraoffline atau terjun lansung ke masyarakat
setelah beberapa tahun pada masa pandemic dilaukan secara daring
atau online. Tujuan dilaksanakannya Kuliah Pengabdian
Masyarakat atau KPMini adalah memprkatikkan ilmu yang telah
didapatkan dibangku perkuliahan dalam bentuk pemberdayaan
masyarakat sehingga dapat menghasilakn kualitas kesejahteraan
hidup masyarakat menjadi meningkat. KPM 2022 kali ini
mengangkat tema “Menumbuhkan Kepedulian Mahasiswa Dalam
Memeulihkan Produktivitas Dan Kehidupan Masyarakat Pasca
Pandemi”. KPM 2022 ini dibagi menjadi 120 kelompok yang
dibagi dan di tempatkan di lima (5) kecamatan di Kabupaten
Ponorogo diantaranya adalah kecamatan Sawoo, Kecamatan
Slahung, Kecamatan Bungkal, Kecamatan Sambit dan Kecamatan
Ngrayun.
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tahun ini
dilaksanakan mulai tanggal 4 Juli 2022 sampai dengan 12 Agustus
2022. Pembukaan KPM pada kali ini dilaukan dengan tiga tahap
yaitu tahap yang pertma pembukaan yang dilakukan oleh Institut
dan LPPM kemudian tahap kedua dilakukan di kecamatan yang
diikuti perwakilan dari semua kelompok yang dibagi atau
ditempatkan pada Kecamatan tersebut dan tahap yang terakhir
dilakukan di Kantor Desa yang diikuti oleh seluruh peserta atau
Mahasiswa KPM yang berada atau di tempatkan di desa tersebut.
166
Dalam Kuliah Pengabdian Masyarakat ini terdpat dua jenis
kelompok yaitu, kelompok Mono Disiplin yang dilakukan oleh
mahasiswa dengan bidang keilmuan atau rumpun keilmuan yang
sama dan kelompok Multi disiplin yaitu dilakukan oleh kelompok
mahasiswa dengan bidang atau rumpun keilmuan yang berbeda-
beda Namun pembukaan di tingkat desa tidak serentak
dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2022, ada beberapa kelompok
yang dari kepala desa nya meminta pembukaan di hari lainnya.
Termasuk pada kelompok Multidisiplin 96 yang berada di Desa
Pangkal Dukuh Blumabang Kecamatan Sawoo yang terdiri dari 21
anggota terbagi menjadi 14 anggota perempuan dan 7 anggota laki-
laki. Pada kelompok ini melakukan pembukaan tingkat desa pada
tanggal 12 Juli 2022 karena dari pihak kepala desa meminta
pembukaan pada tanggal tersebut.
Setelah dilakukannya pembukaan, tahap paling awal yang
dilakukan yaitu Sowan atau bersilaturahmi kepada bapak RT,
Kepada Dusun dan Kepala Desa Pangkal dengan tujuan meminta
izin untuk melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat atau KPM di
lingkungan tersebut. Sowan pada kali ini dilakukan hanya
perwakiln dari peserta Mahasiswa KPM kelompok 96 Multidisiplin
dengan alasan agar lebih efektif. Selanjutnya yang dilakukan oleh
peserta KPM Kelompok 96 adalah melakukan observasi apa saja
aset yang ada di seda Pangakal khususnya Dusun Blumbang. Disini
dari hasil observasi mendapatkan hasil bahwa aset yang ada di
Desa Pangkal Khususnya di Dusun Blumbang sangat banyak
antara lain Yasinan yang rutin dilakukan setiap minggunya,
Posyandu anak-anak, posyandu lansia, sholawatan rutinan ibu-ibu
dan sholawatan rutinan remaja, dan juga selain itu mayoritas latar
belakang pekerjaan masyarakat Dusun Blumang yaitu petani.
Dari hari pertama mahasiswa peserta KPM khususnya
kelompok 96 yang berada di Dusun Blumbang ini tiba di Posko
yang telah ditentuka, masyarakat sekitar sangatlah terbuka dan
Bahagia sehingga menunggu proker apa yang akan diambil oleh
mahasiswa kelompok 96 Multidisiplin ini. Selain terfokus untuk
menentukan program kerja utama yang akan dipilih, mahasiswa
KPM juga mengobservasi program perja penunjang yang ada di
167
masyarakat. Pada minggu pertama dilaksanakannya KPM, disini
difokuskan untuk bersosialaisasi dengan masyarakat sekitar yang
dengan hal ini diharapkan mampu menimbulkan hubungan baik
antara mahasiswa KPM dengan masyarakat lingkungan sekitra,
diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat
sekitar seperti halnya yasinan ibu-ibu yang dilakukan setiap hari
Jum’at ba’da dzuhur yang dilakukan di Masjid An-Nur, Diba’an
rutinan bapak-bapak yang dilakukan setiap hari Rabu yang
bertempat di kediaman bapak Khiusnan, sholawatan rutinan ibu-
ibu yang dilakukan setiap malam selasa dan malam sabtu. Selain itu
pada setiap hari minggu pagi kami melakukan senam pagi yang
dilaksanakan di depan posko kelompok 96 Multidisiplin yang
diikuti oleh anak-anak yang bertempat tinggal di sekitar posko
kelompok 96.
Selain program kerja di atas, kami juga mengadakan jumat
bersih yang dilakukan setiap hari jumat pagi dengan membersihkan
sekitaran masjid An-Nur dimana kegiatan ini merupakan salah satu
program kerja penunjang yang kami ambil dengan tujuan agar
mempererat hubungan kami dengan masyarakat. Selain itu pada
minggu pertama ini bertepatan dengan hari raya Idhul Adha disini
kelompok 96 Multidisiplin Menyusun rencana untuk melakukan
takbir keliling Bersama dengan masyarakat Dusun Blumang
khusunya remaja Karangtaruna Dusun Blumbang. Takbir keliling
ini dilaksanakan pada malam hari raya Idhul Adha yang diikuti oleh
mahasiswa KPM kelompok 96 dan remaja Karang Taruna Dusun
Blumbang dengan menggunakan pick up dan motor yang
dilakukan secara beriringan dilakukan dengan mengitari wilayah
Desa Pangkal.
Pada pagi harinya seluruh mahasiswa kelompok 96 Multi
Disiplin beserta masyarakat Dukuh Blumbang melaksanakan
Sholat Idhul Adha yang dilaksanakan di masjid An-Nur. Setelah
selesai melaksanakan sholat Idhul Adha seluruh mahasiswa KPM
kelompok 96 bergegas untuk menuju ke masjid An-Nur lagi untuk
membantu penyembelihan hewan Qurban. Sesampainya disana,
mahasiswa KPM dibagi menjadi tiga kelompok yang akan disebar
ke tiga masjid-masjid yang berada di desa pagkal guna untuk
168
membantu proses penyembelihan dan meminta data hewan
Qurban yang ada di masjid-masjid yang seanjutnya data tersebut
akan diberikan ke perangkat desa untuk pendataan.
Selain program kerja penunjang diatas, adapula kegiatan
mengajar TPQ yang berada di Desa Pangkal. Dalam kesempatan
kali ini kelompok 96 Multi Disiplin mendapatkan tugas untuk
mengajar di tiga TPQ yang tersebar di Desa Pangkal. TPQ yang
pertama yaitu TPQ Al-Ikhlas yang berapa dan Campurejo Desa
Pngakl, TPQ kedua yaitu di Dusun Pangkal, dan yang terakhir
yaitu TPQ Al-Maun yang bertempat di Dusun Krambil. Dalam hal
ini yang bertugas untuk mengajar TPQ hanya beberapa mahasiswa
yang terbagi dalam tiga kelompok, halini dilakukan karena luas dan
jauhnya lokasi TPQ tersebut.
Dalam melaksanakan tugas mengajar TPQ ini tidak hanya
mengajarkan ngaji, namun mahasiswa yang bertugas di TPQ Al-
Ikhlas khususnya juga membantu mendampingi Latihan murit-
murit TPQ guna persiapan acara Yatiman dalam Rangka
menyambut tahun baru Muharram dan Yatiman. Disini mahasiswa
KPM diminta untuk mendampingi dan melatih murid-murid TPQ
untuk Latihan Hadroh, hafalan Asmaaul Husna, Hafalan surat-
surat pendek dan lain-lain.
Memasuki minggu kedua kegiatan Posyandu sudah mulai
dilaksanakan dimana pada minggu ini ada dua kegiatan posyandu
yaitu di Dusun Blumbang dan Dusun Pangkal. Dalam hal ini
mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok yang bertugas di masing-
masing posyandu. Pada hal ini mahasiswa KPM membantu
kelancaran berjalannya posyndu. Seperti membantu memerikasa
tensi dan berat badan. Selain kegiatan posyandu, pada minggu ini
kegiatan bimbingan belajar untuk anak-anak SD yang berada di
sekitaran posko kelompok 96 juga sudah mulai berjalan.
Bimbingan Belajar atau bimbel ini dibuka setiap hari di jam 15.00
sampai jam 17.00 bertempat di posko kelompok 96. Bimbel disini
juga merupakan salah satu program kerja penunjang yang dipilih
untuk kelancaran dan suksesnya KPM khususnya pada kelompok
96 dan juga memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Selain
itu pada minggu kedua ini kegiatan yasinan, sholawatan dan jumat
169
bersih masih tetap terlaksana denan baik sebagai program
penunjang kelompok 96 Multi Disiplin
Pada Kedua sampai minggu ketiga ini kelompok 96
menentukan program kerja inti yang dipilih dan lebih fokus pada
program kerja inti ini yaitu mengembangkan webside Desa Pangkal
yang sebelumnya sudah ada. Mahasiswa KPM Kelompok 96
memili program kerja tersebut denan berbagai pertimbangan dan
musyawarah yang matang anatar anggota keompok, selain itu
kepala desa Pngakal juga telah mengamanahi mahasiswa KPM
kelompok 96 tersebut untuk membantu mengembangkan webside
Desa Pangkal yang sudah lama tidak di operasikan. Pemilihan
program kerja ini dipilih juga karena berkaca kepada UMKM yang
merupakan aset terbesar Desa Pangkal yang belum dikenal oleh
masyarakat luas sehinga mahasiswa KPM Kelompok 96 ini
berusaha untuk mempublikasikan UMKM yang ada di des Pngakl
dengan cara memasukkan UMKM Desa Pangkal kedalam Webside
Desa Pangkal. Selain tujuan tersebut, pengembangan webside Desa
Pangkal ini juga bertujuan untuk memudahkan masyarakat Desa
Pangkal untuk mengurus surat menyurat dengan cara megisi Google
form yang telah tersedia di webside desa dan mengisi data diri dan
memilih sura tapa yang akan di urus tanpa dating ke kantor desa.
Hal ini dipilih karena seiring berkembangnya zaman, segala sesuatu
dapat dipermudah dengan adanya tekhnologi digital yang sudah
ada.
Dalam program kerja penembangan Webside ini mahasiswa
KPM kelompok 96 dibagi menjadi tiga tim yatu tim vidiografi, tim
jurnalistik dn tim data. Tim vidiogravi bertugas mengumpulkan
semua data foto maupun video UMKM. Dimana tim vidiografi
dalam menjalankan tugas berjalan bersamaan dengan tim jurnalistik
dengan tugas mengumpulakn data atau informs dari UKMK
tersebut. Kemudian tim jurnalistik membuat deskripsi dari foto
dan fidio yang telah di kumpulkan oleh tim vidiografi yang
kemudian tahap terakhir data yang terkumpul dari tim vidiografi
dan jurnalistik diberikan kepda tim data yang pada tahap teralhir
akan di uploud ke webside Desa Pangkal.

170
Dalam pengumpulan data ini memerlukan waktu kurang
lebih satu minggu karena banyaknya UMKM yang ada di Desa
Pangkal dan jarak tempat UMKM dari posko kelompok 96 yang
jaraknya lumayan jauh. UMKM yang ada di desa Pngkal antara lain
yaitu pembuatan anyaman bambu yang dibuat menjadi Rinjing,
anyaman tas plastic, pabrik tusuk sate, pabrik bakso, dan UMKM
makanan ringan seperti rempeyek kacang, rempeyek tempe atau
keripik tempe dan jajanan cucur. Dengan dipilihnya program kerja
pengembangan Webside desa ini diharapkan UMKM yang ada di
Desa Pangkal yang menjadi Aset desa dapat dikenal oleh
masyarakat luas bahkan manca negara, yang berdampak posistif
memberbaiki perekonomian masyarakat Desa Pangkal.
Selain UMKM yang dimasukkan kedalam webside desa, ada
pula aset desa lainnya yatu wisata yang dimasukkan kedalam webside
desa. Wisata yang dipilih yaitu Hutan Pinus dan Air Terjun
Kedung Klenteng. Tempat wisata yang pertama kali dituju yaitu
Hutan pinus, disini tim vidiografi dan jurnalistik Kembali berjalan
bersamaan dalam menjalankan tugasnya. Tim vidiografi
mengumpulkan data foto dan video kemudian tin jurnalistik
menggali infirmasi mengenai tempat wisata hutan pinus terebut.
Pada hari berikutnya seluruh mahasiswa KPM kelompok 96
beserta bapak kepala desa mengunjungi wisata air terjun kedung
klenteng. Disini kesempatan yang sangat berharga bagi kami untuk
mengumpulkan data dan informasi dengan sebaik-baiknya.
Memasuki minggu keempat, program kerja inti dari
kelompok 96 hampir siap. Setelah dialkukan beberapa pematangan
pada program kerja inti ini telah matang, rapi dan rampung,
mahasiswa KPM kelompok 96 menuju tahap akhir dari program
kerja inti ini yaitu melakukan kegiatan “Seminar Pelatihan Webside
Desa” yang dilakukan pada hari Rabu, 27 Juli 2022 bertempat di
balai Desa Pangkal dan dihadiri oleh kepala desa beserta staf Desa
Pangkal, BPD desa Pngakal,dan mahasiswa KPM kelompok 96.
Seminar ini bertujuan untuk menunjukkan hasil dari kinerja
kelompok 96 dalam pengembangan Webside desa, pengenalan
program Marketing Training dimana banyak sekali keuntungan yang
diapatkan dari pemasaran digital melalui media sosial khususnya
171
webside desa ini, kemudian pelatihan mengenai cara untuk
mengoperasikan webside desa untuk mengurus surat-menyurat yang
memudahkan warga masyarakat Desa Pangkal dalam mengurus
surat menyurat melalui webside desa ini yang secara lengkap dan
jelas dipaparkan oleh narasumber yang kebetulan juga salah satu
mahasiswa KPM kelompok 96, dengan hasil rencana pembuatan
branding atau merk dan pembuatan konten untuk pemasaran online
bagi pemilik UMKM yang ada di Desa Pangkal.
Pada hari Selasa tanggal 2 Agustus 2022 kelompok 96
mengadakan acara Khotmil Quran sebagai bentuk rasa syukur
kelompok 96 atas kelancaran dan keberhasilan program kerja
sekaligus memperingati tahun baru Muharram. Acara Khotmil
Quran dilaksanakan dari pagi ba’da subuh dan di akhiri dengan
syukuran khataman beserta masyarakat sekitar Dusun Blumbang
dan acara Khotmil Quran ini ditutup dengan Sholawatan bersama.
Memasuki minggu ke-lima hingga minggu terakhir kegiatan
KPM digunkan untuk mempersiapkan penutupan kegiatan KPM.
Sebelum itu, pada minggu terakhir ini juga diadakan turnamen bola
voli yang dilaksanakan oleh Kades Cup Desa Pangkal yang
sebelumnya telah di persiapkan pada minggu sebelumnya Bersama
karang taruna Desa Pangkal. Pada kades Cup ini turnamen voli
diikuti oleh seluruh club bola voli se-Desa Pangkal. Peran
mahasisiwa KMP dalam acara ini yaitu sebagai panitia pembantu
dalam acara yang panitia intinya yaitu karang taruna Desa Pangkal.
Mahasiswa KPM yang terlibat dalam acara ini yaitu seluruh
kelompok mahasiswa KPM yang ada di Desa Pangkal yaitu
kelompok 94 Mono Disiplin, 96 Mono Disiplin dan 96 Multi
Disiplin. Acara Kades Cup ini dilaksanakan mulai tanggal 4-9
Agustus 2022. Dalam kegiatan Kades Cup ini diikuti 16 tim voli
yang ada di sekuruh Desa Pangkal.Penutupan lomba voli pada
acara Kades Cup ini dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2022
sekaligus pengumuman pemenang lomba voli.
Tibalah pada minggu terakhir yaitu penutupan kegiatan
KPM pada tanggal 11 Agustus 2022 yang diikuti oleh seluruh
kelompok mahasiswa KPM yang ada di Desa Pangkal. Penutupan
ini bertempat di Balai Desa Pangkal dengan di hadiri oleh kepala
172
Desa Pangkal beserta staf desa Pngkal, kemudian dihadiri pula oleh
dosen pembimbing lapangan atau DPL setiap kelompok. Pada
acara penutupan ini terasa begitu haru karena pada penutupan ini
pula bererti akan berakhirnya kegiatan KPM 2022 dan mahasiswa
Kembali berpisah. Acara penutupan ini dilaksankan pada pukul
09.00.
Setelah selesai kegiatan penutupan di balai desa, mahasiswa
KPM kelompok 96 melakukan kegiatan bersih-bersih posko dan
persiapan untuk Kembali ke ruamh masing-masing pada keesokan
harinya. Pada malam hari sebelum tiba moment perpisahan atau
perpulangan, mahasiswa kelompok 96 mengadakan kumbul
Bersama sebagai tanda kumpul terakhir Bersama anggota
kelompok. Disini suasana sangat haru karena mahasiswa merasa
sudah saling akrab satu sama lain namun akhirnya harus berpisah.
Pada tanggal 12 Agustus dimana hari tersebut menjadi hari
perpulangan kegiatan KPM, pagi harinya mahasiswa KPM
kelompok 96 mengadakan Sowan kerumah warga sekitar khususnya
kerumah ta’mir masjid An-Nur, rumah bapak kepala dusun, rumah
tuan ruan rumah yang kami tempati sebagai posko selama 40 hari
KPM, dengan tujuan mengucapkan terimakasih dan pamitan
karena selama 40 hari mahasiswa KPM kelompok 96 ini
melaksanakan kegiatan KPM sudah dibantu dalam segala hal.
Setelah dirasa cukup untuk acara Sowan dan pamitan,tibalah waktu
mahasiswa KPM kelompok 96 untuk pulang ke rumah masing-
masing dengan suasana yang sangat haru.
Kesan pribadi dari dilaksanakannya kegiatan KPM tahun
2022 ini adalah sangat senang dan Bahagia dapat belajar secara
langsung dalam bermasyarakat dengan terjun kepada masyarakat.
Disini saya mendapat banyak pelajaran yang tidak saya dapatkan
selama saya belajar di bangku kuliah. Disini saya juga belajar
untukbersosialaisasi dengan baik dengan masyarakat sekitar,
mengenal ragam budaya, ragam kebiasaan dan tradisi yang selama
ini belum saya temui di lingkungan sekitar saya. Disini saya juga
belajar untuk menerima pendapat orang lain dan tidak egois dalam
mengambil keputusan karena nyatanya menyatukan 21 pemikiran
yang berbeda-beda sangatlah sulit. Namun dengan adanya
173
musyawarah yang dilakukan sangatlah membantu dalam
menentukan keputusan yang besar. Disini saya juga sangat senang
karena dapat bertemu dan saling kenal dengan tema-teman dari
lain jurusan dan fakultas dimana disini menjadi salah satu
pengalaman yang sangat berharga karena kami bisa sharing satu
sama lain.
Saya ucapkan terimakasih banyak terutama kepada kakek
Daris dan nenek Muji atas izin yang telah diberikan kepada kami
kelompok 96 untuk menggunakan rumah beliau sebagai posko
yang kami tempati selama kurang lebih 40 hari, dan terimakasih
atas segala bantuan dan arahan kepada kami. Tak lupa saya juga
berterimakasih kepada bapak kepala desa dan seluruh staf Desa
Pangkal atas arahan serta bimbingannya kepada kami mahasiswa
KPM khususnya kelompok 96 sehingga kami dapat melaksanakan
kegiatan KPM tahun 2022 di Desa Pangkal ini dengan lancer dan
kami pula dapat melakukan program kerja inti dengan sukses. Saya
juga berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
masyarakat sekitar dukuh Blumbang karena sudah diterima
kedatngan kami mahasiswa KPM kelompok 96 dengan sangat
baik, dilibatkan dalam segala acara, dibantu dalam segala hal.
Semoga segala sesuatu yang telah diberikan kepada kami
mahasiswa KPM kelompok 96 khusunya akan menjadi amal baik
dan dibalan dengan kebaikan yang berlipat dari Allah S.W.T.
semoga kedepannya kami masih bisa tetap menjaga silaturahmi
dengan baik dan juga dapat bertatap muka dengan masyarakat
dukuh Blumbang. Aamiin.

SEMANGAT WARGA DUSUN BLUMBANG DESA


PANGKAL DALAM MELESTARIKAN KESENIAN
TRADISIONAL HADROH
Windi Riyanti

Mulai tanggal 04 Juli sampai 12 Agustus 2022, kami


mahasiswa IAIN Ponorogo mulai melakukan kegiatan Kuliah
Pengabdian Masyarakat di Dusun Blumbang Desa Pangkal
kecamatan Sawoo. Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
174
merupakan kegiatan wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa/i
semester 7 dalam waktu kurang lebih satu bulan. Kuliah
Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan kembali secara offline
setelah 2 tahun dilaksanakan secara online sebab pandemi Covid-
19. Kuliah Pengabdian Masyarakat ini diikuti oleh 120 kelompok
yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Ponorogo. Kuliah
Pengabdian Masyarakat tahun ini mengusung tema
“Menumbuhkan Kepedulian Mahasiswa Dalam Memulihkan
Produktivitas dan Kehidupan Masyarakat Pasca Pandemi”. Dalam
melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat, disana kami
bertempat tinggal di salah satu rumah warga di Dusun Blumbang.
Desa Pangkal ini merupakan salah satu desa yang terletak di
Kabupaten Ponorogo. Tepatnya desa ini terletak diperbatasan
Ponorogo-Trenggalek. Sehingga tidak heran jika desa ini dikelilingi
oleh pegunungan yang masih asri dan sejuk. Desa Pangkal ini di
pimpin oleh kepala desa bernama bapak Suprianto. Keadaan desa
ini juga sangat nyaman karena keramahan warganya. Pelaksanaan
Kuliah Pengabdian Masyarakat ini kami lakukan sekitar 42 hari.
Pembukaan Kuliah Pengabdian Masyarakat kami dilakukan
pada hari Senin, 04 Juli 2022. Pembukaan ini terbagi menjadi 3
yakni pembukaan yang dilaksanakan di kampus, pembukaan yang
dilaksanakan di Kecamatan Sawoo, dan pembukaan yang
dilaksanakan di Desa Pangkal sendiri. Untuk pembukaan di Desa
Pangkal, kami melaksanakannya pada tanggal 07 Juli 2022 atas
kesepakatan bersama antara Bapak Suprianto selaku Kepala Desa
dan Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Desa Pangkal. Pada
acara pembukaan ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa, Perangkat
Desa, BPD, Karang Taruna, Dosen Pembimbing Lapangan serta
perwakilan masyarakat dari 4 dukuh yakni dukuh Blumbang,
Dukuh Krambil, Dukuh Nglumpang, dan Dukuh Pangkal. Dalam
acara pembukaan ini bertempat di Kantor Desa Pangkal. Antusias
Kepala Desa beserta perangkat desa lainnya serta masyarakat
dalam menyambut mahasiswa Kuliah Pangabdian Masyarakat
dapat benar-benar dirasakan saat acara pembukaan berlangsung.
Banyak wejangan atau nasihat yang kami dapatkan baik dari Dosen
Pembimbing Lapangan maupun Bapak Suprianto selaku Kepala
175
Desa. Bapak Suprianto juga mengulas secara umum mengenai
Desa Pangkal ini.
Sebelum acara pembukaan, kami telah melalukan survei
atau pemetaan aset dan potensi yang dimiliki oleh Desa Pangkal.
Hasilnya pun juga sangat mengejutkan. Ternyata banyak sekali aset
dan potensi yang dimiliki. Bapak Suprianto juga menuturkan
bahwa Desa Pangkal memiliki akun website resmi desa. Hal ini
menandakan bahwa Desa Pangkal adalah desa yang maju dan
melek teknologi. Selain adanya website, aset yang dimiliki Desa
Pangkal adalah BUMDes yang mendorong kemajuan
perekonomian desa dan kebutuhan masyarakat. Namun demikian,
dua aset penting ini belum dilaksanakan secara optimal sebab
kurangnya sumber daya manusia yang mau dan mampu mengelola
website dan BUMDes ini. Pada tanggal 05 Juli 2022, diadakan
pelatihan website di Kecamatan Sawoo yang merupakan salah satu
bentuk pembelajaran dalam pengelolaan website desa. Pelatihan ini
juga merupakan langkah awal dalam mendorong kemajuan website
desa.
Selain dua aset penting yang dimiliki desa tersebut, ada pula
potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Pangkal. Beberapa potensi
yang dimiliki Desa Pangkal adalah potensi manusia atau
masyarakat Desa Pangkal itu sendiri, potensi alam dan juga potensi
sosial budayanya. Masyarakat Desa Pangkal mayoritas mata
pencahariannya adalah sebagai petani. Tidak sedikit pula yang
bekerja di luar negeri. Sebagai seorang petani rata-rata sawah yang
mereka garap ditanami jagung dan singkong. Di samping itu,
banyak masyarakat yang memiliki usaha sampingan yakni usaha
rumahan seperti pembuatan tusuk sate, anyaman bambu, anyaman
plastik, usaha makanan seperti kripik tempe, kue cucur, kue
bonggol pisang dan lain sebagainya. Potensi alam yang dimiliki
Desa Pangkal juga tidak kalah menarik seperti adanya Bukit
Tunggar dan Sungai Kedung Klentheng yang merupakan destinasi
wisata desa. Meskipun demikian, pengelolaan kedua potensi alam
tersebut juga masih belum optimal sebab adanya beberapa faktor
penghambat. Potensi sosial yang dimiliki oleh Desa Pangkal antara
lain yakni adanya TPA/TPQ untuk menunjang kemampuan
176
keagamaan pengajaran Al-Qur'an anak-anak Desa Pangkal. Selain
bagi anak-anak, Desa Pangkal khususnya di dukuh Blumbang juga
mengadakan rutinan ngaji bagi ibu-ibu. Lainnya, ada tahlilan,
yasinan, dibaan, dan juga hadroh yang merupakan potensi sosial
budaya Desa Pangkal.
Berbicara mengenai potensi sosial budaya yang ada di Desa
Pangkal, ada salah satu potensi sosial budaya yang mencolok
perhatian yakni kesenian tradisional hadroh. Kesenian hadroh ini
diikuti oleh remaja dan ibu-ibu. Bahkan dalam satu dusun group
kesenian hadroh ini lebih dari satu. Penggerak dari kesenian
hadroh ini adalah salah satu pemuda yang merupakan masyarakat
setempat. Kesenian hadroh ini juga dijadikan sebagai momentum
untuk mengisi waktu luang dan sebagai bentuk penghilang penat
bagi remaja dan ibu-ibu. Dalam seminggu latihan kesenian hadroh
ini dilaksanakan 2-3 kali. Sehingga tidak heran jika banyak
masyarakat Desa Pangkal yang pandai memainkan alat-alat hadroh
yang diiringi sholawatan Nabi. Kami selaku mahasiswa/i Kuliah
Pengabdian Masyarakat yang kebanyakan masih awam dengan
kesenian hadroh ini juga sangat antusias untuk belajar cara
memainkannya. Mulai belajar memainkan djembe, tamborin,
rebana, dan lainnya. Hal ini juga menjadi ilmu pengetahuan baru
diluar materi dan teori di bangku perkuliahan. Kesenian hadroh ini
juga ditampilkan disetiap ada acara baik acara masyarakat maupun
acara desa. Group-group dari kesenian hadroh ini menampilkan
penampilan terbaiknya untuk disuguhkan kepada penonton dan
para tamu yang hadir dalam acara tersebut.
Selain berbicara mengenai aset dan potensi desa yang
dimiliki. Kami dalam melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat
juga melakukan banyak kegiatan. Dalam hal ini, program kerja
utama yang kami garap adalah pengembangan dan penyempurnaan
website desa. Perlu diketahui bahwa sebelumnya website desa ini
sudah ada tetapi fitur-fitur yang ada di dalamnya masih belum
lengkap. Kemudian, untuk program penunjang yang kami garap
ada sekitar 8 program penunjang. Program penunjang ini
kebanyakan adalah kegiatan-kegiatan masyarakat yang kami ikuti
diantaranya yaitu bimbingan belajar, rutinan yasinan ibu-ibu,
177
rutinan dibaan/manakib/dan dzikir ghofilin, ikut serta bergabung
dalam kesenian hadroh ibu-ibu dan remaja, mengajar di
TPA/TPQ, ikut serta dalam belajar mengaji ibu-ibu, dan senam
pagi setiap hari minggu.
Pada minggu pertama, kegiatan difokuskan pada
perkenalan mahasiswa/i Kuliah Pengabdian Masyarakat kepada
masyarakat sekitar. Sebelum memperkenalkan diri kepada
masyarakat sekitar, kami terlebih dahulu sowan kepada Kepala
Desa, Ketua RT, dan Kepala Dusun untuk meminta izin untuk
sementara waktu bermukim di dusun tersebut dan mengikuti
berbagai kegiatan masyarakat yang ada di dalamnya. Perkenalan ini
sebagai bentuk silahturahmi dan untuk membangun komunikasi
yang baik dengan masyarakat sekitar. Selain itu, kami juga
melakukan observasi terkait apa saja kegiatan yang ada di dusun
tersebut yang termasuk dalam aset dan potensi desa. Kemudian
semua data yang diperoleh kami kumpulkan untuk dibuat
pemetaan. Pada minggu pertama ini, kami juga turun langsung
mengamati kondisi website desa di Kantor Desa Pangkal yang
belum sepenuhnya dijalankan secara optimal. Disana kami juga
mencari kekurangan yang perlu dibenahi dan ditambahkan dalam
website. Lalu, pada tanggal 09 Juli 2022 yang bertepatan pada hari
raya idul adha kami dimintai bantuan untuk mendata jumlah hewan
kurban dan siapa yang berkurban di Desa Pangkal. Setelah itu,
kami juga membantu penyembelihan dan pembagian hewan
kurban. Pada waktu penyembelihan dan pembagian hewan kurban
ini, kami dibagi menjadi dua kelompok yang ditempatkan di dua
masjid. Pada malam takbir sebelum hari raya idul adha kami juga
ikut berpartisipasi dalam kegiatan takbir keliling.
Pada minggu kedua, kami sudah mulai menjalankan
program utama yakni pengembangan dan penyempurnaan website
desa. Kami juga diberi pengarahan mengenai website desa. Dalam
menjalankan program utama website ini, kami dibagi menjadi tiga
tim yakni tim data, tim videografi dan tim jurnalistik. Masing-
masing tim memiliki jobdisk sendiri-sendiri. Tim data melakukan
pengelolaan data, upload berita, dan pembuatan surat menyurat.
Tim videografi mencari aset dan potensi desa yang kemudian
178
direkam dan diupload di website desa. Tim jurnalistik membuat
artikel mengenai aset dan potensi desa yang kemudian juga
diupload di website desa. Selain menjalankan program kerja utama,
kami juga menjalankan program kerja penunjang. Sebenarnya kerja
program penunjang ini sudah kami mulai dari minggu pertama.
Namun, secara maksimal dilaksanakan pada minggu kedua. Pada
minggu kedua ini kami juga dimintai bantuan untuk menjadi
panitia event TPA/TPQ terbesar di Desa Pangkal yakni
TPA/TPQ As-Salam. Event ini merupakan event tahunan yang
dilaksanakan untuk memperingati hari raya idul adha. Banyak
perlombaan-perlombaan keagamaan dalam event tersebut yang
diikuti kurang lebih 80 anak-anak TPA/TPQ. Sehingga pada
minggu kedua ini beberapa kali kami melakukan rapat koordinasi
persiapan event TPA/TPQ ini. Kemudian, kami juga ikut serta
berpartisipasi dalam kegiatan posyandu di Balai Desa. Kegiatan
masyarakat lainnya yakni ikut serta dalam kegiatan bersih masjid
setiap hari jumat pagi.
Pada minggu ketiga, kami mulai melakukan survei terhadap
aset dan potensi desa. Kegiatan ini dimulai dari survei UMKM.
UMKM yang kami survei meliputi usaha rumahan seperti usaha
kripik tempe, kue cucur, dan rempeyek. Kemudian ada juga usaha
anyaman seperti anyaman bambu, tusuk sate dan anyaman tas
plastik. Dalam survei ini kami juga melibatkan diri untuk mencoba
membuat berbagai UMKM yang ada di Desa Pangkal ini. Salah
satunya, kami mencoba membuat kerajinan anyaman tas plastik
yang sekarang ini marak dan digandrungi berbagai kalangan. Usaha
yang dijalankan masyarakat ini rata-rata pemasarannya sudah
sampai ke luar kota bahkan keluar negeri khususnya untuk
kerajinan tas anyaman dari plastik. Setelah survei UMKM selesai,
kami melanjutkan survei potensi alam yang dimiliki desa. Kami
melakukan survei ke Bukit Tunggar yakni hutan pinus yang sangat
indah. Bukit Tunggar merupakan destinasi wisata yang banyak di
datangi warga. Selain itu, kami juga mengikuti kegiatan desa seperti
imunisasi balita dan melaksanakan kegiatan rutinan masyarakat.
Pada minggu keempat, kami diajak bergabung dalam event
kades cup atau turnamen bola voli tahunan desa oleh Karang
179
Taruna Desa Pangkal. Event kades cup ini dilaksanakan di
lapangan dusun Pangkal. Oleh karena itu, kami mulai ikut serta
dalam musyawarah persiapan kades cup atau turnamen bola voli
yang dilaksanakan pada tanggal 06 sampai 13 Agustus 2022. Dalam
persiapan tersebut kami menyusun panitia acara, rencana anggaran
biaya, perlengkapan yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Selain
ikut bergabung dalam kepanitiaan kades cup tersebut, pada minggu
keempat ini kami juga ikut membantu dalam pembuatan pondasi
masjid An-Nur. Pada malam 1 Suro kami juga diajak untuk melihat
latihan reyog oleh pemuda Dusun Blumbang. Pada tanggal 30
Agustus 2022 kami juga mengadakan khotmil Qur’an yang
dilaksanakan di Masjid An-Nur. Dalam kegiatan ini kami
mengundang masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam kegiatan
khotmil Qur’an ini. Selain Khotmil Qur’an ini kami juga
mengadakan sholawat simtu dhuror. Acara ini berjalan dengan baik
dan sukses.
Pada minggu kelima, kami melakukan survei ke potensi
alam Desa Pangkal yakni pertambangan batu marmer.
Pertambangan batu marmer ini cukup besar yang berada di dusun
Krambil. Pertambangan ini adalah milik PT. Fajar Inti Marmer
yang dibuka pada tahun 2013. Namun pertambangan ini pernah
berhenti sementara pada tahun 2016 karena tidak ada perizinan
pendirian tambang. Setelah melewati proses yang cukup panjang,
akhirnya pada tahun 2022 pertambangan ini kembali dibuka dan
dikelola dengan baik. Rute pengiriman hasil tambang ini adalah
Sawoo-Trenggalek-Jakarta. Selain survei pertambangan, pada
minggu kelima ini kami diajak bapak Suprianto untuk survei
potensi wisata ke Sungai Kedung Klentheng. Sungai ini
memghubungkan dua air terjun yang berada di Desa Pangkal dan
desa Tumpuk. Adanya dua air terjun tersebut menambah daya tarik
sungai ini. Selain itu, Sungai Kedung Klentheng ini juga
menyimpan kekayaan bawah airnya yakni banyaknya ikan yang
hidup dan berkembang biak dengan baik. Meskipun sungai ini
menyuguhkan pesona alam yang indah, namun akses menuju lokasi
sungai ini cukup menguras waktu dan tenaga. Akses jalan yang
setapak, naik turun dan banyaknya bebatuan cukup melelahkan
180
pengunjung yang datang. Sehingga perlu banyak perbaikan dalam
pengelolaannya. Perlu diketahui juga bahwa Sungai Kedung
Klentheng ini berada dikawasan perhutani. Pada minggu ini, kami
bersama Karang Taruna juga melakukan Technical Meeting dalam
event Kades Cup atau Turnamen Voli. Pada hari Jumat, 05
Agustus 2022, kami diundang dalam acara Pengajian di kediaman
Mas Jaka salah satu pemuda Desa Pangkal. Pengajian tersebut
cukup meriah dengan berbagai kegiatan di dalamnya seperti
pembacaan surat-surat pendek oleh anak-anak TPA/TPQ,
penampilan kesenian hadroh oleh ibu-ibu, santunan anak yatim,
dan pengajian akbar dengan mubaligh Gus Badar dari Trenggalek.
Dalam pengajian tersebut juga diselingi dengan sholawat Nabi dan
penampilan tari sufi. Kemudian pada hari Sabtu, 06 Agustus 2022
dilaksanakan pembukaan Kades Cup di lapangan dusun Pangkal
yang dihadiri dan dibuka langsung oleh Bapak Suprianto selaku
Kepala Desa Pangkal.
Pada minggu keenam, kami masih menjadi kepanitiaan
Kades Cup. Disamping menjadi panitia event Kades Cup ini, kami
juga mengadakan pengajian umum dalam rangka memperingati
hari kemerdekaan sekaligus penutupan Kuliah Pengabdian
Masyarakat. Pengajian umum ini dilaksanakan pada tanggal 11
Agustus 2022.Dalam acara pengajian umum ini kami mengundang
Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua RT, Sesepuh Desa, Karang
Taruna, dan Masyarakat. Pengajian umum ini diadakan di Masjid
An-Nur dengan mubaligh Bapak Fahril Umaroh. Beliau
merupakan dosen Fakultas Syariah IAIN Ponorogo. Pengajian
Umum yang kami adakan ini mendapat respon yang begitu positif
dari masyarakat bahkan tamu yang datang pun juga lebih banyak
dari perkiraan sehingga membuat kami merasa bangga sudah
ditempatkan ditempat yang tepat dalam melaksanakan Kuliah
Pengabdian Masyarakat ini. Dalam pengajian umum ini juga
menampilkan kesenian hadroh. Kemudian keesokan harinya, pada
tanggal 12 Agustus 2022 kami melaksanakan penutupan Kuliah
Pengabdian Masyarakat di Kantor Desa Pangkal. Penutupan ini
dilaksanakan oleh tiga kelompok yakni kelompok 94, kelompok 95
dan kelompok 96. Dalam acara penutupan ini kami juga
181
memberikan cideramata sebagai bentuk terimakasih kami kepada
Desa Pangkal yang sudah menyambut dan menerima kehadiran
kami dengan baik dan ramah. Penutupan ini kami laksanakan
sekitar pukul 10.00 pagi yang dihadiri oleh perwakilan Dosen
Pembimbing Lapangan, Kepala Desa, dan tiga kelompok Kuliah
Pengabdian Masyarakat di Desa Pangkal. Pada acara penutupan ini
Bapak Suprianto menuturkan bahwa “perpisahan ini adalah jalan
untuk membuka silahturahmi”. Setelah penutupan selesai, kami
kembali melanjutkan kegiatan Kades Cup, dimana puncak acaranya
pada tanggal 13 Agustus 2022. Pada puncak acara Kades Cup
cukup meriah dengan berbagai penghargaan yang diberikan. Salah
satunya penghargaan yang diberikan kepada supporter terbaik.
Setelah event Kades Cup ini selesai, kami kemudian mulai
berpamitan kepada masyarakat sekaligus berterimakasih atas
perhatian yang sudah diberikan selama ini. Dalam momen
berpamitan ini, diwarnai dengan tangisan kesedihan sebab
silahturahmi kekeluargaan yang sudah terjalin selama kurang lebih
40 hari harus berakhir dengan perpisahan. Kita harus kembali ke
kampus untuk melanjutkan pendidikan. Dampak yang kami
berikan dalam kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat di Desa
Pangkal khususnya di dukuh Blumbang ini mungkin tidak begitu
besar tetapi sudah sedikit mewujudkan harapan masyarakat
terhadap kegiatan-kegiatan yang terhenti selama pandemi akhirnya
kembali dapat dihidupkan lagi.
Kesan saya selama melaksanakan Kuliah Pengabdian
Masyarakat di Desa Pangkal ini adalah sangat merasa senang dan
nyaman. Alasannya adalah karena masyarakatnya yang begitu
ramah dan hangat menerima kehadiran kami di desanya. Bahkan
menganggap kami adalah anak mereka sendiri. Kuliah Pengabdian
Masyarakat di Desa Pangkal ini mengajarkan kami arti menghargai,
arti peduli, dan arti saling berbagi. Meskipun label kami adalah
seorang mahasiswa tetapi pada saat kami terjun di masyarakat kami
juga salah satu dari masyarakat tersebut. Pesan saya adalah tetaplah
menjadi masyarakat yang ramah dan penuh hangat. Semoga tali
silahturahmi ini tetap terjaga sampai kapanpun. Terimakasih untuk
semua pihak yang terlibat dalam kegiatan Kuliah Pengabdian
182
Masyarakat kami. Semoga Allah SWT., melindungi kita semua.
Aamiin.

183
LAMPIRAN

Gambar 1 Pembukaan KPM kelompok 94, 95, dan 96 di balai Desa


Pangkal bersama DPL.

Gambar 2 Program kerja inti pengelolaan dan pengembangan website desa.

184
Gambar 3 Kades Cup di lapangan Dusun Pangkal

Gambar 4 Khataman di Masjid An-Nur pada 10 Muharram

185
Gambar 5 Pengajian umum dalam rangka penutupan KPM kelompok 96.

Gambar 6 Penutupan KPM kelompok 94, 95, dan 96 bersama Kepala


Desa, perangkat desa, Babinsa, dan DPL.

186

Anda mungkin juga menyukai